Memenangkan Persaingan Global dan Perdag
Muhammad Iqbal 133112340350012
Universitas Nasional Jakarta
Persaingan dan Cara Menghadapi Persaingan Global
Dalam menghadapi persaingan antar perusahaan seringkali manajemen dipusingkan
dengan strategi apa yang akan diambil untuk memenangkan persaingan. Pada umumnya
rencana yang terbersit adalah strategi menurunkan harga. Hal ini sangat dimungkinkan karena
memang masyarakat khususnya di Indonesia adalah konsumen yang masih sangat
dipengaruhi oleh harga. Artinya konsumen masih bisa diiming-imingi dengan penurunan
harga untuk berpindah menjadi pelanggan di tempat yang baru.
Tetapi apakah strategi ini memang yang paling jitu? Belum tentu karena untuk
menurunkan harga akan berpengaruh pada banyak hal dan ujungnya akan mengganggu
marjin keuntungan perusahaan.
Berbagai Strategi Memenangkan Persaingan Dalam teori manajemen kita mengenal
beberapa strategi memenangkan persaingan. Sebelum memilih strategi yang akan digunakan,
satu hal yang penting untuk dilakukan adalah mengamati kondisi persaingan, khususnya
pesaing yang paling kompeten. Carilah informasi sebanyak mungkin tentang apa yang sedang
dan akan mereka lakukan, sehingga Anda tidak akan salah langkah dalam menentukan
strategi apa yang akan dilakukan. Karena logikanya, apabila memiliki informasi tentang
bagaimana mereka bisa berhasil, maka Anda pun akan mendapatkan gambaran yang akan
mempermudah dalam merencanakan strategi Anda sendiri.
Strategi menciptakan produk yang berbeda Dengan menciptakan produk yang unik
dan belum pernah digunakan sebelumnya, akan menambahkan nilai lebih pada produk Anda.
Sebagai contoh kalau bisnis Anda adalah restoran maka Anda menyediakan menu baru yang
unik baik dalam rasa maupun tampilan sajian. Para pelanggan akan memandang produk Anda
lebih mengena di hati mereka dan akan lebih mudah diingat dibandingkan restoran lain.
Anda harus menciptakan ciri khas dan daya tarik tersendiri bagi para konsumen Anda.
Supaya jika suatu saat pelanggan mendengar salah satu ciri dari produk Anda, maka dia akan
langsung teringat pada produk Anda, yang pada akhirnya mereka tetap akan memilih produk
Anda dibandingkan dengan produk yang lain.
1. Strategi menonjolkan keunggulan produk
Fokuskan pemasaran Anda untuk menonjolkan keunggulan produk Anda.
Melanjutkan contoh di atas maka Anda dapat menonjolkan keunggulan produk
misalnya dengan mempromosikan bahwa untuk menu tersebut Anda telah melakukan
evaluasi kandungan kalori, karbohidrat dan lemaknya, sehingga dijamin menu ini
adalah sehat dikonsumsi oleh segala usia.
Ini akan memberikan nilai tersendiri bagi pelanggan dan nantinya akan dapat
menciptakan loyalitas pelanggan terhadap produk Anda. Dan semakin hari tingkat
loyalitas ini akan meningkat juga apabila Anda terus menerus mempertahankan
kualitas produk Anda.
2. Strategi meningkatkan nilai atau value added
Strategi ini adalah yang paling fleksibel karena Anda dapat menerapkannya
tergantung pada kemampuan perusahaan. Dapat menyangkut kebutuhan investasi
yang sangat minim sampai kepada tingkat yang cukup signikikan dari segi
penggunaan budget. Inti strategi ini adalah menambahkan value atau kegunaan
produk atau jasa layanan Anda bagi pelanggan, tanpa harus menciptakan produk baru
atau menurunkan harga dalam rangka memenangkan persaingan.
Implementasinya harus dimulai dari mempelajari kelebihan dan kekurangan
pesaing juga. Karena dengan mempelajari maka kita akan tahu apa yang belum
mereka lakukan dalam meningkatkan daya penyerapan pasar dari produk atau jasa
yang ditawarkan tersebut
3. Strategi Menjual Nilai Bukan Harga
Dari berbagai strategi memenangkan persaingan di atas, dalam tulisan ini kita
akan membahas strategi yang bukan berkaitan dengan penurunan harga atau
menciptakan produk yang berbeda, karena ini akan memerlukan waktu dan upaya
yang cukup besar, serta akan mengganggu marjin keuntungan Anda.
Jadi mari kita coba simak strategi yang terakhir yaitu dengan meningkatkan
value added yang dapat Anda “jual” kepada pelanggan. Kita coba menawarkan “nilai”
bukan harga.
Beberapa
strategi
yang
bisa
dilakukan
dalam
meningkatkan value
added adalah:
a. Memperkuat Layanan Follow Up
Seringkali kelemahan perusahaan adalah kurang memperhatikan secara khusus
keluhan pelanggan. Beberapa alasan adalah tidak ada waktu atau tidak ada petugas
khusus yang menangani. Kedua perusahaan memandang masih belum terlalu
penting untuk ditangani sehingga tidak menganggap serius untuk ditangani
khusus.
Salah satu upaya menarik hati konsumen adalah dengan menangani keluhan
mereka dengan baik. Saya ingat seperti yang dilakukan oleh salah satu perusahaan
permen terkenal di Indonesia. Salah satu pelanggan menyampaikan komplain
karena dalam salah satu kemasan (isi 50 buah permen) terdapat beberapa sachet
permen yang kosong. Apabila perusahaan menganggap komplain ini hanya
sesuatu yang sangat sepele, bisa saja menganggap si pelanggan “lebay” karena
hanya satu-dua biji permen kosong saja sampai menyampaikan keluhan resmi ke
perusahaan. Tapi apa yang dilakukan perusahaan permen ini? Manajemen tidak
menganggapnya sepele, karena kesalahan ini berarti kelemahan quality control
dari perusahaan tersebut yang selain merugikan pelanggan juga mempengaruhi
nama baik perusahaan. Maka menghadapi keluhan ini perusahaan mengirimkan
surat permintaan maaf yang ditandatangani manajemen dan memberika gift
berupa 2 box permen yang berisi berkantong-kantong kemasan permen. Selain
memperbaiki kualitas dari proses quality control.
Dampaknya dapat Anda bayangkan dari mulut ke mulut nama harum perusahaan
permen tersebut tersebar. Pelanggan sangat merasa puas dan dianggap sebagai
orang yang diperhitungkan oleh perusahaan. Tentu saja hal semacam ini akan
meningkatkan kredibilitas perusahaan dan menjadi faktor penting yang
mendukung persaingan.
Memberikan saran kepada
pelanggan
serta
pelayanan
dengan
tingkat
profesionalisme yang tinggi
Pengalaman kami sebagai konsultan mengajarkan kami untuk memenangkan
persaingan dengan cara memberikan perhatian yang lebih kepada klien
dibandingkan dengan konsultan lainnya. Beberapa cara yang dilakukan antara lain
memberikan “free” konsultansi oleh senior consultant kami atau memberikan hasil
pelaporan kegiatan dengan komprehensive dan ditambahkan dengan layanan
paska event seperti memberikan masukan-masukan strategik untuk level
manajemen.
b. Menetapkan “service level” sebagai standar pelayanan
Apabila biasanya Anda belum melakukannya, maka coba siapkan dan terapkan
“service level” dari layanan Anda. Masih dengan contoh sebuah perusahaan jasa
konsultan, apabila calon klien meminta penawaran dalam bentuk proposal,
berikan service level atau janji waktu penyelesaian sesuai standar. Misalnya dalam
tempo 3 hari dipastikan akan diterima oleh calon klien dalam bentuk email. Dalam
menentukan berapa waktunya harus hati-hati supaya jangan terkesan lama atau
jangan terlalu cepat sehingga nanti malah ingkar janji kepada pelanggan.
c. Membuat
program
khusus
untuk
para
pelanggan
Buatlah pelanggan memandang Anda sebagai pusat keuntungan bukan pusat
biaya. Jadikan Anda sebagai kontributor bagi pelanggan dalam meraih kinerja
maksimal dari solusi yang Anda berikan.
Contoh yang sedang “in” saat ini adalah fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh
perusahaan dalam rangka menyambut Lebaran. Salah satunya apa yang dilakukan
oleh BRI dengan program Layanan Lebaran 2012. Bukan strategi menurunkan
bunga atau mengeluarkan fitur produk baru tapi mengeluarkan program layanan
yang menarik simpati nasabah bahkan masyarakat umum dengan programprogramnya antara lain: layanan Pertamina, dimana pada tanggal yang ditentukan
BRI memberikan layanan penerimaan pembayaran pembelian BBM dan non
BBM dari SPBU, penyediaan layanan cash pick up dan penyediaan uang receh.
Juga layanan weekend banking BRI, pada tanggal 18 Agustus 2012, di 91 UKO
BRI di seluruh Tanah Air.
d. Menempatkan personil yang trampil untuk menangani pelanggan tertentu
Ini akan bekerja tepat sasaran jika Anda memiliki produk atau layanan teknis, atau
suatu hal yang membutuhkan dukungan perusahaan Anda. Sebagai contoh
misalnya usaha Anda adalah jasa pengiriman barang katakan misalnya mulai dari
hasil pertambangan sampai pada barang pecah belah. Tempatkan pegawai yang
menguasai industri atau line of business yang sesuai dengan jenis industri klienklien utama Anda. Ini akan sangat membantu mempermudah komunikasi dan
memberikan kenyamanan bagi klien.
e. Memberikan informasi secara berkala
Ini akan lebih tepat diterapkan untuk perusahaan dengan bisnis menjual informasi.
Misalnya perusahaan yang berkaitan dengan saham, obligasi, informasi keuangan,
atau apa pun yang berhubungan dengan informasi atau data yang spesifik dengan
waktu.
Untuk
menerapkan
hal
ini,
Anda
dapat
mempertimbangkan
sebuah newsletter berkala (elektronik atau dicetak) yang dikirim kepada
pelanggan secara teratur yang memuat informasi penting yang patut mereka
miliki.
Strategi-strategi non financial approach seperti ini diharapkan dapat mendongkrak
sales perusahaan Anda dan membuat Top of Mind (senantiasa diingat sebagai
yang terbaik) di benak konsumen.
Persiapan Indonesia Menghadapi MEA atau AFTA
Kesiapan Indonesia dalam menghadapi pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA) pada akhir 2015 telah mencapai 83%, dan diharapkan dalam beberapa waktu ke
depan akan terus meningkat.
Direktur Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan
(Kemendag) Iman Pambagyo mengatakan, meski pencapaian sebesar 83% tersebut masuk
dalam kategori pencapaian yang rendah apabila dibandingkan dengan negara anggota
ASEAN seperti Singapura dan Brunei Darussalam.
“Perlu ditekankan, jangan membandingkan Indonesia dengan negara yang memiliki
skor tinggi seperti Singapura dan Brunei Darussalam, karena perekonomian kita berbeda,”
kata Iman kepada wartawan pada gelar acara Senior Economic Official Meeting (SEOM) di
Solo, Kamis (24/4/2014).
Iman berpendapat, perbedaan tersebut terletak pada cakupan kegiatan produksi di
wilayah Indonesia lebih luas dibandingkan negara-negara tersebut, yang menjadi perhatian
Kementerian Perdagangan adalah bagaimana Indonesia melihat MEA sebagai suatu
kesempatan untuk lebih mengembangkan perekonomian nasional, terutama dibidang tarif dan
jasa.
Pihaknya juga menganggap bahwa, secara umum Indonesia sudah menyatu dengan
ASEAN namun yang perlu ditanamkan pada diri kita adalah bahwa kesempatan pasar
Indonesia adalah juga ASEAN. “Itu yang terus kita kembangkan,” katanya. “Indonesia yang
harus mampu menggali kesempatan.”
Di sisi lain harus dia akui, langkah menuju MEA adalah langkah yang panjang tidak
berhenti di 2015, dia memadang masih banyak disana-sini peraturan perundang-undangan
yang menyoroti hubungan antar negara di tingkat regional ASEAN di pemerintahan
Indonesia saat ini yang belum dilakukan langkah-langkah penyelarasan dan penyesuaian.
ASEAN dengan komposisi 10 negara anggota (Indonesia, Thailand, Malaysia,
Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar dan Kamboja), memiliki
populasi pada 2012 mencapai 617,68 juta jiwa dengan Pendapatan Domestik Bruto (PDB)
sekitar 2,1 juta dolar Amerika (US$). Pada tahun yang sama pendapatan perkapita di kawasan
ASEAN meningkat dari US$2.267 menjadi US$3.759. Sedangkan peningkatan investor asing
(FDI) pada 20111 yaitu dari US$92 miliar menjadi US$114 miliar.
Universitas Nasional Jakarta
Persaingan dan Cara Menghadapi Persaingan Global
Dalam menghadapi persaingan antar perusahaan seringkali manajemen dipusingkan
dengan strategi apa yang akan diambil untuk memenangkan persaingan. Pada umumnya
rencana yang terbersit adalah strategi menurunkan harga. Hal ini sangat dimungkinkan karena
memang masyarakat khususnya di Indonesia adalah konsumen yang masih sangat
dipengaruhi oleh harga. Artinya konsumen masih bisa diiming-imingi dengan penurunan
harga untuk berpindah menjadi pelanggan di tempat yang baru.
Tetapi apakah strategi ini memang yang paling jitu? Belum tentu karena untuk
menurunkan harga akan berpengaruh pada banyak hal dan ujungnya akan mengganggu
marjin keuntungan perusahaan.
Berbagai Strategi Memenangkan Persaingan Dalam teori manajemen kita mengenal
beberapa strategi memenangkan persaingan. Sebelum memilih strategi yang akan digunakan,
satu hal yang penting untuk dilakukan adalah mengamati kondisi persaingan, khususnya
pesaing yang paling kompeten. Carilah informasi sebanyak mungkin tentang apa yang sedang
dan akan mereka lakukan, sehingga Anda tidak akan salah langkah dalam menentukan
strategi apa yang akan dilakukan. Karena logikanya, apabila memiliki informasi tentang
bagaimana mereka bisa berhasil, maka Anda pun akan mendapatkan gambaran yang akan
mempermudah dalam merencanakan strategi Anda sendiri.
Strategi menciptakan produk yang berbeda Dengan menciptakan produk yang unik
dan belum pernah digunakan sebelumnya, akan menambahkan nilai lebih pada produk Anda.
Sebagai contoh kalau bisnis Anda adalah restoran maka Anda menyediakan menu baru yang
unik baik dalam rasa maupun tampilan sajian. Para pelanggan akan memandang produk Anda
lebih mengena di hati mereka dan akan lebih mudah diingat dibandingkan restoran lain.
Anda harus menciptakan ciri khas dan daya tarik tersendiri bagi para konsumen Anda.
Supaya jika suatu saat pelanggan mendengar salah satu ciri dari produk Anda, maka dia akan
langsung teringat pada produk Anda, yang pada akhirnya mereka tetap akan memilih produk
Anda dibandingkan dengan produk yang lain.
1. Strategi menonjolkan keunggulan produk
Fokuskan pemasaran Anda untuk menonjolkan keunggulan produk Anda.
Melanjutkan contoh di atas maka Anda dapat menonjolkan keunggulan produk
misalnya dengan mempromosikan bahwa untuk menu tersebut Anda telah melakukan
evaluasi kandungan kalori, karbohidrat dan lemaknya, sehingga dijamin menu ini
adalah sehat dikonsumsi oleh segala usia.
Ini akan memberikan nilai tersendiri bagi pelanggan dan nantinya akan dapat
menciptakan loyalitas pelanggan terhadap produk Anda. Dan semakin hari tingkat
loyalitas ini akan meningkat juga apabila Anda terus menerus mempertahankan
kualitas produk Anda.
2. Strategi meningkatkan nilai atau value added
Strategi ini adalah yang paling fleksibel karena Anda dapat menerapkannya
tergantung pada kemampuan perusahaan. Dapat menyangkut kebutuhan investasi
yang sangat minim sampai kepada tingkat yang cukup signikikan dari segi
penggunaan budget. Inti strategi ini adalah menambahkan value atau kegunaan
produk atau jasa layanan Anda bagi pelanggan, tanpa harus menciptakan produk baru
atau menurunkan harga dalam rangka memenangkan persaingan.
Implementasinya harus dimulai dari mempelajari kelebihan dan kekurangan
pesaing juga. Karena dengan mempelajari maka kita akan tahu apa yang belum
mereka lakukan dalam meningkatkan daya penyerapan pasar dari produk atau jasa
yang ditawarkan tersebut
3. Strategi Menjual Nilai Bukan Harga
Dari berbagai strategi memenangkan persaingan di atas, dalam tulisan ini kita
akan membahas strategi yang bukan berkaitan dengan penurunan harga atau
menciptakan produk yang berbeda, karena ini akan memerlukan waktu dan upaya
yang cukup besar, serta akan mengganggu marjin keuntungan Anda.
Jadi mari kita coba simak strategi yang terakhir yaitu dengan meningkatkan
value added yang dapat Anda “jual” kepada pelanggan. Kita coba menawarkan “nilai”
bukan harga.
Beberapa
strategi
yang
bisa
dilakukan
dalam
meningkatkan value
added adalah:
a. Memperkuat Layanan Follow Up
Seringkali kelemahan perusahaan adalah kurang memperhatikan secara khusus
keluhan pelanggan. Beberapa alasan adalah tidak ada waktu atau tidak ada petugas
khusus yang menangani. Kedua perusahaan memandang masih belum terlalu
penting untuk ditangani sehingga tidak menganggap serius untuk ditangani
khusus.
Salah satu upaya menarik hati konsumen adalah dengan menangani keluhan
mereka dengan baik. Saya ingat seperti yang dilakukan oleh salah satu perusahaan
permen terkenal di Indonesia. Salah satu pelanggan menyampaikan komplain
karena dalam salah satu kemasan (isi 50 buah permen) terdapat beberapa sachet
permen yang kosong. Apabila perusahaan menganggap komplain ini hanya
sesuatu yang sangat sepele, bisa saja menganggap si pelanggan “lebay” karena
hanya satu-dua biji permen kosong saja sampai menyampaikan keluhan resmi ke
perusahaan. Tapi apa yang dilakukan perusahaan permen ini? Manajemen tidak
menganggapnya sepele, karena kesalahan ini berarti kelemahan quality control
dari perusahaan tersebut yang selain merugikan pelanggan juga mempengaruhi
nama baik perusahaan. Maka menghadapi keluhan ini perusahaan mengirimkan
surat permintaan maaf yang ditandatangani manajemen dan memberika gift
berupa 2 box permen yang berisi berkantong-kantong kemasan permen. Selain
memperbaiki kualitas dari proses quality control.
Dampaknya dapat Anda bayangkan dari mulut ke mulut nama harum perusahaan
permen tersebut tersebar. Pelanggan sangat merasa puas dan dianggap sebagai
orang yang diperhitungkan oleh perusahaan. Tentu saja hal semacam ini akan
meningkatkan kredibilitas perusahaan dan menjadi faktor penting yang
mendukung persaingan.
Memberikan saran kepada
pelanggan
serta
pelayanan
dengan
tingkat
profesionalisme yang tinggi
Pengalaman kami sebagai konsultan mengajarkan kami untuk memenangkan
persaingan dengan cara memberikan perhatian yang lebih kepada klien
dibandingkan dengan konsultan lainnya. Beberapa cara yang dilakukan antara lain
memberikan “free” konsultansi oleh senior consultant kami atau memberikan hasil
pelaporan kegiatan dengan komprehensive dan ditambahkan dengan layanan
paska event seperti memberikan masukan-masukan strategik untuk level
manajemen.
b. Menetapkan “service level” sebagai standar pelayanan
Apabila biasanya Anda belum melakukannya, maka coba siapkan dan terapkan
“service level” dari layanan Anda. Masih dengan contoh sebuah perusahaan jasa
konsultan, apabila calon klien meminta penawaran dalam bentuk proposal,
berikan service level atau janji waktu penyelesaian sesuai standar. Misalnya dalam
tempo 3 hari dipastikan akan diterima oleh calon klien dalam bentuk email. Dalam
menentukan berapa waktunya harus hati-hati supaya jangan terkesan lama atau
jangan terlalu cepat sehingga nanti malah ingkar janji kepada pelanggan.
c. Membuat
program
khusus
untuk
para
pelanggan
Buatlah pelanggan memandang Anda sebagai pusat keuntungan bukan pusat
biaya. Jadikan Anda sebagai kontributor bagi pelanggan dalam meraih kinerja
maksimal dari solusi yang Anda berikan.
Contoh yang sedang “in” saat ini adalah fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh
perusahaan dalam rangka menyambut Lebaran. Salah satunya apa yang dilakukan
oleh BRI dengan program Layanan Lebaran 2012. Bukan strategi menurunkan
bunga atau mengeluarkan fitur produk baru tapi mengeluarkan program layanan
yang menarik simpati nasabah bahkan masyarakat umum dengan programprogramnya antara lain: layanan Pertamina, dimana pada tanggal yang ditentukan
BRI memberikan layanan penerimaan pembayaran pembelian BBM dan non
BBM dari SPBU, penyediaan layanan cash pick up dan penyediaan uang receh.
Juga layanan weekend banking BRI, pada tanggal 18 Agustus 2012, di 91 UKO
BRI di seluruh Tanah Air.
d. Menempatkan personil yang trampil untuk menangani pelanggan tertentu
Ini akan bekerja tepat sasaran jika Anda memiliki produk atau layanan teknis, atau
suatu hal yang membutuhkan dukungan perusahaan Anda. Sebagai contoh
misalnya usaha Anda adalah jasa pengiriman barang katakan misalnya mulai dari
hasil pertambangan sampai pada barang pecah belah. Tempatkan pegawai yang
menguasai industri atau line of business yang sesuai dengan jenis industri klienklien utama Anda. Ini akan sangat membantu mempermudah komunikasi dan
memberikan kenyamanan bagi klien.
e. Memberikan informasi secara berkala
Ini akan lebih tepat diterapkan untuk perusahaan dengan bisnis menjual informasi.
Misalnya perusahaan yang berkaitan dengan saham, obligasi, informasi keuangan,
atau apa pun yang berhubungan dengan informasi atau data yang spesifik dengan
waktu.
Untuk
menerapkan
hal
ini,
Anda
dapat
mempertimbangkan
sebuah newsletter berkala (elektronik atau dicetak) yang dikirim kepada
pelanggan secara teratur yang memuat informasi penting yang patut mereka
miliki.
Strategi-strategi non financial approach seperti ini diharapkan dapat mendongkrak
sales perusahaan Anda dan membuat Top of Mind (senantiasa diingat sebagai
yang terbaik) di benak konsumen.
Persiapan Indonesia Menghadapi MEA atau AFTA
Kesiapan Indonesia dalam menghadapi pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA) pada akhir 2015 telah mencapai 83%, dan diharapkan dalam beberapa waktu ke
depan akan terus meningkat.
Direktur Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan
(Kemendag) Iman Pambagyo mengatakan, meski pencapaian sebesar 83% tersebut masuk
dalam kategori pencapaian yang rendah apabila dibandingkan dengan negara anggota
ASEAN seperti Singapura dan Brunei Darussalam.
“Perlu ditekankan, jangan membandingkan Indonesia dengan negara yang memiliki
skor tinggi seperti Singapura dan Brunei Darussalam, karena perekonomian kita berbeda,”
kata Iman kepada wartawan pada gelar acara Senior Economic Official Meeting (SEOM) di
Solo, Kamis (24/4/2014).
Iman berpendapat, perbedaan tersebut terletak pada cakupan kegiatan produksi di
wilayah Indonesia lebih luas dibandingkan negara-negara tersebut, yang menjadi perhatian
Kementerian Perdagangan adalah bagaimana Indonesia melihat MEA sebagai suatu
kesempatan untuk lebih mengembangkan perekonomian nasional, terutama dibidang tarif dan
jasa.
Pihaknya juga menganggap bahwa, secara umum Indonesia sudah menyatu dengan
ASEAN namun yang perlu ditanamkan pada diri kita adalah bahwa kesempatan pasar
Indonesia adalah juga ASEAN. “Itu yang terus kita kembangkan,” katanya. “Indonesia yang
harus mampu menggali kesempatan.”
Di sisi lain harus dia akui, langkah menuju MEA adalah langkah yang panjang tidak
berhenti di 2015, dia memadang masih banyak disana-sini peraturan perundang-undangan
yang menyoroti hubungan antar negara di tingkat regional ASEAN di pemerintahan
Indonesia saat ini yang belum dilakukan langkah-langkah penyelarasan dan penyesuaian.
ASEAN dengan komposisi 10 negara anggota (Indonesia, Thailand, Malaysia,
Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar dan Kamboja), memiliki
populasi pada 2012 mencapai 617,68 juta jiwa dengan Pendapatan Domestik Bruto (PDB)
sekitar 2,1 juta dolar Amerika (US$). Pada tahun yang sama pendapatan perkapita di kawasan
ASEAN meningkat dari US$2.267 menjadi US$3.759. Sedangkan peningkatan investor asing
(FDI) pada 20111 yaitu dari US$92 miliar menjadi US$114 miliar.