PENENTUAN GULA REDUKSI SECARA SPEKTROFOT
Praktikum Biokimia
Semester Ganjil
Tahun 2013/2014
PENENTUAN GULA REDUKSI SECARA
SPEKTROFOTOMETRI
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Belakangan ini, penentuan kadar gula reduksi banyak
digunakan dalam aplikasi bidang kesehatan, terutama
dalam bidang pemeriksaan kadar gula dalam darah dan
dalam urin. Dengan pengembangan penentuan kadar gula
reduksi
dengan
mempercepat
berbagai
metoda
penentuan kadar
gula
diharapkan
akan
bagi seseorang.
Penentuan kadar gula dalam darah dan urin digunakan
untuk mengetahui penyakit diabetes mellitus.
I.2 Tujuan
1.
Menentukan gula reduksi dari sampel.
2.
Memahami prinsip spektrofotometri dalam biokimia.
I.3 Aplikasi
1. Menentukan gula darah dalam penentuan penyakit
diabetes.
2. Menentukan kadar gula dalam sampel yang digunakan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau keton atau
senyawa
yang
menghasilkan
Penentuan Gula Reduksi Secara Spektrofotometri
senyawa-senyawa
ini
bila
Praktikum Biokimia
Semester Ganjil
Tahun 2013/2014
dihidrolisa. Nama karbohidrat berasal dari kenyataan bahwa
kebanyakan senyawa dari golongan ini mempunyai rumus
empiris , yang menunjukkan bahwa senyawa tersebut adalah
karbon
hidrogen
“hidrat”,
dan
dan
terhadap
memiliki
nisbah
oksigen
karbon
sebagai
terhadap
1:2:1.
Sebagai
contoh,rumus empiris D-glukosa adalah C 6H12O6, yang juga
dapat ditulis sebagai (CH2O)6 atau C6(H2O)6. Walaupun banyak
karbohidrat yang umum sesuai dengan rumus empiris (CH2O)n,
yang lain tidak memperlihatkan nisbah ini dan beberapa yang
lain lagi juga mengandung nitrogen, fosfor, atau sulfur.
Karbohidrat dalam bentuk gula dan pati melambangkan
bagian utama kalori total yang dikonsumsi manusia dan bagi
kebanyakan kehidupan hewan,seperti juga bagi berbagai
mikroorganisme.
Karbohidrat
juga
merupakan
pusat
metabolisme tanaman hijau dan organisme fotosintetik lainnya
yang menggunakan energi solar untuk melakukan sintesa
karbohidrat dari CO2 dan H2O. Sejumlah besar pati dan
karbohidrat lain yang dibuat oleh fotosintesa menjadi energi
pokok dsan sumber karbon bagi sel non-fotosintetik pada
hewan,tanaman dan dunia mikrobial.
Terdapat tiga golongan utama karbohidrat : monosakarida,
oligosakarida, dan polisakarida (kata “sakarida” berasal dari
bahasa Yunani yang berarti gula). Monosakarida atau gula
sederhana, terdiri dari hanya satu unit polihidroksi aldehida
atau keton. Monosakarida yang paling banyak di alam adalah
D-glukosa 6-karbon.
Oligosakarida (bahasa Yunani oligos “sedikit” ) terdiri dari
rantai pendek unit monosakarida yang digabungkan bersamasama oleh ikatan kovalen. Diantaranya, adalah disakarida
yang mempunyai dua unit monosakarida. Teristimewanya
adalah sukrosa, atau gula tebu, yang terdiri dari gula DPenentuan Gula Reduksi Secara Spektrofotometri
Praktikum Biokimia
Semester Ganjil
Tahun 2013/2014
glukosa 6-karbon dan D-fruktosa yang digabungkan dengan
ikatan kovalen. Kebanyakan oligosakarida yang mempunyai
tiga atau lebih unit tidak terdapat secara bebas, tetapi
digabungkan
seebagai
rantai
samping
polipeptida
pada
glikoprotein dan proteoglikan.
Polisakarida terdiri dari rantai panjang yang mempunyai
ratusan atau ribuan unit monosakarida. Beberapa polisakarida
seperti selulosa, mempunyai rantai linear,sedangkan yang lain
seperti glikogen, mempunyai rantai bercabang. Polisakarida
yang banyak dijumpai pada dunia tanaman, yaitu pati dan
selulosa, terdiri dari unit berulang D-glukosa, tetapi senyawasenyawa ini berbeda dalam hal cara unit D-glukosa dikaitkan
satu sama lain. Nama semua monosakarida dan disakarida
yang umum dikenal berakhir dengan akhiran –osa.
Monosakarida tidak berwarna, merupakan kristal padat yang
bebas larut di dalam air, tetapi tidak larut
III. METODOLOGI PERCOBAAN
III.1 Alat dan Bahan
No.
Alat
Fungsi
1.
Labu ukur 100
Untuk mengencerkan larutan
2.
mL
Tabung reaksi
Untuk meletakkan sampel
3.
Termometer
Untuk mengukur temperatur
4.
Rak tabung
Untuk meletakkan tabung reaksi
5.
reaksi
Spektrofotomete
Untuk mengukur serapan (Absorban)
r
Penentuan Gula Reduksi Secara Spektrofotometri
Praktikum Biokimia
Semester Ganjil
Tahun 2013/2014
6.
Pipet takar
Untuk memipet sampel secara akurat
7.
Labu ukur 10 mL
Untuk mengencerkan larutan
8.
Kuvet
Untuk meletakkan sampel yang akan
9.
Beaker gelas
diukur serapannya
Untuk meletakkan sampel
250 mL
No.
Bahan
1.
Larutan
2.
1000 ppm
Reagen Nelson
Sebagai oksidator
3.
Larutan sampel
Sebagai sampel
4.
Akuades
Sebagai pelarut
5.
Reagen Fosfomolibdat
Sebagai pengompleks
III.2
standar
Fungsi
glukosa Sebagai larutan induk
Cara Kerja
A. Pembuatan Kurva Standar
1. Dari larutan standar dibuat larutan glukosa dengan
variasi 0,2,4,6,8,10,20,30,40 ppm.
2. Disiapkan 9 tabung reaksi bersih. Ke dalam delapan
tabung reaksi dimasukkan masing-masingnya 1 mL
standar glukosa dan tabung satunya lagi diisi dengan
akuades blanko.
3. Ke dalam masing-masing tabung ditambahkan 1 mL
Reagen Nelson dan semua tabung dipanaskan dalam
penangas air mendidih selama 20 menit.
Penentuan Gula Reduksi Secara Spektrofotometri
Praktikum Biokimia
Semester Ganjil
Tahun 2013/2014
4. Diambil semua tabung dan segera didinginkan dalam
gelas piala berisi air dingin segingga suhu tabung
mencapai 25°C.
5. Setelah semua tabung cukup dingin,ditambahkan 1
mL
Reagen
Fosfomolibdat
dan
dikocok
hingga
endapan yang terbentuk larut kembali.
6. Setelah endapan larut sempurna,ditambahkan 7 mL
akuades dan dikocok sampai homogen.
7. Serapan masing-masing larutan diukur pada panjang
gelombang 540 nm.
8. Dibuat kurva larutan standar yang menunjukkan
hubungan konsentrasi glukosa dan absorban.
B. Penentuan Gula Reduksi Pada Sampel
1. Diminta larutan sampel pada asisten
2. Diambil
1
mL
larutan
sampel
tersebut
dan
ditambahkan 1 mL Reagen Nelson dan selanjutnya
diperlakukan seperti larutan diatas.
3. Jumlah gula reduksi dapat ditentukan berdasarkan
serapan larutan sampel dan kurva standar.
Penentuan Gula Reduksi Secara Spektrofotometri
Praktikum Biokimia
Semester Ganjil
Tahun 2013/2014
III.3
Skema Kerja
A. Pembuatan Kurva Standar
Larutan standar
glukosa standar
- Dibuat
variasi
larutan
0,2,4,6,8,10,20,30,40 ppm
- Disiapkan 9 tabung reaksi bersih
- Dimasukkan masing-masing 1
mL
standar
glukosa
pada
8
tabung reaksi,tabung lain diisi
akuades
Tabung reaksi berisi larutan
standar
- Ditambah 1 mL Reagen Nelson
-
Dipanaskan 20 menit
-
Didinginkan (T=25°C)
-
Ditambah
1
mL
Reagen
Fosfomolibdat
-
Dikocok hingga endapan larut
kembali
-
Ditambah 7 mL akuades
-
Dikocok sampai homogen
Penentuan Gula Reduksi Secara
Tabung
Spektrofotometri
reaksi berisi
campuran
Praktikum Biokimia
Semester Ganjil
Tahun 2013/2014
-
Diukur serapan pada panjang
gelombang 540 nm
Kurva larutan
standar
B. Penentuan Gula Reduksi Pada Sampel
Larutan sampel
-
Diambil 1 mL
-
Ditambah 1 mL Reagen Nelson
-
Diberi perlakuan seperti larutan
diatas
-
Jumlah
gula
reduksi
dapat
ditentukan berdasarkan serapan
larutan
standar.
Jumlah gula
reduksi
Penentuan Gula Reduksi Secara Spektrofotometri
sampel
dan
kurva
Praktikum Biokimia
Semester Ganjil
Tahun 2013/2014
IV. HASIL dan PEMBAHASAN
IV.1
Hasil dan Pengamatan
A. Pengenceran larutan standar glukosa 1000 ppm
1. Konsentrasi 40 ppm
2.
3.
4.
5.
6.
7.
V1.N1
=
V2.N2
V1.1000 ppm
=
100 mL.40 ppm
V1
=
4 mL
Konsentrasi 30 ppm
V1.N1
=
V2.N2
V1.40 ppm
=
10 mL.30 ppm
V1
=
7,5 mL
Konsentrasi 20 ppm
V1.N1
=
V2.N2
V1.40 ppm
=
10 mL.20 ppm
V1
=
5 mL
Konsentrasi 10 ppm
V1.N1
=
V2.N2
V1.40 ppm
=
10 mL.10 ppm
V1
=
2,5 mL
Konsentrasi 8 ppm
V1.N1
=
V2.N2
V1.40 ppm
=
10 mL.8 ppm
V1
=
2 mL
Konsentrasi 6 ppm
V1.N1
=
V2.N2
V1.40 ppm
=
10 mL.6 ppm
V1
=
1,5 mL
Konsentrasi 4 ppm
V1.N1
=
Penentuan Gula Reduksi Secara Spektrofotometri
V2.N2
Praktikum Biokimia
Semester Ganjil
Tahun 2013/2014
8.
9.
V1.40 ppm
=
10 mL.4 ppm
V1
=
1 mL
Konsentrasi 2 ppm
V1.N1
=
V2.N2
V1.40 ppm
=
10 mL.2 ppm
V1
=
0,5 mL
Konsentrasi 0 ppm
V1.N1
=
V2.N2
V1.40 ppm
=
10 mL.0 ppm
V1
=
0 mL
B. Tabel Pengamatan
Konsent
+ 1 mL
Setelah
+ 1 mL
Serap
rasi
Reagen
pemanas
Reagen
an (A)
(ppm)
Nelson
an
Fosfomolibd
0
0,077
0,090
0,092
0,110
0,114
0,124
0,155
0
2
4
6
8
10
20
30
+
++
+++
++++
++++
+++++
+++++
+++++
+
++
+++
++++
++++
+++++
+++++
+++++
at
+
++
+++
++++
++++
+++++
+++++
++++++
40
+
+++++
+
+++++
++++++
0,187
sampel
+
++++
+
++++
++++
0,132
C. Tabel Regresi
x = konsentrasi
y = absorban
X
0
2
y
0
0,077
Penentuan Gula Reduksi Secara Spektrofotometri
xy
0
0,154
x2
0
4
Praktikum Biokimia
Semester Ganjil
Tahun 2013/2014
4
6
8
10
20
30
40
sampel
0,090
0,092
0,110
0,114
0,124
0,155
0,187
0,132
x = 13,33
0,360
0,552
0,880
1,140
2,480
4,650
7,480
-
16
36
64
100
400
900
1600
-
y = 0,1054
D. Persamaan Regresi
B =
n Σ xy- ( Σ x ) ( Σ y)
2
2
n Σ x - ( Σ x)
=
9 ( 17,696 ) - (120)(0,949)
=0,0033175
2
9 ( 3120 ) - (120)
A = y - Bx
= 0,1054 – (0,0033175) (13,33)
= 0,0612
Jadi, persamaan regresinya adalah :
y = A + Bx
= 0,0612 + 0,0033175x
E. Penentuan konsentrasi sampel
y
= Absorban pada sampel
y
= A + Bx
0,132
x
= 0,0612 + 0,0033175x
= 21,40 ppm
F. Penentuan volume sampel
V1 . N1
=
V2. N2
V1. 40 ppm
=
10 mL . 21,40 ppm
V1
=
5,35 mL
G. Persen kesalahan
V sebenarnya−V percobaan
x 100 %
V sebenanya
6.0 mL−5,35mL
x 100 %
=
6.0 mL
% kesalahan =
Penentuan Gula Reduksi Secara Spektrofotometri
Praktikum Biokimia
Semester Ganjil
Tahun 2013/2014
= 10,83 %
H. Grafik hubungan Konsentrasi dengan Absorban
Absorban
Grafik Hubungan
Konsentrasi VS Absorban
0.2
0.18
0.16
0.14
0.12
0.1
0.08
0.06
0.04
0.02
0
f(x) = 0 x + 0.06
R² = 0.77
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Konsentrasi (ppm)
IV.2
Pembahasan
Pada percobaan yang telah dilakukan,yaitu penentuan gula
reduksi secara spektrofotometri ,bertujuan untuk menentukan
Penentuan Gula Reduksi Secara Spektrofotometri
Praktikum Biokimia
Semester Ganjil
Tahun 2013/2014
gula reduksi dari sampel dan dapat memahami prinsip
spektrofotometri dalam biokimia.
Gula reduksi merupakan gula yang mampu mereduksi
senyawa
pengoksidasi,dengan
kata
lain
gula
ini
sendiri
mengalami oksidasi. Sampel gula reduksi yang digunakan
pada percobaan kali ini adalah glukosa. Sampel ini diperoleh
dari larutan standar glukosa 1000 ppm.
Pada percobaan ini dilakukan penambahan reagen nelson.
Reagen nelson merupakan reagen yang akan mengalami
reduksi oleh gula reduksi, reagen ini berperan sebagai
oksidator.
Reagen
nelson
yang
digunakan
merupakan
gabungan dari reagen nelson A dan reagen nelson B dengan
perbandingan volume 25 : 1 (mL). Warna dari reagen nelson
ini adalah biru. Gula pereduksi (glukosa) akan mereduksi
senyawa
pengoksidasi
(CuSO4.5H2O)
menjadi
endapan
berwarna merah bata (Cu2O). Pada saat penambahan reagen
nelson, maka akan terlihat adanya endapan pada dasar tabung
reaksi yang diasumsikan sebagai endapan merah bata Cu 2O.
Dengan reaksi sbb :
Glukosa (aldehid)
asam
karboksilat
(oksidasi)
Reagen nelson(CuSO4.5H2O)
Cu2O
(reduksi)
Fungsi penambahan reagen fosfomolibdat pada percobaan
ini
adalah
sebagai
reagen
pengompleks
yang
akan
memperjelas intensitas warna dari larutan, agar dapat diukur
menggunakan alat spektrofotometer. Hal ini dilakukan karena
prinsip dari alat spektrofotometer yaitu pengukuran harus
pada larutan yang berwarna. Pada pengukuran serapan,
dilakukan pada panjang gelombang 540 nm, ini merupakan
panjang gelombang maksimum dari larutan.
Penentuan Gula Reduksi Secara Spektrofotometri
Praktikum Biokimia
Semester Ganjil
Tahun 2013/2014
Analisa yang digunakan pada percobaan ini adalah analisa
kualitatif dan analisa kuantitatif. Analisa kualitatif yaitu pada
penentuan karbohidrat dengan menggunakan reagen nelson,
sedangkan analisa kuantitatif yaitu pada pengukuran serapan
menggunakan
spektrofotometer
untuk
menentukan
konsentrasi gula pereduksi.
Pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa semakin
besar konsentrasi dari larutan maka semakin besar pula
intensitas warna yang dihasilkan, dan semakin banyak pula
gula reduksi yang mengalami oksidasi.
Setelah dilakukan perhitungan maka didapatkan volume
dari sampel sebesar 5,35 ml dengan % kesalahan 10,83%.
Hasil yang didapatkan ini sudah cukup memuaskan karena %
kesalahannya tidak terlalu besar.
V. KESIMPULAN
V.1
Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan :
Penentuan Gula Reduksi Secara Spektrofotometri
Praktikum Biokimia
Semester Ganjil
Tahun 2013/2014
1. Glukosa merupakan gula reduksi karena mempunyai gugus
aldehid
bebas
yang
dapat
teroksidasi
menjadi
asam
karboksilat
2. Nilai absorban berbanding lurus dengan konsentrasi
3. Semakin besar nilai konsentrasi,maka akan semakin pekat
intensitas warna yang dihasilkan dikarenakan semakin
banyak gula reduksi yang teroksidasi.
4. Reaksi yang terjadi adalah reaksi redoks
5. % kesalahan yang didapatkan sebesar 10,83%
V.2
Saran
Agar praktikum berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang
lebih baik lagi maka diharapkan agar :
1. Pahami terlebih dahulu prinsip dan prosedur pengerjaan
sebelum melakukan percobaan.
2. Teliti
dan
berhati-hati
dalam
melakukan
proses
pengenceran.
3. Kuvet
yang
akan
digunakan
untuk
pengukuran
spektrofotometer harus benar-benar bersih.
4. Cermat dalam menggunakan dan membaca nilai dari alat
spektrofotometri.
JAWABAN PERTANYAAN
1. Berdasarkan gugus yang dipunyai,sebutkanpembagian
karbohidrat!
1. Aldosa : Karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid
2. Ketosa : Karbohidrat yang mempunyai gugus keton
2. Sebutkan
kelompok
penguraiannya!
Penentuan Gula Reduksi Secara Spektrofotometri
karbohidrat
berdasarkan
Praktikum Biokimia
Semester Ganjil
Tahun 2013/2014
1.
Monosakarida
:
atau
gula
sederhana
adalah
karbohidrat yang tidak dapat diuraikan
lagi.
2. Polisakarida
mempunyai
:
Karbohidrat
rantai
panjang
yang
ratusan atau ribuan unit monosakarida.
3. Oligosakarida :
Karbohidrat
yang
dapat
diuraikan
menjadi dua
Monosakarida.
3. Mengapa sukrosa termasuk gula nonpereduksi?
Sukrosa termasuk gula nonpereduksi disebabkan sukrosa
tidak mengandung aton karbon anomer bebas,karena
karbon anomer kedua komponen unit monosakarida pada
sukrosa berikatan satu dengan yang lain.
4. Sebutkan contoh-contoh gula pereduksi!
- Glukosa
- Fruktosa
- Galaktosa
- Maltosa
- Selulosa
- Gliseraldehid
5. Apa fungsi reagen fosfomolibdat?
Reagen
fosfomolibdat
berfungsi
sebagai
reagen
pengompleks atau pewarna yang dapat memberikan warna
pada larutan sehingga dapat diukur menggunakan metode
spektrofotometri.
6. Tuliskan prinsip kerja spektrofotometri!
Prinsip kerja metode spektrofotometri adalah pengukuran
berdasarkan
serapan
sinar
monokromatis
oleh
suatu
larutan berwarna pada panjang gelombang tertentu.
7. Jelaskan perbedaan metoda DNS dengan Somogi Nelson
dan Lowry!
Penentuan Gula Reduksi Secara Spektrofotometri
Praktikum Biokimia
Semester Ganjil
Tahun 2013/2014
Metoda DNS :
Metoda Somogi Nelson dan Lowry :
DAFTAR PUSTAKA
Penentuan Gula Reduksi Secara Spektrofotometri
Semester Ganjil
Tahun 2013/2014
PENENTUAN GULA REDUKSI SECARA
SPEKTROFOTOMETRI
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Belakangan ini, penentuan kadar gula reduksi banyak
digunakan dalam aplikasi bidang kesehatan, terutama
dalam bidang pemeriksaan kadar gula dalam darah dan
dalam urin. Dengan pengembangan penentuan kadar gula
reduksi
dengan
mempercepat
berbagai
metoda
penentuan kadar
gula
diharapkan
akan
bagi seseorang.
Penentuan kadar gula dalam darah dan urin digunakan
untuk mengetahui penyakit diabetes mellitus.
I.2 Tujuan
1.
Menentukan gula reduksi dari sampel.
2.
Memahami prinsip spektrofotometri dalam biokimia.
I.3 Aplikasi
1. Menentukan gula darah dalam penentuan penyakit
diabetes.
2. Menentukan kadar gula dalam sampel yang digunakan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau keton atau
senyawa
yang
menghasilkan
Penentuan Gula Reduksi Secara Spektrofotometri
senyawa-senyawa
ini
bila
Praktikum Biokimia
Semester Ganjil
Tahun 2013/2014
dihidrolisa. Nama karbohidrat berasal dari kenyataan bahwa
kebanyakan senyawa dari golongan ini mempunyai rumus
empiris , yang menunjukkan bahwa senyawa tersebut adalah
karbon
hidrogen
“hidrat”,
dan
dan
terhadap
memiliki
nisbah
oksigen
karbon
sebagai
terhadap
1:2:1.
Sebagai
contoh,rumus empiris D-glukosa adalah C 6H12O6, yang juga
dapat ditulis sebagai (CH2O)6 atau C6(H2O)6. Walaupun banyak
karbohidrat yang umum sesuai dengan rumus empiris (CH2O)n,
yang lain tidak memperlihatkan nisbah ini dan beberapa yang
lain lagi juga mengandung nitrogen, fosfor, atau sulfur.
Karbohidrat dalam bentuk gula dan pati melambangkan
bagian utama kalori total yang dikonsumsi manusia dan bagi
kebanyakan kehidupan hewan,seperti juga bagi berbagai
mikroorganisme.
Karbohidrat
juga
merupakan
pusat
metabolisme tanaman hijau dan organisme fotosintetik lainnya
yang menggunakan energi solar untuk melakukan sintesa
karbohidrat dari CO2 dan H2O. Sejumlah besar pati dan
karbohidrat lain yang dibuat oleh fotosintesa menjadi energi
pokok dsan sumber karbon bagi sel non-fotosintetik pada
hewan,tanaman dan dunia mikrobial.
Terdapat tiga golongan utama karbohidrat : monosakarida,
oligosakarida, dan polisakarida (kata “sakarida” berasal dari
bahasa Yunani yang berarti gula). Monosakarida atau gula
sederhana, terdiri dari hanya satu unit polihidroksi aldehida
atau keton. Monosakarida yang paling banyak di alam adalah
D-glukosa 6-karbon.
Oligosakarida (bahasa Yunani oligos “sedikit” ) terdiri dari
rantai pendek unit monosakarida yang digabungkan bersamasama oleh ikatan kovalen. Diantaranya, adalah disakarida
yang mempunyai dua unit monosakarida. Teristimewanya
adalah sukrosa, atau gula tebu, yang terdiri dari gula DPenentuan Gula Reduksi Secara Spektrofotometri
Praktikum Biokimia
Semester Ganjil
Tahun 2013/2014
glukosa 6-karbon dan D-fruktosa yang digabungkan dengan
ikatan kovalen. Kebanyakan oligosakarida yang mempunyai
tiga atau lebih unit tidak terdapat secara bebas, tetapi
digabungkan
seebagai
rantai
samping
polipeptida
pada
glikoprotein dan proteoglikan.
Polisakarida terdiri dari rantai panjang yang mempunyai
ratusan atau ribuan unit monosakarida. Beberapa polisakarida
seperti selulosa, mempunyai rantai linear,sedangkan yang lain
seperti glikogen, mempunyai rantai bercabang. Polisakarida
yang banyak dijumpai pada dunia tanaman, yaitu pati dan
selulosa, terdiri dari unit berulang D-glukosa, tetapi senyawasenyawa ini berbeda dalam hal cara unit D-glukosa dikaitkan
satu sama lain. Nama semua monosakarida dan disakarida
yang umum dikenal berakhir dengan akhiran –osa.
Monosakarida tidak berwarna, merupakan kristal padat yang
bebas larut di dalam air, tetapi tidak larut
III. METODOLOGI PERCOBAAN
III.1 Alat dan Bahan
No.
Alat
Fungsi
1.
Labu ukur 100
Untuk mengencerkan larutan
2.
mL
Tabung reaksi
Untuk meletakkan sampel
3.
Termometer
Untuk mengukur temperatur
4.
Rak tabung
Untuk meletakkan tabung reaksi
5.
reaksi
Spektrofotomete
Untuk mengukur serapan (Absorban)
r
Penentuan Gula Reduksi Secara Spektrofotometri
Praktikum Biokimia
Semester Ganjil
Tahun 2013/2014
6.
Pipet takar
Untuk memipet sampel secara akurat
7.
Labu ukur 10 mL
Untuk mengencerkan larutan
8.
Kuvet
Untuk meletakkan sampel yang akan
9.
Beaker gelas
diukur serapannya
Untuk meletakkan sampel
250 mL
No.
Bahan
1.
Larutan
2.
1000 ppm
Reagen Nelson
Sebagai oksidator
3.
Larutan sampel
Sebagai sampel
4.
Akuades
Sebagai pelarut
5.
Reagen Fosfomolibdat
Sebagai pengompleks
III.2
standar
Fungsi
glukosa Sebagai larutan induk
Cara Kerja
A. Pembuatan Kurva Standar
1. Dari larutan standar dibuat larutan glukosa dengan
variasi 0,2,4,6,8,10,20,30,40 ppm.
2. Disiapkan 9 tabung reaksi bersih. Ke dalam delapan
tabung reaksi dimasukkan masing-masingnya 1 mL
standar glukosa dan tabung satunya lagi diisi dengan
akuades blanko.
3. Ke dalam masing-masing tabung ditambahkan 1 mL
Reagen Nelson dan semua tabung dipanaskan dalam
penangas air mendidih selama 20 menit.
Penentuan Gula Reduksi Secara Spektrofotometri
Praktikum Biokimia
Semester Ganjil
Tahun 2013/2014
4. Diambil semua tabung dan segera didinginkan dalam
gelas piala berisi air dingin segingga suhu tabung
mencapai 25°C.
5. Setelah semua tabung cukup dingin,ditambahkan 1
mL
Reagen
Fosfomolibdat
dan
dikocok
hingga
endapan yang terbentuk larut kembali.
6. Setelah endapan larut sempurna,ditambahkan 7 mL
akuades dan dikocok sampai homogen.
7. Serapan masing-masing larutan diukur pada panjang
gelombang 540 nm.
8. Dibuat kurva larutan standar yang menunjukkan
hubungan konsentrasi glukosa dan absorban.
B. Penentuan Gula Reduksi Pada Sampel
1. Diminta larutan sampel pada asisten
2. Diambil
1
mL
larutan
sampel
tersebut
dan
ditambahkan 1 mL Reagen Nelson dan selanjutnya
diperlakukan seperti larutan diatas.
3. Jumlah gula reduksi dapat ditentukan berdasarkan
serapan larutan sampel dan kurva standar.
Penentuan Gula Reduksi Secara Spektrofotometri
Praktikum Biokimia
Semester Ganjil
Tahun 2013/2014
III.3
Skema Kerja
A. Pembuatan Kurva Standar
Larutan standar
glukosa standar
- Dibuat
variasi
larutan
0,2,4,6,8,10,20,30,40 ppm
- Disiapkan 9 tabung reaksi bersih
- Dimasukkan masing-masing 1
mL
standar
glukosa
pada
8
tabung reaksi,tabung lain diisi
akuades
Tabung reaksi berisi larutan
standar
- Ditambah 1 mL Reagen Nelson
-
Dipanaskan 20 menit
-
Didinginkan (T=25°C)
-
Ditambah
1
mL
Reagen
Fosfomolibdat
-
Dikocok hingga endapan larut
kembali
-
Ditambah 7 mL akuades
-
Dikocok sampai homogen
Penentuan Gula Reduksi Secara
Tabung
Spektrofotometri
reaksi berisi
campuran
Praktikum Biokimia
Semester Ganjil
Tahun 2013/2014
-
Diukur serapan pada panjang
gelombang 540 nm
Kurva larutan
standar
B. Penentuan Gula Reduksi Pada Sampel
Larutan sampel
-
Diambil 1 mL
-
Ditambah 1 mL Reagen Nelson
-
Diberi perlakuan seperti larutan
diatas
-
Jumlah
gula
reduksi
dapat
ditentukan berdasarkan serapan
larutan
standar.
Jumlah gula
reduksi
Penentuan Gula Reduksi Secara Spektrofotometri
sampel
dan
kurva
Praktikum Biokimia
Semester Ganjil
Tahun 2013/2014
IV. HASIL dan PEMBAHASAN
IV.1
Hasil dan Pengamatan
A. Pengenceran larutan standar glukosa 1000 ppm
1. Konsentrasi 40 ppm
2.
3.
4.
5.
6.
7.
V1.N1
=
V2.N2
V1.1000 ppm
=
100 mL.40 ppm
V1
=
4 mL
Konsentrasi 30 ppm
V1.N1
=
V2.N2
V1.40 ppm
=
10 mL.30 ppm
V1
=
7,5 mL
Konsentrasi 20 ppm
V1.N1
=
V2.N2
V1.40 ppm
=
10 mL.20 ppm
V1
=
5 mL
Konsentrasi 10 ppm
V1.N1
=
V2.N2
V1.40 ppm
=
10 mL.10 ppm
V1
=
2,5 mL
Konsentrasi 8 ppm
V1.N1
=
V2.N2
V1.40 ppm
=
10 mL.8 ppm
V1
=
2 mL
Konsentrasi 6 ppm
V1.N1
=
V2.N2
V1.40 ppm
=
10 mL.6 ppm
V1
=
1,5 mL
Konsentrasi 4 ppm
V1.N1
=
Penentuan Gula Reduksi Secara Spektrofotometri
V2.N2
Praktikum Biokimia
Semester Ganjil
Tahun 2013/2014
8.
9.
V1.40 ppm
=
10 mL.4 ppm
V1
=
1 mL
Konsentrasi 2 ppm
V1.N1
=
V2.N2
V1.40 ppm
=
10 mL.2 ppm
V1
=
0,5 mL
Konsentrasi 0 ppm
V1.N1
=
V2.N2
V1.40 ppm
=
10 mL.0 ppm
V1
=
0 mL
B. Tabel Pengamatan
Konsent
+ 1 mL
Setelah
+ 1 mL
Serap
rasi
Reagen
pemanas
Reagen
an (A)
(ppm)
Nelson
an
Fosfomolibd
0
0,077
0,090
0,092
0,110
0,114
0,124
0,155
0
2
4
6
8
10
20
30
+
++
+++
++++
++++
+++++
+++++
+++++
+
++
+++
++++
++++
+++++
+++++
+++++
at
+
++
+++
++++
++++
+++++
+++++
++++++
40
+
+++++
+
+++++
++++++
0,187
sampel
+
++++
+
++++
++++
0,132
C. Tabel Regresi
x = konsentrasi
y = absorban
X
0
2
y
0
0,077
Penentuan Gula Reduksi Secara Spektrofotometri
xy
0
0,154
x2
0
4
Praktikum Biokimia
Semester Ganjil
Tahun 2013/2014
4
6
8
10
20
30
40
sampel
0,090
0,092
0,110
0,114
0,124
0,155
0,187
0,132
x = 13,33
0,360
0,552
0,880
1,140
2,480
4,650
7,480
-
16
36
64
100
400
900
1600
-
y = 0,1054
D. Persamaan Regresi
B =
n Σ xy- ( Σ x ) ( Σ y)
2
2
n Σ x - ( Σ x)
=
9 ( 17,696 ) - (120)(0,949)
=0,0033175
2
9 ( 3120 ) - (120)
A = y - Bx
= 0,1054 – (0,0033175) (13,33)
= 0,0612
Jadi, persamaan regresinya adalah :
y = A + Bx
= 0,0612 + 0,0033175x
E. Penentuan konsentrasi sampel
y
= Absorban pada sampel
y
= A + Bx
0,132
x
= 0,0612 + 0,0033175x
= 21,40 ppm
F. Penentuan volume sampel
V1 . N1
=
V2. N2
V1. 40 ppm
=
10 mL . 21,40 ppm
V1
=
5,35 mL
G. Persen kesalahan
V sebenarnya−V percobaan
x 100 %
V sebenanya
6.0 mL−5,35mL
x 100 %
=
6.0 mL
% kesalahan =
Penentuan Gula Reduksi Secara Spektrofotometri
Praktikum Biokimia
Semester Ganjil
Tahun 2013/2014
= 10,83 %
H. Grafik hubungan Konsentrasi dengan Absorban
Absorban
Grafik Hubungan
Konsentrasi VS Absorban
0.2
0.18
0.16
0.14
0.12
0.1
0.08
0.06
0.04
0.02
0
f(x) = 0 x + 0.06
R² = 0.77
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Konsentrasi (ppm)
IV.2
Pembahasan
Pada percobaan yang telah dilakukan,yaitu penentuan gula
reduksi secara spektrofotometri ,bertujuan untuk menentukan
Penentuan Gula Reduksi Secara Spektrofotometri
Praktikum Biokimia
Semester Ganjil
Tahun 2013/2014
gula reduksi dari sampel dan dapat memahami prinsip
spektrofotometri dalam biokimia.
Gula reduksi merupakan gula yang mampu mereduksi
senyawa
pengoksidasi,dengan
kata
lain
gula
ini
sendiri
mengalami oksidasi. Sampel gula reduksi yang digunakan
pada percobaan kali ini adalah glukosa. Sampel ini diperoleh
dari larutan standar glukosa 1000 ppm.
Pada percobaan ini dilakukan penambahan reagen nelson.
Reagen nelson merupakan reagen yang akan mengalami
reduksi oleh gula reduksi, reagen ini berperan sebagai
oksidator.
Reagen
nelson
yang
digunakan
merupakan
gabungan dari reagen nelson A dan reagen nelson B dengan
perbandingan volume 25 : 1 (mL). Warna dari reagen nelson
ini adalah biru. Gula pereduksi (glukosa) akan mereduksi
senyawa
pengoksidasi
(CuSO4.5H2O)
menjadi
endapan
berwarna merah bata (Cu2O). Pada saat penambahan reagen
nelson, maka akan terlihat adanya endapan pada dasar tabung
reaksi yang diasumsikan sebagai endapan merah bata Cu 2O.
Dengan reaksi sbb :
Glukosa (aldehid)
asam
karboksilat
(oksidasi)
Reagen nelson(CuSO4.5H2O)
Cu2O
(reduksi)
Fungsi penambahan reagen fosfomolibdat pada percobaan
ini
adalah
sebagai
reagen
pengompleks
yang
akan
memperjelas intensitas warna dari larutan, agar dapat diukur
menggunakan alat spektrofotometer. Hal ini dilakukan karena
prinsip dari alat spektrofotometer yaitu pengukuran harus
pada larutan yang berwarna. Pada pengukuran serapan,
dilakukan pada panjang gelombang 540 nm, ini merupakan
panjang gelombang maksimum dari larutan.
Penentuan Gula Reduksi Secara Spektrofotometri
Praktikum Biokimia
Semester Ganjil
Tahun 2013/2014
Analisa yang digunakan pada percobaan ini adalah analisa
kualitatif dan analisa kuantitatif. Analisa kualitatif yaitu pada
penentuan karbohidrat dengan menggunakan reagen nelson,
sedangkan analisa kuantitatif yaitu pada pengukuran serapan
menggunakan
spektrofotometer
untuk
menentukan
konsentrasi gula pereduksi.
Pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa semakin
besar konsentrasi dari larutan maka semakin besar pula
intensitas warna yang dihasilkan, dan semakin banyak pula
gula reduksi yang mengalami oksidasi.
Setelah dilakukan perhitungan maka didapatkan volume
dari sampel sebesar 5,35 ml dengan % kesalahan 10,83%.
Hasil yang didapatkan ini sudah cukup memuaskan karena %
kesalahannya tidak terlalu besar.
V. KESIMPULAN
V.1
Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan :
Penentuan Gula Reduksi Secara Spektrofotometri
Praktikum Biokimia
Semester Ganjil
Tahun 2013/2014
1. Glukosa merupakan gula reduksi karena mempunyai gugus
aldehid
bebas
yang
dapat
teroksidasi
menjadi
asam
karboksilat
2. Nilai absorban berbanding lurus dengan konsentrasi
3. Semakin besar nilai konsentrasi,maka akan semakin pekat
intensitas warna yang dihasilkan dikarenakan semakin
banyak gula reduksi yang teroksidasi.
4. Reaksi yang terjadi adalah reaksi redoks
5. % kesalahan yang didapatkan sebesar 10,83%
V.2
Saran
Agar praktikum berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang
lebih baik lagi maka diharapkan agar :
1. Pahami terlebih dahulu prinsip dan prosedur pengerjaan
sebelum melakukan percobaan.
2. Teliti
dan
berhati-hati
dalam
melakukan
proses
pengenceran.
3. Kuvet
yang
akan
digunakan
untuk
pengukuran
spektrofotometer harus benar-benar bersih.
4. Cermat dalam menggunakan dan membaca nilai dari alat
spektrofotometri.
JAWABAN PERTANYAAN
1. Berdasarkan gugus yang dipunyai,sebutkanpembagian
karbohidrat!
1. Aldosa : Karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid
2. Ketosa : Karbohidrat yang mempunyai gugus keton
2. Sebutkan
kelompok
penguraiannya!
Penentuan Gula Reduksi Secara Spektrofotometri
karbohidrat
berdasarkan
Praktikum Biokimia
Semester Ganjil
Tahun 2013/2014
1.
Monosakarida
:
atau
gula
sederhana
adalah
karbohidrat yang tidak dapat diuraikan
lagi.
2. Polisakarida
mempunyai
:
Karbohidrat
rantai
panjang
yang
ratusan atau ribuan unit monosakarida.
3. Oligosakarida :
Karbohidrat
yang
dapat
diuraikan
menjadi dua
Monosakarida.
3. Mengapa sukrosa termasuk gula nonpereduksi?
Sukrosa termasuk gula nonpereduksi disebabkan sukrosa
tidak mengandung aton karbon anomer bebas,karena
karbon anomer kedua komponen unit monosakarida pada
sukrosa berikatan satu dengan yang lain.
4. Sebutkan contoh-contoh gula pereduksi!
- Glukosa
- Fruktosa
- Galaktosa
- Maltosa
- Selulosa
- Gliseraldehid
5. Apa fungsi reagen fosfomolibdat?
Reagen
fosfomolibdat
berfungsi
sebagai
reagen
pengompleks atau pewarna yang dapat memberikan warna
pada larutan sehingga dapat diukur menggunakan metode
spektrofotometri.
6. Tuliskan prinsip kerja spektrofotometri!
Prinsip kerja metode spektrofotometri adalah pengukuran
berdasarkan
serapan
sinar
monokromatis
oleh
suatu
larutan berwarna pada panjang gelombang tertentu.
7. Jelaskan perbedaan metoda DNS dengan Somogi Nelson
dan Lowry!
Penentuan Gula Reduksi Secara Spektrofotometri
Praktikum Biokimia
Semester Ganjil
Tahun 2013/2014
Metoda DNS :
Metoda Somogi Nelson dan Lowry :
DAFTAR PUSTAKA
Penentuan Gula Reduksi Secara Spektrofotometri