RPP TUGAS GURU TEKANAN GAS.docx

KEMENTERIAN AGAMA
DITJEN PENDIDIKAN ISLAM
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 KOTACIREBON
Jl. Kedung Menjangan Rt. 04/06 Kel. Kalijaga Kec. Harjamukti Telp. ( 0231 ) 3791996 Kota
Cirebon 45144

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah
Kelas/Semester
Mata Pelajaran
Alokasi waktu
Pertemuan ke

: MTsN 2 Kota Cirebon
: VIII (Delapan) / 2 (Dua)
: IPA FISIKA
: 2 x 40 Menit
: 7 (Tujuh)

Standar Kompetensi

5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar
5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Indikator
5.5.1 menyelidiki tekanan pada zat gas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
5.5.2 menyebutkan hukum boyle serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
5.5.3 menyelidiki percobaan torricelli.
A. Tujuan
5.5.1.1 Peserta didik dapat menjelaskan pengertian tekanan udara melalui melalui
pengajaran langsung (Direct intruction).
5.5.1.2 Peserta didik dapat menyebutkan rumus tekanan udara dan satuannya melalui
pengajaran langsung (Direct intruction).
5.5.1.3 Peserta didik dapat menghitung tekanan udara melalui pengajaran langsung
(Direct intruction).
5.5.1.4 Peserta didik dapat menyebutkan contoh penerapan tekanan udara dalam
kehidupan sehari-hari.
5.5.1.5 Peserta didik dapat menyebutkan alat ukur tekanan udara dalam kehidupan
sehari-hari melalui pengajaran langsung (Direct intruction).
5.5.1.6 Peserta didik dapat menjelaskan bunyi hukum boyle melalui pengajaran

langsung (Direct intruction).
5.5.2.1 Peserta didik dapat menuliskan rumus hukum boyle dan satuannya melalui
pengajaran langsung (Direct intruction).
5.5.2.2 Peserta didik dapat menghitung nilai hukum boyle melalui pengajaran langsung
(Direct intruction).
5.5.2.3 Peserta didik dapat menyebutkan contoh penerapan hukum boyle dalam
kehidupan sehari-hari melalui pengajaran langsung (Direct intruction).
5.5.3.1 Peserta didik dapat memahami prinsip kerja percobaan torricelli melalui
pengajaran langsung (Direct intruction).
B. Karakter yang diharapkan
1. Disiplin
2. Tanggung jawab
3. Santun
4. Ketelitian
5. Percaya diri

C. Materi
Tekanan Pada Udara
Mengapa udara dapat menimbulkan tekanan? Ke mana arah tekanan udara? Untuk
menjawab pertanyaan tersebut, ingatlah kembali pelajaran tentang wujud zat. Zat adalah

sesuatu yang memiliki massa dan mempunyai volume. Udara termasuk zat gas, sehingga
udara mempunyai massa. Karena udara terkena pengaruh gravitasi bumi, maka udara memiliki berat. Telah kita pelajari sebelumnya bahwa karena adanya gaya yang menekan suatu luasan tertentu akan timbul tekanan. Udara yang menyelimuti bumi yang dikenal dengan atmosfer menekan permukaan bumi dari segala arah sehingga timbullah tekanan atmosfer. Udara juga mempunyai sifat seperti zat cair, yaitu selalu menekan ke segala arah.
Udara memiliki massa meskipun sangt kecil. Akan tetapi dengan jumlah mereka
yang sangat banyak massa mereka tidak bisa dianggap ringan. Di bumi ada yang namanya gravitasi yang menarik udara ini ke bawah sehingga dikenal namanya berat. Berat
udara inilah yang akan menekan permukaan bumi sehingga timbul tekanan udara. Jadi
pengertian tekanan udara adalah besarnya berat udara pada satu satuan luas bidanng tekan.
Besarnya tekanan udara di suatu tempat sangat bergantung pada jumlah udara di
atasnya. Semakin tinggi suatu tempat maka semakin sedikit jumlah udara di atasnya, semakin sedikit berat udara yang ditahan wilayah tersebut sehingga tekanannya semakin
sedikit. Berbanding terbalik dengan daerah atau dataran rendah, mereka mempunyai tekanan udara yang lebih besar. Jadi tekanan udara di suatu wilayah sangat ditentukan oleh
ketinggian tempat atau wilayah tersebut dari permukaan air laut.
Ada 2 hal yang sangat mempengaruhi tekanan udara yaitu suhu dan tinggi suatu
daerah.
1. Tinggi Suatu Tempat
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya tinggi suatu tempat berbanding
terbalik dengan tekanan udara di daerah tersebut.
2. Suhu Udara
Suhu udara sangat mempengaruhi tekanan udaranya. Ketika suhu tinggi
molekul udara akan mengembang dan volume udara menjadi lebih besar.
Jika volume di udara di atas suatu tempat adalah tetap maka ketika suhu udara naik,
massa udara total akan berkurang, berat udara berkurang, demikian juga dengan

tekanan udara. Sebaliknya, ketika suhu rendah makan tekanan udara akan semakin
tinggi.
Tekanan udara di berbagai tempat berbeda-beda terutama tergantung pada
tinggi daerah tersebut dari permukaan air laut. Perbedaan tekanan udara inilah yang
mengakibatkan berbagai fenomena cuaca seperti angin, topan, badai, dan sebagainya.
Bagaimana menetukan tinggi suatu tempat bila diketahui tekanannya?
Bagaimana pula menentukan tekanan jika yang kita ketahui adalah tekanannya.
Tekanan udara dipermukaan air laut adalah 76 cmHg yang akan jadi patokan dan setiap
perubahan tinggi 100 m maka akan terjadi perubahan tekanan sebesar 1 mmHg.
Ph = (Pu – h/100) cmHg
Keterangan:
Ph = tekanan pada ketinggian h
Pu = tekanan udara permukaan air laut
h = tinggi suatu tempat
untuk mencari ketinggian
h = (Pu-Ph) x 100 m
Contoh Soal
Wilayah Jakarta utara memiliki ketinggian 10 m dibawah permukaan airl laut.
Berapakah tekanan udara di tempat tersebut.
Jawab

Ph = (Pu – h/100) cmHg
Ph = (76 – 10/100) = 76 – 0,1 = 75,9 ccmHg

jika disuatu puncak gunung tekanan udaranya adalah 45 cmHg, berapa ketinggian gunung tersebut dari permukaan air laut?
h = (Pu-Ph) x 100
h = (76-45 x 100 = 31 x 100 = 3100 m di atas permukaan laut.
a. Hukum Boyle
Saat penghisap ditarik, maka volum udara dalam
pompa membesar dan udara tidak dapat masuk ke ban
sebab harus masuk melalui katup (ventil) dari karet.
Jika pengisap ditekan maka volum udara dalam pompa
mengecil dan udara dapat masuk ke ban melalui ventil
karena tekanannya membesar.
Gejala tersebut ditemukan oleh Robert Boyle yang
menyelidiki pengaruh tekanan terhadap volum gas
pada suhu tetap. Pernyataan Robert Boyle dikenal
dengan Hukum Boyle, yang berbunyi :
"Pada suhu tetap, tekanan gas di dalam ruang tertutup berbanding terbalik dengan
volumnya"
Dari hukum Boyle tersebut berarti hasil kali tekanan dan volum gas dalam ruang

tertutup adalah konstan (tetap) asalkan suhu gas tetap.
Pernyataan tersebut bila ditulis dalam bentuk rumus :
c = bilangan tetap (konstanta)
Bila tekanan diubah maka volum gas juga berubah maka rumus di atas dapat ditulis
sebagai berikut.
k= P × V
P1 × V2 = P2 × V2
Keterangan:
k= konstanta
P1 = tekanan gas mula-mula (atm, cm Hg, N/m2, Pa)
P2 = tekanan gas akhir (atm, cm Hg, N/m2, Pa)
V1 = volum gas mula-mula (m3, cm3)
V2 = volum gas akhir (m3, cm3)
b. Percobaan Torricelli

Gambar percobaan
Torricelli

Evangelista Torricelli adalah ilmuwan
pertama yang mengadakan percobaan untuk

mengukur besar tekanan udara luar. Ia
memperkenalkan
alat
yang
dinamakan
barometer. Percobaan Torricelli menggunakan
pipa kaca sepanjang 1 meter yang salah satu
ujungnya tertutup. Pipa kaca diisi dengan raksa
sampai penuh, kemudian ujung yang terbuka
ditutup menggunakan jari. Selanjutnya pipa
dimasukkan dalam posisi terbalik ke dalam
bejana yang berisi raksa dan jari dilepas.
Ternyata tinggi raksa dalam tabung kaca turun sampai ketinggian tertentu. Bila
percobaan dilakukan dipantai, tinggi raksa dalam tabung 76 cm dan tinggi raksa dalam
tabung cenderung tetap walaupun tabung dimiringkan yaitu 76 cm diukur dalam arah
vertikal.
Mengapa raksa tidak turun terus dan berhenti pada angka 76? Hal tersebut
karena adanya tekanan udara luar yang menekan raksa dalam bejana. Besarnya
tekanan udara luar tersebut seimbang dengan tekanan raksa setinggi 76 cm.
Dengan demikian tinggi raksa 76 cm menunjukkan besarnya tekanan udara luar

di pantai atau permukaan laut. Selanjutnya tekanan udara (atmosfer) yang
menyebabkan raksa tertahan setinggi 76 cm didefinisikan sebagai 1 atmosfer (1 atm).
Jadi : 1 atm = 76 cm raksa = 76 cm Hg.
Satuan tekanan udara.
 N/m2 dalam S.I • atmosfer (atm)
 dyne/cm2 dalam cgs • cm Hg

contoh soal
Seorang anak mengadakan percobaan Torricelli dan ia mendapatkan tinggi
raksa dalam pipa 75 cm. Kemudian anak tersebut mengganti raksa dengan zat cair
lain yang massa jenisnya 2 g/cm3. Berapa panjang minimal pipa yang harus disediakan? (massa jenis raksa 13,6 g/cm3).
Penyelesaian:
Diketahui: hHg = 75 cm
ρHg = 13,6 g/cm3
ρZC = 2 g/cm3
Ditanya: hZC = ...?
Jawab: PHg = PZC
ρHg . g. hHg = ρZC . g . hZC
13,6 x 75 = 2 x hZC
13,6 × 75

hZC =
= 510 cm = 5,1 m
2
Pengaruh Tinggi suatu tempat Terhadap Tekanan Udara
Menurut hasil percobaan di dapat bahwa semakin tinggi suatu tempat, maka
semakin rendah tekanan udaranya dan akan menjadi nol ketika masuk ke ruang
hampa. Hal tersebut dikarenakan makin ke atas lapisan udara makin tipis, sehingga
berat udara semakin kecil. Hasil percobaan tersebut adalah :
Setiap kenaikan 100 meter dari permukaan laut, tekanan udara turun 1 cm Hg.

Gambar. Pengaruh tinggi terhadap tekanan udara

Rumus :

Keterangan :
Ph
Pbar
h

= tekanan udara luar di ketinggian h (cm Hg)

= tekanan udara luar yang terukur oleh barometer (cm Hg)
= tinggi tempat (m)

c. Alat ukur tekanan udara luar

Untuk mengukur tekanan udara luar menggunakan alat yang bernama barometer. Barometer ada 2 jenis yaitu barometer zat cair dan barometer logam (aneorid).

d.

d. Alat ukur tekanan gas dalam ruang tertutup
Tekanan gas dalam ruang tertutup diukur dengan manometer. Manometer adalah alat untuk mengukur tekanan gas dalam ruang tertutup. Manometer ada 2 jenis,
yaitu manometer raksa dan manometer logam.
1) Manometer raksa, terdiri atas:
a) Manometer raksa terbuka
Manometer raksa terbuka adalah sebuah tabung U yang kedua ujungnya
terbuka. Salah satu kaki dibiarkan terbuka berhubungan dengan udara luar sedangkan kaki lainnya dihubungkan ke ruang yang akan diukur tekanan gasnya.

Manometer terbuka

Salah satu ujung pipa U dan ujung lain dihubungkan dengan ruang tertutup yang berisi gas. Mula-mula kran tertutup sehingga tinggi raksa pada kedua

kaki sama.
Bila kran yang terbuka ada dua kemungkinan yang terjadi:
Tekanan gas ¿ tekanan udara luar. Besar
tekanan gas:

Keterangan:
Pgas = tekanan gas
PBar = tekanan barometer (cm Hg)
∆ h = ketinggian (m)
Pgas ¿ PBar
Besar tekanan gas:

Keterangan:
Pgas = tekanan gas
PBar = tekanan barometer
(cm Hg)
∆ h = ketinggian (m)
b) Manometer raksa tertutup
Manometer tertutup adalah manometer yang dihubungkan dengan pipa
U tertutup. Pipa U diisi raksa dan ruang diatas permukaan raksa pada pipa tertutup adalah vakum. Jika gas tidak memiliki tekanan atau tekanan = 0, maka
permukaan raksa pada kedua kaki sama tinggi. Namun jika gas memiliki tekanan, maka permukaan raksa pada ujung tertutup akan naik dan lebih tinggi

Gambar manometer tertutup

h mmHg daripada permukaan raksa yang
kakinya berhubungan dengan suplai gas.
Rumus:
Pgas = h mmHg
Keterangan
Pgas = tekanan gas
h = ketinggian
Dengan demikian dapat disusun persamaan:
Pgas = selisih tinggi raksa + tekanan udara dalam tabung
h1
× pu
Pgas = h +
h2
Keterangan:
Pgas = tekanan gas dalam ruang reservoir
h = selisih tinggi permukaan antara kedua kaki pipa
h1 = tinggi kolom udara sebelum kran terbuka
h2 = tinggi kolom udara sesudah kran terbuka
pu = tekanan udara luar
Penggunaan manometer raksa tertutup tidak perlu didampingi barometer karena langsung dapat membaca tekanan gas.

2) Manometer logam terdiri atas:
a) Manometer Bourdon,
Manometer Bourdon atau manometer logam dihubungkan ke tangki gas yang akan diukur tekanannya.
Perhatikan gambar di bawah ini, tekanan dari dalam ruang tertutup akan mengubah kelengkungan pipa lentur.
Ujung pipa itu dihubungkan dengan jarum berskala. Ketika pipa itu berubah kelengkungannya akibat tekanan,
penunjukan jarum tersebut juga berubah.
b) Manometer Scaffer dan Budenberg

c) Manometer Pegas.

Penerapan Tekanan dalam Kehidupan Sehari-hari
a. Jarum suntik

Manometer bordon

Cara kerja jarum suntik adalah dengan menekan klep ke depan sehingga udara
di dalamnya akan mendesak cairan obat untuk keluar melalui jarum suntik.
b. Tempat minum unggas
Prinsip kerja tempat minum unggas adalah udara terperangkap dalam botol terbalik menekan air keluar, tetapi karena air yang berada di luar mendapat tekanan udara luar yang lebih besar, maka air dalam botol tidak tumpah.
c. Pompa sepeda
Prinsip pompa sepeda sama seperti jarum suntik. Ketika kita menekan gagang
piston, maka udara akan keluar melalui selang pompa.
d. Alat-alat yang bekerja berdasarkan bejana berhubungan, antara lain:
1) Pompa hidrolik
2) Mesin press
D. Metode dan Model Pembelajaran
Model Pembelajaran
: Pengajaran Langsung (Direct Intruction)
Pengajaran langsung adalah suatu model pengajaran yang bersifat teacher center. Menurut
Arends (1997), model pengajaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang
dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaraftif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah. Adapun sintaks
model pengajaran langsung yaitu sebagai berikut:
Fase
Fase-1
Menyampaikan tujuan dan
mempersiapkan siswa
Fase-2
Mendemonstrasikan
pengetahuan dan
keterampilan
Fase-3
Membimbing pelatihan
Fase-4
Mengecek pemahaman dan
memberikan umpan balik
Fase-5
Memberikan kesempatan
untuk pelatihan lanjutan dan
penerapan

Peran Guru
Guru menjelaskan TPK, informasi latar belakang
pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa
untuk belajar.
Guru mendemonstrasikan keterampilan dengan benar,
atau menyajikan informasi tahap demi tahap.
Guru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan
awal
Mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan
tugas dengan baik, memberi umpan balik
Guru
mempersiapkan
kesempatan
melakukan
pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada
penerapan kepada situasi lebih kompleks dan
kehidupan sehari-hari

Metode Pembelajaran : Demonstrasi, Diskusi Kelompok
E. Sumber belajar
Sumber Ajar : Buku Belajar IPA membuka cakrawala alam sekitar untuk kelas VIII sekolah menengah pertama/Madrasah Tsanawiyah karya saeful karim dkk,
LKS, Internet.
F. Langkah-langkah Kegiatan
Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Pendahuluan






Guru mengucapkan salam
Guru menanyakan kabar
Guru mengecek kehadiran peserta didik
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin
dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi peserta
didik belajar

Alokasi
waktu
5 menit

Inti

Penutup

 Apersepsi
Eksplorasi
 Guru meminta peserta didik untuk mencari informasi
dari berbagai sumber mengenai tekanan udara, hukum
boyle, dan percobaan Torricelli melalui pertanyaan
singkat yang di tulis di papan tulis.
Elaborasi
 Guru meminta perwakilan dari peserta didik untuk
mempresentasikan hasil temuannya di depan kelas.
 Guru menjelaskan kepada peserta didik bagaimana
caranya membentuk kelompok belajar dan membantu
setiap kelompok agar melakukan transisi secara efesien
 Guru memberikan lembar kegiatan kepada tiap
kelompok
 Guru mengamati dan membimbing kelompokkelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas
mereka.
 Guru meminta perwakilan dari kelompok masingmasing untuk menuliskan jawaban yang sudah
ditentukan guru di papan tulis. kepada kelompok
lainnya.
 Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain
untuk mengajukan pertanyaan.
 Guru membimbing peserta didik untuk memberi
tanggapan atas jawaban yang sudah di tulis di papan
tulis.
Konfirmasi
 Guru menanggapi hasil keseluruhan diskusi yang
dilakukan peserta didik.
 Guru bersama peserta didik meluruskan kesalah
pahaman, memberikan penguatan materi dan
penyimpulan.
 Guru memberikan tugas soal PR kepada peserta didik.
 Guru menginformasikan materi untuk pertemuan berikutnya.

15 menit

40 menit

10 menit

10 menit

G. Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik Penilaian:
 Tes tertulis
 Observasi
2. Bentuk Instrumen:
a. Penilaian Kognitif
1. Suatu tempat dengan ketinggian 400 m di atas permukaan laut. Berapa tekanan udara di tempat tersebut? Tekanan udara di atas permukaan laut 76 cm Hg.
2. Gas dalam ruang tertutup yang bervolum 100 cm3 memiliki tekanan 3 atm.
Bila volum gas diperbesar menjadi 1,5 kali volum semula, berapa tekanan gas
sekarang?
3. Tuliskan bunyi hukum boyle.
Jawaban.

1)

2)

Penyelesaian:
Diketahui: V1 = 100 cm3
P1 = 3 atm
V2 = 1,5 . V1 = 1,5 x 100 = 150 cm3
Ditanya: P2 = .....?
Jawab:

P1 . V1 = P2 . V2
3 . 100 = P2 . 150
300
P2 =
= 2 atm
150
3) "Pada suhu tetap, tekanan gas di dalam ruang tertutup berbanding terbalik dengan volumnya
Nilai bobot soal latihan
No Soal Bobot Nilai Nilai Maksimal
1
12
100
2
12
3
2
Skor max : 26
jumlah skor
×100
Penilaian =
skor maksimal
b. Lembar Kerja Siswa
1) Tekanan gas dalam suatu tangki diukur dengan manometer raksa terbuka. Setelah kran
dibuka keadaannya seperti gambar berikut.
Berapa tekanan gas dalam tangki?
2) Suatu tempat dengan ketinggian 800 m di atas
permukaan laut. Berapa tekanan udara di tempat tersebut? Tekanan udara di
atas permukaan laut 76 cm Hg.
3) Suatu ruangan tertutup mengandung gas dengan volume 400 ml. Jika tekanan
ruangan tersebut adalah 76 cmHg, hitunglah tekanan gas pada ruangan yang
volumenya 200 ml?
4) Suatu tempat dengan ketinggian 200 m di atas permukaan laut. Berapa tekanan
udara di tempat tersebut? Tekanan udara di atas permukaan laut 76 cm Hg.
5) Barapakah tekanan udara di suatu tempat yang tingginya 100 m, jika PBar= 76
cmHg?
6) Diketahui kota A terletak pada ketinggian 700 m di atas permukaan air laut.
Tentukan tekanan udara di kota A!
Jawaban
1) Penyelesaian :
Diketahui: Pbar
Δh
Ditanya: Pgas
Jawab

= 76 cmHg
= 10 cm
= ....?

2)

3)

4)

5)

6)

Pgas > PBar
Pgas = PBar + Δh
= 76 cmHg + 10 cmHg
Pgas = 86 cmHg
Penyelesaian
Diketahui: h
= 800 m
Pbar = 76 cm Hg.
Ditanya: Ph
= ....?
Jawab:
Ph = PBar- x 1 cm Hg
h
= 76 cm Hgx 1 cm Hg
100 m
800 m
= (76 - 8) cm Hg –
100 m
= 68 cm Hg
Penyelesaian :
Diketahui: V1
= 400 mL
V2
= 200 mL
P1
= 76 cmHg
Ditanya: P2
= ....?
Jawab
Pgas > PBar
Pgas = PBar + Δh
= 76 cmHg + 400 cmHg
Pgas = 476 cmHg
Penyelesaian
Diketahui: h
= 400 m
Pbar = 76 cm Hg.
Ditanya: Ph
= ....?
Jawab:
Ph = PBar- x 1 cm Hg
h
= 76 cm Hgx 1 cm Hg
100 m
800 m
= (76 - 4) cm Hg –
100 m
= 72 cm Hg
Penyelesaian :
Diketahui: Pbar = 76 cmHg
Δh = 400 m
Ditanya: Pgas
= ....?
Jawab
Pgas > PBar
Pgas = PBar + Δh
= 76 cmHg + 400 cmHg
Pgas = 476 cmHg
Diketahui
:h = 700 m
Ditanyakan
: x = ..?
jawab
76 cmHg−x
h=
= × 100
1cmHg
(76 −x ) × 100
=h × 1
7.600 – 100x = 700 × 1
100x = 7.600 – 700
100x = 6.900
6.900
=69 cmHg
x=
100

[

]

Nilai bobot soal latihan
No Soal Bobot Nilai
1
12

Nilai Maksimal
100

2
3
4
5
6
Skor max : 72

12
12
12
12
12

jumlah skor
×100
skor maksimal

Penilaian =
c. Penilaian Afektif
Satuan Pendidikan :
Kelas
:
Hari/Tanggal
:
Materi pokok
:

Sikap
No

Nama siswa

Percaya Diri
4

3

2

1

Tanggung
jawab
4 3 2 1

Keterangan
4 = baik sekali
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
Skor max : 8
Penilaian =

jumlah skor
×100
skor maksimal

d. penilaian Psikomotorik
 lembar observasi
contoh instrument penilaian
Satuan Pendidikan
:
Kelas/semester
:
Hari/Tanggal
:
Materi
:
Sikap
Nama
No
Disiplin
Ketelitian
siswa
4 3 2 1 4 3 2 1

Keterangan
4 = baik sekali
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
Skor max : 8
Penilaian =

jumlah skor
×100
skor maksimal

4

santun
3 2

1

Cirebon, 23 Februari 2016
Praktikan PPL

Guru Pamong

Muh. Usman, S.Pt
NIP. 198003142007101001

Reiza Fitri Yulia
NIM. 14121610722
Mengetahui :
Kepala Sekolah

Usmadi. S.Pd
NIP.196504181994031006