Sistem komunikasi jalur telepon menggunakan

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

1.1

Tujuan dari modulasi adalah untuk memindahkan posisi spektrum
dari sinyal data, dari pita spektrum yang rendah (base band) ke pita
spektrum yang jauh lebih tinggi (band pass). Hal ini dilakukan pada
transmisi data tanpa kabel (dengan antena), yang mana dengan
membesarnya frekuensi data yang dikirim, maka dimensi antenna yang
digunakan akan mengecil.
Radiasi gelombang elektromagnetika akan berlangsung dengan
efisien, jika ukuran antenanya sebanding dengan panjang gelombang.
Dengan contoh di atas, transmisi data 1 menjadi problematik, sedangkan
data 2 lebih mudah untuk ditransmisikan. Kegunaan lain dari modulasi
adalah, dengannya dimungkinkan proses pengiriman data/informasi melalui
suatu media yang sama secara bersamaan. Proses modulasi terjadi dengan
melakukan variasi pada salah satu besaran karakteristik dari sinyal pembawa
(yang berfrekuensi tinggi) seirama dengan sinyal data(yang berfrekuensi
rendah). Sinyal pembawa yang telah dimodulasikan ini disebut sinyal

termodulasi. Sinyal data disebut juga sinyal pemodulasi. Alat, di mana
proses modulasi ini terjadi, disebut juga modulator.
Tujuan

1.2

Mengetahui teknik penyampaian sinyal informasi menggunakan modulasi.
1.3






Manfaat
Mengetahui teknik penyampaian sinyal informasi menggunakan modulasi.
Mengetahui karakteristik modulasi analog.
Mengetahui macam-macam modulasi analog.
Mengetahui kelebihan dan kekurangan modulasi analog


BAB II
PEMBAHASAN
1

Modulasi analog adalah proses penumpangan sinyal informasi (vm)
terhadap sinyal pembawa (vc) yang mana sinyal informasi dan sinyal
pembawanya berbentuk analog. Teknik modulasi pada sinyal analog, secara
garis besar dibagi atas 3, yaitu Modulasi

Amplitudo

(Amplitude

Modulation/AM), Modulasi Frekuensi (Frequency Modulation/FM) dan
Modulasi Phasa (Phase Modulation).
Double-sideband suppressed-carrier (DSB-SC) adalah transmisi di
mana frekuensi yang dihasilkan oleh modulasi amplitudo yang simetris
berada di bawah frekuensi pembawa dan tingkat pembawa berkurang ke
tingkat praktis terendah, idealnya benar-benar ditekan.
Dalam double-sideband suppressed-carrier (DSB-SC) modulasi

persentase besar daya yang didedikasikan untuk didistribusikan antara
sideband, yang berarti peningkatan penutup di DSB-SC untuk kekuatan
yang sama yang digunakan.Transmisi DSB-SC adalah kasus khusus dari dua
sideband transmisi pembawa berkurang. Ini digunakan untuk RDS (Radio
Data System ) karena sulit untuk memisahkan.
1. Modulator / Demodulator dengan MC1496
MC1496 dirancang dimana tegangan keluaran adalah produk dari
tegangan input (sinyal) dan fungsi switching (carrier). Aplikasi yang umum
termasuksuppressed-carrier dan AM, deteksi sinkron, deteksi Frekuensi
Modulation (FM), deteksi fase.

Double-sideband suppressed-carrier adalah aplikasi dasar MC1496
tersebut. Dalam beberapa aplikasi, mungkin perlu untuk mengoperasikan
MC1496 dengan tegangan suplai dc tunggal bukan pasokan ganda.

2

Rangkaian yang ditunjukkan pada gambar diatas adalah DSB-SC
yang digunakan sebagai modulator amplitudo dengan modifikasi kecil.
Modulator dapat dimodifikasi untuk operasi AM dengan mengubah dua nilai

resistor dalam rangkaian nol seperti yang ditunjukkan pada gambar.

Contoh Rangkaian
Dengan memberi sinyal pembawa amplitudo 1Vpp dan frekuensi 300
KHz ke pin no.10 dan memberi sinyal pesan dengan amplitudo 0.5Vp-p dan
frekuensi 1 KHz ke pin no.1 maka output bentuk gelombang DSB-SC di pin
no.12 adalah sebagai berikut

Sinyal pembawa 300 KHz. (A)

Sinyal informasi 1 KHz. (B)

3

\

Sinyal DSB-SC hasil modulasi. (C)
IC MC1496 difungsikan sebagai balanced modulator , dalam keadaan
balanced maka sinyal pembawa akan ditekan sehingga outputnya adalah
sinyal DSBSC (double side band suppressed carrier). Ketika memodulasi

sinyal pembawa dengan modulasi amplitude, akan ada 2 komponen
frekuensi sebagai hasilnya. Yang pertama adalah sinyal modulasi itu sendiri,
yang kedua adalah pembawa frekuensi. Untuk meningkatkan efisiensi daya,
DSB-SC menghapus bagian frekuensi pembawa, sehingga frekuensi yang
ditransmisikan hanya terdiri band side. Tidak ada pembawa muncul dalam
output karena arus dasar.
Sinyal termodulasi AM terdiri dari tiga komponen yaitu komponen
pembawa, komponen bidang sisi atas, dan komponen bidang sisi bawah.
Sinyal ini dapat ditransmisikan atau dipancarkan secara keseluruhan ke arah
penerima. Transmisi semacam ini disebut transmisi DSBFC (Double Side
Band Full Carrier ) yang berarti pemancaran dua bidang sisi (atas dan
bawah) berikut dengan komponen pembawanya. Jenis transmisi Jenis
transmisi yang demikian membutuhkan lebar bidang sebesar 2fm, dengan
fm adalah frekuensi tertinggi sinyal pemodulasi
Amplitudo puncak komponen pembawa merupakan bagian yang
terbesar, yaitu Vc. Sedangkan kedua komponen yang lain mempunyai
amplitudo puncak yang sama, yaitu ½mVc. Hal ini berarti bahwa jika m=1,
maka setiap satuan daya pancaran DSBSC terdiri atas dua pertiga bagian

4


komponen pembawa dan sisanya terbagi pada komponen bidang sisi atas
(USB) dan bidang sisi bawah (LSB).
Kenyataan di atas merupakan suatu kerugian karena komponen
pembawa dengan daya yang terbesar dari ketiga komponen yang ada ini,
sebenarnya tidak membawa informasi apapun. Jenis transmisi DSBSC
(Double Side Band Suppressed Carrier) merupakan jenis transmisi sinyal
termodulasi AM dimana komponen pembawanya telah ditekan menjadi nol.
Pada jenis ini, lebar bidang yang dibutuhkan sama dengan lebar bidang yang
dibutuhkan pada transmisi DSBFC.
Dalam bidang telekomunikasi tentu kita sering mendengar tentang
modulasi amplitudo (AM). Sebelum kita membahas lebih jauh tentang
AM, mungkin kita harus mengetahui terlebih dahulu pengertian dari AM
itu sendiri.

Modulasi Amplitudo (AM) adalah penumpangan sinyal informasi
terhadap sinyal carrier (pembawa) dimana amplitudo sinyal carrier akan
berubah-ubah

mengikuti


perubahan

amplitudo

sinyal

informasinya.

Dibandingkan dengan FM (Modulasi Frekuensi) AM mempunyai kelebihan
diantaranya adalah jarak transmisi AM lebih jauh dibandingkan FM. Namun
AM lebih rentan terkena noise dibandingkan dengan FM. Oleh karena itu
satsiun radio yang sering kita dengar kebanyakan menggunakan FM karena
suara yang dihasilkan melalui transmisi menggunakan FM lebih jernih.

5

2. AM mempunyai jenis-jenis modulasi sebagai berikut:
Sideband adalah beberapa komponen yang ada di setiap proses
modulasi. Contohnya pada AM SSB maka sideband yang di transmisikan

adalah sideband frekuensi LSB atau USB saja. Tentunya di suatu sistem
terdapat juga transmisi sideband. Nah, yang akan kita bahas selanjutnya
adalah proses pada transmisi sideband.

Dari gambar diatas terlihat bahwa audio input masuk ke audio input
filter. di dalam audio input filter sinyal masukan akan di filter sehingga
menghasilkan sinyal dengan frekuensi di bawah 3400 Hz, kemudian sinyal
akan masuk ke audio amplifier agar amplitudo sinyal dapat dikuatkan,
kemudian sinyal akan masuk ke amplitudo modulator, disini terjadi proses
modulasi dimana terjadi penumpangan sinyal informasi ke sinyal carrier.
Kemudian sinyal yang termodulasi akan masuk ke output filter. di output
filter sinyal termodulasi akan di filter sehingga menghasilkan sinyal AM
dengan satu sideband saja. Baik itu LSB maupun USB.

3. Double SideBand (DSB)
Double SideBand-Suppressed Carrier (DSB-SC)

6

Dalam modulasi AM, amplitudo dari suatu sinyal carrier, dengan

frekuensi dan phase tetap, divariasikan oleh suatu sinyal lain (sinyal
informasi). Persamaan sinyal sinusoidal secara umum bisa dituliskan sbb:
φ (t) = a(t) cos θ (t) (1.1)
dimana a(t) adalah amplitudo sinyal dan θ (t) adalah sudut phase. θ (t) bisa
ditulis dalam bentuk θ (t) = ωc t + γ (t) sehingga :
φ (t) = a(t) cos [ ωc t + γ (t) ] (1.2)
a(t) adalah selubung (envelope) dari sinyal φ (t)
ωc adalah frekuensi gelombang carrier (rad/detik) = 2πfc (Hz)
γ (t) adalah modulasi phase dari φ (t)

Dalam modulasi AM, γ(t) dalam persamaan di atas adalah nol
(konstan) dan selubung a(t) dibuat proporsional terhadap suatu sinyal f(t).
φ (t) = f(t) cos ωc t (1.3)
cos ωc t dalam persamaan di atas disebut dengan sinyal carrier ; f(t)
adalah sinyal pemodulasi. Sinyal resultan φ (t) disebut dengan sinyal
termodulasi AM.

Kerapatan spektrum dari φ (t) diperoleh dengan transformasi Fourier.
Φ (ω) = ½ F(ω + ωc ) + ½ F(ω - ωc ) (1.4)
Persamaan ini berarti bahwa modulasi amplitudo menggeser

spektrum frekuensi sinyal sejauh ± ωc rad/detik tapi bentuk spektrum adalah
tetap, seperti yang ditujukkan pada gambar di bawah. Tipe modulasi seperti
7

ini disebut dengan modulasi suppressed carrier karena dalam spektrum φ (t)
tidak ada identitas carrier yang tampak walaupun spektrum terpusat pada
frekuensi carrier ωc.
Gambar menunjukkan suatu rangkaian pembangkit sinyal. Gambar
(B) adalah sinyal pemodulasi (sinyal informasi). Gambar (A) adalah sinyal
carrier frekuensi tinggi. Dengan proses modulasi, amplitudo sinyal carrier
akan berubah sesuai dengan amplitudo sinyal informasi, dengan frekuensi
tetap, seperti pada. Transformasi Fourrier digambarkan dalam domain
frekuensi (ω) pada (e) dan (f).
Asumsikan

bahwa

sinyal

informasi


mempunyai

lebar

pita

(bandwidth) sebesar W. Dengan modulasi, sinyal bergeser sejauh ωc dan
menempati spektrum dengan lebar 2W (gambar f ). Ini berarti bahwa dengan
metode modulasi seperti ini bandwidth sinyal digandakan. Spektrum sinyal
di atas frekuensi ωc disebut upper sideband (USB), sedangkan spektrum di
bawah ωc disebut lower sideband (LSB).
Karena itu modulasi ini juga disebut modulasi double-sideband,
suppressed carrier (DSB-SC).

Gambar Pembangkitan sinyal DSB-SC

4. Penerimaan Sinyal DSB-SC
Penerimaan kembali sinyal DSB-SC φ (t) untuk memperoleh sinyal
informasi f(t) memerlukan translasi frekuensi lain untuk memindahkan
8

spektrum sinyal ke posisi aslinya. Proses ini disebut demodulasi atau deteksi
dan dilakukan dengan mengalikan sinyal φ (t) dengan sinyal carrier ωc.
φ (t) cos ωc t = f(t) ⋅ cos 2 ωc t (1.5)
dengan identitas trigonometri :
cos2 A = ½ ( 1 + cos 2A) (1.6)
φ (t) cos ωct = ½ f(t) + ½ f(t) cos 2ωc t (1.7)
Bagian frekuensi tinggi 2ωc dihilangkan dengan menggunakan Low
Pass Filter (LPF), sehingga yang tersisa hanya sinyal informasi f(t).
Prinsip yang dijelaskan di atas berlaku untuk semua sinyal selama
frekuensi sinyal informasi W jauh lebih kecil daripada frekuensi carrier ωc.
Kesulitan yang terjadi pada penerima adalah perlunya rangkaian yang bisa
membangkitkan carrier serta rangkaian untuk sinkronisasi phase.

BAB III
PENUTUPAN

9

Pengertian modulasi Analog adalah proses penumpangan
sinyal informasi (vm) terhadap sinyal pembawa (vc) yang mana sinyal
informasi dan sinyal pembawanya berbentuk analog. Teknik modulasi
pada sinyal analog, secara garis besar dibagi atas 3, yaitu Modulasi
Amplitudo (Amplitude Modulation/AM), Modulasi Frekuensi (Frequency
Modulation/FM) dan Modulasi Phasa (Phase Modulation).
Double Side Band-Suppressed Carrier (DSB-SC) Dibuat dengan
mengatur agar amplitude sinyal carrier berubah secara proporsional
sesuai perubahan amplitude pada sinyal pemodulasi (sinyal informasi).
Persamaan Matematis DSB-SC:

DAFTAR PUSTAKA

10

http://ceritaphie.blogspot.co.id/2010/12/modulasi-amplitudo.html
http://irham93.blogspot.co.id/2013/06/macam-macam-ampitudo-modulasiam.html
http://912015043.blogspot.co.id/2015/10/dsb-sc-modulation.html
http://irham93.blogspot.co.id/2013/06/macam-macam-ampitudo-modulasiam.html
http://dokumen.tips/documents/makalahmodulasianalog.html

11

Dokumen yang terkait

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis komposisi asam amino gelatin sapi dan gelatin babi pada marshmallow menggunakan teknik kombinasi HPLC dan PCA

10 132 71

Analisis keterampilan proses sains siswa kelas XI pada pembelajaran titrasi asam basa menggunakan metode problem solving

21 184 159

Aplikasi keamanan informasi menggunakan teknik steganografi dengan metode Least Significant Bit (LSB) insertion dan RC4

34 174 221

Pencarian solusi pada permasalahan sistem persamaan nonlinier menggunakan metode bat algorithm

2 76 0

Sistem Informasi Penjualan, Pembelian Dan Persediaan Barang Pada Toko Sejati Bandung

19 106 156

Perilaku komunikasi para pengguna media sosial path di kalangan mahasiswa UNIKOM Kota Bandung : (studi deksriptif mengenai perilaku komunikasi para pengguna media sosial path di kalangan mahasiswa UNIKOM Kota Bandung)

9 116 145

EFEKTIVITAS siaran dialog interaktif di Radio Maraghita sebaga media komunikasi bagi pelanggan PT.PLN (persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten di Kelurahan Lebakgede Bandung

2 83 1

Sistem Informasi Absensi Karyawan Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

38 158 129

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Arus Kas Pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Bandung Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server

32 174 203