Manajemen Proses Bisnis dan manajemen

1

KATA PENGANTAR
Tiada kata yang paling pantas kelompok 3 panjatkan kecuali rasa syukur
kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala, dengan segala rahmat dan hidayah-Nya, serta
shalawat dan salam tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam, para keluarganya, para sahabatnya dan orang – orang yang tetap
istiqamah di jalan-Nya.
Penulisan makalah yang berjudul “Pengelolaan SDM dan Motivasi Kerja
dalam Perusahaan” disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Manajemen Proses Bisnis. Kelompok 3 menyusun makalah ini dengan harapan para
pembaca dapat memperoleh wacana mengenai Pengelolaan SDM dan Motivasi
Kerja. Kelompok 3 menyadari bahwa makalah ini terwujud berkat uluran tangan dari
berbagai pihak yang telah memberikan dukungan dan bimbingan baik secara
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, kelompok 3 menyampaikan rasa
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, baik dari segi moril maupun
segi material, sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Sebagai mahasiswa, kelompok 3 menyadari bahwa pengetahuan yang dimiliki
masih terbatas sehingga dalam makalah ini masih ditemukan banyak kekurangan.
Maka, kritik dan saran sangat dibutuhkan agar kelompok 3 dapat berkarya lebih baik
lagi di masa yang akan datang.

Makassar, 1 November 2013
Kelompok 3

2

DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB

I : PENDAHULUAN
A. Latar belakang ......................................................................................3
B. Rumusan Masalah.................................................................................4
C. Tujuan Penulisan...................................................................................4

BAB II : PEMBAHASAN
A. Konsep Pengelolaan SDM dalam Perusahaan......................................5
B. Konsep Motivasi dalam Perusahaan.....................................................6
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................9

B. Saran.....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................10

3

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia bisnis di Indonesia sekarang ini, perusahaan dituntut
untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas kerja dan kuantitas kerja
pelayanan nya. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan dapat bersaing dengan
perusahaan lain yang sejenis, baik pada tingkat nasional maupun tingkat
internasional. Salah satu bagian penting yang berperan dalam menentukan
keberhasilan perusahaan adalah dengan pembinaan tenaga kerja yang potensial. 1
Perusahaan berusaha mencari dan membina karyawan dengan semangat
tinggi, menciptakan dan memelihara keunggulan sumber daya manusia yang mampu
bersaing. Sumber daya manusia inilah yang pada akhirnya menjadi tulang punggung
bagi keberhasilan suatu perusahaan.
Sumber daya manusia mempunyai peranan penting dalam aktivitas
perusahaan, karena bagaimanapun juga kemajuan dan keberhasilan suatu perusahaan

tidak lepas dari peran dan kemampuan sumber daya manusia yang baik. Karyawan
adalah orang-orang yang bekerja pada suatu perusahaan atau pada instansi
pemerintah atau badan usaha dan memperoleh upah atas jasanya tersebut.
Upaya

pengembangan

motivasi

kerja

dalam

organisasi

merupakan masalah yang tidak dapat diabaikan begitu saja.
Pengembangan motivasi kerja dapat menghasilkan sumber daya
manusia handal dan berkualitas. Hal ini merupakan aset organisasi
untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi baik jangka pendek
maupun jangka panjang.2

Dalam suatu sistem operasional perusahaan, potensi sumber daya manusia
pada hakekatnya merupakan salah satu modal dan memegang suatu peran yang paling
1 Frans Farlen,”Pengaruh Motivasi Kerja dan Kemampuan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan”,(Skripsi,
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL“VETERAN” YOGYAKARTA 2011),1.
2

http://tentangkomputerkita.blogspot.com (diakses tanggal 1 November 2013)

4

penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu
mengelola Sumber Daya Manusia sebaik mungkin tanpa mengabaikan motivasi kerja
bagi para karyawan dalam Perusahaan. (Frans Farlen, 2011).
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah:
1. Bagaimana konsep pengelolaan SDM dalam Perusahaan?
2. Bagaimana konsep Motivasi dalam Perusahaan?
C.Tujuan Penulisan
1. Memahami konsep pengelolaan SDM dalam perusahaan.

2. Memahami konsep motivasi kerja dalam perusahaan.

5

BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Pengelolaan SDM dalam Perusahaan
Sumber daya manusia merupakan asset organisasi kediklatan yang sangat vital
karena itu keberadaannya dalam organisasi kediklatan atau organisasi tidak bisa
digantikan oleh sumber daya lainnya. Betapapun modern teknologi yang digunakan
atau seberapa banyak dana yang disiapkan, namun tanpa dukungan sumber daya
manusia yang memiliki kemampuan profesional, semuanya menjadi tidak bermakna.3
Pengelolaan terhadap SDM merupakan salah satu hal utama dalam organisasi
karena organisasi akan berkembang ketika SDM

yang menjalankan organisasi

tersebut berkembang. Perkembangan SDM adalah perkembangan dalam kualitas dan
kuantitas.
Secara umum pengelolaan SDM bermula dari rekrutmen SDM berdasarkan

kebutuhan organisasi dan dilanjutkan dengan penempatan. Penempatan SDM pada
bidang yang sesuai dengan

kebutuhan adalah hal yang menjadi tujuan setiap

organisasi. Prestasi kerja, dinamika SDM dan jenjang karir merupakan hal-hal yang
diperhatikan dalam pengelolaan SDM.
Isu-isu yang umum muncul dalam pengelolaan adalah penempatan ulang,
promosi jabatan, pengembangan keahlian dan pribadi, keuangan, penghargaan
prestasi, dan pendataan informasi yang berkaitan dengan hal-hal tersebut. Informasiinformasi tersebut dimanfaatkan untuk kebutuhan pengelolaan SDM di organisasi.
Persoalan yang muncul adalah bagaimana cara mendapatkan sumber daya
manusia profesional sesuai kualifikasi yang dibutuhkan, dan bagaimana mereposisi
peran sumber daya manusia dalam menghadapi tantangan aktivitas kediklatan global.
Manager di organisasi yang luas dan kompleks yang berubah cepat menyadari
perlunya keseimbangan antara kewirausahaan dengan penerapan manajemen secara
formal.
3 Anatan, Lina, dan Lena Ellitan. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Aktivitas kediklatan
Modern. Bandung: Alfabeta.

6


Dalam organisasi yang kompleks, diperlukan adanya
inisiatif dan kemampuan kompetisi

untuk dapat menghadapi

inovasi, keativitas,
perubahan

dan

memelihara koordinasi manajemen yang diperlukan.
Mengelola fleksibilitas membutuhkan

pemeliharaan kreatifitas

antara

menjaga struktur atau mekanisme formal dan memberi kebebasan untuk berinovasi,
karena diperlukan cukup kebebasan bagi unit bisnis untuk mengupayakan pasar

mereka sebagai bisnis wirausaha, namun dengan disiplin yang cukup untuk mencapai
manfaat integrasi skala besar dan nilai tambahan manajemen yang diperlukan di pasar
global yang sangat kompetitif. Mengelola organisasi yang fleksibel secara efektif
membutuhkan kebijakan dan

implementasi manajemen yang berbeda serta cara

pandang yang lain atas peran manajer dan

seluruh sumberdaya manusia yang

dimiliki.
B. Konsep Motivasi dalam Perusahaan
B.1 Pengertian Motivasi
Kata motivasi (motivation) berasal dari bahasa latin movere, kata dasarnya
adalah motif (motive) yang berarti dorongan, sebab atau alasan seseorang melakukan
sesuatu. Dengan demikian Motivasi berarti suatu kondisi yang mendorong atau
menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan atau kegiatan (Nawawi, 2003).
Motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja atau
dengan kata lain pendorong semangat kerja (Martoyo, 2007).

Dengan dorongan dimaksudkan agar dapat memberikan desakan yang alami
untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan hidup, dan merupakan kecenderungan untuk
mempertahankan hidup. Kunci terpenting untuk itu tak lain adalah “pengertian
mendalam tentang manusia”. Untuk menghindari kekurang tepatan menggunakan
istilah motivasi perlu kiranya dikemukakan oleh Manullang dalam (Martoyo, 2007)
tentang beberapa istilah yang mirip dengan pengertian dari :
1. Motif : motif disamakan artinya dengan kata-kata motif dorongan, serta
alasan, yang dimaksud dengan motif adalah dorongan atau tenaga pendorong yang

7

mendorong manusia untuk bertindak atau suatu tenaga di dalam diri manusia yang
menyebabkan manusia bertindak.
2. Motivasi : motivasi atau motivation menimbulkan motif atau hal yang
menimbulkan dorongan atau keadaan yang dapat menimbulkan dorongan. Dapat juga
dikatakan bahwa motivation adalah faktor yang mendorong orang untuk bertindak
dengan cara tertentu.
3. Motivasi kerja : motivasi kerja bertolak dari arti motivasi tadi, maka yang
dimaksud dengan motivasi kerja adalah suatu yang menimbulkan dorongan atau
semangat kerja atau kata lain pendorong semangat.

B.2 Bentuk Motivasi Kerja
Karyawan dalam bekerja memiliki motivasi yang berasal dari luar maupun
dalam, yang merupakan bentuk dari motivasi (Nawawi, 2003) yaitu :
1. Motivasi Intrinsik
Muncul atas dorongan dari dalam diri individu. Dipelajari melalui teori proses
(Process Theory) yang banyak membahas tentang motivasi internal individu.
2. Motivasi Ekstrinsik
Muncul karena dorongan faktor eksternal. Dipelajari melalui teori isi (Content
Theory) yang membahas faktor eksternal individu.
B.3 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Motivasi Kerja
Motivasi seorang pekerja untuk bekerja biasanya merupakan hal yang rumit,
karena motivasi melibatkan faktor-faktor individu dan faktor-faktor organisasi.
Faktor-faktor yang sifatnya individu adalah kebutuhan, tujuan-tujuan, sikap dan
kemampuan. Sedangkan yang tergolong pada faktor-faktor yang berasal dari
organisasi meliputi pembayaran atau gaji, keamanan pekerja, pengawasan, pujian dan
pekerjaan itu sendiri.
Orang akan mau bekerja keras dengan harapan ia akan dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan-keinginannya dari hasil pekerjaannya. Sejalan dengan hal
itu Peterson dan Plowman (dalam Martoyo, 2007) mengatakan bahwa yang dimaksud
keinginan- keinginan itu adalah :


8

a. The desire to live, artinya keinginan untuk hidup merupakan keinginan
utama dari setiap orang; manusia bekerja untuk dapat makan dan makan untuk dapat
melanjutkan hidupnya.
b. The desire for posession, artinya keinginan untuk memiliki sesuatu
merupakan keinginan manusia yang kedua dan ini salah satu sebab mengapa manusia
mau bekerja.
c. The desire for power, artinya keinginan akan kekuasaan merupakan
keinginan selangkah di atas keinginan untuk memiliki, mendorong orang mau
bekerja.
d. The desire for recognation, artinya keinginan akan pengakuan merupakan
jenis terakhir dari kebutuhan dan juga mendorong orang untuk bekerja.
Mengacu kepada pendapat tersebut di atas, maka dapat dikatakan bahwa
setiap orang mempunyai keinginan dan kebutuhan tertentu dan berusaha
melaksanakan pekerjaan untuk mengejar dan mewujudkan keinginan serta kebutuhan
tersebut sehingga pada akhirnya mengharapkan kepuasan dari hasil kerja itu.
B.4 Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan
Menurut Nawawi (2003) suasana batin atau psikologi seseorang pekerja
sebagai individu dalam masyarakat, organisasi atau perusahaan dalam lingkungan
kerjanya, sangat besar pengaruhnya pada pelaksanaan pekerjaannya. Suasana batin
terlihat dalam semangat atau gairah kerja yang menghasilkan kegiatan kerja sebagai
dorongan bagi pencapaian tujuan bisnis organisasi perusahaan tempatnya bekerja.
Dari psikologis kenyataannya menunjukkan bahwa gairah atau ketidaksemangatan
seorang pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya sangat dipengaruhi oleh motivasi
kerja yang mendorongnya. Dengan kata lain setiap pekerjaan memerlukan motivasi
yang kuat agar bersedia melaksanakan pekerjaan dan mampu menciptakan kinerja
yang tinggi secara bersemangat, bergairah, dan berdedikasi.

9

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
1. Pengelolaan terhadap SDM merupakan salah satu hal utama dalam organisasi
karena organisasi akan berkembang ketika SDM

yang menjalankan organisasi

tersebut berkembang.
2. Pengelolaan SDM bermula dari rekrutmen SDM berdasarkan kebutuhan organisasi
dan dilanjutkan dengan penempatan.
3. Dari psikologis kenyataannya menunjukkan bahwa gairah atau ketidaksemangatan
seorang pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya sangat dipengaruhi oleh motivasi
kerja yang mendorongnya. Dengan kata lain setiap pekerjaan memerlukan motivasi
yang kuat agar bersedia melaksanakan pekerjaan dan mampu menciptakan kinerja
yang tinggi secara bersemangat, bergairah, dan berdedikasi.
B. Saran
1. Kepada para pandidik generasi muda Indonesia, agar tidak melupakan satu hal
penting yang sekiranya sangat mudah untuk dibagi dengan,yakni dengan adanya
motivasi. Sehingga semangat jiwa muda semakin membara.
2. Kepada para Manajer Perusahaan, hendaknya senantiasa terampil dalam
mengelolah perusahaan sehingga para bawahannya menghasilkan kinerja yang baik
dan handal untuk perusahaan.
3. Kepada pembuat kurikulum tingkat jurusan, kami menyarankan adanya semacam
Senam jiwa dengan pemberian motivasi kepada para mahasiswa setiap sekali sebulan
oleh orang-orang yang dianggap memiliki kapabilitas dibidangnya.

10

DAFTAR PUSTAKA
Anatan, Lina, dan Lena Ellitan. (2007). Manajemen Sumber Daya
Manusia

dalam

Aktivitas

kediklatan

Modern.

Bandung:

Alfabeta.
Frans Farlen,”Pengaruh Motivasi Kerja dan Kemampuan Kerja
Terhadap

Kinerja

Karyawan”,(Skripsi,

UNIVERSITAS

PEMBANGUNAN NASIONAL“VETERAN” YOGYAKARTA 2011).
http://tentangkomputerkita.blogspot.com
November 2013)

(diakses

tanggal

1

11

Makalah

Manajemen Proses Bisnis
Pengelolaan SDM dan Motivasi Kerja dalam Perusahaan

DISUSUN OLEH :

ANDI ZUHAERINI
MUH. IMRAN
SUHARDIN IFU

(60900111011)
(60900111025)
(60900111049)

KELAS A
JURUSAN SISTEM INFORMASI

12

FAKULTAS SAINS dan TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2013