Industri Sapi Potong Antara Harapan Dan Kenyataan Opini kebijakan peternakan menuju swasembada daging sapi di Indonesia.

Buku ini ditulis oleh seorang Rochadi Tawaf yang ilmuwan dan juga cendikiawan. Sebagai
Ilmuan, ia memahami betul kaidah dan norma keilmuan khususnya ilmu peternakan;
sebagai seorang cendikiawan ia mampu melihat, menganalisis dan merespon masalah yang
terjadi secara sistematik, analitik dan logis dan merumuskannya menjadi suatu kebijakan
yang memberikan mashalat kepada bangsa dan Negara Testimoni Dr. drh. Soehadji
(Mantan Direktur Jenderal peternakan tahun 1988-1996)
saya pribadi yang pernah sebagai mahasiswanya...sangat bangga terhadap buku ini ....
semoga buku ini dapat memberikan inspirasi bagi pengembangan ilmu, pengetahuaan, dan
kebanggaan bagi para mahasiswanya serta bermanfaat bagi bangsa dan Negara ini……..Ir.
Haris Budiyono, MT : (Mantan Rektor UNISMA Bekasi 2005-2009), Kepala Kantor
Pengembangan Strategis (KPS) UNISMA dan Kepala PUSAT AJIAN OTONOMI
DAN PEMBANGUNAN DAEAH (PUSKOTDA)
Buku ini ditulis oleh Dr.Ir.Rochadi Tawaf, MS seorang akademisi sekaligus praktisi peternakan,
memuat buah pikiran, curah gagasan, keberpihakan, serta keprihatinan terhadap nasib dan
martabat peternak sapi, serta kondisi aktual peternakan sapi di Indonesia. Banyak solusi
dan jalan keluar atas segala persoalan yang dihadapi bagi pengembangan sapi potong mulai
dari aspek hulu, budidaya, hilir, serta aspek pendukung dengan gamblang dipaparkan dalam
berbagai tulisan dalam buku ini. Buku ini menjadi wajib untuk dibaca bagi stakeholders
peternakan yaitu pemerintah/pengambil kebijakan, dunia usaha, peternak, dan dosen dan
mahasiswa peternakan, dalam memahami dengan baik dan cermat untuk menyatukan
persepsi dan menggalang kerjasama dalam menyelesaikan benang kusut pengembangan sapi

potong. Prof. Dr. Ir. Jasmal A. Syamsu Dosen Fak. Peternakan Unhas :

ROCHADI TAWAF

Agribisnis Sapi antara Harapan dan Kenyataan | Rochadi Tawaf

Rochadi Tawaf, menamatkan program S-1 di Fakultas Peternakan Unpad pada
tahun 1979 dan langsung diangkat sebagai staf pengajar pada Lab. Ekonomi
Peternakan Jur. Sosek Fapet Unpad. Pada tahun 1988 lulus S-2 Program Studi
Ekonomi Pertanian Program Pasca sarjana Unpad, dan lulus Doktor ilmu
ekonomi pembangunan dan kebijakan peternakan pada Program Studi Ilmu
Pertanian, Program Pasca sarjana Unpad tahun 2009.
Ratusan karya tulisnya telah dipresentasikan pada berbagai seminar di
dalam dan luar negeri serta dimuat pada harian Kompas, Pikiran Rakyat,
Bisnis Indonesia, Majalah Trobos, Infovet dan Tani Merdeka serta
Tabloid Agrina. Beberapa karya tulis dalam bentuk buku antara lain;
Data Bisnis Peternakan ISBN 979-98585-1-8, tahun 2005 diterbitkan
oleh PT Gallus Gita Pustaka Jakarta dan Performans of Dairy Catle
Industry in Indonesia No. ISBN 979-98763-2-X, tahun 2005,
diterbitkan oleh Ditjen BPPHP Dep. Pertanian.


Industri Sapi Potong Antara
Harapan Dan Kenyataan
Opini kebijakan peternakan menuju swasembada daging sapi di Indonesia

Industri Sapi Potong Antara
Harapan Dan Kenyataan
Opini kebijakan peternakan menuju swasembada daging sapi di Indonesia
Oleh
ROCHADI TAWAF

Pembangunan Peternakan Sapi Di Indonesia

i

ISBN : 978-602-8323-81-9

Industri Sapi Potong Antara Harapan Dan Kenyataan
Opini kebijakan peternakan menuju swasembada daging sapi di Indonesia
© 2013 Rochadi Tawaf

Hak cipta yang dilindungi ada pada penulis
Hak penerbitan ada pada Widya Padjadjaran
Cetakan Pertama, Mei 2013
Penata Letak
Desain Cover

ii

:
:

Ilham Lukman Budiman
Ilham Lukman Budiman

Pembangunan Peternakan Sapi Di Indonesia

Pembangunan Peternakan Sapi Di Indonesia

iii


Sekapur Sirih
Berbeda dengan bidang sosial ekonomi yang kaya dengan berbagai penerbitan buku ilmiah, ternanyat di
bidang pertanian dan khususnya peternakan sapi termasuk bidang yang dapat dikatakan miskin dengan
publikasi buku ilmiah murni ataupun ilmiah populer. Di dalam kebekuan itulah Sdr. Dr. Ir. Rochadi
Tawaf MS telah mencoba untuk mewarnai dunia peternakan sapi melalui buku yang diterbitkan yang
berjudul : Pembangunan Peternakan Sapi di Indonesia. Buku tersebut merupakan kumpulan berbagai
tulisan ilmiah popular yang dipublikasi berbagai mass media. Melalui buku ini, Sdr. Rochadi Tawaf secara
gamblang menuangkan pemikirannya, mengenai pembangunan peternakan sapi di satu sisi, dan di sisi
lain memahami keadaan atau situasi masyarakat peternak sapi pada saat pemikiran tersebut dituliskan.
Ada yang menjadi catatan khusus tentang Sdr. Rochadi Tawaf. Dia adalah seorang yang memiliki
integritas dan komitmen yang tidak hanya dalam bidang keilmuannya, tetapi juga dalam perjuangan
membangun peternakan sapi di tanah air. Saya mengenal sejak masih mahasiswa. Meski tidak satu
Universitas tetapi sebagai sama-sama aktivis kampus di tahun 1975 pernah bersama-sama dengan
aktivis lain mahasiswa Fakultas Peternakan menyelenggarakan Konggres pertama untuk membentuk
organisasi Ikatan Mahasiswa Peternakan Indonesia. Kerjasama berlanjut di Dewan Pimpinan Pimpinan
Pusat Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia di mana saat ini Sdr. Dr. Ir. Rochadi Tawaf MS
menjabat sebagai Sekretaris Jenderal. Organisasi lain di mana kami bahu membahu adalah di Ikatan
Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI), dan Dewan Persusuan Nasional ( DPN). Melalui kancah organisasi
tersebut saya mengenal dekat dan dapat menyatakan bahwa Sdr. Rochadi Tawaf adalah seorang yang
memiliki integritas, komitmen, dan pengabdian yang sangat besar pengembangan peternakan sapi di

tanah air.
Saya yakin bahwa dengan buku Pembangunan Peternakan Sapi di Indonesia , selain memperkaya
khasanah ilmu di bidang peternakan sapi, juga akan menjadi acuan berbagi pihak yang ingin mendalami
pengetahuan di bidang peternakan sapi ataupun yang ingin terjun sebagai pelaku usaha di bisnis sapi
potong ataupun sapi perah. Sdr. Rochadi Tawaf bukan hanya sebagai seorang ilmuwan, tetapi memiliki
pengalaman sebagai praktisi dan pelaku usaha di bidang peternakan. Berangkat dari hal inilah maka
pemikiran yang ditulisnya sangat membumi.
Jakarta, Maret 2013
Dewan Pimpinan Pusat
Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia
Ketua Umum,
Teguh Boediyana

iv

Pembangunan Peternakan Sapi Di Indonesia

Kata Pengantar
Peternakan sapi dan kerbau di Indonesia ternyata memiliki fungsi sangat strategis dalam pembangunan
nasional. Setiap tahun selalu menjadi sorotan kebijakan pemerintah, yang tiada henti dan selalu

bergejolak. Hal tersebut, mungkin lantaran daging sapi memiliki fungsi “status sosial khusus” dalam
tata kehidupan masyarakat kita. Katakanlah semacam status social “gengsi” bagi individu di tengah
masyarakatnya, sehingga dapat menimbulkan dampak ekonomi yang luas dalam tata kehidupan
bermasyarakat.
Keadaan inilah yang mendorong penulis ingin memberikan masukan terhadap berbagai kebijakan
pemerintah, sehingga pembangunan
peternakan sapi dan kerbu di negeri
ini, akan mampu memberikan
kontribusi yang nyata terhadap
pembangunan.
Di bagian pertama, penulis
mengungkapkan
mengenai
pembangunan peternakan yang
memberikan berbagai dampak
terhadap pembangunan ekonomi wilayah. Hal
ini disadari karena fungsi ternak sapi dan kerbau
selain merupakan ternak penyedia daging dan
susu sebagai sumber protein hewani, juga merupakan
sumber

tenaga kerja dan tabungan bagi masyarakat. Tentunya,
pembangunan
peternakan akan berdampak luas terhadap
pembangunan
wilayah.
D i b a g i a n
kedua, penulis mengungkap mekanisme gejolak
atau mekanisme permintaan dan penawaran daging sapi yang selalu membuat pemerintah ketar ketir.
Pasalnya, luktuasi harga daging sapi sebagai akibat kesenjangan antara penawaran dengan permintaan
akan memberikan pengaruh terhadap tingkat inlasi. Tingkat inlasi ini, akan mempengaruhi terhadap
pertumbuhan ekonomi.
Dibagian ketiga, penulis menyoroti mengenai swasembada daging sapi yang telah berjalan selama tiga
periode. Konsep swasembada dengan segala seluk beluk dan kelemahannya penulis ungkap secara vulgar.
Kiranya konsep pemikiran yang penulis tuangkan dalam bentuk tulisan opini di berbagai media masa ini
sebagai sumbangsih bagi pembangunan peternakan nasional.
Mudah-mudahan opini ini menjadikan inspirasi bagi pembaca dalam membangun peternakan
nasional……
Penulis,
Rochadi Tawaf


Pembangunan Peternakan Sapi Di Indonesia

v

Datar Isi
Sekapur Sirih
Kata Pengantar
Datar Isi

iv
v
vi

Bagian – 1. INDUSTRI

1

Hari Kebangkitan Peternakan
Kebangkitan Peternakan untuk Siapa ?
Peternakan Sumber Pertumbuhan Baru Di Jabar

Membangun Budaya Pertanian
Petani Perlu Perlindungan Teknologi
Peternakan Penyedia Lapangan Tenaga Kerja
Dampak “Isu Penyakit Zoonosis” Terhadap Peternakan Rakyat
Kemiskinan dan Agribisnis
Nasionalisme Meningkatkan Produktivitas Petani

2
4
6
8
10
12
14
16
19

Bagian – 2. SUPPLY-DEMAND DAN HARGA

21


Gonjang-Ganjing Harga Daging Sapi
Kiat Meningkatkan Harga Sapi Lokal Pada Musim Kering
Mengantisipasi Lonjakan Harga Daging Sapi
Dampak Idul Qurban Bagi Peternakan Rakyat
Transparansi Bisnis Hewan Qurban
Bisnis Hewan Qurban Menggiuran
Ternak Kebiri (Kastrasi), Boleh Untuk Qurban ?
Idul Qurban Membangun Peternakan
Perlu Fatwa Ulama Bagi Hewan Qurban ?
Tips Membeli Hewan Qurban
Memilih Ternak Untuk Qurban
Jelang Ramadhan Ancam Depopulasi Sapi Potong
Perilaku Konsumen Dan Harga Daging Sapi
Daya Beli Konsumen Daging Melemah ?
Pola Konsumsi, Akibatkan Naiknya Harga Daging
Trend Impor Sapi Siap Potong
Menjelang Lebaran Harga Daging Naik?
Harga Daging Sapi Selalu Naik


22
24
26
28
30
32
34
36
38
40
42
44
46
48
50
52
54
56

vi

Pembangunan Peternakan Sapi Di Indonesia

Bagian – 3. SWASEMBADA

59

Swasembada Daging Sapi
Resolusi Peternak Sapi 2012
Bisnis Penggemukan Sapi Potong Impor : Peluang Atau Ancaman ?
Restrukturisasi Industri Sapi Potong
Sejuta Sapi Di Jabar (Mungkinkah ?)
Sapi Impor Illegal Di Re-Exports?
Lagi-Lagi Tentang Swasembada Daging
VBC Ujung Tombak Swasembada Daging Sapi
Strategi Peningkatan Populasi Sapi Potong Di Jawa Barat
“Strategi Kecukupan Daging 2010”
Kecukupan Daging 2010 Tidak Tercapai
Rupiah Melemah, Ancam Bisnis Feedlot
Mungkinkah Swa Sembada Daging Sapi di Jawa Barat ?
Hikmah Dibalik Kasus Anthrax
Ancaman Pengurasan Populasi Sapi Potong
Dampak Larangan Impor Daging Dari USA
Lampu Kuning Bisnis Sapi Potong Pasca Krisis Ekonomi
Industri Penggemukan Sapi Potong Di Persimpangan Jalan
Ekses Ekonomi Rente Impor Daging

60
62
64
66
68
70
72
74
76
78
80
82
84
86
88
91
93
96
100

Pembangunan Peternakan Sapi Di Indonesia

vii

viii

Pembangunan Peternakan Sapi Di Indonesia

Bagian – 1. INDUSTRI
Opini terhadap pembangunan pertanian/peternakan, khususnya berkaitan dengan inovasi teknologi dan
budaya petani. Beberapa artikel dalam bagian ini pernah dimuat atau diterbitkan di koran Pikiran Rakyat,
dan Kompas Jabar

Pembangunan Peternakan Sapi Di Indonesia

1

Hari Kebangkitan Peternakan

P

enetapan hari lahir peternakan dan
kesehatan hewan secara nasional dilakukan
atas kesepakatan bersama antara para
pakar, para tokoh masyarakat, akademisi serta
masyarakat peternakan dan kesehatan hewan
pada tahun 2002 lalu. Penetapan tanggal tersebut
dilakukan atas penelusuran sejarah yang cukup
cermat, sehingga penetapan tanggal 26 Agustus
1836 sebagai hari lahirnya peternakan
dan kesehatan hewan, yaitu dengan
ditandainya pada saat Pemerintah
Hindia Belanda menerbitkan
plakat pelarangan pemotongan
sapi betina produktif pada hari
itu. Pada dasarnya penetapan
hari lahirnya peternakan
dan
kesehatan
hewan,
merupakan
awal
dari
kebangkitan pembangunan
peternakan secara nasional.
Selanjutnya sejarah mencatat
bahwa
pembangunan
peternakan di negeri ini, diatur
oleh beberapa perundangundangan yaitu diantaranya di
era penjajahan dengan adanya
Staatsblad no. 614/1936 tentang
pelarangan
pemotongan
sapi betina produktif dan
beberapa ordonansi yang
masih digunakan di era
kemerdekaan, di masa orde baru
lahirnya UU no. 6/1967 tentang pokokpokok peternakan dan kesehatan hewan,
selanjutnya di era reformasi yaitu ditandai lahirnya
UU. No. 18/2009 tentang Peternakan dan
Kesehatan Hewan, yang kemudian direvisi oleh
Mahkamah Konstitusi atas beberapa pasal melalui
keputusan MK No. 137/PUU-VII/2009.
Sejak dicanangkannya pada tahun 2002,
Pemerintah telah memperingatinya selama
sepuluh kali, walaupun jika di hitung sejak 26
Agustus 1836 bahwa pembangunan peternakan
telah berjalan selama 176 tahun. Sebenarnya,
makna memperingati hari kelahiran tiada lain
merupakan upaya kontemplasi, merenung untuk
mengevaluasi diri terhadap apa yang sudah
dilakukan dan yang akan dilakukan dimasa datang.

2

Selama ini, cara pemerintah memperingati hari
kelahiran peternakan dan kesehatan hewan selalu
dilakukan dalam bentuk kegiatan yang disebut
dengan “bulan bhakti peternakan dan kesehatan
hewan”. Yaitu, selama sebulan penuh (26 Agustus
– 26 September) setiap tahunnya, jajaran keluarga
besar peternakan khususnya lingkup pemeritah
pusat maupun di daerah melaksanakan
kegiatan pengabdian kepada
masyarakat
peternak,
promosi, serta melakukan
pembinaan
kelembagaan
dan sumberdaya manusia baik
secara internal maupun eksternal.
Biasanya dipenghujung kegiatan
ini, yaitu pada tanggal 26
September, yang merupakan
hari puncak dari rangkaian
kegiatan memperingati hari
lahirnya peternakan dan
kesehatan hewan, dilakukan
prosesi acara seremonial secara
besar-besaran oleh Menteri
Pertanian
dihadapan
para
pemangku kepentingan nasional.
Sepertinya selama ini, kegiatan
tersebut
masih
dilakukan
di
lingkup kementrian pertanian lebih
khusus lagi di Direktorat Jenderal
Peternakan. Padahal kita ketahui bahwa
pembangunan peternakan tidak lepas
dari peran serta masyarakat peternak
sebagai obyek sekaligus subyek
pembangunan serta para pemangku
kepentingan lainnya. Seperti; kelembagaan
perguruan tinggi, para peneliti, lembaga swasta
(para pengusaha), perbankan dan lainnya.
Namun demikian pada tahun 2012 ini, terjadi
perubahan pardigma dalam melaksanakan hari
kelahiran peternakan dan kesehatan hewan, yaitu
penyelenggaraan hari puncaknya pada tanggal
26 September 2012 akan dilakukan ditengahtengah kehidupan kampus perguruan tinggi, yaitu
di kampus Fapet Unpad Jatinangor Sumedang.
Menurut hemat penulis perubahan paradigma ini
sangat lah positif yang akan mampu memberikan
percepatan terhadap pembangunan peternakan
secara nasional. Esensinya, para petinggi di
tingkat pemerintah pusat sangat menyadari

Pembangunan Peternakan Sapi Di Indonesia