Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Pengetahuan Lansia dalam Pemenuhan Personal Hygiene di Panti Wredha Salib Putih Salatiga T1 462011017 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan penduduk lansia umur 60 tahun ke
atas di seluruh dunia sangat cepat, bahkan lebih cepat
dibandingkan dengan kelompok usia lainnya. Semakin
meningkatnya

usia

harapan

hidup

penduduk,

menyebabkan jumlah penduduk lansia terus meningkat
dari tahun ke tahun. Peningkatan jumlah lansia ini
berpengaruh pada berbagai aspek kehidupan lansia
terutama segi kesehatan dan kesejahteraan lansia dilihat

dari kondisi fisik, mental, dan ekonomi (Tamher dan
Noorkasiani, 2009).
Pada tahun 2025 penduduk lansia di seluruh
dunia diperkirakan 828 juta atau sekitar 9,7% dari total
penduduk dunia dan di beberapa negara maju, jumlah
lansia juga mengalami peningkatan, antara lain: Jepang
(17,2%), Singapura (8,7%), Hongkong (12,9%) dan
Korea Selatan (7,5%) (Notoatmodjo, 2007).

1

Jumlah penduduk lansia di Indonesia pada tahun
2010 adalah 18.037.009 jiwa dari 237.641.326 jiwa
jumlah seluruh penduduk. Secara geografis, distribusi
penduduk lansia di Indonesia terbanyak terdapat di
pulau Jawa. Dilihat dari proporsi penduduk lansia dari
masing-masing provinsi di Indonesia presentase lansia
tertinggi tahun 2012 di Yogyakarta (13,04%), Jawa
Timur (10,40%) dan Jawa Tengah (10,34%). Hasil
rekapitulasi data dinas kesehatan pada tahun 2011 di

Jawa Tengah mencatat 3 juta jiwa lansia terdapat di
Jawa Tengah. Angka ini menunjukkan peningkatan
jumlah lansia sebesar 22,5% dari 2.323.541 jiwa pada
tahun 2010. (BPS, 2012).
Menurut UU tentang Kesehatan pasal 19 No. 23
Tahun 1992, lansia membutuhkan upaya pemeliharaan
serta peningkatan kesehatan dalam rangka mencapai
masa tua yang sehat, bahagia, bergaya guna dan
produktif.

Salah

satu

upaya

untuk

meningkatkan


kesehatan lansia adalah dengan cara menjaga personal
hygiene. Personal hygiene dalam kehidupan sehari-hari
merupakan

hal

yang

sangat

penting

dan

harus

2

diperhatikan


karena

personal

akan

hygiene

mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang.
Potter dan Perry (2009), berpendapat bahwa
personal

hygiene

keamanan

dan

Saryono


dan

mempengaruhi

kesejahteraan
Widianti

(2011),

kenyamanan,

seseorang.

Menurut

Personal

hygiene

merupakan perawatan diri seseorang yang merawat

fungsi-fungsi tertentu seperti perawatan kulit, mandi,
perawatan mulut, perawatan mata, hidung, telinga,
perawatan rambut, perawatan kaki dan kuku serta
perawatan genitalia.
Adapun

dampak

dari

pemenuhan

personal

hygiene yang kurang antara lain: 1) Dampak fisik: banyak
gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena
tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik.
Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan
intergritas kulit, gangguan membran mukosa mulut,
infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada

kuku; 2) Dampak psikososial: masalah sosial yang
berhubungan dengan kebersihan diri adalah gangguan
kebutuhan

rasa

nyaman,

kebutuhan

dicintai

dan

mencintai, kebutuhan harga diri dan gangguan interaksi

3

sosial. Suatu kelompok dalam lansia dapat menghimpun
pengetahuan


tentang

berbagai

macam

gangguan

kesehatan lainnya yang mungkin terjadi akibat personal
hygiene yang tidak baik. Maka dari sinilah sekaligus
lansia dapat menghimpun berbagai cara mengatasi
gangguan kesehatan tersebut

dengan menerapkan

pengetahuan yang baik. (Wartonah & Tarwoto, 2006).
Hasil survey awal yang dilakukan peneliti pada
tanggal 23 Februari 2015 di Panti Wredha Salib Putih
Salatiga, didapatkan jumlah lansia 30 orang yang terdiri

dari 6 laki-laki dan 24 perempuan. Adapun masalah yang
ditemukan yaitu personal hygiene yang masih kurang
diperhatikan oleh para lansia. Bahwa 5 lansia dalam
keadaan personal hygiene yang masih kurang.
Keadaan personal hygiene lansia di panti tersebut
bermacam-macam seperti kuku panjang dan hitam,
rambut tampak kotor dan berminyak. Sebanyak 5 lansia
mengeluh gatal di kulit dan terdapat ada bekas gatal
yang membuat kulit berubah seperti adanya koreng.
Kebersihan gigi kurang dan didapati bau badan yang
tidak

enak.

Masalah

tersebut

akan


mengganggu

kenyamanan lansia dalam beristrirahat dan kesehatan

4

lansia. Menurut Khasanah & Hidayanti (2012) adapun
dampak yang akan lansia temui adalah kualitas tidur
yang terganggu. Kualitas tidur yang terganggu dapat
membuat keadaan seseorang individu menjadi tidak
segar dan tidak bugar ketika terbangun.
Berdasarkan masalah di atas, peneliti tertarik
untuk

melakukan

Pengetahuan

penelitian


Lansia

dalam

ini

untuk

mengkaji

Pemenuhan

Personal

Hygiene di Panti Wredha Salib Putih Salatiga.

1.2. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang permasalahan di
atas, yaitu untuk mengetahui pengetahuan lansia dalam
pemenuhan

personal

hygiene,

maka

permasalan

penelitian ini adalah :
Bagaimana

gambaran

pengetahuan

lansia

dalam

pemenuhan personal hygiene di Panti Wredha Salib
Putih Salatiga?

1.3. Signifikansi dan Keunikan Penelitian
Penelitian yang akan peneliti lakukan sangat
penting mengingat lansia adalah sosok yang perlu

5

diperhatikan kesehatannya. Salah satu upaya untuk
menjaga kesehatan lansia adalah dengan menjaga
personal hygiene. Lansia yang tinggal di Panti wredha
Salib Putih Salatiga, ditemukan bahwa 5 lansia dalam
personal hygiene yang kurang. Maka dari itu peneliti
sangat terarik untuk meneliti pengetahuan lansia dalam
pemenuhan personal hygiene.

1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui

gambaran

pengetahuan

lansia

dalam

pemenuhan personal hygiene di Panti Wredha Salib
Putih Salatiga.

1.5. Manfaat Penelitian
1.5.1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah
referensi yang berguna untuk mengembangkan
ilmu keperawatan komunitas dan memberikan
tambahan informasi dalam bidang ilmu gerontik.

6

1.5.2. Manfaat Praktis
1.5.2.1

Untuk Penulis
Untuk menambah wawasan pengetahuan
tentang personal hygiene pada lansia dan
dapat

melakukan

cara

berkomunikasi

dengan lansia tentang masalah personal
hygiene.
1.5.2.2

Untuk Ilmu Keperawatan
Penelitian ini dapat berguna sebagai
pengembangan ilmu gerontik mengenai
pengetahuan lansia dalam pemenuhan
personal hygiene yang dapat diaplikasikan
dalam asuhan keperawatan gerontik.

1.5.2.3

Bagi mahasiswa keperawatan
Menambah

wawasan

mahasiswa

keperawatan dalam penyusunan asuhan
keperawatan gerontik.

7

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Fisik Sehari-Hari pada Lansia di Panti Wredha Salib Putih Salatiga T1 462011031 BAB I

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Fisik Sehari-Hari pada Lansia di Panti Wredha Salib Putih Salatiga T1 462011031 BAB II

0 1 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Fisik Sehari-Hari pada Lansia di Panti Wredha Salib Putih Salatiga T1 462011031 BAB IV

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Fisik Sehari-Hari pada Lansia di Panti Wredha Salib Putih Salatiga T1 462011031 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Pengetahuan Lansia dalam Pemenuhan Personal Hygiene di Panti Wredha Salib Putih Salatiga T1 462011017 BAB II

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Pengetahuan Lansia dalam Pemenuhan Personal Hygiene di Panti Wredha Salib Putih Salatiga T1 462011017 BAB IV

0 0 41

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Pengetahuan Lansia dalam Pemenuhan Personal Hygiene di Panti Wredha Salib Putih Salatiga T1 462011017 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Pengetahuan Lansia dalam Pemenuhan Personal Hygiene di Panti Wredha Salib Putih Salatiga

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Pengetahuan Lansia dalam Pemenuhan Personal Hygiene di Panti Wredha Salib Putih Salatiga

0 0 37

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Self-Esteem pada Lansia di Panti Wredha Salib Putih Salatiga Jawa Tengah T1 462009048 BAB I

0 0 9