Tugas Akhir Berfikir dan Menulis Ilmiah
Tugas Akhir Berfikir dan Menulis Ilmiah (KPM 200)
MEDIA MASSA TELEVISI SEBAGAI SARANA HIBURAN :
PENGARUH TAYANGAN TELEVISI TERHADAP PERILAKU REMAJA
Dosen
: Ekawati S. Wahyuni
Pudji Mulyono
Martua Sihaloho
Murdiono
Asisten
: Lulu Hanifah
Oleh :
RIKA RATNA SARI
I34110069
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012
1i
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengidentifikasi motif dan minat remaja dalam
menonton tayangan televisi, (2) menganalisis berbagai hal yang disimpulkan sebagai
pengaruh tayangan televisi terhadap perilaku remaja masa kini, (3) menerangkan bahwa
perilaku hedonis remaja merupakan pengaruh yang paling nyata dan banyak terjadi
akibat dari tayangan televisi sebagai sarana hiburan. Media massa televisi sebagai
sarana hiburan memiliki berbagai tayangan yang berpengaruh terhadap masyarakat
yang menontonnya khususnya pada kaum remaja masa kini yang bergaya hidup
hedonis. Saat ini televisi dengan mudah dimiliki oleh masyarakat dan telah dijadikan
sebagai salah satu media sarana hiburan sehingga televisi menjadikan masyarakat
sebagai penonton setia terhadap tayangan-tayangannya. Hal ini tergantung dari minat
dan motif penonton seperti keinginan dan dorongan untuk selalu menonton sinetron dan
megikuti keseluruhan gaya serta perilaku pemain sinetron. Selain itu, tayangan televisi
akan memberikan pengaruh tertentu bagi perilaku penonton yang kebanyakan adalah
remaja. Contoh yang paling nyata adalah gaya hidup hedonis atau bersenang-senang
dengan menghabiskan uang akibat adanya tayangan iklan dan gaya hidup para pemain
sinetron. Metode penelitian yang digunakan adalah metode tinjauan pustaka. Tinjauan
pustaka dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang bersifat teoritis.
Kata kunci : tayangan televisi, motif dan minat, pengaruh, hedonis, remaja.
2i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan penulisan Makalah Akhir yang berjudul “Media Massa Televisi Sebagai
Sarana Hiburan : Pengaruh Tayangan Televisi Terhadap Perilaku Hedonis Remaja”.
Makalah akhir ini merupakan tugas individu sebagai syarat memperoleh nilai yang baik
dalam mata kuliah Berfikir dan Menulis Ilmiah, Departemen Sains Komunikasi dan
Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.
Selesainya penyusunan ini berkat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada
yang terhormat :
1. Ibu Ekawati S.Wahyuni selaku koordinator mata kuliah Berfikir dan Menulis
Ilmiah, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas
Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.
2. Bapak Pudji Mulyono selaku dosen 1 mata kuliah Berfikir dan Menulis Ilmiah,
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi
Manusia, Institut Pertanian Bogor.
3. Bapak Martuah Silaholo selaku dosen 2 mata kuliah Berfikir dan Menulis Ilmiah,
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi
Manusia, Institut Pertanian Bogor.
4. Bapak Murdianto selaku dosen 3 mata kuliah Berfikir dan Menulis Ilmiah,
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi
Manusia, Institut Pertanian Bogor.
5. Kak Lulu Hanifah selaku kakak asisten praktikum mata kuliah Berfikir dan
Menulis Ilmiah yang telah membimbing dalam penulisan makalah akhir ini.
6. Rekan-rekan se-Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
angkatan 48, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.
7. Kepada seluruh pihak yang terkait dalam penulisan makalah akhir ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari makalah akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang sifatnya konstruktif sangat diharapkan oleh penulis agar dalam penulisan
makalah akhir di masa yang akan datang dapat menjadi lebih baik. Akhir kata, penulis
berharap semoga makalah akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkompeten.
Bogor 2012
Penulis
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..........................................................................................................i
ABSTRAK .........................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................................iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................................v
PENDAHULUAN .............................................................................................................1
PEMBAHASAN ................................................................................................................2
Media Massa Televisi dan Pengaruhnya Terhadap Perilaku Remaja .................................2
Media Massa Televisi Sebagai Sarana Hiburan .................................................................2
Tayangan – Tayangan Dalam Televisi ...............................................................................2
Perilaku Remaja .................................................................................................................3
Motif dan Minat Remaja Menonton Televisi .....................................................................3
Pengaruh Tayangan Televisi ..............................................................................................4
Perilaku Hedonis Remaja ...................................................................................................4
KESIMPULAN ..................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................7
5
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Keterkaitan antara televisi dengan perilaku hedonis remaja .............................5
1
PENDAHULUAN
Dewasa ini media massa sangat berkembang dengan pesat akibat kebutuhan
manusia mengenai informasi, baik tentang pendidikan, ekonomi, realita sosial,
infotainment, berita didalam negeri maupun diluar negeri dan yang terutama adalah
hiburan. Untuk memenuhi kebutuhan akan informasi tersebut manusia menciptakan
berbagai media massa seperti radio, surat kabar, dan televisi (Pinasthika 2010). Saat ini
televisi dengan mudah dimiliki oleh masayarakat dan telah dijadikan sebagai salah satu
media sarana hiburan sehingga televisi menjadikan masyarakat sebagai penonton setia
terhadap tayangan-tayangannya.Televisi memiliki berbagai tayangan seperti berita, acara
musik, kuis, film, sinetron, iklan, dan reality show.Salah satu program televisi yang sangat
berpengaruh terhadap karakter atau sikap individu yaitu sinetron (Megawangi
2004).Sinetron televisi merupakan sumber penghasilan terbesar bagi industri pertelevisian
dengan mengutamakan rating daripada isi ceritanya (Haryatmoko 2007). Selain sinetron,
ada juga tayangan televisi yang sangat berpengaruh terhadap perilaku dan gaya hidup
penonton, yaitu iklan. Industri gaya hidup dan iklan gaya hidup menggunakan industri
penampilan dan iklan sebagai “kiblat” gaya hidupnya (Pinasthika 2010). Menurut Dunixi
(2009) ada beberapa bentuk gaya hidup , yaitu industri gaya hidup, iklan gaya hidup,
public relations dan jurnalisme gaya hidup, gaya hidup mandiri, dan gaya hidup hedonis.
Gaya hidup hedonis adalah pola hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan
kenikmatan materi merupakan tujuan utama dalam hidup (Wikipedia 2009).Gaya hidup
hedonis ini sangat didominasi oleh kaum remaja akibat dari pengaruh tayangan televisi.
Remaja adalah individu yang sedang mengalami berbagai proses dalam
menemukan jati diri. Masa remaja merupakan masa transisi antara masa anak-anak dewasa
atau masa peralihan dari masa anak-anak ke dewasa yang berjalan antara umur 12-21 tahun
(Kristiono 2008 dalam Pinasthika 2010).Keseluruhan masa remaja merupakan proses yang
mana proses ini bergantung pada lingkungannya. Salah satu lingkungannya adalah media,
baik media massa cetak ataupun elektronik. Televisi termasuk ke dalam media massa
elektronik yang berarti televise juga merupakan lingkungan bagi remaja.
Berdasarkan uraian tersebut dapat dinyatakan bahwa media massa televisi memiliki
banyak pengaruh terhadap masyarakat yang menontonnya khususnya pada kaum remaja.
Hal ini tentu berkaitan dengan moral, sikap, perilaku serta gaya hidup remaja sehari-hari
sehingga diperlukan penelaahan lebih lanjut mengenai berbagai pengaruh tayangan televisi
terhadap perilaku remaja, khususnya perilaku hedonis remaja.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu dikaji lebih dalam mengenai
tayangan televisiyang banyak mengandung unsur hedonis dan senantiasa mempengaruhi
terhadap perilaku remaja.Oleh karena itu rumusan masalah yang dipilih mengenai
bagaimana motif dan minat remaja terhadap tayangan televisi dan pengaruhnya terhadap
perilaku remaja serta mengapa perilaku hedonis merupakan pengaruh yang nyata dan
banyak terjadi di kalangan remaja.
Dalam tulisan ini pun memiliki tiga tujuan, yaitu pertama mampu mengidentifikasi
berbagai motif dan minat remaja dalam menonton tayangan televisi.Kedua mampu
menganalisis berbagai hal yang disimpulkan sebagai pengaruh tayangan televisi terhadap
perilaku remaja masa kini baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif.Ketiga mampu
menerangkan secara jelas bahwa perilaku hedonis remaja merupakan pengaruh yang paling
nyata dan banyak terjadi akibat dari tayangan televisi sebagai sarana hiburan.
2
PEMBAHASAN
Media Massa Televisi dan Pengaruhnya Terhadap Perilaku Remaja
Media Massa Televisi Sebagai Sarana Hiburan
Jahja dan Irvan (2006) dalam Pinasthika (2010) mengungkapkan lima jenis media
massa yang disebut dengan ”The Big Five of Mass Media”, yaitu televisi, film, radio,
majalah dan koran. Kotler dan Keller menyatakan televisi adalah media massa yang paling
diminati (Kotler & Keller 2006). Secara etimologi televisi berasal dari kata “tele” yang
berasal dari bahasa Yunani yang berarti jauh dan “visi” yang berasal dari bahasa latin yang
berarti penglihatan. “Televisi adalah media massa yang mengeluarkan suara dan gambar
serta dilihat pada jarak jauh” (Pinasthika 2010). Menurut Jahja dan Irvan (2006) dalam
Pinasthika (2010) mengungkapkan televisi sebagai media massa memiliki fungsi individu
dan fungsi sosial. Fungsi individu bersifat psikologis mencakup bagian dari kehidupan
rutin seperti pengembangan konsep diri, pengawasan dan pencarian informasi serta
fasilitasi hubungan sosial.Sedangkan fungsi sosial bersifat sosiologis yang mencakup
pengawasan lingkungan, sosialisasi dan hiburan. Televisi sebagai sarana hiburan
masyarakat merupakan suatu ajang rekreasi yang mudah, santai dan dapat disaksikan di
rumah.Televisi sebagai sarana hiburan memiliki tiga fungsi yaitu relaksasi, menghabiskan
waktu, dan orientasi fantasi karena tayangan acara pada televisi dapat dilihat, didengar,
cepat dan hidup seperti melihat peristiwanya secara langsung dan terlihat nyata.
Sebagian masyarakat memandang televisi sebagai media hiburan saja dimana
televisi dipandang sebagai media yang berfungsi untuk memberikan pelayanan kepada
penonton dari aspek penghiburan atau untuk menghibur dirinya melalui program-program
acara yang ditayangkan.Semakin besar kandungan hiburannya maka acara televisi tersebut
semakin dinilai bagus oleh penonton.Hal inilah yang mendorong pihak stasiun-stasiun
televisi untuk saling berlomba mengadakan program acara yang dapat memberikan hiburan
kepada penonton tanpa memperhatikan kualitas dari program tersebut.Jadi televisi
dianggap sebagai media hiburan bagi masyarakat.
Tayangan - Tayangan Dalam Televisi
Secara umum terdapat empat kategori tayangan televisi yaitu
Drama, non-drama, informasi, dan iklan. Jenis drama adalah film dan sinetron,
sedangkan jenis non-drama adalah acara-acara reality show, kuis, musik, variety show,
dan bentuk hiburan lain selain drama. Kategori informasi terbagi menjadi tiga jenis,
yaitu infotainment, pendidikan masyarakat, dan public service announcement. Public
service announcement meliputi film dokumenter, berita, siaran olahraga dan informasi
umum.Iklan dibagi menjadi dua, yaitu iklan layanan masyarakat dan iklan komersial
(Jahja dan Irvan 2006).
Suharto (2006) menyatakan bahwa terdapat tiga bagian acara televisi yang sesuai
dengan fungsi dan peranannya, yaitu :
3
1. Pendidikan. Program acara ini berisi tayangan yang dapat menambah pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan penonton.
2. Informasi. Program acara ini berisi tayangan yang dapat memberi informasi seperti
berita, pesan, fakta, opini, kritik, dan saran kepada penonton.
3. Hiburan. Program acara ini berisi tayangan yang dapat menghibur, berupa film,
sinetron, drama, kuis, dan lain-lain.
Perilaku Remaja
Labib (2000) menggolongkan penonton televisi secara demografi atas dasar seks
(laki-laki dan perempuan), usia (dewasa, remaja, dan anak-anak), pendidikan, agama, suku
dan kebangsaan, serta status sosial ekonomi. “Penonton televisi yang tergolong usia remaja
umumnya dalam rentang usia 12-21 tahun”(Kristiono 2008). Masa remaja merupakan
masa transisi dari masa anak-anak menuju masa dewasa.Masa remaja merupakan masa
yang sulit yang mana individu mengalami perubahan fisik yang sangat pesat, baik fisik
tubuhnya maupun seksualitas.Hal ini tentu berkaitan dengan perilaku-perilaku yang
dilakukan oleh remaja.
Perilaku remaja saat ini banyak terpengaruh oleh tayangan televisi. Mar’at (2006)
dalam Effendy menyatakan bahwa acara televisi umumnya mempengaruhi sikap,
pandangan, persepsi dan perasaan para penontonnya.Pengaruh-pengaruh tersebut dapat
berdampak positif ataupun negatif bagi penonton khususnya remaja, yang pada akhirnya
berpengaruh terhadap perilaku remaja, seperti perilaku hedonis remaja.Perilaku hedonisme
adalah perilaku yang mengarahkan individu untuk mencapai kesenangan atau menikmati
hidup.
Motif dan Minat Remaja Menonton Tayangan Televisi
Remaja dalam menonton tayangan televisi memiliki motif dan minat tertentu sesuai
dengan pernyataan Blumier (2004) dalam Purwatiningsih yang menyatakan bahwa “(1)
Komunikasi berguna (utility), (2) konsumsi media diarahkan oleh motif (intentionality), (3)
perilaku media mencerminkan kepentingan (selectivity) dan (4) khalayak sebenarnya
kapala batu (stubborn)”.
“Minat (interest) merupakan keinginan seseorang mengenai suatu objek, peristiwa
atau topik tertentu dan memperhatikannya secara terus menerus”(Pinasthika 2010).
Hurlock dalam Suharto mengungkapkan bahwa terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi minat remaja terhadap televisi, yaitu :
“Pertama adalah prestasi akademik. Siswa yang pandai memandang bahwa menonton
televisi adalah sesuatu hal yang percuma. Kedua adalah penerimaan sosial.Semakin
remaja tersebut diterima, perhatian terhadap televisi semakin rendah. Ketiga adalah
kepribadian remaja. Remaja yang introvert lebih banyak menonton televisi daripada
remaja yang extrovert. Remaja yang extrovert lebih banyak menghabiskan waktu
luangnya bersama teman-temannya”(Hurlock 2006).
4
Chaplin mendefinisikan motif sebagai “suatu dorongan (drive) di dalam individu
yang membangkitkan, memelihara dan mengarahkan tingkah laku menuju pada tujuan atau
sasaran tertentu”(Chaplin 2008).
Pengaruh Tayangan Televisi
Menurut Guntarto “tayangan televisi mempunyai dampak yang positif bila
dikonsumsi dengan bijak”(Guntarto 2004). Pengaruh positif dari televisi yaitu televisi
dapat membantu memahami dunia sekitar, membantu dalam proses belajar, dapat
memperluas wawasan, menjadikan individu yang memiliki informasi luas, menambah
pengalaman, pengetahuan dan kreativitas, serta dapat menghubungkan dengan dunia luar.
Namun belakangan ini televisi justru lebih memberikan pengaruh negatif kepada
penonton. Pengaruh negatif dari televisi diantaranya dapat mengubah gaya hidup atau
perilaku penonton atau khalayak, mengajarkan nilai kekerasan, ketidaksopanan, kebiasaan
hidup boros bahkan ponografi yang selanjutnya akan ditiru dan diaplikasikan ke dalam
kehidupan sehari-hari, menciptakan kesenjangan sosial, menjauhkan individu dari nilainilai luhur bangsa dan mendekatkan diri kepada nilai-nilai kebebasan serta kesenangan
dunia.
Perilaku Hedonis Remaja
Menurut Engel dalam Polii (2003) mengungkapkan bahwa gaya hidup (life style)
adalah pola atau cara bagaimana orang hidup dan menghabiskan waktu serta uang.
Hedonisme adalah paham sebuah aliran filsafat Yunani. Hedonisme berasal dari kata
hedone yang artinya kesenangan. Kesenangan adalah tujuan hidup yang dicari oleh
manusia. Epicurus mengajarkan bahwa hedonisme (kesenangan) sebagai sumber norma
yang yang meliputi pleasure jasmaniah dan ketenangan jiwa. Sedangkan menurut Rakhmat
(2005) menyatakan hedonisme adalah salah satu paham filsafat etika, memandang manusia
sebagai makhluk yang bergerak untuk memenuhi kepentingan dirinya, mencari kesenangan
dan menghindari penderitaan.“Nilai hedonisme adalah gaya hidup boros dan suka foyafoya” (Yuliani 2007).
Rasa senang dan sakit dapat diukur dengan hedonistic calculus. Terdapat tujuh
unsur mengenai hedonistic calculus, yaitu :
1. Intensity, kuat-lemahnya rasa sakit dan senang.
2. Duration, panjang-pendeknya waktu berlakunya rasa sakit da senang.
3. Certainty, kepastian timbulnya rasa tersebut.
4. Propincuity, dekat atau jauhnya waktu terjadinya perasaan sakit dan senang.
5. Pecundity, kemungkinan rasa sakit dan senang diikuti oleh perasaan yang sama.
6. Purity, tidak bercampurnya dengan perasaan yang berlawanan.
7. Extent, jumlah orang yang terkena perasaan itu.
5
Albertus menyatakan bahwa “konsumerisme, materialisme dan hedonisme adalah
tiga hal yang berjalan beriringan”(Albertus 2008). Individu yang mengasumsikan bahwa
tujuan hidup adalah untuk bersenang-senang (hedonis) maka individu tersebut akan
memenuhi kebutuhan yang diinginkannya (materialisme) yang dalam jangka panjang akan
menjadi suatu perilaku yang dilakukan secara terus menerus dan berakibat pada keborosan
(konsumerisme). Berikut merupakan gambar yang menjelaskan keterkaitan antara media
massa televisi dengan berbagai tayangannya yang berpengaruh terhadap perilaku hedonis
remaja.
Media Massa Televisi
Sebagai Sarana
Hiburan
Tayangan – Tayangan
Dalam Televisi :
Drama, Non-drama,
Iklan, Informatif
Motif menonton
televise adalah
dorongan yang (1)
membangkitkan, (2)
memelihara, dan (3)
mengarahkan tingkah
laku pada tujuan
tertentu
Minat menonton
televise adalah (1)
keinginan, (2)
memperhatikan terus
menerus
Pengaruh tayangan
televise : (1) positif,
(2) negatif
Perilaku hedonis
remaja : (1)
konsumerisme, (2)
materialism, dan (3)
hedonisme
Gambar 1 Keterkaitan antara televisi dengan perilaku hedonis remaja
6
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa televisi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
masyarakat yang mana individu-individunya mengasumsikan bahwa tujuan hidup untuk
bersenang-senang. Dunia pertelevisian pun akan selalu mendapatkan perhatian tersendiri
dari masyarakat karena televisi merupakan media massa sebagai sarana hiburan dimana
televisi dipandang memiliki pengaruh yang cukup kuat bagi masyarakat yang
menontonnya. Akhirnya peranan televisi akan memberikan pengaruh tertentu bagi perilaku
penonton yang kebanyakan adalah remaja baik secara positif ataupun negatif. Pengaruh
media televisi ini akan berbeda bagi masing-masing individu sebagai penontonnya, hal ini
disebabkan oleh seberapa besar keterkaitan antara motif dan minat untuk menonton televisi
dengan pengaruhnya terhadap perilaku sehari-hari. Terlihat cukup banyak pengaruh televisi
bagi remaja sebagai penontonnya.Banyak kalangan remaja yang menghabiskan waktunya
untuk menonton televisi sehingga mempengaruhi perilaku-perilakunya dalam
berkehidupan sehari-hari. Akibat dari iklan dan gaya hidup pemain sinetron akhirnya
banyak remaja yang mengikuti tren masa kini, seperti berpakaian dengan produk-produk
mahal, memakai barang-barang import, bersenang-senang dengan pergi ke café, bar, mall,
menghabiskan uang bahkan melakukan tindakan-tindakan seksualitas yang tidak
seharusnya dilakukan oleh kalangan remaja. Inilah pengaruh paling nyata dari tayangan
televisi yang banyak mengandung unsur hedonis. Dengan demikian keterkaitan antara
tayangan televisi dengan perilaku remaja sangatlah jelas, tayangan televisi merupakan
faktor utama dari perilaku-perilaku remaja masa kini yang jauh dari nilai-nilai budaya.
Namun hal ini dapat diperbaiki apabila pihak dunia pertelevisian mau mengurangi
tayangan-tayangan yang kurang pantas untuk ditayangkan sehingga tayangan televisi dapat
memberikan banyak pengaruh yang positif terhadap perilaku remaja sehari-hari.
7
DAFTAR PUSTAKA
Hendro EP, Amirudin, Pujosantosa H, Juwita R, Etta OH. 1998. Pengaruh intensitas
menonton tv dan pemahaman identitas jender terhadap adopsi nilai-nilai hedonisme
di kalangan remaja pesisiran di Kodya Dati II Semarang. [internet]. [dikutip 8 Mei
2012]. Dapat diunduh dari: http://eprints.undip.ac.id/22720/1/307-ki-lemlit-1999a.pdf
Kusumah FA. 2010. Motivasi dan perilaku menonton serta penilaian khalayak terhadap
program acara televisi lokal (kasus pemirsa Megaswara TV di RW 01 Kelurahan
Bojong Rangkas Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor dan RW 17 Kelurahan
Tegal Gundil Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor). [skripsi]. Bogor [ID]:
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi
Manusia, IPB. 86 hal.
Pinasthika AWK. 2010. Hubungan minat, motif dan pola menonton sinetron di televisi
dengan perilaku hedonis remaja (kasus SMA negeri dan swasta kota Bogor).
[skripsi]. Bogor [ID]: Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan
Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB. 85 hal.
Puspita MFD. 2010. Hubungan antara intensitas menonton tayangan sinetron kepompong
di televisi dengan citra diri pada remaja puteri. [internet]. [dikutip 8 Mei 2012].
Dapat diunduh dari: http://etd.eprints.ums.ac.id/9220/
Permata AI. 2010. Motivasi dan opini khalayak langsung acara musik “Derings” Trans TV
(kasus episode minggu ketiga, bulan Mei 2010). [skripsi]. Bogor [ID]: Departemen
Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB.
80 hal.
Silitonga RE. 2009. Perilaku menonton dan persepsi mahasiswa terhadap program Jelajah
di Trans TV (kasus: mahasiswa Institut Pertanian Bogor pengikut mata kuliah
Komunikasi Bisnis, semester genap tahun ajaran 2008/2009). [skripsi]. Bogor [ID]:
Departemen Sains Komunikasi dan Pegembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi
Manusia, IPB. 107 hal.
Testiandini A. 2006. Pola menonton sinetron dan perilaku etis remaja : kasus sinetron
bertemakan remaja di televisi. [skripsi]. Bogor [ID]: Departemen Sains Komunikasi
dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB. 154 hal.
Wagner. 2009. Gaya hidup “shopping mall” sebagai bentuk perilaku konsumtif pada
remaja di perkotaan (kasus: konsumen remaja di tiga one stop shopping mall di
Jakarta). [skripsi]. Bogor [ID]: Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan
Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB. 86 hal.
Zubair AC. Tidak ada tahun. Tinjauan moral dan kultural terhadap hedonisme di kalangan
generasi muda. [internet]. [dikutip 8 Mei 2012]. Dapat diunduh dari:
http://filsafat.ugm.ac.id/downloads/artikel/hedonisme.pdf
MEDIA MASSA TELEVISI SEBAGAI SARANA HIBURAN :
PENGARUH TAYANGAN TELEVISI TERHADAP PERILAKU REMAJA
Dosen
: Ekawati S. Wahyuni
Pudji Mulyono
Martua Sihaloho
Murdiono
Asisten
: Lulu Hanifah
Oleh :
RIKA RATNA SARI
I34110069
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012
1i
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengidentifikasi motif dan minat remaja dalam
menonton tayangan televisi, (2) menganalisis berbagai hal yang disimpulkan sebagai
pengaruh tayangan televisi terhadap perilaku remaja masa kini, (3) menerangkan bahwa
perilaku hedonis remaja merupakan pengaruh yang paling nyata dan banyak terjadi
akibat dari tayangan televisi sebagai sarana hiburan. Media massa televisi sebagai
sarana hiburan memiliki berbagai tayangan yang berpengaruh terhadap masyarakat
yang menontonnya khususnya pada kaum remaja masa kini yang bergaya hidup
hedonis. Saat ini televisi dengan mudah dimiliki oleh masyarakat dan telah dijadikan
sebagai salah satu media sarana hiburan sehingga televisi menjadikan masyarakat
sebagai penonton setia terhadap tayangan-tayangannya. Hal ini tergantung dari minat
dan motif penonton seperti keinginan dan dorongan untuk selalu menonton sinetron dan
megikuti keseluruhan gaya serta perilaku pemain sinetron. Selain itu, tayangan televisi
akan memberikan pengaruh tertentu bagi perilaku penonton yang kebanyakan adalah
remaja. Contoh yang paling nyata adalah gaya hidup hedonis atau bersenang-senang
dengan menghabiskan uang akibat adanya tayangan iklan dan gaya hidup para pemain
sinetron. Metode penelitian yang digunakan adalah metode tinjauan pustaka. Tinjauan
pustaka dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang bersifat teoritis.
Kata kunci : tayangan televisi, motif dan minat, pengaruh, hedonis, remaja.
2i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan penulisan Makalah Akhir yang berjudul “Media Massa Televisi Sebagai
Sarana Hiburan : Pengaruh Tayangan Televisi Terhadap Perilaku Hedonis Remaja”.
Makalah akhir ini merupakan tugas individu sebagai syarat memperoleh nilai yang baik
dalam mata kuliah Berfikir dan Menulis Ilmiah, Departemen Sains Komunikasi dan
Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.
Selesainya penyusunan ini berkat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada
yang terhormat :
1. Ibu Ekawati S.Wahyuni selaku koordinator mata kuliah Berfikir dan Menulis
Ilmiah, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas
Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.
2. Bapak Pudji Mulyono selaku dosen 1 mata kuliah Berfikir dan Menulis Ilmiah,
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi
Manusia, Institut Pertanian Bogor.
3. Bapak Martuah Silaholo selaku dosen 2 mata kuliah Berfikir dan Menulis Ilmiah,
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi
Manusia, Institut Pertanian Bogor.
4. Bapak Murdianto selaku dosen 3 mata kuliah Berfikir dan Menulis Ilmiah,
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi
Manusia, Institut Pertanian Bogor.
5. Kak Lulu Hanifah selaku kakak asisten praktikum mata kuliah Berfikir dan
Menulis Ilmiah yang telah membimbing dalam penulisan makalah akhir ini.
6. Rekan-rekan se-Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
angkatan 48, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.
7. Kepada seluruh pihak yang terkait dalam penulisan makalah akhir ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari makalah akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang sifatnya konstruktif sangat diharapkan oleh penulis agar dalam penulisan
makalah akhir di masa yang akan datang dapat menjadi lebih baik. Akhir kata, penulis
berharap semoga makalah akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkompeten.
Bogor 2012
Penulis
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..........................................................................................................i
ABSTRAK .........................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................................iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................................v
PENDAHULUAN .............................................................................................................1
PEMBAHASAN ................................................................................................................2
Media Massa Televisi dan Pengaruhnya Terhadap Perilaku Remaja .................................2
Media Massa Televisi Sebagai Sarana Hiburan .................................................................2
Tayangan – Tayangan Dalam Televisi ...............................................................................2
Perilaku Remaja .................................................................................................................3
Motif dan Minat Remaja Menonton Televisi .....................................................................3
Pengaruh Tayangan Televisi ..............................................................................................4
Perilaku Hedonis Remaja ...................................................................................................4
KESIMPULAN ..................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................7
5
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Keterkaitan antara televisi dengan perilaku hedonis remaja .............................5
1
PENDAHULUAN
Dewasa ini media massa sangat berkembang dengan pesat akibat kebutuhan
manusia mengenai informasi, baik tentang pendidikan, ekonomi, realita sosial,
infotainment, berita didalam negeri maupun diluar negeri dan yang terutama adalah
hiburan. Untuk memenuhi kebutuhan akan informasi tersebut manusia menciptakan
berbagai media massa seperti radio, surat kabar, dan televisi (Pinasthika 2010). Saat ini
televisi dengan mudah dimiliki oleh masayarakat dan telah dijadikan sebagai salah satu
media sarana hiburan sehingga televisi menjadikan masyarakat sebagai penonton setia
terhadap tayangan-tayangannya.Televisi memiliki berbagai tayangan seperti berita, acara
musik, kuis, film, sinetron, iklan, dan reality show.Salah satu program televisi yang sangat
berpengaruh terhadap karakter atau sikap individu yaitu sinetron (Megawangi
2004).Sinetron televisi merupakan sumber penghasilan terbesar bagi industri pertelevisian
dengan mengutamakan rating daripada isi ceritanya (Haryatmoko 2007). Selain sinetron,
ada juga tayangan televisi yang sangat berpengaruh terhadap perilaku dan gaya hidup
penonton, yaitu iklan. Industri gaya hidup dan iklan gaya hidup menggunakan industri
penampilan dan iklan sebagai “kiblat” gaya hidupnya (Pinasthika 2010). Menurut Dunixi
(2009) ada beberapa bentuk gaya hidup , yaitu industri gaya hidup, iklan gaya hidup,
public relations dan jurnalisme gaya hidup, gaya hidup mandiri, dan gaya hidup hedonis.
Gaya hidup hedonis adalah pola hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan
kenikmatan materi merupakan tujuan utama dalam hidup (Wikipedia 2009).Gaya hidup
hedonis ini sangat didominasi oleh kaum remaja akibat dari pengaruh tayangan televisi.
Remaja adalah individu yang sedang mengalami berbagai proses dalam
menemukan jati diri. Masa remaja merupakan masa transisi antara masa anak-anak dewasa
atau masa peralihan dari masa anak-anak ke dewasa yang berjalan antara umur 12-21 tahun
(Kristiono 2008 dalam Pinasthika 2010).Keseluruhan masa remaja merupakan proses yang
mana proses ini bergantung pada lingkungannya. Salah satu lingkungannya adalah media,
baik media massa cetak ataupun elektronik. Televisi termasuk ke dalam media massa
elektronik yang berarti televise juga merupakan lingkungan bagi remaja.
Berdasarkan uraian tersebut dapat dinyatakan bahwa media massa televisi memiliki
banyak pengaruh terhadap masyarakat yang menontonnya khususnya pada kaum remaja.
Hal ini tentu berkaitan dengan moral, sikap, perilaku serta gaya hidup remaja sehari-hari
sehingga diperlukan penelaahan lebih lanjut mengenai berbagai pengaruh tayangan televisi
terhadap perilaku remaja, khususnya perilaku hedonis remaja.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu dikaji lebih dalam mengenai
tayangan televisiyang banyak mengandung unsur hedonis dan senantiasa mempengaruhi
terhadap perilaku remaja.Oleh karena itu rumusan masalah yang dipilih mengenai
bagaimana motif dan minat remaja terhadap tayangan televisi dan pengaruhnya terhadap
perilaku remaja serta mengapa perilaku hedonis merupakan pengaruh yang nyata dan
banyak terjadi di kalangan remaja.
Dalam tulisan ini pun memiliki tiga tujuan, yaitu pertama mampu mengidentifikasi
berbagai motif dan minat remaja dalam menonton tayangan televisi.Kedua mampu
menganalisis berbagai hal yang disimpulkan sebagai pengaruh tayangan televisi terhadap
perilaku remaja masa kini baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif.Ketiga mampu
menerangkan secara jelas bahwa perilaku hedonis remaja merupakan pengaruh yang paling
nyata dan banyak terjadi akibat dari tayangan televisi sebagai sarana hiburan.
2
PEMBAHASAN
Media Massa Televisi dan Pengaruhnya Terhadap Perilaku Remaja
Media Massa Televisi Sebagai Sarana Hiburan
Jahja dan Irvan (2006) dalam Pinasthika (2010) mengungkapkan lima jenis media
massa yang disebut dengan ”The Big Five of Mass Media”, yaitu televisi, film, radio,
majalah dan koran. Kotler dan Keller menyatakan televisi adalah media massa yang paling
diminati (Kotler & Keller 2006). Secara etimologi televisi berasal dari kata “tele” yang
berasal dari bahasa Yunani yang berarti jauh dan “visi” yang berasal dari bahasa latin yang
berarti penglihatan. “Televisi adalah media massa yang mengeluarkan suara dan gambar
serta dilihat pada jarak jauh” (Pinasthika 2010). Menurut Jahja dan Irvan (2006) dalam
Pinasthika (2010) mengungkapkan televisi sebagai media massa memiliki fungsi individu
dan fungsi sosial. Fungsi individu bersifat psikologis mencakup bagian dari kehidupan
rutin seperti pengembangan konsep diri, pengawasan dan pencarian informasi serta
fasilitasi hubungan sosial.Sedangkan fungsi sosial bersifat sosiologis yang mencakup
pengawasan lingkungan, sosialisasi dan hiburan. Televisi sebagai sarana hiburan
masyarakat merupakan suatu ajang rekreasi yang mudah, santai dan dapat disaksikan di
rumah.Televisi sebagai sarana hiburan memiliki tiga fungsi yaitu relaksasi, menghabiskan
waktu, dan orientasi fantasi karena tayangan acara pada televisi dapat dilihat, didengar,
cepat dan hidup seperti melihat peristiwanya secara langsung dan terlihat nyata.
Sebagian masyarakat memandang televisi sebagai media hiburan saja dimana
televisi dipandang sebagai media yang berfungsi untuk memberikan pelayanan kepada
penonton dari aspek penghiburan atau untuk menghibur dirinya melalui program-program
acara yang ditayangkan.Semakin besar kandungan hiburannya maka acara televisi tersebut
semakin dinilai bagus oleh penonton.Hal inilah yang mendorong pihak stasiun-stasiun
televisi untuk saling berlomba mengadakan program acara yang dapat memberikan hiburan
kepada penonton tanpa memperhatikan kualitas dari program tersebut.Jadi televisi
dianggap sebagai media hiburan bagi masyarakat.
Tayangan - Tayangan Dalam Televisi
Secara umum terdapat empat kategori tayangan televisi yaitu
Drama, non-drama, informasi, dan iklan. Jenis drama adalah film dan sinetron,
sedangkan jenis non-drama adalah acara-acara reality show, kuis, musik, variety show,
dan bentuk hiburan lain selain drama. Kategori informasi terbagi menjadi tiga jenis,
yaitu infotainment, pendidikan masyarakat, dan public service announcement. Public
service announcement meliputi film dokumenter, berita, siaran olahraga dan informasi
umum.Iklan dibagi menjadi dua, yaitu iklan layanan masyarakat dan iklan komersial
(Jahja dan Irvan 2006).
Suharto (2006) menyatakan bahwa terdapat tiga bagian acara televisi yang sesuai
dengan fungsi dan peranannya, yaitu :
3
1. Pendidikan. Program acara ini berisi tayangan yang dapat menambah pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan penonton.
2. Informasi. Program acara ini berisi tayangan yang dapat memberi informasi seperti
berita, pesan, fakta, opini, kritik, dan saran kepada penonton.
3. Hiburan. Program acara ini berisi tayangan yang dapat menghibur, berupa film,
sinetron, drama, kuis, dan lain-lain.
Perilaku Remaja
Labib (2000) menggolongkan penonton televisi secara demografi atas dasar seks
(laki-laki dan perempuan), usia (dewasa, remaja, dan anak-anak), pendidikan, agama, suku
dan kebangsaan, serta status sosial ekonomi. “Penonton televisi yang tergolong usia remaja
umumnya dalam rentang usia 12-21 tahun”(Kristiono 2008). Masa remaja merupakan
masa transisi dari masa anak-anak menuju masa dewasa.Masa remaja merupakan masa
yang sulit yang mana individu mengalami perubahan fisik yang sangat pesat, baik fisik
tubuhnya maupun seksualitas.Hal ini tentu berkaitan dengan perilaku-perilaku yang
dilakukan oleh remaja.
Perilaku remaja saat ini banyak terpengaruh oleh tayangan televisi. Mar’at (2006)
dalam Effendy menyatakan bahwa acara televisi umumnya mempengaruhi sikap,
pandangan, persepsi dan perasaan para penontonnya.Pengaruh-pengaruh tersebut dapat
berdampak positif ataupun negatif bagi penonton khususnya remaja, yang pada akhirnya
berpengaruh terhadap perilaku remaja, seperti perilaku hedonis remaja.Perilaku hedonisme
adalah perilaku yang mengarahkan individu untuk mencapai kesenangan atau menikmati
hidup.
Motif dan Minat Remaja Menonton Tayangan Televisi
Remaja dalam menonton tayangan televisi memiliki motif dan minat tertentu sesuai
dengan pernyataan Blumier (2004) dalam Purwatiningsih yang menyatakan bahwa “(1)
Komunikasi berguna (utility), (2) konsumsi media diarahkan oleh motif (intentionality), (3)
perilaku media mencerminkan kepentingan (selectivity) dan (4) khalayak sebenarnya
kapala batu (stubborn)”.
“Minat (interest) merupakan keinginan seseorang mengenai suatu objek, peristiwa
atau topik tertentu dan memperhatikannya secara terus menerus”(Pinasthika 2010).
Hurlock dalam Suharto mengungkapkan bahwa terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi minat remaja terhadap televisi, yaitu :
“Pertama adalah prestasi akademik. Siswa yang pandai memandang bahwa menonton
televisi adalah sesuatu hal yang percuma. Kedua adalah penerimaan sosial.Semakin
remaja tersebut diterima, perhatian terhadap televisi semakin rendah. Ketiga adalah
kepribadian remaja. Remaja yang introvert lebih banyak menonton televisi daripada
remaja yang extrovert. Remaja yang extrovert lebih banyak menghabiskan waktu
luangnya bersama teman-temannya”(Hurlock 2006).
4
Chaplin mendefinisikan motif sebagai “suatu dorongan (drive) di dalam individu
yang membangkitkan, memelihara dan mengarahkan tingkah laku menuju pada tujuan atau
sasaran tertentu”(Chaplin 2008).
Pengaruh Tayangan Televisi
Menurut Guntarto “tayangan televisi mempunyai dampak yang positif bila
dikonsumsi dengan bijak”(Guntarto 2004). Pengaruh positif dari televisi yaitu televisi
dapat membantu memahami dunia sekitar, membantu dalam proses belajar, dapat
memperluas wawasan, menjadikan individu yang memiliki informasi luas, menambah
pengalaman, pengetahuan dan kreativitas, serta dapat menghubungkan dengan dunia luar.
Namun belakangan ini televisi justru lebih memberikan pengaruh negatif kepada
penonton. Pengaruh negatif dari televisi diantaranya dapat mengubah gaya hidup atau
perilaku penonton atau khalayak, mengajarkan nilai kekerasan, ketidaksopanan, kebiasaan
hidup boros bahkan ponografi yang selanjutnya akan ditiru dan diaplikasikan ke dalam
kehidupan sehari-hari, menciptakan kesenjangan sosial, menjauhkan individu dari nilainilai luhur bangsa dan mendekatkan diri kepada nilai-nilai kebebasan serta kesenangan
dunia.
Perilaku Hedonis Remaja
Menurut Engel dalam Polii (2003) mengungkapkan bahwa gaya hidup (life style)
adalah pola atau cara bagaimana orang hidup dan menghabiskan waktu serta uang.
Hedonisme adalah paham sebuah aliran filsafat Yunani. Hedonisme berasal dari kata
hedone yang artinya kesenangan. Kesenangan adalah tujuan hidup yang dicari oleh
manusia. Epicurus mengajarkan bahwa hedonisme (kesenangan) sebagai sumber norma
yang yang meliputi pleasure jasmaniah dan ketenangan jiwa. Sedangkan menurut Rakhmat
(2005) menyatakan hedonisme adalah salah satu paham filsafat etika, memandang manusia
sebagai makhluk yang bergerak untuk memenuhi kepentingan dirinya, mencari kesenangan
dan menghindari penderitaan.“Nilai hedonisme adalah gaya hidup boros dan suka foyafoya” (Yuliani 2007).
Rasa senang dan sakit dapat diukur dengan hedonistic calculus. Terdapat tujuh
unsur mengenai hedonistic calculus, yaitu :
1. Intensity, kuat-lemahnya rasa sakit dan senang.
2. Duration, panjang-pendeknya waktu berlakunya rasa sakit da senang.
3. Certainty, kepastian timbulnya rasa tersebut.
4. Propincuity, dekat atau jauhnya waktu terjadinya perasaan sakit dan senang.
5. Pecundity, kemungkinan rasa sakit dan senang diikuti oleh perasaan yang sama.
6. Purity, tidak bercampurnya dengan perasaan yang berlawanan.
7. Extent, jumlah orang yang terkena perasaan itu.
5
Albertus menyatakan bahwa “konsumerisme, materialisme dan hedonisme adalah
tiga hal yang berjalan beriringan”(Albertus 2008). Individu yang mengasumsikan bahwa
tujuan hidup adalah untuk bersenang-senang (hedonis) maka individu tersebut akan
memenuhi kebutuhan yang diinginkannya (materialisme) yang dalam jangka panjang akan
menjadi suatu perilaku yang dilakukan secara terus menerus dan berakibat pada keborosan
(konsumerisme). Berikut merupakan gambar yang menjelaskan keterkaitan antara media
massa televisi dengan berbagai tayangannya yang berpengaruh terhadap perilaku hedonis
remaja.
Media Massa Televisi
Sebagai Sarana
Hiburan
Tayangan – Tayangan
Dalam Televisi :
Drama, Non-drama,
Iklan, Informatif
Motif menonton
televise adalah
dorongan yang (1)
membangkitkan, (2)
memelihara, dan (3)
mengarahkan tingkah
laku pada tujuan
tertentu
Minat menonton
televise adalah (1)
keinginan, (2)
memperhatikan terus
menerus
Pengaruh tayangan
televise : (1) positif,
(2) negatif
Perilaku hedonis
remaja : (1)
konsumerisme, (2)
materialism, dan (3)
hedonisme
Gambar 1 Keterkaitan antara televisi dengan perilaku hedonis remaja
6
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa televisi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
masyarakat yang mana individu-individunya mengasumsikan bahwa tujuan hidup untuk
bersenang-senang. Dunia pertelevisian pun akan selalu mendapatkan perhatian tersendiri
dari masyarakat karena televisi merupakan media massa sebagai sarana hiburan dimana
televisi dipandang memiliki pengaruh yang cukup kuat bagi masyarakat yang
menontonnya. Akhirnya peranan televisi akan memberikan pengaruh tertentu bagi perilaku
penonton yang kebanyakan adalah remaja baik secara positif ataupun negatif. Pengaruh
media televisi ini akan berbeda bagi masing-masing individu sebagai penontonnya, hal ini
disebabkan oleh seberapa besar keterkaitan antara motif dan minat untuk menonton televisi
dengan pengaruhnya terhadap perilaku sehari-hari. Terlihat cukup banyak pengaruh televisi
bagi remaja sebagai penontonnya.Banyak kalangan remaja yang menghabiskan waktunya
untuk menonton televisi sehingga mempengaruhi perilaku-perilakunya dalam
berkehidupan sehari-hari. Akibat dari iklan dan gaya hidup pemain sinetron akhirnya
banyak remaja yang mengikuti tren masa kini, seperti berpakaian dengan produk-produk
mahal, memakai barang-barang import, bersenang-senang dengan pergi ke café, bar, mall,
menghabiskan uang bahkan melakukan tindakan-tindakan seksualitas yang tidak
seharusnya dilakukan oleh kalangan remaja. Inilah pengaruh paling nyata dari tayangan
televisi yang banyak mengandung unsur hedonis. Dengan demikian keterkaitan antara
tayangan televisi dengan perilaku remaja sangatlah jelas, tayangan televisi merupakan
faktor utama dari perilaku-perilaku remaja masa kini yang jauh dari nilai-nilai budaya.
Namun hal ini dapat diperbaiki apabila pihak dunia pertelevisian mau mengurangi
tayangan-tayangan yang kurang pantas untuk ditayangkan sehingga tayangan televisi dapat
memberikan banyak pengaruh yang positif terhadap perilaku remaja sehari-hari.
7
DAFTAR PUSTAKA
Hendro EP, Amirudin, Pujosantosa H, Juwita R, Etta OH. 1998. Pengaruh intensitas
menonton tv dan pemahaman identitas jender terhadap adopsi nilai-nilai hedonisme
di kalangan remaja pesisiran di Kodya Dati II Semarang. [internet]. [dikutip 8 Mei
2012]. Dapat diunduh dari: http://eprints.undip.ac.id/22720/1/307-ki-lemlit-1999a.pdf
Kusumah FA. 2010. Motivasi dan perilaku menonton serta penilaian khalayak terhadap
program acara televisi lokal (kasus pemirsa Megaswara TV di RW 01 Kelurahan
Bojong Rangkas Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor dan RW 17 Kelurahan
Tegal Gundil Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor). [skripsi]. Bogor [ID]:
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi
Manusia, IPB. 86 hal.
Pinasthika AWK. 2010. Hubungan minat, motif dan pola menonton sinetron di televisi
dengan perilaku hedonis remaja (kasus SMA negeri dan swasta kota Bogor).
[skripsi]. Bogor [ID]: Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan
Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB. 85 hal.
Puspita MFD. 2010. Hubungan antara intensitas menonton tayangan sinetron kepompong
di televisi dengan citra diri pada remaja puteri. [internet]. [dikutip 8 Mei 2012].
Dapat diunduh dari: http://etd.eprints.ums.ac.id/9220/
Permata AI. 2010. Motivasi dan opini khalayak langsung acara musik “Derings” Trans TV
(kasus episode minggu ketiga, bulan Mei 2010). [skripsi]. Bogor [ID]: Departemen
Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB.
80 hal.
Silitonga RE. 2009. Perilaku menonton dan persepsi mahasiswa terhadap program Jelajah
di Trans TV (kasus: mahasiswa Institut Pertanian Bogor pengikut mata kuliah
Komunikasi Bisnis, semester genap tahun ajaran 2008/2009). [skripsi]. Bogor [ID]:
Departemen Sains Komunikasi dan Pegembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi
Manusia, IPB. 107 hal.
Testiandini A. 2006. Pola menonton sinetron dan perilaku etis remaja : kasus sinetron
bertemakan remaja di televisi. [skripsi]. Bogor [ID]: Departemen Sains Komunikasi
dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB. 154 hal.
Wagner. 2009. Gaya hidup “shopping mall” sebagai bentuk perilaku konsumtif pada
remaja di perkotaan (kasus: konsumen remaja di tiga one stop shopping mall di
Jakarta). [skripsi]. Bogor [ID]: Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan
Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB. 86 hal.
Zubair AC. Tidak ada tahun. Tinjauan moral dan kultural terhadap hedonisme di kalangan
generasi muda. [internet]. [dikutip 8 Mei 2012]. Dapat diunduh dari:
http://filsafat.ugm.ac.id/downloads/artikel/hedonisme.pdf