Pertumbuhan Industri nonmigas dan perkem

 

A.

Pertumbuhan PDB

Laju Pertumbuhan PDB atas Harga Konstan (2000) per Sektor (Y-O-Y)
Pertumbuhan (PDB) Ekonomi pada triwulan II tahun 2014 tumbuh sebesar 5,12
persen, hal ini lebih rendah dari pertumbuhan triwulan II tahun 2013 yang tumbuh
sebesar 5,76 persen (y-o-y).

1
2
3

4
5
6
7
8
9


LAPANGANUSAHA

2012

2013

2013
Tw I
Tw II

2014
Tw I Tw II

Pertanian, Peternakan, Kehutanan
dan Perikanan
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
a.Industri Migas


4,2

3,54

3,73

3,33

3,22

3,39

1,56
5,74
-2,8

1,34
5,56
-1,81


0,10
6,02
-4,68

-0,60
5,97
-2,78

-0,26
5,13
-0,88

-0,15
5,04
-0,52

b.Industri tanpa Migas
Listrik, Gas, dan Air Bersih
Bangunan
Perdagangan, Hotel dan Restoran

Pengangkutan dan Komunikasi
Keuangan,Persewaan & Jasa Persh.
Jasa–Jasa
Produk Domestik Bruto
Produk Domestik Bruto Tanpa Migas

6,42
6,25
7,39
8,15
9,98
7,15
5,25
6,26
6,85

6,1
5,58
6,57
5,93

10,19
7,56
5,46
5,78
6,25

6,86
7,91
6,78
6,50
9,58
8,18
6,49
6,03
6,67

6,62
4,04
6,61
6,37

10,92
7,75
4,49
5,76
6,31

5,55
6,31
6,54
4,79
10,21
6,16
5,71
5,22
5,58

5,42
5,77
6,59
4,53

9,53
6,18
5,68
5,12
5,47

Sumber : BPS diolah Kemenperin
Dari keseluruhan sektor ekonomi, pertumbuhan PDB yang bernilai positif pada
triwulan II tahun 2014 terjadi pada hampir semua sektor ekonomi kecuali sektor industri
migas yang turun 0,52 persen dan sektor pertambangan dan penggalian turun 0,15
persen.
Pertumbuhan PDB tertinggi dialami Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
sebesar 9,53 persen dan terendah di Sektor industri migas dan Pertambangan dan
Penggalian. Sementara PDB yang tidak termasuk migas pada triwulan II tahun 2014
tumbuh 5,47 persen.
Khusus pertumbuhan industri manufaktur non migas triwulan II tahun 2014 (YoY)
tumbuh sebesar 5,42 persen, lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi (5,12
persen). Namun pertumbuhan Industri manufaktur non migas sedikit melambat
dibanding triwulan II tahun 2013 (6,62 persen).



 

 

Laju Pertumbuhan PDB tiap sektor Industri (Y-O-Y)
Uraian
INDUSTRI MANUFAKTUR
TANPA MIGAS
1). Makanan, Minuman dan
Tembakau
2). Tekstil, Brg. kulit & Alas kaki
3). Brg. kayu & Hasil hutan
lainnya.
4). Kertas dan Barang cetakan
5). Pupuk, Kimia & Barang dari
karet
6). Semen & Brg. Galian bukan
logam
7). Logam Dasar Besi & Baja

8). Alat Angk., Mesin &
Peralatannya
9). Barang lainnya
Ekonomi

2012

2013

2013
Tw I

2014
Tw II

Tw I

Tw II

6,42


6,10

6,86

6,62

5,55

5,42

7,57
4,27

3,34
6,06

2,89
5,51


2,92
6,95

9,48
3,72

9,74
3,22

-3,14
-4,75

6,18
4,45

3,08
2,66

11,24
8,47

5,17
0,31

7,53
5,68

10,5

2,21

11,96

6,20

-0,02

3,92

7,8
5,86

3,00
6,93

3,84
8,87

1,17
12,37

3,93
0,30

2,84
2,53

7,03
-1,13
6,26

10,54
-0,70
5,78

10,01
-11,03
6,03

9,56
-2,43
5,76

5,97
18,35
5,22

3,13
13,33
5,12

Sumber : BPS diolah Kemenperin
Pada triwulan II tahun 2014, semua cabang industri manufaktur non migas
mengalami pertumbuhan positif . Pertumbuhan triwulan II tahun 2014 tertinggi
terjadi di cabang industri Barang lainnya (tumbuh sebesar 13,33 persen dibanding
triwulan II tahun 2013), disusul cabang industri Makanan, Minuman dan Tembakau
(tumbuh sebesar 9,74 persen), kemudian cabang industri Brg. kayu & Hasil hutan
lainnya (tumbuh sebesar 7,53 persen).


 

 

B.

Kontribusi PDB

Kontribusi PDB Atas Harga Berlaku per Sektor
Kontribusi PDB sektor industri non migas pada triwulan II tahun 2014 sebesar
20,83 persen. Kontribusi tersebut sedikit naik dibanding triwulan II tahun 2013 yang
sebesar 20,80 persen.
Tabel kontribusi PDB atas harga berlaku
Tahun 2010 – TW II 2014
NO

LAPANGAN USAHA

2012

2013

1

Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan
Perikanan
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
a. Industri M i g a s
b. Industri tanpa Migas
Listrik, Gas, dan Air Bersih
Bangunan
Perdagangan, Hotel dan Restoran
Pengangkutan dan Komunikasi
Keuangan, Persewaan & Jasa Persh.
Jasa – Jasa
Produk Domestik Bruto
Produk Domestik Bruto Tanpa Migas

14,5

14,43

Tw I
15,13

Tw II
15,05

Tw I
15,01

Tw II
14,85

11,8
23,97
3,09
20,88
0,76
10,26
13,96
6,67
7,27
10,81
100
92,21

11,24
23,70
2,94
20,76
0,77
9,99
14,33
7,01
7,52
11,02
100
92,65

11,52
23,67
3,01
20,66
0,79
9,90
14,17
6,79
7,57
10,46
100
92,39

10,79
23,74
2,94
20,80
0,77
10,04
14,41
6,85
7,51
10,84
100
92,88

11,21
23,57
3,01
20,55
0,86
9,69
14,43
7,22
7,70
10,31
100
92,36

10,75
23,75
2,92
20,83
0,84
9,90
14,61
7,31
7,63
10,37
100
92,67

2
3

4
5
6
7
8
9

2013

2014

Sumber : BPS diolah Kemenperin
Apabila dilihat selama periode 2010 –Triwulan I 2014 menunjukkan bahwa
kontribusi Sektor Industri Tanpa Migas mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Tetapi pada triwulan II tahun 2014 ini kontribusi sektor Industri Tanpa Migas mulai
mengalami peningkatan walaupun nilai pertumbuhannya mengalami perlambatan
pertumbuhan.


 

 

Kontribusi PDB Atas Harga Berlaku per Sektor Industri
Pada tahun triwulan II 2014 kontribusi sektor industri terbesar terhadap PDB
ekonomi adalah cabang industri makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,66
persen, disusul cabang industri Alat Angkut, Mesin & Peralatannya sebesar 5,76 persen
dan cabang industri Pupuk, Kimia & Barang dari karet yang berkontribusi sebesar 2,44
persen.
Jika membandingkan data pada triwulan II 2014 terhadap triwulan II 2013, dari 9
(sembilan) cabang industri, hanya ada 3 (tiga) cabang industri yang mengalami
peningkatan kontribusinya yaitu 1) industri makanan, minuman dan tembakau, 2)
industri Brg. kayu & Hasil hutan lainnya dan 3) industri Barang lainnya.
Tabel kontribusi PDB atas dasar harga berlaku per sektor industri
Tahun 2010 – TW I 2014
NO

1
2
3
4
5
6
7
8
9

LAPANGAN USAHA
Industri bukan Migas
Makanan, Minuman dan
Tembakau
Tekstil, Brg. kulit & Alas kaki
Brg. kayu & Hasil hutan
lainnya.
Kertas dan Barang cetakan
Pupuk, Kimia & Barang dari
karet
Semen & Brg. Galian bukan
logam
Logam Dasar Besi & Baja
Alat Angk., Mesin &
Peralatannya
Barang lainnya
Produk Domestik Bruto

2012

2013

2013

2014

20,88

20,76

Tw I
20,66

Tw II
20,80

Tw I
20,55

Tw II
20,83

7,57
1,9

7,42
1,90

7,05
1,90

7,27
1,95

7,32
1,85

7,66
1,89

1,04
0,82

1,04
0,80

1,07
0,86

1,05
0,83

1,06
0,80

1,06
0,82

2,64

2,53

2,70

2,54

2,53

2,44

0,7
0,4

0,70
0,39

0,71
0,41

0,71
0,40

0,68
0,38

0,67
0,39

5,66
0,14
100.00

5,83
0,13
100.00

5,82
0,13
100.00

5,93
0,13
100.00

5,79
0,14
100.00

5,76
0,14
100.00

Sumber : BPS diolah Kemenperin

Dengan demikian, 6 (enam) cabang industri yang sisanya mengalami
penurunan kontribusi terhadap PDB, dan yang paling banyak penurunannya adalah
industri Alat Angk., Mesin & Peralatannya.


 

 

C. Pertumbuhan Produksi Industri Besar dan

Sedang Sektor Industri Manufaktur
Melambatnya pertumbuhan PDB industri pada triwulan II tahun 2014 dibanding
tahun periode yang sama tahun sebelumya diperkirakan penyebabnya adalah turunnya
produksi pada beberapa subsektor industri yang konstribusinya terhadap PDB relatif
besar. Hal ini diindikasi oleh 12 subsektor industri yang mengalami perlambatan
pertumbuhan produksi dari antara 23 subsektor industri dan hanya 11 subsektor industri
yang mengalami peningkatan pertumbuhan produksi.
Persandingan Komponen pertumbuhan PDB pada cabang industri non migas
dengan data pertumbuhan produksi cabang indutri non migas yang merupakan
konstiuennya sebagaimana pada tabel dibawah ini :


 

 

D. Perkembangan Penanaman Modal di Sektor

Industri Manufaktur
I. Perkembangan Investasi (gabungan PMA dan PMDN) Pada Triwulan II 2014
Pada triwulan II tahun 2014, total investasi di Indonesia sebesar Rp. 116,21 Triliun (asumsi
US$ 1 = Rp. 10.500,-) dengan investasi PMDN sebesar Rp. 38,18 triliun dan investasi PMA
sebesar US$ 7,43 miliar (Rp. 78,03 triliun). Pada triwulan II tahun 2014 sektor tersier mulai
mendominasi dengan realisasi investasinya sebesar Rp. 47,96 Triliun (41,28% dari total
investasi). Kemudian baru sektor sekunder sebesar Rp. 45,86 Triliun (39,46%) dan sektor primer
sebesar Rp. 22,38 Triliun (19,26%).
Sedangkan bila dilihat selama semester I tahun 2014, total investasi di Indonesia sebesar
Rp. 222,82 Triliun, dengan total PMDN sebesar Rp. 72,80 triliun dan investasi PMA sebesar
US$ 14,29 miliar/Rp. 150,02 triliun. Kemudian bila dilihat berdasarkan sektor, investasi pada
semester I tahun 2014 didominasi oleh investasi pada sektor sekunder (industri) yaitu dengan
nilai investasi sebesar Rp. 93,65 Triliun (42,03% dari total investasi). Disusul sektor tersier
sebesar Rp. 81,52 Triliun (36,59%) dan sektor primer sebesar Rp. 47,65 triliun (21,38%).

Dari total investasi PMDN pada triwulan II 2014 didominasi oleh sektor primer yaitu mencapai
Rp. 21,63 triliun atau sebesar 56,66% dari total investasi PMDN triwulan II 2014. Sedangkan


 

 

untuk sektor sekunder dan sektor tersier masing-masing sebesar Rp. 12,07 Triliun (31,6%) dan
Rp. 4,48 Triliun (11,74%). Pada investasi PMA tetap didominasi oleh sektor sekunder yang
mencapai US$ 3,22 miliar atau sebesar 43,31% dari total investasi PMA triwulan II 2014. Disusul
sektor primer sebesar US$ 2,51 miliar (33,75%) dan sektor tersier sebesar US$ 1,38 miliar
(18,6%).
Dari total investasi PMDN selama semester I tahun 2014 nilai investasi tertinggi adalah sektor
tersier yang nilainya mencapai Rp. 43,34 triliun (59,54%). Disusul sektor sekunder sebesar Rp.
23,18 triliun (31,84%) dan sektor primer sebesar Rp. 6,28 triliun (8,62%). Kemudian untuk
investasi PMA tetap didominasi oleh sektor sekunder yaitu mencapai US$ 6,71 miliar atau
sebesar 46,97% dari total investasi PMA semester I tahun 2014. Disusul oleh sektor primer
sebesar US$ 3,94 miliar (27,58%) dan sektor tersier sebesar US$ 3,64 miliar (25,45%).

II. Perkembangan PMDN sektor Industri
a. Perkembangan PMDN Tw II 2014
Nilai investasi PMDN triwulan II tahun 2014 sektor sekunder mengalami penurunan sebesar
24,5% dibandingkan triwulan II tahun 2013, yang semula Rp. 15,99 Triliun pada triwulan II tahun
2013 menjadi Rp. 12,07 Triliun pada triwulan II tahun 2014. Kenaikan nilai investasi terbesar
pada triwulan II tahun 2014 adalah sektor Industri Karet dan Plastik, yaitu naik sebesar
1.837,3%, kemudian disusul oleh kenaikan nilai investasi sektor indusri Kimia dan Farmasi
sebesar 97,9%. Sedangkan sektor industri yang mengalami penurunan nilai investasi PMDN
pada triwulan II 2014 antara lain sektor industri Barang Dari Kulit & Alas Kaki dan Industri
lainnya yang turun sebesar 100%, dan sektor industri Kendaraan Bermotor & Alat Transportasi
Lain turun 98,2% dibandingkan triwulan II 2013.


 

 

Pada triwulan II tahun 2014 nilai investasi PMDN terbesar adalah sektor Industri Makanan,
yaitu sebesar Rp. 4,93 triliun (40,84%). Disusul oleh industri kimia dan farmasi Rp. 2,51 triliun
(20,81%) dan industri kertas dan percetakan Rp. 1,45 triliun (11,99%).
Tabel PMDN sektor Industri triwulan I – II tahun 2014 (Rp. Miliar)
2013
N
O

SEKTOR

Tw I
P

1

Industri Makanan

2

Industri Tekstil
Ind. Barang Dari Kulit &
Alas Kaki

3
4
5

Industri Kayu
Ind. Kertas dan
Percetakan

6

Ind. Kimia dan Farmasi

7

Ind. Karet dan Plastik

8
9

Ind. Mineral Non Logam
Ind. Logam, Mesin &
Elektronik

10

Ind. Instru. Kedokteran,
Presisi & Optik dan Jam

11

Ind. Kendaraan Bermotor
& Alat Transportasi Lain

12

Industri Lainnya

Tw II
I

Tw I

P

I

P

Tw II
I

P

P

I

-16,1

-0,6

3.978,9

143

4.957,5

89,0

4.836,1

120,0

4.928,9

22

811,9

28

174,5

17,0

362,8

17,0

190,4

-39,3

9,1

1

0,0

4

0,1

2,0

67,3

1,0

0,0

-75,0

-100,0

4

49,4

5

0,0

8,0

60,6

2,0

2,7

-60,0

-

20

956,1

40

3.917,7

15,0

934,9

12,0

1.446,6

-70,0

-63,1

33

1.522,0

56

1.268,6

28,0

944,9

26,0

2.510,9

-53,6

97,9

25

482,8

36

60,5

32,0

469,0

41,0

1.171,3

13,9

1.837,3

15

1.288,2

15

2.147,2

27,0

1.884,7

14,0

1.436,0

-6,7

-33,1

28

1.769,7

29

2.803,6

25,0

1.349,9

26,0

366,8

-10,3

-86,9

1

5,5

1,0

0,0

2,0

2,6

-

-

6

39,6

8,0

178,1

3,0

11,4

-75,0

-98,2

-100,0

-100,0

264

12.067,
6

-29,0

-24,5

12

633,2

5

22,3

4

27,1

4,0

26,7

241

10.926,
4

372

15.989,
9

256

11.115,
0

17,5 

PMDN Sektor Industri (Rp. Triliun)
12,5 
11,9 
8,6 

7,8 

IV

I

8,6 

16,0 
11,8  10,9 

10,9 

6,4 

I

81

Jumlah
Sumber : BKPM, diolah Kemenperin (2014) Ket : P = Jumlah Proyek; I = Nilai Investasi

9,2 

Pertm. Tw II
2013-Tw II
2014 (%)

2014

11,4 

12,9 

11,1 12,1

8,1 

1,4 

I

II

III
2010

II

III
2011

IV

I

II

III
2012

IV

I

II

III
2013

IV

I

II
2014

Grafik perkembangan PMDN industri per triwulan tahun 2010-Tw II 2014

b. Perkembangan PMDN Semester I tahun 2014
Realisasi investasi sektor sekunder pada semester I tahun 2014 sebesar Rp. 23,18 triliun.
Apabila dibandingkan dengan semester I tahun 2013, investasi PMDN sektor Industri
semester I tahun 2014 mengalami penurunan yaitu sebesar 13,9%. Sektor industri yang
mengalami pertumbuhan terbesar adalah sektor industri Barang Dari Kulit & Alas Kaki yang naik
sebanyak 67.200,0%, disusul kemudian industri Karet dan Plastik 202,0%.
Sedangkan industri Logam, Mesin & Elektronik mengalami penurunan investasi PMDN
sebesar 62,5% dan Industri Instru. Kedokteran, Presisi & Optik dan Jam juga turun 52,2%, begitu juga

2013 

 

 

dengan Industri kertas dan percetakan turun sebesar 51,1% bila dibandingkan dengan PMDN
periode semester I tahun 2013.
Realisasi PMDN terbesar di sektor industri pada semester I tahun 2014 adalah sektor industri
makanan yaitu sebesar Rp. 9,76 triliun (dengan porsi sebesar 42,1%). Diikuti oleh sektor industri
kimia dan farmasi sebesar Rp. 3,46 triliun (14,9%) dan industri mineral non logam sebesar Rp.
3,32 triliun (14,3%).
Tabel PMDN sektor Industri tahun 2013 – semester I 2014 (Rp. Miliar)
2013
N
O

SEKTOR

Semester I
P

Semester II

I

Pertm. Sem I
2013-Sem. I
2014 (%)

2014

P

I

Semester I
P

I

P

I

224

8.936,5

210

6.144,4

209,0

9.765,0

-6,7

9,3

50

986,4

51

1.459,5

34,0

553,2

-32,0

-43,9

5

0,1

5

80,0

3,0

67,3

-40,0

9

49,4

9

341,4

10,0

63,3

11,1

67.200,
0
28,3

60

4.873,8

52

1.975,5

27,0

2.381,5

-55,0

-51,1

89

2.790,6

64

6.095,9

54,0

3.455,8

-39,3

23,8

61

543,2

84

2.361,9

73,0

1.640,3

19,7

202,0

30

3.435,4

36

1.189,1

41,0

3.320,7

36,7

-3,3

57

4.573,3

74

2.994,3

51,0

1.716,7

-10,5

-62,5

1

5,5

11

204,6

3,0

2,6

200,0

-52,2

18

672,9

13

1.395,7

11,0

189,5

-38,9

-71,8

9

49,3

3

12,5

4,0

26,7

-55,6

-45,9

613
26.916,
612
24.254,
Jumlah
3
8
Sumber : BKPM, diolah Kemenperin (2014) Ket : P = Jumlah Proyek; I = Nilai Investasi

520

23.182,6

-15,2

-13,9

1

Industri Makanan

2

Industri Tekstil

3

Ind. Barang Dari Kulit & Alas Kaki

4

Industri Kayu

5

Ind. Kertas dan Percetakan

6

Ind. Kimia dan Farmasi

7

Ind. Karet dan Plastik

8

Ind. Mineral Non Logam

9

Ind. Logam, Mesin & Elektronik

1
0

Ind. Instru. Kedokteran, Presisi & Optik
dan Jam

1
1
1
2

Ind. Kendaraan Bermotor & Alat
Transportasi Lain
Industri Lainnya


 

 

III. Perkembangan PMA sektor Industri
a) Perkembangan PMA Tw IV 2013
Nilai investasi PMA triwulan II tahun 2014 sektor sekunder mengalami penurunan sebesar
7,0% dibandingkan triwulan II tahun 2013, yang semula US$ 3,46 Miliar pada triwulan II tahun
2013 menjadi US$ 3,22 Miliar pada triwulan II tahun 2014. Dari 12 sektor industri, hanya 4
sektor yang mengalami peningkatan nilai investasi PMA jika dibandingkan dengan triwulan II
2013, yaitu Industri Barang Dari Kulit & Alas Kaki naik sebesar 356,6%, industri Karet dan
Plastik naik 222,6%, industri makanan 137,4% dan industri Lainnya juga naik sebesar 77,6%.
Sedangkan sektor industri yang mengalami penurunan terbesar bila dibandingkan triwulan II
tahun 2013 adalah sektor industri kertas dan percetakan yang nilainya turun sebesar 88,1%,
kemudian industri kayu juga turun sebesar 79,0%, dan industri Kendaraan Bermotor & Alat
Transportasi Lain turun sebesar 58,1%.
Pada triwulan II tahun 2014 nilai investasi terbesar berada pada sektor Industri Makanan,
yaitu sebesar US$ 1,29 miliar ( 39,99%) dari total investasi PMA sektor industri. Disusul oleh
industri kimia dan farmasi sebesar US$ 468,1 juta (14,54%) dan industri Logam, Mesin &
Elektronik sebesar US$ 460,4 juta (14,31%).
Tabel PMA sektor Industri triwulan I – II tahun 2014 (US$ Juta)
2013
N
O

SEKTOR

Tw I
P

1

Industri Makanan

2

Industri Tekstil
Ind. Barang Dari Kulit &
Alas Kaki

3
4
5

Industri Kayu
Ind. Kertas dan
Percetakan

Tw II
I

Pertm. Tw II
2013-Tw II
2014 (%)

2014

P

Tw I
I

P

Tw II
I

P

I

P

I

156

405,5

223

542,2

211

777,9

271

1.287,
1

42

234,3

66

160,5

67

99,9

89

81,9

35

-49,0

19

25,4

25

3,8

23

146,2

37

17,5

48

356,6

5

0,9

29

12,7

12

6,5

23

2,7

-21

-79,0

20

579,3

34

180,4

21

514,5

31

21,4

-9

-88,1

90

1.228,
2

136

545,0

106

511,3

170

468,1

25

-14,1

22

137,4

6

Ind. Kimia dan Farmasi

7

Ind. Karet dan Plastik

41

122,1

72

74,3

68

61,4

89

239,6

24

222,6

30,0

43

220,2

31

358,2

47

164,3

9

-25,4

9

Ind. Mineral Non Logam
Ind. Logam, Mesin &
Elektronik

25
121

1.041,
9

192

684,1

187

398,7

275

460,4

43

-32,7

Ind. Instru. Kedokteran,
Presisi & Optik dan Jam

3

0,1

2

0,0

1

0,0

3

0,0

50

-

10

Ind. Kendaraan Bermotor
& Alat Transportasi Lain

49

866,4

103

1.005,
9

94

605,9

126

421,6

22

-58,1

11
12

Industri Lainnya

37

18,1

61

30,3

32

12,5

70

53,9

15

77,6

1231

3.218,
6

24,8

-7,0

8

4.552,
3.459,
3.493,
608
986
853
Jumlah
2
5
0
Sumber : BKPM, diolah Kemenperin (2014) Ket : P = Jumlah Proyek; I = Nilai Investasi

10 
 

013 

 

4,6 

PMA Sektor Industri (US$ Miliar) 3,1 
1,9 

1,9 

II

III

1,3 
0,7 

0,5 

0,5 

I

II

III

3,1 

3,2 

III

IV

4,4 
3,5 

3,4 

3,5

3,2

IV

I

II

2,3 
1,6 

0,9 

IV

I

2010

IV

I

II

2011

I

II

2012

III
2013

2014

Grafik perkembangan PMA industri per triwulan tahun 2010-triwulan II 2014

b) Perkembangan PMA Semester I tahun 2014
Pada semester I tahun 2014 investasi PMA sektor industri mengalami penurunan sebesar
16,2% dari semula US$ 8,01 miliar pada semester I tahun 2013 menjadi US$ 6,71 miliar pada
semester I tahun 2014. Sektor industri yang mengalami pertumbuhan terbesar adalah sektor
industri Barang Dari Kulit & Alas Kaki yang naik sebanyak 459,6%, disusul kemudian industri
makanan 117,9% dan Industri Mineral Non Logam 108,8%.
Kemudian industri Tekstil mengalami penurunan investasi PMA terbesar, yaitu turun sebesar
54,0% bila dibandingkan nilai PMA semester I tahun 2013. Selain itu industri Kendaraan
Bermotor & Alat Transportasi Lain juga mengalami penurunan sebesar 45,1%, begitu juga
dengan industri Kimia dan Farmasi yang turun sebesar 44,8%.
Tabel PMA sektor Industri tahun 2013 – semester I 2014 (US$ Juta)
N
O

2013
SEKTOR

1

Industri Makanan

2

Industri Tekstil

3

Ind. Barang Dari Kulit & Alas Kaki

4

Industri Kayu

5

Ind. Kertas dan Percetakan

6

Ind. Kimia dan Farmasi

7

Ind. Karet dan Plastik

8

Ind. Mineral Non Logam

9

Ind. Logam, Mesin & Elektronik

1
0

Ind. Instru. Kedokteran, Presisi &
Optik dan Jam

1
1
1
2

Ind. Kendaraan Bermotor & Alat
Transportasi Lain

Semester I
P
I
379
947,7

2014
Semester II
P
I
418
1.170,1

Semester I
P
I
482
2.065,0

Pertm. Sem I 2013Sem. I 2014 (%)
P
27

I
117,9

108

394,9

133

355,8

156

181,8

44

-54,0

44

29,3

47

66,9

60

163,7

36

459,6

34

13,6

25

25,9

35

9,2

3

-32,4

54

759,7

49

409,2

52

535,9

-4

-29,5

226

1.773,2

204

1.369,1

276

979,4

22

-44,8

113

196,3

118

275,9

157

301,0

39

53,3

68

250,2

70

623,9

78

522,5

15

108,8

313

1.726,0

366

1.601,0

462

859,1

48

-50,2

5

0,1

7

26,0

4

0,0

-20

-

152

1.872,3

190

1.860,0

220

1.027,5

45

-45,1

98

48,4

101

63,3

102

66,4

4

37,0

2084

6.711,
6

30,7

-16,2

Industri Lainnya

8.011,

7.847,

1594
6
1728
1
Jumlah
Sumber : BKPM, diolah Kemenperin (2014) Ket : P = Jumlah Proyek; I = Nilai Investasi

11 
 

 

Investasi terbesar untuk PMA sektor Industri (sekunder) semester I tahun 2014 yaitu industri
makanan 30,8% disusul oleh industri Kendaraan Bermotor & Alat Transportasi Lain 15,3%
kemudian industri kimia dan farmasi 14,6%.

12 
 

 

E.

Perkembangan Tenaga Kerja di Sektor Industri

Pada tahun 2014 jumlah penduduk bekerja di Indonesia mengalami peningkatan bila
dibandingkan pada tahun 2013, yang semula 116,44 juta orang meningkat sebesar 1,49%
menjadi 118,17 juta orang pada tahun 2014. Jumlah tenaga kerja pada sektor industri tahun
2014 sebesar 15,39 juta orang (naik 2,6% bila dibandingkan tahun 2013) dengan porsi sebesar
13,02%. Sektor industri menjadi penyumbang tenaga kerja terbesar keempat setelah sektor
Pertanian (34,55%), Perdagangan (21,84%), dan Jasa Kemasyarakatan (15,64%).
Tabel Jumlah Penduduk yang bekerja Berdasarkan Sektor tahun 2012-2014 (juta orang)

Lapangan Pekerjaan Utama

2012

2013

2014

Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan

42,36

41,11

40,83

Industri

14,39

15,00

15,39

6,18

6,97

7,21

24,48

25,36

25,81

Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi

5,26

5,30

5,33

Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa
Perusahaan

2,81

3,04

3,19

17,68

17,84

18,48

1,92

1,82

1,93

115,08

116,44

118,17

Konstruksi
Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi

Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan
Lainnya
Total

Grafik perkembangan Porsi dan Jumlah Tenaga Kerja sektor Industri tahun 2014

13