Integrasi unsur tradisional dan modern

INTEGRASI KONSEP TRADISIONAL DAN MODERN PADA
PERANCANGAN TAMAN BENTOEL SEBAGAI UPAYA
REKONTEKSTUALISASI ARSITEKTUR NUSANTARA
Dian Trisna Prabawa
Jurusan Arsitektur UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Jalan Gajyana No. 50 Malang
email : [email protected]
ABSTRAK
Konsep Tradisional dan Modern adalah dua hal yang berbeda. Contohnya Arsitektur
tradisional yang mengakar pada kebudayaan yang mengiringi perkembangan kehidupan
masyarakat suatu Negara. Sedangkan arsitektur modern yang menekankan sederhana, ringan dan
dinamis. Kajian ini untuk mengidentifikasi bagaimana keterkaitan antara konsep tradisional dan
modern pada perancangan Taman Bentoel sebagai upaya rekontekstualisasi arsitektur Nusantara.
Metode yang digunakan adalah observasi langsung ke obyek, interview dan analisis deskriptif atas
obyek. Arsitektur Nusantara dapat dimaknai sebagai upaya mengadaptasikan nilai dan kearifan
budaya lokal tradisional ke dalam kehidupan perspektif modern jaman sekarang. Lewat taman
Bentoel, dua hal berbeda ini terintgrasi secara baik dalam upaya menggiatkan arsitektur Nusantara
yang merupakan perspektip baru arsitektur yang bijak akan budaya.
Kata Kunci : tradisional, modern, arsitektur, Nusantara, budaya

PENDAHULUAN

Arsitektur
arsitektur

tradisional
mengakar

adalah

bangunan

berikutnya.

Mempelajari

tradisional

berarti

pada


mempelajari tradisi masyarakat yang

mengiringi

lebih dari sekadar tradisi membangun

perkembangan kehidupan masyarakat

secara fisik. Masyarakat tradisional

suatu negara. Menurut Amos Rapoport

terikat dengan adat yang menjadi

(1960),

konsesi dalam hidup bersama.

kebudayaan


yang

generasi

dan

Arsitektur

tradisional

merupakan bentukan arsitektur yang

Arsitektur tradisional sebenarnya

diturunkan dari satu generasi ke

mengingatkan akan kesadaran manusia

akan tanggapan terhadap lingkungan.


1. Bentuknya terkesan standar kotak

Dapat kita amati bahwa atap-atap pada

dengan ekspos material

rumah tradisional berbentuk miring.

2. Bentuknya kompak dan sederhana

Hal ini untuk mengalirkan air hujan

3. Tidak memasang ornament pada

yang curahnya cukup tinggi mengingat
Negara kita adalah beriklim tropis.

massanya
4. Menekankan


Namun, arsitektur Tradisional pada
masa

kini

semakin

banyak

kesederhanaan

( simplicity )
5. Tidak menekankan arti tertentu

ditinggalkan oleh perancang karena
anggapan

bahwa

tersebut


Persepsi arsitektur modern tersebut

sudah tidak relevan dengan jaman

telah diterapkan dalam berbagai karya

modern

arsitektur

seperti

konsep
sekarang.

Banyak

di


dunia,

Indonesia.

aliran gaya desain mengikuti tren

berkembang saat ini adalah aliran

dunia

minimalis. Banyak rumah-rumah yang

beraliran

minimalis

modern.

di


konsep

modern

merupakan

perumahan

ekspos

menginginkan

rumahnya.

Orientasi

yang

sedang


menekankan

penggunaan kaca, batu alam dan

gebrakan pemikiran dari manusia yang
kemajuan.

yang

di

arsitek sekarang terkesan berpindah
yang

Seperti

bahkan

material


lainnya

pada

kehidupan modern yang serba cepat

Arsitektur tradisional merupakan

dengan pengaruh kemajuan teknologi

hal lampau yang merupakan sebuah

yang tinggi menjadikan manusia yang

budaya

berpikiran

dan


pendahulu kita. Persepsi inilah yang

global. Pemikiran modern berdampak

mendasari peralihan arsitektur dari

pada

arsitektur tradisional ke arah aliran

terbuka,

arsitektur

dinamis
modern

yang

yang

arsitektur

oleh

menekankan sederhana, ringan dan

baru

dinamis.

Arsitektur Nusantara dianggap sebagai

Ciri-ciri yang dikembangkan pada

yakni

diwariskan

arsitektur

yang

arsitektur modern menurut beberapa

kontekstual

dengan

pendapat adalah

kehidupan
sekarang.

Nusantara.

relevan

perkembangan

masyarakat
Arsitektur

dan
jaman

Nusantara

dipahami bukan sebagai arsitektur

satunya

tradisional.

diterapkan

Arsitektur

Nusantara

di

kota
dalam

Malang
obyek

Taman

adalah sebuah penggambaran fasad

Bentoel

baru

yang

merupakan salah satu Taman Kota

merekontekstualisasi asas arsitektur

yang baru dibangun menggunakan

tradisional. Arsitektur Nusantara inilah

dana

yang menurut beberapa kajian harus

Responsibility ) dari PT. Bentoel

dikaji

dalam

arsitektur

lebih

mendalam

agar

menciptakan suatu identitas kelokalan
bufaya yang sesuai dengan konteks
perkembangan jaman.
arsitektur

tradisional

arsitektur Nusantara
diterapkan

oleh

CSR

(

Taman

Corporate

mewujudkan

ini

Social

pembangunan

ruang publik di kota Malang.
Taman

ini

terletak

di

Jalan

Trunojoyo ( depan Stasiun Kota Baru )

Berbagai usaha membangkitkan
nilai

Trunojoyo.

telah

Malang. Dulunya lokasi ini merupakan

pada

hutan kota yang hijau sebagai paru-

telah banyak

paru kota Malang. Bersamaan dengan

beberapa

arsitek

perancangan Hutan ini sebagai Taman

Indonesia, seperti Yori Antar, YuSing,

public

dan Ridwan Kamil, dalam karya

pendukung ruang public juga ikut

arsitekturnya. Konsepsi budaya masa

dibangun, seperti kursi taman, toilet,

lampau

kursi taman, Pujasera serta beberapa

tidak

diterapkan

secara

maka

langsung ( massif ) pada karyanya.

sculpture

Misalkan atap joglo pada rumah jawa,

ornamen taman.

beberapa

dan

signage

fasilitas

sebagai

tidak semata-mata diterapkan langsung
akan

tetapi

mengalami

beberapa

penyesuaian bentuk sesuai konteks
kemodernan.

METODE PENELITIAN
Studi kajian untuk mengetahui
bagaimana

penerapan

konsep

arsitektur Tradisional dan Modern
Konsep

Arsitektur

Nusantara

adalah sebuah perpaduan serasi antara
arsitektur Tradisional dan Modern.

pada Taman Bentoel sebagai upaya
rekontekstualiasi arsitektur Nusantara.
Dalam penelitian ini, metode yang

Beberapa karya atau objek Arsitektur

digunakan

adalah

telah menerapkan konsep ini. Salah

pengumpulan

data

metode
menggunakan

metode observasi langsung dengan

utara

mengamati obyek arsitektur yang ada

memasang sculpture unik sebagai

pada taman.

Kemudian selanjutnya

gerbang masuk yaitu menggunakan

untuk dianalisis secara deskriptif untuk

lesung penumbuk padi. Lesung-lesung

mengetahui keterkaitan dengan konsep

ini didapat dari berbagai daerah di

arsitektur Tradisional dan Modern.

Jawa Timur yang sudah tidak dipakai

Penelitian

juga

menggunakan

ataupun

lagi

oleh

sebelah

masyarakat

selatan

akhirnya

metode wawancara ( interview )

ditempatkan pada rancangan Taman

langsung

Bentoel.

dengan

arsitek

Taman

Bentoel yaitu Bapak Agus untuk
mengetahui perencanaan dan proses
pembangunan Taman.
Metode
deskriptif

lain
yang

metode

analisis

bertujuan

mengidentifikasi

untuk

obyek-obyek

arsitektur pada taman Bentoel terkait

Sculpture Lesung padi
( gabah )

hubungannya dengan. kaitan dengan

Dari pemasangan sculpture ini

arsitektur Nusantara

kesan tradisional kehidupan jaman
dulu masyarakat Indonesia dihadirkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Konsep

Tradisional

dalam

dari

rancangan taman
Dalam

taman

Lesung ini dulu tidak dapat dipisahkan

Bentoel

ada

masyarakat

mayoritas

mata

pedesaan

yang

pencahariannya

beberapa obyek arsitektur yang dapat

sebagai petani. Hal ini dapat kita

dikaitkan dengan arsitektur tradisional

maknai

dan modern. Obyek-obyek ini tampak

menyadarkan kita, masyarakat akan

pada gerbang masuk, ornament dalam

nilai

taman,

beberapa

Kesederhanaan dan kejujuran material

fasilitas pendukung lainnya. Salah satu

kayu memberi pengertian bagi kita

obyek adalah gerbang masuk Taman

untuk tetap bersikap bersahaja dalam

Bentoel. Baik bagian taman sebelah

kehidupan.

sculpture,

serta

sebagai
budaya

upaya

konsep

untuk

tradisional.

mengangkat citra kayu sebagai elemen
arsitektur yang alami artinya tanpa
dilakukan pemrosesan, kayu sudah
Sculpture dengan desain kayu
bekas ( re-use ) mungkin sisa gording

menjadi elemen arsitektur Nusantara
yang bernilai tinggi.

atap ini juga merupakan salah satu
obyek
arsitektur pada
taman. Kayukayu

bekas
Dinding perpustakaan

disusun
sedemikian
Sculpture kayu
bekas

membentuk

rupa

pola

tertentu

dengan

batangan kayu yang menunjukkan
kesan kembali ke alam. Kayu adalah
material yang sangat berharga bagi
masyarakat jaman dulu. Kayu dapat
dipakai sebagai material penyangga
bangunan.

Bahkan

dalam

rumah-

rumah tradisional Nusantara material
kayu merupakan material yang tidak
tergantikan
seluruh
hampir

pemakaiannya.

Sabang

hingga

semua

Dari

Merauke

rumah

adat

menggunakan kayu sebagai konstruksi
bangunan

rumah.

pemilihan

material

Karena
kayu

itu,

sebagai

sculpture dan diekspos dengan lampu,
selain menambah estetika pada taman
ini

juga

sebagai

upaya

untuk

Dinding ditumbuhi
tanaman

Pada dinding perpustakaan juga
terdapat

beberapa

ornament

yang

berkesan tradisional, yaitu penggunaan
material batu bata tanpa diplester.
Beberapa bangunan tradisional seperti
candi ataupun masjid-masjid jaman
dahulu menggunakan material batu
bata

tanpa

finishing

ini.

Untuk

menunjukkan kesan tradisional pada
bangunan Perpustakaan ini maka bata
biasa ( bata merah ) diaplikasikan pada
dindingnya. Pemasangan batu batanya
pun unik karena memberi lubang

sebagai variasi fasad. Pada fasad ini

Pada

taman

terdapat

PerpustakaanTaman Baca
Publik

juga bisa ditumbuhi oleh tanaman

gazebo dengan bentuk yang

sebagai respon terhadap iklim dan

unik. Keinginan dari arsitek untuk

lingkungan.

menunjukkan kesan modern secara

Begitu juga dengan kayu sebagai

minimalis

dan

tersampaikan

bangku taman ini, Hal ini merupakan

lewat

sebuah

menggunakan konstruksi tiang yang

apresiasi

dibuat miring untuk menunjukkan

yang

tinggi

struktur yang terkesan ringan dan

terhadap kayu

berbeda dari struktur yang umum

sebagai

digunakan.

elemen arsitektur tradisional. Dengan

semacam

kain

juga

kayu

aplikasi

dari

konsep

ini,

selain

sebagai

elemen

desain

unik

gazebo.

Penggunaan

Dengan

Gazebo

atap

dari

merupakan
modern

estetika tapak juga sebagai upaya

dimaksud.

menggunakan

untuk kembali pada alam artinya kita

beberapa aspek ini, tampilan gazebo

harus lebih memperhatikan lingkungan

terkesan dinamis, ringan serta bersih

tempat kita hidup. Agar pohon bisa

karena materialnya berwarna putih

tumbuh dan membuat lingkungan

bersih.

menjadi segar.
a.

Konsep

Modern

pada

rancangan taman

Aspek kemodernan juga tampak
dari massa bangunan perpustakaan
yang
Gazebo Modern

menggunakan

material

kaca

sebagai dinding. Kesan transparan
seperti ini mewakili ciri masyarakat
modern

yang

orientasi

pemikiran

terbuka

dan

menerima.

Massa

antara aspek tradisional dan aspek

bangunan juga menggunakan atap

modern yang notabene berkebalikkan.

asbes

tidak

Perpaduan dua aspek ini menjadikan

menggunakan atap yang berat agar

rancangan taman yang unik dan

menghindari kesan kaku.

Massa

berbeda. Taman sebagai ruang publik

bangunan menggunakan warna putih

memiliki fungsi rekreatif dan edukatif

seperti gazebo yang telah disebutkan

bagi para pengunjungnya. Dengan

sebelumnya.

bahwa

mengamati obyek arsitektural pada

dengan menggunakan warna ini massa

taman, maka sebagai pengunjung kita

terlihat lebih murni dan bersih.

bisa menikmati suasana rekreatif yang

yang

ringan

Dapat

dan

diilhat

menyenangkan.
Konsep
merupakan

arsitektur
penggambaran

modern
dari

pemikiran masyarakat modern terlebih
bagi yang tinggal di kota dengan
kondisi serba cepat, dapat terlihat dari
rancangan taman Bentoel. Berbagai
Aspek

kemodernan

juga

elemen yang ada mencirikan ciri-ciri

diterapkan pada beberapa objek lain

simple ( sederhana ), warna putih,

seperti pos penjaga, wahan bermain air

bentukan dinamis serta ringan.

anak, pada kursi dan meja taman baca
dan

sebagian

kursi

taman

Dalam beberapa karya arsitektur

yang

modern kontemporer baik di dalam

berbentuk kursi permanen berbentuk

ataupun luar negeri ketiga konsep ini

kotak-kotak minimalis.

merupakan penekanan dari rancangan.
Rata-rata penggunaan atap dari massa

c. Integrasi

antara

Konsep

bangunan menggunakan atap asbes

Tradisional dan Modern pada

ataupun juga menggunakan dak. Hal

Taman

ini digunakan sebagai pertimbangan
untuk bentuk yang sederhana sehingga

Beberapa

obyek

mengindikasikan

pada

adanya

taman

gabungan

tidak berupa limasan atau bentuk atap
yang lebih rumit.

Pada kajian arsitektur Nusantara
sebenarnya

penekanan

ditujukan

Oleh karena itulah, diperlukan
revolusi

pemikiran

sebagai pencari nilai-nilai kearifan

bagaimana

lokal budaya bangsa. Bahkan dalam

tradisional

kasus tertentu suatu bentuk yang

zaman sekarang.

fasadnya modern apabila dilandasi

kembali

merespon
terhadap

atas

arsitektur

perkembangan

Beberapa arsitek seperti Yusing

dengan dasar dan konsep arsitektur

dan

Nusantara maka karya itu disebut

karyanya telah menerapkan prinsip

arsitektur Nusantara.

kontekstualisasi

Arsitek

dalam
tersebut.

beberapa
Dengan

Kamil

dalam

menggunakan konsep integrasi ini,

ITB

2014

arsitek tersebut telah menerjemahkan

mengatakan bahwa generasi sekarang

nilai dan kearifan lokal budaya dengan

harus melahirkan karya yang sesuai

tampilan fasad bangunan modern.

dengan

Karya

Karya Yusing salah satunya dengan

arsitektur tidak boleh terpaku atas

Rumah Cimanggis yang mengadopsi

warisan budaya

nilai Rumah Nias, Rumah Panjang

kesempatan

Ridwan

YoriAntar

OSKM

jaman

pendahulu.

sekarang.

masa lalu milik

Beliau

menambahkan

yang mengadopsi arsitektur rumah

bahwa setiap generasi punya aliran

Panjang Kalimantan. Yoriantar juga

dan gayanya sendiri, oleh karena itu

mengaplikasikan

arsitektur tradisional tetap kita hormati

budaya

Nusantara

namun bentuk fisiknya tidak boleh

Rumah

3

dipindah begitu saja tanpa melalui

Trowulan Mojokerto.

proses perubahan.

pemahaman

Pohon

nilai

pada

karyanya

dan

Museum

Pada perancangan taman Bentoel

Arsitektur tradisional sebenarnya

ini juga sebagai salah satu upaya untuk

tidak buruk, akan tetapi arsitektur

membangkitkan nilai budaya arsitektur

tradisional

Nusantara yang terbungkus dalam

merupakan

jejak

peninggalan masa lalu dari nenek

beberapa

moyang. Sebagai generasi penerus,

taman. Antara aspek tradisional pada

kita

gerbang lesung menunjukkan pada kita

harus

tetap

menjaga

dan

melestarikan warisan budaya tersebut.

elemen

arsitektur

pada

pada salah satu bentuk akar rumput
budaya yang ada pada jaman dahulu.

Ketika

mengunjungi

ini,

Taman Bentoel ini juga sebagai

mungkin kita bisa mengedukasi orang

salah satu obyek arsitektur yang

lain bahwa pada jaman dulu gerbang

berwacana

lesung itu digunakan oleh para petani

Dengan

untuk

dan

elemen tradisional yaitu lesung dan

menghasilkan beras. Kekayaan budaya

kayu, di tengah massa desain modern,

inilah yang semakin lama semakin

kita dapat menangkap pesan bahwa

luntur kkarena arus modernitas yang

kita

kencang. Modernitas yang difaktori

kelokalan dalam budaya Nusantara

oleh

disamping juga berpikir modern untuk

menumbuk

berbagai

taman

padi

kemudahan,

dikhawatirkan akan lama kelamaan
menghilangkan nilai dan

arsitektur

Nusantara.

menempatkan

harus

tetap

beberapa

menjaga

nilai

pengembangan kedepannya.

karakter

Nusantara.

DAFTAR PUSTAKA
http://wardhanaivan25.blogspot.com/201

KESIMPULAN
Dengan dua konsep ini, maka

4/11/taman-bentoel-trunojoyo-

makna yang dapat diambil adalah

malang.html. Diakses pada 15 Desember

bagaimana

2014

menyesuaikan

serta

menggabungkan aspek tradisional ke

http://www.rizkidwika.com/2014/06/archit

dalam konteks modernitas. Dengan

ectour-malang-melintang-di-kota.html.

mengunjungi taman Bentoel Malang

Diakses pada 15 Desember 2014

ini kita bisa mengamati bagaimana

http://arsitektur-

integrasi yang baik antara tradisional

mudasukoharjo.blogspot.com/2010/07/pe

dan modern. Tentunya sebagai warga

ngertian-dan-ciri-ciri-arsitektur.html.

Negara yang mencintai akar-rumput

Diakses pada 15 Desember 2014

budaya sendiri kita bisa menjadikan
Taman Bentoel ini sebagai referensi
untuk dapat menerapkan integrasi
yang baik antara nilai lokal masa lalu
dan konteks jaman sekarang.

http://thalesyulianus.blogspot.com/2012/0
5/arsitektur-vernakular-danarsitektur.html.
Desember 2014

Diakses

pada

15

http://kebudayaankesenianindonesia.blog
spot.com/2011/04/perkembanganarsitektur-tradisional-di.html.

Diakses

pada 15 Desember 2014
http://ariespetarungsejati.blogspot.com/2
012/11/perkembangan-arsitektur-html.
Diakses pada 15 Desember 2014