A Islam dan Ajaran Ekonomi

Kata Pengantar
‫بسم الله الررحمن الررحيم‬
Asslamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah SWT serta shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan
kepada baginda Rasulullah SAW, Ahlul Bait seluruh sahabatnya.Berkat rahmat maunahnya
dari Allah SWT peneliti dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “Alislam dan ajaran ekonomi”.
Hanya kepada Allah SWT kami selaku peneliti memohon ampunan dan rahmat-Nya.
Oleh karena itu kritik dan saran sangat dibutuhkan demi tercapainya hasil yang baik.Semoga
makalah ini dapat bermanfaat khususnya untuk kami selaku peneliti dan bagi pembaca. Amin
Ya Robbal ‘Alamin.
Kurang lebihnya kami mohon maaf, dan apabila ada kesalahan dalam penulisan
makalah ini pun mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya.
Akhirul kalam
Wasslamu’alaikum Wr. Wb

Tegal, 23 september 2014

1

DAFTAR ISI


Halaman Judul

.................................................................................i

Kata Pengantar

.................................................................................1

Daftar Isi

.................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

.................................................................................3

1.2 Latar Belakang

.................................................................................3


1.2 Rumusan Masalah

..................................................................................3

BAB 11 PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.

Pengertian Ekonomi Syariah
Tujuan Ekonomi Syariah
Produk-Produk Syariah
Perbedaan Ekonomi Syariah
Pengertian Riba
Dampak Riba

Hukum Riba
Macam-Macam Riba

...............................................................................4
................................................................................4
................................................................................5
................................................................................7
................................................................................8
................................................................................9
................................................................................10
................................................................................11

BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan

................................................................................12

2. Daftar Pustaka

..........................................................................13


BAB 1
2

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Islam telah mengajarkan tata cara ber ekonomi yang benar, bahkan sebelum ekonomi
konvensial, sosialis, dan kapitalis muncul. Rasulullah dan Nabi-nabi sebelumnya telah
menerapkan ekonomi dalam kegiatan berdagangnya. Namun karena berkembangan zaman
yang cukup pesat, umat islam yang seharusnya berprinsip kepada ekonomi syariah sesuai
dengan ajaran Nabi, kini mulai berpaling.
Ekonomi syariah dianggap tidak menguntungkan dan sudah ketinggalan zaman, padahal
semua yang ada pada Ekonomi syariah sudah diatur sedemikian rupa agar dapat
menguntungkan bagi semua belah pihak. Atas dasar karena ‘tidak menguntungkan’ tersebut,
beberapa orang mulai menggunakan ekonomi sebagi ajang untuk memperkaya diri, bukan
sebagai alat untuk sama-sama mensejahterakkan rakyat.
Berkaitan dengan makalah yang sedang kami susun yang bertemakan “Al-islam dan
ajaran ekonomi” , maka sangat lah penting umat muslim tau mengenai ajaran ekonomi yang
berbasis syariah. Maka dengan adanya makalah ini dapat membantu menambah wawasan kita

mengenai ekonomi syariah.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam
makalah seperti ini :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Apa pengertian ekonomi syariah ?
Apa tujuan dari ekonomi syariah?
Produk bank apa sajakah yang mencakup ekonomi syariah?
Perbedaan ekonomi syariah, konvensional, sosialis, dan kapitalis
Apa pengertian riba ?
Hukum melakukan riba

Macam-macam riba
Dampak riba

3

BAB 2
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN EKONOMI SYARIAH
Ekonomi Syariah merupakan ilmu pengetahuan social yang mempelajari
masalah-masalah ekonomi rakyat yang di ilhami oleh nilai-nilai islam. Ekonomi
syariah berbeda dari kapitalisme, sosialisme, maupun negara kesejahteraan
(Welfare State). Berbeda dari kapitalisme karena Islam menentang eksploitasi
oleh pemilik modal terhadap buruh yang miskin, dan melarang penumpukan
kekayaan. Selain itu, ekonomi dalam kaca mata Islam merupakan tuntutan
kehidupan sekaligus anjuran yang memiliki dimensi ibadah. secara singkat kami jelaskan
bahwa Ekonomi Syariah adalah Sistem ekonomi yang berbasis pada Al-Qur'an dan Sunah,.
B. TUJUAN
Ekonomi Syariah Islam bertujuan menciptakannya perekonomian yang maju, menekankan
keadilan, mengajarkan konsep yang unggul dalam menghadapi gejolak moneter dibanding

sistem konvensional.
Sistem ekonomi Islam yang diwakili lembaga perbankan syari’ah telah menunjukkan
ketangguhannya bisa bertahan karena ia menggunakan sistemi hasil sehingga tidak
mengalami negative spread sebagaimana bank-bank konvensional. Bahkan perbankan syariah
semakin berkembang di masa-masa yang sangat sulit tersebut.
Aplikasi ekonomi Islam bukanlah untuk kepentingan ummat Islam saja. Penilaian
sektarianisme bagi penerapan ekonomi Islam seperti itu sangat keliru, sebab ekonomi Islam
yang konsen pada penegakan prinsip keadilan dan membawa rahmat untuk semua orang
tidak diperuntukkan bagi ummat Islam saja, dan karena itu ekonomi Islam bersifat inklusif.
Seperti dalam firman Allah SWT :

‫فاتبعها جعلناك على شريعة من ثم‬
‫ل يعلمو الذين ء ول تتبع أهوا‬
surah
Al-Jatsiyah
ayat
18
:
”Kemudian kami jadikan bagiu kamu sebuah syari’ah, maka ikutilah syariah itu, dan
jangan kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui”.


4

C. PRODUK BANK SYARIAH

1.

Al-wadi’ah (Simpanan)

Al-Wadi’ah atau dikenal dengan nama titipan atau simpanan, merupakan titipan murni
dari satu pihak ke pihak lain, baik perorangan maupun badan hukum yang harus dijaga dan
dikembalikain kapan saja bila si penitip menghendaki.

2.

Pembiayaan dengan bagi basil
a. Al-musyarakah
Al-musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk
melakukan usaha tertentu. Masing-masing pihak memberikan dana atau amal dengan
kesepakatan bahwa keuntungan atau resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan

kesepakatan.
AI-musyarakah dalam praktik perbankan diaplikasikan dalam hal pembiayaan
proyek. Dalam hal ini nasabah yang dibiayai dengan bank sama-sama menyediakan
dana untuk melaksanakan proyek tersebut. Keuntungan dari proyek dibagi sesuai
dengan kesepakatan untuk bank setelah terlebih dulu mengembalikan dana yang
dipakai nasabah. Al-musyarakah dapat pula dilakukan untuk kegiatan investasi seperti
pada lembaga keuangan modal ventura.
b. AI-mudharabah
Pengertian AI-mudharabah adalah akad kerja sama antara dua pihak, di mana
pihak pertama menyediakan seluruh modal dan pihak lain menjadi pengelola.
Keuntungan dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak. Apabila rugi
maka akan ditanggung pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat dari kelalaian si
pengelola. Apabila kerugian diakibatkan kelalaian pengelola, maka si pengelolalah
yang bertanggung jawab.
 mudharabah muthlaqah merupakan kerja sama antara pihak pertama dan pihak
lain yang cakupannya lebih luas. Maksudnya tidak dibatasi oleh waktu,
spesifikasi usaha dan daerah bisnis.
 mudharabah muqayyadah merupakan kebalikan dari mudharabah muthlaqah di
mana pihak lain dibatasi oleh waktu spesifikasi usaha dan daerah bisnis.


5

Dalam dunia perbankan Al-mudharabah biasanya diaplikasikan pada produk
pembiayaan atau pendanaan seperti, pembiayaan modal kerja. Dana untuk kegiatan
mudharabah diambil dari simpanan tabungan berjangka seperti tabungan haji atau
tabungan kurban. Dana juga dapat dilakukan dari deposito biasa dan deposito spesial
yang dititipkan nasabah untuk usaha tertentu.
c. Al-muzara'ah
Pengertian AI-muzara'ah adalah kerja sama pengolahan pertanian antara pemilik
lahan dengan penggarap. Pemilik lahan menyediakan lahan kepada penggarap untuk
ditanami produk pertanian dengan imbalan bagian tertentu dari hasil panen. Dalam
dunia perbankan kasus ini diaplikasikan untuk pembiayaan bidang plantation atas dasar
bagi hasil panen.
d. Al-musaqah
Pengertian AI-musaqah merupakan bagian dari al-muza'arah yaitu penggarap
hanya bertanggung jawab atas penyiraman dan pemeliharaan dengan menggunakan
dana dan peralatan mereka sendiri. Imbalan tetap diperoleh dari persentase hasil panen
pertanian. Jadi tetap dalam konteks adalah kerja sama pengolahan pertanian antara
pemilik lahan dengan penggarap.
3.


Bai'al Murabahah
Pengertian Bai'al-Murabahah merupakan kegiatan jual beli pada harga pokok dengan
tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam hal ini penjual harus terlebih dulu
memberitahukan harga pokok yang ia beli ditambah keuntungan yang diinginkannya.
.4. Bai'as-salam
Bai'as-salam artinya pembelian barang yang diserahkan kemudian hari, sedangkan
pembayaran dilakukan di muka. Prinsip yang harus dianut adalah harus diketahui terlebih
dulu jenis, kualitas dan jumlah barang dan hukum awal pembayaran harus dalam bentuk
uang

5.

Bai'Al istishna'
Bai' Al istishna' merupakan bentuk khusus dari akad Bai'assalam, oleh karena itu
ketentuan dalam Bai` Al istishna' mengikuti ketentuan dan aturan Bai'as-salam. Pengertian
Bai' Al istishna' adalah kontrak penjualan antara pembeli dengan produsen (pembuat barang). Kedua belah pihak harus saling menyetujui atau sepakat lebih dulu tentang harga
dan sistem pembayaran. Kesepakatan harga dapat dilakukan tawar-menawar dan sistem
pembayaran dapat dilakukan di muka atau secara angsuran per bulan atau di belakang.

6.

Al-Ijarah (Leasing)
Pengertian Al-Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa,
melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang
6

itu sendiri. Dalam praktiknya kegiatan ini dilakukan oleh perusahaan leasing, baik untuk
kegiatan operating lease maupun financial lease.
7.

Al-Wakalah (Amanat)
Wakalah atau wakilah artinya penyerahan atau pendelegasian atau pemberian
mandat dari satu pihak kepada pihak lain. Mandat ini harus dilakukan sesuai dengan yang
telah disepakati oleh si pemberi mandat

8.

Al-Kafalah (Garansi)
Al-Kafalah merupakan jaminan yang diberikan penanggung kepada pihak ketiga
untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung. Dapat pula diartikan
sebagai pengalihan tanggung jawab dari satu pihak kepada pihak lain. Dalam dunia
perbankan dapat dilakukan dalam hal pembiayaan dengan jaminan seseorang.

9.

Al-Hawalah
Al-Hawalah merupakan pengalihan utang dari orang yang berutang kepada orang
lain yang wajib menanggungnya. Atau dengan kata lain pemindahan beban utang dari satu
pihak kepada lain pihak. Dalam dunia keuangan atau perbankan dikenal dengan kegiatan
anjak piutang atau factoring.

10.

Ar-Rahn
Ar-Rahn merupakan kegiatan menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai
jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Kegiatan seperti ini dilakukan seperti jaminan
utang atau gadai.

7

D. PERBEDAAN EKONOMI SYARIAH, KONVENSIONAL DAN
KAPITALIS

Selanjutnya kita akan membahas mengenai perbedaan umum antara ekonomi Islam
dan Konvensional yang dapat diterangkan dalam tabel berikut:
Ilmu Ekonomi Islam
Manusia sosial namun religius
Menangani masalah dengan menentukan
prioritas
Pilihan alternative kebutuhan dituntun
dengan nilai Islam
Sistem pertukaran dituntun oleh etika Islami

Ilmu Ekonomi Konvensional
Manusia sosial
Menangani
masalah
sesuai
dengan
keinginan individu
Pilihan alternative kebutuhan dituntun oleh
kepentingan individu/egois
Pertukaran dituntun oleh kekuatan pasar

Berdasarkan tabel diatas dijelaskan bahwasanya dalam ekonomi Islam tidak hanya
mempelajari individu sosial tetapi juga bakat religius mereka. Perbedaan timbul berkenaan
pilihan dimana ilmu ekonomi Islam dikendalikan oleh nilai-nilai dasar Islam sedangkan
ekonomi konvensional dikendalikan oleh kepentingan individu.
Saat ini kita membagi sistem ekonomi konvensional menjadi 2 jenis yaitu kapitalisme
dan sosialisme. Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi yang secara jelas ditandai oleh
berkuasanya uang atau modal yang dimiliki seseorang sedangkan sosialisme adalah suatu
sistem ekonomi yang secara jelas ditandai dengan berkuasanya pemerintah dalam kegiatan
ekonomi yang menghapus penguasaan faktor-faktor produksi milik pribadi. Adapun
perbedaan antara sistem ekonomi kapitalisme dan sosialisme dengan sistem ekonomi islam
dapat diterangkan dengan tabel dibawah ini :
Ekonomi Islam
Bersumber dari Al-qur’an, As-sunnah, dan
ijtihad
Berpandangan dunia holistik
Kepemilikan individu terhadap uang/modal
bersifat nisbi
Mekanisme pasar bekerja menurut maslahat
Kompetisi usaha dikontrol oleh syariat

Ekonomi Kapitalis
Bersumber dari pikiran dan pengalaman
manusia
Berpandangan dunia sekuler
Kepemilikan individu terhadap modal/uang
bersifat mutlak
Mekanisme pasar dibiarkan bekerja sendiri
Kompetisi usaha bersifat bebas dan
melahirkan monopoli
Kesejahteraan bersifat jasmani, rohani, dan Kesejahteraan bersifat jasadiah
akal
Motif mencari keuntungan diakui lewat Motif mencari keuntungan diakui tanpa ada
cara-cara yang halal
batasan yang berlaku
Pemerintah aktif sebagai pengawas, Pemerintah sebagai penonton pasif yang
pengontrol, dan wasit yang adil dalam netral dalam kegiatan ekonomi
kegiatan ekonomi
Pemberlakuan distribusi pendapatan
Tidak dikenal distribusi pendapatan secara
merata

8

E. PENGERTIAN RIBA




Menurut bahasa, riba memiliki beberapa pengertian, yaitu1;
Bertambah (‫)الزيادة‬, kerena salah satu perbuatan riba adalah meminta tambahan dari
sesuatu yang dihutangkan.
Berkembang (‫)النام‬, kerena salah satu perbuatan riba adalah membungakan harta
uang atau yang lainnya yang dipinjamkan kepada orang lain.
Berlebihan atau Menggelembung, kata-kata ini berasal dari firman Allah surah AlHaj:
Sedangkan menurut istilah, yang dimaksud dengan riba;
1. Syaikh Muhammad Abduh2, berpendapat bahwa yang dimaksud dengan riba
ialah penambahan-penambahan yang diisyaratkan oleh orang yang memiliki
harta kepada orang yang meminjam hartanya (uangnya), kerena pengunduran
janji pembayaran oleh peminjam dari waktu yang ditentukan
2. M. Quraish Shihab3, Riba adalah mengambil kelebihan di atas modal dari
yang butuh dengan mengeksploitasi kebutuhannya.
3. Ibnu Katsir4, riba adalah menolong atau membantu, namun mencari
keuntungan di balik pertolongan tersebut bahkan mencekik dan menghisap
darah.
F. DAMPAK RIBA
1. Bahaya buat masyarakat dan agama5
2. Para Ahli ekonomi berpendapat bahwa penyebab utama krisis ekonomi adalah
bunga yang dibayar sebagai penjiman modal atau dengan singkat bisa disebut
riba6.
3. Riba dapat menimbulkan over produksi. Riba membuat daya beli sebagian
besar masyarakat lemah sehingga persedian jasa dan barang semakin
tertimbun, akibatnya perusahaan macet karena produksinya tidak laku,
perusahaan mengurangi tenaga kerja untuk menghindari kerugian yang lebih
besar, dan mengakibatkan adanya sekian jumlah pengangguran7.

.

1 Dr. H. Hendi Suhendi, M.Si., Fiqh Mualamah,( Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,2005), h.32
2 ibid., h. 58
3 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah; Pesan, kesan, dan Keserasian Al-Qur'an, Volume I, (Cetakan VIII,
Jakarta: Lentera Hati,2006), h.588.

4 .Ibnu Katsir, Terjemahan Singkat Tafsir Ibnu Katsir, diterjemahkan oleh H. Salim Bahreisy dan H. Said
Bahreisy, (Cetakan II,Surabaya: PT Bina Ilmu,1987), h. 497.

5 Ash Shabuni, op. cit., h. 330.
6 Dr. H. Hendi Suhendi, M.Si., op. cit., h. 65.
7 Ibid
9

4. Seringan-ringan dosa riba yaitu seperti halnya kita berjima' dengan ibu kita
sendiri8(Ibn Majah dan al-Hakim).
5. Mendapat laknat dan kelak di yaumil qiyamah mereka pelaku riba, Allah dan
Rasul-Nya akan memerangi mereka, dibangkitkan dalam keadaan gila dan
mereka kekal di dalam neraka.

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‫افجتلتنهبوا ال لسبفلع ال فهموتبلقا ت‬
« ‫ لولقتفهل الن لففتس ال لتتى لح لرلم الل لهه‬، ‫حهر‬
‫ لوالتلس ف‬، ‫ لولما هه لن لقالل » التلشفرهك تبالل لته‬، ‫ لقاهلوا ليا لرهسولل الل لته‬. « ‫ت‬
‫ل‬
‫ل‬
‫ت ال فلغاتفل ل ت‬
‫حلصلناتت ال فهمفؤتملنا ت‬
‫ت‬
‫ لولقفذهف ال فهم ف‬، ‫ لوالت للوتللى ي لفولم ال لزفحتف‬، ‫ لوأك فهل لماتل ال في لتتيتم‬، ‫ لوأك فهل التلرلبا‬، ‫حتلق‬
‫» تإل ل تبال ف ل‬
“Jauhilah tujuh dosa besar yang akan menjerumuskan pelakunya dalam neraka.” Para
sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apa saja dosa-dosa tersebut?” Beliau mengatakan,
“[1] Menyekutukan Allah, [2] Sihir, [3] Membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali
dengan alasan yang dibenarkan, [4] Memakan harta anak yatim, [5] memakan riba, [6]
melarikan diri dari medan peperangan, [7] menuduh wanita yang menjaga kehormatannya
lagi (bahwa ia dituduh berzina).”9
G. HUKUM MAKAN RIBA

‫ن أ ةببيِ ة‬
‫ة‬
‫شي يب ة ة‬
‫ماَ ن‬
‫ن ة‬
‫م ة‬
‫ة‬
‫ب وةع نث ي ة‬
‫ح ب‬
‫حد بث ةةناَ ن‬
‫حير ب‬
‫ن ال ب‬
‫ن بي ن‬
‫ح وةنز ةهةي ينر ب ي ن‬
‫مد ن ب ي ن‬
‫ص ةبباَ ب‬
‫سوُ ن‬
‫جاَب برب ةقاَ ة‬
‫حد بث ةةناَ هن ة‬
‫ل‬
‫مأ ي‬
‫ن ة‬
‫ةقاَنلوُا ة‬
‫ن ةر ن‬
‫شي ي م‬
‫ل ل ةعة ة‬
‫خب ةةرةناَ أنبوُ الززب ةي يرب ع ة ي‬
‫ه وة ة‬
‫م آك ب ة‬
‫ه وة ة‬
‫شاَه بد ةي يهب‬
‫ه ع ةل ةي يهب وة ة‬
‫كاَت بب ة ن‬
‫مؤ يك بل ة ن‬
‫ل الررةباَ وة ن‬
‫سل ب ة‬
‫صبلىَّ الل ب ن‬
‫الل بهب ة‬
‫وةةقاَ ة‬
‫وُامء ) )مسلم‬
‫م ة‬
‫ل هن ي‬
‫س ة‬

‘’Dikatakan Muhammad ibn Ash-Shobbah dan Zuhairun ibn Harb dan Utsman ibn
Abi Syaibah mereka berkata diceritakan Husyaim dikabarkan Abu Zubair dari Jabir RA
beliau berkata: Rasulullah SAW mengutuk makan riba, wakilnya dan penulisnya, serta dua
orang saksinya dan beliau mengatakan mereka itu sama-sama dikutuk. Diriwayatkan oleh
Muslim.’’

Dari hadis diatas maka menurut syariat islam hukumnya dalah haram. Keharaman riba
berlaku baik untuk penambahan nilai dalam jumlah sedikit maupun banyak.

8 lihat, Ibnu Katsir, op. cit., h. 50
9 HR. Bukhari no. 2766 dan Muslim no. 89

10

H. MACAM-MACAM RIBA
a. Riba Fadhl
Definisinya adalah adanya tafadhul (selisih timbangan) pada dua perkara yang diwajibkan
secara syar’i adanya tamatsul (kesamaan timbangan/ukuran) padanya.

b. Riba Nasi’ah
Riba yang muncul akibat adanya jual-beli atau pertukaran barang ribawi tidak sejenis
yang dilakukan secara hutangan (tempo)
c. Riba Qardh
Riba yang muncul akibat adanya tambahan atas pokok pinjaman yang dipersyaratkan
di muka oleh kreditur atau shahibul maal kepada pihak yang berutang(debitur), yang
diambil sebagai keuntungan.
d. Riba Jahiliyah
Riba yang muncul akibat adanya tambahan persyaratan dari kreditur atau shahibul , di
mana pihak debitur diharuskan membayar utang yang lebih dari pokoknya, karena
ketidakmampuan atau kelalaiannya (default) dalam pembayaran saat utang telah jatuh
tempo.
e. Riba yad
Riba yang muncul akibat adanya jual-beli atau pertukaran barang ribawi maupun yang
bukan ribawi, di mana terdapat perbedaan nilai transaksi bila penyerahan salah satu
atau kedua-duanya diserahkan dikemudian hari.

11

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Mayoritas ulama (jumhur) sepakat bahwa praktik bunga yang ada di perbankan
konvensional adalah sama dengan riba dan karena itu haram. Walaupun ada sejumlah
layanan perbankan yang tidak mengandung unsur bunga dan karena itu halal. Namun
demikian, ada sejumlah ulama yang menganggap bahwa bunga bank bukanlah riba dan
karena itu halal hukumnya.
Lalu bagaimana sikap kita setelah mengetahui perbedaan pendapat tentang hukum
bunga bank konvensional tersebut?. Kita bisa memilih salah satu dari pendapat di
atas,akan tetapi tentu harus berdasarkan ilmunya (mengetahui dasarnya) dan juga harus
konsisten. Artinya, jika memilih pendapat bahwa bank konvensional itu haram, maka bagi
orang tersebut jangan pernah mendekati bank. Sementara untuk zaman sekarang apakah
mungkin hal itu bisa dilakukan?, sementara bank itu sudah menjadi kebutuhan yang tidak
bisa terpisahkan, bahkan untuk naik haji saja pasti kita harus berhubungan dengan pihak
bank. Oleh karena itu, kenapa kita harus mempersulit diri?, Bukankah ada pendapat yang
menghalalkan bunga bank konvensional?. Justru dengan adanya perbedaan pendapat ini
menjadi sebuah rahmat (kenikmatan) buat kita. Namun demikian, keputusan terakhir
terserah kepada pertimbangan dan keyakinan kita masing-masing.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa bagi seorang muslim yang taat dan berada
dalam kondisi yang ideal dan berada dalam posisi yang dapat memilih, tentunya akan
lebih baik kalau berusaha menjauhi praktik bank konvensional yang diharamkan. Namun,
apabila terpaksa, anda dapat memanfaatkan segala layanan bank konvensional karena ada
sebagian ulama yang menghalalkannya.
Demikianlah pembahasan singkat tentang riba dan ekonomi syariah

12

DAFTAR PUSTAKA
1. http://mata-air-ilmu-pusat-kecemerlangan.blogspot.com/2013/05/ribahukum-macam-bahaya.html
2. http://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CBwQFjAA&url=http
%3A%2F%2Fpeni.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles
%2F9015%2FTransparan
%2BSyariah.doc&ei=ez8eVJzEF9WWuASJhIL4Aw&usg=AFQjCNEqmvjGiYHs
bXooOmEg1BkT3rPqXQ&sig2=OIs487Pde7LM2Nr8e_qGg&bvm=bv.75775273,d.c2E
3. http://belajar-di-rumah.blogspot.com/2013/04/pengertian-tujuan-danprinsip-prinsip.html
4. http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/memakan-satu-dirham-dari-hasilriba.html
5. http://al-badar.net/pengertian-hukum-dan-macam-riba/
6. http://www.alkhoirot.net/2012/04/hukum-bank-konvensional-dalam-islam.html

7. Bahreisy, Salim & Bahreisy, Said. 1990. Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Katsir Jilid I.
Surabaya: PT Bina Ilmu.

13