TUGAS SOSIOLOGI KONFLIK horisontal (1)

Tahapan konflik,sifat
konflik,gejala konflik dan
teori konflik
Isna Rossalina ( 18 )
Salsa Shania Imada Putri
Kelas XI IPS 2

( 29 )

TAHAPAN KONFLIK
 Menurut Pondi sendiri tahapan tahapan konflik terbagi
menjadi lima yaitu sebagai berikut:
1.Konflik laten yaitu tahap dimana munculnya faktor faktor
penyebab konflik dalam organisasi atau kelompok. Tahap ini
merupakan tahap awal terjadinya konflik yang biasanya
menimbulkan persaingan untuk memperebutkan sumber daya
yang terbatas, perebutan posisi atau kedudukan dalam suatu
organisasi.
2.Konflik yang di persepsikan, yaitu tahap dimana salah satu
pihak memandang pihak lain sebagai penghambat atau
mengancam pencapaian tujuannya. Dalam tahap ini salah satu

pihak tidak memandang pihak lain sebagai kawan, melainkan
sebagai musuh yang akan mengancam tujuan mereka. Terdapat
persaingan yang ketat antara pihak pihak yang bersangkutan.

3. Konflik yang di manifestasikan, yaitu tahap dimana perilaku tertentu
sebagai indikator konflik sudah mulai ditunjukan seperti adanya sabotase
antar pihak. Misalnya salah satu pihak melakukan tindakan pengrusakan
yang dilakukan secara terencana dan juga tersembunyi, berhubungan
dengan peralatan, aktivitas, dan personel dari bidang sasaran yang ingin
dihancurkan dalam tengah tengah kehidupan masyarakat.
4. Resolusi konflik, yaitu tahap dimana konflik yang terjadi diselesaikan
dengan berbagai macam cara dan pendekatan yang dilakukan oleh pihak
yang bersangkutan. Pihak yang berkonflik berusaha mencari jalan keluar
atas konflik yang terjadi dengan berbagai macam cara seperti
musyawarah atau jalan damai, mendatangkan pihak ketiga atau mediasi,
melalui meja hijau atau pengadilan, maupun cara cara lainnya yang
menjadikan konflik tersebut selesai.
5. Konflik aftermath, yaitu dimana pihak yang berkonflik sudah tidak ada
persaingan dan perbedaan, sehingga konflik tersebut dapat meningkatkan
hubungan baik, meningkatkan solidaritas dengan pihak pihak yang

bersangkutan. Begitu juga sebaliknya, apabila tidak dapat menyelesaikan
konflik dengan cara yang tepat dan baik dapat menimbulkan konflik yang
baru.

 Sedangkan menurut Smith proses terjadinya konflik sebagai berikut:
1. Tahap antisipasi, yaitu tahap dimana munculnya tanda tanda akan
terjadinya sebuah konflik, biasanya terjadi dengan adanya gejala
perubahan yang mencurigakan. Seperti perubahan sikap yang semula
tidak baik menjadi baik karena ada tujuan tertentu.
2. Tahap menyadari, yaitu tahap dimana mulai di lakukan sesuatu hal
dalam bentuk suasana yang tidak mengenakkan. Misalnya seseorang
yang mempunyai masalah dengan orang terdekat, kemudian ia
melakukan suatu tindakan yang negatif, padahal dahulu ia sering
bermain bersama, dan saling berhubungan.
3. Tahap pembicaraan, yaitu tahap dimana pendapat pendapat antar
pihak mulai bermunculan dan biasanya terdapat dalam sebuah forum
atau perkumpulan. Seperti dalam perkumpulan terdapat sebuah
perbedaan pendapat antar anggota, kemudian dia menganggap bahwa
pendapatnya yang paling benar, sehingga dapat menimbulkan sebuah
konflik dalam forum tersebut.


4. Tahap perdebatan terbuka, yaitu tahap dimana perbedaan pendapat
ditunjukkan dengan nyata dan terbuka, biasanya terdapat pada sebuah
seminar seminar nasional bahkan internasional, mereka saling
menuangkan ide atau pendapat nya, agar dapat diterima dalam forum
tersebut.
5. Tahap konflik terbuka, yaitu tahap dimana masing masing pihak
memaksakan kehendaknya kepada pihak lain. Misalnya kita memaksa
orang lain untuk mengikuti apa pendapat kita. Pada tahap ini konflik
dilakukan tidak secara sembunyi sembunyi melainkan secara terbuka dan
tidak menimbulkan kekerasan, jika pihak pihak yang bersangkutan saling
memahami.
 Dari penjelasan mengenai tahapan konflik atau proses terjadinya konflik
menurut Pondi, dan Smith, dapat diambil gambaran umum bahwa, tahapan
konflik menurut Pondi lebih mengarahkan pada tingkatan yang sangat
berbeda dari setiap tahapannya, dan dalam tahapan tersebut terdapat hal
hal yang menimbulkan persaingan yang ketat oleh pihak pihak yang
bersangkutan, sedangkan tahapan konflik menurut Smith lebih kearah pada
sebuah perkumpulan yang menimbulkan sebuah perdebatan karena
perbedaan pendapat atau pikiran antar orang dalam perkumpulan

tersebut.

SIFAT KONFLIK
1. Konflik pribadi merupakan konflik yang pada dasarnya terjadi di
antara satu orang dengan orang lain ataupun kelompok dengan
orang, dan atau kelompok dengan kelompok. Konflik tersebut
dikarenakan oleh masalah pribadi seperti perbedaan cara pandang
dalam menyikapi sesuatu. Seperti contohnya, masalah
kesalahpahaman, masalah hutang yang berkepanjangan, dan
masalah lainnya.
2. Konflik rasial merupakan konflik yang terjadi antara kelompok ras
yang satu dengan kelompok ras yang lain. Konflik tersebut
dikarenakan kepentingan dan kebudayaan yang saling bertentangan
atau bertabrakan. Seperti contohnya konflik rasial yang terjadi dari
zaman dahulu dan masih ada sampai saat ini yaitu ras kulit putih
dengan ras kulit hitam. Pada masa yang lampau, masalah ras ini
sampai ada usaha untuk pemusnahan dari salah satu ras atau
disebut kejahatan genosida.

3. Konflik politik merupakan konflik yang terjadi karena kepentingan atau tujuan

dan cara pandang politik yang berbeda antara seseorang dengan orang lain
atau pun orang dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok politik
lainnya. Seperti contohnya masalah perbedaan tujuan, cara pandang, juga visi
misi partai A yang berbeda dengan partai B di dalam rapat paripurna di DPR.
Imbas dari konflik tersebut dapat berbuntut panjang yaitu sampai ke masalah
adu mulut atau adu argumentasi yang tidak baik dilihat dan dicontoh
masyarakat.
4. Konflik internasional merupakan konflik yang terjadi melibatkan sejumlah atau
beberapa kelompok negara, yang pada dasarnya dikarenakan perbedaan
kepentingan dan atau kesalahpahaman. Seperti bisa dilihat konflik yang terjadi
antara negara-negara berkonflik seperti antara negara Palestina dengan Israel.
Sampai saat ini kedua negara ini masih menjadi perbincangan publik akibat
permasalahan wilayah.
5. Konflik antarkelas sosial merupakan konflik yang terjadi karena adanya
perbedaan-perbedaan atas kepentingan di antara kelas yang ada di dalam
masyarakat. Seperti contohnya konflik yang terjadi antara tenaga kerja dengan
majikannya. Biasanya konflik yang terjadi di antara keduanya didasari oleh
tunjangan yang tidak sebanding, perlakuan, dan hak yang tidak diberikan (hak
untuk libur, makan, dan sebagainya).


GEJALA KONFLIK
1. Adanya komunikasi yang lemah. Hal ini terjadi karena keputusan yang diambil
berdasarkan informasi yang salah. Dua kelompok (minimal) akan bergerak ke
arah yang berlawanan berdasarkan permasalahan yang sama.
2. Adanya friksi antar pribadi. Hubungan antar individu sering kali berada dalam
kelompok lain biasanya akan mempengaruhi kebiasaan kelompok tersebut
sehingga ketika kembali kepada kelompoknya seringkali tanpa menyadari telah
membawa gagasan atau kebiasaan kelompok lain. Dalam keadaan demikian
maka akan mudah muncul konflik.
3. Adanya permusuhan atau iri hati antar kelompok. Hal ini disebabkan karena
adanya perlakuan dan sikap yang tidak adil dari pimpinan kepada bawahan.
Baik secara individual atau secara kelompok.

4. Eskalasi arbritrasi. Semakin banyak kelompok yang berkonflik maka
biasanya kelompok-kelompok ini akan dipaksa untuk melakukan
arbritasi (jalan damai).
5. Adanya moral yang rendah. Orang yang mempunyai moral rendah
seringkali menampakkan konflik dibandingkan bersahabat.
6. Kinerja orang yang bermoral rendah cenderung kurang baik dan
seringkali bertindak tanpa perhitungan yang cermat. Dalam keadaan

demikian tidak menutup kemungkinan akan banyak muncul konflik.

TEORI KONFLIK
1. Karl mark
Ia menggabungkan antara komitmen ideologi dengan struktur ekonomi
dan posisi kelas
2. george simmel
Simmel memandang konflik merupakan sesuatu yang tidak terhidarkan
dalam sesuatu masyarakat.namun simmel tidak sependapat untuk melihat
sosial sebagai sistem yang hanya terbagi menjadi dua strata kelas
dominan dan subordinat
3.

marx weber

Mempunyai perhatian pada sisi historis transisi masyarakat tradisional
menuju masyarkat kapitalis modern.menurutnya masyarakar akan lebih
diarahkan oleh rasa rasionalitasnya dari pada nilai tradisional.

4. ralf dahrendorf

Analisis masyarakat itu bertitik tolak dari kenyataan bahwa para anggotanya
dapat dikelompokkan dalam dua kategori,yaitu mereka yang menguasai dan yang
dikuasai.
5. lewis a coser
Konflik disebabkan oleh adanya kelompok lapisa bawah yang semakin
mempertanyakan legitimasi dari keberadaan distribusi sumber-sumber
langka.disisi lain,konflik yang bersifat antar ataupun dalam kelompok selalu
terwujud dalam kehidupan sosial