Laporan Akhir Praktikum Kimia SMA

  Kimia SMA

PERCOBAAN III

Judul : Identifikasi Lipid

  Tujuan : Menguji kelarutan minyak dalam berbagai pelarut. Membuktikan adanya pembentukan sabun jika minyak direaksikan dengan basa kuat. Hari / Tanggal : Jum’at / 9 Nopember 2007 Tempat : Laboratorium Kimia FKIP UNLAM Banjarmasin

I. DASAR TEORI

  Lipid adalah senyawa organik yang tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut nonpolar atau semi polar seperti eter dan kloroform. Lemak dan minyak salah satu bagian dari lipid disamping jenis yang lain, seperti prostaglandin, fosfolipid, terpenoid, steroid dan lain-lain.

  O CH O CH O C R

  2

  2 CH OH + 3 HO C R CH O C R + 3 H O

  2

  2 CH

2 OH O

  CH

  2 O C R

  O Gliserol + 3 molekul asam lemak trigliserida (lemak/minyak) + air

  Bahan lipid yang paling banyak terdapat di dalam jasad hidup adalah turunan gliserol. Lemak dan minyak merupakan triester glisreol, yaitu triagliserol (sering disebut trigleserida). Fosforida atau fosfolipid dalah campuran ester gliserirol yang satu gugus hidroksil dari gliserolnya diesterkan dengan penggalan asam fosfat. Spingolipid merupakan turunan dari asam gliserol yang sangat erat hubungannya dengan fosfolipid.

  Sebagian besar gliserida pada hewan berupa lemak (lemak babi, lemak sapi) sedangkan gliserida dalam tumbuhan cenderung berupa minyak (minyak jagung, minyak bunga matahari).

  3 Mirisil palmitat dari lilin lebah Mirisil palmitat dari lilin karnauba

  2 CH 2 (CH 2 )

  2 CR1 CH

  2 O

  Reaksi penyabunan : O CH

  16 dan C 18 , tetapi dapat juga mengandung karboksilat dengan bobot atom lebih rendah.

  Sabun adalah garam logam nonalkali (biasanya garam natrium) dari asam-asam lemak. Sabun mengandung garam C

  Kimia SMA

  28 CH

  24 CO

  O CHO

  3 CH 3 (CH 2 )

  28 CH

  2 CH 2 (CH 2 )

  14 CO

  3 (CH 2 )

  CH

  Asam-asam lemak juga dapat diperoleh dari lilin (waves), misalnya lilin lebah. Dalam hal ini, asam lemak diesterkan dengan suatu alkohol sederhana yang berantai panjang dan tidak tersusun dari satuan gliserol. Kebanyakan lemak dan minyak terdapat dalam alam merupakan campuran (ketiga bagian dari asam lemak tidaklah sama ). Lilin lipid berbeda struktur dengan lilin farafin yang berasal dari minyak bumi.

  Asam lemak yang diperoleh dari hidrolisis suatu lemak atau minyak yang disebut asam lemak , umumnya mempunyai rantai hidrokarbon panjang dan tak bercabang. Lemak dan minyak seringkali diberi nama sebagai derivat asam lemak. Misalnya, tristearat, dari gliserol diberi nama tristearin, dan tripalmitat dari gliserat, disebut tripalmitin. Minyak dan lemak dapat juga diberi nama dengan cara yang biasa dipakai untuk penamaan suatu ester sebagai : gliseril searat dan gliseril tripalmitat.

  2 OH

  • O CH

2 CR2 + 3 NaOH CH

  2 OH + 3RCOONa

  2 O

  2 CR3 CH

  2 OH

  Lemak Basa kuat gliserol (Sabun) Kegunaan sabun ialah mengemulsi kotoran berminyak sehingga dapat dibuat pembilasan. Kemampuan ini disebabkan oleh dua sifat sabun. Pertama, karena adanya rantai karbon, sebuah molekul sabun larut dalam zat nonpolar, seperti

  Kimia SMA

  tetesan-tetesan minyak. Kedua, ujung ion molekul sabun yang tertarik pada air, ditolak oleh ujung-ujung anion molekul-molekul sabun yang menyembul dari tetesan minyak lain. Karena tolak menolak antara tetes sabun-minyak, maka minyak tidak dapat saling bergabung tetapi tetap tersuspensi.

II. ALAT DAN BAHAN

  A. Alat yang digunakan:

  1. Tabung reaksi 8 buah

  2. Gelas Kimia 50 mL 1 buah

  3. Pipet tetes 2 buah

  4. Penjepit tabung 1 buah

  5. Rak tabung reaksi 1 buah

  6. Termometer

  7. Hot plate

  B. Bahan

  1. Minyak goreng

  2. Na

  2 SO 3 1%

  3. Alkohol 70%

  4. Eter

  5. Kloroform

  6. Aseton

  7. Aquades

  8. NaOH 2M

  9. NaCl 2M

III. PROSEDUR KERJA

   Uji Kelarutan

  1. Memasukkan pelarut Na

2 SO 3 1% sebanyak 1 mL ke dalam tabung reaksi 1.

  2. Mengulangi poin 1 untuk pelarut eter, alkohol 70%, Aquades dan Aseton berturut – turut pada tabung 2 - 5 berikutnya.

  Kimia SMA

  3. Memasukkan 2 – 3 tetes minyak goreng pada masing – masing tabung reaksi.

  4. Mengocok selama 1 menit

  5. Mendiamkan selama 5 menit dan mengamati kelarutan minyak dalam pelarut – pelarut tersebut.

  6. Mencatat hasilnya.  Penyabunan

  1. Memasukkan 1 mL minyak ke dalam tabung reaksi, kemudian menambahkan 4 mL NaOH 2M.

  o

  2. Memanaskan dalam penangas air bersuhu 80 – 100 C selama 30 menit, lalu menambahkan 2 mL NaCl 2M.

  3. Mendinginkan sampai terbentuk endapan atau gumpalan.

  4. Memisahkan lapisan air dari endapannya atau gumpalannya dengan memipetnya

  5. Menambahkan air sampai setengah tabung reaksi. Menutup dan mengocok perlahan.

  6. Mengamati perubahan yang terjadi dan mencatat hasil.

IV. DATA PENGAMATAN

  1. Uji Kelarutan

  Tabel Pengamatan NO Pengamatan Hasil Pengamatan

  1. Aquades 1 mL + 3 tetes minyak Tidak larut

  2. Na SO 1% 1mL+ 3 tetes minyak Tidak larut

  2

  3

  3. Alkohol 70% 1mL + 3 tetes minyak Tidak larut

  4. Eter 1 mL + 3 tetes minyak Larut

  5. Aseton 1 mL + 3 tetes minyak Larut

  6. Kloroform 1mL + 3 tetes minyak Larut

  2. Penyabunan

  Kimia SMA

  Tabel Pengamatan NO Pengamatan Hasil 1. 1ml minyak + 4 ml NaOH 2 M Tidak larut, terdapat dua lapisan

  2. Memanaskan dalam penganas air Terbentuk gumpalan di atas permukaan larutan bersuhu 80-100C 3. sda 2 ml NaCl 2 M mendinginkan

  4. sda

  Memisahkan lapisan air, mengambil endapan + air ½ tabung.

  5. Larutan berbusa Menutup dan mengocok

V. ANALISIS DATA

1. Uji kelarutan

  Uji kelarutan dilakukan untuk mengetahui kemampuan melarutnya lemak atau minyak dalam air maupun pelarut-pelarut lainnya. Dalam percobaan ini digunakan beberapa pelarut baik polar maupun non polar, seperti Aquades, Na SO 1%, Alkohol 70%, Eter dan Aseton.

  2

3 Percobaan ini dilakukan dengan mereaksikan pelarut Aquades, Na SO

  2

  3

  1%, Alkohol 70%, Kloroform, Eter dan Aseton dengan 3 tetes minyak pada masing-masing tabung reaksi. Dari hasil percobaan didapatkan bahwa dalam pelarut-pelarut tersebut, minyak tidak dapat larut kecuali dalam eter dan aseton. Minyak tidak dapat larut dalam Aquades, Na

  2 SO 3 1%, Alkohol 70%, karena

  pelarut-pelarut tersebut merupakan pelarut yang bersifat polar. Sedangkan minyak merupakan senyawa yang bersifat non polar yang hanya dapat larut dalam pelarut sejenis, sehingga minyak tidak dapat larut dalam pelarut-pelarut tersebut.

  Dalam pelarut Aquades, disebabkan juga oleh perbedaan berat jenis antara air dengan minyak, minyak memiliki berat jenis 0,91 – 0,94 sedangkan air 0,8. Dalam pelarut Na

  2 SO 3 1%, dan Alkohol 70% disebabkan juga karena

  pelarut-pelarut tersebut masih mengandung sejumlah air, kita tahu bahwa

  Kimia SMA

  minyak tidak dapat larut dalam Aquades sehingga minyak tidak dapat larut dalam pelarut-pelarut tersebut.

  Minyak dapat larut dalam Kloroform, Eter dan Aseton, karena Kloroform, Eter dan Aseton merupakan pelarut yang bersifat non polar dan minyak juga bersifat non polar sehingga dapat larut.

2. Pembentukan sabun

  Penyabunan merupakan proses terbentuknya sabun dari suatu lemak dengan mereaksikannya dengan suatu basa dan menghasilkan gliserol serta garam dari lemaknya. Sabun adalah senyawa garam logam alkali (biasanya garam natrium) dari asam-asam lemak. Sabun mengandung terutama garam C

  16 dan C ,.

18 Dalam proses penyabunan ini dilakukan dengan mereaksikan 1 mL

  minyak dengan 4 ml NaOH 2 M dan memanaskan selama 30 menit pada penangas air. Penambahan basa berupa NaOH ini dimaksudkan untuk menghasilkan garam Na dari lemaknya. Reaksi lemak tersebut dengan NaOH yang menghasilkan gliserol dan sabun. Kemudian ditambahkan dengan 2 ml NaCl 2 M dan didinginkan. Penambahan NaCl ini dilakukan untuk mengendapkan sabun yang terbentuk. Proses tersebut menghasilkan larutan dan endapan atau gumpalan berwarna kuning menghasilkan sabun ditunjukkan dengan penambahan air pada endapan dan dikocok hingga menghasilkan busa atau buih pada permukaan larutan. Busa ini merupakan emulsi pada air yang menunjukkan bahwa telah terbentuk sabun pada reaksi tadi.. Endapan tersebut dipisahkan dari airnya dan kemudian ditambahkan dengan air hingga air memenuhi setengah tabung reaksi dan dikocok. Percobaan yang

  Jika kita menambahkan suatu alkalis kuat atau basa kuat seperti NaOH pada lemak maka ikatan antara asam lemak dengan gliserol akan terputus dan gugus hidroksil (-OH) dari NaOH akan membentuk molekul gliserol. Dengan reaksi sebagai berikut :

  Kimia SMA

  O CH O C (CH ) CH

  2

  2

  14

  3 O kalor

  CH O C (CH ) CH + 3NaOH

  2

  14

  3 O

  CH

  2 O C (CH 2 )

  14 CH

  3 Tripalmitat

  CH OH

  2 O

  CH OH + CH

  3 (CH 2 )

  14 CO Na

  CH OH

  2 Gliserol Na-palmitat (sabun)

  Dari data percobaan yang dilakukan oleh beberapa kelompok dapat diketahui bahwa hasil yang didapat sama dengan hasil dari data percobaan yang telah kami lakukan. Di mana hasilnya adalah minyak dapat larut dalam kloroform, eter dan aseton,sedangkan dalam aquades,alkohol dan Na

  2 SO

  3 minyak tidak dapat larut.

  Untuk data reaksi penyabunan dapat diketahui bahwa hasilnya juga sama yaitu terjadi pembentukan sabun.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

  Dari percobaan yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

  1. Minyak adalah suatu senyawa yang bersifat non polar dan tidak larut pada pelarut polar seperti Na

  

2 SO

3 1%, Alkohol 70%, dan Aquades.

  2. Minyak larut dalam senyawa non polar seperti eter, dan aseton.

  3. Sabun dibuat dari lemak yang direaksikan dengan basa kuat.

  Kimia SMA

B. Saran 1. Perlu waktu yang cukup untuk melakukan praktikum.

  2. Dalam melakukan praktikum diperlukan kesabaran, ketelitian, dan kecermatan.

  VII. HAMBATAN-HAMBATAN

  Waktu yang tersedia untuk praktikum kurang mencukupi, yaitu pada waktu pemanasan untuk reaksi penyabunan sehingga sabun yang dihasilkan kurang maksimal di mana praktikan biasanya tergesa-gesa untuk menyelesaikan praktikum.

  VIII. DAFTAR PUSTAKA

  Purba,Michael.2000. Kimia SMU Kelas 3 Tengah Tahun Pertama. Jakarta: Erlangga

  Sudarmo, unggul. 2004. KIMIA untuk SMA kelas XII. : Jakarta: Erlangga Tim Penyusun. 2004. PR Kimia 3B . Klaten : Intan Pariwara.

  Kimia SMA

LAMPIRAN

FLOWCHART

IDENTIFIKASI LIPID

  1. UjiKelarutan

  1 mL Aquades + 2 tetes Minyak Mengocok dan mengamati kelarutan minyak

  Larutan N/B:

  • Mengganti aquades dengan pelarut sebagai berikut:

  1. Na

  2 SO 3 1 %

  2. Alkohol 70%

  3. Kloroform

  4. Aseton

  5. Eter

  2. Penyabunan

  1 mL Minyak + 4 ml NaOH 2M Memanaskan dalam penangas air bersuhu

  o

  80 C sampai 100 C Menambahkan 2 ml NaCl 2 M Mendinginkan sampai terbentuknya endapan atau gumpalan Memisahkan lapisan airnya dan mengambil endapannya

  Endapan / gumpalan Menambahkan air sampai setengah tabung reaksi

  Menutup dan Mengocok larutan perlahan Endapan / gumpalan