LOKAKARYA AGENDA RISET IPB bidang PANGAN DAN ENERGI
AGENDA RISET IPB
bidang
PANGAN DAN
ENERGI
Oleh:
Direktorat Riset dan Kajian Strategis Institut Pertanian Bogor 2008Outline
Latar Belakang
Kondisi Pangan dan Energi Indonesia
Tujuan Penyusunan Agenda Riset
Proses Penyusunan
Prinsip dan Arah Pengembangan
Hasil :
Agenda Umum Riset Pangan dan energi
Milestone Riset Pangan dan Energi hingga 2012
Analisis Prioritas Riset Pangan dan Energi
Latar Belakang
Konvergensi riset di IPB perlu segera dilakukan
Sesuai dengan kompetensi IPB, maka pangan dan (bio)-energi menjadi agenda utama
Draft agenda riset (strategis) bidang pangan
dan energi telah disusun oleh WG IPB Kegiatan riset yang telah teridentifikasi, perlu diberi skala prioritas
Alokasi dana serta besarannya untuk riset IPB ke depan akan dilakukan berbasis prioritas
KONDISI PANGAN
INDONESIA Krisis Pangan
FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL
- Kenaikan harga pangan di pasar dunia
- Adanya konversi lahan sawah untuk pemukiman dan industri
- Menurunnya produksi pangan dunia
- Luas areal panen meningkat sangat kecil (sekitar 1,4 % tahun 2008),
- Kenaikan harga minyak bumi menyebabkan ongkos produksi naik
- Produktivitas relatif tetap
- Perubahan iklim global dan konversi komoditas pangan ke bahan bakar nabati
- Margin yang diterima petani rendah, insentif produksi rendah
- Penguasaan perdagangan biji- bijian oleh beberapa MNC ,
- Harga komoditas tanaman pangan relatif rendah dan tidak stabil
- Masuknya investor di bursa komoditas.
a) % areal ditanam Varietas
5. Philipina 3.978 77.000 516
77 Luas Panen Padi dan Jumlah Penduduk Negara-negara Asia Tenggara (2002)
8. Indonesia 11.352 217.000 531
80
7. Vietnam 7.650 82.354 929
68
6. Thailand 10.000 62.628 1.606
89
72
Unggul
4. Myanmar 6.000 46.694 1.285
68
3. Malaysia 692 22.000 315
2
2. Laos 718 5.163 1.391
11
1. Kamboja 1.961 1.000 1.783
Sumber: IRRI Agric. Fact (2002)
Kondisi Impor Indonesia tahun 2004 – 2006
(% terhadap kebutuhan nasional per tahun)
beras : 0.74 persen, kedelai : 60 - 65 persen,
jagung : 10.9 persen,
gula : 19.7 persen,
susu : 92.0 persen,
daging sapi : 4.1 persen
gandum : 3.5 - 5 juta ton
Skenario Optimis 2020 untuk Berbagai Kelompok Pangan Kelompok / Jenis Pangan Konsumsi Penyediaan
1. Padi-Padian
Beras 21.728 23.901
Jagung 307 337
Terigu 1.961 2.158
Subtotal Padi-padian 23.987 26.386
2. Umbi-umbian
- Ubi Kayu
5.242 5.767 Ubi Jalar
1.233 1.357 Skenario Optimis 2020 (lanjutan) Kelompok / Jenis Pangan Konsumsi Penyediaan
Sagu 222 245
Kentang 768 845
Umbi Lainnya 384 423
Subtotal Umbi-umbian 7.850 8.635
3. Pangan Hewani
- Ikan
7.512 8.263 Daging Ruminansia
671 738 Daging Unggas
1.103 1.214 Skenario Optimis 2020 (lanjutan) Kelompok / Jenis Pangan Konsumsi Penyediaan
Telur 2.291 2.520
Susu 658 724
Subtotal Pangan Hewani 12.212 13.433
- 4. Minyak dan Lemak
Minyak Kelapa 906 996
Minyak Sawit 1.233 1.356
Minyak Lain
42
47 Subtotal Minyak dan Lemak 2.181 2.399 Skenario Optimis 2020 (lanjutan) Kelompok / Jenis Pangan Konsumsi Penyediaan
- 5. Buah/Biji Berminyak
Kelapa 723 796
Kemiri 104 115
Kacang Mede
1
2 Emping
26
29 Subtotal Buah/Biji Berminyak 872 959 Skenario Optimis 2020 (lanjutan) Kelompok / Jenis Pangan Konsumsi Penyediaan
6. Kacang-kacangan
- Kacang Tanah
223 245 Kacang Kedelai
2.533 2.786 Kacang Hijau
227 250
- Kacang lain Subtotal Kacang-kacangan 3.053 3.358
7. Gula
- Gula Pasir
2.248 2.472 Skenario Optimis 2020 (lanjutan) Kelompok / Jenis Pangan Konsumsi Penyediaan
Gula Merah 269 296
- Sirup Subtotal Gula
2.617 2.878
8. Sayur dan Buah
- Sayur
14.277 15.705 Buah
5.785 6.363 Subtotal Sayur dan Buah 20.062 22.068 Skenario Optimis 2020 (lanjutan) Kelompok / Jenis Pangan Konsumsi Penyediaan
9. Lain-lain
- Minuman
885 974 Bumbu
419 461
- Lainnya Subtotal Lain-lain
1.308 1.439
Masih Layak dan Optimis ????
KONDISI ENERGI
INDONESIA Kondisi Krisis Keadaan kontradiktif: Keadaan kontradiktif: persediaan energi berkurang pada saat peningkatan konsumsi persediaan energi berkurang pada saat peningkatan konsumsi masih sangat diperlukan masih sangat diperlukan
Sumber daya energi cenderung dimanfaatkan untuk mendapatkan devisa dari pada untuk menggerakkan perekonomian rakyat
Ketergantungan terhadap sumber energi fosil masih sangat
tinggi Pemerataan akses terhadap energi masih rendah
Mungkinkah pertanian menanggung beban sebagai pemasok
Konsumsi Energi Final di Indonesia
Penggunaan energi di Indonesia:
Penggunaan energi di Indonesia:
2,49 SBM/orang/tahun atau 0,35 TOE/orang/tahun 2,49 SBM/orang/tahun atau 0,35 TOE/orang/tahun(Statistics of Energy Economics, 2007)
1. Pertumbuhan konsumsi energi sebesar 6,4% per tahun (1990-2004)
1. Pertumbuhan konsumsi energi sebesar 6,4% per tahun (1990-2004)
2. Dominasi energi fosil masih tinggi
2. Dominasi energi fosil masih tinggi
Sumber daya dan sektor penggunaan energi Rasio
Jenis energi fosil Sumber daya Cadangan Produksi CAD/prod
(tahun)* Minyak bumi 56.6 miliar barel 8.4 miliar barel** 348 juta barel24 Gas bumi 334.5 TSCF 165 TSCF
2.7 TSCF
61 Batu bara 93 miliar ton 18,7 miliar ton 250 juta ton
75 Coal bed Methane 453 TCF Sektor Konsumsi (%) Temasuk
(ribu BOE) biomassa
Industri (termasuk pertanian) 323.493
37 Transportasi 179.936
21 Rumah tangga 314.688
36 Komersial 26.589
3 Lainnya 27.959
3 Sumber: Dept. ESDM, 2008 TOTAL 872.665 100
Sektor pertanian di Indonesia hanya menggunakan 1,38% dari total konsumsi energi komersial pada Sektor pertanian di Indonesia hanya menggunakan 1,38% dari total konsumsi energi komersial pada
tahun 2004 (sebagai acuan: pertanian pada umumnya menggunakan 2%-8% total energi, tergantung
tahun 2004 (sebagai acuan: pertanian pada umumnya menggunakan 2%-8% total energi, tergantung
ARAH PENGEMBANGAN
TEKNOLOGI ENERGI
Pemenuhan Kebutuhan Energi untuk Mencapai Millennium Development Goals Energy need Fuels required Fuels displaced MDGs served 1 2 3 4 5 6 7 8
Cooking, food preparation, storage, transportation, etc.
LPG, kerosene, natural gas, biogas, electricity, petrol, diesel, CNG.
Fuelwood, crop residues, dung, charcoal.
√ √ √ √ √ Lighting, appliances, motive power, machinery, etc.
Electricity Kerosene, batteries, manual and animal power.
√ √ √ √ √ Agro/food processing, irrigation, productive enterprises, etc.
Electricity, diesel, mechanical wind and hydro.
Manual and animal power.
√ √ √ √ √ Goal 1: Eradicate extreme poverty Goal 3: Promote gender equality and empower women Goal 4: Reduce child mortality 25 and hunger Goal 2: Achieve universal primary education Goal 5: Improve maternal health Goal 6: Combat HIV/AIDS, malaria and other diseases Goal 7: Ensure environmental sustainability Goal 8: Develop a Global Partnership for Development
Arah Teknologi
Arah Teknologi Cascade Use of Biomass Large Cascade Use of Biomass Organic Organic
生物資源 Resource Resource
“Virgin” biomass Product A 製品A al ti
Product B Material use
製品B en ot
Product C 製品C “Wasted” biomass
P se Energy Fuels U conversion Photosynthesis Photosynthesis
CO , H O
2
2 CO uptake CO uptake 2 2 Residues Small
Time
TUJUAN PENYUSUNAN
AGENDA RISET
Mengarahkan penyusunan program-program riset yang realistis dan inspiratif yang mampu memobilisasi pihak terkait (stakeholders);
Memberikan arahan bagi opsi kebijakan yang perlu dilakukan IPB dalam bidang riset; serta
Menjamin IPB dengan kompetensi yang dimilikinya sebagai leader di bidang pangan dan bioenergi di Indonesia.
PROSES PENYUSUNAN AGENDA RISET
Konsep Pembahasa
Lokakarya I Pemikiran IPB nWorking
(Fakultas) Bidang Pangan Group dan Energi
Finalisasi Tanggapan Agenda Riset Departeme Lokakarya II Pangan & Energi n/Pusat
PRINSIP PENGEMBANGAN PANGAN
Ketergantungan Pertanian Kemandirian Pertanian Pangan terhadap Kekuatan Pangan dengan Kekuatan Eksternal
Lokal 1.
Memperkuat kapasitas daerah dan kelembagaan lokal untuk menjamin kedaulatan pangan (kedaulatan atas benih, teknologi & akses atas sumber daya)
2. Memperbaiki dan memperkuat penguasaan
sumber-sumber agraria untuk menjamin produksi pangan dan diversifikasi pangan
PRINSIP PENGEMBANGAN PANGAN
3. Mengintegrasikan upaya peningkatan pendapatan dan pengentasan kemiskinan dengan perbaikan gizi, kesehatan dan pendidikan.
4. Peningkatan produksi bahan pangan dengan mengembangkan komoditas pangan lokal
5. Membangun jejaring dan pengelolaan pengetahuan untuk ketahanan dan kedaulatan pangan
6. Diversifikasi pangan dengan pengembangan teknologi yang dapat dijangkau masyarakat luas
PRINSIP PENGEMBANGAN PANGAN 7.
Membangun potensi dan keunggulan lokal
serta teknologi dengan pendekatan klaster.
8. Mengembangkan teknologi pertanian yang
berkarakter tepat guna dan tepat sasaran,
berbasis pengetahuan lokal, meningkatkan nilai tambah, keterkaitan hulu hilir 9. Pembukaan lahan baru untuk mencukupi kebutuhan pangan di luar Jawa, seraya mencegah konversi lahan pertanian, dan perlindungan lahan abadi.PRINSIP PENGEMBANGAN ENERGI
1. Energi digunakan untuk menggerakkan roda pembangunan, bukan
penghasil devisa
2. Strategi perencanaan energi dilakukan dengan mempertimbangkan
aspek pemerataan, khususnya untuk perencanaan energi perdesaan yang terintegrasi, untuk mencapai tiga hal:a) penyediaan energi untuk kegiatan produksi,
b) pemenuhan kebutuhan energi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat perdesaan, termasuk pelistrikan desa, dan c) internalisasi energi dalam pembangunan pertanian dan pedesaan. Perlu optimalisasi peranan pertanian sebagai pemakai dan pemasok energi.
PRINSIP PENGEMBANGAN ENERGI
3. Mengembangkan energi terbarukan dengan arah sebagai berikut :
a) Mengoptimalkan peranan pertanian sebagai pemasok energi
(BBN) tanpa mengorbankan pangan dan keseimbangan ekologi.b) Mengembangkan sumber energi baru dan terbarukan yang berbasis sumberdaya alam lokal untuk meningkatkan pasokan energi di perdesaan.
c) Mendevolusikan kewenangan penyediaan energi baru dan terbarukan pada masyarakat dan kelembagaan lokal.
d) Memperkuat kapasitas masyarakat dan kelembagaan lokal dalam penyediaan dan pengelolaan energi baru dan terbarukan .
Agenda Riset Pangan Riset Peningkatan Riset Peningkatan Riset Riset Produksi dan Kualitas Pangan untuk Pendukung Pengembangan Produktivitas Padi Pencegahan dan Pengaman Tanaman Non Penanggulangan a) Pengembangan an Padi Masalah Gizi Ganda
Penyediaa Benih Varietas a) Pangan Berpati serta Diversifikasi
Unggul n Beras
b) Hortikultura b) Pangan
Peningkatan dan Kedele
Efisiensi Produksi, a) Pengembangan
Produktivitas Padi produk pangan untuk dan Kelestarian masalah gizi kurang
Lingkungan c) Peningkatan Nilai b) Pengembangan produk pangan untuk
Tambah Ekonomi gizi lebih dan pangan
Tanaman Padi fungsional
c) Pengembangan Diversifikasi Pangan Riset Bidang Perubahan Riset Kebijakan dan Kelembagaan Iklim
Pangan Agenda Riset Energi Perencanaan
Pengembangan Bioenergi Energi Pertanian a) Penyediaan Bahan Baku Biomassa a)
Perencanaan Energi b) Pengembangan Teknologi
Produksi Proses
c) Pengembangan
b) Perencanaan
Biosurfaktan untuk Energi
Meningkatkan Produksi Pengolahan
Minyak Bumi
d) Manajemen Rantai Pasokan dan Sustainability
e) Pemanfaatan Energi Gelombang Permukaan dan Angin Laut
MILESTONE
RISET PANGAN DAN
ENERGI HINGGA 2012
Milestone Riset Pangan
Milestone Riset Pangan
Milestone Riset Pangan
Milestone Riset Pangan
Milestone Riset Pangan
Milestone Riset Pangan
Milestone Riset Pangan
Milestone Riset Pangan
Milestone Riset Pangan
Milestone Riset Pangan
Milestone Riset Pangan
Milestone Riset Energi Timeline Riset dan Pengembangan
Milestone Riset Energi
Milestone Riset Energi
Milestone Riset Energi
Milestone Riset Energi
Milestone Riset Energi
Milestone Riset Energi
Milestone Riset Energi
Milestone Riset Energi Timeline Peningkatan Kapasitas Riset
Milestone Riset Energi
Milestone Riset Energi
ANALISIS PRIORITAS
RISET PANGAN DAN
ENERGI Prioritas Riset Bidang Pangan (1)
Prioritas Riset Bidang Pangan (2)Prioritas Riset Bidang Pangan (3)
Prioritas Riset Bidang Pangan (4)
Prioritas Riset Bidang Pangan (5)
Prioritas Riset Bidang Pangan (6)
Prioritas Riset Bidang Pangan (7)
Prioritas Riset Bidang Pangan (8)
Prioritas Riset Bidang Energi (1)
Prioritas Riset Bidang Energi (2)
Prioritas Riset Bidang Energi (3)
Prioritas Riset Bidang Energi (4)
Prioritas Riset Bidang Energi (5)
Prioritas Riset Bidang Energi (6)
Prioritas Riset Bidang Energi (7)
Prioritas Riset Bidang Energi (8)
PENUTUP
Riset-riset strategis yang transformatif
Kolaborasi dan Sinergi antar peneliti dan unit penelitian
Jaringan dan kerjasama riset dengan eksternal
Sumber-sumber alternatif pembiayaan riset
Pengembangan sarana dan prasarana riset
Terima Kasih