kutipan langsung dan tak langsung
Nama : Saferi Dhika Saktiya
NIM : 155080200111001
Prodi : PSP/P.01
1. Kalimat Langsung
“Seperti diketahui bahwa sedimen mampu mengikat logam berat. Semakin kecil ukuran
sedimen semakin besar daya absorpsinya terhadap logam berat. Kondisi ini menyebabkan
kemungkinan kontaminasi logam berat pada hewan karang sangat besar pada daerah
tambang”, menurut Supriharyono (2007).
Kalimat Tak Langsung
Supriharyono (2007) percaya bahwa seperti yang diketahui sedimen mampu mengikat
logam berat. Semakin kecil ukuran sedimen semakin besar daya absorpsinya terhadap
logam berat. Kondisi ini menyebabkan kemungkinan kontaminasi logam berat pada
hewan karang sangat besar pada daerah tambang.
2. Kalimat Langsung
Hubbard dan Pocock (1972) menyatakan bahwa,“Sedimen secara langsung mematikan
hewan karang apabila sedimen tersebut ukurannya cukup besar atau dalam jumlah banyak
sehimhha menutupi mulut (polip) karang”.
Kalimat Tak Langsung
Seperti yang dikatakan Hubbart dan Pocock (1972) sedimen secara langsung mematikan
hewan karang apabila sedimen tersebut ukurannya cukup besar atau dalam jumlah banyak
sehimhha menutupi mulut (polip) karang.
3. Kalimat Langsung
Sedangkan Supriharyono (1986) mengatakan bahwa,”Pengaruh tidak langsung adalah
menurunnya penetrasi cahaya matahari yang penting untuk fotosintesis zooxantbellae dan
banyaknya energy yang dikeluarkan oleh hewan karang untuk menghalau sedimen
tersebut, yang berakibat turunnya laju pertumbuhan karang”.
Kalimat Tak Langsung
Sedangkan pengaruh tidak langsung seperti yang dikemukakan oleh Supriharyono (1986)
yaitu menurunnya penetrasi cahaya matahari yang penting untuk fotosintesis
zooxantbellae dan banyaknya energy yang dikeluarkan oleh hewan karang untuk
menghalau sedimen tersebut, yang berakibat turunnya laju pertumbuhan karang.
4. Kalimat Langsung
Dodge dan Vaisnys (1977) melaporkan bahwa,”Akibat pembuatan konstruksi airport di
Castle Harbour, Bermuda, banyak karang yang mati. Hanya spesies Diploria
labyrinthiformis dan D. strigose yang mampu bertahan”.
Kalimat Tak Langsung
Akibat pembuatan konstruksi airport di Castle Harbour, Bermuda, menurut Dodge dan
Vaisnys (1977) banyak karang yang mati. Hanya spesies Diploria labyrinthiformis dan D.
strigose yang mampu bertahan
5. Kalimat Langsung
“Keanekaragaman karang di Laem Pan Wah, Ko Phuket umumnya rendah di daerah
intertidal, dengan tutupan karang hidup rata-rata sekitar 13-48%. Adapun jenis karang
yang dominan di daerah tersebut adalah Porites, Montipora, Acropora, dan Platygyra”
menurut laporan Brown dan Holley (1982).
Kalimat Tak Langsung
Brown dan Holley (1982) melaporan keanekaragaman karang di Laem Pan Wah, Ko
Phuket umumnya rendah di daerah intertidal, dengan tutupan karang hidup rata-rata
sekitar 13-48%. Adapun jenis karang yang dominan di daerah tersebut adalah Porites,
Montipora, Acropora, dan Platygyra.
6. Kalimat Langsung
Supriharyono (1986) juga melaporkan bahwa:
”Di perairan karang bandengan, Jepara, Jawa Tengah, yang menerima sedimentasi
yang tinggi dari aktivitas pertanian dan aktivitas lainnya di daerah atas terutama pada
musim hujan, yang mencapai sekitar 135 mg/cm2/hari. Tutupan karang di perairan
tersebut tercatat relative rendah di daerah reef flat sekitar 21-37%, dan relative tinggi di
dekat reef edge yaitu 50-80%. Jenis-jenis karang yang dominan adalah Porites lutea,
Montipora digitate, Acropora aspera, A. pilchra, dan Platygyra spp”.
Kalimat Tak Langsung
Sedangkan laporan Supriharyono (1986) menjelaskan di perairan karang bandengan,
Jepara, Jawa Tengah, yang menerima sedimentasi yang tinggi dari aktivitas pertanian dan
aktivitas lainnya di daerah atas terutama pada musim hujan, yang mencapai sekitar 135
mg/cm2/hari. Tutupan karang di perairan tersebut tercatat relative rendah di daerah reef
flat sekitar 21-37%, dan relative tinggi di dekat reef edge yaitu 50-80%. Jenis-jenis
karang yang dominan adalah Porites lutea, Montipora digitate, Acropora aspera, A.
pilchra, dan Platygyra spp
6. Kalimat Langsung
Marszalek (1981) dalam Supriharyono (2000) menyatakan bahwa,”Pada umumnya
karang yang hidup di daerah keruh atau sedimentasinya tinggi menampakkan tanda-tanda
stress, seperti kehilangan warna, tertutup oleh silt, polip yang baru mati atau lendir yang
berlebihan”.
Kalimat Tak Langsung
Seperti yang dikatakan Marszalek (1981) dalam Supriharyono (2000) pada umumnya
karang yang hidup di daerah keruh atau sedimentasinya tinggi menampakkan tanda-tanda
stress, seperti kehilangan warna, tertutup oleh silt, polip yang baru mati atau lendir yang
berlebihan.
7. Kalimat Langsung
Walker dan Ormond (1982) melaporkan bahwa,”Adanya unsur-unsur hara yang
terkontaminasi pada sedimen di perairan karang Aqaba, Red Sea, menyebabkan
pertumbuhan makro alga, terutama Ulva lactuca dan Enteromorpha clathrara, menjadi
subur, dan menutupi karang”.
Kalimat Tak Langsung
Adanya unsur-unsur hara yang terkontaminasi pada sedimen di perairan karang Aqaba,
Red Sea, menurut laporan Walker dan Ormond (1982) menyebabkan pertumbuhan makro
alga, terutama Ulva lactuca dan Enteromorpha clathrara, menjadi subur, dan menutupi
karang
NIM : 155080200111001
Prodi : PSP/P.01
1. Kalimat Langsung
“Seperti diketahui bahwa sedimen mampu mengikat logam berat. Semakin kecil ukuran
sedimen semakin besar daya absorpsinya terhadap logam berat. Kondisi ini menyebabkan
kemungkinan kontaminasi logam berat pada hewan karang sangat besar pada daerah
tambang”, menurut Supriharyono (2007).
Kalimat Tak Langsung
Supriharyono (2007) percaya bahwa seperti yang diketahui sedimen mampu mengikat
logam berat. Semakin kecil ukuran sedimen semakin besar daya absorpsinya terhadap
logam berat. Kondisi ini menyebabkan kemungkinan kontaminasi logam berat pada
hewan karang sangat besar pada daerah tambang.
2. Kalimat Langsung
Hubbard dan Pocock (1972) menyatakan bahwa,“Sedimen secara langsung mematikan
hewan karang apabila sedimen tersebut ukurannya cukup besar atau dalam jumlah banyak
sehimhha menutupi mulut (polip) karang”.
Kalimat Tak Langsung
Seperti yang dikatakan Hubbart dan Pocock (1972) sedimen secara langsung mematikan
hewan karang apabila sedimen tersebut ukurannya cukup besar atau dalam jumlah banyak
sehimhha menutupi mulut (polip) karang.
3. Kalimat Langsung
Sedangkan Supriharyono (1986) mengatakan bahwa,”Pengaruh tidak langsung adalah
menurunnya penetrasi cahaya matahari yang penting untuk fotosintesis zooxantbellae dan
banyaknya energy yang dikeluarkan oleh hewan karang untuk menghalau sedimen
tersebut, yang berakibat turunnya laju pertumbuhan karang”.
Kalimat Tak Langsung
Sedangkan pengaruh tidak langsung seperti yang dikemukakan oleh Supriharyono (1986)
yaitu menurunnya penetrasi cahaya matahari yang penting untuk fotosintesis
zooxantbellae dan banyaknya energy yang dikeluarkan oleh hewan karang untuk
menghalau sedimen tersebut, yang berakibat turunnya laju pertumbuhan karang.
4. Kalimat Langsung
Dodge dan Vaisnys (1977) melaporkan bahwa,”Akibat pembuatan konstruksi airport di
Castle Harbour, Bermuda, banyak karang yang mati. Hanya spesies Diploria
labyrinthiformis dan D. strigose yang mampu bertahan”.
Kalimat Tak Langsung
Akibat pembuatan konstruksi airport di Castle Harbour, Bermuda, menurut Dodge dan
Vaisnys (1977) banyak karang yang mati. Hanya spesies Diploria labyrinthiformis dan D.
strigose yang mampu bertahan
5. Kalimat Langsung
“Keanekaragaman karang di Laem Pan Wah, Ko Phuket umumnya rendah di daerah
intertidal, dengan tutupan karang hidup rata-rata sekitar 13-48%. Adapun jenis karang
yang dominan di daerah tersebut adalah Porites, Montipora, Acropora, dan Platygyra”
menurut laporan Brown dan Holley (1982).
Kalimat Tak Langsung
Brown dan Holley (1982) melaporan keanekaragaman karang di Laem Pan Wah, Ko
Phuket umumnya rendah di daerah intertidal, dengan tutupan karang hidup rata-rata
sekitar 13-48%. Adapun jenis karang yang dominan di daerah tersebut adalah Porites,
Montipora, Acropora, dan Platygyra.
6. Kalimat Langsung
Supriharyono (1986) juga melaporkan bahwa:
”Di perairan karang bandengan, Jepara, Jawa Tengah, yang menerima sedimentasi
yang tinggi dari aktivitas pertanian dan aktivitas lainnya di daerah atas terutama pada
musim hujan, yang mencapai sekitar 135 mg/cm2/hari. Tutupan karang di perairan
tersebut tercatat relative rendah di daerah reef flat sekitar 21-37%, dan relative tinggi di
dekat reef edge yaitu 50-80%. Jenis-jenis karang yang dominan adalah Porites lutea,
Montipora digitate, Acropora aspera, A. pilchra, dan Platygyra spp”.
Kalimat Tak Langsung
Sedangkan laporan Supriharyono (1986) menjelaskan di perairan karang bandengan,
Jepara, Jawa Tengah, yang menerima sedimentasi yang tinggi dari aktivitas pertanian dan
aktivitas lainnya di daerah atas terutama pada musim hujan, yang mencapai sekitar 135
mg/cm2/hari. Tutupan karang di perairan tersebut tercatat relative rendah di daerah reef
flat sekitar 21-37%, dan relative tinggi di dekat reef edge yaitu 50-80%. Jenis-jenis
karang yang dominan adalah Porites lutea, Montipora digitate, Acropora aspera, A.
pilchra, dan Platygyra spp
6. Kalimat Langsung
Marszalek (1981) dalam Supriharyono (2000) menyatakan bahwa,”Pada umumnya
karang yang hidup di daerah keruh atau sedimentasinya tinggi menampakkan tanda-tanda
stress, seperti kehilangan warna, tertutup oleh silt, polip yang baru mati atau lendir yang
berlebihan”.
Kalimat Tak Langsung
Seperti yang dikatakan Marszalek (1981) dalam Supriharyono (2000) pada umumnya
karang yang hidup di daerah keruh atau sedimentasinya tinggi menampakkan tanda-tanda
stress, seperti kehilangan warna, tertutup oleh silt, polip yang baru mati atau lendir yang
berlebihan.
7. Kalimat Langsung
Walker dan Ormond (1982) melaporkan bahwa,”Adanya unsur-unsur hara yang
terkontaminasi pada sedimen di perairan karang Aqaba, Red Sea, menyebabkan
pertumbuhan makro alga, terutama Ulva lactuca dan Enteromorpha clathrara, menjadi
subur, dan menutupi karang”.
Kalimat Tak Langsung
Adanya unsur-unsur hara yang terkontaminasi pada sedimen di perairan karang Aqaba,
Red Sea, menurut laporan Walker dan Ormond (1982) menyebabkan pertumbuhan makro
alga, terutama Ulva lactuca dan Enteromorpha clathrara, menjadi subur, dan menutupi
karang