FILSAT YUNANI KUNO dan perkemb

BAB II
FILSAFAT YUNANI KUNO
A. Pendahuluan
1. Asal Mula Filsafat Yunani Kuno
Orang Yunani yang hidup pada abad ke-6 SM mempunyai sistem kepercayaan
bahwa segala sesuatunya harus diterima sebagai sesuatu yang bersumber pada mitos
atau dongeng-dongeng. Artinya suatu kebenaran lewat akal pikir (logis) tidak berlaku,
yang berlaku hanya suatu kebenaran yang bersumber dari mitos (dongeng-dongeng).
Setelah abad ke-6 SM muncul sejumlah ahli pikir yang menentang
adanya mitos. Mereka menginginkan adanya pertanyaan tentang misteri alam
semesta ini, jawabannya dapat diterima akal (rasional). Keadaan yang
demikian ini sebagai suatu demitiologi, artinya suatu kebangkitan pemikiran
untuk menggunakan akal pikir dan meninggalkan hal-hal yang sifatnya
mitologi.upaya para ahli pikir untuk mengarahkan kepada suatu kebebasan
berfikir ini, kemudian banyak orang mencoba membuat suatu konsep yang
dilandasi kekuatan akal pikir secara murni, maka timbullah peristiwa ajaib The
Greek Miracle yang artinya dapat dijadikan sebagai landasan peradaban dunia.
(Muzairi, 2009: 41-42).
Yang dimaksud dengan akal disini ialah akal logis yang bertempat di
kepala, sedangkan hati adalah rasa yang kira-kira bertempat di dalam dada.akal
itulah yang menghasilkan pengethauan logis yang disebut filsafat, sedangkan

hati pada dasarnya menghasilkan pengetahuan supralogis yang disebut
pengetahuan mistik, iman termasuk disini. Ciri umum filsafat Yunani adalah
rasionalisme yang dimana mencapai puncaknya pada orang-orang sofis.
(Tafsir, 2000: 47-48)
Dalam sejarah filsafat biasanya filsafat Yunani dimajukan sebagai
pangkal sejarah filsafat barat, karena dunia barat (Erofa Barat) dalam alam
pikirannya berpangkal kepada pemikiran Yunani. Pada masa itu ada keteranganketerangan tentang terjadinya alam semesta serta dengan penghuninya, akan
tetapi keterangan ini berdasarkan kepercayaan. Ahli-ahli pikir tidak puas akan
keterangan itu lalu mencoba mencari keterangan melalui budinya. Mereka
menanyakan dan mencari jawabannya apakah sebetulnya alam itu. Apakah
intisarinya? Mungkin yang beraneka warna ynag ada dalam alam ini dapat

1

dipulangkan kepada yang satu. Mereka mencari inti alam, dengan istilah mereka
: mereka mencari arche alam (arche dalam bahasa yunani yang berarti mula,
asal). (Poedjawijatna, 1980: 19)
Terdapat tiga faktor yang menjadikan filsafat Yunani ini lahir, yaitu:
a. Bangsa Yunani yang kaya akan mitos (dongeng), dimana mitos dianggap
sebagai awal dari uapaya orang untuk mengetahui atau mengerti. Mitosmitos tersebut kemudian disusun secara sistematis yang untuk sementara

kelihatan rasional sehingga muncul mitos selektif dan rasional, seperti syair
karya Homerus, Orpheus dan lain-lain.
b. Karya sastra Yunani yang dapt dianggap sebagai pendorong kelahiran
filsafat Yunani, karya Homerous mempunyai kedudukan yang sangat
penting untuk pedoman hidup orang-orang Yunani yang didalamnya
mengandung nilai-nilai edukatif.
c. Pengaruh ilmu-ilmu pengetahuan yang berasal dari Babylonia (Mesir) di
lembah sungai Nil, kemudian berkat kemampuan dan kecakapannya ilmuilmu tersebut dikembangkan sehingga mereka mempelajarinya tidak
didasarkan pada aspek praktis saja, tetapi juga aspek teoritis kreatif.
Dengan adanya ketiga faktor tersebut, kedudukan mitos digeser oleh logos
(akal), sehingga setelah pergeseran tersebut filsafat lahir.
Periode Yunani kuno ini lazim disebut periode filsafat alam. Dikatakan
demikian, karena pada periode ini ditandai dengan munculnya para ahli pikir
alam, dimana arah dan perhatian pemikirannya kepada apa yang diamati
sekitarnya.mereka membuat pertanyaan-pertanyaan tentang gejala alam yang
bersifat filsafati (berdasarkan akal pikir) dan tidak berdasarkan pada mitos.
Mereka mencari asas yang pertama dari alam semesta (arche) yang sifatnya
mutlak, yang berada di belakang segala sesuatu yang serba berubah.
Para pemikir filsafat Yunani yang pertama berasal dari Miletos, sebuah
kota perantauan Yunani yang terletak di pesisir Asia kecil. Mereka kagum

terhadap alam yang oleh nuansa dan ritual dan berusaha mencari jawaban tas
apa yang ada di belakang semua materi itu.
2. Orientasi Pemikiran Filsafat Yunani Kuno
Jika sepintas menurut lahirnya bangsa Yunani, memang sangat mungkin alam
pikiran Yunani terpengaruh oleh pemikiran dari dunia timur, dalam hal ini
Mesir dan Babilonia. Kemungkinan itu sangat besar jika kita memperhatikan
bahwa lahirnya bangsa Yunani didasarkan pada tida gelombang besar. Apalagi

2

jika cara kehidupan berdagang mereka yang lintas pulau, disebabkan oleh
kondisi daratan yang di satu pihak tidak seluruhnya subur, dan dilain pihak
sangat mudah dalam hal akses menuju lautan bagi mereka. Factor pendukung
lain bagi kemungkinan keterpengaruhan alam pikiran Yunani dari alam pikiran
timur juga bukan hal yang terkesam dipaksakan jika jauh sebelum Yunani
tampil sebagai bangsa yang melahirksn filsafat, bangsa Mesir dan Babilonia
sudah tercatat sebagai bangsa yang jauh lebih dahulu memiliki peradaban yang
(relative) tinggi. (Anonim, 2013).
B. Filsafat Yunani Kuno
1. Pythagoras (Tahun 582 SM -496 SM)

Pythagoras lahir pada tahun 570 SM, di pulau Samos, di daerah Ionia.
Pythagoras (582 SM – 496 SM, bahasa Yunani: Πυθαγόρας) adalah seorang
matematikawan dan filsuf Yunani yang paling dikenal melalui teoremanya.
Pythagoras dikenal sebagai "Bapak Bilangan".
Dia memberikan sumbangan yang penting terhadap filsafat dan ajaran
keagamaan pada akhir abad ke-6 SM. Kehidupan dan ajarannya tidak begitu
jelas akibat banyaknya legenda dan kisah-kisah
buatan mengenai dirinya.
Dalam tradisi Yunani, diceritakan bahwa ia
banyak melakukan perjalanan, diantaranya ke
Mesir. Perjalanan Pythagoras ke Mesir merupakan
salah satu bentuk usahanya untuk berguru, menimba ilmu, pada imam-imam di
Mesir. Konon, karena kecerdasannya yang luar biasa, para imam yang
dikunjunginya merasa tidak sanggup untuk menerima Pythagoras sebagai
murid. Namun, pada akhirnya ia diterima sebagai murid oleh para imam di
Thebe, (Anonim, 2012).
Menurut Aristoxenos seorang murid Aristoteles, Pythagoras pindah ke
kota Kroton, Italia Selatan karena tidak setuju dengan pemerintahan Polykrates
yang bersifat tirani. Di kota ini ia mendirikan sekolah agama, selama 20 tahun
di Kroton, kemudian pindah ke Metapontion dan meninggal di kota ini.

Pemikirannya, substansi dari semua benda adalah bilangan dan segala
gejala

alam

merupakan

pengungkapan

inderawi

dari

perbandingan-

perbandingan matematis. Bilangan merupakan intisari dasar pokok dari sifat-

3

sifat benda (Number rules the universe = bilangan memerintah jagat raya).

pemikirannya tentang bilangan, ia mengemukakan bahwa setiap bilangan dasar
dari 1 sampai 10 mempunyai kekuatan dan arti sendiri-sendiri.
Satu adalah asal mula segala sesuatu sepuluh, dan sepuluh adalah
bilangan sempurna. Bilangan gasal (ganjil) lebih sempurna daripada bilangan
genap dan identik dengan finite (terbatas). Salah seorang penganut Pythagoras
mengatakan bahwa Tuhanalah bilangan tujuh, jiwa itu bilangan enam, badan
itu bilangan empat, (Muzairi, 2009: 47).
Pythagoras juga ada sedikit memfilsafatkan manusia, ia mengemukakan
pendapat bahwa pada manusia adalah sesuatu yang bukan jasmani dan yang
tak dapat mati, yang masih terus ada , jika manusia sudah tak ada. Manusia
menurut Pythagoras mempunyai jiwa dan jiwa itu sekarang terhukum dan
terkurung dalam badan. Maka dari itu, manusia harus membersihkan diri untuk
melepaskan dirinya dari kurungan dan dengan demikian dapatlah ia masuk ke
dalam kebahagiaan.
Pythagoras yang mengatakan pertama kali bahwa alam semesta itu
merupakan satu keseluruhan yang teratur, sesuatu yang harmonis seperti dalam
musik. Sehingga ia juga dikenal sebagai ahli ilmu pasti dan juga ahli musik.
Dia berpendapat bahwa keharmonisan dapat tercapai dengan menggabungkan
hal-hal yang berlawanan, seperti :
a.

b.
c.
d.
e.
f.

Terbatas – tak terbatas
Ganjil – genap
Satu – banyak
Laki-laki – perempuan
Diam – gerak
Dan lain-lain
Menurut Pythagoras kearifan yang sesungguhnya hanya dimilki oleh

Tuhan saja, oleh karenanya ia tidak mau disebut sebagai seorang yang arif
seperti Thales, akan tetapi menyebut dirinya philosopos yaitu pencipta
kearifan.
Kemudian istilah inilah yang digunakan menjadi philosofia yang
terjemahan harfiah adalah cinta kearifan atau kebjaksanaan sehingga sampai
sekarang secara etimologis dan singkat sederhana filsafat dapat diartikan

sebagai cinta kearifan atau kebijaksanaan (Love of Wisdom), (Muzairi, 2009:
48-49).
4

2. Anaximanes (Tahun 545 SM -526 SM)
Tentang riwayat hidupnya, tidak banyak yang
diketahui. Anaximenes mulai terkenal sekitar tahun
545 SM, sedangkan tahun kematiannya diperkirakan
sekitar tahun 528/526 SM. Ia diketahui lebih muda
dari Anaximandros. Ia menulis satu buku, dan dari
buku tersebut hanya satu fragmen yang masih
tersimpan hingga kini (Anonim, 2012).
Menurut pendapat Anaximenes ”Tak mungkin yang tak terbatas menjadi
asal dunia”, demikian ajar Anaximenes. Udara adalah asal muasal itu.
Bukankah udara meliputi seluruh jagat raya? Bukankah udara yang
menyebabkan manusia dapat hidup? Seperti halnya jiwa manusia yang
berbentuk hawa yang dengannya seluruh organ manusia tersatukan, alam
semesta pun berasal dan dipersatukan oleh udara.
Bagaimana kejadiannya? Begini, menurut Anaximenes, pada mulanya
adalah udara, kemudian ada pemadatan dan pengenceran. Udara yang memadat

menjadikan angin, air, tanah dan batu. Udara yang mengencer menjadi api.
Sebagai kesimpulan ajarannya disebut : "Sebagai mana jiwa kita, yang
tidak lain dari pada udara, menyatakan tubuh kita, demikian pula udara
mengikat dunia ini jadi satu". Disini buat pertama kali pengertian jiwa masuk
kedalam pandangan filosofi. Hanya Anaximenes tidak melanjutkan pikirannya
kepada soal penghidupan jiwa, (Lubis, 2001 : 98).
3. Xenophanes (Tahun 570-480 SM)
Xenophanes lahir di Xolophon, Asia Kecil. Waktu berumur 25 tahun ia
mengembara ke Yunani. Ia lebih tepat dikatakan sebagai penyair dari pada ahli
pikir (filosof), hanya karena ia mempunyai daya nalar yang kritis yang
mempelajari pemikiran-pemikiran filsafat pada saat itu.
Namanya menjadi terkenal karena untuk pertama kalinya ia melontarkan
anggapan bahwa adanya konflik antara pemikiran filsafat (rasional) dengan mitos
(Muzairi, 2009: 48).
Pendapatnya yang termuat dalam kritik terhadap Homerus dan Herodotus, ia
membantah adanya antromorfosisme Tuhan-Tuhan, yaitu Tuhan digambarkan

5

sebagai (seakan-akan) manusia. Karena manusia selalu memilki kecendrungan

berfikir dan lain-lainnya. Ia juga membantah bahwa Tuhan bersifat kekal dan
tidak mempunyai permulaan. Ia juga menolak anggapan bahwa Tuhan mempunyai
jumlah yang banyak dan menekankan atas keesaan Tuhan. Kritik ini ditujukan
kepada anggapan-anggapan lama yang berdasarkan pada mitologi, (Muzairi,
2009: 49).
4. Heracleitos (Tahun 550 SM -475 SM)
Heracleitos

lahir pada 550 SM di Epesus,

sebuah kota perantauan di Asia Kecil dan merupakan
kawan dari Pythagoras dan Xenophanes, akan tetapi ia
lebih tua. Ia mendapat julukan si gelap karena untuk
menulusuri gerak pemikirannya sangat sulit.
Hanya dengan melihat fragmen-fragmennya, ia
mempunyai kesan hati yang tinggi dan sombong, sehingga ia mudah mencela
kebanyakan manusia untuk mengatakan jahat dan bodoh, juga mencela orang –
orang yang terkemuka di Yunani, (Muzairi, 2009: 49).
Pemikiran filsafatnya terkenal dengan filsafat menjadi. Ia mengemukakan
bahwa segala sesuatu (yang ada itu) sedang menjadi dan selalu berubah. Sehingga

ucapannya yang terkenal : Panta rhei kai uden menci yang artinya segala
sesuatunya mengalir bagaikan arus sungai dan tidak satu orang pun yang dapat
masuk ke sungai dua kali.
Alasannya, karena air sungai yang pertama telah mengalir, berganti dengan
air yang berada di belakanganya. Demikian juga dengan segala yang ada, tidak ada
yang tetap, semuanya berubah. Akhirnya dikatakan bahwa hakikat dari segala
sesuatu adalah menjadi, maka filsafatnya dikatakan filsafat menjadi, (Muzairi,
2009: 50).
Menurut Heracleitos dikutip oleh Warner dalam buku (Tafsir, 2000: 49)
bahwa alam semesta ini selalu dalam keadaan berubah, sesuatu yang dingin
berubah menjadi panas, yang panas berubah menjadi dingin. Itu berarti kita hendak
memahami kehidupan kosmos, kita mati menyadari bahwa kehidupan kosmos itu
dinamis.
Kosmos itu tidak pernah berhenti (diam), ia selalu bergerak, dan bergerak
berarti berubah. Gerak itu menghasilkan perlawanan-perlawanan. itulah sebabnya ia

6

sampai pada kongkulasi bahwa yang mendasar dalam alam semesta ini bukanlah
bahan (stuff) nya seperti yang dipertanyakan oleh para filosof yang pertama itu,
melainkan prosesnya.
Pernyataan “semua mengalir” berarti semua berubah bukanlah pernyataan
yang sederhana. Implikasi pernyataan tersebut amat hebat. Dan itu mengandung
pengertian bahwa kebenaran selalu berubah, tidak tetap. Pengertian adil pada hari
ini belum tentu masih benar besok. Hari ini 2 x 2 = 4 namun besok dapat juga
bukan empat. Pandangan ini merupakan warna dasar filsafat sofisme.
Menurut pendapatnya, di alam arche terkandung sesuatu yang hidup (seperti
roh ) yang disebut sebagai logos ( akal atau semacam wahyu). logos inilah yang
menguasai sekaligus mengendalikan keberadaan segala sesuatu. Hidup manusia
akan selamat sesuai dengan logos, (Poedjawijatna, 1980: 21).
5. Parmanides (Tahun 540 SM -475 SM)
Parmenides lahir di kota Elea, kota perantauan
Yunani di Italia Selatan, karena ia di lahirkan di Elea,
maka penganutnya disebut kaum Elea. Kebesarannya
sama dengan kebesaran Heraclitos. Ia lah yang pertama
kali memikirkan tentang

hakikat tentang ada (being),

(Tafsir, 2000: 49).
Pemikiran filsafatnya bertentangan dengan, sebab ia berpendapat bahwa
segala sesuatu “yang ada” tidak berubah. Parmenides menuliskan filsafatnya dalam
bentuk puisi, Puisi Parmenides terdiri dari prakata dan dua bagian. Dua bagian
tersebut masing-masing berjudul “Jalan Kebenaran” dan “Jalan Pendapat.
Parmenides mengemukakan bahwa berfikir terhadap “ sesuatu “berarti
memberikan gambaran terhadap ekstensi “ sesuatu “ itu. Karena menurut
Parmenides perubahan adalah tidak mungkin, ia juga berpendapat bahwa kehadiran
sesuatu dan kepergian sesuatu hanyalah ilusi.
Parmanides

adalah salah seorang tokoh relativisme yang penting.

Dikatakan sebagai logikawan pertama dalam sejarah filsafat, bahkan dapat disebut
filosof pertama dalam pengertian modern.
Sistemnya secara keseluruhan disandarkan pada dedukasi logis, tidak seperti
Heracleitos, misalnya, yang menggunakan metode intuisi. Ternyata Plato amat
menghargai metode Parmenides itu. Dan Plato lebih banyak mengambil dari

7

Parmenides dibandingkan dengan dari filosof yang lain pendahulunya, (Tafsir, 2000
: 49).
Ia berpendapat bahwa hanya pengetahuan yang tetap dan umum yang
mengenai yang satu sajalah (pengetahuan budi) yang dapat dipercaya. Pengetahuan
budi itulah yang dapat dipercayai, kalau ia benar maka sesuailah ia dengan realitas.
sebab itu yang merupakan realitas bukanlah yang berubah dan bergerak serta
beralih dan bermacam-macam, melainkan yang tetap.
Realitas bukanlah yang menjadi melainkan ada. Hal ini berbeda dengan
pendapat Heracleitos yaitu bahwa realitas adalah gerak dan perubahan.
Dalam The way of Truth Parmanides bertanya: Apa standar kebenaran dan
apa ukuran realitas? Bagaimana hal itu dapat dipahami? ia menjawab : ukurannya
ialah logika yang konsisten. Contoh. Ada 3 cara berfikir tentang Tuhan: pertama
ada, kedua tidak ada, dan ketiga ada dan tidak ada.
Yang benar ialah ada (1) tidak mungkin meyakini yang tidak ada (2) sebagai
ada karena yang tidak ada pastilah tidak ada. Yang (3) tidak mungkin karena tidak
mungkin Tuhan itu ada dan sekaligus tidak ada. Jadi, benar-tidaknya suatu pendapat
diukur dengan logika. Disinilah muncul masalah. Bentuk ekstrem pernyataan itu
adalah bahwa ukuran kebenaran adalah akal manusia, (Muzairi, 2009 : 53-54).
Yang ada (being) itu ada, yang ada tidak dapat hilang menjadi tidak ada, dan
yang tidak ada tidak mungkin muncul menjadi ada, yang tidak adalah tidak ada,
sehingga tidak dapat dipikirkan. Yang dapat dipikirkan adalah hanyalah yang ada
saja sedangkan yang tidak ada tidak dapat dipikirkan.
Jadi, yang ada (being) itu satu, umum, tetap dan tidak dapat dibagi-bagi.
Karena membagi yang ada akan menimbulkan atau melahirkan banyak ada, dan itu
tidak mungkin.yang ada dijadikan dan tidak dapat musnah.yang ada di segala
tempat, oleh karenanya tidak ada ruangan yang kosong , maka di luar yang ada
masih ada sesuatu yang lain.
Pemikiran Parmenides membuka babak baru dalam sejarah fisafat Yunani.
Dapat dikatakan bahwa dialah penemu, cabang filsafat yang menyelidiki “yang
ada”.

Pemikiran Parmenides berbeda dengan Pemikiran Heracleitos, yang

menyatakan segalanya terus bergerak dan berubah. Dia menyatakan bahwa realitas
merupakan keseluruhan yang tetap dan tidak berubah.

8

Pemikiran Permaneides yaitu bahwa subtansi merupakan subyek tetap dari
berbagai predikat. Bahwa kalaupun kita mengamati keberubahan matahari (dari
Barat ke timur) namun ia tetap bisa dikenali kerena ada satu hal yang tetap, yaitu
matahari itu sendiri, (Anonim, 2011).
6. Zeno (Tahun 490-430 SM)
Zeno lahir di Elea, dan murid dari Parmenides.
Sebagai murid ia dengan gigih mepertahankan ajaran
gurunya dengan cara memberikan argumentasi secara
baik sehingga kemudian hari ia dianggap sebagai
peletak dasar
Menurut Aristoteless, Zeno lah yang menemukan
dialektika yaitu suatu argumentasi yang bertitik tolak dari suatu pengandaian atau
hipotesa, dan dari hipotesa tersebut ditarik suatu kesimpulan. Dalam melawan
penentang-penentangnya kesimpulan yang diajukan oleh Zeno dari hipotesa yang
diberikan adalah suatu kesimpulan yang mustahil, sehingga terbukti bahwa hipotesa
itu salah.
Zeno mengemukakan hipotesis terhadap melawan gerak dengan beberapa
contoh sebagai berikut:
a. Anak panah yang dilepaskan dari busurnya sebagi hal yang tidak bergerak,
karena pada setiap saat panah tersebut berhenti di suatu tempat tertentu.
Kemudian dari tempat tersebut bergerak ke suatu tempat pemberhentian yang
lain dan seterusnya.
Memang dikatakan anak panah tersebut meleset hingga sampai pada
yang dituju, artinya perjalanan anak panah tersebut sebenarnya merupakan
kumpulan pemberhentian-pemberhentian anak panah.
b. Achilles si jago lari yang termasyur dalam mitologi Yunani tidak dapat menang
melawan kura-kura, karena kura-kura berangat sebelum Achilles, sehingga
Achiles lebih dahulu harus melewati atau mencapai titik dimana kura-kura
berada pada saat ia berangkat.
Setelah Achiles berada pada suatu titik, kura-kura tersebut sudah lebih jauh
lagi seterusnya sehingga jarak antara Achiles dan kura-kura selalu berkurang akan
tetapi tidak pernah habis.

9

Argumentasi Zeno ini selama 20 abad lebih tidak dapat dipecahkan orang
secara logis. Baru dapat dipecahkan setelah para ahli matematika membuat
pengertian limit dari seri tak terhingga, (Poedjawijatna, 1980: 24).
Ajaran Aristoteless mengatakan bahwa Zeno menemukan dialektika. Istilah
dialektika itu termasuk kata yang mendapat berbagai arti sepanjang sejarah filsafat.
Aristoteless memaksudkan dengannya suatu cabang logika yang mempelajari
perihal argumentasi yang bertitik tolak dari suatu hipotesa atau pengandaian. Dan
memang itulah cara yang dipakai dalam peri argumentasi Zeno.
Ia mulai dengan mengemukakan suatu hipotesa yaitu salah satu anggapan
yang dianut oleh pelawan-pelawan parmenides. Lalu ia menunjukkan bahwa dari
hipotesa itu harus ditarik kesimpulan-kesimpulan yang mustahil. Jadi, ternyata
hipotesa semula tidak benar. Dan itu berarti bahwa kebalikannya harus dianggap
benar. Menurut metode ini Zeno membuktikan bahwa adanya ruang kosong
pluralitas dan gerak sama-sama mustahil, (Bertens, 1975 : 50).
Pada zaman Yunani kuno ini Zeno sebagai salah satu filsuf yang
mengemukakan 6 paradoks meskipun yang paling terkenal adalah paradoks kedua,
perlombaan lari Archilles dan kura-kura.
a. Paradoks Dikotomi
Zeno meyatakan jika ada ruang kosong yang membuat jarak tertentu
sesungguhnya jarak itu tidak terbatas. Jarak itu tidak terbatas karena dapat dibagi
lagi ke dalam jarak-jarak tertentu yang tidak terbatas jumlahnya karena jarakjarak tertentu tersebut masih dapat dibagi lagi ke dalam titik-titik yang tidak ada
habisnya.
b. Paradok Perlombaan lari Achilles dan kura-kura
Achilles – kesatria pada perang Troya, mitologi Yunani, berlomba lari dengan
kura-kura, tetapi Achilles tidak dapat mengalahkan kura-kura yang berjalan lebih
dahulu. Pada argumen yang ke dua ini, Zeno berasumsi lagi, seperti kita lakukan,
bahwa ruang dan waktu adalah kontinu, dan bahwa, jika ada gerakan, ada
gerakan seragam.
c. Paradok Anak panah
Anak panah bergerak (karena dilepaskan dari busur) pada waktu tertentu, diam
maupun tidak diam. Apabila waktu tidak dapat dibagi, panah tidak akan
bergerak. Apabila waktu kemudian dibagi. Tetapi waktu juga tersusun dari setiap

10

(satuan) saat. Jadi panah tidak dapat bergerak pada suatu saat tertentu, tidak
dapat bergerak pula pada waktu. Oleh karena itu anak panah selalu diam.
d. Paradok Stadion
Paradoks tentang gerakan urutan orang duduk di dalam stadion. Urutan [AAAA]
yang diam diperbandingkan dengan urutan bergerak pada tempat duduk stadion
dari dua arah yang berlawanan, [BBBB]: urutan orang yang bergerak ke kiri dan
[CCCC].
e. Paradoks tentang tempat
Paradoks ini cukup singkat, sehingga Zeno sulit
menjelaskannya.

Secara

garis

besar

dapat

disederhanakan sebagai berikut: keberadaan segala
sesuatu benda (misal: batu) adalah suatu tempat tertentu
(misal: meja), sedangkan tempat tertentu itupun (meja)
memerlukan

suatu

tempat

(misal:

rumah)

dan

seterusnya

sampai

ketakterhinggaan.
f. Paradoks tentang bulir gandum
Apabila anda menjatuhkan sebuah karung berisi gandum yang belum dikupas
kulitnya akan terdengar suara keras; tetapi suara itu adalah akibat gesekan bulirbulir gandum dalam karung; akibatnya setiap bagian dari bulir-bulir gandum
menimbulkan suara saat jatuh ke tanah. Kemudian pertimbangkanlah
menjatuhkan setiap bagian dari bulir gandum itu; kita semua tahu bahwa tidak
ada..suara..yang..terdengar, (Anonim, 2013).
7. Empedocles (Tahun 495 SM -435 SM)
Empedokles lahir di Agrigentum, pulau Sisilia, pada abad ke-5 SM
(495-435 SM). Ia berasal dari golongan bangsawan. Empedokles dipengaruhi
oleh aliran religius yang disebut orfisme, dan juga kaum Pythagorean. Ada
sumber lain yang mengatakan ia mengikuti ajaran Parmenides.
Pada usia yang tidak diketahui, ia dibuang dari kota asalnya namun tidak
ada informasi mengenai pembuangannya itu.
Berdasarkan keterangan dari Aristoteless, Empedokles meninggal pada usia
60 tahun. Menurut legenda, Empedokles meninggal dengan cara terjun ke kawah
vulkanik, (Anonim,2012).
Ia sangat dipengaruhi oleh ajaran kaum Ptagorean dan aliran keagamaan
refisme. Ia pandai dalam bidang kedokteran, penyair retorika, politik dan pemikir.

11

Ia menulis karyanya dalam bentuk puisi, seperti Parmenides. Dalam bukunya
tentang alam dikatakan oleh Empedocles bahwa sebenarnya tak ada menjadi dan
hilang, ia mengikuti Parmenides. Adapun perbedaan dalam seluruh keadaan itu tak
lain adalah daripada campuran dan penggabungan unsur-unsur (rizomata): air,
udara, api, dan tanah. Keempat unsur inilah yang merupakan dasar terakhir dari
segala sesuatu.
Proses penggabungan ini terpelihara oleh dua kekuatan yang saling
bertentangan, yaitu cinta dan benci. Karena cinta maka pada mulanya keempat
unsur tersebut tersusun dalam keseimbangan , adapun bencilah yang mencerai
beraikan keseimbangan yang semula itu. Cinta lalu mengambil tindakan dan
mengembalikan yang semula, tetapi dicerai beraikan lagi oleh benci. Pengetahuan
tidak lain daripada proses pergabungan : karena tergabung dengan tanah, kita tahu
akan tanah, tergabung dengan air kita tahu akan air.
Dengan demikian, dalam kejadian di alam semesta ini, unsur cinta dan benci
selalu menyertai. Juga, proses penggabungan dan penceraian tersebut berlaku untuk
melahirkan anak-anak makhluk hidup. Sedangkan manusia pun terdiri dari empat
unsur (api, udara, tanah dan air) juga mengenal akan empat unsur. Hal ini karena
teori pengenalan yang dikemukakan oleh Empedocles bahwa yang sama mengenal
yang sama, (Poedjawijatna, 1980: 24).
8. Anaxagoras (Tahun 499-420 SM)
Anaxagoras dilahirkan di kota Klazomenai, Lonia,
kemudian

menetap

di Athena

selama

30

tahun.

Anaxagoras adalah ahli pikir yang pertama yang
berdomisili di Athena, dimana dikemudian hari Athena
inlah menjadi pusat utama perkembangan filsafat Yunani
samapai abad ke 2 SM.
Pemikirannya, realitas bukanlah satu, akan tetapi
terdiri dari banyak unsur dan tidak dapat dibagi-bagi, yaitu atom. Atom ini sebagai
bagian dari materi yang terkecil dari materi sehingga tidak dapat terlihat dan
jumlahnya tidak terhingga.
Tentang terbentuknya dunia (kosmos), atom-atom yang berbeda bentuknya
saling terkait, kemudian digerakkan oleh puting beliung. Semakin banyak atom

12

yang bergerak akan menimbulkan pusat gerak atom (atom yang padat) yang disebut
realitas seluruhnya adalah sebagai suatu campuran yang mengandung semua benihbenih .
Di dalam tiap benda mengandung benih. Indera kita tidak dapat melihat
semua benih yang ada di dalamnya. Hanya bisa melihat benih yang dominan.
Misalnya, kita melihat emas ( yang telihat emas, karena warna kuning yang
dominan), walaupun benih-benih yang lain seperti perak, besi, tembaga terdapat
didalamnya, (Poedjawijatna, 1980: 24).
Pemikirannya tentang nus, bahwa apa yang dikemukakan oleh Empedocles
tentang cinta dan benci yang menyebabkan adanya penggabungan dan penceraian,
maka Anaxagoras mengemukakan yang menyebabkan benih-benih menjadi kosmos
adalah nus, yang berarti roh atau rasio, tidak tercampur dengan benih-benih dan
terpisah dari semua benda.
Oleh karena itu ajarannya tentang nus inilah Anaxagoras untuk pertama
kalinya dalam filsafat dikenal adanya perbedaan antara jasmani dan yang rohani,
(Muzairi, 2009: 58).
9. Democritos (Tahun 460 SM -370 SM)
Demokritos lahir di kota Abdera, Yunani Utara. Ia
hidup sekitar tahun 460 SM hingga 370 SM. Ia berasal
dari keluarga kaya raya. Pada waktu ia masih muda, ia
menggunakan warisannya untuk pergi ke Mesir dan
negeri-negeri Timur lainnya.
Selain menjadi murid Leukippos, Ia juga belajar kepada Anaxagoras dan
Philolaos. Hanya sedikit yang dapat diketahui dari riwayat hidup Demokritos.
Banyak data tentang kehidupannya telah tercampur dengan legenda-legenda yang
kebenarannya sulit dipercaya, (Anonim, 2014).
Dari karya-karyanya ia telah mewariskan sebanyak 70 karangan tentang
bernacam-macam masalah seperti, kosmologi, matematika, astronomi, logika, etika,
teknik, mesin, puisi dan lain-lain. Sehingga ia dipandang sebagai seorang sarjana
yang menguasai banyak bidang, (Muzairi, 2009: 58).
Pemikirannya adalah bahwa realitas bukanlah satu, tetapi terdiri dari banyak
unsur dan jumlahnya tak terhingga. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian materi
yang sangat kecil sehingga indra kita tidak mampu mengamatinya dan tidak dapat

13

dibagi lagi. Unsur-unsur tersebut di katakan sebagai atom yang berasal dari satu
dari yang lain karena tiga hal yaitu bentuk, urutan, dan posisinya. Atom-atom ini
tidak dijadikan dan tidak dapat di musnahkan, tidak berubah, dan tidak berkualitas,
(Theo, 1982: 44).
Menurut pendapatnya, atom-atom itu selalu bergerak, berarti harus ada ruang
yang kosong. Sebab satu atom hanya dapat bergerak dan menduduki satu tempat
saja. Sehingga Democritos berpendapat bahwa realitas itu ada dua, yaitu : atom itu
sendiri (yang patuh) dan ruang tempat atom bergerak (kosong).
Democritos pun membedakan adanya dua macam pengetahuan, yaitu
pengetahuan indera yang keliru dan pengetahuan budi yang sebenarnya.”ada dua
pengetahuan katanya, pengetahuan yang sebenarnya dan pengetahuan yang tidak
sebenarnya. Adapun yang tidak sebenanya adalah penglihatan, penciuman, rasa”,
(Poedjawijatna, 1980: 24).
10. Sumbangan Filosof Yunani Kuno terhadap Ilmu pengetahuan dan Kurikulum
a. Sumbangan terhadap ilmu pengetahuan
1. Thales (Tahun 624-545 SM)
Thales berpendapat bahwa dasar pertama atau intisari alam ialah air,
(Poedjawijatna, 1980: 19).
Thales mengembangkan filsafat alam kosmologi yang mempertanyakan
asal mula, sifat dasar dan struktur komposisi dari alam semesta. Sebagai
ilmuwan pada masa itu ia mempelajari magnetisme dan listrik yang
merupakan pokok soal fisika.
Selain itu juga mengembangkan astronomi dan matematika dengan
mengemukakan pendapat, bahwa bulan bersinar karena memantulkan
cahaya matahari. Dengan demikian, Thales merupakan ahli matematika
yang pertama dan juga The Father of Deductive reasoning (bapak penalaran
deduktif).
Dalam sejarah Matematika, Thales dianggap sebagai pelopor geometri
abstrak yang didasarkan kepada petunjuk pengukur banjir, yang
implementasinya dengan membuktikan dalil-dalil geometri yang salah
satunya : bahwa kedua sudut alas dari suatu segitiga sama kaki adalah sama
besarnya.
Walaupun pandangan –pandangan Thales banyak yang kurang jelas,
akan tetapi pendapatnya merupakan percobaan pertama yang masih sangat

14

sederhana dengan menggunakan rasio (akal pikiran), (Muzairi, 2009: 4445).
2. Anaximandros atau Anaximander (Tahun 610-546 SM)
Anaximandros adalah orang pertama yang mengarang suatu traktat
dalam kesusastraan Yunani dan berjasa dalam bidang astronomi, geografi,
sehingga ia sebagai orang pertama yang membuat peta bumi. ia berhasil
memimpin sekelompok orang yang membuat kota baru di Apollonia,
Yunani.
Anaximandros mengatakan bahwa dasar pertama itu ialah zat yang tak
tertentu sifat-sifatnya, yang dinamai to apeiron. Adapun Anaximenes (590528) mengatakan bahwa intisari alam atau dasarnya pertama adalah udara,
karena udaralah ynag meliputi seluruh alam serta udara pulalah yang
menjadikan dasar hidup bagi manusia yang mat diperlukan oleh nafasnya,
(Poedjawijatna1980: 19-20).
Menurut Mayer, Anaximander mencoba menjelaskan bahwa substansi
pertama itu bersifat kekal dan ada dengan sendirinya. Anaximander
mengatakan itu udara. Udara merupakan segala sumber kehidupan,
demikian alasannya, (Tafsir, 2000:48).
3. Anaximenes (Tahun 585-528 SM)
Menurut pendapat Anaximenes ”Tak mungkin yang tak terbatas
menjadi asal dunia”, demikian ajar Anaximenes. Udara adalah asal muasal
itu. Pada mulanya adalah udara, kemudian ada pemadatan dan pengenceran.
Udara yang memadat menjadikan angin, air, tanah dan batu.
Udara yang mengencer menjadi api. Menurut Anaximenes, "Sebagai
mana jiwa kita, yang tidak lain dari pada udara, menyatakan tubuh kita,
demikian pula udara mengikat dunia ini jadi satu". Disini buat pertama kali
pengertian jiwa masuk kedalam pandangan filosofi. Hanya Anaximenes
tidak melanjutkan pikirannya kepada soal penghidupan jiwa, (Lubis, 2001 :
98).
4. Pythagoras (Tahun 582-496 SM)
Pemikirannya, substansi dari semua benda adalah bilangan dan segala
gejala alam merupakan pengungkapan inderawi dari perbandinganperbandingan matematis. Bilangan merupakan intisari dasar pokok dari

15

sifat-sifat benda (Number rules the universe = bilangan memerintah jagat
raya), (Muzairi,2009: 47).
Pythagoras juga ada sedikit memfilsafatkan manusia, ia mengemukakan
pendapat bahwa pada manusia adalah sesuatu yang bukan jasmani dan yang
tak dapat mati, yang masih terus ada, jika manusia sudah tak ada.
Pythagoras yang mengatakan pertama kali bahwa alam semesta itu
merupakan satu keseluruhan yang teratur, sesuatu yang harmonis seperti
dalam musik. Sehingga ia juga dikenal sebagai ahli ilmu pasti dan juga ahli
musik.
Menurut Pythagoras kearifan yang sesungguhnya hanya dimilki oleh
Tuhan saja, (Muzairi, 2009: 48-49).
5. Parmenides (Tahun 540-475 SM)
Parmenides membagi pengetahuan manusia menjadi dua, yaitu
pengetahuan indera dan pengetahuan budi. Pengetahuan indera adalah
pengetahuan yang diperolah manusia dari pengamatannya terhadap realitas
materi. Pengetahuan yang diperolah indera adalah pengetahuan semu.
Sementara pengetahuan budi adalah pengetahuan yang dapat dipercaya
karena perolehannya didasarkan pada sesuatu yang tetap. Kenyataan yang
benar hanya dapat diketahuai dengan akal, bukan dengan pengamatan
indera.
Dengan mengambil objek “alam”, Parmenides berpendapat bahwa
arche merupakan sesuatu yang bersifat tetap dan tidak berubah, serta hanya
ada satu. Yang ada itu tetap, tak mungkin berubah, tak mungkin
6.

bergerak,juga tak mungkin kita kenal dan ketahui. Yang ada itu ada.
Herakleitos (Tahun 535-480 SM)
Menurut Herakleitos, tidak ada satu pun hal di alam semesta yang
bersifat tetap atau permanen. Tidak ada sesuatu yang betul-betul ada,
semuanya berada di dalam proses menjadi. Ia terkenal dengan ucapannya
panta rhei kai uden menei yang berarti, "Semuanya mengalir dan tidak ada
sesuatupun yang tinggal tetap."
Perubahan yang tidak ada henti-hentinya itu dibayangkan Herakleitos
dengan dua cara: Pertama, seluruh kenyataan adalah seperti aliran sungai
yang mengalir. Kedua, ia menggambarkan seluruh kenyataan dengan api.
Segala sesuatu yang terus berubah di alam semesta dapat berjalan
dengan teratur karena adanya logos.

16

Menurut Herakleitos, tiap benda terdiri dari yang berlawanan.
Meskipun demikian, di dalam perlawanan tetap terdapat kesatuan.
Singkatnya, dapat dikatakan bahwa 'yang satu adalah banyak dan yang
banyak adalah satu, (Anonim, 2012).
No

Tokoh Filsafat Yunani

Sumbangan Terhadap Ilmu Pengetahuan

.
1

Kuno
Thales

Kosmologi, Magnetisme, Listrik, Matematika dan

2
3
4

Anaxsimanes
Phytagoras
Xenophanes

Astronomi
Udara, Alam, Jiwa
Matematika, Kosmologi, Geologi, Astronomi
Tentang Pengetahuan, Tentang satu meliputi semua

5
6
7
8

Heraclitus
Parmanides
Zeno
Empedokles

Tentang Alam semesta
Tentang Alam, Ilmu Pengetahuan
Pengetahuan Indera dan Pengetahuan budi
Dikotomi, Anak panah, Bulir gandum, Stadio
Tentang Cinta dan Benci, Filsuf, Dokter, Penyair,

9
10

Anaxgoras
Democritos

Ahli Pidato Politikus
Teori nous (ruh, akal), Alam semesta
Kosmologi, Matematika, Astronomi, Logika, Etika,

11

Anaximandros atau

Teknik, Musik, Puisi dan lain-lain
Astronomi, Geografi

Anaximander
b. Sumbangan terhadap kurikulum
1. Kurikulum Zaman Yunani Kuno
Pada zaman Yunani kuno, kurikulum masih sangat primitif dan belum
ada sekolah formal sehingga kurikulumnya pun tidak tertulis. Pada masa
nenek moyang bangsa kita, proses pendidikan berjalan secara informal,
yaitu para orang tua memberikan pengalaman pada anak-anaknya, seperti
cara-cara memburu binatang, menangkap ikan, bertani dan sebagainya.
Pada zaman Yunani kuno, kurikulum saat itu sangat sederhana dan
masih berbentuk daftar pelajaran seperti:
a.

Literatur-literatur secara tertulis tidak ada, hanya berupa dongeng dan
pesan secara lisan saja.

b.

Ilmu pengetahuan hanya terbatas pada kenyataan-kenyataan alam
langsung, tanpa ada ukuran buku.
17

c.

Matematika (ilmu hitung) hanya mengenal angka dan hanya terbatas
pada penjumlahan saja yang diperlukan.

d.

Mengenal dan mengutamakan pendidikan jasmani atau latihan-latihan
fisik.

e.

Mengenal dan mengutamakan pendidikan religius/ritual (berupa
kepercayaan).
Bangsa Yunani kuno dapat dikatakan sebagai pelopor dalam hal

pendidikan, sebab Negara itu tingkat kebudayaan telah tinggi dan telah tersebar
ke seluruh dunia, khususnya ke Eropa. Bahkan, sampai zaman modern, bendabenda dan kebudayaan Yunani masih banyak dipelajari, misalnya Filsafat
Yunani.
Yunani tempo dulu membedakan jenis kurikulum, yaitu:
Rhethorica School, tujuannya adalah sekolah menitikberatkan pada
pendidikan keahlian berbicara atau berpidato (orator).
Philosophical School, tujuannya adalah sekolah menitikberatkan pada
pendidikan intelektual serta bidang filsafat (kecerdasan). (Ahmad, 1998).
C. Rangkuman dan Tugas
a. Rangkuman
1. Pythagoras lahir adalah seorang matematikawan dan filsuf Yunani yang
paling dikenal melalui teoremanya. Pythagoras dikenal sebagai "Bapak
Bilangan".
2. Anaximanes Adalah seorang filosof yang pertama kali mencetuskan
pengertian jiwa masuk kedalam pandangan filosofi. Hanya Anaximenes
tidak melanjutkan pikirannya kepada soal penghidupan jiwa
3. Xenophanes adalah seorang filosof yang membantah
antromorfosisme Tuhan-Tuhan, dan

adanya

Ia juga membantah bahwa Tuhan

bersifat kekal dan tidak mempunyai permulaan. Ia juga menolak anggapan
bahwa Tuhan mempunyai jumlah yang banyak dan menekankan atas
keeasaan Tuhan.
4. Heracleitos Pemikiran filsafatnya terkenal dengan filsafat menjadi. Ia
mengemukakan bahwa segala sesuatu (yang ada itu) sedang menjadi dan
selalu berubah, sesuatu yang dingin berubah menjadi panas, yang panas

18

berubah menjadi dingin. Itu berarti kita hendak memahami kehidupan
kosmos, kita mati menyadari bahwa kehidupan kosmos itu dinamis.
5. Parmanides Pemikiran filsafatnya bertentangan dengan, sebab

ia

berpendapat bahwa segala sesuatu “yang ada” tidak berubah. Parmenides
menuliskan filsafatnya dalam bentuk puisi, Puisi Parmenides terdiri dari
prakata dan dua bagian. Dua bagian tersebut masing-masing berjudul “Jalan
Kebenaran” dan “Jalan Pendapat.
Parmenides mengemukakan bahwa berfikir terhadap “ sesuatu “berarti
memberikan gambaran terhadap ekstensi “ sesuatu “ itu. Karena menurut
Parmenides perubahan adalah tidak mungkin, ia juga berpendapat bahwa
kehadiran sesuatu dan kepergian sesuatu hanyalah ilusi.
Pemikiran Permaneides yaitu bahwa subtansi merupakan subyek tetap
dari berbagai predikat. Bahwa kalaupun kita mengamati keberubahan
matahari (dari Barat ke timur) namun ia tetap bisa dikenali kerena ada satu
hal yang tetap, yaitu matahari itu sendiri
b. Tugas
1. Siapa tokoh yang disebut sebagai “Bapak bilangan” ?
2. Bagaimana asal mula kemunculan Filsafat Yunani Kuno ?
3. Apa dasar yang menjadi Pemikran Filsafat yunani ?
4. Sebutkan Sumbangan Filosof Yunani Kuno terhadap Ilmu Pengetahuan
dan Kurikulum?
5. Siapa tokoh yang memberikan sumbangan Ilmu Pengetahuan terhadap
Kurikulum?
6. Bagaimana pemikiran Anaxagoras terhadap filsafat yunani kuno?
7. Filsafat Yunani tempo dulu dibedakan menjadi dua jenis kurikulum , apa
saja dan jelaskan!
8. Parmenides membagi pengetahuan manusia menjadi dua, jelaskan!
9. Jelaskan sejarah singkat Democritos dan hasil karyanya?
10. Jelaskan hipotesis melawan gerak menurut Zeno?

19

DAFTAR PUSTAKA
Bertens, K. (1975). Sejarah Filsafat Yunani. Yogyakarta: Kanisius.
K. Bertens. 1975. Ringkasan Sejarah Filsafat. Yogyakarta: Kanisius.
Lubis, N.A.F. (2001). Pengantar Filsafat Umum. Medan: IAIN Press Medan.
Muzairi. (2009). Filsafat Umum. Yogyakarta: Teras

20

Poedjawijatna,I.R. (1980). Pembimbing ke Arah Alam Filsafat. Jakarta: PT
Pembangunan.
Tafsir, A. (2013). Filsafat Umum Akal dan Hati . Rosda : Bandung.
Anonim.(2011).filsafat

ilmu

(online)

tersedia

di

http://www.nyimasindakusumawati.blogspot.com/p/filsafat-ilmu_31.html. (17
Maret 2015).
Adiy.(2012).BiografI.Ilmuwa.Terkenal.
[Online].Tersedia:http://adiysincollege.blogspot.com/2012/04/biografiilmuan-terkenal.html. (17 Maret 2015).
Anonim.(2012).Heracleitos.
[Online].Tersedia:http://jendelafikir.blogspot.com/2012/01/herakleitos.html.
(18 Februari 2015).
Anonim.(2013).Makalah

Filsafat

Kontemprer.

[online].

Tersedia:

http://pakdhekeong.blogspot.com/2013/04/makalah-filsafat-kontemporer.html
(20 februari 2015)
Anonim.(2013).https://ganangdekartz.wordpress.com/2013/10/01/pemikiran-yunanikuno-sebagai-filsafat-alam/html. (17 februari 2016).
Anonim..(2014)..Biografi.Demokritos..Bapak..Teori..Atom.
[Online].Tersedia:http://blogpenemu.blogspot.com/2014/06/biografidemokritos-bapak-teori-atom.html. (17 Maret 2015).

21