FUNGSI NEGARA peran dan fungsi
MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
“FUNGSI YANG HARUS DI JALANKAN OLEH NEGARA”
DISUSUN OLEH :
HERI HERMAWAN (1410101006)
K1 EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TIDAR
Jln. Kapten Suparman 39 Magelang 56116 Telp. (0293) 364113 Fax. (0293) 362438
Website: www.untidar.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Magelang, April 18, 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik,
militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah
tersebut. Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang
berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara independent. Syarat
primer sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan memiliki pemerintahan
yang berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya adalah mendapat pengakuan dari negara lain
Dalam hal ini baik Negara atau rakyat mempunyai hak dan kewajiban masing-masing,
lalu apakah kewajiban Negara sudah sepenuhnya dilaksanakan atau sebaliknya? Hal ini
membuat Negara Indonesia seolah-olah maju mundur dikarenakan kewajiban Negara yang
belum di laksanakan dengan sungguh-sungguh.
1.2 Tujuan Penulisan Makalah ini disusun dengan tujuan :
1. Memahami fungsi dasar Negara.
2. Memahami proses Pembangunan Nasional di Indonesia selama ini dan hasil dari
pembangunan nasional itu sendiri.
3. Menumbuhkan kesadaran masyarakat agar tau sejauh mana Negara melaksanan
tugasnya.
4. Sebagai tugas individu yang wajib diselesaikan dalam mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan.
1.3 Perumusan Masalah
Apakah Negara Indonesia sudah sepenuhnya melaksanakan fungsinya sebagai pemerintah
yang berdaulat ? berikut adalah fungsi-fungsi Negara;
1. Mengupayakan kesejahteraan warganya agar dapat menikmati kehidupan yang layak;
2. Meningkatkan kecerdasan dan membina budi pekerti warganya;
3. Menjaga keamanan dan ketertiban dalam masyarakat;
4. Mempertahankan Negara dari gangguan eksternal, serta;
5. Mewujudkan keadilan bagi masyarakat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kebanyakan warga Negara itu sendiri tidak tau apa sajakah fungsi negaranya, di
karenakan memang tidak ada sosialisasi dari pemerintah itu sendiri, hal yang mengenai
fungsi Negara dan sebagainya hanya di ajarkan di sekolah dan perguruan tinggi, sehingga
masyarakat awam tidak mengetahui fungsi-fungsi negaranya sendiri.
Makalah fungsi Negara sebelumnya sudah banyak di buat dengan judul
dan
penyampaian yang berbeda-beda. Adapun makalah yang berkaitan dengan fungsi-fungsi
Negara adalah sebagai berikut:
Layla Wijayanti (tahun tidak diketahui) dengan judul Ilmu Negara, dalam makalah
ini di sebutkan bahwa Negara dapat dipandang sebagai asosiasi manusia yang hidup dan
bekerja sama untuk mengejar beberapa tujuan bersama. Dapat dikatakan bahwa tujuan
terakhir setiap negara ialah menciptakan kebahagiaan bagi rakyatnya. Akan tetapi setiap
negara, terlepas dari ideologinya, menyelenggarakan beberapa minimum fungsi yang mutlak,
yaitu : Melaksanakan penertiban, Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya,
Pertahanan, Menegakkan keadilan.
Amaliah Gusfadillah (2013) dengan judul Pengertian, Tujuan, dan Fungsi NKRI,
menyebutkan bahwa fungsi dasar menjadi negara yang merdeka yaitu: melaksanakan
penertiban, mengusahakan kesejahteraan & kemakmuran rakyat, pertahanan, dan
menegakkan keadilan.
BAB III
PEMBAHASAN
FUNGSI YANG HARUS DILAKSANAKAN OLEH NEGARA MELIPUTI:
3.1 Mengupayakan kesejahteraan warganya (welfare state)agar dapat menikmati
kehidupan layak.
Pada mulanya, negara kesejahteraan muncul sebagai anti thesa dari ketidak berhasilan
negara penjaga malam dalam menciptakan kesejahteraan rakyatnya. Negara dengan konsep
welfare state menjadikan kesejahteraan warga negaranya sebagai tujuan negaranya. Oleh
sebab tujuan inilah maka negara dengan konsep welfare state berkewajiban untuk
mengupayakan setinggi tingginya pelayanan kesejahteraan untuk rakyatnya. Sedangkan
negara penjaga malam hanya berperan sebagai penjaga ketertiban pasar agar persaingan pasar
berjalan dengan tertib dan aman. Pengertian tentang welfare state banyak dirumuskan oleh
beberapa ahli dunia. Menurut Richard Quinney (1999), pengertian negara kesejahteraan
adalah a state which provides all individuals a fair distribution of the basic resources
necessary to maintain a good standard of living.
Sedangkan menurut Daecon, negara kesejahteraan adalah a society in which the
goverment accepts responsibility for ensuring that all citizens receive a minimum income,
and have access to the highest possible provision in the fields of health care, housing,
education, and personal social services.
Meskipun Negara kesejahteraan memiliki tujuan yang sama, namun bukan berarti
konsepnya tidak beragam. Negara kesejahteraan memiliki beberapa tipologi, yaitu model
liberal/residual, model konservatif, dan model sosial demokrasi.
a). Model Liberal Negara kesejahteraan model liberal memiliki pandangan bahwa campur
tangan negara dalam masalah kesejahteraan merupakan sebuah ultimum remidium apabila
pasar dan masyarakat gagal memenuhi kebutuhan individu. Tanggung jawab negara hanya
muncul ketika seorang individu tidak mampu lagi ditanggung oleh keluarganya, oleh
masyarakatnya, oleh lembaga agamanya, dan berbagai sistem lainnya. Negara tipe ini
merupakan negara kesejahteraan yang paling sedikit menempatkan alokasi anggaran untuk
kesejahteraan sosialnya. Oleh sebab itulah negara kesejahteraan model liberal disebut juga
negara kesejahteraan minimal.
b). Model Konservatif Negara kesejahteraan tipe konservatif berprinsip bahwa
kesejahteraan bukanlah satu satunya tanggung jawab negara, melainkan juga tanggung jawab
pihak pihak lainnya, seperti misalnya pihak swasta juga warga negaranya sendiri yang diajak
bekerjasama oleh negara. Negada dengan model ini memfokuskan pada pemberdayaan
komunitas kecil warga negaranya yaitu keluarga, sebagai aktor yang berperan penting dalam
memperoleh kesejahteraan.
c). Model Sosial Demokrasi Negara kesejahteraan tipe sosial demokrasi menempatkan
kesejahteraan warga negara sepenuhnya sebagai kewajiban negara. Warga negara yang
diperjuangkan oleh Negara bukan hanya kalangan marginal saja melainkan keseluruhan
anggotanya. Negara Kesejahteraan model sosial demokrasi menjunjung tinggi adanya
kesetaraan akses terhadap hak hak dasar untuk dinikmati seluruh warga negaranya. Hak dasar
yang dimaksud contohnya hak untuk menikmati kesehatan, pendidikan, fasilitas umum, dll.
3.2 Meningkatkan kecerdasan dan membina budi pekerti warganya.
Mencerdaskan bangsa tidaklah terlalu mahal harganya hanya diperlukan sebuah
PAPAN TULIS PINTAR yang dipasang di depan pintu masuk sekolah, setiap hari murid
sekolah bergiliran menulis di papan tulis tersebut dalam dua kalimat pertanyaan dan
jawabannya, Seperti : TAHUN BERAPA PERANG DIPONEGORO, JAWABANNYA
TAHUN ( 1825 -1830 ). dan siapa penemu Komputer, Jawabannya Charles Babbage yang
lahir 26 Desember 1792.
Dengan menulis berbagai pertanyaan dan jawabannya pada papan tulis tersebut maka
semua yang membacanya akan menjadi pintar, demikian juga menulis kosa kata bahasa
inggris lengkap dengan artinya, maka setiap hari akan bertambah perbendaharaan kata bahasa
inggris bagi setiap murid di sekolah tersebut. Sebaiknya sistem ini bisa diterapkan pada
semua sekolah di Indonesia.
Seiring dengan kemajuan jaman, maka anak-anak sekolah jaman sekarang menjadi
kurang dalam membaca buku pelajaran sekolah, ada anak sekolah yang sukanya internetan
main Game, jejaring sosial facebook, dan lain-lain. dengan adanya papan tulis pintar tentang
ilmu pengetahuan pelajaran sekolah maka ilmu pelajaran sekolahnya bertambah walau pun
tidak ada waktu dan kesempatan untuk membaca buku.
Apa yang menjadi kendala dalam pendidikan sekarang? Masalah buku pelajaran
sekolah, yang selama ini orangtua murid harus membeli, kalau tidak bisa membeli maka
anaknya tidak bisa belajar di rumah dan di sekolah, apalagi setiap tahun buku sekolah
berganti penerbitnya, sehingga tidak bisa dipakai oleh adik sekolahnya. Baju seragam
sekolah, masih bisa diterima untuk kelancaran dalam kegiatan sekolah, seperti hari , senin
baju putih, selasa baju batik, kamis baju Olah raga, jum’at pakai baju koko, hari sabtu pakai
baju pramuka. Kesiplinan anak sekolah sekarang sangat baik, hal ini karena mereka sekolah
diantar pakai kendaraan jadi bisa datang tepat waktu.
Penerimaan Murid sekolah anak didik baru hal ini banyak jadi masalah, karena di
sekolah menerapkan dan menyeleksi sesuai kemampuan murid baru dalam test saja tanpa
melihat data tempat tinggal calon murid yang berada di lingkungan RT tersebut, hal ini
sangat merugikan bagi masyarakat setempat, karena warga yang dekat dengan sekolah
tersebut anaknya malah tidak diterima bersekolah lingkungan RT nya, sehinga masyarakat
tersebut harus mencari sekolah lain yang jauh dari tempat tinggalnya, maka biaya transportasi
dan waktu sangat di rugikan.
Pendidikan budi pekerti sangat penting dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan di
masyarakat, seorang anak yang mendapat pelajaran budi pekerti maka dia akan tahu sopan
santun dalam berkata-kata dan berprilaku yang lebih baik, jaman sekarang banyak kita temui
prilaku anak sangat berbeda jauh dengan jaman dulu. jaman sekarang anak-anak ada yang
tidak tahu tata cara sopan santun terhadap orangtuanya, bahkan anak di jaman sekarang tega
membiarkan orang tuanya yang kecapean mengangkat barang tanpa berniat untuk
membantunya. Pendidikan budi pekerti di sekolah sangat diperlukan dan dipraktekan
bagaimana cara menjawab yang baik terhadap pertanyaan dari orang tuanya, dan orang lain.
Bagaimana menumbuhkan rasa kepedulian terhadap orangtua dan terhadap sesamanya,
Kepedulian terhadap sesama seperti adanya kegiatan pramuka yang menggalang dana untuk
orang-orang yang tertimpa musibah bencana.
3.3 Menjaga keamanan dan ketertiban dalam masyarakat.
Menyikapi permasalahan yang terjadi di Masyarat mengenai Keamanan dan
ketertiban masyarakat ( Kamtibmas) merupakan suatu permasalahan yang tidak gampang dan
perlu penanganan secara maksimal.Hal tersebut menyangkut segala aspek kehidupan yang
berada di Masyarakat, sering kita temukan kasus-kasus kejahatan terjadi yang menimbulkan
kerugian baik materi hingga korban jiwa itu semua sudah menjadi potret kehidupan. Banyak
tindak kriminalitas yang terjadi di Masyarakat tidak terespon bahkan tidak dilaporkan kepada
yang berwajib dan hal tersebut karena beberapa factor diantaranya, ketidak pahaman
Masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban karena minimnya sosialisai hukum itu
sendiri. Upaya jajaran Polri dalam mengamankan situasi keamanan dan ketertiban di
masyarakat, sudah berbagai program dilakukan demi menuju situasi yang aman dan nyaman.
Sudah barang tentu upaya untuk mengamankan satu Negara tidaklah gampang, banyak
program-program yang telah dilaksanakan dari mulai berdirinya Polri, bentuk baru program
Polri adalah Polmas (Perpolisian masyarakat) magacu kepada peraturan Kepala Kepolisian
Negara Indonesia No.7 Tahun 2008. di sana tertera implementasi perpolisian masyarakat
dalam menyelenggarakan tugas Polri, upaya tersebut adalah produk baru pada era
modernisasi
saat
ini.
Polri dalam melakukan kegiatan Polmas, secara langsung mengadakan kontak dengan warga
masyarakat, sehingga bila terjadi tindak pidana kejahatan dengan serta merta petugas
kepolisian secara cepat mengetahui dan mengambil tindakan.
3.4 Mempertahankan Negara dari gangguan eksternal.
Perubahan politik dunia yang terjadi di era globalisasi, telah menghadirkan suatu
kompetisi antarbangsa. Kondisi tersebut cenderung mengarah pada perebutan pengaruh yang
cukup ketat, baik global, regional maupun nasional. Perkembangan tersebut antara lain
menyebabkan terjadinya perubahan pada situasi keamanan dunia dengan munculnya isu-isu
keamanan baru. Isu keamanan pada dekade terakhir ini makin kompleks dengan
meningkatnya aktivitas terorisme, perampokan dan pembajakan, penyeludupan, imigrasi
gelap, penangkapan ikan secara ilegal, dan kejahatan lintas negara lainnya. Bentuk-bentuk
kejahatan tersebut makin kompleks karena dikendalikan oleh aktor-aktor dengan jaringan
lintas negara yang sangat rapi, serta memiliki kemampuan teknologi dan dukungan finansial.
Disadari bahwa hubungan antar negara yang dibangun atas dasar saling percaya dan
menghormati dapat meredam potensi konflik. Namun lebarnya jurang kemampuan negara
maju dan berkembang terutama di bidang ekonomi, teknologi dan militer, dapat menjadi
penghalang dalam menjalin hubungan antar bangsa. Dalam kondisi demikian, perlombaan
untuk merebut pengaruh melalui praktik-praktik hegemoni di berbagai bidang tidak jarang
menjadi sumber-sumber konflik yang dihadapi bangsa-bangsa di dunia.
Kekhawatiran dan ketidakpastian yang melanda bangsa-bangsa di dunia menjadi
semakin kompleks dengan timbulnya isu keamanan baru yakni isu-isu keamanan nontradisional seperti terorisme, konflik etnis, Pembajakan di laut atau di udara, penyelundupan,
narkoba, imigran gelap, serta kriminal lintas negara lainnya. Sejak tragedi yang menimpa
World Trade Center (WTC) 11 September 2001, terorisme internasional telah menjadi
ancaman nyata bagi dunia.
Berbagai upaya telah dilakukan negara-negara di dunia untuk memerangi terorisme,
namun tampaknya belum sepenuhnya berhasil meniadakan kelompok terorisme maupun
menghentikan aksinya. Bahkan setahun setelah peristiwa WTC, aksi terorisme kembali
terjadi seperti yang dialami dalam tragedi Bali 12 Oktober 2002. Melihat perkembangan ini,
diperkirakan ancaman terorisme internasional masih akan terus membayangi dunia. Oleh
karena itu terorisme harus diperangi bersama oleh semua negara di dunia, dan tidak memberi
tempat atau melindunginya.
Intensitas kegiatan ilegal berupa kejahatan lintas negara juga menunjukkan
peningkatan yang cukup tajam pada dekade terakhir ini. Aksi perompakan/pembajakan,
penyeludupan manusia, senjata amunisi, perdagangan obat-obatan terlarang, dan imigrasi
gelap cenderung meningkat dan berdampak buruk pada stabilitas kawasan serta negara
tersebut antara lain didorong oleh adanya jaringan berskala internasional. Perkembangan di
sejumlah kawasan menunjukkan bahwa kejahatan lintas negara telah menjadi ancaman nyata
yang terorganisasi. Kejahatan ini digerakkan oleh aktor dengan didukung kemampuan
teknologi dan finansial, serta jaringan yang rapi dan tersebar di sejumlah negara.
3.5 Mewujudkan keadilan bagi masyarakat.
Menurut pandangan hukum, hukum di Indonesia itu masih sulit ditemukan asas
keadilannya karena hukum di Indonesia bisa dibeli dengan uang artinya yang punya uang dan
punya kekuasaan itulah yang dapat membeli hukum di negeri Indonesia ini, sebagai
contohnya yang masih hangat saat ini yaitu kasus yang menimpa anak dari menteri
perekonomian Hatta radjasa yaitu Rasyid radjasa yang sudah jelas-jelas menabrak orang dan
mengakibatkan kehilangan nyawa tetapi tidak dihukum karena alasan kesehatan rasyid yang
tidak stabil dan berbeda dengan nasibnya orang biasa yang melakukan hal sama tetapi
langsung diambil tindakan hukum dan langsung dijadikan tersangka meskipun orang tersebut
masih dirawat dirumah sakit. tapi yang pasti permasalahan ini terjadi bukan karena masalah
hukumnya tetapi oknum dibalik semua ini yang menjalankan pelaksanaan hukum karena
masih banyak opnum-opnum pemerintahan yang menghalalkan segala cara demi mencari
keadilan yang tidak sah. dan dari segi mematuhi peraturan yang sudah disusun dalam UUD
(undang-undang dasar) jadi kesannya hukum di Indonesia itu seperti menindas yang lemah
dan memihak kepada yang berkuasa atau mempunyai uang. Dan permasalahan lainnya adalah
masih banyak masyarakat Indonesia yang menyepelekan aturan tersebut dengan kata lain
mereka hanya takut pada aturan dan tidak mengerti fungsi aturan hukum itu dibuat. Setelah
itu masyarakat Indonesia itu masih kurang mendukung terhadap aturan-aturan yang dirancang
pemerintah karena mereka hanya berpikir bahwa hukum Indonesia sudah tidak benar.
Keadilan itu tidak harus sama rata tapi juga harus diukur dari sebab akibatnya.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Masih banyak atau bisa di sebut semua fungsi Negara masih belum sepenuhnya
dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia, penulis tidak menutup mata bahwa pemerintah
melakukan upaya-upaya untuk merealisasikan fungsi-fungsi Negara. Walaupun harapan dan
kenyataan masih berbanding terbalik. Masih banyak masyarakat yang belum sejahtera, belum
cerdas, belum merasa aman dan belum merasakan ke-adilan.
Hal-hal yang menghambat terwujudnya fungsi Negara salah satunya adalah KKN
( Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) tetapi segala kemungkinan bisa terjadi untuk beberapa
tahun kemudian, karena pemerintah tidak mungkin tinggal diam, masih banyak tugas yang
harus di kerjakan.
4.2 Saran
Pemerintah perlu serius dalam melaksanakan tugas dan juga penerapan fungsi-fungsi
Negara agar Indonesia dapat berkembang dan menjadi Negara maju, berantas oknum-oknum
yang mencoreng nama baik pemerintahan.
DAFTAR PUSTAKA
Majalengka, Polres (2009). artikelresmajalengka.blogspot.com
Muradi (2008). Buku Putih Pertahan
Pujiansah, Rahmad (2013). edukasi.kompasiana.com
REFERENSI
Acedemia.edu
Wikipedia.org
Google.com
“FUNGSI YANG HARUS DI JALANKAN OLEH NEGARA”
DISUSUN OLEH :
HERI HERMAWAN (1410101006)
K1 EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TIDAR
Jln. Kapten Suparman 39 Magelang 56116 Telp. (0293) 364113 Fax. (0293) 362438
Website: www.untidar.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Magelang, April 18, 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik,
militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah
tersebut. Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang
berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara independent. Syarat
primer sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan memiliki pemerintahan
yang berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya adalah mendapat pengakuan dari negara lain
Dalam hal ini baik Negara atau rakyat mempunyai hak dan kewajiban masing-masing,
lalu apakah kewajiban Negara sudah sepenuhnya dilaksanakan atau sebaliknya? Hal ini
membuat Negara Indonesia seolah-olah maju mundur dikarenakan kewajiban Negara yang
belum di laksanakan dengan sungguh-sungguh.
1.2 Tujuan Penulisan Makalah ini disusun dengan tujuan :
1. Memahami fungsi dasar Negara.
2. Memahami proses Pembangunan Nasional di Indonesia selama ini dan hasil dari
pembangunan nasional itu sendiri.
3. Menumbuhkan kesadaran masyarakat agar tau sejauh mana Negara melaksanan
tugasnya.
4. Sebagai tugas individu yang wajib diselesaikan dalam mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan.
1.3 Perumusan Masalah
Apakah Negara Indonesia sudah sepenuhnya melaksanakan fungsinya sebagai pemerintah
yang berdaulat ? berikut adalah fungsi-fungsi Negara;
1. Mengupayakan kesejahteraan warganya agar dapat menikmati kehidupan yang layak;
2. Meningkatkan kecerdasan dan membina budi pekerti warganya;
3. Menjaga keamanan dan ketertiban dalam masyarakat;
4. Mempertahankan Negara dari gangguan eksternal, serta;
5. Mewujudkan keadilan bagi masyarakat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kebanyakan warga Negara itu sendiri tidak tau apa sajakah fungsi negaranya, di
karenakan memang tidak ada sosialisasi dari pemerintah itu sendiri, hal yang mengenai
fungsi Negara dan sebagainya hanya di ajarkan di sekolah dan perguruan tinggi, sehingga
masyarakat awam tidak mengetahui fungsi-fungsi negaranya sendiri.
Makalah fungsi Negara sebelumnya sudah banyak di buat dengan judul
dan
penyampaian yang berbeda-beda. Adapun makalah yang berkaitan dengan fungsi-fungsi
Negara adalah sebagai berikut:
Layla Wijayanti (tahun tidak diketahui) dengan judul Ilmu Negara, dalam makalah
ini di sebutkan bahwa Negara dapat dipandang sebagai asosiasi manusia yang hidup dan
bekerja sama untuk mengejar beberapa tujuan bersama. Dapat dikatakan bahwa tujuan
terakhir setiap negara ialah menciptakan kebahagiaan bagi rakyatnya. Akan tetapi setiap
negara, terlepas dari ideologinya, menyelenggarakan beberapa minimum fungsi yang mutlak,
yaitu : Melaksanakan penertiban, Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya,
Pertahanan, Menegakkan keadilan.
Amaliah Gusfadillah (2013) dengan judul Pengertian, Tujuan, dan Fungsi NKRI,
menyebutkan bahwa fungsi dasar menjadi negara yang merdeka yaitu: melaksanakan
penertiban, mengusahakan kesejahteraan & kemakmuran rakyat, pertahanan, dan
menegakkan keadilan.
BAB III
PEMBAHASAN
FUNGSI YANG HARUS DILAKSANAKAN OLEH NEGARA MELIPUTI:
3.1 Mengupayakan kesejahteraan warganya (welfare state)agar dapat menikmati
kehidupan layak.
Pada mulanya, negara kesejahteraan muncul sebagai anti thesa dari ketidak berhasilan
negara penjaga malam dalam menciptakan kesejahteraan rakyatnya. Negara dengan konsep
welfare state menjadikan kesejahteraan warga negaranya sebagai tujuan negaranya. Oleh
sebab tujuan inilah maka negara dengan konsep welfare state berkewajiban untuk
mengupayakan setinggi tingginya pelayanan kesejahteraan untuk rakyatnya. Sedangkan
negara penjaga malam hanya berperan sebagai penjaga ketertiban pasar agar persaingan pasar
berjalan dengan tertib dan aman. Pengertian tentang welfare state banyak dirumuskan oleh
beberapa ahli dunia. Menurut Richard Quinney (1999), pengertian negara kesejahteraan
adalah a state which provides all individuals a fair distribution of the basic resources
necessary to maintain a good standard of living.
Sedangkan menurut Daecon, negara kesejahteraan adalah a society in which the
goverment accepts responsibility for ensuring that all citizens receive a minimum income,
and have access to the highest possible provision in the fields of health care, housing,
education, and personal social services.
Meskipun Negara kesejahteraan memiliki tujuan yang sama, namun bukan berarti
konsepnya tidak beragam. Negara kesejahteraan memiliki beberapa tipologi, yaitu model
liberal/residual, model konservatif, dan model sosial demokrasi.
a). Model Liberal Negara kesejahteraan model liberal memiliki pandangan bahwa campur
tangan negara dalam masalah kesejahteraan merupakan sebuah ultimum remidium apabila
pasar dan masyarakat gagal memenuhi kebutuhan individu. Tanggung jawab negara hanya
muncul ketika seorang individu tidak mampu lagi ditanggung oleh keluarganya, oleh
masyarakatnya, oleh lembaga agamanya, dan berbagai sistem lainnya. Negara tipe ini
merupakan negara kesejahteraan yang paling sedikit menempatkan alokasi anggaran untuk
kesejahteraan sosialnya. Oleh sebab itulah negara kesejahteraan model liberal disebut juga
negara kesejahteraan minimal.
b). Model Konservatif Negara kesejahteraan tipe konservatif berprinsip bahwa
kesejahteraan bukanlah satu satunya tanggung jawab negara, melainkan juga tanggung jawab
pihak pihak lainnya, seperti misalnya pihak swasta juga warga negaranya sendiri yang diajak
bekerjasama oleh negara. Negada dengan model ini memfokuskan pada pemberdayaan
komunitas kecil warga negaranya yaitu keluarga, sebagai aktor yang berperan penting dalam
memperoleh kesejahteraan.
c). Model Sosial Demokrasi Negara kesejahteraan tipe sosial demokrasi menempatkan
kesejahteraan warga negara sepenuhnya sebagai kewajiban negara. Warga negara yang
diperjuangkan oleh Negara bukan hanya kalangan marginal saja melainkan keseluruhan
anggotanya. Negara Kesejahteraan model sosial demokrasi menjunjung tinggi adanya
kesetaraan akses terhadap hak hak dasar untuk dinikmati seluruh warga negaranya. Hak dasar
yang dimaksud contohnya hak untuk menikmati kesehatan, pendidikan, fasilitas umum, dll.
3.2 Meningkatkan kecerdasan dan membina budi pekerti warganya.
Mencerdaskan bangsa tidaklah terlalu mahal harganya hanya diperlukan sebuah
PAPAN TULIS PINTAR yang dipasang di depan pintu masuk sekolah, setiap hari murid
sekolah bergiliran menulis di papan tulis tersebut dalam dua kalimat pertanyaan dan
jawabannya, Seperti : TAHUN BERAPA PERANG DIPONEGORO, JAWABANNYA
TAHUN ( 1825 -1830 ). dan siapa penemu Komputer, Jawabannya Charles Babbage yang
lahir 26 Desember 1792.
Dengan menulis berbagai pertanyaan dan jawabannya pada papan tulis tersebut maka
semua yang membacanya akan menjadi pintar, demikian juga menulis kosa kata bahasa
inggris lengkap dengan artinya, maka setiap hari akan bertambah perbendaharaan kata bahasa
inggris bagi setiap murid di sekolah tersebut. Sebaiknya sistem ini bisa diterapkan pada
semua sekolah di Indonesia.
Seiring dengan kemajuan jaman, maka anak-anak sekolah jaman sekarang menjadi
kurang dalam membaca buku pelajaran sekolah, ada anak sekolah yang sukanya internetan
main Game, jejaring sosial facebook, dan lain-lain. dengan adanya papan tulis pintar tentang
ilmu pengetahuan pelajaran sekolah maka ilmu pelajaran sekolahnya bertambah walau pun
tidak ada waktu dan kesempatan untuk membaca buku.
Apa yang menjadi kendala dalam pendidikan sekarang? Masalah buku pelajaran
sekolah, yang selama ini orangtua murid harus membeli, kalau tidak bisa membeli maka
anaknya tidak bisa belajar di rumah dan di sekolah, apalagi setiap tahun buku sekolah
berganti penerbitnya, sehingga tidak bisa dipakai oleh adik sekolahnya. Baju seragam
sekolah, masih bisa diterima untuk kelancaran dalam kegiatan sekolah, seperti hari , senin
baju putih, selasa baju batik, kamis baju Olah raga, jum’at pakai baju koko, hari sabtu pakai
baju pramuka. Kesiplinan anak sekolah sekarang sangat baik, hal ini karena mereka sekolah
diantar pakai kendaraan jadi bisa datang tepat waktu.
Penerimaan Murid sekolah anak didik baru hal ini banyak jadi masalah, karena di
sekolah menerapkan dan menyeleksi sesuai kemampuan murid baru dalam test saja tanpa
melihat data tempat tinggal calon murid yang berada di lingkungan RT tersebut, hal ini
sangat merugikan bagi masyarakat setempat, karena warga yang dekat dengan sekolah
tersebut anaknya malah tidak diterima bersekolah lingkungan RT nya, sehinga masyarakat
tersebut harus mencari sekolah lain yang jauh dari tempat tinggalnya, maka biaya transportasi
dan waktu sangat di rugikan.
Pendidikan budi pekerti sangat penting dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan di
masyarakat, seorang anak yang mendapat pelajaran budi pekerti maka dia akan tahu sopan
santun dalam berkata-kata dan berprilaku yang lebih baik, jaman sekarang banyak kita temui
prilaku anak sangat berbeda jauh dengan jaman dulu. jaman sekarang anak-anak ada yang
tidak tahu tata cara sopan santun terhadap orangtuanya, bahkan anak di jaman sekarang tega
membiarkan orang tuanya yang kecapean mengangkat barang tanpa berniat untuk
membantunya. Pendidikan budi pekerti di sekolah sangat diperlukan dan dipraktekan
bagaimana cara menjawab yang baik terhadap pertanyaan dari orang tuanya, dan orang lain.
Bagaimana menumbuhkan rasa kepedulian terhadap orangtua dan terhadap sesamanya,
Kepedulian terhadap sesama seperti adanya kegiatan pramuka yang menggalang dana untuk
orang-orang yang tertimpa musibah bencana.
3.3 Menjaga keamanan dan ketertiban dalam masyarakat.
Menyikapi permasalahan yang terjadi di Masyarat mengenai Keamanan dan
ketertiban masyarakat ( Kamtibmas) merupakan suatu permasalahan yang tidak gampang dan
perlu penanganan secara maksimal.Hal tersebut menyangkut segala aspek kehidupan yang
berada di Masyarakat, sering kita temukan kasus-kasus kejahatan terjadi yang menimbulkan
kerugian baik materi hingga korban jiwa itu semua sudah menjadi potret kehidupan. Banyak
tindak kriminalitas yang terjadi di Masyarakat tidak terespon bahkan tidak dilaporkan kepada
yang berwajib dan hal tersebut karena beberapa factor diantaranya, ketidak pahaman
Masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban karena minimnya sosialisai hukum itu
sendiri. Upaya jajaran Polri dalam mengamankan situasi keamanan dan ketertiban di
masyarakat, sudah berbagai program dilakukan demi menuju situasi yang aman dan nyaman.
Sudah barang tentu upaya untuk mengamankan satu Negara tidaklah gampang, banyak
program-program yang telah dilaksanakan dari mulai berdirinya Polri, bentuk baru program
Polri adalah Polmas (Perpolisian masyarakat) magacu kepada peraturan Kepala Kepolisian
Negara Indonesia No.7 Tahun 2008. di sana tertera implementasi perpolisian masyarakat
dalam menyelenggarakan tugas Polri, upaya tersebut adalah produk baru pada era
modernisasi
saat
ini.
Polri dalam melakukan kegiatan Polmas, secara langsung mengadakan kontak dengan warga
masyarakat, sehingga bila terjadi tindak pidana kejahatan dengan serta merta petugas
kepolisian secara cepat mengetahui dan mengambil tindakan.
3.4 Mempertahankan Negara dari gangguan eksternal.
Perubahan politik dunia yang terjadi di era globalisasi, telah menghadirkan suatu
kompetisi antarbangsa. Kondisi tersebut cenderung mengarah pada perebutan pengaruh yang
cukup ketat, baik global, regional maupun nasional. Perkembangan tersebut antara lain
menyebabkan terjadinya perubahan pada situasi keamanan dunia dengan munculnya isu-isu
keamanan baru. Isu keamanan pada dekade terakhir ini makin kompleks dengan
meningkatnya aktivitas terorisme, perampokan dan pembajakan, penyeludupan, imigrasi
gelap, penangkapan ikan secara ilegal, dan kejahatan lintas negara lainnya. Bentuk-bentuk
kejahatan tersebut makin kompleks karena dikendalikan oleh aktor-aktor dengan jaringan
lintas negara yang sangat rapi, serta memiliki kemampuan teknologi dan dukungan finansial.
Disadari bahwa hubungan antar negara yang dibangun atas dasar saling percaya dan
menghormati dapat meredam potensi konflik. Namun lebarnya jurang kemampuan negara
maju dan berkembang terutama di bidang ekonomi, teknologi dan militer, dapat menjadi
penghalang dalam menjalin hubungan antar bangsa. Dalam kondisi demikian, perlombaan
untuk merebut pengaruh melalui praktik-praktik hegemoni di berbagai bidang tidak jarang
menjadi sumber-sumber konflik yang dihadapi bangsa-bangsa di dunia.
Kekhawatiran dan ketidakpastian yang melanda bangsa-bangsa di dunia menjadi
semakin kompleks dengan timbulnya isu keamanan baru yakni isu-isu keamanan nontradisional seperti terorisme, konflik etnis, Pembajakan di laut atau di udara, penyelundupan,
narkoba, imigran gelap, serta kriminal lintas negara lainnya. Sejak tragedi yang menimpa
World Trade Center (WTC) 11 September 2001, terorisme internasional telah menjadi
ancaman nyata bagi dunia.
Berbagai upaya telah dilakukan negara-negara di dunia untuk memerangi terorisme,
namun tampaknya belum sepenuhnya berhasil meniadakan kelompok terorisme maupun
menghentikan aksinya. Bahkan setahun setelah peristiwa WTC, aksi terorisme kembali
terjadi seperti yang dialami dalam tragedi Bali 12 Oktober 2002. Melihat perkembangan ini,
diperkirakan ancaman terorisme internasional masih akan terus membayangi dunia. Oleh
karena itu terorisme harus diperangi bersama oleh semua negara di dunia, dan tidak memberi
tempat atau melindunginya.
Intensitas kegiatan ilegal berupa kejahatan lintas negara juga menunjukkan
peningkatan yang cukup tajam pada dekade terakhir ini. Aksi perompakan/pembajakan,
penyeludupan manusia, senjata amunisi, perdagangan obat-obatan terlarang, dan imigrasi
gelap cenderung meningkat dan berdampak buruk pada stabilitas kawasan serta negara
tersebut antara lain didorong oleh adanya jaringan berskala internasional. Perkembangan di
sejumlah kawasan menunjukkan bahwa kejahatan lintas negara telah menjadi ancaman nyata
yang terorganisasi. Kejahatan ini digerakkan oleh aktor dengan didukung kemampuan
teknologi dan finansial, serta jaringan yang rapi dan tersebar di sejumlah negara.
3.5 Mewujudkan keadilan bagi masyarakat.
Menurut pandangan hukum, hukum di Indonesia itu masih sulit ditemukan asas
keadilannya karena hukum di Indonesia bisa dibeli dengan uang artinya yang punya uang dan
punya kekuasaan itulah yang dapat membeli hukum di negeri Indonesia ini, sebagai
contohnya yang masih hangat saat ini yaitu kasus yang menimpa anak dari menteri
perekonomian Hatta radjasa yaitu Rasyid radjasa yang sudah jelas-jelas menabrak orang dan
mengakibatkan kehilangan nyawa tetapi tidak dihukum karena alasan kesehatan rasyid yang
tidak stabil dan berbeda dengan nasibnya orang biasa yang melakukan hal sama tetapi
langsung diambil tindakan hukum dan langsung dijadikan tersangka meskipun orang tersebut
masih dirawat dirumah sakit. tapi yang pasti permasalahan ini terjadi bukan karena masalah
hukumnya tetapi oknum dibalik semua ini yang menjalankan pelaksanaan hukum karena
masih banyak opnum-opnum pemerintahan yang menghalalkan segala cara demi mencari
keadilan yang tidak sah. dan dari segi mematuhi peraturan yang sudah disusun dalam UUD
(undang-undang dasar) jadi kesannya hukum di Indonesia itu seperti menindas yang lemah
dan memihak kepada yang berkuasa atau mempunyai uang. Dan permasalahan lainnya adalah
masih banyak masyarakat Indonesia yang menyepelekan aturan tersebut dengan kata lain
mereka hanya takut pada aturan dan tidak mengerti fungsi aturan hukum itu dibuat. Setelah
itu masyarakat Indonesia itu masih kurang mendukung terhadap aturan-aturan yang dirancang
pemerintah karena mereka hanya berpikir bahwa hukum Indonesia sudah tidak benar.
Keadilan itu tidak harus sama rata tapi juga harus diukur dari sebab akibatnya.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Masih banyak atau bisa di sebut semua fungsi Negara masih belum sepenuhnya
dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia, penulis tidak menutup mata bahwa pemerintah
melakukan upaya-upaya untuk merealisasikan fungsi-fungsi Negara. Walaupun harapan dan
kenyataan masih berbanding terbalik. Masih banyak masyarakat yang belum sejahtera, belum
cerdas, belum merasa aman dan belum merasakan ke-adilan.
Hal-hal yang menghambat terwujudnya fungsi Negara salah satunya adalah KKN
( Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) tetapi segala kemungkinan bisa terjadi untuk beberapa
tahun kemudian, karena pemerintah tidak mungkin tinggal diam, masih banyak tugas yang
harus di kerjakan.
4.2 Saran
Pemerintah perlu serius dalam melaksanakan tugas dan juga penerapan fungsi-fungsi
Negara agar Indonesia dapat berkembang dan menjadi Negara maju, berantas oknum-oknum
yang mencoreng nama baik pemerintahan.
DAFTAR PUSTAKA
Majalengka, Polres (2009). artikelresmajalengka.blogspot.com
Muradi (2008). Buku Putih Pertahan
Pujiansah, Rahmad (2013). edukasi.kompasiana.com
REFERENSI
Acedemia.edu
Wikipedia.org
Google.com