negara dan konstitusi negara-negara budaya negara-negara budaya negara-negara budaya

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Bag. ke Empat

Negara & Konstitusi






Negara
Konstitusi
Konstitusi Indonesia
Politik dan Strategi
Politik Nasional Indonesia

1

NEGARA
 Bangsa


(1)

 Wilayah/tempat tinggal 

Negara
 Negara  state, etat, staat  bhs Latin
 status/statum: keadaan tegak & tetap
 Persekutuan hidup manusia  status
civititas  sejak abad XVI  istilah
negara
 Negara (institusi): wilayah, rakyat,
Pemerin-tah (konferensi Motevideo)
 Prasarat lain (Prof. Dr. Sri Sumantri, SH) :
kedaulatan, konstitusi, tujuan negara

2

Negara (2) Beberapa definisi

 Logemann:


Ormas dgn kekuasaannya mengatur
masyarakat.
 Weber: Struktur politik  (ada hukum utk
komuniti manusia berlaku dlm wilayah,
memaksa agar tertib, serta monopoli memiliki
& penggunaan senjata)
 KBBI (1): org di suatu wilayah yg mempunyai
kekuasaan tertinggi yg sah & diatati oleh
rakyat
 KBBI (2): kelompok sosial yg menduduki
wilayah tertentu yg diorganisasi dibawah
lembaga politik & pemerintah yg efektif,
mempunyai kesatuan politik, berdaulat hingga
berhak menentukan Tujuan Nasinal
3

NEGARA

(3)


Teori terjadinya Negara (1)
 Theokrasi  kedaulatan neg. dari Tuhan
- Tuhan YME (monotheis)/dewa (polytheis) yg
mencipta/memerintah alam semesta & isinya
- Raja adalah wakil Tuhan, turunan dewa
 Kekuatan  dominasi “pok kuat” thp “pok lemah”, neg: resultante positif dari sengketa & penaklukan





Organis konsep biologis, berkembang sejak
abad XIX (bersamaan dgn tumbuhnya ilmu
biologi)
Sejarah  dasar penyelidikan etnologi-antropologi teori pertumbuhan evolusi

4

NEGARA


(4)

Teori terjadinya Negara (2)


1.

2.

3.

Perjanjian (kontrak sosial)

Thomas Hobbes  Laviathan utk hilangkan “Homo
homini lupus”  manusia menyerahkan hak2nya pada
seseorang atau dewan & memberikan keabsahan.
Teori ini meletakkan dasar2 negra mutlak.
John Locke  manusia hidup bebas & sederajat 
kekuasan tidak bersifat mutlak.  hak yg tdk hilang

“life, liberty, estate”  melindungi hak2 kodrati.
Jean Jacques Rousseau negara/bada korporatifkolektif dibentuk utk menyatakan kemauan umumnya
& ditujukan utk kebahagian bersama, namun harus
memperhatikan kepentingan idividual
5

NEGARA

(5)

Prasyarat Negara (1)

 Wilayah

daerah besar & kecil (provinsi,
kabupaten & kota (ps 2 UUD no 32/2004)
 Penduduk/warganegara (dibahas tersendiri)
 Pemerintah  sistem monarkhi & republik
- Pem. monarkhi  mutlak, parlementer
- Pem. republik  presidensial, parlementer

- Pemerintah  demokrasi, otokrasi, oligarkhi,
aristokrasi
6

NEGARA

(5)
Prasyarat Negara (2)

 Kedaulatan

 kekuasaan tertinggi utk membuat & melaksanakan UU termasuk memaksa.
- Kedaulatan kedalam (internal souvereignty)
- Kedaulatan keluar (external souvereignty)
- Kedaulatan Tuhan  raja wakil Tuhan
- Kedaulatan Rakyat  dari rakyat
- Kedaulatan Hukum  hukum merupakan
kekuasaan tertinggi
7


NEGARA

(5)

Prasyarat Negara (3)

 Tujuan

Negara, a.l.: memperluas kekuasaan,
menyelenggarakan ketertiban hukum, mencapai kesejahteraan umum
 Plato: Memajukan kesusilaan manusia sbg perseorangan & makhluk sosial
 Roger H.Saltau: Memungkinkan rakyatnya
berkembang serta menyelenggarakan daya
cipta sebebas mungkin.
 NKRI: (lihat alinea ke-4 Pembukaan UUD-45)
8

NEGARA
 Negara


(6)

Bentuk Negara (1)

Kesatuan: neg. merdeka & berdaulat,
dgn satu Pem. Pusat yg berkuasa & mengatur
selurh daerah
- Neg. Kesatuan dgn sistem sentralisasi
- Neg. Kesatuan dgn sistem desentralisasi
 Negara Serikat: bentuk gabungan dari beberapa negara bagian.
- Kekuasan Federal limitatif dari neg. Bagian
- Pem Federal/Pusat: hub. luar negeri, pertahanan neg., fiskal & pos
9

NEGARA (7)
Bentuk Negara (2)
 Negara Dominion: ex Jajahan Inggris yg ingin
tetap bersatu & mengakui Monarkhi Inggris
sbg kepala negara/lambang persatuan. Setiap
negara merdeka penuh, baik dlm pol LN/DN.

 Negara Protektorat: dibawah lindungan neg
lain/badan internasional
- Protektorat Kolonial
- Protektorat Internasional
 Negara Uni: merupakan bentuk gabungan negara, a.l. : utk perlancar kerjasama

Naning, 1982: 38-43
10

NEGARA (8)
Bentuk Pemerintahan (1)
 Monarkhi:

Mono & archie  yg berkuasa 1
orang saja  kerajaan turun temurun
- Monarkhi Absolut
- Monarkhi Konstitusional
- Monarkhi Parlementer
 Oligarkhi: oligoi (sedikit) & archie
- Aristiokrasi (aristos = bangsawan)

- Plutokrasi (plutos = kekayaan)
11

NEGARA (9)
Bentuk Pemerintahan (2)
 Autokrasi

: auto & cratein  memerintah

sendiri
- konsep lama : tdk ada DPR
- konsep baru : DPR sbg pelengkap
 Demokrasi : demos & cratein
- konsep : “Vox Populi, Vox Dei”
- demokrasi langsung & demokrasi
perwakilan

12

NEGARA (10)

 Tugas

Tugas Negara

Negara  menjamin agar Tujuan
Nasional (Tunas) tercapai
 Tunas : aman (tetap eksis) & sejahtera
 Tunas dpt dicapai hanya melalui pembangunan
bangsa & negara
 Pembangunan bangsa yg baik melalui proses :
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pembinaan, pengendalian serta pengawasan—
merupakan fungsi manajemen—dgn seksama
thd bangsa/rakyat, pemerintah & wilayah dgn
tertib & teratur.
13

NEGARA MRT PANCASILA
 Negara

Persatuan : (alinea IV /Tunas 1)
 Negara Kebangsaan : bangsa : teori H.Kohn
E. Renan, F. Ratzel,
 Negara kebangsaan (kesatuan : sejarah, nasib,
kebudayaan, wilayah, asas kerokhanian
 Negara Integralistik
 Negara Kebangsaan yg berketuhanan
 Negara Kebangsaan yg berkeadaban
 Negara Kebangsaan yg berkerakyatan
 Negara Kebangsaan yg berkeadilan sosial
14

KONSTITUSI (1)
 Bhs

Perancis: constituir  membentuk
 Pengaturan dasar pembentukan negara
 Konsensus (general agreement)  negara utk
melindungi kepentingan bersama & diwujudkan
bersama
-Tujuan/cita2 bersama (the general goals of
society).
- Rule of Law sbg landasan & penyelenggaraan
Negara (the basic of government)
- Bentuk institusi & prosedur ketatanegaraan
(the form of institutions & procedures)
15

KONSTITUSI (2)
 Sejumlah

aturan2 dasar & ketentuan2
yang dibentuk untuk mengatur fungsi &
struktur lembaga negara & lembaga
pemerintah terma-suk kerjasama antara
rakyat (masyarakat) & negara dalam
rangka kehidupan berbangsa & bernegara
 Grondwet (Belanda) & grundgesetz
(Jerman)
 Konstitusi merupakan “fundamental law”
 istilah Belanda & Jerman
16

KONSTITUSI (3)
 Prof.

Sri Sumantri : suatu naskah yg
memuat suatu bangunan negara & sendi2
sistem peme-rintahan negara.
 Secara terminologi: Sejumlah aturan
dasar & ketentuan hukum yg dibentuk utk
mengatur fungsi & struktur lembaga
pemerintahan termasuk hubungan
kerjasama antar negara & masyarakat dlm
hal kehidupan berbangsa & bernegara
17

KONSTITUSI

(4)
 Nawiasky (dikutip Dr Hamid Attamimi): ada
norma tertinggi hukum  perlu ditulis
konstitusi atau UUD  agar ada pegangan &
pemberi batas pengaturan kekuasaan negara
 Prof

Oesman (edt), 1992: 74

Miriam Budiardjo: Dlm negara demokrasi
konstitusional, UUD berfungsi khas membatasi
kekuasaan pemerintah sedemikian rupa hingga
penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang2.
Budiardjo,178:96
18

KONSTITUSI (5)

Pentingnya Konstitusi:

 Membagi

kekuasaan dalam negara : bagaimana
kekuasaan dibagi  legislatif, eksekutif &
yudikatif
 Membatasi kekuasaan organ negara, mengatur
hub antar organ negara, menagtur kekuasaan
organ negara dgn warganegara
 Pembatasan kekuasaan & membagi legitimasi
kekuasan pemerintah serta instrumen pengalihan kewenangan.
19

KONSTITUSI (6)
 Konsitusi/UUD

: Dukumen tertulis formal
 Hasil Perjuangan politik bangsa di masa
lampau
 Tingkat tertinggi perkembangan
ketatanega-raan bangsa
 Pandangan pendiri/tokoh bangsa yg
hendak
diwujudkan utk sekarang & yg akan
datang.
 Suatu keinginan, perkembangan
ketatanega-raan bangsa hendak dipimpin

20

KONSTITUSI (7)

PERUBAHAN
 Miriam Budiardjo





Sidang Legislatif dgn tambahan syarat
Referendum/Plebisit
¾ Neg bagian setuju
Musyawarah khusus (convention)

 K.C.Wheare





Kekuatan primer (some primary forces)
Dlm peraturan konstitusi (formal amandement)
Penafsiran hukum (judicial interpetation)
Kebiasaan ketatanegaraan (usage & convention)
21

KONSTITUSI INDONESIA

(1)

Sejarah Lahirnya Konstitusi Indonesia

 Maklumat

Gunseikan no.23/1945 & Ultah
Tenno Haika 29 April 1945
 Sidang2 BPUPKI 29 Mei 1945 – 16 Juni 1945
 Anggota 21 orang, Pimpinan Ir. Sukarno &
Drs. Moh Hatta + 19 mewakili daerah.
 Latar belakang sbg janji Jepang memerdekakan Hindia Belanda dari kekuasaan Penjajahan
Belanda
22

KONSTITUSI INDONESIA (2)

Sejarah Lahirnya Konstitusi Indonesia

 Sidang

PPKI tanggal 18 Agustus 1945
 Menetapkan & mengesahkan pembukaan UUD
yg diambil dari RUU yg disusun Panitia Perumus tgl 22 Juni 1945
 Menetapkan & mengesahkan UUD yg bahannya
hampir seluruhmya dari RUU yg disusun Panitia Perancang UUD tgl 16 Juni 1945
 Memilih Ketua PPKI & Wakilnya sbg Presiden &
Wakil Presiden
 Pek. Presiden sementara dibantu PPKI  KNI
23

KONSTITUSI INDONESIA (3)
Wujud Keformalan Indonesia
Ada rakyat
 Wilayah (ex Hindia Belanda)
 Kedaulatan (Proklamasi Kemerdekaan)
 Pemerintah (sejak terpilihnya Presiden)
 Tujuan Negara (mewujudkan masyarakat adil &
makmur berdasarkan Pancasila)
 Bentuk Negara  negara kesatuan


24

KONSTITUSI INDONESIA (4)
Mekanisme Perubahan UUD

Pasal 37 UUD-1945 (asli)  3 norma utk mengubah :
1. Wewenang mengubah UUD pd MPR sbg lembaga
tertinggi negara
2. Untuk mengubah diperlukan quorum (min 2/3 anggota
MPR)
3. Putusan harus disetujui oleh 2/3 anggota MPR yg hadir


25

KONSTITUSI INDONESIA (5)
PERKEMBANGAN
 UUD-1945

(17/8-1945 – 27/12-1949)
 Konstitusi RIS (27/12-1949 – 17/8-1950)
 UUDS RI (17/8-1950 – 5/7-1959)
 UUD-1945 (5/7-1959 -19/10-1999)
 UUD-1945 + Amdn I (19/10-1999 -18/8-2000)
 UUD-1945 + Amdn I & II (18/8-2000–9/11-2001)
 UUD-1945 + Amdn I s/d III (9/11-2001–10/82002)
 UUD NKRI 1945 (10/8-2002 kini)  Amandemen
I s/d IV
26

KONSTITUSI INDONESIA (6)
UUD NKRI 1945
(UUD 1945 + amandemen IV)
 Tool of social and political control
 Tool of social and political reform
 Tool of social and political engineering
 Prinsip Penyelenggaraan Negara

27

KONSTITUSI INDONESIA (7)
UUD NKRI 1945

Prinsip Penyelenggaraan Negara

Ketuhanan YME
 Cita Negara Hukum (nomokrasi)
 Faham Kedaulatan Rakyat (demokrasi)
 Pemisahan kekuasaan & Prinsip check & balance
 Sistem Pemerintahan Presidensial
 Prinsip Persatuan & Keragaman dlm Neg Kesatuan
 Demokrasi Ekonomi
 Cita Masyarakat Madani


28

KONSTITUSI INDONESIA (8)
UUD NKRI 1945
 Majelis

Lembaga Negara

Permusyawaratan Rakyat (ps 2 & 3)
 Presiden & Wakil Presiden (ps 4 s/d 16)
 Dewan Perwakilan Rakyat (ps 19 s/d 22B)
 Dewan Perwakilan Daerah (ps 22C s/d 22D)
 Badan Pengawas Keuangan (ps 23E s/d 26G)
 Mahkaman Agung (ps 24 & 24A)
 Komisi Yudisial (ps 24B)
 Mahkamah Konstitusi (ps 24C s/d 25)
29

KONSTITUSI INDONESIA (9)
TATA URUT PER-UNDANG2AN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Peraturan Dasar (UUD, Perubahan UUD, Piagam Dasar)
UU/Perpu/Jurisprudensi
Peraturan Pemerintah & Peraturan Presiden
PerMen (Peraturan Pejabat stgkt Menteri)
Perda Provinsi
Peraturan Gubernur
Perda Kabupaten/kota
Peraturan Bupati/Walikota
Peraturan Desa
30

POLITIK DAN STRATEGI (1)
LATAR BELAKANG
 Tunas

(tujuan nasional) hanya dpt dicapai
melalui pembangunan bangsa & negara
 Pembangunan bangsa & negara yg baik melalui
proses manjemen dgn tertib, teratur & seksama thd bangsa/rakyat, pemerintah & wil.
 Rangkaian kegiatan ini dikenal sbg politik
nasional.
 Utk menyelesaikan politik nasional tdk mudah
& diperlukan beberapa cara.
 Salah satu cara  perang (dlm arti luas), utk
memenangkan perang perlu strategi.

31

POLITIK DAN STRATEGI (2)
LATAR BELAKANG
 Perang

merupakan kelanjutan dari politik dgn cara

lain.
 Perang—kini—tidak hanya berarti menghadapi
konflik tetapi juga menghadapi kompetisi dgn
negara lain.
 Evaluasi pembangunan melalui pembandingan
antara rencana strategi dgn hasil pembangunan.
 Strategi : upaya utk memenangkan perang.
 Strategi dpt diubah setelah mengevaluasi hasil
setiap tahap

32

POLITIK DAN STRATEGI (3)
LATAR BELAKANG
 Pengambilan

keputusan adalah fungsi
manajemen yg tidak kalah penting.
 Proses pengambilan keputusan dlm politik
yg baik adalah demokrasi.
 Hakekat demokrasi adalah partisipasi
rakyat dalam pengambilan keputusan
 Membahas politik disamping membahas
strategi juga akan membahas masalah
demo-krasi, karena dgn tegaknya
demokrasi budaya kekerasan dlm
kehidupan berbangsa & ber-negara akan
dapat dicegah.

33

POLITIK DAN STRATEGI (4)
DEFINISI POLITIK









Politik  Yunani (kuno)  polis  negara
Polis : kota  segala masalah yg dihadapi warga kota
Dikembangkan oleh : Socrates, Plato (ttg Republik),
Aristoteles (450 s.M),
India (450 s.M) : buku Dharmasastra & Arthasastra
Cina (500 s.M) : Confusius, Mencius & mazhab Legalis
Indonesia (abad XIII) : Negarakertagama, Babad
Tanah Jawi
Thomas Hobbes, John Lock, Jean J. Rousseau (abad
XVII) s/d pemikir abad XXI
Tulisan2 mereka kini menjadi patokan ilmuwan politik
Budiardjo, 1998
34

POLITIK DAN STRATEGI (5)
DEFINISI POLITIK


Quicy Wright : the art of influencing, manipulating or
controlling major groups, so as the advantage the
purpose of some against the opposition of others.
Chandra, 1979 : 5



KBBI : Segala urusan & tindakan mengenai Pemerintahan negara atau thp negara lain

KBBI, 2002 : 886





Politik (politics) : segenap kegiatan yg berpengaruh
pada alokasi nilai yg mengikat masyarakat utk dpt
memecahkan masalahnya dgn baik.
Kebijaksanaan (policy) : penggunaan pertimbangan2
tertentu yg dianggap lebih menjamin terlaksananya
cita2

35

POLITIK DAN STRATEGI (5)

PERKEMBANGAN DEFINISI POLITIK
Negara : organ tertinggi penyelenggara kepentingan bersama seluruh masyarakat & bangsa.
 Kepentingan bersama = kepentingan nasional
 Peranan negara utk mencapai kepentingan nasional : Mengambil tindakan & Memilih sasaran
 Tindakan utk memecahkan masalah nasional  politik
nasional
 Politik : segenap kegiatan yg berpengaruh dlm alokasi nilai
yg mengikat masyarakat utk dpt memecahkan masalah
negara
 Nilai : pedoman utk tentukan baik/tdk baik atau pedoman
hubungan antar manusia
 Aturan : pedoman yg lebih khusus yg menyatakan hak &
kewajiban manusia yg berkenaan dlm pergaulan/hubungan


36

POLITIK DAN STRATEGI (6)

Pengertian Politik (yg diterapkan)
 Politic (kepentingan umum)
> suatu rangkaian asas/prinsip, keadaan serta jalan, cara &
alat yg akan digunakan utk mencapai tujuan
> suatu keadaan yg kita kehendaki disertai dgn jalan, cara
& alat yg akan digunakan utk mencapai tujuan
 Policy (kebijaksanaan) : penggunaan pertimbangan 2 tertentu utk menjamin terlaksananya usaha/cita2 spt yg dikehendaki
 Hubungan Politic & Policy :
> Politic memberikan : asas, jalan, cara & alat
> Policy memberikan : pertimbangan utk melaksanakan
37

POLITIK DAN STRATEGI (7)
Budaya Politik

Sistem kepercayaan & sistem nilai yg berwujud pola
tingkah laku tertentu—baik berupa perbuatan maupun
simbol2 tertentu—menjadi keadaan yg mewarnai politik masyarakat
atau
 Sikap WN yg dilatar belakangi oleh sistem nilai/sistem kepercayaan thd kehidupan pemerintahan
 Penggolongan :
> Budaya Politik Partisipan
> Budaya Politik Subyek
> Budaya Politik Parochial


Mas’oed, 1983 : 35
38

POLITIK DAN STRATEGI (8)


Struktur (Kelembagaan) Politik

> Kerangka hubungan formal antara : rakyat –
pemerintah – wilayah – kedaulatan
> Yg Umum : Rakyat – Kelompok Kepentingan –
Partai Politik – Badan Legislatif – Badan
Eksekutif – Birokrasi – Badan Yudikatif
 Proses Politik :
Kegiatan politik—dalam kenyataan—yg motivasinya bersumber dari budaya politik &
dilakukan melalui strukur politik yg ada
39

POLITIK DAN STRATEGI (9)
 Partisipasi

Politik :
Kegiatan seseorang/kelompok orang utk ikut
aktif dlm kehidupan politik, dgn jalan memilih
pemimpin negara
atau
Kegiatan WN yg bertindak a.n pribadi utk
mempengaruhi kebijaksanaan Pemerintah
> Sifat : individu/kolektif, spontan/terorganisasi, damai/kekerasan
> Bentuk : konvensional/non konvensional
40

POLITIK DAN STRATEGI (10)
Partisipasi Politik Jaman Moderen
Myron Wiener  5 hal
 Modernisasi : komersialisasi pertanian
 Pengaruh Kaum Intelektual & Komunikasi
Massa
 Perubahan Struktur Sosial  gol menengah
 Konflik Pimpinan Partai
 Keterlibatan Pemerintah yg meluas dlm urusan
Sosial, Budaya & Ekonomi
Weiner, 1966 : 223
41

POLITIK DAN STRATEGI (11)
Partisipasi Politik Jaman Moderen
1. Modernisasi
 Komersialisasi Pertanian  petani sudah berfikir
sbg penghasil utk wilayah/negara
 Mekanisasi pertanian bengkel/pabrik peralatan
pertanian  klas pekerja
 Industrialisasi  klas pekerja & klas menengah
 Urbanisasi  migrasi penduduk ke dekat kerja
 Pusat kota tidak lagi pada sekitar Puri
 Tuntutan : perbaikan pendidikan, perumahan, dls
 Walikota  social security
42

POLITIK DAN STRATEGI (13)
Partisipasi Politik Jaman Moderen

2. Pengaruh Kaum Intelektual & Komunikasi

Massa
 Kaum Intelektual (cendakiawan, filosof)  ide
egaliter, nasionalisme
 Komunikasi massa  kemampuan baca tulis 
komersialisasi percetakan
3. Perubahan Struktur Sosial
 Struktur Sosial : Kelas Atas (pemilik modal),
Kelas Menengah (intelektual/innovator), Kelas
Bawah/ Pekerja
 Kelas menengah makin besar  ingin berperan
dalam politik
43

POLITIK DAN STRATEGI (14)
Partisipasi Politik Jaman Moderen

4. Konflik Pimpinan Partai
 Pemimpin Partai  ingin menang dlm pemilu 
dukungan massa
 Dapat terjadi khaos (kacau) bila tidak
dikendalikan
5. Keterliban Pemerintah yg Meluas dalam
Urusan Sosial, Budaya & Ekonomi
 Urusan yg dapat ditangani murni oleh masyarakat dilakukan oleh Pemerintah  masyarakat
bereaksi  politisasi
44

POLITIK DAN STRATEGI (15)
Pengertian Umum ttg Strategi
 Bhs

Yunani kuno  Strategos  “the art of
generalship”.
 Ilmu & seni memenangkan perang.
 Pra abad XIX semua pemimpin negara pernah/
berasal dari panglima perang.

Pengertian Militer ttg Strategi
 Henri

Antoine Jomini  strategi seni
menyelenggarakan perang di atas peta yg
meliputi kawasan perang

45

POLITIK DAN STRATEGI (16)

PENGERTIAN MILITER TTG STRATEGI
 Karl

von Clausewitz :
> perang merupakan kelanjutan politik dgn
cara lain,
> strategi cara menggunakan
pertempuran
utk mencapai tujuan
> taktik cara menggunakan kekuatan mil
dlm
pertempuran

 Sir

Basil Liddle Hart  strategi seni
menggunakan kekuatan mil. utk tujuan yg
ditetapkan politik

46

POLITIK DAN STRATEGI (17)
Perkembangan Pengertian Strategi

Secara umum  Pengetahuan Penggunaan Kekuatan
Militer utk menangkan Perang
 Abad XX  menangkan perang bukan se-mata2 karena
kekuatan militer
 Andre de Beaufre  seni menggunakan kek.mil
sedemikian rupa sehingga memberikan sumbangan yg
paling efektif utk mencapai sasaran yg ditentukan oleh
politik.
 Henry E. Eccles (1959 : 21)  Mengarahkan berbagai
kekuatan secara komprehensif agar dapat memenuhi
tujuan atau sasaran yg lebih luas termasuk
penjadwalan/pentahapan melalui sasaran antara agar
tercapai sasaran utama
47


POLITIK DAN STRATEGI (18)
Perkembangan Pengertian Strategi


Prof H.Bintoro Tjokroamidjojo, MA (1980 :13)
Merupakan “perhitungan” mengenai rangkaian
kebijaksanaan & langkah2 pelaksanaan, & perlu
diformulasikan secara mantik dgn pendekatan disiplin
tertentu secara ilmiah



Gordon J. Pearson (1990 : 19) : utk kalangan bisnis 
melakukan pekerjaan utk kemakmuran yg panjang. Dan
meyakinkan bahwa sumber daya masih tersedia utk
sepuluh hingga duapuluh tahun mendatang,

48

POLITIK DAN STRATEGI (19)
PERKEMBANGAN PENGERTIAN
STRATEGI
 John

M. Collins (1974 : 14) : Strategi Nasional 

menyatukan seluruh kekuatan nasional (mil & sipil)
untuk masa damai & darurat utk mempertahankan
kepentingan & tujuan nasional

 Strategi

>
>
>
>

sebagai Metoda berfikir : sasaran

Menyusun peristiwa dlm skala prioritas
Memilih cara bertindak yg paling efektif
Hanya ada 1 strategi yg cocok pada waktu tertentu
Setiap strategi mungkin terbaik pada waktu ini,
namun terburuk di masa lain
49

POLITIK DAN STRATEGI (20)
Hakikat Strategi (kini berkembang)
 Rangkaian

kebijaksanaan & pelaksanaan utk
mencapai tujuan
 Strategi akan beranjak dari kerangka teori
pemikiran tertentu berisikan pilihan alternatif
yg tidak bebas dari kecenderungan2
 Dalam menyusun strategi melalui pendekatan
tertentu
 Pendekatan yang dianjurkan oleh negara kita
adalah pendekatan keamanan & kesejahteraan
50

POLITIK DAN STRATEGI (21)

Beberapa Teori Penerapan Strategi
Menentukan pilihan yg saling bertentangan
 Tujuan terbatas
>< Tujuan tidak terbatas
 Pendekatan langsung
>< Pendekatan tidak langung
 Operasi garis dalam
>< Operasi garis luar
Unsur2 Pokok Menyusun Strategi
 Tujuan/sasaran
 Situasi Lingkungan
 Antipasi thd :Tantangan, ancaman, hambatan &
gangguan (di kalangan bisnis dikenal sebagai
opportunity, thread, weakness)
 Ketahanan Nasional (di kalangan bisnis : strenght)
51

POLITIK NASIONAL INDONESIA

(1)

 Hakekat

Politik Nasional Indonesia 
kebijaksanaan dasar yg ditempuh Negara utk
mencapai TUNAS

 Politik

Nasional harus cerminkan ideologi &
sikap bangsa :
> Kebutuhan Pokok : Kesejahteraan & Pertahanan
Keamanan
> Hal2 yg timbul di lingkungan sendiri (DN)
> Hal2 yg timbul dari luar lingkungan (LN)
52

POLITIK NASIONAL INDONESIA (2)
 Politik Nasional  Politik Pembangunan

Pembangunan Bid Ekonomi  “leverage effect”
> Pembangunan Bid Sosial Budaya
> Pembangunan Bid Politik
> Pembangunan Bid Pertahanan Keamanan
>

 Politik

Nasional Indonesia

> Pol. Dalam Negeri  menaikan harkat/martabat
bangsa
> Pol. Luar Negeri  bebas aktif
> Pol. Ekonomi  menuju swasembada
> Pol. Pertahnan Keamanan  defensif aktif

53

POLITIK NASIONAL INDONESIA (3)
 Sikap

Budaya Politik

WNI yg dilatar belakangi oleh
sistem nilai thd kehidupan pemerintahan
lebih mengarah pada Budaya Politik
Parochial

Konflik Pimpinan Partai

 Pemimpin

Partai  ingin menang dlm
pemilu  dukungan massa (massa masih
parochial) masih dominan dpt terjadi
khaos (kacau) bila tdk dikendalikan

54

POLITIK NASIONAL INDONESIA (4)


Struktur Lembaga Politik :
> Kelompok2 Kepentingan : Ormas & Orsos :

LSM, NGO
> Partai2 Politik : akankah ada Partai lokal ?
> Badan Legislatif : MPR, DPR & DPD
> Badan Eksekutif
> Birokrasi : Sipil & Militer
> Badan Peradilan : MA (PT, PN, P khusus),
MK, KY
55

DAFTAR RUJUKAN
Soemiarno (2006), Negara dan Konstitusi
Affif, Prof Faisal, 2003. Melacak Pemikiran Strategik. Jakarta, Paramadina
Budiardjo, Prof Miriam, 1980, Partisipasi dan Partai Politik, Jakarta, Gramedia Pustaka
Utama
Chandra, Prakash, 1982, International Politics, Delhi, Vikas Publishing House PVT
Collins, John M, 1974, Grang Strategy, Principles & Practices, Annapolis, MA USN
Institute
Eccles, Henry E, 1959, Logistics in the National Defense, Harrisburg, Penn, The
Stackpole co.
Huntington, Samuel P.,1983, Tertib Politik (terjemah. Simamora), Jakarta, CV Rajawali
Mas’oed, Mochtar & Collin Mc Andrews, 1983, Perbandingan Sistem Politik, Yogya-karta,
Gadjah Mada University Press
Paret, Peter, 1985, Clausewitz and the State, the man his theories, and his time,
Princeton, NJ, Princeton University Press
Pearson, Gordon J, 1990, Strategic Thinking, New York, NY, Prentice Hall
Suseno, Franz Magnis, 2001, Etika Politik, Prinsip-prinsip Moral Dasar Kenegaraan
Moderen, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama
Tjokroamidjojo, Prof Bintoro, 1980, Teori Strategi Pembangunan Nasional, Jakarta, PT
Gunung Agung
Weiner, Myron (edt), 1966, Modernization : The Dynamics of Growth, Cambridge, Mass, 56
Voice Of America Forum Lectures