Mahasiswa Demo Tolak UU BHP.

REPUBLlKA
o
o
.
--

Se/asa

4

5

20
OM",

Rabu

6

21
OApr


7
22

8
23

OMei

o Jumat o Sabtu o Minggu

Kamis

OJun

9

10

24

O"ul

12

11
2!

26
OAgs

13
27

OSep

14
28

OOkt


15
29
ONov

13
30

31

ODeV

\

Maha~siswa Demo Tolak UU BHP
BANDUNG - Puluhan aktivis yang tergabung dalam Aliansi
Mahasiswa Bersatu (AMII) , berunjuk rasa menolak komersialisasi pendidikan di depan gerbang
Gedung Sate, Bandung" Rabu
(4/2). Massa menilai, berlakunya
UU Badan Hukum Pendidikan
(BHP) akan semakin memberatkan masyarakat.

Hasil pantauan Republoika, aksi berlangsung
sekitar
pukul
10.00-11.00
WIB. Aktivis
itu
langsung
memampang
poster
yang bertuliskan kecaman terhadap sistem pendidikan nasional.
Juru bicara AMB, Cepi M menyebutkan, UU BHP harus se,gera dicabut. Melalui UU itu, kata dia,
masyarakat
akan semakin tertekan dengan tingginya
biaya
pendidikan.
Cepi menyatakan, pemerintah
seharusnya menjamin pendidikan
bangsanya,
bukan justru memberatkan masyarakat. "Kalau UU
BHP, maka pemerintah tidak bisa

melindungi masyarakat yang tertekan biaya pendidikan," ujarnya.
Menurut
Cepi, melalui UU

--Kliping

BHP, tentunya pengelola pendidikan akan seenaknya menentukan tarif pendidikan.
Masyarakat pun, sambung dia, tentu tidak bisa berkutik
menghadapi
ketentuan mahalnya biaya pendidikan tersebut.
Selain pada perguruan tinggi,
Cepi pun mendesak pemerintah
merealisasikan
anggaran pendidikan 20 persen di luar gaji guru.
Dia menandaskan,
saat ini, 20
persen
anggaran
pendidikan


. yang digulirkan

pemerintah ma-

sih mencakup gaji guru. "Bila tidak digabungkan, maka fasilitas
pendidikan
akan representatif,"
tambah dia. Cepi menjelaskan,
pendistribusian
anggaran
pendidikan pun harus merata hingga
daerah pelosok.
.
Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Erna W
mengatakan,
dulu waktu pemerintah
memberlakukan
sistem
BHMN (Badan Hukum Milik Negara), mereka bilang itu bagus,
tapi mana buktinya. Lalu se-karang, muncul BHP. Padahal, kata

Erna, BHP akan membawa pen-

Humos

Unpod

2009

didikan
semakin
komersial.
"Orang yang akan duduk di perguruan tinggi hanyalah
orangorang yang mampu," katanya.
Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung, Prof Nanat
Fatah Natsir menilai, UU BHP
itu bagus untuk dilaksanakan
dan membuat pendidikan semakin otonom. "Kita siap untuk
menerapkan BHp''' cetus dia.
Nanat malah bertanya
apa

yang ditakutkan
mahasiswa dengan UU BHP. Karena, menurut
dia, UU BHP tidak akan membuat biaya kuliah menjadi lebih
mahal. Sistem BHP adalah nirlabit. "Walaupun BHp, pemerintah
tidak akan lepas begitu saja kok,
tetap ada bantuan pendanaan,"
cetus dia.
Anggota Tim Penyusun
UU
BHP, Prof Johannes
Gunawan
meminta, semua pihak tidak asal
mengkritik soal UU BHP. Ia meminta UU BHP dibaca secara keseluruhan.
Setelah dibaca baru
mengeluarkan
pernyataan.
"UU
BHP sudah 39 kali direvisi atau
disesuaikan," cetus dia. _ san/ren