MAKALAH BIOLOGI DASAR MANUSIA HENDRA

MAKALAH BIOLOGI DASAR MANUSIA
“PERKEMBANGAN MASA KLIMAKTERIUM DAN MENEPOUS”

Disusun oleh :
Nurul purnamasari
Miftahul jannah
Mailita nurziatika
Meisha Olivia
Ajeng sukmasuly

Dosen pembimbing
Hj. Titik Hindriati, s.Pd, M.Kes

DIII KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES JAMBI
TAHUN AJARAN 2017/2018

0

KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas kami ucapkan kepada
Allah STW, serta dosen pembimbing kami. Karena bimbingannyalah kami bisa

menyelesaikan sebuah karya tulis yang berjudul “ Perkembangan Masa Klimakterium dan
Menopause”.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu yang singkat
sehingga menghasilkan karya yang belum sempurna. Kami mengucapkan terimakasih
kepada pihak terkait yang telah membantu dalam menghadapi berbagai tantangan dalam
penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karna itu kami meminta pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.

Jambi, 19 September 2017

1

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

1

DAFTAR ISI


2

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

3
3
3

BAB II PEMBAHASAN
Klimakterium Dan Menopause
A. Pengertian Klimakterium Dan Menopause

4

B. Waktu Dan Patofisiologi Manopause


4

C. Jenis-Jenis Menopause

5

D. Perubahan dan Kelainan yang terjadi Pada Masa Menopause

6

E. Faktor Yang Mempengaruhi Menapouse

7

F. Penatalaksanaan Pada Saat Menopause

7

BAB III PENUTUP


10

DAFTAR PUSTAKA

11

2

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sehat secara menyeluruh,meliputi
aspek fisik, mental, sosial, dan bukan hanya bebas dari penyakit yangberkaitan
dengan sistem reproduksi dan fungsinya. Kesehatan reproduksibukan hanya
membahas masalah kehamilan atau persalinan, tetapi mencakupseluruh siklus
kehidupan wanita yang salah satunya adalah masa menopause,yaitu suatu masa
yang dimulai pada akhir masa reproduksi dan berakhir padamasa senium (lanjut
usia), yaitu pada usia 40-65 tahun. Pada usia ini akanbanyak muncul masalah
kesehatan karena masalah kesehatan sangat eratkaitannya dengan peningkatan usia.
B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Klimakterium Dan Menopause?
2. Kapan waktu Dan Patofisiologi Manopause?
3. Apa saja Jenis-Jenis Menopause?
4. Apa Perubahan dan Kelainan Pada Masa Menopause?
5. Faktor apa yang Mempengaruhi Menapouse?
6. Bagaimana Penatalaksanaan Pada Saat Menopause?
C. Tujuan
Mengetahui materi tentang klimakterium dan menopause, serta menambah pengetahuan
dan pengalaman untuk penerapan ilmu yang telahdi dapat selama kuliah, dalam rangka
pemahaman pengetahuan wanita tentang menopause.

3

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KLOMAKTERIUM DAN MENOPAUSE
1. Klimakterium
Pada fase ini seorang wanita akan mengalami kekacauan pola menstruasi,
terjadi perubahan psikologis/kejiwaan, terjadi perubahan fisik.Berlangsung

selama 4-5 tahun. Terjadi pada usia antara 48-55 tahun. Periode
klimakterium merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dan masa
senium. Biasanya masa ini disebut juga dengan pra menopause.
Klimakterium mulai kira-kira 6 tahun sbelummenopause dan berakhir kirakira 6-7 tahun sesudah menopause, dengan demikian lama klimakterium
lebih kurang 13 tahun.Masa ini terjadi antara usia 40-65 tahun.
2. Menapouse
Menopause yaitu apabila ovarium berhenti berfungsi haid berarti secara
permanen selama 1 tahun.

B. WAKTU DAN PATOFISIOLOGI MENOPAUSE
1. Waktu menapouse
Usia rata-rata awitan menopause adalah 51-52 tahun. Wanita yang kurus,
wanita nulipara, dan wanita yang merokok mengalami menopause lebih
dini. Pajanan terhadap bahan toksik (seperti kemeterapi) biasanya
menyebabkan menopause terjadi lebih dini. Kecenderungan dalam
keluarga, usia wanita pada saat menarke, berat badan, ras, paritas, status
pernikahan, dan lokasi geografi tidak berhubungan dengan usia pada saat
mengalami menopause. Menopause sebelum usia 40 tahun disebut
kegagalan ovarium prematur. Lama rata-rata perimenopause kurang lebih
4 tahun. Usia harapan hidup bagi wanita adalah 79,2 tahun, sehingga,

sebagian besar wanita memiliki harapan hidup dekitar 3 dekade setelah
menopause.

2. Patofisiologi menapouse
Klimakterium merupakan periode peralihan dari fase reproduksi menuju
fase usia tua (senium) yang terjadi akibat menurunnya fungsi generatif
4

ataupun endokrinologik dari ovarium. Penurunan produksi hormon
estrogen menimbulkan berbagai keluhan pada seorang wanita, sedangkan
penurunan fertilitas sangat bergantung pada usia wanita tersebut, dan
jarang menimbulkan keluhan yang berarti. Fertilitas wanita dan laki-laki
pada usia 20-24 tahun adalah 100%. Pada usia 35-39 tahun fertiltas wanita
hanya tinggal 60%, sedangkan laki-laki masih tetap tinggi, yaitu 95%.
Pada usia 45-49 tahun fertilitas wanita tinggal 5% saja dan pada laki-laki
mencapai 80%.

C. JENIS-JENIS MENOPAUSE
Ada dua jenis menopause yaitu:


1. Menopause alami
Menopause yang disebabkan menurunnya produksi hormon kelamin
wanita,estrogen dan progesteron oleh ovarium. Ini adalah proses perlahan
lahan yang biasanya terjadi selama beberapa tahun. Rata-rata wanta untuk
mencapai menopause alami atau berhentinya haid adalah 50 tahun.

2. Menopause karena sebab tertentu
Menopause yang disebabkan intervensi medis tertentu. Misalnya bedah
pengangkatan kedua ovarium karena abnormalitas dalam struktur dan
fungsinya sebelum usia menopause alami, menyebabkan menopause
karena pembedahan. Demikian oula bat-obat tertentu, radiasi dan
kemotrapi (penggunaan agen kimiawi untuk merawat berbagai jenis
penyakit, khusunya kanker) bisa menyebabkan menopause karena sebab
tertentu. Menopause karena sebab tertentu tidak lazim terjadi pada wanita
yang mengalami histerektomi setelah usia menopause alami.
Histerektomi adalah istilah yang digunakan untuk pengangkatan rahim
dengan pembedahan. Karena ovarium tidak diangkat pada pembedahan
tersebut, mereka bisa terus memproduksi hormon wanita. Tapi bila syaraf,
dan suplai darah ke ovarium rusak ketika melakukan histeroktomi, bisa
terjadi menopause karena sebab tertentu.


5

D. PERUBAHAN DAN KELAINAN JADWAL YANG TERJADI PADA
MASA MENOPAUSE
1. Perubahan menopause
a. Perubahan kejiwaan
Perubahan kejiwaan yang dialami seorang wanita menjelang
menopause meliputi merasa tua, tidak menarik lagi, rasa tertekan
karena takut menjadi tua, mudah tersinggung, mudah terkejut sehingga
jantung berdebar, takut tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual
suami, rasa takut bahwa suami akan menyeleweng, keinginan seksual
menurun dan sulit mencapai kepuasan ( orgasme ). Mereka juga
merasa sudah tidak berguna dan tidak menghasilkan sesuatu, merasa
memberatkan keluarga dan orang lain.
b. Perubahan fisik
Pada perubahan fisik seorang wanita mengalami perubahan kulit.
Lemak bawah kulit berkurang sehingga kulit menjadi kendur. Kulit
mudah terbakar sinar matahari dan menimbulkan pigmentasi dan
menjadi hitam. Pada kulit tumbuh bintik hitam. Otot bawah kulit wajah

mengendur sehingga jatuh dan lembek. Kelenjar kulit kurang
berfungsi, sehingga kulit menjadi kering dan keriput. Perubahan
metabolisme tubuh ditandai dengan menurunnya pengeluaran hormon
tiroksin dan insulin, pembakaran, dan keperluan tubuh menjadi
menurun. Untuk dapat menyesuaikan penurunan metabolisme
dilakukan perubahan pola makan dan disesuaikan dengan kebutuhan.
Bila pola mkan tetap bebas seperti usia sekitar 30 tahun, kelebihan
bahan nutrisi akan disimpan dalam bentuk lemak dan gula. Akibatnya
akan terjadi kegemukan, deposit lemak terdapat pada bokong,
payudara, dan perut. Kelebihan gula (makanan yang mengandung
banyak gula) dapat menyebabkan gangguan metobolisme gula yang
akan menjurus pada penyakit kencing manis ( diabetes malitus).
Perubahan pola makan dianjurkan ke arah makanan yang akan
mengandung banyak serat. Juga terjadi perubahan pada kerja usus
halus dan besar. Menurunnya estrogen dapat menimbulkan perubahan
kerja usus menjadi lambat. Kemampuan mereabsorpsi sari makanan
makin berkurang. Kerja usus halus dan besar yang lambat
menimbulkan gangguan BAB berupa obstipasi (sembelit).
Perubahan sistem jantung dan pembuluh darah terjadi karena
adanya perubahan metabolisme, menurunnya estrogen, menurunnya

pengeluaran hormon paratiroid. Meningkatkan hormon FSH dan LH
serta rendahnya estrogen dapat menimbulkan perubahan pembuluh
darah. Melebarnya pembuluh darah pada wajah,leher dan lengkuk
menimbulkan rasa panas yang disebut “hot fluses” badan terasa panas.
6

Penimbunan kolesterol pada pembuluh darah menimbulkan penyakit
jantung koroner.

E. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENOPAUSE
Kebanyakan wanita mengalami menopause antara 45-55 tahun. faktor-faktor
yang mempengaruhi usia menopause diantaranya:
1) Kebiasaan merokok
Wanita yang merokok atau pernah jadi perokok kemungkinan mengalami
menopause sekitar satu setengah hingga dua tahun lebih awal.
2) Status gizi
Wanita dengan status gizi yang buruk kemungkinan dapat mengalami
menopause dini yaitu menopause yang terjadi dibawah usia 50 tahun
biasanya pada usia 35-40 tahun.
3) Lemak tubuh
Produksi estrogen dipengaruhi oleh lemak tubuh. Karena itulah wanita
yang kurus mengalami menopause lebih awal dibandingkan wanita yang
kegemukan.
4) Turunan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ibu dan anak perempuannya
cenderung mengalami menopause pada usia yang sama. Tapi diperlukan
beberapa penelitian untuk mengetahui apakah genetika menjadi faktor
kunci dalam menentukan usia menopause.
5) Darah tinggi
Wanita yang tinggal di daratan tinggi >4000 m lebih mungkin mengalami
menopause lebih awal.
6) Usia menarche
Menarche adalah usia pertama kali menstruasi makin dini menerche
terjadi, makin lambat menopause timbul. Sebaliknya makin lambat
menarche terjadi, makin cepat menopause timbul pada abad ini umumnya
nampak bahwa menarche makin dini timbul dan menopause makin lambat
terjadi, sehingga masa reproduksi menjadi lebih panjang.

F. PENATALAKSANAAN PADA MASA MENOPAUSE
1. Menghindari Perubahan Kejiwaan
Perubahan dan gejolak jiwa menghadapi klimakterium sampai senium
dapat dihindari dengan keharmonisan keluaarga dan saling pengertian.
Ditengah keluarga yang harmonis, kesiapan menerima proses penuaan
makin nesar tanpa menghadapi gejala klinis. Yang berarti keharmonisan
ini sangat penting, karena akan ditinggalkan anak yang semakin besar
untuk bersekolah diiluar daerah dan membangun rumah tangga sendiri.
7

Menghadapi hidup dengan pola yang terus berkembang, mungkin agak
sulit sehingga sebagian wanita lansia tidak sanggup untuk hidup bersama
dengan keluarga anaknya. Disamping kerisauan yang dihadapi, mereka
mengalami kebahagiaan karena telah mampu mengantarkan anak-anak
kejenjang yang lebih tinggi. Munculnya pikiran kebahagiaan menimang
cucu yang lucu, seoerti pada saat menimang anak yang sedang tumbuh dan
berkembang. Pepatah “patah tumbuh hilang berganti” dapat dipakai
pegangan

untuk

menghilangkan

kerisauan

menghadapi

masa

klimakteerium sampai senium.
2. Menghindari Penuaan Kulit Terlalu Cepat
Makin tua umur kulit semakin tipis, nakin sensitive terhadap sinar
matahari, lapisan lemak bawah kulitnya longgar sehingga keriput dan
kering di daerah wajah, dagu dan leher.
3. Menyesuaikan Pola Makan
Makanan yang diperlukan, sekedar dapat mempertahankan prosses
penggantian jaringan yang rusak dan mengelupas. Bila pola makan masih
tetap seperti berumur 35-40 tahun, dapat dipastikan kelebihan yang
disimpan dalam bentuk lemak pada bokong, payudara dan perut. Berat
badan meningkat, sehingga keindahan tubuh berkurang. Disamping itu,
kelebihan makan dalam keadaan tubuh serba kekurangan hormone dan
kemampuan metabolism, dapat menimbulkan penyakit kencing manis,
hipertensi, kolesterol tinggi, penyakit jantung koroner yang diikuti gagal
jantung.
Makanan dengan pola vegetarian mempunyai keuntungan yang sangat
besar bagi lansia karena menurunkan lemak tubuh dan kolesterol yang
dapat mengurangi penyakit.
4. Mempertahankan aktifitas fisik
Berolahraga pada lansia diperlukan asalkan disesuaikan dengan
kemampuan yang ada. Tempat senam untuk menambah kesegaran jasmani
banyak dibuka, sehingga dapat dipih dan disesuaikan dengan kebutuhan.

8

Mengikuti senam kesegaran jasmani sebanyak dua kali seminggu sudah
cukup untuk untuk mempertahankan kebugaran fisik.
Sekalipun banyak dibuka pusat kesegaran jasmani, untuk menghemat
waktu, dapat dilakukan senam dirumah tanpa memerlukan ruangan yang
luas. Dengan demikian aktivitas fisik untuk meningkatkan kesegaran dan
kebugaran jasmani dapat dilakukan setiap hari, selama 10-15 menit.

9

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Klimakterium hampir sama dengan menopause yakni masa yang berawaldari
akhir tahap reproduksi, berakhir pada awal senium dan terjadi padawanita di usia 40
– 65 tahun. Masa ini ditandai dengan berbagai macamkeluhan endokrinologis dan
vegetatif. Gangguan neurovegetatif yang disebut juga gangguan vasimotorik dapat
muncul sebagai gejolak panas ( hot flushes ),mengeluarkan banyak keringat, merasa
kedinginan, sakit kepala, bisingtelinga, jantung berdebar-debar, gangguan pernapasan,
jari-jari atrofi dangangguan usus. Gangguan psikis ditandai dengan perubahan mood
danperasaan sensitif, mudah tersinggung, depresi, kelelahan, semangat berkurangdan
insomnia. Gangguan somatic, selain gangguan haid atau amenorrhea,mencakup pula
kolpitis atrofikans, ektropium uretra, inkontinesia urin, disuria,desensus, prolaps,
penyakit kulit klimakterik, osteoporosis, arthritis,oterosklerosis, skerosis koroner dan
adipositas.
Menopause

dalam

bahasa

biologis

merupakan

akhir

dari

siklus

kehidupanmenstruasi seorang wanita yang terjadi di pertengahan usia empat puluh
tahunkeatas. Selama masa transisi ini, ovarium mulai melemah sehingga tingkatgairah
seksual pun semakin menurun secara alami dari hormon esterogen danprogesteron.
Hormon estrogen berfungsi sebagai pengawas siklus ovulasiyakni saat indung telur
mulai melepas sel telur ke dalam tuba falopi danmengembangkan payudara wanita
serta rahim. Hormon estrogen memilikipengaruh yang cukup besar dalam tingkat
kesehatan wanita baik fisik maupunpsikologis (emosional). Hormon progesteron
bertugas mengawasi menstruasidan mempersiapkan rahim untuk menerima sel
telur yang telah dibuahi.
B. Saran
Bertambahnya

usia

menyebabkan

beberapa

organ

tidak

melakukan

prosesperbaikan (remodelling) diri lagi.misalnya,massa tulang tidak melakukan
pembentukan kembali. selain itu,semakin tua aktifitas gerak yang di lakukan juga
tidak sekuat dulu sehingga kalori yang di keluarkan juga berkurang.Selain itu,
kebutuhan kalori untuk metabolisme tubuh juga menurun.perludi ketahui tidak ada bahan
makanan yang memiliki kandungan zat gizi yang lengkap.
10

DAFTAR PUSTAKA
Widia Lidia, 2015. Buku Ajar Biologi Dasar & Biologi Perkembangan
(KEBIDANAN). Yogyakarta: Nuha Medika
Dr.ida

ayu

chandranita

Manuaba,

dkk.

2009.

MEMAHAMI

KESEHATAN

REPRODUKSI WANITA, Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Dr. med. Ali Baziad, SpOG-KFER. 2003. MENOUPAUSE DAN ANDROPAUSE.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Staff Nurse-Midwife, Santa Rosa, California, dkk. 2010. BUKU SAKU KEBIDANAN.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
(https://www.scribd.com/doc/86616816/Makalah-Klimakterio-Menopause) rabu, 20
September 2017

11