Dokumen.tips hubungan warga negara dan n

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan
Warganegara

makalah
dan

Adapun pembuatan

Kewarganegaraan

berjudul

“Hubungan

Konstitusi

Republik


Indonesia”

untuk memenuhi

tugas

Negara

dalam

makalah

ini

yang

mata

kuliah


Kewarganegaraan sebagai tugas kelompok dan sebagai bahan materi tugas
presentasi
Dalam penulisan makalah ini, berbagai hambatan telah kami alami. Oleh
karena itu, terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan karena kemampuan kami
semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang
terkait.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya kami mengucapkan terima
kasih kepada Bapak M.Japar selaku dosen Kewarganegaraan yang telah
membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari pengetahuan dan
pengalaman kami masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar makalah ini lebih
baik dan bermanfaaat.
Jakarta, 27 September 2011

Penyusun

1


DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………….... 1
Daftar Isi………………………………………………………………………. 2
I.1 Pendahuluan
I.2 Latar Belakang Masalah……………………………………………... 3
I.3 Rumusan Masalah…………………………………………………….4
I.4 Tujuan Penulisan…………………………………………………….. 4
II.Kajian Pustaka
2.1 Pemahaman Hak dan Kewajiban Warga Negara…………………….. 5
2.2 Hubungan Negara dengan Konstitusi…………………………………6
2.3 Hubungan Warga Negara dan Negara dalam Konstitusi……………...7
2.3.1 Kesamaan Kedudukan dalam Hukum dan Pemerintahan
2.3.2 Hak Atas Pekerjaan dan Penghidupan yang Layak Bagi
Kemanusiaan
2.3.3 Kemerdekaan Berserikat dan Berkumpul
2.3.4 Kemerdekakan Memeluk Agama
III.Pembahasan………………………………………………………………9
VI.Kesimpulan dan Saran
4.1 Kesimpulan ……………………………………………………………12
4.2 Saran …………………………………………………………………..13

Daftar Pustaka ……………………………………………………………….14

2

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah
Dalam konteks Indonesia yang merupakan suatu negara yang
demokratis1,tentunya

elemen

masyarakat

sangat

berperan


dalam

pembangunan suatu negara. negara mempunyai hak dan kewajiban bagi
warga negaranya begitu pula dengan warga negaranya juga mempunyai
hak dan kewajiban terhadap negaranya.
Negara merupakan alat dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk
mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat.
Dalam hubungan tersebut, perlu adanya kesamaan visi dan misi
agar tercipta hubungan yang relevan2. Namun melihat kehidupan
bernegara saat ini, sering terjadi bentrokan antara keinginan rakyat dengan
kebijakan pemerintah. Hal itu yang menyebabkan disorientasi 3 pandangan
antara kedua komponen tersebut.
Oleh karena itu, perlu adanya sikap saling memahami dan
menerima antara rakyat dengan pemerintah guna terciptanya sebuah relasi
yang baik dalam sistem ketatanegaraan untuk mewujudkan konstitusi4
Republik Indonesia sesuai dengan cita-cita bangsa.
1.2

Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas bisa memunculkan beberapa pertanyaan yang

penting untuk dibahas diantaranya ;

1

bersifat demokrasi

2

bersangkut-paut

3

kesamaran arah

4

segala ketentuan dan aturan tentang ketatanegaraan

3


1
2
3

Bagaimana hak dan kewajiban warga negara ?
Apa hubungan negara dengan konstitusi ?
Bagaimana bentuk hubungan warga negara dengan negara dalam

konstitusi Republik Indonesia?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahi hak dan kewajiban warga negara
2. Mengetahui korelasi5 hubungan warga Negara dengan Negara
dalam Konstitusi Republik Indonesia
3. Menumbuhkan sikap kritis dan nasionalisme6 untuk menghadapi
tantangan dalam hubungan warga Negara dan negara di lingkup
konstitusi Republik Indonesia

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pemahaman Hak dan Kewajiban Warga Negara

Negara Indonesia telah menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara .
Ketentuan tersebut tercantum dalam pasal 26 UUD 1945 sebagai berikut:
1. Yang menjadi warga negara ialah orang-orang Indonesia asli dan orang-orang
bangsa

lain

yang

disahkan

undang-undang

sebagai

5

hubungan timbal balik atau sebab akibat

6


paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri

4

warga

negara.

2. Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat
tinggal di Indonesia
3. Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.
Beradasarkan hal diatas , kita mengetahui bahwa orang yang dapat menjadi
warga negara Indonesia adalah :
a. Orang-orang bangsa Indonesia asli
b. Orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang menjadi
warga negara.
Adapun Undang-Undang yang mengatur tentang warga negara adalah UndangUndang No.12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.

Dalam UUD 1945 Bab X,tentang hak warga negara telah diamanatkan pada

pasal, 27, 28 dan 30, sebagai berikut:
1. Pasal 27, ayat (1) Setiap warga negara bersamaan dengan kedudukannya di
dalam hukum dan pemerintahan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan
itu dengan tidak ada kecualinya. Pada ayat (2), Tiap-tiap warga Negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan, yang layak bagi kemanusiaan.
2. Pasal 28, Kemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan pikiran
dengan lisan , dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.

5

3. Pasal 30 , ayat (1) Hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam
pembelaan negara dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur
dengan undang-undang.
2.2 Hubungan Negara dengan Konstitusi
Konstitusi diartikan sebagai peraturan yang mengatur suatu negara, baik
yang tertulis maupun tidak tertulis. Konstitusi memuat aturan-aturan pokok
(fundamental) yang menopang berdirinya suatu negara. Negara dan konstitusi
berhubungan sangat erat, karena konstitusi lahir sebagai usaha untuk
melaksanakan dasar negara. Dasar negara memuat norma-norma ideal, yang
penjabarannya dirumuskan dalam pasal-pasal oleh UUD (Konstitusi) yang

merupakan satu kesatuan utuh, dimana dalam Pembukaan UUD 45 tercantum
dasar negara Pancasila, pelaksanakan konstitusi pada dasarnya juga
melaksanakan dasar negara.

2.3 Hubungan Warga Negara dan Negara Dalam Konstitusi
2.3.1. Kesamaan Kedudukan dalam Hukum dan Pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia menganut asas bahwa setiap warga
negara mempunyai kedudukan yang sama di hadapan hukum dan
pemerintahan. Ini adalah konsekuensi dari prinsip kedaulatan rakyat yang
bersifat kerakyatan. Pasal 27 ayat (1) menyatakan tentang kesamaan
kedudukan warga negara di dalam hukum dan pemerintahan dan kewajiban
warga

negara

dalam

menjunjung

pengecualian.

6

hukum

dan

pemerintahan

tanpa

2.3.2. Hak Atas Pekerjaan dan Penghidupan yang Layak Bagi Kemanusiaan.
Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Pasal ini
memancarkan keadilan sosial dan kerakyatan.Berbagai peraturan perundangundangan yang mengatur hal ini – seperti yang terdapat dalam Undang-Undang
Agraria, Perkoperasian, Penanaman Modal, Sistem Pendidikan Nasional,
Tenaga Kerja, Usaha Perasuransian, Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Perbankan,
dan sebagainya yang bertujuan menciptakan lapangan kerja agar warga negara
memperoleh penghidupan yang layak.

2.3.3. Kemerdekaan Berserikat dan Berkumpul
Pasal 28 UUD 1945 menetapkan hak warga negara dan penduduk untuk
berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran secara lisan maupun
tertulis, dan sebagainya. Syarat-syaratnya akan diatur dalam undang-undang.
Pasal ini mencerminkan bahwa negara Indonesia bersifat demokratis.
2.3.4. Kemerdekakan Memeluk Agama
Pasal 29 ayat (1) UUD 1945 menyatakan:“Negara berdasar atas Ketuhanan
Yang Maha Esa”. Selanjutnya penjelasan UUD 1945 menyebutkan bahwa
ayat ini menyatakan kepercayaan bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang

7

Maha Esa. Ayat (2) menyatakan: “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut
agamanya dan kepercayaan itu”.
3. Kendala dalam Relasi Warga Negara dan Negara Konstitusi
Dalam suatu sistem kenegaraan, hubungan yang harmonis antara warga
negara dan negara sangat menentukan kelangsungan hidup suatu bangsa
terutama dalam hubungannya di lingkup konstitusi. Akan tetapi karena
permasalahan hidup yang semakin kompleks dan persoalan yang semakin
rumit menyebabkan timbul bentrok pendapat atau keinginan dari negara
dan warganya.

BAB III
PEMBAHASAN
Landasan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Pancasila
dan UUD 1945 yang terdapat aturan mengenai kewajiban negara terhadap
warganya dan hak serta kewajiban warga negara terhadap negaranya dalam
ketatanegaraan Indonesia. Warga negara adalah anggota suatu negara yang
mempunyai keterikatan timbal balik dengan negaranya.
Wujud hubungan antara warga negara dengan negara umumnya berupa
peranan(role). Peranan pada dasarnya adalah tugas apa yang dilakukan sesuai

8

dengan status yang dimiliki, dalam hal ini sebagai warga negara hak dan kewajiban
warga negara Indonesia tercantum dalam Pasal 27 sampai pasal 34 UUD 1945.
Beberapa hak warga negara Indonesia antara lain sebagai berikut:
a. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
b. Hak membela negara
c. Hak berpendapat
d. Hak kemerdekaan memeluk agama
e. Hak mendapatkan pengajaran
f. Hak utuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan nasional Indonesia
g. Hak ekonomi untuk mendapat kan kesejahteraan sosial
h. Hak mendapatkan jaminan keadilan sosial
Sedangkan kewajiban warga negara Indonesia terhadap negara Indonesia adalah :
a. Kewajiban mentaati hukum dan pemerintahan
b. Kewajiban membela negara
c. Kewajiban dalam upaya pertahanan negara
Selain itu ditentuakan pula hak dan kewajiban negara terhadap warga negara. Hak
dan kewajiban negara terhadap warga negara pada dasarnya merupakan hak dan
kewajiban warga negara terhadap negara. Beberapa ketentuan tersebut, anatara
lain sebagai berikut :
a. Hak negara untuk ditaati hukum dan pemerintah
b. Hak negara untuk dibela
c. Hak negara untuk menguasai bumi, air , dan kekayaan untuk kepentingan rakyat
d. Kewajiban negara untuk menjamin sistem hukum yang adil
e. Kewajiban negara untuk menjamin hak asasi warga negara

9

f. Kewajiban negara mengembangkan sistem pendidikan nasional untuk rakyat
g. Kewajiban negara memberi jaminan sosial
h. Kewajiban negara memberi kebebasan beribadah
Secara garis besar, hak dan kewajiban warga negara yang telah tertuang dalam
UUD 1945 mencakup berbagai bidang . Bidang –bidang ini antara lain, Bidang
politik dan pemerintahan, sosial, keagamaan, pendidikan, ekonomi, dan
pertahanan.
Adanya hak dan kewajiban bagi setiap warga negara dapat menciptakan
masyarakat yang tertib, aman, damai dan sejahtera, serta dapat menjaga stabilitas
nasional yang baik dan dinamis.
Kebijakan menjadi salah satu cara pemerintah untuk mengatur warganya. Opini
publik adalah

bagian dari pembentuk kebijakan. Hal ini menandakan era

keterbukaan. Keberadaan opini publik berfungsi sebagai kebebasan beragam
pihak untuk ikut serta dalam proses pengambilan keputusan.
Melalui ruang publik seseorang maupun kelompok memiliki kekuasaan di luar
wewenang untuk ikut serta mempengaruhi kestabilan negara. Bentuk-bentuk lain
keberadaan pihak diluar wewenang yang mampu mempengaruhi negara adalah
para borjuis7. Melalui ruang publik maupun beragam proses kekuasaan, kapitalis
mampu mempengaruhi keberadaan para pejabat untuk berkonspirasi8 mencari
keuntungan. Proses pemerintahan yang tidak sehat dan dianggap sebagai rahasia
umum ini menunjukkan kuatnya aktor-aktor yang non legitimasi 9 untuk
7

kelas masyarakat dari golongan menengah ke atas

8

persekongkolan

9

pengesahan

10

bergentayangan mendominasi sebagai tuan-tuan kelompok penekan. Akan tetapi
perlu terdapat pembatasan yang jelas antara kepentingan perseorangan sebagai
saudagar

dan

pelaku

birokrat.

Permasalahan mendasar pada negara yang memberikan era keterbukaan ini
mewariskan permasalahan mekanisme birokrasi yang tidak lepas dari nilai-nilai
kapitalis. Hal yang banyak terjadi, keberadaan pejabat maupun birokrat tidak
lepas dari modal awal untuk memasuki ranah bagian penyelenggara pemerintahan.

Wabah kapitalis terjadi melalui beragam aktifitas kebebasan beragam pihak
melalui ruang publik. Akibat dari sistem yang terjaga ini menjadikan rakyat
sebagai korban kapitalis. Tujuan negara sebagai lembaga yang menaungi rakyat
menjadi ajang persaingan kepentingan. Tentu berakibat pada lepasnya kewajiban
sebagai warga negara yang baik, yang memberikan pengabdiannya kepada negara.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1. Pemahaman Hak dan Kewajiban
Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan sesuatu yang semestinya
diterima atau dilakukan oleh pihak tertentu dan tidak dapat dilakukan oleh pihak
lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.

11

Kewajiban adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan
atau diberikan oleh pihak tertentu yang tidak dapat diberikan oleh pihak manapun
yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan.
2. Hubungan Negara dengan Konstitusi
Konstitusi diartikan sebagai peraturan yang mengatur suatu negara, baik yang
tertulis maupun tidak tertulis. Konstitusi memuat aturan-aturan pokok
(fundamental) yang menopang berdirinya suatu negara.
Antara negara dan konstitusi mempunyai hubungan yang sangat erat. Karena
melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga melaksanakan dasar negara.
3.Kendala dalam Ralasi Warga Negara dan Negara di Lingkup Konstitusi
Kendala yang sering muncul dalam relasi warga negara dengan negara lebih
disebabkan kurangnya kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan
antara hak dan kewajiban dari komponen tersebut. Bukan dengan cara
memaksakan kehendak dan hanya menuntut haknya.
4.2 Saran
Sudah saatnya kita berbenah sebagai bagian dari komponen bernegara sesuai
dengan porsinya masing-masing. Terlebih kita sebagai warga negara
Indonesia,berhak dan berkewajiban menciptakan kultur dan kepribadian
bangsa yang bertoleransi, menghargai perbedaan dan memahami kondisi global
agar tetap dinamis dalam aspek kehidupan tanpa menanggalkan identitas
bangsa. Caranya dengan tetap menjaga hubungan yang baik antara warga
negara dengan negara agar terjalin kesatuan yang kuat dan tak tergoyahkan

12

oleh zaman. Negara tidak mungkin memberikan kepuasan atas setiap
kepentingan individu dan beragam kehendak yang saling berseberangan. Maka
demi tujuan utama dibentuknya suatu negara harus terdapat otoritas negara
untuk menentukan pilihan atas beragam kehendak. Dan melalui negara
kepentingan-kepentingan individu telah melebur menjadi kepentingan bersama.
Negara ibarat masa depan nasib bersama. Kepentingan individu adalah
kepentingan egois yang menitik beratkan pada kebutuhan pribadi. Tidak
mungkin tanpa otoritas yag kuat sebuah negara mampu menentukan pilihan
yang terbaik bagi masa depan suatu bangsa.

DAFTAR PUSTAKA


Syahrian, Ery.2003.Fasisme Terorisme Negara. Pondok Edukasi: Solo.



Afrimetty,Dwi.2008.Materi Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan:Jakarta.



Hitler, Adolf. 2008. Mein Kamf. Translated by Ribut Wahyudi and Sekar
Palupi. Narasi: Yogyakarta.

13



http://www.wikipedia.com
Nasution, Mirza. Negara dan Konstitusi. 2004 ( diakses lewat internet)
http://www.prince-mienu.blogspot.com

14