Political Branding Politisi Perempuan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
ABSTRAK
Khairani Windyaningrum, 210110100152, mahasiswa Program Studi Hubungan
Masyarakat, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran. Penelitian ini
berjudul “Political Branding Politisi Perempuan Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan” dengan Dr. Suwandi Sumartias, M.si., sebagai pembimbing utama dan
Dr. Evie Ariadne Shintadewi, M.Pd., sebagai pembimbing pendamping.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana political branding sebagai
bagian dari aktivitas politik dalam pandangan politisi perempuan Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori
fenomenologi Husserl.
Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dengan jenis penelitian
fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain wawancara
mendalam, observasi partisipan, dan dokumentasi dan studi kepustakaan, dengan
teknik pengumpulan key informan dengan cara purposif sampling. Sedangkan teknik
analisis data menggunakan tiga tahap, yaitu reduksi, penyajian, serta penarikan
kesimpulan. Teknik validitas data menggunakan triangulasi sumber data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa political branding sebagai bagian dari
aktivitas politik dimaknai politisi perempuan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
sebagai bagian dari kampanye politik. Selain itu, political branding juga merupakan
cara mengomunikasikan pesan politik dan rekam jejak politisi baik sebelum maupun
sesudah pemilu berlangsung. Kemudian political branding dalam aktivitas politik
juga dianggap sebagai upaya komunikasi politik dengan terjun langsung ke
masyarakat. Berikutnya political branding juga dimaknai sebagai sebuah upaya yang
mampu berpengaruh pada suara rakyat saat pemilu. Adapun motif politisi perempuan
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam menjadi politisi dan melakukan
aktivitas political branding dibagi ke dalam dua kategori, yaitu motif yang
berorientasi ke masa lalu (because motive), dan berorientasi ke masa depan (in order
to motive). Sedangkan pengalaman komunikasi informan dalam menjalankan
aktivitas political branding, terdiri dari beberapa pengalaman, yakni penggunaan
tagline yang mencerminkan diri, penurunan ideologi partai ke dalam political
branding yang diusung, pendekatan personal dengan masyarakat, dan pembelajaran
dari kepengurusan partai.
Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah agar setiap elemen dalam dunia
politik dapat bersama-sama berusaha mewujudkan keterwakilan perempuan yang
merata dan berkualitas di bidang politik agar perempuan mampu menjawab
kebutuhan akan solusi dari berbagai permasalahan bangsa. Selain itu peneliti
menyarankan agar pendidikan politik untuk perempuan semakin ditingkatkan supaya
perempuan yang ada di politik adalah perempuan yang paham politik sehingga
nantinya akan berdampak pada strategi political branding yang tepat dari masingmasing politisi perempuan.
xi
ABSTRACT
Khairani Windyaningrum, 210110100152, student of Public Relations study ,
Faculty of Communication Science, Padjadjaran University. Title of this research
is "The Political Branding of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan’s Woman
Politicians" with Dr. Suwandi Sumartias, M.Si., as primary counselor and Dr.
Evie Ariadne Shintadewi, M.Pd, as secondary counselor.
This research aims to determine how the political branding as a part of political
activities in the eyes of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan’s Woman
Political. Theory used in this research is Husserl's phenomenological theory.
This research uses a constructivist paradigm and phenomenological research
type. Data collection techniques used is in-depth interviews, participant
observation, and documentation and study of literature, with purposive sampling
as technique to determine key informant. While analysis data techniques uses
three steps, which are reduction, presentation, and drawing conclusions. Validity
of the data using data sources triangulation.
Results from these research shows that the meaning of political branding as a
part of political activities according to Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan’s
woman politicians is a part of political campaign. Besides that, the political
branding means a way of communicating a political message and the track record
of politicians before and after the election. Then the political branding in
political activities is also considered as an effort that can give an effect to
society’s vote in election. The motive of Partai Demokrasi Indonesia’s
Perjuangan’s woman politician when deciding to choose a politicians as their
profession and doing political branding in their political activities were divided
into two categories, which are oriented to the past (Because motive), and oriented
to the future (in order to motive). While, their communication experience in doing
political branding as a part of their political activities consists of several
experience, which are, using tagline as a strategy that reflect their personality, an
inclusion of the political party’s ideology to their political branding, personal
approachment to the society, and some political learning from the party
organizer.
Advice that can be given in this research is that all each elements in the politics
together trying to achieve equitable and qualified representation of woman in
politics, so that the woman are able to answer the needs for the solutions of our
nation various problem. In addition, researcher suggeste d that woman’s political
education to be improved so that woman in politics are woman who wellunderstand about politics, it will have an impact to the right strategy of political
branding from each woman politicians.
xii
Khairani Windyaningrum, 210110100152, mahasiswa Program Studi Hubungan
Masyarakat, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran. Penelitian ini
berjudul “Political Branding Politisi Perempuan Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan” dengan Dr. Suwandi Sumartias, M.si., sebagai pembimbing utama dan
Dr. Evie Ariadne Shintadewi, M.Pd., sebagai pembimbing pendamping.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana political branding sebagai
bagian dari aktivitas politik dalam pandangan politisi perempuan Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori
fenomenologi Husserl.
Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dengan jenis penelitian
fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain wawancara
mendalam, observasi partisipan, dan dokumentasi dan studi kepustakaan, dengan
teknik pengumpulan key informan dengan cara purposif sampling. Sedangkan teknik
analisis data menggunakan tiga tahap, yaitu reduksi, penyajian, serta penarikan
kesimpulan. Teknik validitas data menggunakan triangulasi sumber data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa political branding sebagai bagian dari
aktivitas politik dimaknai politisi perempuan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
sebagai bagian dari kampanye politik. Selain itu, political branding juga merupakan
cara mengomunikasikan pesan politik dan rekam jejak politisi baik sebelum maupun
sesudah pemilu berlangsung. Kemudian political branding dalam aktivitas politik
juga dianggap sebagai upaya komunikasi politik dengan terjun langsung ke
masyarakat. Berikutnya political branding juga dimaknai sebagai sebuah upaya yang
mampu berpengaruh pada suara rakyat saat pemilu. Adapun motif politisi perempuan
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam menjadi politisi dan melakukan
aktivitas political branding dibagi ke dalam dua kategori, yaitu motif yang
berorientasi ke masa lalu (because motive), dan berorientasi ke masa depan (in order
to motive). Sedangkan pengalaman komunikasi informan dalam menjalankan
aktivitas political branding, terdiri dari beberapa pengalaman, yakni penggunaan
tagline yang mencerminkan diri, penurunan ideologi partai ke dalam political
branding yang diusung, pendekatan personal dengan masyarakat, dan pembelajaran
dari kepengurusan partai.
Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah agar setiap elemen dalam dunia
politik dapat bersama-sama berusaha mewujudkan keterwakilan perempuan yang
merata dan berkualitas di bidang politik agar perempuan mampu menjawab
kebutuhan akan solusi dari berbagai permasalahan bangsa. Selain itu peneliti
menyarankan agar pendidikan politik untuk perempuan semakin ditingkatkan supaya
perempuan yang ada di politik adalah perempuan yang paham politik sehingga
nantinya akan berdampak pada strategi political branding yang tepat dari masingmasing politisi perempuan.
xi
ABSTRACT
Khairani Windyaningrum, 210110100152, student of Public Relations study ,
Faculty of Communication Science, Padjadjaran University. Title of this research
is "The Political Branding of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan’s Woman
Politicians" with Dr. Suwandi Sumartias, M.Si., as primary counselor and Dr.
Evie Ariadne Shintadewi, M.Pd, as secondary counselor.
This research aims to determine how the political branding as a part of political
activities in the eyes of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan’s Woman
Political. Theory used in this research is Husserl's phenomenological theory.
This research uses a constructivist paradigm and phenomenological research
type. Data collection techniques used is in-depth interviews, participant
observation, and documentation and study of literature, with purposive sampling
as technique to determine key informant. While analysis data techniques uses
three steps, which are reduction, presentation, and drawing conclusions. Validity
of the data using data sources triangulation.
Results from these research shows that the meaning of political branding as a
part of political activities according to Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan’s
woman politicians is a part of political campaign. Besides that, the political
branding means a way of communicating a political message and the track record
of politicians before and after the election. Then the political branding in
political activities is also considered as an effort that can give an effect to
society’s vote in election. The motive of Partai Demokrasi Indonesia’s
Perjuangan’s woman politician when deciding to choose a politicians as their
profession and doing political branding in their political activities were divided
into two categories, which are oriented to the past (Because motive), and oriented
to the future (in order to motive). While, their communication experience in doing
political branding as a part of their political activities consists of several
experience, which are, using tagline as a strategy that reflect their personality, an
inclusion of the political party’s ideology to their political branding, personal
approachment to the society, and some political learning from the party
organizer.
Advice that can be given in this research is that all each elements in the politics
together trying to achieve equitable and qualified representation of woman in
politics, so that the woman are able to answer the needs for the solutions of our
nation various problem. In addition, researcher suggeste d that woman’s political
education to be improved so that woman in politics are woman who wellunderstand about politics, it will have an impact to the right strategy of political
branding from each woman politicians.
xii