Perbedaan dan Hubungan Antara Elemen ele

Perbedaan dan Hubungan Antara Elemen-elemen
Manajemen dan Pengendalian Internal

dari

Sistem

Pengendalian

Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pengkoordinasian (actuating), dan pengendalian (controlling)
sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efesien. Manajemen
seringkali disebut dengan proses POAC, sebagai singkatan dari keempat proses tersebut.
Sumber daya berkaitan dengan konsep 5M, yaitu istilah yang merujuk pada faktor produksi
utama yang dibutuhkan oleh suatu organisasi agar dapat beroperasi secara optimal, meliputi
man (manusia), machines (mesin), money (uang/modal), method (metode/prosedur), dan
materials (bahan baku). Ada juga juga yang berpendapat bahwa time (waktu) juga termasuk
faktor produksi.
Pengendalian menurut Hansen & Mowen adalah proses penetapan standar dengan
menerima umpan balik berupa kinerja sesungguhnya, dan mengambil tindakan yang
diperlukan jika kinerja sesungguhnya berbeda secara signifikan dengan apa yang telah

direncanakan sebelumnya. Sawyer, menggunakan ilustrasi termostat AC, menyatakan 4
elemen pengendalian yaitu tujuan, standar, perbandingan (varian), dan tindakan korektif.
Selanjutnya, sistem pengendalian menurut Sawyer merupakan gabungan dari 7 sarana
pengendalian, meliputi organisasi, kebijakan, prosedur, personalia, akuntansi,
penganggaran, dan pelaporan. Dapat dikatakan bahwa 7 sarana tersebut merupakan
elemen-elemen penyusun sistem pengendalian manajemen (SPM).
Semua sistem operasi organisasi memiliki bagian-bagian dasar yang terdiri dari masukan
(input), pemrosesan (processing), dan keluaran (output). Input dan proses sebagian
besarnya menyangkut faktor produksi (5M). Untuk mencapai tujuan, output harus sesuai
dengan standar yang diinginkan, caranya adalah dengan mengendalikan proses. Sistem
pengendalian membandingkan keluaran dengan standar sehingga menyediakan varians.
Melalui umpan balik, varians dikomunikasikan ke elemen pemrosesan, yang menghasilkan
tindakan korektif. Tindakan korektif membuat pemrosesan lebih baik untuk mencapai
standar dan tujuan. Kaidah ini sesuai dengan pengertian manajemen dan pengendalian di
atas. Keseluruhan sistem operasi merupakan manajemen, sedangkan upaya penyesuaian
terhadap standar adalah pengendalian.
Pengendalian intern (PI) menurut COSO adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh
aktivitas dewan komisaris, manajemen, atau pegawai lainnya, yang dirancang untuk
memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan dalam hal efektivitas dan
efisiensi operasi, keandalan informasi keuangan, dan ketaatan terhadap hukum dan

peraturan yang berlaku. Model pengendalian intern COSO terdiri atas lima komponen, yaitu
lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi,
dan monitoring. Model terbaru mensyaratkan adanya pertimbangan untuk kelima komponen
tersebut dalam kegiatan audit.
Pembahasan tentang perbedaan dan hubungan disini adalah antara elemen PI (5 elemen)
dengan elemen SPM (7 elemen), bukan dengan elemen faktor produksi (5M). Perbedaan
keduanya, berdasarkan uraian di atas, meliputi aspek tujuan, orientasi, dan ruang
lingkup/bentuk. Tujuh elemen SPM lebih berfokus pada pencapaian tujuan terkait efektivitas
dan efisiensi operasi (penggunaan sumber daya), sesuai tujuan dari manajemen itu sendiri.

Di sisi lain, cakupan tujuan dari 5 elemen PI lebih luas daripada 7 elemen SPM karena
selain untuk tujuan terkait operasi, juga dirancang untuk tujuan keandalan informasi
keuangan dan ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Tujuan PI tersebut
merupakan cerminan tujuan organisasi secara keseluruhan mencakup tujuan manajemen,
dewan, dan pemilik.
Ditinjau dari aspek orientasi, karena PI dirancang untuk mencapai tujuan yang lebih luas,
yang melibatkan tidak hanya auditor internal, tetapi juga auditor eksternal untuk menguji
keandalan informasi keuangan dan kepatuhan terhadap hukum, maka 5 elemen PI dapat
dikatakan memiliki orientasi internal dan eksternal. Sedangkan 7 elemen SPM, karena
berfokus kepada tujuan operasional semata, maka orientasinya adalah internal saja. Dilihat

dari perspektif auditor, elemen SPM lebih relevan bagi auditor internal karena auditor fokus
pada masalah operasional masa lalu, sekarang dan yang akan datang dengan melakukan
perbaikan agar lebih baik dimasa mendatang. Sedangkan elemen PI akan lebih relevan bagi
auditor eksternal karena penilaian kekuatan PI adalah bagian dari prosedur audit keuangan.
Terakhir, dari aspek ruang lingkup/bentuk, elemen PI terlihat seperti serangkaian proses
pengendalian umum yang berbeda namun saling melengkapi, sedangkan elemen SPM
berbentuk alat-alat pengendalian berisi kriteria yang lebih khusus. Alat pengendalian disini
maksudnya adalah elemen yang secara langsung terkait dengan penentuan efektivitas dan
efisiensi operasi. Elemen PI yang berbentuk alat seperti ini hanya aktivitas pengendalian.
Keempat elemen PI lainnya tidak terikat secara langsung, namun masih dianggap
merupakan bagian proses pengendalian. Etika, integritas, dan filosofi manajemen (elemen
PI lingkungan pengendalian), meskipun berkontribusi bagi tujuan operasional, namun tidak
dapat dijadikan ukuran riil keberhasilan pencapaiannya dibandingkan misalnya pemisahan
tugas atau pendokumentasian (elemen PI aktivitas pengendalian). Sedangkan 7 elemen
SPM semuanya merupakan alat pengendalian yang secara langsung berpengaruh terhadap
output yang akan dicapai. Sebagai contoh yaitu elemen SPM Personalia, salah satu
kriterianya adalah pegawai harus diberi pelatihan dan kursus untuk meningkatkan
kemampuan diri dan pengetahuan baru. Kriteria semacam ini lebih terukur dibandingkan
penilaian etika dan integritas pegawai dalam elemen PI.
Walaupun terdapat perbedaan dalam beberapa aspek, namun elemen-elemen dalam PI dan

SPM sebenarnya memiliki hubungan yang cukup erat. Tujuan SPM sendiri merupakan salah
satu tujuan PI. Oleh karena itu, elemen-elemen PI dan SPM saling mendukung dalam
mencapai tujuan bersama. Secara sederhana, seluruh 7 elemen SPM merupakan
implementasi dari elemen PI yang ketiga, yaitu aktivitas pengendalian. Aktivitas
pengendalian dilakukan dalam kegiatan operasi sehari-hari organisasi melalui 7 elemen
SPM. Jika elemen-elemen ini dapat dijalankan dengan baik, maka tujuan efektivitas dan
efisiensi operasi dapat tercapai. Jika ditambah 4 elemen PI yang lain, maka tujuan terkait
keandalan informasi keuangan dan kepatuhan terhadap hukum juga akan dapat dicapai.

Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengendalian_intern
http://id.wikipedia.org/wiki/5M

https://andhana.wordpress.com/category/sistem-pengendalian-manajemen/
Sawyer, Lawrence B., JD, CIA, PA, dkk. Audit Internal Sawyer, Edisi 5, Buku 1. Penerbit
Salemba Empat. Jakarta. 2005.