DEPUTY FOR SOCIAL WELFARE, AND EXECUTIVE SECRETARY OF NATIONAL TEAM FOR ACCELERATING POVERTY ALLEVIATION
INDONESIAN SOCIAL PROTECTION
SYSTEM
JUNE, 2010
DR. BAMBANG WIDIANTO
DEPUTY FOR SOCIAL WELFARE, AND
EXECUTIVE SECRETARY OF NATIONAL TEAM FOR ACCELERATING POVERTY ALLEVIATION
OFFICE OF THE VICE PRESIDENT THE REPUBLIC OF INDONESIA
NATIONAL TRENDS IN THE PROPORTION OF POPULATION
BELOW $ 1 PPP PER DAY AND $ 2 PPP//DAY
70
60
60
59
50
54
51
50
50
49
45
45
40
43 %
30
20
20.6 17.4 16.2
14.8
10
13.4
12
11.8
9.8
9.9
9.2
8.3
7.8
7.45
7.54
7.2
6.6
6.1 6.100 5.900
5
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
01
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20 t 2
Proportion of Population Below $ 1 PPP per day
rge Ta
Proportion of Population Below $ 2 PPP per day MDGs Target Source: World Bank, Various publications and years of issue Note: The MDGs Target 1A: Halve, between 1990 and 2015, the proportion of people whose income is less than one dollar (PPP) a day
2
2
NATIONAL TREND OF TOTAL AND PERCENTAGE OF PEOPLE
LIVING IN POVERTY BASED ON NATIONAL POVERTY LINE (BPS),
1976-2009.
60
54.2
49.5
48
50
43.2
39.05
38.7
40 37.9 38.39 37.34
37.17
36.15
40.1
35.1
35 34.960
34.5 32.530
30 %
30
27.2
25.9
28.6
22.5
24.2
23.4
20
21.6 19.14 18.41 18.19
17.7
17.75
17.4 17.42 16.66
16.58
15.97 15.420
15.1 14.150
7.550
13.7
10
11.3
6
4
7
3
6
7
8
9
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
2
3
4 197 198 198 198 199 199 199 199 199 199 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 201 201 201 201 201 t 2015
Population of Poor People (Million People) Targe
Percentage of people living below national poverty line (BPS) (%) MDGs Target Source: BPS, Various publications and years of issue
3
3
40 NAD
10
12
19
25
15
28
10
36
38 14.150
5
15
10
20
25
30
35
SUM U T S UM B A R RIA U JA M B
I S UM S E L B E N G K ULU LA M P U NG B A B E L K E P RI DKI Ja ka rta
JA B A R JA TENG DIY JATIM B A N TE N B A LI NTB NTT K A LB A R K A LTENG K A LS E L K A LTIM S ULUT S ULTE NG S ULS E L S ULRA GORON TAL O S ULB A R M A LUKU M A LUT P A B A R P A P UA
% Percentage of People Living in Poverty (%) National Percentage of People Living in Poverty (%) Source: National Socio-Economic Survey (BPS) 2009. PERCENTAGE OF PEOPLE LIVING IN POVERTY BASED ON NATIONAL POVERTY LINE (BPS) BY PROVINCE, 2009
4
19
4
22
04
12
10
09
09
16
19
20
07
08
12
05
18
17
17
08
05
23
23
09
07
08
5 NATIONAL TRENDS OF MATERNAL MORTALITY RATE PER
100,000 LIVE BIRTHS (MMR), 2007
Source: Indonesian Health and Demographic Survey (BPS, BKKBN, USAID, Ministry of Health), Various years. (BPS), 2007.20
20
05
20
06
20
07
20
08
20
09
10
20
20
11
20
12
20
13
20
14 Ta rge t 2
01
5 P
ers on Maternal Mortality Rate per 100,000 Live Births (MMR MDGs Target
04
03
425 390 373 334
96
307
262 255 228102 100 200 300 400 500
19
92
19
93
19
94
19
95
19
19
20
97
19
98
19
99
20
00
20
01
20
02
5
NATIONAL TREND OF PROPORTION OF THE POPULATION WITH ACCESS TO SAFE DRINKING WATER (%), 1992-2009
75.6
80
68.7
70
62.6
60
54.4
50
57.2
54.1
43.4
40
38.2
30
20
10
19.2
18.4
16.2 14.6 1992 2000 2006 2009 Proportion of the Population with Access to Protected Non-Pipe Drinking Water (%) Access to Piped Drinking Water (%) Proportion of the Population with Access to Safe Drinking Water (%) Note: Safe drinking water are commutative number people with access to piped drinking water plus protected non-piped drinking water services.
Source: National Socio-Economic Survey (BPS), Various years.
6
6
7 PO
11.96138 32.88801 40.30372
JAB AR JATENG DIY JATIM BA NTE N BA LI NTB NTT KA LB AR KA LTE NG KA LS EL KA LTIM SULUT SULTE NG SULS EL SULRA GORONTAL O SULB AR MA LUKU MA LUT PA BA R PA PUA
BE NG KULU LA MP UNG BA BE L KE PRI DKI Ja karta
34.75204 069
42.31169
55.61589 43.7514547.79314
44.21234
49.92539 59.24860 44.83132
36.58285
51.87908 55.39592 44.4137659.95622
44.99255
45.77363 53.5254158.08011 60.40319 55.57309 27.24427
36.89074 37.63990 34.69766 40.43287
16.06748 18.96720 21.07418 11.66773
VER T Y A LL EVI A T
15.28013 21.39873 21.35094 18.53435
15.94988 35.47927 39.80546 18.19089
30.64235 13.99573 18.17512 6.04108
16.04561 9.57405 14.58169 7.01052
1.79589 12.14873 22.73626 11.77926
9 13.13950 4.03177
2
7 O N OF THE PO PULATION WI TH AC CESS T O SAFE D RINKIN G WAT ER (%),
IO N
ho ld s wi th A cce ss t o P rot ecte d No n- pi pe d Dr in ki ng Wat er ( % ) ho ld s wi th A cce ss t o P ipe d Dri nking W ate r S ervi ce (%) io n with A cce ss to S afe Dr in ki ng Wat er ( % )
THE PROPORTION OF HOUSEHOLDS WITH ACCESS TO
ADEQUATE SANITATION FACILITIES NATIONALLY, 1995-2009
80
69
70
60
50
51.02 %
40
40.13
37.82
30
33.44
30.95 30.9630
29.37 27.82 28.47
24.95
20
23.7
21.39
18.16
10 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Proportion of Households with Access to Adequate Sanitation (%) MDGs Target
Source: National Socio-Economic Survey (BPS) , Various Publication
8
8
THE PROPORTION OF HOUSEHOLDS WITH ACCESS TO ADEQUATE
SANITATION FACILITIES BY PROVINCE, 2008
90 80.46346
80 75.85584 75.22425
70 63.78015 60.85245
58.60587 58.39621 57.19300
60 53.85375 52.84080
52.02004 51.76044 51.01952
50.95518
50 45.68186
45.74468 44.88285 43.81718 43.16908
42.04985 41.84196 41.75245
% 41.00253
41.10703 39.81755 39.31277
39.30479 39.24299 38.54046
40 34.77691
32.04578
30 25.42202
21.47678
20 15.33448
10 I
L L L L R U R N R R R LI G O B
E E rta E E UT A A A A A UA NG A NG PRI DIY TIM M S B NTT
LUT B ULU B TE NTB B P NAD
B U ka
LTIM RIA LS A
A K LB ULUT ULRA LUKU TENG N
A A UM JA P JA A KE A ULS B JA A S A LTEN S ULB A M P UM G
P S Ja
UM K M
K S JA K B ULTE S S N M S
KA S E RONTAL LA DKI B GO
Proportion of Households with Access to Adequate Sanitation Facilities (%) National Proportion of Households with Access to Adequate Sanitation Facilities (%) Note: Adequate sanitation facilities which must meet the criteria of being family owner with a ventilated pit latrine and septic tank. Source: National Socio-Economic Survey (BPS) 2009
9
9
10
10 KLUSTER 2: PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN BERSASARAN KOMUNITAS
KLUSTER 3: PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERSASARAN USAHA MIKRO DAN KECIL
KLASTER 1: PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERSASARAN KELUARGA/RUMAH TANGGA
3 KLUSTER PROGRAM PENANGGULANGAN
KEMISKINAN DI INDONESIA
KLASTER 1: PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN
1. PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)
2. BANTUAN KESEHATAN UNTUK KELUARGA MISKIN (JAMKESMAS)
3. BANTUAN PENDIDIKAN UNTUK KELUARGA MISKIN
4. BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN (RASKIN)
11
11
IDE DASAR
MENGUBAH DARI SUBSISI KOMODITAS MENJADI SUBSIDI KEPADA KELUARGA Mudah dilaksanakan tetapi tidak adil Memiliki dampak besar terhadap anggaran pemerintah Bukan merupakan program pro-kemiskinan Data kemiskinan agregat tidak cukup Subsidi bersasaran sebagai embrio dari sistem jaminan sosial: Transfer Tunai Lansung, Kesehatan, Program Beasiswa, dan Raskin.
12
12
13 Source: APBN (2005-2008 Subsidi BBM menyebabkan pembangunan sektor yang berorientasi untuk menanggulangi kemiskinan kekurangan dana …… T riliun Rupiah
8 130.7
Health Education Infrastructure Fuel Electricity
80 100 120 140 2005 2006 2007 2008
60
40
20
00
73
33
30
09
2 83.
07
6 64.
75240 95.
28180 70.
61720 54.
59540 49.
02917 24.
09656 64.
28740 43.
17 25. 98739 43.
15
13
13
OPSI-OPSI PENARGETAN:
meskipun metode ini membutuhkan data yang Means-testing, berkualitas tinggi yang hampir banyak negara berkembang tidak memiliki dan mungkin juga membutuhkan biaya yang besar untuk melaksanakannya. targeting, dimana bantuan diberikan kepada
Geographical semua/sebagian orangw yang tinggal di daerah yang memiliki tingkat kemiskinan tinggi.
Community-based targeting, dengan menggunakan struktur komunitas
untuk mengidentifikasi peduduk termiskin dalam komunitas tersebut atau berdasarkan kriteria yang disetujui bersama.
Memberikan bantuan kepada kelompok masyarakat tertentu yang
berkategori rentan; dan Atau mempekerjakan penduduk miskin pada program-program sosial,
dimana setiap individu diberi kebebasan untuk memilih jenis pekerjaannya.14
14 Contoh Kelompok Masyarakat yang
Rentan
1. Fakir Miskin
2. Anak Yatim, Anak Jalanan
3. Gelandangan tanpa bantuan
4. Komunitas tertinggal
5. Sakit Mental
6. Masyarakat kurang beruntung lainnya
15
15
Penargetan Mandiri: Konversi Mitan ke LPG Pemerintah memberikan bantuan 3 kg. botol LPG untuk keluarga miskin, pedagang kecil, PKL, dan pelaku bisnis mikro lainnya
1000000.000 900000.000 800000.000 Konversi Mitan ke LPG 700000.000 600000.000 Litres 500000.000 898,400 400000.000 Billion 300000.000 200000.000 100000.000 .000 (Estimation) Konsumsi BBM
16
16
Bantuan Langsung tanpa Syarat
Deskripsi dan ukuran program:• Pemerintah telah melaksanakan program bantuan
langsung tanpa syarat (an unconditional cashtransfer (UCT)) untuk 19.2 juta penduduk miskin
dan hampir miskin sebagai kompensasi atas kenaikan harga BBM.• Setiap keluarga penerima manfaat akan menerima
Rp. 100.000 per bulan, dibayar 3 bulan, awal bulan.- Anggaran untuk 2005-2006 adalah Rp. 23 triliun.
Reallocation Schemes
17
17
Bantuan Langsung tanpa Syarat
Proses penargetan dimulai July, BPS melaksanakan tugas untuk menyusun
database rumah tangga miskin melalui“sensus kemiskinan”.
Langkah 2: Initial List of
BPS Melakukan
Poor Cross-checked dengan sumber
Langkah1: BPS informasi menginterview kepala/tetua tentang desa dan mengumpulkan kemiskinan Langkah ke 3: BPS mensurvei informasi tentang keluarga lainnya seperti: karakteristik ekonomi dan termiskin dalam komunitas
Data BKKBN sosial dari keluarga terpilih. data, sensus BPS menggunakan Proxy kemiskinan Means Test (PMT) untuk sebelumnya memutuskan kelayakan dari
Community Leaders (pada provinsi penerima. tertentu).
Final List of Poor Reallocation Schemes
18
18
20 Bantuan Langsung tanpa Syarat
Mekanisme Transfer: 3 institusi dilibatkan untuk mengatur proses pembayaran program
BLT: BPS, PT POS, dan BRI.Reallocation Schemes BPS
Step1: BPS menghasilkan dan menyerahkan daftar daftar penerima kepada PT POS.
PT Pos Step2: PT Pos mencetak kartu penerima dan kupon penerimaan dan memberikannya kepada BPS untuk dilakukan kunjungan kedua.
Bank Rakyat Indonesia Rumah Tangga Step3: BPS mendistribusikan kartu penerima dan memberikan informasi terkait tempat dan waktu pengambilan bantuan.
Step4: Kantor pos lokal memiliki rekening di BRI dan dana akan ditransfer melalui rekening tersebut. Step 5: Penerima bantuan akan diinformasikan untuk datang ke kantor pos pada waktu yang telah ditentukan.
20
PROGRAM KELUARGA HARAPAN - PKH
21
21 PROGRAM KELUARGA HARAPAN - PKH BANTUAN TUNAI BERSYARAT (Conditional Cash Transfer)
PKH Adalah Program Perlindungan Sosial melalui pemberian Uang Tunai Kepada Rumah Tangga
Sangat Miskin (RTSM) Dimana Sebagai Imbalannya
RTSM Tadi Diwajibkan Untuk Memeriksakan Anggota Keluarganya Ke PUSKESMAS Dan/atauMenyekolahkan Anaknya Dengan Tingkat Kehadiran
Sesuai Ketentuan.22
MANFAAT BTB
1. Untuk jangka pendek memberikan income effect kepada rumah tangga
miskin melalui pengurangan beban pengeluaran rumah tangga miskin.
2. Untuk jangka panjang dapat memutus rantai kemiskinan antar generasi melalui:
- Peningkatan kualitas kesehatan/nutrisi, pendidikan dan kapasitas
pendapatan anak di masa depan ( price effect anak keluarga miskin)
- Memberikan kepastian kepada si anak akan masa depannya ( insurance ).
effect
3. Merubah perilaku keluarga miskin untuk memberikan perhatian yang besar kepada pendidikan dan kesehatan anaknya.
4. Mengurangi pekerja anak.
5. Mempercepat pencapaian MDGs (melalui peningkatan akses pendidikan,
peningkatan kesehatan ibu hamil, pengurangan kematian balita, dan
peningkatan kesetaraan jender).23
KEWAJIBAN BAGI PENERIMA PKH
1. Penerima PKH diwajibkan:
a. Ibu hamil: • Pemeriksaan kehamilan (min.4 kali) dan mendapatkan suplemen Fe.
- Proses kelahiran yang ditangani tenaga medis
- Kunjungan setelah melahirkan (min.2 kali) untuk penyuluhan kesehatan/ibu menyusui
b. Anak usia 0-6 tahun:
- Usia 0–11 bulan melakukan imunisasi komplet (BCG, DPT, Polio, Campak, Hepatitis B) dan pemantauan tumbuh kembang anak setiap bulan
- Usia 6-11 bulan melakukan pemberian Vitamin A (2 kali setahun: Februari dan Agustus),
- Usia 12–59 bulan melakukan imunisasi dan pemantauan tumbuh kembang setiap bulan
- Pemantauan tumbuh kembang anak usia pra sekolah (5-6 tahun)
c. Anak Usia 7-15 tahun: Mendaftarkan anak usia 6-15 tahun di SD dan/atau SMP dengan kehadiran min. 85% hari sekolah dalam sebulan selama thn ajaran berlangsung.
RTSM dengan anak usia >15 tahun namun belum menyelesaikan dikdas dapat menerima bantuan apabila anak tsb bersekolah atau mengikuti pendidikan kesetaraan dan memenuhi ketentuan yang berlaku.
2. Bantuan diberikan per 3 bulan kepada ibu/wanita dewasa dalam RTSM.
3. Tidak ada persyaratan untuk penggunaan uang.
24
SKENARIO BESARAN BANTUAN Bantuan per RTM Skenario Bantuan per tahun (Rp) Bantuan tetap
200.000 Bantuan bagi RTSM yang memiliki: a. Anak Usia Balita
800.000
b. Ibu Hamil/Menyusui 800.000
c. Anak Usia SD/MI 400.000
d. Anak Usia SMP/MTs 800.000 Rata-rata bantuan per RTSM
1.390.000 Bantuan minimum per RTSM 600.000 Bantuan maksimum per RTSM
2.200.000 Catatan: - Bantuan Per RTSM dibatasi maksimum Rp.2.200.000 dan jumlah anak 3.
- Bantuan terkait dengan kesehatan berlaku bagi RTSM dengan anak di bawah 6 tahun dan/atau ibu hamil/nifas.
- Besar bantuan ini tidak dihitung berdasarkan jumlah anak.
- Besar bantuan rata-rata adalah 16% dari batas pendapatan RTSM per tahun.
- Batas minimum dan maksimum adalah antara 15-25% dari batas pendapatan rata-rata RTSM per tahun.
LOKASI PKH SAMPAI TAHUN 2009 (726 .376 RTSM, Anggaran Rp. 1,1 T) PROVINSI NO RTSM SUMATERA BARAT (1 Kab )
1 8.005 DKI. JAKARTA (1 Kota )
2 7.005 JAWA BARAT
3 199.42 JAWA TIMUR
4 280.114 NUSA TENGGARA TIMUR
5 69.287 SULAWESI UTARA
6 25.439 GORONTALO
7 9.174 NANGGROE ACEH DARUSSALAM
8 13.276 SUMATERA UTARA
9 42.311 DI. YOGYAKARTA
10 18.425 BANTEN
11 27.215 NUSA TENGGARA BARAT
12 11.973 KALIMANTAN SELATAN
13 14.732 JUMLAH
726.376
26
27 TAMBAHAN LOKASI PKH TAHUN 2010 NO PROVINSI
RTSM
1 BALI (2 Kab) 5,000
2 SULAWESI SELATAN (3 kab) 36,000
3 SULAWESI TENGAH (2 kab) 8,000
4 KALIMANTAN TENGAH (2 Kab) 5,000
5 KEPULAUAN RIAU (2 kab) 6,000
6 BENGKULU (2 Kab) 8,000
7 KALIMANTAN BARAT (2 Kab) 7,000
8 PROVINSI PESERTA PKH 2009 (3 kab) 15,000 TOTAL
90,000
27 Keseluruhan RTSM adalah 816.000, Anggaran Rp. 1,3 T
28 PERSENTASE ANAK BERUMUR 10-17 TAHUN MENURUT JENIS
KEGIATAN, 2009
28 Bekerja 10% Pengangguran 3%
Sekolah 80% Mengurus Rumah
Tangga 3% Lainnya 4%
Sumber: Survei Pekerja Anak, 2009.
BASIC HEALTH CARE AND HEALTH
29
29
- Tujuan program adalah untuk meningkatkan akses kualitas
pelayanan kesehatan untuk semua warga, khusunya untuk
keluarga miskin dalam upaya memperbaiki indikator capaian kesehatan. - Program ini didisain untuk mencakup:
- – Gratis untuk pelayanan kesehatan di Puskesmas bagi semua orang dan;
– Gratis pelayanan opname pada kelas 3 bagi penduduk
miskin.- Anggaran program Jamkesmas untuk tahun 2010 adalah 5.1 trillion dan mencakup 76.4 juta penduduk miskin.
30
30 Deskripsi dan Ukuran Program:
Reallocation Schemes Pelayanan Kesehatan Dasar dan Asuransi Kesehatan untuk Keluarga Miskin
Basic Health Care Health Services Insurance Pemerintah akan menyalurkan dana Pemerintah akan menyalurkan dana untuk Puskemas melalui pemerintah melalui PT ASKES dan akan melakukan untuk mencakup: reimbused pengeluaran kelas tiga untuk pelayanan kesehatan bagi kelaurga
Pelayanan kesehatan dasar gratis di miskin, baik perawatan jalan atau Puskesmas untuk semua penduduk opname. Kegiatannya mencakup: beserta dana operasional Puskesmas.
Perawatan opname di rumah sakit Pelayanan kelahiran bayi di kelas 3. Puskesmas oleh bidan dengan mencakup kelahiran bayi dan faktor- Menindaklanjuti rawat jalan. faktor penunjangnya Servis yang bersifat emergensi seperti
Merevitalisasi Posyandu dan ambulan. perbaikan gizi.
31
31 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAN PROGRAM BEASISWA
32
32
Bantuan Operasional Sekolah dan Program Beasiswa
Deskripsi dan Ukuran Program:- Block grants diberikan kepada sekolah negeri dan swasta pada tingkat SD dan SMP.
- Tujuan program adalaj untuk memberikan bantuan kepada sekolah
di dalam menurunkan biaya persiswa yang harus dibayar oleh orang
tua, tetapi juga memperbolehkan sekolah untuk menjaga kualitas pendidikan yang diberikan kepada masyarakat. - Anggaran didasarkan pada tingkat partisipasi dan tingkatan sekolah: Untuk SD Rp. 235,000 /siswa/tahun, sedangkan untuk SMP Rp. 324,500/siswa/tahun.
33
33
Alokasi Budget untuk Program Bantuan
Operasional Sekolah 2008 2009 2010 ACTIVITYTARGET BUDGET TARGET BUDGET TARGET BUDGET Siswa Juta Rp. Siswa Juta Rp. Siswa Juta Rp.
Bantuan Operasional
SD 26,862,332 6,823,032 27,130,968 10,486,868 27,673,587 11,002,605
SMP 9,015,069 3,191,334 9,465,836 5,406,804 9,655,153 5,514,940
Bantuan Operasional ManajemenSMA 1,063 85,000 2,481,244 223,312 2,100,000 189,000
SMK 2,792,768 209,457 3,000,000 360,000 3,000,000 360,000
Source: Ministry of National Education, 2010.
34
34
TARGET BUDGET TARGET BUDGET TARGET BUDGET SISWA JUTA RP. SISWA JUTA RP. SISWA JUTA RP.
35 Alokasi Anggaran untuk Program Beasiswa bagi Penduduk Miskin TINGKAT PENDIDIKAN 2008 2009 2010
SD 898,400 323,424 1,786,800 684,580 1,796,800 677,261
SMP 499,105 359,355 751,193 398,883 751,193 413,156
SMA 310,609 242,275 248,124 193,536 248,124 193,537
SMK 410,020 329,168 329,000 256,620 305,535 251,484
UNIVERSITAS 165,116 443,351 590,000 930,000 211,967 635,901
Source: Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.35 BERAS UNTUK PENDUDUK MISKIN (RASKIN)
36
36
Deskripsi Program RASKIN
- Program RASKIN adalah program nasional yang bertujuan untuk membantu keluarga miskin dalam pemenuhan kebutuhan pokok dan menurunkan beban keuangan keluarga dengan memberikan subsidi beras.
- Setiap keluarga target seharusnya menerima 10 kg. beras setiap bulan dengan harga Rp. 1,600 per-kg pada titik distribusi.
- Bulog bertanggung jawab untuk mendistribusikan beras ke
titik distrisbusi, sedangkan pemerintah daerah bertanggung
jawab untuk mendistribusikan beras dari titik distribusi ke keluarga sasaran.
37
37
- Memperbaiki kuantitas dan kualitas konsumsi penduduk miskin. Program RASKIN juga mampu menyelesaikan permasalahan kurang gizi yang sering terjadi pada kelompok miskin.
- Memberikan kesempatan bagi penerima program untuk menabung guna memenuhi kebutuhan lainnya seperti kesehatan dan pendidikan..
- Program RASKIN dapat menjaga stabilitas harga beras..
38
38 Berdasarkan kajian empiris, Program RASKIN memberikan dampak kepada penerimanya, meliputi:
Impact Evaluation Study of Raskin Program
PNPM MANDIRI
39
39
Pendekatan Community-Driven
Development (CDD)
- Definisi
- – Konunitas memiliki kontrol atas keputusan yang diambil dan sumber daya yang digunakan
– Masyarakat miskin diperlakukan sebagai pelaku utama (subyek dan
mitra) dalam proses pengambilan keputusan- – Pemberdayaan terjadi pada saat masyarakat berinteraksi secara saling
hormat menghormati, bertoleransi dan terdapat dukungan sosial
- Dukungan yang diperlukan
- – Institusi pendukung/fasilitator yang demand-responsive
- – Terdapat akses informasi
- – Terjadi penciptaan lingkungan/kondisi yang memadai untuk pengembangan aset
40
PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Pemetaan Swadaya: Pengorganisasian Masyarakat: • Merumuskan kebutuhan dan potensi yang ada.
- Lembaga masyarakat dibentuk/ditetapkan, • Memecahkan persoalan dengan potensi yg dimiliki.
dimiliki, dan dikelola untuk memenuhi kebutuhan bersama Refleksi kemiskinan:
- Identifikasi kemiskinan
Penyusunan Rencana:
- Merumuskan persoalan
- Identifikasi dan Prioritisasi kemiskinan yang dihadapi
- Penyusunan Rencana/Pro
- Merumuskan penyebabnya
Penanggulangan kemiskinan
- Identifikasi potensi untuk menanggulanginya
Pertemuan Masyarakat: Pelaksanaan Kegiatan:
- Tahap belajar awal menggali kebersamaan
- Pembentukan/Penet
- Berdemokrasi
kelompok swadaya masyarakat
- Kesadaran akan ekistensi
pelaksana kegiatan diri
- Media bersama untuk menyelesaikan masalah secara mandiri
Sosialisasi di Masyarakat : Penerima Manfaat:
- Pemetaan sosial
- Kelompok swadaya masyar
- Sosialisasi program
dan masyarakat miskin lainnya
41
DAMPAK SOSIO-EKONOMI PNPM
- Menaikkan belanja rumah tangga: Belanja rumah tangga di wilayah perdesaan penerima PNPM mengalami kenaikan hingga 11 % dibandingkan dengan belanja rumah tangga di wilayah perdesaan bukan penerima PNPM.
- Menurunkan tingkat pengangguran: Studi independen menunjukkan tingkat pengangguran di wilayah perdesaan penerima PNPM menurun hingga 1,5 %
- Menurunkan tingkat kemiskinan: Rumah tangga di wilayah perdesaan penerima PNPM 9,2% lebih tinggi keluar dari kemiskinan dibandingkan dengan wilayah perdesaan bukan penerima PNPM.
42
42
DAMPAK SOSIO-EKONOMI PNPM
- Tingkat pengembalian investasi:
Berdasarkan studi di wilayah perdesaan penerima PNPM economic internal rate of return (EIRR) dari total kegiatan rata-rata 60%.
- Penghematan biaya:
Berdasarkan studi di wilayah perdesaan penerima PNPM, prasarana yang dibangun melalui metoda PNPM Perdesaan rata-rata 56 % lebih murah.
43
43
KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)
44
44
Description of KUR Program
- Juni 2007, Pemerintah mengeluarkan INPRES No. 6/2007 tentang kebijakan untuk mendorong pembangunan sektor riil dan pemberdayaan UKM.
- Melalui kebijakan ini, Pemerintah mendorong perbankan untuk
menyalurkan kredit kepada UKM. Kredit ini disebut Kredit Usaha
Rakyat – KUR.
- Askrindo dan Perum Jamkrindo ditugaskan oleh pemerintah sebagai pemberi jaminan untuk skema kredit KUR. Premium
Jaminan untuk program KUR ditentukan oleh pemerintah, yang
mana 15 % per tahun dan dibayar oleh pemerintah.
45
45
Objectives of the KUR Program
- Tujuan program KUR adalah:
1. Untuk mengakselerasi pembangunan sektor riil dan UKM.
2. Untuk meberikan akses yang lebih mudah kepada UKM mendapatkan bantuan/kredit dari perbankan dan fasilitas lainnya yang dapat
menunjang pertumbuhan bisnisnya; dan
3. Menaggulangi kemiskinan melalui penciptaan lapangan kerja.
46
46
47 500,000 1,000,000 1,500,000 2,000,000 2,500,000 3,000,000
500,000 1,000,000 1,500,000 2,000,000 2,500,000 3,000,000
N A D SUM UT SUM B AR RI A U JAM B
I SUM SE L B EN GKU LU LAM PUN G KEP R
I B AN B EL D KI JKT JABAR JAT E N G D .I . Y OG YA JATIM B ANT E N B ALI N T B NT T KALB AR KALTE NG KALSEL KALTIM SU LU T SULTE N G SULSEL SULTRA GO R ON TA LO SULB A R M A LU KU M A LU T
IR JA B ARAT PA P UA
Realisasi Penyaluran KUR Rata-rata Nasional
REALISASI PENYALURAN KUR MENURUT PROPINSI
PER 31 JANUARI 2010
47 Sumber: Kementerian Koordinator Perekonomian, 2010.
PER 31 JANUARI 2010
48 JUMLAH DEBITUR KUR MENURUT PROPINSI
100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000
100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000
N A D SUM UT SU M B AR RI A U JAM B
I SUM SE L B EN GKU LU LAM PUN G KEP R
I B AN B EL D KI JKT JABAR JAT E N G D .I . Y OG YA JAT
IM B AN TE N B ALI N T B N T T KALB AR KALT E N G KALSE L KALT
IM SULU T SULTE N G SULSEL SULTRA GO R ON TA LO SULB A R M A LU KU M A LU T
IR JA B ARAT PA P UA Jumlah Debitur Rata-rata Nasional
48 Sumber: Kementerian Koordinator Perekonomian, 2010.
49 THANK YOU