Saatnya Energi Manfaatkan Nuklir.

~ibun
Jabar
o

o Selasa
1
17

OJan

2

3

18

Q
OPeb

4


6

5
21

20

8 Mar OApr

Rabu o Kamis 8 Jumat o Sabtu
12
13
14
15
16
7
8
9
10
11

29
30
31
23
24
25
26
27
28
22
OMei

OJun

OJul

0 Ags OSep

OOkt


ONov

ODes

Saatnya Energi
-

"" ~

- -

~

--

Manfaatl~an Nuklir
- --...

.


UntukMenopang
Suplalke
-

BANDUNG, TRIBUN
Tak
pelak lagi pesatnya dunia perekonomian sangat berkaitan erat
dengan kokohnya industri. Itu
dapat terjadi apabila ada penopangnya. "Saat ini, pekerjaan
rumah pemerintah adalah meningkatkan claya saing. Di antaranya, ketercukupan suplai energi, dan ketersediaan infrastruk-

Kenai~,an
TDl
TCi:kMĀ£Isaiah
MENGOMENTARIkabar adanya
kl;maikan tarif dasar listrik (TDL),
sebesar 15 persen, Ade menilainya sebagai suatu hal yang tidak
terlalu berdampak pada dunia
industri. Asalkan, pasokan
listriknya mencukupi. Itu supaya,

industri nasional berdaya saing.
"Baiknya, PLN mengganti sistem
penarifan yang berlaku seperti saat
ini. Tujuannya, supaya lebih berdaya
saing. Idealnya, tarif listrik itu
senilai 7 sen per Kwh, seperti
halnya negara-negara lain,"
paparnya. (win)

tur," ujar Menteri Perindustrian,
MS Hidayat, pada sela-sela Seminar Nasional di Gedung Wahana
Pos Indonesia, Jalan Banda 30
Bandung, Kamis (18/3).
pahi, sapaan akrabnya, berpendapat pada dasamya industri
nasional dapat mengalami kebangkitan. Namun, itu terjadi
apabila energi untuk menopang
industri mencukupi.
Dikatakan, pada 2012 dan 2013
sejumlah kontrak kerjasama bidang energi dengan negara-negara
lain tuntas. Idealnya, pemanfaatan

sumber-sumber energi itu bagi
kepentingan nasional.
Selain pasokan listrik, ketersediaan infrastruktur pun diperlukan. Tujuannya, jelas dia, untuk
mempermudah
alur berbagai
jenis komoditi. "Langkah lainnya, termasuk memangkas berbagai jenis biaya yang tidak perlu, termasuk di pelabuhan-pelabuhan," tegasnya.
Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jabar, Ade Sudrajat
menambahkan, agar dunia in_ dustri nasionat khus~snya Jabar

kembali bangkit sebaiknya pemerintah memiliki visi jangka
panjang. Minimalnya untuk 30
tahun. Di antaranya, dalam pemanfaatan sumber energi listrik.
Menurutnya, kebergantungan
industri pada listrik begitu besar.
Karenanya, kata dia, pasokannya
harus memadai. "Program 10 ribu
Megawatt (MW), saya kira, menjadi salah satu pertanda industri nasional kembali bangkit," kata Ade.
Ade meneruskan, sampai kini
PLN masih mengandalkan BBM
dan batu bara sebagai sumber

. energinya.Akantetapi,dua koma-

ditiitu bersifat non-renewable."Jadi,
sebaiknya gunakan dan manfaatkan sumber energi yang renewable.Misalnya, tenaga panas bumi
bahkan nuklir," pungkas Ade.
Namun, Ade mengakui untuk
pemanfaatan tenaga nuklir, pemerintah masih khawatir. Meski
demikian, jika negara ini lebih
visioner dan benar-benar memperhatikan kesejahteraan rakyat. nya, sudah saatnya memanfaatkan sumber energi renewable
seperti tenaga nuklir. (win)

Kliping Humas Unpad 2010
---

I~