Pengelolaan BUM Desa .pdf
1 KEMENTERIAN DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUM Desa)
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
PARADIGMA DAN AZAS DALAM PEMBANGUNAN DESA
- Pertama, Pemberian kewenangan berdasarkan azas rekognisi dan subsidiaritas.
Rekognisi berarti pengakuan Desa Lama Desa Baru dan penghormatan terhadap keberadaan (eksistensi) desa.
Sedangkan subsidiaritas berarti penggunaan kewenangan skala lokal.
- Kedua, kedudukan desa sebagai pemerintahan
Objek berbasis masyarakat, yaitu
Pembangunan campuran dari komunitas yang mengatur dirinya sendiri
Subyek (self governing community)
Pembangunan: dan pemerintahan lokal (local
Partisipatoris self government).
2
3 PEMBANGUNAN EKONOMI DESA MELALUI BUM DESA
P ot ensi Ek ono mi De sa PENGELOLAAN POTENSI LOKAL DESA MELALUI BUM Desa PERMASALAHAN EKONOMI DESA:
1. Rendahnya penguasaan lahan dan skala usaha yang relatif kecil bahkan cenderung subsisten;
2. Akses pendanaan yang terbatas dan cenderung berpola”ijon”;
3. Kurang memiliki akses pasar dan nilai tawar yang rendah;
4. Kurang memiliki pengetahuan mengenai cara-cara produksi yang baik;
5. Sarana & prasarana belum mendukung input produksi, proses produksi, dan pasca produksi.
1 26,8% Desa memiliki potensi perkebunan
3 86,4% Desa memiliki potensi energi terbaru kan
5 82,7% Desa memiliki potensi pertanian
2 12.827 Desa memiliki potensi perikanan
4 1,8 Juta Komoditas UMKM berada di Desa
6 1.902 Desa memiliki potensi Desa Wisata
Pengelolaan potensi dan pengembangan ekonomi desa dapat dilakukan dengan membentuk dan mengembangkan
BUM Desa
Permendesa No.4/2015
tentang Pendirian, pengurusan dan pengelolaan dan pembubaran BUM Desa.
Musyawarah Desa
dalam pembentukan BUM Desa
Hasil Kesepakatan Penerbitan Peraturan Musyawarah Desa Desa mengenai BUM Desa
- Pendirian BUM Desa disepakati
- Hasil kesepakatan
- Dasar hukum pembentukan BUMDESA
- Pasal 4, Desa dapat mendirikan BUM
- Peraturan
- Pokok Bahasan dalam
- - Pendirian BUM Desa;
- - Organisasi Pengelola BUM Desa;
- - Modal usaha BUM Desa; dan - AD/ARTBUM Desa.
- Desa dapat mendirikan BUM Desa dengan
Desa berdasarkan peraturan Desa tentang Pendirian BUMDESA;
pertimbangan: inisiatif pemerintah desa/masyarakat desa; potensi usaha ekonomi desa; sumberdaya alam di desa; sumber daya manusia yang mampu mengelola BUM Desa; penyertaan modal dari pemerintah desa dalam bentuk pembiayaan dan kekayaan desa yang diserahkan untuk dikelola sebagai bagian dari usaha desa.
melalui Musyawarah Desa’
Musyawarah Desa meliputi :
Musyawarah desa menjadi pedoman bagi pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa untuk menetapkan Peraturan Desa tentang Pendirian BUMDesa.
Desa/Peraturan antar Desa ditanda tangani oleh kepala desa.
5 BADAN USAHA MILIK DESA (BUM DESA)
Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) adalah Badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya
dimiliki oleh desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari dari kekayaan desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejaheraan masyarakat desa.Mekanisme Pembentukan BUM Desa
6 PENGEMBANGAN BUM DESA SEBAGAI SALAH SATU KEGIATAN
PRIORITAS TAHUN 2017
BUM Desa SEBAGAI MESIN PENGGERAK EKONOMI
KonsepBadan Usaha Milik Desa (BUM Desa) berdasarkan UU No.6/2014 tentang Desa dan Permendesa No.4/2015:Pasal 33 UUD 1945
- BUM Desa merupakan bentuk dari village government and community “Perekonomian disusun
Meningkatkan partnership atau kemitraan pemerintah desa dengan masyarakat desa; sebagai usaha bersama
Kemakmuran Salah satu berdasar atas asas
Tujuan bentuk
- BUM Desa terdiri dari unit-unit usaha berbadan hukum (Perseroan Ekonomi Rakyat
perwujudan kekeluargaan” Terbatas, Lembaga Keuangan Mikro, Koperasi) yang dibentuk atas dasar komitmen masyarakat desa untuk menggalang kekuatan ekonomi.
Bentuk-bentukusaha
1 Unit Usaha Perdagangandan Jasa→untuk
2
3 Unit Layanan→ untuk penyediaan
memproduksi barang-barangtertentu,
Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Desa pelayanan publik & penyaluranmenghindarkan produsen dari
→ dibentuk untuk menciptakan bantuan pemerintah.tengkulak dan mengurangi rantai
financialinclusion di desalogistik.
Peluang Kerjasama: BUMN (PLN, PT. Peluang Kerjasama: Bank (BNI, BRI, Peluang Kerjasama: BUMN (BULOG, PT
Sang Hyang Seri, PT. Pupuk Sriwidjaja), BTN, Mandiri) Pertani), Perusahaan Swasta, PDAM PDAM, Perusahaan Swasta CONTOH KEGIATAN: CONTOH: CONTOH:
- Koperasi Simpan Pinjam;
- Koperasi Pertanian dan Nela>Voucher Pangan (pengganti Raskin);
- Bank Perkreditan Rakyat (BPR) D
- Toko Desa/Minimarket;
- Pengelolaan Air Bersih dan Penyedia • Layanan keuangan perbankan, seperti
Listrik;
- Jasa Wisata; transfer, pembayaran kredit cicilan,
- Pabrik Es M>Distributorpupuk dan bibit bersubsidi; penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).
- Koperasi Jasa Angkutan; • Pelayanan pembayaran Listrik dan Air.
- Distributorhandicraft online; • Perusahaan Air Minum Kemasan.
PERBANDINGAN BUM DESA DAN KOPERASI (1)
KOPERASI
Pemerintah Desa dan Masyarakat Desa setempat Prakarsa
- Kumpulan orang perorang; pembentukan •Tidak dibatasi wilayah Desa tertentu.
Prosedur Musyawarah Desa (diselenggarakan Badan Rapat Anggota Permusyawaratan Desa)
- Peraturan Desa tentang pendirian BUMDesa (disepakati bersamaantar Kepala Desa dan Badan Keabsahan
Akte Notaris Permusyawaratan Desa)
- Keputusan Kepala Desa tentang AD/ART BUMDesa Pihakpengesah KepalaDesa
Notaris Institusitertinggi Musyawarah Desa
Rapat Anggota
- Badan hokum publik; Karakteristik
Badan hokum privat
- Unit Usaha yang dibentuk BUMDesa dapat berbentuk Badan hokum privat
Tujuan
- Membantu penyelenggaraan urusan pemerintahan
Mengembangkan kekuatan dan memajukan Desa setempat; Kesejahteraan Anggota.
- Mendayagunakan sumber ekonomi local skala Desa. Layanan Pelayanan umum dan kegiatan usaha ekonomi Desa •Institusi dan gerakan ekonomi rakyat; setempat; •Terbuka lintas-desa.
PERBANDINGAN BUM DESA DAN KOPERASI (2)
ASPEK BUMDESA
KOPERASI
- Simpanan pokok dan wajib dari
- Kekayaan Desa yang dipisahkan; Modal
Anggota;
- Terbuka penyertaan Modal dari masyarakat Desa Pendirian
- Terbuka penyertaan modal dari pihak setempat lain.
Basis Potensi asset Desa setempat (ekonomi Desa, sumberdaya Kehendak,kebutuhan,kesepakatan anggota.
layanan alam, layanan dasar) Bagi hasil Pendapatan Asli Desa.Sisa Hasil Usaha (SHU) dibagikan kepada anggota.
- Kerjasama antar-Desa untuk membentuk BUMDesa Bersama;
Kerjasama antar koperasi dan institusi Kerjasama
- Peleburan, penggabungan BUMDesa untuk BUMDesa Usaha lainnya.
Bersama; •Kerjasama antar Unit Usaha BUMDesa.
- Peraturan Bersama Kepala Desa tentang BUMDesa Bersama;
Kesepakatan/perjanjian kerja sama usaha Pelembagaan
- Perjanjian kerjasama antar BUMDesa/BUMDesa Dengan institusi usaha lainnya.
Bersama dengan pihak ketiga(koperasi,korporasi, dll). Kegiatan usaha bersama (bukan Penyertaan Modal) Koperasi di Desa yang masih aktif, hadir Peluang Antara BUMDesa, Koperasi, dan institusi melalui Hibah Dalam Musyawarah Desa, untuk membahas KerjaSama Dari Pemerintah Desa, disepakati di Musyawarah Desa. Kegiatan usaha bersama dengan BUMDesa.
SINERGI BUM DESA DAN KOPERASI
Dalam MOU Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM Nomor
06/M.DPDTT/KB/IX/2016 dan 12/KB/M.KUKM/IX/2016 tanggal23 September 2016 tentang Pembangunan Dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi Melalui Sinergi Koperasi dan Badan Usaha Milik Desa.
Sinergi BUM Desa dan Koperasi dilakukan melalui kerjasama saling menguntungkan untuk mewujudkan kemandirian ekonomi desa dan meningkatkan pendapatan masyarakat Desa
Contoh Sinergi
BUM DESA
unit usaha Unit Usaha KoperasiSimpan KoperasiJasa Koperasi Lainnya Pinjam Angkutan
Pertanian (selain Koperasi)
10
12 ILUSTRASI PENGEMBANGAN BUM DESA BERDASARKAN TIPOLOGI DAN POTENSI DESA
1. CONTOH MODEL PENGEMBANGAN BUM DESA DENGAN
TIPOLOGI DESA HUTAN GAMBUT
- Pembentukan dan pengembanganBUM
BUM Desa Desa dalam pengelolaan sumber daya gambut memberikan peluang bagi masyarakat untuk
Unit Usaha Wana Unit Usaha Simpan dapat mengelola
Unit Usaha Perkebunan Wisata Edukasi Pinjam potensigambut secara
(Sawit, Nanas, Nirah) lebih produktif, partisipatif dan berkelanjutan.
- BUM Desa dapat membentuk unit-unit usaha, seperti wana wisata edukasi gambut,
PASAR unit usaha perkebunan, dan simpan pinjam.
2. MODEL PENGEMBANGAN BUM DESA DENGAN TIPOLOGI
DESA NELAYAN
- Pengembangan BUM Desa sebagai upaya untuk memangkas jalur rente, melalui pembentukan Lembaga Keuangan Mikro (LKM), sehingga dapat memberikan kemudahan
akses modal dalam bentuk pinjaman ‘lunak’kepada nelayan;
- BUM Desa dapat mengembangkan usaha budidaya dan menyediakan sarana prasarana
perikanan bagi nelayan, seperti pabrik es mini; penyedia alat tangkap ikan; cold storage, alat
pengering dan pengasap ikan.
CONTOH KEGIATAN: Lembaga Keuangan Mikro
- Koperasi Simpan Pinjam;
Peluang Kerjasama:
(LKM) Desa → untuk
- Layanan keuangan perbankan,
Bank (BNI, BRI, membangun dan menciptakan seperti transfer, pembayaran
BTN, Mandiri) BUM DESA financial inclusion di level desa kredit cicilan, penyaluran
DI DESA Kredit Usaha Rakyat (KUR). NELAYAN CONTOH: Unit Usaha Perdagangan dan
- Pabrik Es Mini;
Jasa→ untuk memproduksi
Peluang Kerjasama:
- Budidaya ikan; produk tertentu, menghindarkan
BUMN, Perusahaan
- Penyedia alat tangkap ikan; produsen dari tengkulak dan
Swasta
- Cold Storage; mengurangi rantai logistik.
- Alat pengering &pengasap ikan.
2. ILUSTRASI PENGEMBANGAN BUM DESA DALAM PENGELOLAAN POTENSI
ENERGI BARU TERBARUKAN
Alat Pembangkit Listrik Tenaga
ILUSTRASI MASALAH:
Mikrohidro PENGEMBANGANPLTMH
Minimya ketersediaan layanan listrik Dilakukan Musyawarah POTENSI: Pembentukan BUM Desa Melimpahnya sumber air.
Pembentukan unit usaha BUM Desa: “Jasa penyedia listrik” “BUM Desa akan mendukung manajemen pengelolaan listrikdesa, seperti pemeliharaanmesin
Distribusi listrik & Pemeliharaan pembangkit listrik, mengakomodiriuran masyarakat pengumpulan iuran mesin pengguna listrik desa, fasilitasikerjasama dan investasi masyarakat pengembanganlistrik Perdesaan baik dengan pemerintah maupun swasta”.
Dilakukan BUM Desa
16 SEBARAN BUM DESA DI INDONESIA
NO NAMAPROVINSI JUMLAHBUMDESA
55
18 Maluku
76
8 Gorontalo
68
5 Banten
63
27 Nusa Tenggara Timur
60
29 Kalimantan Utara
16 Kepulauan Riau
7 D.I Yogyakarta 148
20
4 Bangka Belitung
19
32 Papua Barat
15
9 Jambi
11
31 Papua
10 14,686 TOTAL BUMDESA
30 Maluku Utara 134
17 DISTRIBUSI BUM DESA TAHUN 2016 SEBARAN BUM DESA PER PROVINSI
1. Dalam 2 tahun terakhir, jumlah BUM Desa meningkat tajam. Pada akhir
6 Bengkulu 360
tahun 2014, jumlah BUM Desa hanya sebanyak 1.022 Unit, namun tahun 2016 meningkat drastis hingga 14.686 Unit.
2. Dari total jumlah BUM Desa, Sebanyak 6.728 unit (52%) berada di Provinsi Nangroe Aceh Darusalam, diikuti Jawa Timur sebanyak 918 unit (7,14%) dan Jawa Tengah sebanyak 800 unit (6,22 %).
1 Nangroe Aceh Darusalam 6,728
12 JawaTimur 918
11 JawaTengah 896
24 Sulawesi Utara 629
10 JawaBarat 613
23 SulawesiTengah 496
2 Sumatera Utara 430
3 Bali 336
25 Sumatera Barat 150
20 Riau 319
21 Sulawesi Selatan 313
22 Sulawesi Tenggara 259
14 KalimantanTengah 256
13 KalimantanTimur 255
17 Lampung 255
19 Nusa Tenggara Barat 178
15 Kalimantan Selatan 160
26 Sumatera Selatan 154
28 Kalimantan Barat 152
33 Sulawesi Barat 150
NO KAB/KOTA DESA NAMA BUMDESA JENI SUSAHA
BEBERAPA BUM DESA YANG SUDAH
30 Lampung Selatan Bumiasih Bumiasih Bank Sampah dan Simpan Pinjam 500,000,000
22 Bojonegoro Kedungarum Jaya Tirta Pompanisasi 600,000,000
23 Malang Banjarejo UPK Makmur Jasa Pengelolaan Air Bersih 550,000,000
24 Bojonegoro Sugiwaras Sugi waras HIPAM,Pertanian,SimpanPinjam 550,000,000
25 Tuban Ngadipuro Sejahtera Pompanisasi,Peternakan 520,000,000
26 Kuningan Lengkong Langgeng kamulyan Kredit Usaha Mikro, & Peternakan 500,000,000
27 Malang Randugading Hipam Sumber Guwo Jasa Pengelolaan Air Bersih 500,000,000
28 Serang Beberan Maslahat Simpan Pinjam,Toko Sembako, Jasa anggkutan Ekspedisi 500,000,000
29 Tanggerang Cangkudu Cangkudu Cipta MandirI SimpanPinjam 500,000,000
32 Tulung angung Tangung gunung GrahaLestari Pertanian dan Perternakan 400,000,000
31 Indragiri Hilir PekanTua Harapan Barokah Pengelolaan Pasar Desa, Simpan Pinjam 500,000,000
20 Sukabumi Nyalindung Panva Karya Sejahtera Pertanian 800,000,000
33 Tulung angung Gondang Al-Hidayah Pembuatan Karak Pisau 350,000,000
34 Lamongan Beransi Bumi Lestari Unit Saprodi, Unit Pemasaran 350,000,000
35 Blitar Tegalrejo Barokah Simpan Pinjam 350,000,000
36 Pangandaran Kertayasa Guha Bau Jasa Wisata 300,000,000
37 Sumedang Ganeas Ganeas Sejahtera Kelompok Tani, dan Ternak 300,000,000
38 Bandung Sukamenak Sukamenak Pengelolaan Air Bersih 300,000,000
39 Cirebon Cikeusal Karya Mandiri SimpanPinjam 300,000,000
40 Majalengka Weragati Bina Mandiri Pertanian 300,000,000
21 Dharmas Raya Ranah Koto Ranah Sakti Simpan Pinjam, Perdagangan 700,000,000
19 FloresTimur Kenere Kenere Koperasi Simpan Pinjam 900,000,000
Sejahtera
6 GunungKidul Bleberan Sejahtera Jasa Wisata 2,000,000,000
9,000,000,000 8,000,000,000 7,000,000,000 6,000,000,000 5,000,000,000 4,000,000,000 3,000,000,000 2,000,000,000 1,000,000,000
2. BUM Desa yang memiliki omset tertinggi per tahun adalah BUM Desa Tirtonirmolo Bantul dengan omset sebesar 8,7 Milyar, dengan jenis usaha berupa simpan pinjam.
3. Disusul oleh BUM Desa Ponggok Klaten (Wisata) dan BUM Desa Gili Amerta Kabupaten Buleleng masing masing sebanyak 5,1 Milyar/tahun.
18 OMSET PERTAHUN
1 Bantul Tirtinirmolo Tirtonirmolo Simpan Pinjam 8,700,000,000
2 Buleleng Tajun Mandala Giri Amerta 5,179,000,000
3 Klaten Ponggok TirtaMandiri Kolam Pemandian dan Jasa Wisata 5,180,000,000
4 Cilacap Karang Kandri Karang Knadri Sejahtera SuplierPLTU 3,000,000,000
5 Kampar Rokan Hulu Bangun Jaya Perkebunan dan Simpan Pinjam 3,000,000,000
7 Bangli Landih Bulan Palapa Peternakan 1,600,000,000
18 Bogor Sukamanah Sukamanah Pengelolaan Air Bersih dan Simpan Pinjam 1,000,000,000
8 Buleleng Pakisan Karyasari 1,400,000,000
9 Bojonegoro Kedung primpen Srisadani Pompanisasi,SewaTerop 1,300,000,000
10 Buleleng Tunjung Tunjung Mekar 1,300,000,000
11 Karangasem Bebandem Bandem Jagadhita Peternakan dan Pertanian 1,200,000,000
12 Buleleng Pacung Kencana Bumi Sejahtera 1,160,000,000
13 Buleleng Bulian Gunung Sarimas 1,121,000,000
14 Buleleng Patas Amartha 1,100,000,000
15 Bangli Pengotan Pengotan Simpan Pinjam 1,050,000,000
16 Bangli Kutuh Kutuh Lestari 1,040,000,000
17 Kebumen Karang Duwur Karang Duwur Jasa Wisata 1,000,000,000
- 1. Berdasarkan data Kementerian Desa, PDTT Tahun 2016, beberapa BUM Desa yang berkembang telah memiliki omset antara 300 juta-8,7 Milyar.
19 CONTOH SUKSES BUM DESA
BUM DESA PONGGOK-KLATEN
Destinasi Wisata Air Program Jaminan Pendidikan & Kesehatan Budidaya Ikan PendapatanBUM Desa Ponggok “Tirta Mandiri” 5,18 Milyar n
6000000000.0 ta Pengembangan Potensi Wisata Umbul
5000000000.0 pa a Ponggok
4000000000.0 end
1.15 Milyar 3000000000.0
P h 2000000000.0
278 juta 228 Juta 163 Juta 211 Juta
1000000000.0 Pabrik Air Minum Jumla
- Dalam Kemasan
2010 2011 2012 2013 2014 2015 Tahun Jumlah pendapatan usaha BUM Desa Tirta Mandiri tiap tahun mengalami peningkatan signifikan. Alokasi Laba BUM Desa digunakan
Toko Desa untuk membiayai kegiatan unggulan Desa Ponggok yaitu: pemberian dana pendidikan (Kartu Cerdas Desa), jaminan kesehatan (Kartu Kesehatan Anak), penyaluran dana melalui lembaga zakat desa, dll.
20
BUM DESA GIRI AMERTHA-BALI
Tahun TotalOmzet KeuntunganBersih DevidenkeAPBDES 2013 Rp600.693.000 Rp310.188.000 Rp77.547.000 2014 Rp1.133.789.000 Rp439.032.000 Rp109.758.000 2015 Rp1.762.793.000 Rp703.672.000 Rp175.918.000
21 Simpan Pinjam Unit Pengelola SaranaAir Bersih
Pasar Desa Pengelolaan SampahTerpadu
Kredit Khusus RTM
Kinerja Keuangan BUM Desa
BUM DESA BLANG KRUENG-ACEH
3
4
1
2 Teratak & Barang Penggemukan Pecah Belah Sapi (100 ekor) Simpan Pinjam
Depot Isi Ulang Perempuan dan Toko Al Ikhlas
5
6 Kinerja Keuangan BUM Desa Rumah Sewa Blang Krueng
(10 Rumah) Tahu TotalOmzet Keuntungan Kontribusike n Bersih APBDES
2014 857,360,000 180,600,000 61,100,000
Sewa Hand
2015 1,087,070,000 215,700,000 68,320,000
Traktor
22
BUM DESA MAJU MAKMUR-BLITAR, JAWA TIMUR
Tahun TotalOmzet Keuntungan Bersih Devidenke APBDES 2008 Rp121.468.451 Rp5.409.825 Rp540.982 2009 Rp173.139.983 Rp10.590.776 Rp1.059.078 2010 Rp211.346.334 Rp12.640.957 Rp1.264.096 2011 Rp238.823.827 Rp12.208.999 Rp1.831.350 2012 Rp264.896.992 Rp20.121.705 Rp3.018.256 2013 Rp336.925.054 Rp22.864.112 Rp6.772.822 2014 Rp357.194.429 Rp53.709.570 Rp10.741.914 2015 Rp363.811.060 Rp77.846.605 Rp15.596.321 2016 Rp386.084.479 Rp81.918.891 Rp16.383.778
Telepon dan Listrik
Kinerja Keuangan BUM Desa SaranaProduksi Pertanian
Simpan Pinjam Batako Bengkel
Pembesaran Sapi Penjualan Pulsa
23
24 PENGUATAN KOORDINASI DALAM PENGEMBANGAN BUM DESA
KOORDINASI STAKEHOLDERS DALAM PENGEMBANGAN BUM DESA rangka mendukung
- Dalam
KEMENTERIAN pengembangan BUM Desa diperlukan
DAN LEMBAGA
sinergi dan dukungan dari banyak pihak, misalnya Kementerian/Lembaga (K/L) lain,
PEMERINTAH PEMERINTAH
Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi, DESA
DAERAH dan Swasta;
- Pada posisi ini, Kementerian Desa
KOORDINATOR: KEMENDESA dapat berperan sebagai koordinator. PDTT Hal ini didukung dalam Peraturan Presiden 12 Tahun 2015, dimana salah satu tugas dan fungsi
PERGURUAN
SWASTA TINGGI
Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi adalah sebagai koordinator pembangunan desa,
MASYARAKAT selain fungsi Regulasi dan Eksekusi;
25
- Kemendesa PDTT;
- Kementerian Koperasi dan UKM;
- BUMN;
- Swasta; • Pemerintah Daerah. >BUMN;
- Swasta • Pemerintah Daerah.<>Kementerian Pertanian;
- Kemendesa PDTT;
- Kementerian Kelautan dan Perikanan;
- Kementerian BUMN;
26 ILUSTRASI SINERGI PENGEMBANGAN BUM DESA Pengembangan BUM Desa Pendampingan BUM Desa Pelatihan Kewirausahaan dan Manajemen Pengelolaan BUM Desa Failitasi Kerjasama dan Jaringan BUM Desa
Kemendesa PDTT; Kementerian BUMN; Kementerian KUKM; Perusahaan Swasta;
BUMN; Pemerintah Daerah.
Kemendesa PDTT; Kementerian KUKM; Kementerian BUMN; Pemerintah Daerah.
Dukungan Modal, Sarana Produksi dan Pasca Panen
27 TERIMA KASIH