Implementasi Kriptografi Menggunakan penggunaan Alg

Implementasi Kriptografi Menggunakan Algoritma RSA 
Untuk Pengamanan Data Perusahaan PT XYZ
Mardi Hardjianto1, Dina Meiliani Hazizah2
Faktultas Teknologi Informasi
Universitas Budi Luhur, Jakarta 12260
Telp: (021)5853753, Fax: (021)5866369
E­mail: mardi.hardjianto@budiluhur.ac.id
1

Faktultas Teknologi Informasi
Universitas Budi Luhur, Jakarta 12260
Telp: (021)5853753, Fax: (021)5866369
E­mail: dinameiliani.h@gmail.com
2

ABSTRAK
Perkembangan
teknologi
informasi
semakin
memudahkan

pengguna
dalam
berkomunikasi
termasuk dalam hal pengiriman maupun penyimpanan
data dan informasi file yang bersifat rahasia.
Pengiriman yang biasa dilakukan melalui jalur
komunikasi umum Email dan penyimpanan data yang
disimpan pada lokasi yang tidak aman mengakibatkan
mudahnya terjadi penyadapan data oleh pihak yang
tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu dibangun
sebuah aplikasi keamanan data enkripsi dan dekripsi
yang mampu melindungi isi data dan informasi.
Algoritma kriptografi RSA merupakan algoritma yang
diterapkan dalam penelitian dan Bahasa pemrograman
yang digunakan yaitu Bahasa Pemrograman Java.
Data yang sudah diproses dengan aplikasi ini memiliki
tingkat keamanan yang cukup kuat proses enkripsi dan
dekripsi menggunakan kunci yang berbeda sehingga
penyadap tidak mudah mengetahui informasi dari isi
file atau data tersebut. Dengan adanya aplikasi

enkripsi dan dekripsi file diharapkan dapat membantu
mengatasi ancaman kriminalitas atas keamanan
informasi yang mengandung rahasia dan privasi
sehingga proses pengiriman dan penyimpanan data
menjadi aman.
Kata Kunci : Kriptografi, Algoritma RSA, Enkripsi,
Dekripsi, Email
1. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi semakin
memudahkan pengguna dalam berkomunikasi melalui
bermacam-macam media tanpa memperhitungkan jarak
dan waktu, begitu pula dengan data. Data yang dulunya
berupa data-data tertulis telah berubah menjadi data
elektronik atau digital. Untuk menyimpan data
elektronik biasanya pengguna atau perusahaan
menggunakan media penyimpanan seperti, flashdisk,
CD, memory card, memory external, atau menyimpan

data tersebut di dalam komputer atau laptop.
Begitupula dengan pengiriman atau pertukaran data ke

pihak lain melalui jalur komunikasi email pengguna
hanya melampirkan data tersebut tanpa memberikan
perlindungan terhadap isi pesan.
Kontrak kerja, Anggaran proyek, Arsip client, dan
Keuangan perusahaan merupakan salah satu data
rahasia dari PT XYZ. Data tersebut hanya boleh dilihat
oleh pegawai yang berkepentingan. Keamanan dan
kerahasian data menjadi aspek yang sangat penting
untuk menghindari pesan yang dikirim jatuh pada
pihak yang tidak bertanggung jawab serta beberapa
resiko yang ada seperti, pencurian, penyadapan, dan
manipulasi data. Untuk menghindari kejahatan tersebut
maka dibutuhkan proses kriptografi enkripsi terhadap
pesan agar pesan tersebut tidak rentan dari kejahatan
teknologi informasi. Teknik kriptografi pada umumnya
merubah isi pesan (plaintext) menjadi karakter yang
tidak bisa dibaca (ciphertext).
Aplikasi kriptografi enkripsi dan dekripsi
dikembangkan dengan menggunakan algoritma RSA
(Rivest, Shamir, Adleman), dengan tujuan untuk

memenuhi beberapa aspek keamanan dari kriptografi
yaitu integritas data, otentikasi, dan anti penyanggahan.
2. Tinjauan Pustaka
Pada penelitian terdahulu ada yang hanya
menggunakan satu metode enkripsi saja seperti yang
dilakukan oleh Wahyadyatmika[1], Lestari[2] dan
Firasyan[3]. Ketiga peneliti ini menggunakan algoritma
asimetris RSA (Rives Shamir Adleman) untuk proses
enkripsi dan dekripsi. Penelitian yang dilakukan oleh
Prakoso[4] meggabungan dua algoritma enkripsi, yaitu
RSA dan Base64. Pemakaian metode tidak hanya
cukup dengan dua buah, bahkan ada yang
menggunakan lebih dari dua algoritma enkripsi. Untuk
penghematan tempat penyimpanan, seringkali metode
enkripsi digabungan dengan metode kompresi, seperti

yang dilakukan oleh Andri[5]. Metode enkripsi yang
digunakan adalah DES dan RSA, sedangkan metode
kompresi menggunakan LZW.


di decrypt dan mampu dibaca oleh kasat mata
(Plaintext).

3.

RANCANGAN SISTEM DAN APLIKASI
Sebelum melakukan pengujian, adapun
rancangan sistem dan aplikasi yang akan dibuat yaitu
digambarkan melalui flowchart sebagai berikut.
3.1 Flowchart Generate Key
Gambar 1 adalah gambar Flowchart generate
key dalam aplikasi ini dengan menggunakan
algoritma RSA. Di dalam proses ini akan
menghasilkan sepasang kunci publik dan kunci privat
yang akan digunakan pada saat enkripsi dan dekripsi
data perusahaan.

Gambar 2: Flowchart Encrypt RSA

Gambar 1: Flowchart Generate Key

3.2 Flowchart Encrypt RSA
Gambar 2 adalah gambar Flowchart Encrypt
RSA. Flowchart ini menjelaskan bagaimana algoritma
RSA dapat melakukan enkripsi file dari awal hingga
file berhasil di enkrip dan tidak dapat dibaca oleh kasat
mata (ciphertext).
3.3 Flowchart Decrypt RSA
Gambar 3 adalah gambar Flowchart Decrypt
RSA. Flowchart ini menjelaskan bagaiman algoritma
RSA dapat melakukan decrypt file hingga file berhasil

Gambar 3: Flowchart Decrypt RSA

4.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah dilakukan perancangan sistem dan
aplikasi, maka selanjutnya akan dilakukan pengujian.
Tampilan menu utama aplikasi ini dapat dilihat pada
Gambar 4.


Gambar 6: Tampilan Form Encryption File
Setelah proses encrypt file berhasil dijalankan,
maka file yang telah terenkripsi telah berubah menjadi
ciphertext dengan ukuran file enkripsi menjadi 196kb.
File yang terenkripsi dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 4: Tampilan Menu Utama
Awal pengujian yang akan dilakukan yaitu proses
pembangkitkan sepasang kunci publik dan kunci privat.
Gambar 5 merupakan tampilan layar yang
menunjukkan sebuah proses pembangkitan sepasang
kunci. Pada gambar tersebut, user diminta untuk
memberikan nama kunci yang diinginkan dan
menyimpan kunci public dan kunci privat tersebut ke
dalam directory yang diinginkan.
Gambar 7: Hasil File Encrypt Document
File yang telah terenkripsi tidak dapat dibuka.
Jika user mencoba membuka file dengan notepad
maka file enkripsi akan menghasilkan angka-angka
(ciphertext) yang tidak dipahami oleh user yang dapat

dilihat pada Gambar 8.

Gambar 5: Tampilan Form Generate Key
Setelah melakukan proses generate key
(pembangkitan kunci), maka user dapat melakukan
proses encrypt File_Rahasia1.docx yang memiliki
ukuran file 45kb dan menggunakan kunci publik
dengan nilai e = 7 dan n = 2501.

Gambar 8: Hasil File Encrypt Document dibuka
dengan notepad
Proses untuk mengembalikan ciphertext menjadi
plaintext maka user harus melakukan proses decrypt.
Proses decrypt file dilakukan dengan menggunakan
kunci privat dengan nilai d = 343 dan n = 2501.

Gambar 11: Tampilan Form Login Email

Gambar 9: Tampilan Form Decrypt File


Setelah proses login account berhasil dijalankan,
maka user akan masuk ke form send email. Di dalam
form ini user dapat menginput to, subject, message, dan
attachment file yang sudah di enkripsi kepada pihak
yang dituju. Proses kecepatan waktu pengiriman email
sangat berpengaruh terhadap jaringan internet yang
digunakan. Tampilan layar proses ini dapat diliat pada
Gambar 12.

Setelah sukses proses Decrypt maka akan
menghasilkan file yang telah terdekripsi dimana file
tersebut kembali ke file asli yang dapat terbaca dan
tidak terdapat perubahan sedikitpun dan ukuran file
akan kembali menjadi 45kb. Hasil file dekripsi tersebut
dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10: Hasil File Decrypt Document
Dalam aplikasi terdapat suatu form yang mampu
melakukan proses pengiriman email tanpa melalui
browser, user hanya dapat login account gmail secara

valid yang dimiliki dan akan masuk ke form send
email. Tampilan layar modul ini dapat dilihat pada
Gambar 11.

Gambar 12:Tampilan Form Send Email
Jika proses send email berhasil dijalankan, untuk
memastikan apakah benar file telah berhasil terkirim
maka user pengirim dapat melakukan pengecekan
email di dalam menu Sent Email yang ada di dalam
account gmail yang dimiliki. Gambar 13 adalah
gambar sent email (outbox) account pengirim dan
pesan email berhasil dikirim.

b.

c.

d.
e.


Gambar 13: Tampilan Sent Mail Pengirim
Selain pengecekan keberhasil pengiriman email
dilakukan pada account pengirim maka di dalam
account penerima dilakukan pengecekan yang sama,
apakah pesan email berhasil masuk ke dalam kotak
masuk account penerima. Gambar 14 adalah gambar
kotak masuk account penerima, dan pesan email
berhasil diterima.

Gambar 14: Tampilan Inbox Penerima
Dapat dibuktikan proses pengiriman email
melalui form send email dapat berfungsi dengan baik
serta penggunaannya sangat user friendly.
5.

KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh setelah melewati
tahap perancangan, pembuatan, serangkaian analisa
dan uji coba program aplikasi kriptografi ini, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
a.
Aplikasi ini mampu melindungi isi
data perusahaan baik data yang akan dikirim
melalui email maupun data yang disimpan secara
internal oleh perusahaan.

Aplikasi kriptografi ini mampu
melakukan pengiriman email tanpa melalui
browser, sehingga proses pertukaran informasi
khususnya melalui email menjadi lebih aman.
Penyadap yang ingin melakukan
tindakan penyadapan tidak dapat mengerti isi data
tersebut sehingga penyalahgunaan dan manipulasi
tidak terjadi.
Dengan menggunakan password
yang berbeda saat enkripsi dan dekripsi maka
keamanan data rahasia semakin terjaga dan aman.
Kecepatan penggunaan aplikasi
sangat tergantung dengan software, hardware, dan
besaran file yang digunakan.

DAFTAR PUSTAKA
X[1] A. P. Wahyadyatmika, R. R. Isnanto, and M.
Somantri, “Implementasi Algoritma Kriptografi
RSA Pada Surat Elektronik (E-mail),”
Transient, vol. 3, no. 4, 2004.
[2]

P. Lestari, “Implementasi Algoritma RSA
(Rivest Shamir Adleman) Dalam Sistem
Enkripsi File dan Pengamanan Folder,” 2013.

[3]

T. Firasyan, I. Winarno, and Y. Setiowati,
“Penggunaan Algoritma RSA Untuk Keamanan
Transaksi Online Berbasis Aplikasi Mobile,”
2011.

[4]

H. B. Prakoso, “Aplikasi Enkripsi
Menggunakan Metode RSA dan Base64 Pada
PT Menara Media Murakabi,” 2014.

[5]

M. Y. Andri, “Implementasi Algoritma
Kriptografi DES, RSA dan Algoritma
Kompresi LZW Pada Berkas Digital,” 2009.