Media Forum Komunikasi Guru-Guru Agama di Indonesia

  Newsletter

G uru M erdeka

Dari Redaksi Media Forum Komunikasi Guru-Guru Agama di Indonesia AAT Sajian Utama : ini di tengah berbagai persoalan hidup sehari-hari d a n k e s i b u k a n y a n g

  HIMSA MOH EKERASAN

  S A - E K N me yita waktu, sering kali kita tidak memberikan perhatian pada berbagai gejala munculnya kekerasan (violence) di sekitar kita.

  Segi-segi kerasan ini bukan hanya praktik melukai fisik, tetapi ALAH satu praktik kekerasan yang sangat juga praktik melukai perasaan d e n g a n m e m b e r i t e k a n a n

  penting diperhatikan guru adalah

  psikologis, praktek ekonomi yang kekerasan terhadap anak (KTA). tidak jujur sehingga ada pihak yang mengalami kerugian secara tidak

  S

  Sekretaris Komisi Perlindungan Anak

  s a h a t a u t i d a k m e n d a p a t

kesempatan untuk memperbaiki Indonesia (KPAI) Hadi Supeno, dalam

penghasilan. Selain itu terdapat

  artikelnya (KOMPAS, 23/7/08) menyebutkan

  juga kekerasan dalam bentuk simbolis, seperti tulisan-tulisan

  data KPAI tahun 2007 yang dianalisis dari 19

  atau gambar yang mendiskreditkan

  surat kabar yang memperlihatkan 11,3 persen orang atau kelompok tertentu.

  K e k e r a s a n d a l a m b e r b a g a i

  kekerasan terhadap anak dilakukan oleh guru

  bentuknya merupakan penyakit

  (atau nomor dua setelah kekerasan yang

  sangat berbahaya yang bisa menghancurkan kedamaian dan

  dilakukan orang-orang di sekitar anak yang kesejahteraan bersama.

  Terkait dengan fokus pada mencapai 18 persen). Pada t ahun 2 0 0 8 , kekerasan, Newsletter edisi

  kekerasan Guru terhadap anak mengalami

  Agustus 2008 ini menampilkan notulensi dan refleksi hasil

  peningkatan 39,6 persen dari 95 kasus KTA

  pertemuan Forum Komunikasi

  atau jumlah tertinggi dibanding pelaku

  Guru-Guru Agama yang diisi dengan diskusi Film Mahatma

  kekerasan terhadap anak yang lain. Kekerasan

  G a n d h i ' P a h l a w a n E m o h

  yang dilakukan guru terhadap anak ini belum

  Kekerasan' India yang menjadi i n s p i r a t o r b a n y a k p e j u a n g

  termasuk kekerasan psikologis berupa perdamaian di seluruh dunia. perlakuan menekan dan .....................

  Selamat membaca

  Forum Komunikasi Guru-Guru Agama di Indonesia

  Guru Merdeka

  mengancam anak yang dilakukan guru tatwam asi: kamu adalah aku, aku menjelang pelaksanaan ujian nasional adalah kamu. Penafsiran dari ajaran ini atau ujian akhir sekolah berstandar kuran g lebih adalah apa dan nasional. Sementara itu kita sangat bagaimana yang kita lakukan terhadap memahami bahwa setiap bentuk yang lain pada dasarnya adalah kekerasan ak an men gh asi lk an dilakukan juga untuk diri kita sendiri. kekerasan yang lain bila tidak segera Umat Kristiani memahami secara kita putus lingkaran kekerasan ini. mendalam apa yang dikatakan Yesus ketika menjawab pertanyaan orang-

  M O H E KE R AS AN D AN AS I H

  E K K orang Saduki dalam Injil Matheus

  AYANG

  S 22:28-34, “Hukum manakah yang Ajaran emoh kekerasan (ahimsa, paling utama?” Yesus menjawab:

  non violence

  ) ada dalam semua agama. “H ukum yan g terut ama ialah , E m o h ke ke r asan adal ah j uga dengarlah hai orang-orang Israil, terjemahan kasih sayang yang dinamis. Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.

  Emoh kekeraan kurang lebih adalah Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan sikap menjaga diri untuk tidak melukai segenap hatimu dan dengan segenap atau merusak apa pun bentuk hidup jiwamu dan segenap akal budimu dan m a k h l u k c i p t a a n T u h a n . dengan segenap kekuatanmu. Dan Penjabarannya adalah emoh melukai hukum kedua adalah kasihilah atau merusak perasaan, kehormatan, sesamamu manusia, seperti dirimu martabat serta kemerdekaan orang lain sendiri. Tidak ada lagi hukum yang dan menghindari diri dari sikap yang lebih utama dari pada kedua hukum l an gsun g-at au t i dak l an gsun g ini”. Sementara itu umat Islam sangat men gh alan gi tumbuh kemban g akrab dengan ajaran hadits nabi mahluk lain yang berguna bagi Muhammad “Tidak dianggap beriman harmoni semesta dalam waktu kini seseoran g hin gga ia men cin t ai atau di kemudian hari. Kasih sayang s a u d a r a n ya s e s a m a m a n u s i a yang tumbuh dari kesadaran syukur sebagaimana mencintai dirinya sendiri dan merawat keh idupan yan g (HR. Bukhari dan Muslim). Kasih memungkinkan orang selalu sadar dan sayang itu sendiri adalah ajaran dasar waspada untuk emoh kekerasan. setiap agama, wujud dari rasa syukur

  Dalam agama Hindu umat atas kehidupan yang diselenggarakan diajarkan dengan sangat serius tentang oleh Tuhan yang maha Pengasih dan Forum Komunikasi Guru-Guru Agama di Indonesia Guru Merdeka

  Penyayang. ini dapat ditelusuri pada akar satu, Namun saat ini bicara emoh yaitu hasrat kuasa-menguasai atau ego kekerasan menjadi sebuah perjuangan. atau hawa nafsu yang tak terkendali.

  Televisi yang setiap hari menjadi candu H asrat in i sesun gguh nya akan dan kiblat hampir setiap orang, hampir terkendali kesanggupan untuk kritis tidak absen memperton ton kan pada diri sendiri, introspeksi terus kekerasan. Para wakil rakyat dan tokoh menerus sehingga mampu keluar dari masyarakat j uga tidak sungkan jebakan yang ada dalam diri kita mempertontonkan kata-kata atau sen diri. Kesan ggupan in i akan sikap kekerasan terhadap orang atau diperkuat oleh tali ketulusan mengabdi kelompok yang tidak disukai dengan pada upaya mewujudkan kehidupan hujatan atau menebar gosip yang yang lebih baik. Pengendalian yang mencederai martabat orang lain. Para hanya mungkin ketika ada orentasi pemimpin kita juga tega membiarkan atau tujuan hidup yang jelas, bahwa ada warga Negara yang dianiaya pada akhirnya segala sesuatu kembali bahkan diusir dari rumahnya karena pada Sang asal kehidupan. Segalanya mempunyai keyakinan berbeda dari yang dilakukan dalam mengisi saat orang kebanyakan. h i du p pe r l u di b e r i ke r an gk a Bagaiamana situasi di sekolah- pengabdian pada Nya. sekolah kita? Bagaimana sikap rekan- U n tuk men gen ali h asrat rekan guru ketika menghadapi anak- berkuasa, ego atau hawa nafsu ini, bisa anak yang tertekan oleh situasi di dicermati dari keinginan-keinginan, rumah? Bagaimana menghadapi anak- kekhawatiran atau ketakutan, rasa anak yang mempunyai kemampuan marah dan cemburu, serta dalam atau karakter berbeda dari pada persepsi diri kita tentang diri sendiri, u m u m n ya a n a k ? B a ga i m a n a persepsi pada orang lain maupun menemani anak-anak yang tertipu oleh kehidupan secara umum. Hasrat terror iklan televisi? Saatnya kita lebih berkuasa yang menguasai diri manusia, pro-aktif un tuk waspada emoh membuat ia melihat dirinya sebagai kekerasan. pusat segala sesuatu. Dalam keadaan ini seolah apa yang dipikir, apa yang A KAR K EKERASAN PADA H ASRAT dilihat, dirasa dan diinginkan oleh B ERKUASA yang bersangkutan adalah kebenaran

  Untuk mewujudkan dua hal yan g h ar us di pen uh i . H i l an g

  3 Edisi IX/Th/II Agustus 2008 Edisi IX/Th/II Agustus 2008

  Forum Komunikasi Guru-Guru Agama di Indonesia

  Guru Merdeka

  pertimbangan bahwa apa pun berkembang hingga menjadi sesuatu pilihan tindakan yang diambil selama yang seolah-olah biasa dan tidak lagi dalam hidup harus diuji dengan mengusik kesadaran sebagai sesuatu pertanyaan apakah hal itu baik untuk yang bisa merusak. Misalnya A seorang semua (bukan hanya sesama manusia, yang menginginkan jabatan sebagai tetapi mahluk hidup yang lain)?, pengawas pendidikan atau menjadi apakah tidak ada pihak yang dirugikan, ketua sebuah organisasi. A sebenarnya atau dipinggirkan sehingga tidak bisa tahu dia kemampuannya pas-pasan, berkembang secara wajar?. tapi dia juga tidak yakin dengan

  Hasrat berkuasa, ego atau hawa k e m a m p u a n o r a n g l a i n . A nafsu yang mendominasi seseorang menginginkan jabatan itu karena pada akhirnya menyebabkan yang men urut n ya j ab at an i t u akan bersangkutan tidak melihat ada membuatnya lebih dihormati dan kebenaran juga di luar sana dan membuat dia bisa sedikit atau banyak sebaliknya tidak ada kerendahan hati membuat orang lain bisa mengikuti untuk sadar diri sebagai makhluk yang jalan pikiran dan 'petunjuk sesuai serba terbatas, menyadari serta seleranya'. Tentu saja dalam jabatan itu mencermati kekurangan diri atau ada tambahan penghasilan yang bisa mengkritisi diri. Sulit sekali untuk membuat dia bisa membeli barang- menemukan celah borok misalnya barang yang menunjang penampilan sadar bahwa yang menggerakkan untuk dihormati dan mewujudkan pikiran, kehendak dan seluruh pilihan kesenangan hidup lain. Tapi ternyata tindakan adalah keinginan-keinginan untuk mendapatkan posisi yang diri pribadi yang tak terhingga, hasrat diinginkan ada orang lain yang untuk memperkuat diri sendiri, bukan disenangi banyak orang dan punya untuk kebaikan bersama. Padahal riwayat pendidikan serta pengalaman pilihan tindakan yang dikuasai hawa lebih baik. D emi mewuj udkan nafsu inilah yang sangat rawan keinginannya si A mengedarkan menghasilkan sikap kekerasan, entah t ul i san -t ul i san yan g memb uat kekerasan psikis, ekonomi, fisik pencitraan buruk terhadap saingannya maupun simbolik. a t a u m e n ggu n a k a n se n t i m e n

  Sebaliknya, ketika kekerasan kelompok dengan memanipulasi dibiarkan menggejala, maka dengan seolah jabatan itu adalah kepentingan sendirinya akan cepat tumbuh dan bersama dalam kelompoknya. Apa Edisi IX/Th/II Agustus 2008

  Forum Komunikasi Guru-Guru Agama di Indonesia

  Guru Merdeka

  5

  yang mendorong A tega relasi-relasi dengan baik, habis untuk bermacam-macam tuntutan ambisi membuat pencitraan buruk tentang orang dewasa di sekitarnya, seolah orang lain? anak-anak ini adalah manusia-manusia

  Cerita sederhana ini sering kecil yang hanya bisa menurut dan muncul dalam sejarah perpolitikan dari tidak mempunyai keinginan serta tingkat desa hingga nasional. Namun persoalan pribadi. Karena bukan inilah kekerasan simbolis yang sudah keinginan pribadi anak, les dan kursus dianggap 'biasa'. Menjadi biasa karena yang diikuti kadang tidak menambah makin banyak orang yang ingin jadi kepintarannya. Para orang dewasa ini pemimpin , semat a-mat a karen a stres oleh ambisinya sendiri dan keinginan untuk berkuasa, bukan menjadi mudah emosi. Dan anak-anak keinginan untuk mengabdi pada ini menjadi sasaran kemarahan yang masyarakat. Kejadian seperti dalam adakalanya berlebihan dan tidak gambaran di atas berlalu begitu saja terkendali, menimpakan awal sebuah tanpa ada koreksi dan tuntutan dunia yang muram. perminaan maaf atau sanksi atas tindakan yang tidak pantas tersebut,

INGKARAN KEKERASAN

  M

  EMUTUS

  L

  sehingga berulang dan berulang. Situasi S e o r an g yan g se j ar ah n ya inilah yang memungkinkan tampilnya dibesarkan dalam kekerasan, bila ada pemimpin yang pada masa lalunya peluang dia akan melakukan hal yang mempunyai sejarah kekerasan yang sama pada orang lain, karena dalam sulit diharapkan menghadirkan iklim bawah sadarnya merekam kekerasan yang emoh kekerasan.

  Contoh lain adalah orang tua sebagai sesuatu yang bisa dilakukan pada orang lain. Demi memutus atau guru yang menginginkan anak lingkaran kekerasan, Mahatma Gandhi atau anak didiknya hebat. Hasrat atau b ah k an memb i ark an di ri dan ambisi yang dtimpakan pada anak-anak kelompoknya digebuk bertubi-tubi kadang tidak disadari oleh para orang oleh polisi kolonial Inggris, demi dewasa ini telah menorehkan luka di menghidari saling balas terus-menerus hati anak-anak. Masa kanak-kakak yang dan korban lebih banyak. Di sini emoh wajarnya dipenuhi dengan bermain kekerasan menjadi bukti kekuatan untuk belajar atau belajar sambil mengendalikan diri dan kearifan. Dan bermain dan pen gen alan pada semua berangkat dari diri kita sendiri. lingkungan untuk belajar menjalin Forum Komunikasi Guru-Guru Agama di Indonesia

  Guru Merdeka

  Krisna pada Radar Bali, Senin sebagai mitra yang sangat penting untuk 30/6/2008: menyadarkan generasi muda agar tidak

  “Jadikan pengendalian diri terjebak dalam cara berfikir yang arogan sebagai tujuan hidupmu, sebagai dan tertutup, hanya mau bergaul dan j i h a d m u . B e r s u n g g u h - kerjasama dengan orang-orang yang s u n g g u h l a h u n t u k seagama atau kelompoknya saja. mengupayakan hal itu- maka Sebaliknya diharapkan mengajarkan kemenangan akan mencium s i k a p t e r b u k a , t o l e r a n s i kakimu. Maka kau akan meraih m e n ge m b a n gk a n k e m a m p u a n kesempurnaan dalam hidup ini. mengelola beragaman perbedaan yang Jadikan pen gen dalian diri ada dalam masyarakat. Di atas semua itu

  K EGIATAN :

  sebagai kebiasaan, maka kau adalah harapan lahirnya guru-guru yang akan terbebas dari perangkap mampu memberi inspirasi bagi generasi dunia yang ilusif ini. Dunia yang muda dalam menghadapi berbagai saat ini ada dan sesaat kemudian persoalan modernitas dengan sikap tidak ada” [] keberagaman yan g dewasa dan membawa berkah bagi kehidupan bersama.

  Dalam refleksi ulang tahun Institut DIAN/Interfidei yang ke-17 pada 10 Agustus 2008 lalu, yang

  R E F L E K S I

  17 I N S T I T U T D I AN/ memberikan sambutan dan refleksi

  NTERFIDEI

  I adalah atas nama pendiri Bapak Zulkifli Lubis dan Bapak Dniel Dhakidae, Gusti

  NSTITUT Dialog antariman (DIAN) K a n j e n g R a t u H e m a s, t o k o h

  / Institute for Interfaith Dialogue perempuan D amairia Pakpahan , in Indonesia (Interfidei) adalah perwakilan dari teman jaringan dari

  I

  lembaga dialog antar kelompok daerah Maluku Ustadz Abdurrahman masyarakat yang berbeda keyakinan dan refleksi penutup oleh Biksu Sri yang didirikan pada 10 Agustus tahun Panyavaro Mahatera. 1991.: D alam ref leksinya B an te

  Mulai tahun 2004, Institut Panyavaro mengungkapkan, saat ini D I AN / I n t e r f i de i b e r i n i si at i f tantangan yang paling utama dalam bekerjasama dengan guru-guru agama aktifitas dialog antaragama bukanlah

  Edisi IX/Th/II Agustus 2008 Forum Komunikasi Guru-Guru Agama di Indonesia

  Guru Merdeka

  p e r so a l a n a n t a r a ga m a , t e t a p i batas. bagaimana agama-agama berperan K e m a j e m u k a n a g a m a b e r s a m a - s a m a m e n g h a d a p i seharusnya menjadi kekuatan bersama

  sebagaimana yang diingatkan oleh DR kemerosot an moral masyarakat.

  Persoalan antaragama sudah mendapat Jalaluddin Rahmat dalam Seminar perhatian dikritisi dan 'dibuatkan p e m b u k a p e r t e m u a n j a r i n g a n

  antariman se-Indonesia ke

  4

  jembatan' oleh banyak kelompok y a n g melalui beberapa forum dialog. Tentu diselenggarakan menjelang peringatan saja forum dialog dalam masyarakat 17 tahun Institut DIAN / Intefidei. san gat pen tin g men gin gat laj u Beliau mengingatkan ayat al- Quran perubahan dan dinamika kehidupan surat al Maidah: 48 “ Untuk tiap-tiap bersama sering kali diluar dugaan umat diantara kamu, kami berikan menimbulkan pergesekan. Namun aturan dan jalan yang terang. Sekiranya tantang bagaimana mewuj udkan Allah menghendaki niscaya kamu ke r j asam a u n t u k m e n gh adapi dijadikan-Nya satu umat (saja). Tetapi tantangan bersama ini menjadi sesuatu Allah hendak menguji kamu terhadap yang makin mendesak dilakukan, pemberin Nya kepadamu. Maka karena berkait dengan misi agama- berlomba-lombalah dalam berbuat agama bagi kehidupan manusia. kebajikan. Hanya kepada Allahlah

  R e f l e k s i s e m a c a m i n i kembali kamu semua, dan akan selayaknya menggugah keprihatinan di pe r l i h at k an apa yan g k am u dan otokritik semua umat beragama perselisihkan”.[] mengingat seharusnya umat beragama sudah bisa menyelesaikan persoalan- p e r s o a l a n k e s a l a h p a h a m a n , kecurigaan, fanatisme yang arogan dan

  E D A K S I U R U E R D E K A

  menyalahkan atau merendahkan satu R G M

  MENYAMPAIKAN

  dengan yang lain. Namun kenyataannya : sebagai umat beragama yang mengaku mengikuti ajaran yang suci dan tunduk Selamat merayakan Galungan pada Tuhan yang Pengasih lagi bagi umat Hindu, 19 Agustus 2008, Bijaksana hingga kini masih gagal Semoga pikiran baik datang dari segala membangun relasi yang berkeadilan penjuru untuk menjadi kekuatan dan menyebar berkah bagi semua tanpa meraih kebenaran.

  Forum Komunikasi Guru-Guru Agama di Indonesia

  Guru Merdeka

  Selamat menunaikan ibadah puasa bagi umat Islam 1 dan 2 September 2008, semoga menjadi media mendidik pengendalian diri

  U ACAPA S ELAMAT

  untuk menghadirkan berkah bagi semesta.[]

  Pengelola:

Listia, Purwono, Sartono, Anis Farikhatin dan

  Redaksi: Suhardiyanto SJ.

  Ira Sekretaris Redaksi:

  Eko Putro Mardiyanto Bendahara:

  

Banteng Utama 59, Jln Kaliurang Km. 8 Sinduharjo

Alamat:

  , Ngaglik Sleman, Yogyakarta 55581 (O274) 880149

  Telp. Fax: (0274) 887864 Website: http:/ / guru-merdeka.blogspot.com Redaksi menerima sumbangan tulisan tentang Pendidikan Agama