Makalah Besaran dan Pengukuran docx

BESARAN DAN PENGUKURAN

Disusun oleh :
Khoirotun Nisa’

(140611100161)

Agiel Murdi Syambodo (140611100173)
Ulya Nisak

(140611100176)

Nurhasanah

(140611100192)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN dan ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO
BANGKALAN
2014


BESARAN DANPENGUKURAN
A. BESARAN
Besaran yang dimaksud disini adalah besaran fisika adalah segala sesuatu
yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka dan mempunyai satuan. Contoh:
1. Panjang meja belajarmu 125 cm.
2. Massa dirimu 45 kg.
3. Volum air dalam botol ini 330 ml.
Adapun ke tiga contoh diatas termasuk dalam contoh besaran fisika yang
mana Panjang, Massa, dan Volum termasuk dalam besaran fisika karena dapat
diukur dan di nyatakan dengan angka.
Berdasarkan contoh 1 (Panjang meja belajarmu 125 cm), disini Panjang
adalah besaran fisika, angka 125 adalah nilai, dan cm adalah satuan. Besaran
dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Konseptual


Besaran Pokok




Besaran Turunan

2. Sistematis

1.



Besaran Skalar



Besaran Vektor

Besaran Pokok dan Satuan SI
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapka terlebih

dahulu, dan besaran ini tidak diturunkan dari besaran lain.
Dalam SI(Satuan Internasional) ditetapkan 7 besarn pokok beserta

satuannya seperti tabel dibawah ini:

Besaran Pokok
Panjang
Massa
Waktu
Suhu
Kuat Arus
Intensitas

Satuan
Meter
Kilometer
Sekon
Kelvin
Ampere
Kandela

Singkatan
m

kg
s
K
A
cd

Dimensi
L
M
T
I
θ
j

Cahaya
Jumlah Zat

mol

mol


N

Adapun besaran pokok tambahan yang tidak memiliki dimensi ada 2,
yaitu:
Besaran Pokok
Sudut datar
Sudut ruang
2.

Satuan
radian
Steradian

Singkatan

Dimens

Rad
sr


i
-

Besaran Turunan
Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari beberapa besaran

pokok. Sebagai contoh, volume sebuah balok adalah panjang × lebar ×
tinggi.Panjang, lebar, dan tinggi adalah besaran pokok yang sama.
Dengan kata lain, volume diturunkan dari tiga besaran pokok yang
sama, yakni panjang.Contoh lain adalah kelajuan, yakni jarak dibagi waktu.
Kelajuan diturunkan dari dua besaran pokok yang berbeda, yakni panjang
(jarak) dan waktu. Selain memiliki satuan yang diturunkan dari satuan besaran
pokok, besaran turunan juga ada yang memiliki nama satuan tersendiri.

Beberapa contoh besaran Turunan sebagai berikut:
Besaran Turunan
Luas
Volum


Rumus
Panjang x lebar
Panjang x lebar x

Satuan
m2
m3

Dimensi
[L]2
[L]3

Massa jenis
Kecepatan
Percepatan
Gaya

tinggi
Massa : volum
Perpindahan : waktu

Kecepatan : waktu
Massa x percepatan

kg/m 3
m/s
m/s2
Newton (N) =

[m] [L]-3
[L] [T]-1
[L] [T]-2
[M] [L]

kg.m/s2

[T]-2

Gaya x perpindahan

Joule (J) =


[M]

Usaha : waktu

kg. m 2/s2
Watt (W) =

[L]2 [T]-2
[M]

kg. m 2/s3

[L]2 [T]-3

Pascal (Pa) = N/m2

[M] [L]-

Usaha

Daya

Tekanan

Gaya : luas

1

Momentum

Massa x kecepatan

kg.m/s

[T]-2

[M] [L]
[T]-1

3.


BESARAN SKALAR
Besaran skalar merupakan besaran yang hanya memiliki nilai. Contoh

besaran skalar adalah massa.Karena menimbang masa benda tidak perlu
mencari arah dari massa tersebut, akan tetapi yang dicari hanya nilainya saja.
Jadi menimbang massa hanya akan menghasilkan nilainya saja, misal massa
BUDI 45 kg, berarti nilai massa nya 45 kg dan tidak memiliki arah.

4.

BESARAN VEKTOR
Besaran vektor merupakan besaran yang memiliki nilai

dan arah.

Contoh nys adalah kecepatan.”Eka berjalan dengan kecepatan 2 m/ s ke kiri.
Nilai kecepannya adalah 2 dan arahnya adalah ke kiri.
B. PENGUKURAN
Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang
diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan. Misalnya, kamu
melakukan kegiatan pengukuran panjang meja dengan pensil. Dalam kegiatan
tersebut artinya kamu membandingkan panjang meja dengan panjang pensil.
Panjang pensil yang kamu gunakan adalah sebagai satuan. Sesuatu yang dapat
diukur dan dapat dinyatakan dengan angka disebut besaran, sedangkan
pembanding dalam suatu pengukuran disebut satuan. Satuan yang digunakan
untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang sama atau tetap untuk semua
orang disebut satuan baku, sedangkan satuan yang digunakan untuk melakukan
pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk orang yang berlainan disebut
satuan tidak baku. Berikut ini adalah pengukuran besaran-besaran fisika,
meliputi panjang, massa, wakt, dan suhu.
1. PENGUKURAN PANJANG
 ALAT UKUR
A. MISTAR
Pada umumnya mistar sebagai alat ukur panjang memiliki 2

skala

ukuran, yaitu skala utama dan skala terkecil. Satuan untuk skala utama adalah
sentimeter (cm) dan satuan untuk skala terkecil adalah milimeter (mm). Skala
terkecil pada mistar memiliki nilai 1 milimeter dan jarak antar skala utama
adalah 1 sentimeter.Diantara skala utama terdapat 10 bagian skala terkecil
sehingga satu skala terkecil memiliki nilai 1/10 cm = 0,1 cm atau 1 mm.Mistar
memiliki ketelitian atau ketidakpastian pengukuran sebesar 0,5 mm atau 0,05
cm, yakni setengah dari nilai skala terkecilnya. Penggaris atau mistar berbagai
macam jenisnya, seperti penggaris yang berbentuk lurus, berbentuk segitiga
yang terbuat dari plastik atau logam, mistar tukang kayu, dan penggaris

berbentuk pita (meteran pita). Mistar mempunyai batas ukur sampai 1 meter,
sedangkan meteran pita dapat mengukur panjang sampai 3 meter.

Pembacaan Skala

B. JANGKA SORONG
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang terdiri atas skala
utama, skala nonius, rahang pengatur garis tengah dalam, garis pengatur rahang
tengah luar, dan pengukur kedalaman.Rahang Pengukuran, Besaran, dan Satuan.
Rahang pengatur garis bagian dalam dapat digunakan untuk mengukur diameter
bagian dalam sebuah benda.Adapun rahang pengatur garis tengah bagian luar
dapat digunakan untuk mengukur diameter bagian luar sebuah benda. Jngka
sorong mempunyai batas ukur 10 cm dengan ketelitian 0,1 mm atau 0,01 cm.

C. MIKROMETR SEKRUP
Bagian-bagian dari mikrometer adalah rahang putar, skala utama, skala
putar, dan silinder bergerigi. Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm
atau 0,001 cm. Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur benda yang
mempunyai ukuran kecil dan tipis, seperti mengukur ketebalan plat, diameter
kawat, dan onderdil kendaraan yang berukuran kecil.

2. PENGUKURAN MASSA
Timbangan digunakan untuk mengukur massa benda. Prinsip kerjanya
adalah keseimbangan kedua lengan, yaitu keseimbangan antara massa benda yang
diukur dengan anak timbangan yang digunakan. Dalam dunia pendidikan sering
digunakan neraca O’Hauss tiga lengan atau dua lengan.
Bagian – bagian dari neraca O’Hauss tiga lengan adalah sebagai beriku:


Lengan depan memiliki skala 0 -10 g, dengan tiap skala bernilai 1 g



Lengan tengah berskala mulai 0 – 500 g, tiap skala sebesar 100 g.



Lengan belakang dengan skala bernilai 10 – 100 g, tiap skala 10 g.

3. PENGUKURAN WAKTU
Berbagai jenis alat ukur waktu misalnya: jam analog, jam digital, jam
dinding, jam atom, jam matahari, dan stopwatch. Dari alat-alat tersebut, stopwatch
termasuk alat ukur yang memiliki ketelitian cukup baik, yaitu sampai 0,1 s.

4. PENGUKURAN SUHU
Ukuran derajat panas dan dingin suatu benda tersebut dinyatakan dengan
besaran suhu. Jadi, suhu adalah suatu besaran untuk menyatakan ukuran derajat
panas atau dinginnya suatu benda.
 TERMONETER SEBAGAI ALAT PENGUKUR SUHU
Suhu termasuk besaran pokok. Alat untuk untuk mengukur besarnya suhu
suatu benda adalah termometer. Termometer yang umum digunakan adalah
termometer zat cair dengan pengisi pipa kapilernya adalah raksa atau alkohol.
Pertimbangan dipilihnya raksa sebagai pengisi pipa kapiler termometer adalah
sebagai berikut:
a.

raksatidak membasahi dinding kaca,

b.

raksa merupakan penghantar panas yang baik,

c.

kalor jenis raksa rendah akibatnya dengan perubahan panas yang kecil
cukup dapat mengubahsuhunya,

d.

jangkauan ukur raksa lebar karena titik bekunya -39 ºC dan titik didihnya
357ºC.

Pengukuran suhu yang sangat rendah biasanya menggunakan termometer
alkohol. Alkohol memiliki titik beku yang sangat rendah, yaitu -114ºC. Namun
demikian, termometer alkohol tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu benda
yang tinggi sebab titik didihnya hanya 78ºC.
Pada pembuatan termometer terlebih dahulu ditetapkan titik tetap atas dan
titik tetap bawah. Titik tetap termometer tersebut diukur pada tekanan 1 atmosfer.
Di antara kedua titik tetap tersebut dibuat skala suhu. Penetapan titik tetap bawah
adalah suhu ketika es melebur dan penetapan titik tetap atasadalah suhu saat air
mendidih.
Berikut ini adalah penetapan titik tetap pada skala termometer:
a.

Termometer Celcius
Titik tetap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi angka 100.
Diantara

titik

tetap

bawah

dan

titik

tetap

atas

dibagi

10

skala.
b. Termometer Reaumur
Titik tetap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi angka 80. Di antara
titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi menjadi 80 skala.
c. Termometer Fahrenheit
Titik tetap bawah diberi angka 32 dan titik tetap atas diberi angka
212. Suhu es yang dicampur dengan garam ditetapkan sebagai 0ºF. Di
antara titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi 180 skala.
d. Termometer Kelvin
Pada termometer Kelvin, titik terbawah diberi angka nol. Titik ini
disebut suhu mutlak, yaitu suhu terkecil yang dimiliki benda ketika
energi total partikel benda tersebut nol. Kelvin menetapkan suhu es
melebur dengan angka 273 dan suhu air mendidih dengan angka 373.
Rentang titik tetap bawah dan titik tetap atas termometer Kelvin dibagi
100 skala.

Titik Tetap Termometer

Perbandingan skala antara temometer Celcius, termometer Reaumur,dan
termometer Fahrenheit adalah

Hubungan skala Celcius dan Kelvin adalah
t K = tºC + 273 K