Makna dan arti dari lambang burung Garud

-makna dan arti dari lambang burung Garuda

KELOMPOK = MUTIARA SURI HANDAYANI
= SITI SEKAR WANGI
= ERIKA AMELIA FEBIYANTI
=
VIOLA AURELIA

KELAS = 72
MAT.PEL= PKN

BURUNG GARUDA SEBAGAI LAMBANG PANCASILA

Setelah kemderdekaan Indonesia 1945 hingga 1949 kemudian disusul
oleh pengakuan kedaulatan Indonesia bagi Beland pada Konfrensi Meja
Bundar di tahun 1949. Sehingga indonesia sepertinya memerlukan
lambang negara.
Tepat pada tanggal 10 januari 1950 dibentuklah Panitia Teknis dengan
nama Panitia Lencana Negara dibawah koordinator Menteri Negara Zonder
Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis di pegang oleh
Muhammad Yamin sebagai Ketua.

Para anggotanya ialah Ki Hajar Dewantoro, M A Pellaupessy, Moh Natsir
dan RM Ng Poerbatjaraka yang mana tugas untuk menyeleksi usulan
rancangan lambang negara untuk memilih dan diajukan kepada
pemerintah.
Menurut rujukan Bung Hatta yang tertera pada buku “Bung Hatta
Menjawab” untuk melaksanakan keputusan Sidang Kabinet tersebut
Menteri Priyono melakukan sayembara. Kemudian terpilihlah dua
rancangan dua lambang negara terbaik, yaitu karya Sulta Hamid II dan
Karya M Yamin.
Proses selanjutnya diterima oleh Presiden dan DPR adalah hasil karya dari
rancangan Sultan Hamid II. Mengapa karya M. Yamin ditolak? Karena
rancangan menyertakan sinar-sinar matahari yang mana merupakan salah
satu pengaruh Jepang.
Setelah rancanganya terpilih, kemudian terjadi dialog secara intensif
antara perancang dengan Presiden Indonesia Serikat Ir. Soekarno dan
Perdana Menteri Mohammad Hatta. Hal tersebut terus dilakukan demi
kepentingan penyempurnaan rancangan.
Mereka bertiga sepakat untuk mengganti pita yang dicengkeram Garuda
tersebut awalnya hanyalah pita merah putih namun kemudian
ditambahkan dengan semboyan “Bhine Tunggal Ika”.

Pada tanggal 8 februari 1950 Rancangan lambang pancasila negara yang
dibuat oleh Menteri Negara RIS. Sultan Hamid II diajukan kepada Presiden
Seokarno. Rancangan lambang negara tersebut mendapat masukan dari
Partai Masyumi agak keberatan baiknya untuk dipertimbangkan kembali.
Karena menurut Partai Masyumi gambar burung Garuda tersebut memiliki
tangan dan bahu manusia sedang memegang perisai yang mana
dianggap terlalu bersifat mitologis.
Kemudian Sultan Hamid II merevisi rancangan gambar garuda yang telah
disempurnakan sesuai berdasarkan aspirasi-aspirasi yang berkembang,
sehingga terciptanya bentuk Rajawali Garuda Pancasila yang disingkat
menjadi Garuda Pancasila.

Presiden soekarno lalu kemudian menyerahkan rancangan tersebut
kepada Kabinet RIS melalui Moh Hatta sebagai perdana menteri.
Menurut AG Pringgodigdo dalam bukunya yang berjudul “Sekitar
Pancasila” terbitan Dep Hankam, Pusat Sejarah ABRI menyebutkan bahwa
rancangan lambang negara hasil karya Sultan Hamid II diresmikan
sebagai lambang negara pada sidang Kabinet RIS tanggal 11 februari
1950.
Presiden Soekarno terus merevisi dan memperbaiki bentuk Garuda

Pancasila. Tepat ditanggal 20 maret 1950 soekarno memerintahkan salah
satu pelukis istana Dullah untuk melukis kembali rancangan tersebut.
Sebelumnya telah diperbaiki antara lain adalah penambahan “Jambul” di
kepala Garuda Pancasila dan mengubah posisi cakar kai yang
mencengkeram pita dari semula di belakang pita menjadi terletak pada
depan pita.
Gagasan tersebut merupakan masukan dari Presiden Soekarno. Hal
tersebut dipercaya bahwa alasan menambahkan jambul karena kepala
Garuda gundul dan terlalu mirip dengan Bald Eagle Lambang Amerika
Serikat.
Sultan Hamid II untuk terakhir kalinya melakukan penyempurnaan bentuk
final dari gambar lamban negara ialah dengan menambah skala ukuran
dan tata warna gambar lambang garuda.
Rancangan yang dibuatnya adalah membuat patung garuda berukuran
besar dari bahan perunggu berlapis emas yang tersimpan rapih dalam
Ruang Kemerdekaan Monumen Nasional sebagai acuan, namun
ditetapkan sebagai lambang negara Republik Indonesia, dan desainnya
tidak pernah berubah hingga kini.

MAKNA BURUNG GARUDA SEBAGAI LAMBANG

PANCASILA
BURUNG GARUDA






Garuda pancasila adalah burung yang dikenal sebagai simbol
negara untuk menggambarkan Negara Indonesia merupakan bangsa yang
kuat, besar dan disegani tidak diremehkan.
Warna keemasan pada burung Garuda adalah gambaran sebuah
kejayaan dan keagungan
Brurung Garuda mempunyai sayap, paruh cakar dan ekor yang
dijadikan sebagai lambang tenaga dan kekuatan pembangunan.
Jumlah bulu yang terdapat pada Garuda Pancasila menggambarkan
tentang hari dan tanggal proklamasi kemerdekaan Bangsa Indonesia yaitu
pada 17 Agustus 1945. Diantaranya ialah jumlah bulu masing-masing

sayap memiliki jumlah 17, jumlah bulu pada ekor berjumlah 8, jumlah

bulu dibawah perisai/pangkal ekor memiliki jumlah 19 dan jumlah bulu
pada leher memiliki jumlah 45

PERISAI BURUNG GARUDA







Perisai adalah tameng yang sudah lama dikenal dalam budaya dan
peradaban Nusantara sebagai senjata yang melambangkan perlindungan,
pertahanan dan perjuangan diri untuk mencapai suatu tujuan.
Terdapat garis hitam tebal tepat ditengah perisai yang mana
menggambarkan garis khatulistiwa. Gambaran tersebut merupakan
cerminan dari lokasi atau letak indondia sebagai negara tropis yang
dilintasi oleh garis khatulistiwa.
Terdapat lima buah ruang pada perisai yang mewujudkan dasar
negara pancasila

Ruang perisai memiliki warna dasar bendera Indonesia dan dibagian
tengahany terdapat warna dasar hitam.

PENJELASAN DAN MAKNA LAMBANG PANCASILA

1. MAKNA SILA PERTAMA BINTANG TUNGGAL

markijar.com
Ketuhanan yang maha esa, dilambangkan menggunakan perisai hitam
dengan sebuah bintang emas berkepala lima. Maksud dari lima kepala
pada bintang emas tersebut adalah menggambarkan 5 agama besar yang

ada di Indonesia, Islam, Buddha, Hindu, Kristen, dan ideologi sekuler
sosialisme.

2. MAKNA SILA KEDUA RANTAI EMAS

Kemanusiaan yang adil dan beradab, dilambangkan degnan rantai yang
tersusun atas gelang-gelang kecil menandakan hubungan antara manusia
satu sama lain yang saling bahu-membahu. Gelang persegi tersebut juga

menggambarkan gelang seperti pria dan lingkaranya menggambarkan
wanita.

3. MAKNA SILA KETIGA POHON BERINGIN

Persatuan Indonesia yang dilambangkan dengan sebuah pohong beringin
yang dalam bahasa ilmiahnya ialah ficus benjamina. Pada bagian kiri atas
perisai berlatar putih, pohong beringin adalah sebuah pohon yang berakar

tunjang. Akar tunjang adalah akar tunggal panjang yang menunjan pohon
besar tersebut kedalam tanah.
Hal demikian menberikan contoh kesatuan dan persatuan Indonesia.
Pohon beringin memiliki banyak sekali akar yang bergelantungan dari
rantingnya. Hal ini mencerminkan bahwa Indonesia dalah negara
kesatuan namun mempunyai bermacam-macam latar belakang budaya
bermacam-macam dari sabang sampe merauke.

4. MAKNA SILA KEEMPAT KEPALA BANTENG

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam

Permusyarawatan/Perwakilan. Makna dari simbol kepala banteng pada
bagian atas perisai berlatar merah tersebut adalah menerangkan bahwa
banteng atau lembu liar binatang sosial yang sama halnya dengan
manusia.
Hal demikian dikatakan oleh Bung Karno dimana keputusan tersebut
diambil dan dilakukan secara musyawarah, kekeluargaan dan gotong
royong adalah nilai yang dijadikan sebagai ciri bangsa Indonesia.

5. MAKNA SILA KELIMA PADI DAN KAPAS

Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia dilambangkan dengan
kapas dibagian kanan bawah perisai memiliki latar belakang putih. Kapas
dan padi adalah sebuah gambaran sandang pangan yang mana
merupakan kebutuhan pokok semua masyarakat Indonesia tanpat melihat
status ataupun kedudukannya.
Padi dan kapas mencerminkan persamaan sosial yang tidak adanya
kesenjangan sosial antara satu dengan yang lainnya, namun hal tersebut
tidak berarti bahwa Indonesia menggunakan Ideologi Komunisme.

MAKNA PITA BHINEKA TUNGGAL IKA


Bhineka Tunggal Ika yang dituliskan berwarna hitam pada pita putih lalu
dicengkeram oleh kedua cakar Garuda Pancasila.
Bhineka Tunggal Ika adalah sebuah kutipan dari kakawin sutasoma karya
Mpu Tantular. Kata “Bhineka” mempunyai arti beraneka ragam atau
berbeda-beda, dan kata “Tunggal” mempunyai arti satu, serta kata “Ika”
memiiki makna itu.
Makna tersebut walaupun berbeda-beda namun pada hakikatnya tetap
satu kesatuan. Semboyan tersbut juga digunakan untuk melambangkan
kesatuan dan persatuan Bangsa Indonesia yang terdiri dari beberapa
ragam ras, budaya, bahasa daerah, agama, suku bangsa dan keperayaan.

LETAK WARNA PADA LAMBANG GARUDA
PANCASILA

Warna yang digunakan pada lambang Garuda Pancasila tidak bisa
diletakkan secara asal, namun warna-warna tersebut telah ditentukan
untuk diletakkan pada bagian yang terdapat pada lambang Garuda
Indonesia.









Warna hitam digunakan sebagai warna kepala banteng yang
terdapat pada lambang Garuda Pancasila. Tidak hanya itu, warna hitam
tersebut digunakan juga untuk warna perisai tengah latar belakang
bintang. Pada garis datar tengah perisai dan tulisan semboyan Bhineka
Tunggal Ika juga menggunakan warna hitam.
Warna merah digunakan sebagai warna perisai kiri atas dan kanan
bawah yang berada pada lambang Garuda Pancasila.
Warna hijau digunakan sebagai warna pada pohon beringin
warna putih digunakan untuk warna perisai kiri bawah dan kanan
atas. Warna putih juga diberikan pada pita yang dicengkeram oleh Burung
Garuda Pancasila.
Warna kuning dipakai sebagai warna dasar Garuda Pancasila, seperti
warna bintang, rantai, kapas, dan padi.


ARTI MAKNA WARNA PADA LAMBANG GARUDA
PANCASILA
Terdapat beberapa warna yang ada pada Lambang Garuda Pancasila.
Warna yang digunakan dijadikan sebagai warna pada lambang Garuda
Pancasila tersebut mempunyai makna dan arti sebagai berikut dibawah
ini:






Putih berarti sebuah kesucian, kebenaran dan kemurnian
Hitam berarti makna keabadian
Merah mempunyai arti keberanian
Hijau mempunyai arti merupakan kesuburan dan kemakmuran
Kuning berarti kesabaran, kemegahan dan keluhuran
Demikian penjelasan tentang gambar dan lambang burung garuda
pancasila sebagai simbol negara Indonesia. Semoga dapat bermanfaat
dan dijadikan sebuah pelajaran yang dapat memberikan pengetahuan
tentang wawasan tentang cinta kebangsaan Indonesia.