Strategi Kebijakan Sistem Informasi dan
Strategi Kebijakan SI/TI
PT Alkonusa Teknik Inti
Oleh:
Addin Aditya
- 52142010
Heni Sulistiani
- 5214201009
Prita Dlia
- 5214201005
Rampa Praditya
- 5214201016
Program Pascasarjana Sistem Informasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2015
PT ALKONUSA TEKNIK INTI
A. Latar Belakang Perusahaan
PT Alkonusa Teknik Inti merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa
kontraktor, jasa konsultan dan desainer kebutuhan mekanikal elektrikal dan
teknologi infomasi. Contoh yang dikerjakan di bidang mekanikal elektrikal antara
lain plumbing, tata udara, pencahayaan, transportasi dalam bangunan, distribusi
daya dan CCTV. Sedangkan di bidang teknologi informasi antara lain data dan
telekomunikasi serta office automation atau building otomation system.
Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1992, awalnya bernama Alkonusa
Teknindo.Kemudian pada tahun 1998 perusahaan membuat struktur organisasi
yang baru, menyempurnakan sistem manajemen dan mengganti nama perusahaan
menjadi Alkonusa Teknik Inti. Perusahaan ini didukung oleh tenaga ahli dari
berbagai bidang yang berpengalaman dan ahli di bidangnya masing-masing sesuai
dengan latar belakang pendidikan yang dimilikinya. Dari waktu ke waktu PT
Alkonusa Teknik Inti selalu berusaha memberikan yang terbaik kepada semua
mitra usahanya, didukung oleh perangkat, sarana serta sumber daya manusia yang
profesional dan berpengalaman di bidang kontraktor, konsultan, desainer dan
pelaksanaan pelatihan SDM. PT Alkonusa Teknik Inti memiliki beberapa anak
perusahaan yang bergerak di bidang yang sama dan terdapat pula anak perusahaan
yang bergerak di bidang pelatihan sumber daya manusia.
Dengan pengalaman lebih dari 10 tahun, PT Alkonusa Teknik Inti mampu
meraih kepercayaan dari berbagai lembaga dan perusahaan pengguna jasa dari
berbagai kota di Indonesia dalam waktu yang singkat. Citra positif pelayanan PT
Alkonusa Teknik Inti akan menjadi bahan pertimbangan klien dalam memutuskan
untuk bermitra dengan perusahaan. Sehingga perusahaan tidak hanya berkembang
di Surabaya tetapi di Jakarta dan Denpasar. PT Alkonusa Teknik Inti memiliki
optimisme, potensi dan komitmen untuk tetap memberikan pelayanan jasa terbaik
secara profesional kepada semua pihak, PT Alkonusa Teknik Inti siap membantu
klien kapanpun dan dimanapun atas jasa.PT Alkonusa Teknik Inti memberikan
1
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
layanan
terbaik
bagi
para
klien
yang
sudah
mempercayakan
untuk
menyelenggarakan proyek perusahaan kepada PT Alkonusa Teknik Inti. Selain itu,
perusahaan akan memberikan service yang dapat memuaskan klien dengan
harapan proyek yang dikerjakan dapat berlanjut dengan baik untuk kedepannya.
B. Visi dan Misi Perusahaan
Visi : menjadi badan usaha terkemuka dalam industri konstruksi, konsultan
dan desainer kebutuhan mekanikal elektrikal dan teknologi informasi.
Misi :
Memberikan jasa industri konstruksi, konsultan dan desainer kebutuhan
mekanikal elektrikal serta jasa pelatihan sumber daya manusia yang tepat
guna dan berkualitas tinggi
Memberikan pelayanan yang terbaik dengan mengedepankan kepuasan
pelanggankepada semua klien
Menerapkan teknologi canggih dan keterampilan secara berkelanjutan
C. Motto Perusahaan
“Build a Better Life by Installing a Better Future”
D. Proses Bisnis
PT Alkonusa Teknik Inti merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa
kontraktor, konsultan dan desainer kebutuhan mekanikal elektrikal. Dalam proses
bisnis nya, PT Alkonusa Teknik Inti dibantu oleh subkontraktor, supplier dan tentu
saja klien sebagai pemilik proyek. Sebelum mengerjakan proyek, terlebih dahulu
klien dan direksi PT Alkonusa Teknik Inti mengestimasi biaya dan waktu
pengerjaan proyek. Jika, kedua belah pihak sudah mencapai kesepakatan, klien
akan mentransfer uang muka sebagai tanda jadi ke rekening perusahaan. Uang
tersebut akan diolah di bagian keuangan perusahaan, untuk selanjutnya dibuatkan
Surat Perintah Kerja (SPK) oleh admin perusahaan. SPK tersbut kan diberikan ke
2
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
subkontraktor yang akan menyelesaikan proyek dan digunakan untuk membuat
daftar permintaan barang (PO). Permintaan barang tersebut akan dikirimkan ke
supplier guna memenuhi kebutuhan subkrontraktor dalam menyelesaikan
proyeknya. Setelah semua kebutuhan terpenuhi maka subkontraktor akan
menyelesaikan proyek klien dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya,
sehingga pelanggan merasa puas dan percaya kepada PT Alkonusa Teknik Inti.
Alur dari proses bisnis tersebut dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1 Proses Bisnis PT Alkonusa Teknik Inti
3
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
Selain digambarkan dalam bentukflowchart, kami juga menyajikan dalam
bentuk
usecase
digram
dan
sequence
diagram.
Usecasediagramadalah
fungsionalitas atau persyaratan-persyaratan sistem yang harus dipenuhi oleh
sistem yang akan dikembangkan tersebut menurut pandangan pemakai sistem.
Gambar 2 Usecase Diagram IMAGO
Diagram sekuensial (sequence diagram) digunakan untuk mengunjukkan
alur (flow) fungsionalitas yang melalui user case yang disusun dalam urutan
waktu.
Gambar 3 Sequence DiagramEstimasi kontrak / project
4
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
Gambar 4 Sequence DiagramMembuat SPK (Surat Perintah Kerja)
Gambar 5 Sequence DiagramMembuat PB (Surat Permintaan Barang)
Gambar 6 Sequence DiagramMembuat PO (Purchasing Order)
5
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
Gambar 7 Sequence DiagramMemberikan ACC untuk PO
Gambar 8 Sequence DiagramMemberikan ACC untuk PO
6
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
Gambar 9 Sequence DiagramMelihat Laporan
E. Peran SI/TI dalam Meningkatkan Kinerja
1. Aspek Finansial
Dalam strategi pengelolaan finansial perusahaan, PT Alkonusa Teknik
Inti memiliki sistem yang terintegrasi. Sehingga, PT Alkonusa Teknik Inti
sebagai induk perusahaan dapat melihat dan mengawasi keuangan dari
AMEEKOM
meskipun
pengelolaan
finansialnya
dilakukan
secara
terpisah.Untuk menarik minat klien, perusahaan selalu menawarkan harga
yang lebih murah dibandingkan perusahaan lain.
2. Aspek Konsumen/klien
PT Alkonusa Teknik Inti memiliki optimisme, potensi dan komitmen
untuk tetap memberikan pelayanan jasa terbaik secara profesional kepada
semua pihak, PT Alkonusa Teknik Inti siap membantu klien kapanpun dan
dimanapun atas jasa. PT Alkonusa Teknik Inti memberikan layanan terbaik
bagi para klien yang sudah mempercayakan kepada kami untuk
menyelenggarakan proyek perusahaan. Selain itu, perusahaan akan
7
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
memberikan service yang dapat memuaskan klien dengan harapan proyek
yang dikerjakan dapat berlanjut dengan baik untuk kedepannya.
3. Aspek Intenal Business Process
Adanya sistem dan teknologi informasi dalam perusahaan membuat
informasi yang terkait antara departemen satu dengan yang lain dapat
mengalir dengan cepat. Optimasi dan produktivitas menjadi upaya strategi
peningkatan kinerja perusahaan. Ketersediaan SDM diwujudkan perseroan
dengan perencanaan jangka panjang dan implementasi Human Resources
Plan. PT Alkonusa Teknik Inti juga mendapat dukungan dari anak
perusahaan yang memiliki arti penting di dalam pengelolaan potensi penting
bagi perusahaan.
4. Aspek Learning and Growth
Sebuah organisasi / perusahaan akan selalu bergerak secara dinamis.
Dengan adanya sistem dan teknologi informasi, maka sebuah perusahaan
akan selalu mendapat informasi yang up to date untuk penelitian dan
pengembangan perusahaan tersebut. Langkah strategis yang dilakukan oleh
PT Alkonusa Teknik Inti adalah dengan mengakuisisi perusahaan-perusahaan
kecil untuk menguasai pangsa pasar yang lebih luas. Perusahaan juga
menggunakan perangkat, sarana dan sumber daya manusia yang professional
dan berpengalaman di bidangnya. Dengan demikian PT Alkonusa Teknik Inti
mampu meningkatkan daya kompetitif kontaktor, konsultan dan desainer
kebutuhan mekanikal elektrikal dan teknologi informasi di tengah ketatnya
persaingan global saat ini.
F. Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk memutuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman
(threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan
8
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan
demikianperencanaan
strategis
harus
menganalisis
faktor-faktor
strategis
perusahaan (kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman) dalam kondisi yang ada
pada saat ini, hal ini disebut dengan analisis situasi.
1. Strengths
memiliki karyawan yang ahli di bidang mekanikal elektrikal
menerapkan strategi penawaran harga yang lebih murah, penyelesaian
proyek yang cepat dan penanganan jasa yang lebih fleksibel
merupakan perusahaan kontraktor swasta kelas A dengan modal awal 1
Miliar
proyek yang dikerjakan bernilai diatas 5 Miliar
memiliki tim yang terdiri dari orang-orang yang berdedikasi, terampil dan
termotivasi dari segenap jajaran
perencanaan yang baik dan kerjasama erat dengan para supplier dan klien
mengakuisisi perusahaan-perusahaan kecil untuk menguasai pangsa pasar
yang lebih luas
menggunakkan sistem outsourcing untuk para pekerja lapangan untuk
mengurangi biaya
2. Weaknesses
belum memiliki sistem yang terintegrasi antara perusahaan inti dengan
anak perusahaan
badan usaha swasta maka modal yang dipakai berasal dari dana pribadi
(Untung dann rugi perusahaan di tanggung sendiri)
birokrasi pemerintah yang panjang dan rumit sehingga terkadang
menghambat jalannya proyek
3. Opportunities
pembangunan di Indonesia yang terus berkembang
masih sedikitnya jenis perusahaan bergerak di bidang yang sama (pesaing)
tingginya kepuasan klien terlihat dari predikat prima indeks kepuasan klien
4. Threats
jika proyek perusahaan serupa (perusahaan pemerintah) contoh : PT Wika,
Adhi Karya, dll membangun bangunan pemerintah dan fasilitas negara,
modal yang diperoleh berasal dari pemerintah, dan proyek akan berjalan
apabila ada kontrak kerja dengan pemerintah. Sedangkan jika pemerintah
9
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
memberikan aturan / regulasi baru bahwa perusahaan pemerintah boleh
mengerjakan proyek bebas maka akan mengurangi pangsa pasar PT
Alkonusa Teknik Inti
adanya kenaikan biaya khususnya bahan-bahan material yang digunakan
dalam konstruksi mekanikal elektrikal dan teknologi informasi
tidak stabilnya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing
Matrik SWOT adalah sebuah alat pencocokan yang penting yang membantu
para manajer mengembangkan empat jenis strategi, yaitu strategi SO (kekuatan
peluang), strategi WO (kelemahan peluang), strategi ST (kekuatan ancaman), dan
strategi WT (kelemahan ancaman).
Strategi SO memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik
keuntungan dari peluang eksternal. Semua manajer menginginkan organisasi yang
mereka pimpin berada dalam posisi di mana kekuatan internal dapat digunakan
untuk mengambil keuntungan dari berbagai trend dan kejadian eksternal. Jika
sebuah perusahaan memiliki kelemahan besar, maka perusahaan akan berjuang
untuk mengatasinya dan mengubahnya menjadi kekuatan. Ketika organisasi di
hadapkan pada ancaman yang besar, maka perusahaan akan berusaha
menghindarinya untuk berkonsentrasi pada peluang.
Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara
mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Terkadang peluang-peluang besar
muncul tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghalanginya
memanfaatkan peluang tersebut.
Strategi ST menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari
atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Hal ini bukan berarti bahwa suatu
organisasi yang kuat harus selalu menghadapi ancaman secara langsung di dalam
lingkungan eksternal.
Strategi WT merupakan taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi
kelamahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi yang
menghadapi berbagai ancama eksternal dan kelemahan internal benar-benar dalam
10
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
posisi yang membahayakan. Dalam kenyataannya, perusahaan yang semacam itu
mungkin harus berjuang untuk bertahan hidup, melakukan merger, penciutan,
menyatakan diri bangkrut atau memilih likuidasi.
Berikut adalah matriks dari analisis SWOT PT Alkonusa Teknik Inti:
Faktor Internal
Strengths:
Weaknesess:
1. memiliki
Faktor Eskternal
karyawan
1. belum
memiliki
ahli bidang ME dan
sistem
yang
TI
2. harga
yang
lebih
murah, penyelesaian
proyek yang cepat
dan penanganan jasa
yang lebih fleksibel
3. perusahaan
kontraktor
kelas A
4. Proyek
dana pribadi
3. birokrasi pemerintah
yang panjang dan
rumit
swasta
bernilai
diatas 5 miliar
5. Tim terdiri
orang
terintegrasi
2. modal berasal dari
-
dari
orang
berdedikasi, terampil
dan termotivasi
6. perencanaan
yang
baik dan kerjasama
erat
7. mengakuisisi
perusahaanperusahaan kecil
8. sistem outsourcing
Strategi SO:
Opportunities:
1. pembangunan
yang 1. Menggunakan
terus berkembang
2. pesaing masih sedikit
3. tingginya kepuasan
11
Strategi WO:
1. Melakukan perbaikan
strength untuk
secara
memanfaatkan dan
terhadap weaknesess
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
kontinyu
klien
memaksimalkan
yang dimiliki untuk
opportunity
2. Menawarkan jasa
dengan harga
memaksimalkan
opportunity
2. Membangun
terendah dari para
yang
pesaing dan
antara
menggunakan
perusahaan
tenaga-tenaga kerja
yang profesional
3. Mempertahankan
tingkat kepuasan
sistem
terintegrasi
anak
dengan
perusahaan inti
3. Bekerjasama dengan
mitra
bisnis
yang
strategis
pelanggan dengan
memberikan
kepercayaan dan
memberikan hasil
yang maksimal serta
pelayanan yang
terbaik
Threats:
Strategi ST:
1. pangsa pasar
Strategi WT:
akan 1. memperluas pangsa 1. strategi peningkatan
berkurang jika ada
pasar
campur
mengakuisisi
tangan
pemerintah
2. kenaikan biaya
dengan
daya
saing
menggunakan teknik
perusahaanperusahaan kecil
2. menekan
cost
cluster
2. pengembangan
perusahaan
serendah mungkin
G. Critical Success Factors
Karena
adanya
perubahan-perubahan
dalamlingkungan
bisnis,
peran
manajemen strategik juga berubah. Pengenalan mekanikal elektrikal dan teknologi
informasi yang baru, memberi fokuskepada pelanggan, pertumbuhan pasarglobal
12
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
dan perubahan-perubahan lainyang mengharuskan perusahaan mengembangkan
strategi
sistem
informasi
untuk
mempertahankan
secara
efektif
keunggulankompetitifperusahaan.Hal ini berarti bahwa manajemen strategik harus
menyediakan keseuaian jenis informasi yang sebelumnyabelumdisediakan. “The
critical Success Factors” yang ada pada perusahaan bermacam-macam dan
banyak yang bersifat jangka panjang, seperti pengerjaan proyek yang cepat,
kualitas, hubungan pelanggan dan CSFs lainnya. Hanya dengan keberhasilan
dalam CSFs akan membuat perusahaandapat mempertahankan keunggulan
kompetitifnya.
Peran
manajemen
strategik
haruslah
mengidentifikasi,
mengumpulkan, mengukur dan melaporkan informasi tentang CSFs secarahandal
dan tepat waktu. Banyak CSFsyang berupa ukuran-ukuran non keuangan, seperti
kecepatan pengerjaan proyek, waktusiklus (Cycle time) dan kepuasan pelanggan.
Berikut ini beberapa CSFs PT Alkonusa Teknik Inti:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Mengakuisisi anak perusahaan untuk mengembangkan pasar perusahaan
Memberikan pelayanan terbaik pada klien
Mempertahankan SDM yang professional dan berpengalaman
Mengembangkan sistem informasi yang terintegrasi
Menghemat biaya operasional
Mengadakan pelatihan untuk tenaga SDM Outsourcing
Mempertahankan hubungan kerja yang baik dengan para supplier dan klien
Meningkatkan keunggulan kompetitif
H. Analisis Value Chain
Analisis value chainmerupakan
alat
analisis
yang
berguna
untuk
memahami aktivitas-aktivitas yang membentuk nilai suatu produk atau jasa dan
digunakan untuk menciptakan nilai bagi pelanggannya dalam mencapai suatu
keunggulan yang kompetitif. Tujuan analisis value chain adalah untuk
mengidentifikasi
meningkatkan
tahap-tahap
value
value
chain
untuk pelanggan
di
atau
mana
untuk
perusahaan
menurunkan
dapat
biaya.
Penurunan biaya atau peningkatan nilai tambah dapat membuat perusahaan
lebih
kompetitif.
Analisis
value
chain
membantu
perusahaan
dalam
mengidentifikasi posisi perusahaan dan menganalisis aktivitas-aktivitas yang ada
13
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
dalam rantai nilai serta mengurangkan atau mengeliminasi aktivitas yang tidak
menciptakan nilai tambah pada produk atau jasa. Berikut adalah tahapan analisis
value chain menurut Widarsono (2009) :
1. Mengidentifikasi aktivitas value chain
Perusahaan mengidentifikasi aktivitas value chain yang harus dilakukan
oleh perusahaan dalam proses desain, pemanufakturan, dan pelayanan kepada
pelanggan. Beberapa perusahaan mungkin terlibat dalam aktivitas tunggal atau
sebagian dari aktivitas total. Contohnya, beberapa perusahaan mungkin hanya
memproduksi,
sementara
perusahaan lain
mendistribusikan
dan
menjual
produk.
2. Mengidentifikasi Cost driver pada setiap aktivitas nilai
Cost Driver merupakan faktor yang mengubah jumlah biaya total, oleh
karena itu tujuan pada tahap ini adalah mengidentifikasikan aktivitas dimana
perusahaan mempunyai keunggulan biaya baik saat ini maupun keunggulan
biaya potensial. Misalnya perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan
komputer (computer service) untuk menangani tugas-tugas pemrosesandata,
sehingga dapat menurunkan biaya dan
mempertahankan
atau meningkatkan
keunggulan kompetitif.
3. Mengembangkan keunggulan kompetitif dengan mengurangi biaya atau
menambah nilai
Pada tahap ini perusahaan menentukan sifat keunggulan kompetitif
potensial dan saat ini dengan mempelajari aktivitas nilai dan cost driver yang
diidentifikasikan diatas.
Dalam hal ini, PT Alkonusa Teknik Inti melakukan beberapa strategi terkait
dengan analisis value chain, yaitu:
1. Strategi low cost
PT Alkonusa Teknik Inti menekankan pada penawaran harga jual yang lebih
rendah dibandingkan kompetitor untuk menarik konsumen / klien. Konsekuensi
yang harus diterima oleh perusahaan adalah harus melakukan kontrol Cost yang
ketat. Cost ditekan serendah mungkin sehingga dapat melakukan penawaran
14
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
proyek dengan harga yang lebih murah dibandingkan pesaing. Hal ini akan
menjadi insentif bagi klien untuk memilih PT Alkonusa Teknik Inti. Cost yang
rendah merupakan keunggulan kompetitif bagi perusahaan.
2. Strategi Kepuasan Konsumen / Klien
Proses pengerjaan proyek dilakukan dalam waktu yang lebih cepat
dibandingkan kompetitor untuk menghasilkan tingkat kepuasan pelanggan.
Kepuasan pelanggan juga akan terbayarkan dengan komitmen perusahaan untuk
memberikan pelayanan jasa yang terbaik secara profesional dan potensi yang
dimiliki oleh perusahaan. Citra positif pelayanan PT Alkonusa Teknik Inti akan
menjadi bahan pertimbangan klien dalam memutuskan untuk bermitra dengan
perusahaan. Selain itu, perusahaan akan memberikan service yang dapat
memuaskan klien dengan harapan proyek yang dikerjakan dapat berlanjut dengan
baik untuk kedepannya.
I. Analisis Value Chain untuk Keunggulan Kompetitif
Analisis rantai nilai dapat dilakukan dengan membagi aktivitas menjadi :
aktivitas yang dilakukan di luar perusahaan untuk menciptakan nilai dan aktivitas
yang dilakukan di dalamperusahaan untuk menciptakan nilai. Aktivitas yang
dilakukan di luar perusahaan dapat dibedakan lagi menjadi aktivitas yang berasal
dari hubungan dengan supplier (Supplier Linkages) dan aktivitas yang berasal
dari hubungan dengan konsumen (Consumer Linkages).
a. Supplier Linkages
Hubungan dengan pemasok merupakan hal yang penting bagi perusahaan
karena
menawarkan
banyak
kesempatan
untukmeningkatkan
keunggulan
kompetitif perusahaan, baik dalamhal pengurangan biaya atau peningkatan
kualitas. Supplier merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan untuk
mengaplikasikan teknik JIT (just in time) dalam pengelolaan persediaan. JIT
meminimalkan biaya persediaan dan memastikan kebutuhan bahan baku dapat
dipenuhi tepat waktu dan dengan kualitas yang sesuai dengan permintaan
perusahaan. Selain itu, PT Alkonusa Teknik Inti melakukan konsep outsorcing
15
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
dalam menyelesaikan proyek. Hal tersebut tentu saja dapat meningkatkan nilai
perusahaan.
b. Customer Linkages
PT Alkonusa Teknik Inti selalu memberikan pelayanan jasa yang terbaik dan
profesional kepada para konsumen nya sehingga perusahaan mampu membangun
hubungan yang baik dengan konsumen dan terus menjaga kepuasan konsumen.
Hubungan yang baik antara perusahaan dengan konsumen harus didasari dengan
rasa percaya sebagai partner kerja, sehingga dapat meningkatkan nilai jasa dan
menawarkan jasa dengan harga yang rendah. Nilai yang berasal dari hubungan
dengan konsumen dapat membedakan antara perusahaan yang mampu menguasai
pasar dengan perusahaan yang gagal.
c. Competitor Linkages
Strategi yang dirancang oleh PT Alkonusa Teknik Inti berkaitan dengan daya
saing dengan para kompetitor yaitu meningkatkan daya saing di bidang kontraktor
melalui teknik cluster. Hal tersebut dilakukan dengan memetakan daya saing
berdasarkan besaran nilai pertumbuhan konstruksi/infrastruktur dan ketersediaan
sumber daya.
J. Analisis GAP
Analisis GAP diperlukan untuk mengetahui kendala-kendala atau hambatan
dalam mencapai tujuan perusahaan sesuai dengan visi dan misinya. Berikut adalah
beberap GAP yang kami temukan di PT Alkonusa Teknik Inti:
1.
2.
3.
4.
5.
Banyaknya persaingan di pasar global dan rumitnya birokrasi pemerintah
Hasil yang seringkali kurang sesuai dengan perencanaan
Kurangnya sarana pendidikan untuk bidang mekanikal elektrikal
Kurangnya sumber daya manusia di bidang teknologi informasi
Tidak adanya ikatan kerja yang jelas pada tenaga outsourcing sehingga dapat
menghambat proses pengerjaan proyek
6. Inkonsistensi SDM outsourcing dalam pengerjaan proyek pasca pelatihan
16
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
7. Terkadang jadwal stock barang terlambat dan kurangnya informasi oleh
sistem tentang keterangan harga barang dari masing-masing supplier
8. Perusahaan tidak bisa turun dalam pengerjaan proyek yang nilainya dibawah
5 M, sedangkan proyek dengan harga diatas 5 M biasanya milik pemerintah
dan hanya dikerjakan oleh kontraktor BUMN
K. Cara Memperkecil dan Meniadakan GAP
Setelah menemukan beberapa GAP yang mungkin akan menghambat
kemajuan perusahaan, selanjutnya diperlukan adanya mekanisme atau tindakan
untuk memperkecil atau bahkan meniadakan GAP. Beberapa tindakan tersebut
antara lain :
1.
Memanfaatkan IT sebagai salah satu media untuk promosi → saat ini IT
tidak lagi menjadi support dalam sebuah organisasi, melainkan sebagai proses
bisnis yang harus diperhatikan dalam menjalankan sebuah bisnis. Apalagi
dalam era global saat ini, IT memiliki peran penting dalam membantu core
business process sebuah perusahaan
2.
Menjalin kerja sama dengan pemerintah setempat → bisa berupa MOU
3.
Menjalin kerja sama dengan perusahaan lain di bidang mekanikal
elektrikal untuk mengadakan pelatihan guna memberdayakan dan menambah
pengetahuan di bidang ME dan IT
4.
Pengajuan Memorandum of Understanding (MOU) kepada penyedia
tenaga kerja Outsourcing untuk menjamin kelancaran proyek
5.
Menjalin kerja sama tertulis dengan para supplier → bisa berupa sebuah
sistem informasi terintegrasi dengan sistem informasi milik para supplier agar
pengiriman barang bisa terjadwal dengan baik serta bisa memberikan
keterangan yang dibutuhkan perusahaan.
L. Trend Bisnis ke Depan
Sebagai perusahaan terbesar ke 3 nasional, diharapkan PT Alkonusa Teknik
Inti bisa mengayomi dan mendidik karyawannya untuk lebih terampil dalam
17
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
bekerja. Untuk memenuhi profesionalitas para stafdan karyawan PT Alkonusa
Teknik Inti membuat anak perusahaan baru yang bernama PT Alkonusa Teknik
Injiniring dengan brand AMEEKOM yang bergerak di bidang pendidikan,
khususnya teknik sipil, mekanikal elektrikal dan teknologi informasi. Berdasarkan
analisis yang telah dilakukan sebelumnya, berikut adalah trend bisnis ke depan
dari PT Alkonusa Teknik Inti:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mendapatkan pangsa pasar nasional diatas 30%
Mempertahankan tingkat kepuasan klien diatas 90%
Meningkatkan nilai nilai integritas
Membangun sistem informasi yang terintegrasi antar anak perusahaan
Meningkatkan profit perusahaan
Membuat dan menerapkan kontrak kerja guna mengatasi inkonsistensi pada
SDM outsourcing
7. Membangun sistem informasi yang menyediakan informasi lengkap tentang
supplier
8. Menjadi perusahaan kontraktor swasta professional yang bergerak di bidang
mekanikal elekrikal dan teknologi informasi.
M. Timeline
Berdasarkan analisis yang telah dibahas sebelumnya, berikut adalah timeline
dari perencanaan strategis PT Alkonusa Teknik Inti:
Tahun
2015 2016 2017 2018 2019 2020
Perencanaan Strategis
1. Mengakuisisi anak perusahaan untuk
mengembangkan pasar perusahaan
2. Mendapatkan pangsa pasar nasional
diatas 30%
3. Mempertahankan tingkat kepuasan
klien diatas 90%
4. Menjadi perusahaan kontraktor swasta
professional yang bergerak di bidang
ME dan IT
5. Mempertahankan
SDM
yang
professional dan berpengalaman
6. Mengembangkan sistem informasi
18
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
upgrading
upgrading
Tahun
2015 2016 2017 2018 2019 2020
Perencanaan Strategis
yang terintegrasi
7. Menghemat biaya operasional
8. Mengadakan pelatihan untuk tenaga
SDM Outsourcing
9. Mempertahankan hubungan
kerja
yang baik dengan para supplier dan
klien
10. Meningkatkan keunggulan kompetitif
11. Pemetaan daya saing melalui teknik
clustering
12. Membuat
kontrak
kerja
guna
mengatasi inkonsistensi pada SDM
outsourcing
13. Membangun sistem informasi yang
menyediakan
informasi
lengkap
tentang supplier
14. Reevaluasi Nilai Pelanggan
N. Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Adanya perubahan-perubahan dalam lingkungan bisnis, peran manajemen
strategik juga berubah. Pengenalan mekanikal elektrikal dan teknologi
informasi yang baru, memberi fokus kepada pelanggan, pertumbuhan
pasar
global
perusahaan
dan
perubahan-perubahan
mengembangkan
strategi
lain
yang
mengharuskan
systeminformasi
untuk
mempertahankan secara efektif keunggulan kompetitifperusahaan.
2. Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk memutuskan strategi perusahaan berdasarkan kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman perusahaan.Proses pengambilan keputusan strategis
selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan
perusahaan. Dengan demikianperencanaan strategis harus menganalisis
19
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, peluang, kelemahan dan
ancaman) dalam kondisi yang ada pada saat ini.
3. Keberhasilan dalam CSFs akan membuat
perusahaan
dapat
mempertahankan keunggulan kompetitifnya. Peran manajemen strategik
haruslah mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur dan melaporkan
informasi tentang CSFs secara handal dan tepat waktu. Banyak CSFs yang
berupa ukuran-ukuran non keuangan, seperti kecepatan pengerjaan proyek,
waktu siklus (Cycle time) dan kepuasan pelanggan.
4. Analisis value chain diperlukan untuk memahami aktivitas-aktivitas yang
membentuk nilai suatu produk atau jasa
dan digunakan untuk
menciptakan nilai bagi pelanggannya dalam mencapai suatu keunggulan
yang kompetitif.
20
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
1. Tabel 1 Hubungan antar analisis strategi pada PT Alkonusa Teknik Inti
2. CSF (Critical
Success Factors)
9. Mengakuisisi
perusahaan
3. Capaian
4. (Kondisi
5. Ideal
(Visi/Misi)
anak
Existing)
10. Saat ini masih
untuk
mencakup
usaha
persaingan
25%
terkemuka
mengembangkan
pasar perusahaan.
11. Menjadi badan
7. Trend Bisnis ke
6. GAP
Depan
12. Banyaknya
13. Mendapatkan
dan
8. Rekomendasi
Aplikasi
15. Melakukan
pangsa
pasar
pemetaan daya
rumitnya
nasional
diatas
saing
dalam industri
birokrasi
30%
konstruksi,
pemerintah
dengan
teknik
14.
clustering dan
konsultan dan
mengakuisisi
desainer
perusahaan-
kebutuhan
perusahaan
mekanikal
kecil
elektrikal dan
teknologi
16. Memberikan
pelayanan
pada klien
17. Saat ini tingkat
terbaik
informasi
18. Memberikan
20. Hasil
yang
21. Mempertahanka
kepuasan klien
pelayanan
seringkali kurang
n
masih 70%
yang
sesuai
kepuasan klien
terbaik
dengan
tingkat
23. Memberikan
garansi
terhadap
3. Capaian
2. CSF (Critical
Success Factors)
5. Ideal
4. (Kondisi
(Visi/Misi)
Existing)
dengan
6. GAP
8. Rekomendasi
Depan
perencanaan
mengedepanka
n
7. Trend Bisnis ke
Aplikasi
diatas 90%
pelayanan jasa
22.
kepuasan
pelanggan
kepada semua
klien
24. Mempertahankan
SDM
25. Saat
yang
professional
dan
berpengalaman
30. Mengembangkan
sistem
informasi
yang integrasi
ini
19.
26. Menerapkan
27. Kurangnya sarana
28. Meningkatkan
kebutuhan
teknologi
SDM terutama
canggih
di bidang IT
keterampilan
n
dan ME masih
secara
pelatihan
kurang
31. Saat ini sistem
belum
terintegrasi
dan
pendidikan untuk
nilai
bidang ME
integritas.
nilai
29. Mengikutserta
di bidang IT
tenaga
kerja/karyawa
berkelanjutan
33. Kurangnya SDM
kan
34. Membangun
dalam
internasioanl
35. Sistem
sistem informasi
informasi
yang terintegrasi
keuangan bagi
antar
anak
anak
2. CSF (Critical
Success Factors)
3. Capaian
4. (Kondisi
Existing)
5. Ideal
(Visi/Misi)
7. Trend Bisnis ke
6. GAP
Depan
perusahaan
8. Rekomendasi
Aplikasi
perusahaan
yang
terintegrasi
dengan
36. Menghemat biaya
operasional
37. Menggunakan
tenaga
SDM
38. Menekankan
penawaran
39. Tidak
adanya
40. Meningkatkan
ikatan kerja yang
profit
kontrak
jelas pada tenaga
perusahaan
yang jelas
Outsourcing
harga
jual
untuk pekerja
yang
lebih
lapangan
murah/rendah
sehingga
dibandingkan
menghambat
kompetitor
proses pengerjaan
untuk menarik
proyek
outsourcing
dapat
konsumen/klie
42. Mengadakan
pelatihan
43. Perusahaan
untuk
sudah
n
44. Memberikan
jasa
industri
perusahaan inti
41. Menerapkan
45. Inkonsistensi
SDM outsourcing
46. Membuat
kontrak
kerja
kerja
2. CSF (Critical
Success Factors)
tenaga
SDM
Outsourcing
3. Capaian
4. (Kondisi
5. Ideal
(Visi/Misi)
7. Trend Bisnis ke
6. GAP
Depan
Existing)
melaksanakan
konstruksi,
dalam pengerjaan
guna mengatasi
pelatihan bagi
konsultan dan
proyek
inkonsistensi
SDM
desainer
pelatihan
Outsourcing
kebutuhan
yang
mekanikal
belum
pasca
pada
8. Rekomendasi
Aplikasi
SDM
outsourcing
pernah
elektrikal serta
mengikuti
jasa pelatihan
pelatihan
sumber
tersebut
manusia yang
daya
tepat guna dan
berkualitas
48. Mempertahankan
49. Perusahaan
tinggi
50. meningkatkan
51. Terkadang jadwal
hubungan kerja yang
sudah menjalin
keunggulan
stock
baik
hubungan
kompetitif
terlambat
kerja
perusahaan
kurangnya
dengan
informasi
dengan
supplier
para
banyak
dengan
barang
dan
oleh
52. Membangun
53. Sistem
sistem informasi
informasi yang
yang
secara
menyediakan
otomatis dapat
informasi
melakukan
2. CSF (Critical
Success Factors)
3. Capaian
5. Ideal
4. (Kondisi
(Visi/Misi)
Existing)
supplier
7. Trend Bisnis ke
6. GAP
Depan
supplier
sistem
tentang
linkages
keterangan harga
barang
8. Rekomendasi
Aplikasi
lengkap tentang
upadate
supplier
terhadap
dari
perubahan-
masing-masing
perubahan
supplier
harga
dan
informasi
lainnya
54. Meningkatkan
55. Perusahaan ini
56. Menjadi badan
57. Perusahaan tidak
58. Menjadi
dari
supplier
59. Menciptakan
keunggulan
menjadi leader
usaha
bisa turun dalam
perusahaan
reputasi
kompetitif
dalam
terkemuka
pengerjaan
kontraktor
perusahaan,
dalam industri
proyek
swasta
kesetiaan
konstruksi,
nilainya dibawah
professional
pelanggan,
konsultan dan
5 M, sedangkan
yang bergerak di
budaya
desainer
proyek
bidang ME dan
organisasi dan
kebutuhan
harga diatas 5 M
IT
etos karyawan
mekanikal
biasanya
kontraktor
bidang ME
di
yang
dengan
milik
agar sulit ditiru
2. CSF (Critical
Success Factors)
3. Capaian
4. (Kondisi
Existing)
5. Ideal
(Visi/Misi)
Depan
elektrikal dan
pemerintah
teknologi
hanya dikerjakan
informasi
oleh
BUMN
60.
7. Trend Bisnis ke
6. GAP
dan
kontraktor
8. Rekomendasi
Aplikasi
oleh pesaing
PT Alkonusa Teknik Inti
Oleh:
Addin Aditya
- 52142010
Heni Sulistiani
- 5214201009
Prita Dlia
- 5214201005
Rampa Praditya
- 5214201016
Program Pascasarjana Sistem Informasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2015
PT ALKONUSA TEKNIK INTI
A. Latar Belakang Perusahaan
PT Alkonusa Teknik Inti merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa
kontraktor, jasa konsultan dan desainer kebutuhan mekanikal elektrikal dan
teknologi infomasi. Contoh yang dikerjakan di bidang mekanikal elektrikal antara
lain plumbing, tata udara, pencahayaan, transportasi dalam bangunan, distribusi
daya dan CCTV. Sedangkan di bidang teknologi informasi antara lain data dan
telekomunikasi serta office automation atau building otomation system.
Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1992, awalnya bernama Alkonusa
Teknindo.Kemudian pada tahun 1998 perusahaan membuat struktur organisasi
yang baru, menyempurnakan sistem manajemen dan mengganti nama perusahaan
menjadi Alkonusa Teknik Inti. Perusahaan ini didukung oleh tenaga ahli dari
berbagai bidang yang berpengalaman dan ahli di bidangnya masing-masing sesuai
dengan latar belakang pendidikan yang dimilikinya. Dari waktu ke waktu PT
Alkonusa Teknik Inti selalu berusaha memberikan yang terbaik kepada semua
mitra usahanya, didukung oleh perangkat, sarana serta sumber daya manusia yang
profesional dan berpengalaman di bidang kontraktor, konsultan, desainer dan
pelaksanaan pelatihan SDM. PT Alkonusa Teknik Inti memiliki beberapa anak
perusahaan yang bergerak di bidang yang sama dan terdapat pula anak perusahaan
yang bergerak di bidang pelatihan sumber daya manusia.
Dengan pengalaman lebih dari 10 tahun, PT Alkonusa Teknik Inti mampu
meraih kepercayaan dari berbagai lembaga dan perusahaan pengguna jasa dari
berbagai kota di Indonesia dalam waktu yang singkat. Citra positif pelayanan PT
Alkonusa Teknik Inti akan menjadi bahan pertimbangan klien dalam memutuskan
untuk bermitra dengan perusahaan. Sehingga perusahaan tidak hanya berkembang
di Surabaya tetapi di Jakarta dan Denpasar. PT Alkonusa Teknik Inti memiliki
optimisme, potensi dan komitmen untuk tetap memberikan pelayanan jasa terbaik
secara profesional kepada semua pihak, PT Alkonusa Teknik Inti siap membantu
klien kapanpun dan dimanapun atas jasa.PT Alkonusa Teknik Inti memberikan
1
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
layanan
terbaik
bagi
para
klien
yang
sudah
mempercayakan
untuk
menyelenggarakan proyek perusahaan kepada PT Alkonusa Teknik Inti. Selain itu,
perusahaan akan memberikan service yang dapat memuaskan klien dengan
harapan proyek yang dikerjakan dapat berlanjut dengan baik untuk kedepannya.
B. Visi dan Misi Perusahaan
Visi : menjadi badan usaha terkemuka dalam industri konstruksi, konsultan
dan desainer kebutuhan mekanikal elektrikal dan teknologi informasi.
Misi :
Memberikan jasa industri konstruksi, konsultan dan desainer kebutuhan
mekanikal elektrikal serta jasa pelatihan sumber daya manusia yang tepat
guna dan berkualitas tinggi
Memberikan pelayanan yang terbaik dengan mengedepankan kepuasan
pelanggankepada semua klien
Menerapkan teknologi canggih dan keterampilan secara berkelanjutan
C. Motto Perusahaan
“Build a Better Life by Installing a Better Future”
D. Proses Bisnis
PT Alkonusa Teknik Inti merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa
kontraktor, konsultan dan desainer kebutuhan mekanikal elektrikal. Dalam proses
bisnis nya, PT Alkonusa Teknik Inti dibantu oleh subkontraktor, supplier dan tentu
saja klien sebagai pemilik proyek. Sebelum mengerjakan proyek, terlebih dahulu
klien dan direksi PT Alkonusa Teknik Inti mengestimasi biaya dan waktu
pengerjaan proyek. Jika, kedua belah pihak sudah mencapai kesepakatan, klien
akan mentransfer uang muka sebagai tanda jadi ke rekening perusahaan. Uang
tersebut akan diolah di bagian keuangan perusahaan, untuk selanjutnya dibuatkan
Surat Perintah Kerja (SPK) oleh admin perusahaan. SPK tersbut kan diberikan ke
2
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
subkontraktor yang akan menyelesaikan proyek dan digunakan untuk membuat
daftar permintaan barang (PO). Permintaan barang tersebut akan dikirimkan ke
supplier guna memenuhi kebutuhan subkrontraktor dalam menyelesaikan
proyeknya. Setelah semua kebutuhan terpenuhi maka subkontraktor akan
menyelesaikan proyek klien dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya,
sehingga pelanggan merasa puas dan percaya kepada PT Alkonusa Teknik Inti.
Alur dari proses bisnis tersebut dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1 Proses Bisnis PT Alkonusa Teknik Inti
3
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
Selain digambarkan dalam bentukflowchart, kami juga menyajikan dalam
bentuk
usecase
digram
dan
sequence
diagram.
Usecasediagramadalah
fungsionalitas atau persyaratan-persyaratan sistem yang harus dipenuhi oleh
sistem yang akan dikembangkan tersebut menurut pandangan pemakai sistem.
Gambar 2 Usecase Diagram IMAGO
Diagram sekuensial (sequence diagram) digunakan untuk mengunjukkan
alur (flow) fungsionalitas yang melalui user case yang disusun dalam urutan
waktu.
Gambar 3 Sequence DiagramEstimasi kontrak / project
4
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
Gambar 4 Sequence DiagramMembuat SPK (Surat Perintah Kerja)
Gambar 5 Sequence DiagramMembuat PB (Surat Permintaan Barang)
Gambar 6 Sequence DiagramMembuat PO (Purchasing Order)
5
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
Gambar 7 Sequence DiagramMemberikan ACC untuk PO
Gambar 8 Sequence DiagramMemberikan ACC untuk PO
6
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
Gambar 9 Sequence DiagramMelihat Laporan
E. Peran SI/TI dalam Meningkatkan Kinerja
1. Aspek Finansial
Dalam strategi pengelolaan finansial perusahaan, PT Alkonusa Teknik
Inti memiliki sistem yang terintegrasi. Sehingga, PT Alkonusa Teknik Inti
sebagai induk perusahaan dapat melihat dan mengawasi keuangan dari
AMEEKOM
meskipun
pengelolaan
finansialnya
dilakukan
secara
terpisah.Untuk menarik minat klien, perusahaan selalu menawarkan harga
yang lebih murah dibandingkan perusahaan lain.
2. Aspek Konsumen/klien
PT Alkonusa Teknik Inti memiliki optimisme, potensi dan komitmen
untuk tetap memberikan pelayanan jasa terbaik secara profesional kepada
semua pihak, PT Alkonusa Teknik Inti siap membantu klien kapanpun dan
dimanapun atas jasa. PT Alkonusa Teknik Inti memberikan layanan terbaik
bagi para klien yang sudah mempercayakan kepada kami untuk
menyelenggarakan proyek perusahaan. Selain itu, perusahaan akan
7
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
memberikan service yang dapat memuaskan klien dengan harapan proyek
yang dikerjakan dapat berlanjut dengan baik untuk kedepannya.
3. Aspek Intenal Business Process
Adanya sistem dan teknologi informasi dalam perusahaan membuat
informasi yang terkait antara departemen satu dengan yang lain dapat
mengalir dengan cepat. Optimasi dan produktivitas menjadi upaya strategi
peningkatan kinerja perusahaan. Ketersediaan SDM diwujudkan perseroan
dengan perencanaan jangka panjang dan implementasi Human Resources
Plan. PT Alkonusa Teknik Inti juga mendapat dukungan dari anak
perusahaan yang memiliki arti penting di dalam pengelolaan potensi penting
bagi perusahaan.
4. Aspek Learning and Growth
Sebuah organisasi / perusahaan akan selalu bergerak secara dinamis.
Dengan adanya sistem dan teknologi informasi, maka sebuah perusahaan
akan selalu mendapat informasi yang up to date untuk penelitian dan
pengembangan perusahaan tersebut. Langkah strategis yang dilakukan oleh
PT Alkonusa Teknik Inti adalah dengan mengakuisisi perusahaan-perusahaan
kecil untuk menguasai pangsa pasar yang lebih luas. Perusahaan juga
menggunakan perangkat, sarana dan sumber daya manusia yang professional
dan berpengalaman di bidangnya. Dengan demikian PT Alkonusa Teknik Inti
mampu meningkatkan daya kompetitif kontaktor, konsultan dan desainer
kebutuhan mekanikal elektrikal dan teknologi informasi di tengah ketatnya
persaingan global saat ini.
F. Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk memutuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman
(threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan
8
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan
demikianperencanaan
strategis
harus
menganalisis
faktor-faktor
strategis
perusahaan (kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman) dalam kondisi yang ada
pada saat ini, hal ini disebut dengan analisis situasi.
1. Strengths
memiliki karyawan yang ahli di bidang mekanikal elektrikal
menerapkan strategi penawaran harga yang lebih murah, penyelesaian
proyek yang cepat dan penanganan jasa yang lebih fleksibel
merupakan perusahaan kontraktor swasta kelas A dengan modal awal 1
Miliar
proyek yang dikerjakan bernilai diatas 5 Miliar
memiliki tim yang terdiri dari orang-orang yang berdedikasi, terampil dan
termotivasi dari segenap jajaran
perencanaan yang baik dan kerjasama erat dengan para supplier dan klien
mengakuisisi perusahaan-perusahaan kecil untuk menguasai pangsa pasar
yang lebih luas
menggunakkan sistem outsourcing untuk para pekerja lapangan untuk
mengurangi biaya
2. Weaknesses
belum memiliki sistem yang terintegrasi antara perusahaan inti dengan
anak perusahaan
badan usaha swasta maka modal yang dipakai berasal dari dana pribadi
(Untung dann rugi perusahaan di tanggung sendiri)
birokrasi pemerintah yang panjang dan rumit sehingga terkadang
menghambat jalannya proyek
3. Opportunities
pembangunan di Indonesia yang terus berkembang
masih sedikitnya jenis perusahaan bergerak di bidang yang sama (pesaing)
tingginya kepuasan klien terlihat dari predikat prima indeks kepuasan klien
4. Threats
jika proyek perusahaan serupa (perusahaan pemerintah) contoh : PT Wika,
Adhi Karya, dll membangun bangunan pemerintah dan fasilitas negara,
modal yang diperoleh berasal dari pemerintah, dan proyek akan berjalan
apabila ada kontrak kerja dengan pemerintah. Sedangkan jika pemerintah
9
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
memberikan aturan / regulasi baru bahwa perusahaan pemerintah boleh
mengerjakan proyek bebas maka akan mengurangi pangsa pasar PT
Alkonusa Teknik Inti
adanya kenaikan biaya khususnya bahan-bahan material yang digunakan
dalam konstruksi mekanikal elektrikal dan teknologi informasi
tidak stabilnya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing
Matrik SWOT adalah sebuah alat pencocokan yang penting yang membantu
para manajer mengembangkan empat jenis strategi, yaitu strategi SO (kekuatan
peluang), strategi WO (kelemahan peluang), strategi ST (kekuatan ancaman), dan
strategi WT (kelemahan ancaman).
Strategi SO memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik
keuntungan dari peluang eksternal. Semua manajer menginginkan organisasi yang
mereka pimpin berada dalam posisi di mana kekuatan internal dapat digunakan
untuk mengambil keuntungan dari berbagai trend dan kejadian eksternal. Jika
sebuah perusahaan memiliki kelemahan besar, maka perusahaan akan berjuang
untuk mengatasinya dan mengubahnya menjadi kekuatan. Ketika organisasi di
hadapkan pada ancaman yang besar, maka perusahaan akan berusaha
menghindarinya untuk berkonsentrasi pada peluang.
Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara
mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Terkadang peluang-peluang besar
muncul tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghalanginya
memanfaatkan peluang tersebut.
Strategi ST menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari
atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Hal ini bukan berarti bahwa suatu
organisasi yang kuat harus selalu menghadapi ancaman secara langsung di dalam
lingkungan eksternal.
Strategi WT merupakan taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi
kelamahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi yang
menghadapi berbagai ancama eksternal dan kelemahan internal benar-benar dalam
10
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
posisi yang membahayakan. Dalam kenyataannya, perusahaan yang semacam itu
mungkin harus berjuang untuk bertahan hidup, melakukan merger, penciutan,
menyatakan diri bangkrut atau memilih likuidasi.
Berikut adalah matriks dari analisis SWOT PT Alkonusa Teknik Inti:
Faktor Internal
Strengths:
Weaknesess:
1. memiliki
Faktor Eskternal
karyawan
1. belum
memiliki
ahli bidang ME dan
sistem
yang
TI
2. harga
yang
lebih
murah, penyelesaian
proyek yang cepat
dan penanganan jasa
yang lebih fleksibel
3. perusahaan
kontraktor
kelas A
4. Proyek
dana pribadi
3. birokrasi pemerintah
yang panjang dan
rumit
swasta
bernilai
diatas 5 miliar
5. Tim terdiri
orang
terintegrasi
2. modal berasal dari
-
dari
orang
berdedikasi, terampil
dan termotivasi
6. perencanaan
yang
baik dan kerjasama
erat
7. mengakuisisi
perusahaanperusahaan kecil
8. sistem outsourcing
Strategi SO:
Opportunities:
1. pembangunan
yang 1. Menggunakan
terus berkembang
2. pesaing masih sedikit
3. tingginya kepuasan
11
Strategi WO:
1. Melakukan perbaikan
strength untuk
secara
memanfaatkan dan
terhadap weaknesess
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
kontinyu
klien
memaksimalkan
yang dimiliki untuk
opportunity
2. Menawarkan jasa
dengan harga
memaksimalkan
opportunity
2. Membangun
terendah dari para
yang
pesaing dan
antara
menggunakan
perusahaan
tenaga-tenaga kerja
yang profesional
3. Mempertahankan
tingkat kepuasan
sistem
terintegrasi
anak
dengan
perusahaan inti
3. Bekerjasama dengan
mitra
bisnis
yang
strategis
pelanggan dengan
memberikan
kepercayaan dan
memberikan hasil
yang maksimal serta
pelayanan yang
terbaik
Threats:
Strategi ST:
1. pangsa pasar
Strategi WT:
akan 1. memperluas pangsa 1. strategi peningkatan
berkurang jika ada
pasar
campur
mengakuisisi
tangan
pemerintah
2. kenaikan biaya
dengan
daya
saing
menggunakan teknik
perusahaanperusahaan kecil
2. menekan
cost
cluster
2. pengembangan
perusahaan
serendah mungkin
G. Critical Success Factors
Karena
adanya
perubahan-perubahan
dalamlingkungan
bisnis,
peran
manajemen strategik juga berubah. Pengenalan mekanikal elektrikal dan teknologi
informasi yang baru, memberi fokuskepada pelanggan, pertumbuhan pasarglobal
12
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
dan perubahan-perubahan lainyang mengharuskan perusahaan mengembangkan
strategi
sistem
informasi
untuk
mempertahankan
secara
efektif
keunggulankompetitifperusahaan.Hal ini berarti bahwa manajemen strategik harus
menyediakan keseuaian jenis informasi yang sebelumnyabelumdisediakan. “The
critical Success Factors” yang ada pada perusahaan bermacam-macam dan
banyak yang bersifat jangka panjang, seperti pengerjaan proyek yang cepat,
kualitas, hubungan pelanggan dan CSFs lainnya. Hanya dengan keberhasilan
dalam CSFs akan membuat perusahaandapat mempertahankan keunggulan
kompetitifnya.
Peran
manajemen
strategik
haruslah
mengidentifikasi,
mengumpulkan, mengukur dan melaporkan informasi tentang CSFs secarahandal
dan tepat waktu. Banyak CSFsyang berupa ukuran-ukuran non keuangan, seperti
kecepatan pengerjaan proyek, waktusiklus (Cycle time) dan kepuasan pelanggan.
Berikut ini beberapa CSFs PT Alkonusa Teknik Inti:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Mengakuisisi anak perusahaan untuk mengembangkan pasar perusahaan
Memberikan pelayanan terbaik pada klien
Mempertahankan SDM yang professional dan berpengalaman
Mengembangkan sistem informasi yang terintegrasi
Menghemat biaya operasional
Mengadakan pelatihan untuk tenaga SDM Outsourcing
Mempertahankan hubungan kerja yang baik dengan para supplier dan klien
Meningkatkan keunggulan kompetitif
H. Analisis Value Chain
Analisis value chainmerupakan
alat
analisis
yang
berguna
untuk
memahami aktivitas-aktivitas yang membentuk nilai suatu produk atau jasa dan
digunakan untuk menciptakan nilai bagi pelanggannya dalam mencapai suatu
keunggulan yang kompetitif. Tujuan analisis value chain adalah untuk
mengidentifikasi
meningkatkan
tahap-tahap
value
value
chain
untuk pelanggan
di
atau
mana
untuk
perusahaan
menurunkan
dapat
biaya.
Penurunan biaya atau peningkatan nilai tambah dapat membuat perusahaan
lebih
kompetitif.
Analisis
value
chain
membantu
perusahaan
dalam
mengidentifikasi posisi perusahaan dan menganalisis aktivitas-aktivitas yang ada
13
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
dalam rantai nilai serta mengurangkan atau mengeliminasi aktivitas yang tidak
menciptakan nilai tambah pada produk atau jasa. Berikut adalah tahapan analisis
value chain menurut Widarsono (2009) :
1. Mengidentifikasi aktivitas value chain
Perusahaan mengidentifikasi aktivitas value chain yang harus dilakukan
oleh perusahaan dalam proses desain, pemanufakturan, dan pelayanan kepada
pelanggan. Beberapa perusahaan mungkin terlibat dalam aktivitas tunggal atau
sebagian dari aktivitas total. Contohnya, beberapa perusahaan mungkin hanya
memproduksi,
sementara
perusahaan lain
mendistribusikan
dan
menjual
produk.
2. Mengidentifikasi Cost driver pada setiap aktivitas nilai
Cost Driver merupakan faktor yang mengubah jumlah biaya total, oleh
karena itu tujuan pada tahap ini adalah mengidentifikasikan aktivitas dimana
perusahaan mempunyai keunggulan biaya baik saat ini maupun keunggulan
biaya potensial. Misalnya perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan
komputer (computer service) untuk menangani tugas-tugas pemrosesandata,
sehingga dapat menurunkan biaya dan
mempertahankan
atau meningkatkan
keunggulan kompetitif.
3. Mengembangkan keunggulan kompetitif dengan mengurangi biaya atau
menambah nilai
Pada tahap ini perusahaan menentukan sifat keunggulan kompetitif
potensial dan saat ini dengan mempelajari aktivitas nilai dan cost driver yang
diidentifikasikan diatas.
Dalam hal ini, PT Alkonusa Teknik Inti melakukan beberapa strategi terkait
dengan analisis value chain, yaitu:
1. Strategi low cost
PT Alkonusa Teknik Inti menekankan pada penawaran harga jual yang lebih
rendah dibandingkan kompetitor untuk menarik konsumen / klien. Konsekuensi
yang harus diterima oleh perusahaan adalah harus melakukan kontrol Cost yang
ketat. Cost ditekan serendah mungkin sehingga dapat melakukan penawaran
14
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
proyek dengan harga yang lebih murah dibandingkan pesaing. Hal ini akan
menjadi insentif bagi klien untuk memilih PT Alkonusa Teknik Inti. Cost yang
rendah merupakan keunggulan kompetitif bagi perusahaan.
2. Strategi Kepuasan Konsumen / Klien
Proses pengerjaan proyek dilakukan dalam waktu yang lebih cepat
dibandingkan kompetitor untuk menghasilkan tingkat kepuasan pelanggan.
Kepuasan pelanggan juga akan terbayarkan dengan komitmen perusahaan untuk
memberikan pelayanan jasa yang terbaik secara profesional dan potensi yang
dimiliki oleh perusahaan. Citra positif pelayanan PT Alkonusa Teknik Inti akan
menjadi bahan pertimbangan klien dalam memutuskan untuk bermitra dengan
perusahaan. Selain itu, perusahaan akan memberikan service yang dapat
memuaskan klien dengan harapan proyek yang dikerjakan dapat berlanjut dengan
baik untuk kedepannya.
I. Analisis Value Chain untuk Keunggulan Kompetitif
Analisis rantai nilai dapat dilakukan dengan membagi aktivitas menjadi :
aktivitas yang dilakukan di luar perusahaan untuk menciptakan nilai dan aktivitas
yang dilakukan di dalamperusahaan untuk menciptakan nilai. Aktivitas yang
dilakukan di luar perusahaan dapat dibedakan lagi menjadi aktivitas yang berasal
dari hubungan dengan supplier (Supplier Linkages) dan aktivitas yang berasal
dari hubungan dengan konsumen (Consumer Linkages).
a. Supplier Linkages
Hubungan dengan pemasok merupakan hal yang penting bagi perusahaan
karena
menawarkan
banyak
kesempatan
untukmeningkatkan
keunggulan
kompetitif perusahaan, baik dalamhal pengurangan biaya atau peningkatan
kualitas. Supplier merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan untuk
mengaplikasikan teknik JIT (just in time) dalam pengelolaan persediaan. JIT
meminimalkan biaya persediaan dan memastikan kebutuhan bahan baku dapat
dipenuhi tepat waktu dan dengan kualitas yang sesuai dengan permintaan
perusahaan. Selain itu, PT Alkonusa Teknik Inti melakukan konsep outsorcing
15
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
dalam menyelesaikan proyek. Hal tersebut tentu saja dapat meningkatkan nilai
perusahaan.
b. Customer Linkages
PT Alkonusa Teknik Inti selalu memberikan pelayanan jasa yang terbaik dan
profesional kepada para konsumen nya sehingga perusahaan mampu membangun
hubungan yang baik dengan konsumen dan terus menjaga kepuasan konsumen.
Hubungan yang baik antara perusahaan dengan konsumen harus didasari dengan
rasa percaya sebagai partner kerja, sehingga dapat meningkatkan nilai jasa dan
menawarkan jasa dengan harga yang rendah. Nilai yang berasal dari hubungan
dengan konsumen dapat membedakan antara perusahaan yang mampu menguasai
pasar dengan perusahaan yang gagal.
c. Competitor Linkages
Strategi yang dirancang oleh PT Alkonusa Teknik Inti berkaitan dengan daya
saing dengan para kompetitor yaitu meningkatkan daya saing di bidang kontraktor
melalui teknik cluster. Hal tersebut dilakukan dengan memetakan daya saing
berdasarkan besaran nilai pertumbuhan konstruksi/infrastruktur dan ketersediaan
sumber daya.
J. Analisis GAP
Analisis GAP diperlukan untuk mengetahui kendala-kendala atau hambatan
dalam mencapai tujuan perusahaan sesuai dengan visi dan misinya. Berikut adalah
beberap GAP yang kami temukan di PT Alkonusa Teknik Inti:
1.
2.
3.
4.
5.
Banyaknya persaingan di pasar global dan rumitnya birokrasi pemerintah
Hasil yang seringkali kurang sesuai dengan perencanaan
Kurangnya sarana pendidikan untuk bidang mekanikal elektrikal
Kurangnya sumber daya manusia di bidang teknologi informasi
Tidak adanya ikatan kerja yang jelas pada tenaga outsourcing sehingga dapat
menghambat proses pengerjaan proyek
6. Inkonsistensi SDM outsourcing dalam pengerjaan proyek pasca pelatihan
16
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
7. Terkadang jadwal stock barang terlambat dan kurangnya informasi oleh
sistem tentang keterangan harga barang dari masing-masing supplier
8. Perusahaan tidak bisa turun dalam pengerjaan proyek yang nilainya dibawah
5 M, sedangkan proyek dengan harga diatas 5 M biasanya milik pemerintah
dan hanya dikerjakan oleh kontraktor BUMN
K. Cara Memperkecil dan Meniadakan GAP
Setelah menemukan beberapa GAP yang mungkin akan menghambat
kemajuan perusahaan, selanjutnya diperlukan adanya mekanisme atau tindakan
untuk memperkecil atau bahkan meniadakan GAP. Beberapa tindakan tersebut
antara lain :
1.
Memanfaatkan IT sebagai salah satu media untuk promosi → saat ini IT
tidak lagi menjadi support dalam sebuah organisasi, melainkan sebagai proses
bisnis yang harus diperhatikan dalam menjalankan sebuah bisnis. Apalagi
dalam era global saat ini, IT memiliki peran penting dalam membantu core
business process sebuah perusahaan
2.
Menjalin kerja sama dengan pemerintah setempat → bisa berupa MOU
3.
Menjalin kerja sama dengan perusahaan lain di bidang mekanikal
elektrikal untuk mengadakan pelatihan guna memberdayakan dan menambah
pengetahuan di bidang ME dan IT
4.
Pengajuan Memorandum of Understanding (MOU) kepada penyedia
tenaga kerja Outsourcing untuk menjamin kelancaran proyek
5.
Menjalin kerja sama tertulis dengan para supplier → bisa berupa sebuah
sistem informasi terintegrasi dengan sistem informasi milik para supplier agar
pengiriman barang bisa terjadwal dengan baik serta bisa memberikan
keterangan yang dibutuhkan perusahaan.
L. Trend Bisnis ke Depan
Sebagai perusahaan terbesar ke 3 nasional, diharapkan PT Alkonusa Teknik
Inti bisa mengayomi dan mendidik karyawannya untuk lebih terampil dalam
17
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
bekerja. Untuk memenuhi profesionalitas para stafdan karyawan PT Alkonusa
Teknik Inti membuat anak perusahaan baru yang bernama PT Alkonusa Teknik
Injiniring dengan brand AMEEKOM yang bergerak di bidang pendidikan,
khususnya teknik sipil, mekanikal elektrikal dan teknologi informasi. Berdasarkan
analisis yang telah dilakukan sebelumnya, berikut adalah trend bisnis ke depan
dari PT Alkonusa Teknik Inti:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mendapatkan pangsa pasar nasional diatas 30%
Mempertahankan tingkat kepuasan klien diatas 90%
Meningkatkan nilai nilai integritas
Membangun sistem informasi yang terintegrasi antar anak perusahaan
Meningkatkan profit perusahaan
Membuat dan menerapkan kontrak kerja guna mengatasi inkonsistensi pada
SDM outsourcing
7. Membangun sistem informasi yang menyediakan informasi lengkap tentang
supplier
8. Menjadi perusahaan kontraktor swasta professional yang bergerak di bidang
mekanikal elekrikal dan teknologi informasi.
M. Timeline
Berdasarkan analisis yang telah dibahas sebelumnya, berikut adalah timeline
dari perencanaan strategis PT Alkonusa Teknik Inti:
Tahun
2015 2016 2017 2018 2019 2020
Perencanaan Strategis
1. Mengakuisisi anak perusahaan untuk
mengembangkan pasar perusahaan
2. Mendapatkan pangsa pasar nasional
diatas 30%
3. Mempertahankan tingkat kepuasan
klien diatas 90%
4. Menjadi perusahaan kontraktor swasta
professional yang bergerak di bidang
ME dan IT
5. Mempertahankan
SDM
yang
professional dan berpengalaman
6. Mengembangkan sistem informasi
18
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
upgrading
upgrading
Tahun
2015 2016 2017 2018 2019 2020
Perencanaan Strategis
yang terintegrasi
7. Menghemat biaya operasional
8. Mengadakan pelatihan untuk tenaga
SDM Outsourcing
9. Mempertahankan hubungan
kerja
yang baik dengan para supplier dan
klien
10. Meningkatkan keunggulan kompetitif
11. Pemetaan daya saing melalui teknik
clustering
12. Membuat
kontrak
kerja
guna
mengatasi inkonsistensi pada SDM
outsourcing
13. Membangun sistem informasi yang
menyediakan
informasi
lengkap
tentang supplier
14. Reevaluasi Nilai Pelanggan
N. Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Adanya perubahan-perubahan dalam lingkungan bisnis, peran manajemen
strategik juga berubah. Pengenalan mekanikal elektrikal dan teknologi
informasi yang baru, memberi fokus kepada pelanggan, pertumbuhan
pasar
global
perusahaan
dan
perubahan-perubahan
mengembangkan
strategi
lain
yang
mengharuskan
systeminformasi
untuk
mempertahankan secara efektif keunggulan kompetitifperusahaan.
2. Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk memutuskan strategi perusahaan berdasarkan kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman perusahaan.Proses pengambilan keputusan strategis
selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan
perusahaan. Dengan demikianperencanaan strategis harus menganalisis
19
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, peluang, kelemahan dan
ancaman) dalam kondisi yang ada pada saat ini.
3. Keberhasilan dalam CSFs akan membuat
perusahaan
dapat
mempertahankan keunggulan kompetitifnya. Peran manajemen strategik
haruslah mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur dan melaporkan
informasi tentang CSFs secara handal dan tepat waktu. Banyak CSFs yang
berupa ukuran-ukuran non keuangan, seperti kecepatan pengerjaan proyek,
waktu siklus (Cycle time) dan kepuasan pelanggan.
4. Analisis value chain diperlukan untuk memahami aktivitas-aktivitas yang
membentuk nilai suatu produk atau jasa
dan digunakan untuk
menciptakan nilai bagi pelanggannya dalam mencapai suatu keunggulan
yang kompetitif.
20
Tugas Strategi Kebijakan SI /TI
1. Tabel 1 Hubungan antar analisis strategi pada PT Alkonusa Teknik Inti
2. CSF (Critical
Success Factors)
9. Mengakuisisi
perusahaan
3. Capaian
4. (Kondisi
5. Ideal
(Visi/Misi)
anak
Existing)
10. Saat ini masih
untuk
mencakup
usaha
persaingan
25%
terkemuka
mengembangkan
pasar perusahaan.
11. Menjadi badan
7. Trend Bisnis ke
6. GAP
Depan
12. Banyaknya
13. Mendapatkan
dan
8. Rekomendasi
Aplikasi
15. Melakukan
pangsa
pasar
pemetaan daya
rumitnya
nasional
diatas
saing
dalam industri
birokrasi
30%
konstruksi,
pemerintah
dengan
teknik
14.
clustering dan
konsultan dan
mengakuisisi
desainer
perusahaan-
kebutuhan
perusahaan
mekanikal
kecil
elektrikal dan
teknologi
16. Memberikan
pelayanan
pada klien
17. Saat ini tingkat
terbaik
informasi
18. Memberikan
20. Hasil
yang
21. Mempertahanka
kepuasan klien
pelayanan
seringkali kurang
n
masih 70%
yang
sesuai
kepuasan klien
terbaik
dengan
tingkat
23. Memberikan
garansi
terhadap
3. Capaian
2. CSF (Critical
Success Factors)
5. Ideal
4. (Kondisi
(Visi/Misi)
Existing)
dengan
6. GAP
8. Rekomendasi
Depan
perencanaan
mengedepanka
n
7. Trend Bisnis ke
Aplikasi
diatas 90%
pelayanan jasa
22.
kepuasan
pelanggan
kepada semua
klien
24. Mempertahankan
SDM
25. Saat
yang
professional
dan
berpengalaman
30. Mengembangkan
sistem
informasi
yang integrasi
ini
19.
26. Menerapkan
27. Kurangnya sarana
28. Meningkatkan
kebutuhan
teknologi
SDM terutama
canggih
di bidang IT
keterampilan
n
dan ME masih
secara
pelatihan
kurang
31. Saat ini sistem
belum
terintegrasi
dan
pendidikan untuk
nilai
bidang ME
integritas.
nilai
29. Mengikutserta
di bidang IT
tenaga
kerja/karyawa
berkelanjutan
33. Kurangnya SDM
kan
34. Membangun
dalam
internasioanl
35. Sistem
sistem informasi
informasi
yang terintegrasi
keuangan bagi
antar
anak
anak
2. CSF (Critical
Success Factors)
3. Capaian
4. (Kondisi
Existing)
5. Ideal
(Visi/Misi)
7. Trend Bisnis ke
6. GAP
Depan
perusahaan
8. Rekomendasi
Aplikasi
perusahaan
yang
terintegrasi
dengan
36. Menghemat biaya
operasional
37. Menggunakan
tenaga
SDM
38. Menekankan
penawaran
39. Tidak
adanya
40. Meningkatkan
ikatan kerja yang
profit
kontrak
jelas pada tenaga
perusahaan
yang jelas
Outsourcing
harga
jual
untuk pekerja
yang
lebih
lapangan
murah/rendah
sehingga
dibandingkan
menghambat
kompetitor
proses pengerjaan
untuk menarik
proyek
outsourcing
dapat
konsumen/klie
42. Mengadakan
pelatihan
43. Perusahaan
untuk
sudah
n
44. Memberikan
jasa
industri
perusahaan inti
41. Menerapkan
45. Inkonsistensi
SDM outsourcing
46. Membuat
kontrak
kerja
kerja
2. CSF (Critical
Success Factors)
tenaga
SDM
Outsourcing
3. Capaian
4. (Kondisi
5. Ideal
(Visi/Misi)
7. Trend Bisnis ke
6. GAP
Depan
Existing)
melaksanakan
konstruksi,
dalam pengerjaan
guna mengatasi
pelatihan bagi
konsultan dan
proyek
inkonsistensi
SDM
desainer
pelatihan
Outsourcing
kebutuhan
yang
mekanikal
belum
pasca
pada
8. Rekomendasi
Aplikasi
SDM
outsourcing
pernah
elektrikal serta
mengikuti
jasa pelatihan
pelatihan
sumber
tersebut
manusia yang
daya
tepat guna dan
berkualitas
48. Mempertahankan
49. Perusahaan
tinggi
50. meningkatkan
51. Terkadang jadwal
hubungan kerja yang
sudah menjalin
keunggulan
stock
baik
hubungan
kompetitif
terlambat
kerja
perusahaan
kurangnya
dengan
informasi
dengan
supplier
para
banyak
dengan
barang
dan
oleh
52. Membangun
53. Sistem
sistem informasi
informasi yang
yang
secara
menyediakan
otomatis dapat
informasi
melakukan
2. CSF (Critical
Success Factors)
3. Capaian
5. Ideal
4. (Kondisi
(Visi/Misi)
Existing)
supplier
7. Trend Bisnis ke
6. GAP
Depan
supplier
sistem
tentang
linkages
keterangan harga
barang
8. Rekomendasi
Aplikasi
lengkap tentang
upadate
supplier
terhadap
dari
perubahan-
masing-masing
perubahan
supplier
harga
dan
informasi
lainnya
54. Meningkatkan
55. Perusahaan ini
56. Menjadi badan
57. Perusahaan tidak
58. Menjadi
dari
supplier
59. Menciptakan
keunggulan
menjadi leader
usaha
bisa turun dalam
perusahaan
reputasi
kompetitif
dalam
terkemuka
pengerjaan
kontraktor
perusahaan,
dalam industri
proyek
swasta
kesetiaan
konstruksi,
nilainya dibawah
professional
pelanggan,
konsultan dan
5 M, sedangkan
yang bergerak di
budaya
desainer
proyek
bidang ME dan
organisasi dan
kebutuhan
harga diatas 5 M
IT
etos karyawan
mekanikal
biasanya
kontraktor
bidang ME
di
yang
dengan
milik
agar sulit ditiru
2. CSF (Critical
Success Factors)
3. Capaian
4. (Kondisi
Existing)
5. Ideal
(Visi/Misi)
Depan
elektrikal dan
pemerintah
teknologi
hanya dikerjakan
informasi
oleh
BUMN
60.
7. Trend Bisnis ke
6. GAP
dan
kontraktor
8. Rekomendasi
Aplikasi
oleh pesaing