PEMBELAJARAN GAMBAR TEKNIK YANG BER-ORIENTASI PADA KEPROFESIAN DESAIN INTERIOR DI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG DAN INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.

(1)

Riana Safitri, 2012

Pembelajaran Gambar Teknik...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL/ SKEMA ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... B. Fokus Masalah Penelitian ... C. Tujuan Penelitian ... D. Manfaat Penelitian ... E. Metode Penelitian ... 1 7 8 8 9 BAB II. KONSEP PENELITIAN A. Konsep Seni Rupa dan Desain ... B. Konsep Desain Interior dan Gambar Teknik ... C. Konsep Belajar dan Pembelajaran ... D. Konsep Keprofesian Desain Interior ... 13 28 47 69 BAB III. METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian ... B. Lokasi dan Subjek Penelitian ... C. Instrumen Penelitian ... D. Teknik Pengumpulan Data ... E. Teknik Analisis Data ... 74 74 76 78 80 BAB IV. HASIL DAN ANALISA PENELITIAN A. Gambaran Umum ... 82


(2)

Riana Safitri, 2012

Pembelajaran Gambar Teknik...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Strategi Pembelajaran Gambar Teknik Ber-orientasi Keprofesian Desain Interior... C. Orientasi/ Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Gambar Teknik

untuk Mencapai Keprofesian Desain Interior ... D. Rancangan Strategi Pembelajaran Gambar Teknik yang Ber-orientasi pada Keprofesian Desain Interior ...

120

127

134

BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan ... B. Rekomendasi ...

149 152

DAFTAR PUSTAKA ... 154

DAFTAR WAWANCARA ... 156

LAMPIRAN-LAMPIRAN :

A. Alat Pengumpul Data ... B. Data Penelitian ...

158 163


(3)

Riana Safitri, 2012

Pembelajaran Gambar Teknik...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kualitas lembaga pendidikan dan kurikulum yang digunakan menjadi tolak ukur kualitas dari lulusannya. Kompetensi lulusan yang baik dari lembaga pendidikan yang terpercaya pula, tentu akan memberikan peluang bidang kerja yang lebih luas dan lebih baik. Karena dianggap kompetensi lulusan tersebut akan memiliki profesionalitas yang baik pula.

Dalam perkembangan dunia pendidikan, salah satu bidang pendidikan yang semakin dilirik oleh masyarakat adalah pendidikan di bidang seni. Tidak dapat dipungkiri bahwa bidang kerja di area seni beberapa tahun sebelumnya tidak mendapat perhatian yang cukup baik, karena orang tua cenderung tidak yakin dengan peluang dan bahwa bidang tersebut dapat mendukung hidup secara finansial bagi anak-anaknya.

Pada perkembangannya, pendidikan seni secara profesional juga turut mengembangkan karakter bangsa melalui karya-karya seni anak bangsa yang kian membanggakan pula. Hal tersebut berlaku bukan hanya pada hasil karya seni murni tetapi juga perkembangannya dalam karya desain dan arsitektur.

Dalam bidang desain, salah satu yang terus meningkat perkembangan dalam bidang pendidikannya adalah Desain Interior. Pendidikan desain interior merupakan salah satu program pendidikan desain dimana mahasiswa


(4)

Riana Safitri, 2012

Pembelajaran Gambar Teknik...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2

diberi bekal pengetahuan tentang ruang dalam dimana manusia tinggal dan menjalankan aktivitasnya. Dalam sistem pengetahuan ini beragam persoalan yang muncul berupa kebutuhan-kebutuhan akibat aktivitas manusia di dalam ruang, baik sebagai makhluk individu maupun sosial, dikaji dan dicari solusinya.

Kesadaran dan kepekaan masyarakat yang semakin tinggi terhadap keberadaan profesi interior ini, menuntut adanya suatu upaya yang lebih serius untuk menunjukkan eksistensinya, baik itu dalam lingkup lokal maupun internasional. Pergeseran-pergeseran nilai sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi tidak bisa tidak akan senantiasa memberikan dampak yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan pendidikan desain interior.

Banyak sekali aspek yang dapat memberikan pengaruh yang signifikan dalam perkembangan dunia pendidikan desain interior, di antaranya adalah sebagai berikut :

a. Global Issue – masyarakat

Dalam aspek ini hal-hal yang menyangkut dengan standar-standar internasional menjadi salah satu acuan dan bahan pertimbangan untuk menentukan kompetensi yang bagaimana dan seperti apa yang diperlukan dalam persaingan tingkat global. Disisi lain isu-isu fenomenal yang muncul dimasyarakat, baik itu isu lokal ataupun global, yang menyangkut aspek-aspek ekonomi, sosial, budaya, teknologi juga menjadi faktor-faktor yang ikut memberikan kontribusi terhadap penyusunan materi kuliah. Termasuk di dalamnya masyarakat itu sendiri.


(5)

Riana Safitri, 2012

Pembelajaran Gambar Teknik...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3

b. Dunia Pendidikan

Aspek pendidikan dan pengajaran pun tak luput dari kajian. Baik itu dengan memanfaatkan beberapa perguruan tinggi di luar negeri yang cukup baik sebagai referensi pendidikan dan pengajaran ataupun melakukan pengkajian kembali tentang apa yang telah dilakukan oleh program studi interior selama ini dalam bidang pendidikan dan pengajaran.

c. Dunia Profesi

Dunia kerja pun tak luput dari kajian tersendiri yang menjadi pertimbangan penting dalam penyusunan kurikulum. Mulai dari tingkat regional (asosiasi profesional di Indonesia) hingga internasional (IFI dan APSDA).

Lulusan pendidikan desain interior diharapkan memiliki kompetensi yang mencakup bidang-bidang sejarah, psikologi, sosial, budaya, lingkungan hidup, ergonomi, teknologi material dan konstruksi, fisika bangunan, teknik bangunan, ekonomi, manajemen pemasaran dan produksi, teori dan metodologi desain serta estetika. Selain itu lulusan diharapkan memiliki kompetensi yang bersifat skill, diantaranya adalah problem solving skill, technical drawing skill, komunikasi verbal, komunikasi visual maupun tekstual, dan research skill. Lebih jauh lagi untuk dapat berkompeten dalam bidang desain interior, seorang lulusan pendidikan desain interior harus


(6)

Riana Safitri, 2012

Pembelajaran Gambar Teknik...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 4

memiliki pemahaman dan kesadaran yang baik mengenai etika profesi, etos kerja serta sikap sosial dan budaya.

Kompetensi-kompetensi tersebut harus dipenuhi sehingga seorang lulusan desain interior nantinya diharapkan dapat menjalani keprofesian dan menjawab permasalahan kebutuhan manusia yang dijawab melalui ide-ide desain yang baik. Untuk menyampaikan ide-ide atau gagasan tersebut, seorang desainer membutuhkan sebuah media visual yang mudah dipahami oleh semua pihak terutama orang awam.

Salah satu mata kuliah yang diajarkan dalam pendidikan desain interior yang dapat memberikan kemampuan dalam menterjemahkan ide-ide atau gagasan secara visual kepada pemberi tugas atau klien nantinya adalah mata kuliah Gambar Teknik, dimana mata kuliah tersebut mengembangkan kemampuan technical drawing yang merupakan salah satu kompetensi pokok lulusan pendidikan desain interior.

Gambar Teknik merupakan salah satu media bagi desainer untuk menyampaikan gagasannya kepada pemberi kerja, kepada calon pelaksana maupun pihak yang terkait dan berkepentingan, meliputi gagasan visual, proses pembuatan dan fungsi benda. Maka Gambar Teknik besar peranannya dalam proses penyampaian gagasan dari bidang-bidang yang bersinggungan dengan desain atau perencanaan atau perancangan, sehingga klien tersebut dapat memiliki bayangan tentang rancangan yang akan dibuat oleh desainer dan juga dapat dipahami dan dilaksanakan oleh pelaksana di lapangan atau kontraktor.


(7)

Riana Safitri, 2012

Pembelajaran Gambar Teknik...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 5

Pembelajaran Gambar Teknik pada pendidikan di Program Studi Desain Interior menjadi sangat penting karena menjadi dasar penyampaian pikiran calon desainer ini kepada klien mereka nantinya. Gambar Teknik pun diterapkan pada setiap tugas mata kuliah Perancangan Desain Interior I – V, mata kuliah Mebel I – III, dan mata kuliah lainnya yang membutuhkan penggambaran visual dari gagasan mahasiswa.

Mata kuliah Gambar Teknik memiliki metode- metode penggambaran yang sudah baku secara internasional sehingga mahasiswa harus memahami secara tepat. Ada kalanya hal tersebut memberikan kesulitan tersendiri kepada para mahasiswa dalam memahami dan bahkan menerapkan apa yang sudah dipelajarinya ke dalam pembuatan gambar kerja pada tugas-tugas mata kuliah perancangan mereka.

Ada pula beberapa mahasiswa yang kurang paham beranggapan bahwa mata kuliah tersebut sulit dan menakutkan. Hal ini tidak jarang justru membuat mahasiswa semakin tidak paham karena mereka cenderung untuk menghindari mata kuliah tersebut dan kepentingan untuk memahami kemampuan technical drawing menjadi terabaikan.

Kurang pahamnya mahasiswa terhadap materi yang disampaikan dalam proses pembelajaran tentu saja akan berpengaruh kepada kompetensi mahasiswa tersebut ketika dia lulus, dan hasil output kompetensi yang diharapkan pengajar ataupun lembaga menjadi tidak tercapai. Dan karena mata kuliah ini bukan termasuk kuliah utama namun lebih sebagai pendukung mata kuliah yang bertujuan memberikan wawasan untuk kemampuan skill, maka nilai yang buruk pada mata kuliah ini tidak dapat mempengaruhi kelulusan mahasiswa.


(8)

Riana Safitri, 2012

Pembelajaran Gambar Teknik...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 6

Sebagai hasil akhir, tentu saja, lulusan yang dihasilkan belum memenuhi kompetensi yang diharapkan dalam keprofesian Desain Interior. Hal ini dapat diketahui melalui penelitian kepada beberapa lembaga konsultan Desain Interior ataupun lembaga kerja lainnya yang mempekerjakan para lulusan tersebut.

Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk melihat sejauh mana mata kuliah Gambar Teknik yang telah dipelajari oleh mahasiswa memberi hasil yang dapat diimplementasikan dalam keprofesian desain interior, terutama penerapannya dalam hubungan lulusan dengan stake holder. Aspek-aspek yang menjadi pokok kajian adalah Strategi Pembelajaran di program studi Desain Interior khususnya mata kuliah Gambar Teknik serta kompetensi yang diharapkan dari lulusan S1 Program Studi Desain Interior dalam keprofesian desain interior di dunia kerja.

Berkaitan latar belakang dan fenomena di atas mengenai Gambar Teknik, maka penulis menjadikan permasalahan tersebut menjadi fokus dalam penelitian tesis ini. Fokus masalah tersebut juga berhubungan dengan studi yang selama ini penulis jalani secara profesional, yakni dalam disiplin desain, khususnya Desain Interior. Dengan demikian judul penelitian ini adalah “Pembelajaran Gambar Teknik yang Ber-orientasi pada Keprofesian Desain Interior di Institut Teknologi Bandung dan Institut Teknologi Nasional”.


(9)

Riana Safitri, 2012

Pembelajaran Gambar Teknik...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 7

B. FOKUS MASALAH PENELITIAN

Berdasarkan analisa latar belakang dan fenomena yang telah diuraikan mengenai Gambar Teknik Ber-orientasi Keprofesian Desain Interior, maka terdapat beberapa masalah yang dapat diangkat yakni mengenai pembelajaran dikaji dari sisi strategi dan orientasi, yang dapat mendukung mata kuliah Gambar Teknik.

Namun dengan berbagai keterbatasan waktu dan dana, maka fokus penelitian akan diarahkan pada Strategi Pembelajaran Gambar Teknik Berorientasi Keprofesian Desain Interior di Institut Teknologi Bandung dan Institut Teknologi Nasional. Dengan demikian fokus penelitian ini adalah: “Apa, Mengapa dan Bagaimana Pembelajaran Gambar Teknik yang Ber-orientasi pada Keprofesian Desain Interior di Institut Teknologi Bandung dan Institut Teknologi Nasional”.

Fokus penelitian ini akan diuraikan dalam tiga pertanyaan penelitian, yakni:

1. Pembelajaran Gambar Teknik seperti apakah yang dilakukan di ITB dan ITENAS, yang ber-orientasi pada keprofesian Desain Interior?

2. Mengapa strategi pembelajaran Gambar Teknik perlu diimplementasikan dalam mencapai kompetensi keprofesian Desain Interior di ITB dan ITENAS?

3. Strategi bagaimana yang paling sesuai untuk diimplementasikan dalam pembelajaran Gambar Teknik di ITB dan ITENAS untuk mencapai kompetensi profesi Desain Interior?


(10)

Riana Safitri, 2012

Pembelajaran Gambar Teknik...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 8

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Menganalisis kepentingan-kepentingan pembelajaran Gambar Teknik yang ber-orientasi pada keprofesian Desain Interior di ITB dan ITENAS. 2. Menemukan strategi dan orientasi pembelajaran Gambar Teknik yang

diimplementasikan dalam mencapai keprofesian Desain Interior di ITB dan ITENAS.

3. Menyusun rancangan strategi pembelajaran Gambar Teknik yang dianggap sesuai dengan kompetensi profesi Desain Interior.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Akademik, yakni penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan tentang konsep pendidikan seni, khususnya desain interior berkenaan dengan pembelajaran Gambar Teknik yang ber-orientasi pada keprofesian desain interior.

2. Manfaat Praktis, yakni memberikan input bagi tiga pihak, yakni (a) praktisi pendidikan seni di perguruan tinggi berkenaan dengan Pembelajaran Gambar Teknik ber-orientasi pada keprofesian desain interior; (b) bagi masyarakat dan stake holder di bidang yang berhubungan dengan desain interior yaitu Konsultan Desain; dan (c) bagi pemerintah pusat dalam mengambil kebijakan berkenaan dengan pendidikan seni di perguruan tinggi tentang desain interior.

3. Manfaat Penelitian, yakni sebagai bahan referensi bagi peneliti atau kajian pembelajaran dalam pendidikan seni dan desain khususnya.


(11)

Riana Safitri, 2012

Pembelajaran Gambar Teknik...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 9

E. METODE PENELITIAN 1. MetodologiPenelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yang secara khusus mendeskripsikan strategi dan orientasi pembelajaran Gambar Teknik di ITB dan ITENAS. Pemaparan secara deskriptif tersebut diperoleh melalui studi literatur, wawancara dengan para staf pengajar dan mahasiswa dari Perguruan Tinggi Desain Interior di Bandung, dan wawancara dengan pengurus lembaga keprofesian dan konsultan desain interior, studi dokumen administrasi serta rekaman video kegiatan yang dilakukan di Program Studi Desain Interior yang dipilih.

2. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi Penelitian

Perguruan tinggi dan biro konsultan yang dipilih berdomisili di Kota Bandung. Institut Teknologi Bandung terletak di jalan Ganesha no. 10, Bandung dan Institut Teknologi Nasional terletak di jalan PHH. Mustopa no. 23, Bandung.

Subyek Penelitian

Penelitian ini memilih subyek yakni para mahasiswa, staf pengajar dan data administrasi pembelajaran pada Program Studi Desain Interior dari dua Perguruan Tinggi Desain yaitu Institut Teknologi Bandung dan Institut Teknologi Nasional.


(12)

Riana Safitri, 2012

Pembelajaran Gambar Teknik...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 10

Penelitian ini juga mewawancarai tiga biro konsultan yang berdomisili di Kota Bandung yang memiliki kualifikasi konsultan yang diakui oleh lembaga keprofesian Desain Interior, untuk mengetahui kompetensi yang diharapkan oleh para stake holder tersebut.

3. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur variable yang diteliti. Dalam penelitian deskriptif ini untuk mendapatkan data penelitian kualitatif yang akurat, peneliti akan lebih banyak menggunakan instrumen berupa lembar observasi/ pengamatan dan dokumentasi serta pedoman wawancara atau angket.

4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.Observasi dilakukan dengan membuat catatan-catatan mengenai obyek yang diteliti, dilengkapi dengan rekaman melalui foto atau video. Data yang terkumpul disusun dan dideskripsikan secara sistematis melalui proses pemilahan sehingga data yang disampaikan hanyalah data yang dianggap dapat menjawab pertanyaan penelitian.

Berdasarkan sumber informasi tersebut, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:


(13)

Riana Safitri, 2012

Pembelajaran Gambar Teknik...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 11

b. Teknik wawancara berstruktur c. Teknik studi dokumen

5. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan mengacu pada pertanyaan penelitian dan menjawabnya berdasarkan data hasil observasi, wawancara, dan studi dokumentasi yang didapatkan dan kemudian diatur secara sistematis. Kemudian menatanya menjadi satuan-satuan yang dapat dikelola, mencari pola, menemukan apa yang penting dan apa yang akan dipelajari serta memutuskan apa yang akan peneliti laporkan dengan kerangka teori atau konsep sebagai landasan. Dan jika dirasa data belum lengkap dan perlu validasi, maka peneliti akan kembali mengumpulkan data yang dianggap kurang dari sumber primer.

6. Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian ini terdiri dari lima bab, kemudian setiap bab menerangkan lebih rinci di beberapa sub bab. Penjelasan rincian tiap bab adalah sebagai berikut: BAB I, berisikan tentang latar belakang persoalan yang dijadikan pokok bahasan pada penelitian ini, fokus permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, rancangan penelitian yang didalamnya menjelaskan tentang metoda penelitian yang digunakan, kerangka berfikir yang dilengkapi dengan skema tujuan penulisan dan pada akhir bab ini diakhiri dengan sistematika penulisan.


(14)

Riana Safitri, 2012

Pembelajaran Gambar Teknik...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 12

BAB II, bagian ini secara khusus menjelaskan tinjauan pustaka. Penulis dengan khusus membahas landasan metode, konsep atau teori yang dijadikan dasar dalam penulisan tesis ini, yaitu mengenai: Konsep Budaya, Seni Rupa dan Desain; Konsep Desain Interior dan Gambar Teknik; Konsep Belajar dan Pembelajaran; dan Konsep Keprofesian Desain Interior.

BAB III, menjelaskan tentang metodelogi penelitian yang digunakan untuk melaksanakan penelitian, termasuk mendeskripsikan waktu dan tempat serta data-data yang diperoleh, bagaimana proses pelaksanaan penelitian, hambatan dan masalahnya di lapangan.

BAB IV, bagian ini berisikan segala data yang didapat dari lokasi penelitian dengan telah melalui proses penyeleksian yang berhubungan dengan obyek penelitian dan kemudian data tersebut dianalisa dan dikaitkan dengan landasan teori atau konsep yang telah disampaikan pada BAB II atau merupakan hasil diskusi antara data dan landasan teori atau konsep.

BAB V, menjelaskan kesimpulan yang didapat dari hasil analisa data untuk kemudian ditambahkan rekomendasi apabila dibutuhkan bagi penelitian lanjutan.


(15)

Riana Safitri, 2012

Pembelajaran Gambar Teknik...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 74

BAB III

METODE PENELITIAN

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kajian pedagogi, yaitu suatu pendekatan dalam penelitian yang lebih memperhatikan strategi pembelajaran yang efektif dalam menghasikan output pembelajaran yang sesuai dengan tujuan.

A. METODOLOGIPENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yang secara khusus mendeskripsikan strategi dan orientasi pembelajaran Gambar Teknik di ITB dan ITENAS. Pemaparan secara deskriptif tersebut diperoleh melalui, wawancara dengan mahasiswa dan staf pengajar Program Studi Desain Interior di ITB dan ITENAS, studi dokumen administrasi Program Studi Desain Interior yang dipilih, rekaman video kegiatan yang dilakukan di Program Studi Desain Interior yang dipilih, wawancara atau penyebaran angket kepada beberapa pengurus lembaga keprofesian dan pimpinan konsultan desain interior yang terdapat di Kota Bandung, dan studi Pustaka.

B. LOKASI DAN SUBJEK PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian

Perguruan tinggi dan biro konsultan yang dipilih berdomisili di Kota Bandung. Institut Teknologi Bandung terletak di Jalan Ganesha Nomor


(16)

Riana Safitri, 2012

Pembelajaran Gambar Teknik...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 75 10, Bandung dan Institut Teknologi Nasional terletak di Jalan PHH.

Mustopa Nomor 23, Bandung.

2. Subjek Penelitian

Penelitian ini melihat kompetensi mahasiswa dan lulusan Desain Interior dalam mata kuliah Gambar Teknik, strategi dan orientasi pembelajaran Gambar Teknik pada program studi Desain Interior dari dua Perguruan Tinggi Desain yaitu Institut Teknologi Bandung dan Institut Teknologi Nasional. Pemilihan kedua perguruan tinggi tersebut dikarenakan akreditasi keduanya yang baik di bidang pendidikan desain secara umum dan desain interior secara khusus.

Dalam penelitian ini sampel berarti subyek orang, peristiwa, dan informasi yang dipilih untuk memberikan informasi yang terpercaya. Untuk itu, penetapan subjek dilakukan melalui sampel internal. Pemilihan subjek informan, prosedurnya dengan memilih informan yang dipandang paling mengetahui masalah yang dikaji, dan pilihannya dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan peneliti dalam pengumpulan data. Maka pada tiap perguruan tinggi diatas peneliti mengambil sample yakni para mahasiswa, staf pengajar dan data administrasi pembelajaran.

Penelitian ini juga mewawancarai tiga biro konsultan yang cukup baik dan cukup besar yang berdomisili di Kota Bandung untuk mengetahui kompetensi yang diharapkan oleh para stake holder tersebut. Biro konsultan dibatasi hanya yang berada di Kota Bandung untuk


(17)

Riana Safitri, 2012

Pembelajaran Gambar Teknik...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 76 kemudahan memperoleh data. Pada tiap biro konsultan yang

diwawancarai adalah pimpinan dari biro tersebut agar didapat informasi yang akurat.

Biro Konsultan yang diwawancara adalah PT. Kreeacipta Candiki Artha yang terletak di Jalan Dederuk Nomor 25, Bandung, PT. Hema Cipta yang terletak di Jalan Dederuk Nomor 25, Bandung, dan CV. Artners yang terletak di Jjalan Ligar Agung Nomor 38, Bandung.

C. INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen penelitian merupakan alat pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur variable yang diteliti. Dalam penelitian deskriptif ini untuk mendapatkan data penelitian kualitatif yang akurat, peneliti lebih banyak menggunakan instrumen berupa observasi/ pengamatan dan wawancara. Pengumpulan data dari obyek dan sasaran penelitian melalui penggunaan instrumen biasa disebut sebagai teknik atau prosedur pengumpulan data, yaitu:

 Observasi/ pengamatan dan dokumentasi; mendatangi/ melihat secara langsung proses pembelajaran pada kelas mata kuliah Gambar Teknik di ITB dan ITENAS untuk mengambil data dan mengoleksi gambar (foto-foto dan video) sesuai keperluan dengan alat elektronik berupa alat perekam baik audio maupun visual dengan kamera foto dan kamera handycam, dan komputer (laptop) untuk pencatatan dokumentasi.


(18)

Riana Safitri, 2012

Pembelajaran Gambar Teknik...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 77  Wawancara; Interview atau wawancara penting dalam penggalian

informasi dari para informan yang memiliki pengetahuan mengenai Strategi Pembelajaran Gambar Teknik yang Berorientasi pada Keprofesian Desain Interior. Wawancara digunakan untuk menggali suatu informasi penting di lapangan sehingga dapat mencapai pemahaman yang menyeluruh mengenai masalah yang diteliti. Informan yang ditetapkan dalam penelitian, diantaranya: (a) Para pengajar mata kuliah Gambar Teknik; (b) Para Mahasiswa mata kuliah Gambar Teknik; (c) Para Stake holder, yaitu biro konsultan Desain Interior; (d) Pengurus lembaga profesi Desain Interior (HDII).

Wawancara dilakukan dengan tiga pedoman yang berbeda, untuk staf pengajar, mahasiswa dan biro konsultan termasuk lembaga keprofesian. Pertanyaan dalam wawancara akan menitik beratkan kepada pertanyaan penelitian yaitu meliputi mata kuliah Gambar Teknik, kajian strategi dan orientasi dalam pembelajaran, dan keprofesian Desain Interior, beserta aspek-aspek pendukungnya.

 Studi Pustaka; mempelajari data sekunder melalui beberapa sumber keprofesian desain interior, serta berbagai literatur seperti buku, data media internet, hasil penelitian, dan makalah-makalah yang sudah diseminarkan, untuk menemukan teori-teori atau konsep yang relevan berdasarkan fokus masalah penelitian ini.


(19)

Riana Safitri, 2012

Pembelajaran Gambar Teknik...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 78

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.Observasi dilakukan dengan membuat catatan-catatan mengenai obyek yang diteliti, dilengkapi dengan rekaman melalui foto atau video.

Wawancara dilakukan secara tatap muka, email, atau telpon, dalam bentuk terstruktur dengan sejumlah pertanyaan yang telah direncanakan dan ditanyakan hal yang sama kepada tiap responden. Kemudian dilakukan pula studi dokumen tertulis berisi informasi mengenai subjek yang diteliti, rancangan pembelajaran, foto-foto, video, dan studi literatur lainnya.

Data yang terkumpul akan disusun dan dideskripsikan secara sistematis melalui proses pemilahan sehingga data yang disampaikan hanyalah data yang dianggap dapat menjawab pertanyaan penelitian.

Berdasarkan sumber informasi tersebut, maka teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Teknik pengamatan atau observasi

Adalah teknik yang menekankan pada kecermatan panca indra dalam mengamati gejala fisik yang berhubungan dengan budaya belajar produktif, keterampilan melukis dan keterampilan hidup kolektif.

Melalui teknik ini, peneliti melakukan pengamatan langsung atau observasi dalam kelas untuk melihat proses pembelajaran mata kuliah gambar teknik baik di ITB maupun di ITENAS, dan melakukan perekaman situasi melalui kamera handycam dan kamera foto sebagai bahan dokumentasi. Pengamatan ini dilakukan beberapa kali sesuai


(20)

Riana Safitri, 2012

Pembelajaran Gambar Teknik...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 79 jadwal perkuliahan yang dilakukan oleh masing-masing program studi di

ITB dan ITENAS, hingga dianggap materi yang diamati telah dianggap mencukupi (lihat, lampiran 1 dan 2).

b. Teknik wawancara berstruktur.

Teknik wawancara penting dilakukan untuk melengkapi teknik observasi. Teknik wawancara berstruktur adalah wawancara yang dilakukan melalui sejumlah informan yang setara dengan cara struktur yang bertingkat-tingkat, yakni dengan menggunakan pedoman wawancara yang dirancang sebelum wawancara dilakukan mengenai suatu topik permasalahan.

Wawancara dilakukan dengan tiga pedoman yang berbeda (lihat, lampiran 3, 4 dan 5), yang ditujukan bagi tiga kelompok responden yang berbeda pula. Kelompok pertama adalah bagi staf pengajar mata kuliah Gambar Teknik, yang dianggap dapat memberikan informasi mengenai pembelajaran yang mengarah kepada strategi dan orientasi pembelajaran yang dilakukan. Kelompok kedua adalah para mahasiswa mata kuliah Gambar Teknik untuk mendapatkan informasi mengenai ke-efektifan strategi dan orientasi yang diberikan dalam pembelajaran tersebut, dan kelompok ketiga adalah lembaga keprofesian Desain Interior yaitu Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) dan para pimpinan biro konsultan Desain Interior.


(21)

Riana Safitri, 2012

Pembelajaran Gambar Teknik...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 80 c. Teknik studi dokumen

Yakni menggali informasi melalui dokumen-dokumen yang berhubungan dengan masalah penelitian yang dikaji. Hal ini didapat melalui pengumpulan data administrasi pembelajaran dan seluruh data yang berkaitan dengan pembelajaran dari kedua perguruan tinggi yang diteliti dan data kompetensi keprofesian dari HDII. Selain itu, juga dilakukan beberapa studi dokumen literatur untuk mendapatkan data konsep-konsep yang relevan berdasarkan fokus masalah penelitian dan menjadi landasan analisa data.

E. TEKNIK ANALISIS DATA

Analisis data dilakukan dengan mengacu pada pertanyaan penelitian dan menjawabnya berdasarkan data-data yang didapatkan. Langkah yang dilakukan dengan mengatur secara sistematis data hasil observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Kemudian menatanya menjadi satuan-satuan yang dapat dikelola, mencari pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari serta memutuskan apa yang peneliti laporkan dengan kerangka teori atau konsep sebagai landasan.


(22)

Riana Safitri, 2012

Pembelajaran Gambar Teknik...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 81 Desain alur penelitian:

Skema 3.1. Desain Alur Penelitian

Analisis akan disampaikan secara deskriptif dari masing-masing perguruan tinggi yang diteliti, dan membandingkan data dari keduanya hanya untuk mengetahui perbedaan dan persamaan serta kelebihan dan kekurangan yang mungkin ada. Dan jika dirasa data yang ada belum lengkap dan perlu validasi, maka peneliti kembali mengumpulkan data yang dianggap kurang dari sumber primer.

Strategi dan Orientasi Pembelajaran

Kompetensi permintaan stake holder

Studi literatur Hasil observasi

Strategi dan Orientasi Pembelajaran Gambar Teknik

Laporan Deskriptif Kompetensi


(23)

Riana Safitri, 2012

Pembelajaran Gambar Teknik...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 74

BAB III

METODE PENELITIAN

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kajian pedagogi, yaitu suatu pendekatan dalam penelitian yang lebih memperhatikan strategi pembelajaran yang efektif dalam menghasikan output pembelajaran yang sesuai dengan tujuan.

A. METODOLOGIPENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yang secara khusus mendeskripsikan strategi dan orientasi pembelajaran Gambar Teknik di ITB dan ITENAS. Pemaparan secara deskriptif tersebut diperoleh melalui, wawancara dengan mahasiswa dan staf pengajar Program Studi Desain Interior di ITB dan ITENAS, studi dokumen administrasi Program Studi Desain Interior yang dipilih, rekaman video kegiatan yang dilakukan di Program Studi Desain Interior yang dipilih, wawancara atau penyebaran angket kepada beberapa pengurus lembaga keprofesian dan pimpinan konsultan desain interior yang terdapat di Kota Bandung, dan studi Pustaka.

B. LOKASI DAN SUBJEK PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian

Perguruan tinggi dan biro konsultan yang dipilih berdomisili di Kota Bandung. Institut Teknologi Bandung terletak di Jalan Ganesha Nomor


(24)

Riana Safitri, 2012

Pembelajaran Gambar Teknik...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 75 10, Bandung dan Institut Teknologi Nasional terletak di Jalan PHH.

Mustopa Nomor 23, Bandung.

2. Subjek Penelitian

Penelitian ini melihat kompetensi mahasiswa dan lulusan Desain Interior dalam mata kuliah Gambar Teknik, strategi dan orientasi pembelajaran Gambar Teknik pada program studi Desain Interior dari dua Perguruan Tinggi Desain yaitu Institut Teknologi Bandung dan Institut Teknologi Nasional. Pemilihan kedua perguruan tinggi tersebut dikarenakan akreditasi keduanya yang baik di bidang pendidikan desain secara umum dan desain interior secara khusus.

Dalam penelitian ini sampel berarti subyek orang, peristiwa, dan informasi yang dipilih untuk memberikan informasi yang terpercaya. Untuk itu, penetapan subjek dilakukan melalui sampel internal. Pemilihan subjek informan, prosedurnya dengan memilih informan yang dipandang paling mengetahui masalah yang dikaji, dan pilihannya dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan peneliti dalam pengumpulan data. Maka pada tiap perguruan tinggi diatas peneliti mengambil sample yakni para mahasiswa, staf pengajar dan data administrasi pembelajaran.

Penelitian ini juga mewawancarai tiga biro konsultan yang cukup baik dan cukup besar yang berdomisili di Kota Bandung untuk mengetahui kompetensi yang diharapkan oleh para stake holder tersebut. Biro konsultan dibatasi hanya yang berada di Kota Bandung untuk


(25)

Riana Safitri, 2012

Pembelajaran Gambar Teknik...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 76 kemudahan memperoleh data. Pada tiap biro konsultan yang

diwawancarai adalah pimpinan dari biro tersebut agar didapat informasi yang akurat.

Biro Konsultan yang diwawancara adalah PT. Kreeacipta Candiki Artha yang terletak di Jalan Dederuk Nomor 25, Bandung, PT. Hema Cipta yang terletak di Jalan Dederuk Nomor 25, Bandung, dan CV. Artners yang terletak di Jjalan Ligar Agung Nomor 38, Bandung.

C. INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen penelitian merupakan alat pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur variable yang diteliti. Dalam penelitian deskriptif ini untuk mendapatkan data penelitian kualitatif yang akurat, peneliti lebih banyak menggunakan instrumen berupa observasi/ pengamatan dan wawancara. Pengumpulan data dari obyek dan sasaran penelitian melalui penggunaan instrumen biasa disebut sebagai teknik atau prosedur pengumpulan data, yaitu:

 Observasi/ pengamatan dan dokumentasi; mendatangi/ melihat secara langsung proses pembelajaran pada kelas mata kuliah Gambar Teknik di ITB dan ITENAS untuk mengambil data dan mengoleksi gambar (foto-foto dan video) sesuai keperluan dengan alat elektronik berupa alat perekam baik audio maupun visual dengan kamera foto dan kamera handycam, dan komputer (laptop) untuk pencatatan dokumentasi.


(26)

Riana Safitri, 2012

Pembelajaran Gambar Teknik...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 77  Wawancara; Interview atau wawancara penting dalam penggalian

informasi dari para informan yang memiliki pengetahuan mengenai Strategi Pembelajaran Gambar Teknik yang Berorientasi pada Keprofesian Desain Interior. Wawancara digunakan untuk menggali suatu informasi penting di lapangan sehingga dapat mencapai pemahaman yang menyeluruh mengenai masalah yang diteliti. Informan yang ditetapkan dalam penelitian, diantaranya: (a) Para pengajar mata kuliah Gambar Teknik; (b) Para Mahasiswa mata kuliah Gambar Teknik; (c) Para Stake holder, yaitu biro konsultan Desain Interior; (d) Pengurus lembaga profesi Desain Interior (HDII).

Wawancara dilakukan dengan tiga pedoman yang berbeda, untuk staf pengajar, mahasiswa dan biro konsultan termasuk lembaga keprofesian. Pertanyaan dalam wawancara akan menitik beratkan kepada pertanyaan penelitian yaitu meliputi mata kuliah Gambar Teknik, kajian strategi dan orientasi dalam pembelajaran, dan keprofesian Desain Interior, beserta aspek-aspek pendukungnya.

 Studi Pustaka; mempelajari data sekunder melalui beberapa sumber keprofesian desain interior, serta berbagai literatur seperti buku, data media internet, hasil penelitian, dan makalah-makalah yang sudah diseminarkan, untuk menemukan teori-teori atau konsep yang relevan berdasarkan fokus masalah penelitian ini.


(27)

Riana Safitri, 2012

Pembelajaran Gambar Teknik...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 78

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.Observasi dilakukan dengan membuat catatan-catatan mengenai obyek yang diteliti, dilengkapi dengan rekaman melalui foto atau video.

Wawancara dilakukan secara tatap muka, email, atau telpon, dalam bentuk terstruktur dengan sejumlah pertanyaan yang telah direncanakan dan ditanyakan hal yang sama kepada tiap responden. Kemudian dilakukan pula studi dokumen tertulis berisi informasi mengenai subjek yang diteliti, rancangan pembelajaran, foto-foto, video, dan studi literatur lainnya.

Data yang terkumpul akan disusun dan dideskripsikan secara sistematis melalui proses pemilahan sehingga data yang disampaikan hanyalah data yang dianggap dapat menjawab pertanyaan penelitian.

Berdasarkan sumber informasi tersebut, maka teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Teknik pengamatan atau observasi

Adalah teknik yang menekankan pada kecermatan panca indra dalam mengamati gejala fisik yang berhubungan dengan budaya belajar produktif, keterampilan melukis dan keterampilan hidup kolektif.

Melalui teknik ini, peneliti melakukan pengamatan langsung atau observasi dalam kelas untuk melihat proses pembelajaran mata kuliah gambar teknik baik di ITB maupun di ITENAS, dan melakukan perekaman situasi melalui kamera handycam dan kamera foto sebagai bahan dokumentasi. Pengamatan ini dilakukan beberapa kali sesuai


(28)

Riana Safitri, 2012

Pembelajaran Gambar Teknik...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 79 jadwal perkuliahan yang dilakukan oleh masing-masing program studi di

ITB dan ITENAS, hingga dianggap materi yang diamati telah dianggap mencukupi (lihat, lampiran 1 dan 2).

b. Teknik wawancara berstruktur.

Teknik wawancara penting dilakukan untuk melengkapi teknik observasi. Teknik wawancara berstruktur adalah wawancara yang dilakukan melalui sejumlah informan yang setara dengan cara struktur yang bertingkat-tingkat, yakni dengan menggunakan pedoman wawancara yang dirancang sebelum wawancara dilakukan mengenai suatu topik permasalahan.

Wawancara dilakukan dengan tiga pedoman yang berbeda (lihat, lampiran 3, 4 dan 5), yang ditujukan bagi tiga kelompok responden yang berbeda pula. Kelompok pertama adalah bagi staf pengajar mata kuliah Gambar Teknik, yang dianggap dapat memberikan informasi mengenai pembelajaran yang mengarah kepada strategi dan orientasi pembelajaran yang dilakukan. Kelompok kedua adalah para mahasiswa mata kuliah Gambar Teknik untuk mendapatkan informasi mengenai ke-efektifan strategi dan orientasi yang diberikan dalam pembelajaran tersebut, dan kelompok ketiga adalah lembaga keprofesian Desain Interior yaitu Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) dan para pimpinan biro konsultan Desain Interior.


(29)

Riana Safitri, 2012

Pembelajaran Gambar Teknik...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 80 c. Teknik studi dokumen

Yakni menggali informasi melalui dokumen-dokumen yang berhubungan dengan masalah penelitian yang dikaji. Hal ini didapat melalui pengumpulan data administrasi pembelajaran dan seluruh data yang berkaitan dengan pembelajaran dari kedua perguruan tinggi yang diteliti dan data kompetensi keprofesian dari HDII. Selain itu, juga dilakukan beberapa studi dokumen literatur untuk mendapatkan data konsep-konsep yang relevan berdasarkan fokus masalah penelitian dan menjadi landasan analisa data.

E. TEKNIK ANALISIS DATA

Analisis data dilakukan dengan mengacu pada pertanyaan penelitian dan menjawabnya berdasarkan data-data yang didapatkan. Langkah yang dilakukan dengan mengatur secara sistematis data hasil observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Kemudian menatanya menjadi satuan-satuan yang dapat dikelola, mencari pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari serta memutuskan apa yang peneliti laporkan dengan kerangka teori atau konsep sebagai landasan.


(30)

Riana Safitri, 2012

Pembelajaran Gambar Teknik...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 81 Desain alur penelitian:

Skema 3.1. Desain Alur Penelitian

Analisis akan disampaikan secara deskriptif dari masing-masing perguruan tinggi yang diteliti, dan membandingkan data dari keduanya hanya untuk mengetahui perbedaan dan persamaan serta kelebihan dan kekurangan yang mungkin ada. Dan jika dirasa data yang ada belum lengkap dan perlu validasi, maka peneliti kembali mengumpulkan data yang dianggap kurang dari sumber primer.

Strategi dan Orientasi Pembelajaran

Kompetensi permintaan stake holder

Studi literatur Hasil observasi

Strategi dan Orientasi Pembelajaran Gambar Teknik

Laporan Deskriptif Kompetensi


(31)

Riana Safitri, 2012

Pembelajaran Gambar Teknik...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 154

DAFTAR PUSTAKA

Amri, Sofan dan Ahmadi, Iif Khoiru (2010). Proses Pembelajaran, Kreatif dan Inovatif dalam Kelas. Prestasi Pustaka, Jakarta. x, 186 h.

Buchori Zainuddin, Imam (2010). Wacana Desain. Penerbit ITB, Bandung. xxii, 354 h.

Budiningsih, C. Asri (2005). Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. xi, 128 h.

French, Thomas E and Svensen, Carl L. (1957). Mechanical Drawing. Mc Graw-Hill Book Co, Inc.

Garner, Steve (2008). Writing on Drawing, Essays on Drawing Practice and Research. Intellect, Bristol, UK/ Chicago, USA. 188 p.

Giesecke, Frederick E. (2001). Gambar Teknik. Edisi ke sebelas, jilid 1 & 2. Jakarta, Erlangga.

Lawson, Bryan (2007). Bagaimana Cara Berpikir Desainer (How Designers Think). Jalasutra, Yogyakarta/ Bandung. xlviii, 316 h.

Lubis, Hary (1999). Gambar Teknik (Diktat Kuliah). Jurusan Desain FSRD-ITB. Marbun, Moyn (1993). Menggambar Teknik Mesin, untuk Jurusan STM dan

Universitas. Penerbit M2S, Bandung.

McDermott, Catherine (2007). Design, The Key Concepts. Routledge, UK/ USA/ Canada. xiv, 250 p.


(32)

Riana Safitri, 2012

Pembelajaran Gambar Teknik...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 155 Putra, Ichsan S. Pratiwi, Ariyanti (2005). Sukses dengan Soft Skills. Bagaimana

Meningkatkan Kemampuan Interaksi Sosial Sejak Kuliah. Direktorat Pendidikan ITB, Bandung. 258 h.

Soemanto, Wasty (2006). Psikologi Pendidikan, Landasan Kerja Kepemimpinan Pendidikan. Edisi Revisi. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. xiv, 241 h.

Sudjana, Nana (2009). Penilaian Hasil Proses Balajar Mengajar. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. ix, 168 h.

Suhardiman (1988). Perspektif dan Proyeksi. PT Inta Pariwara, Edisi ke 2. Soemardjo, Jacob (2000). Filsafat Seni. Penerbit ITB, Bandung. 12a, 358 h. Suparyono, Yohanes (1991). Konstruksi Perspektif. Cetakan ke 7. Penerbit

Kanisius, Jakarta.

Rader, Melvin. A Modern Book of Aesthetics. Page 224-270.

Tabrani, Primadi (2000). Proses Kreasi, Apresiasi, Belajar. Penerbit ITB, Bandung. 8a, 61 h.

Tarjo, Enday dan Ganda Prawira, Nanang (2009). Konsep dan Strategi Pembelajaran Seni Rupa. Penerbit CV Bintang Warli Artika, Bandung. iv, 364 h.


(1)

Riana Safitri, 2012

Pembelajaran Gambar Teknik...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 78

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.Observasi dilakukan dengan membuat catatan-catatan mengenai obyek yang diteliti, dilengkapi dengan rekaman melalui foto atau video.

Wawancara dilakukan secara tatap muka, email, atau telpon, dalam bentuk terstruktur dengan sejumlah pertanyaan yang telah direncanakan dan ditanyakan hal yang sama kepada tiap responden. Kemudian dilakukan pula studi dokumen tertulis berisi informasi mengenai subjek yang diteliti, rancangan pembelajaran, foto-foto, video, dan studi literatur lainnya.

Data yang terkumpul akan disusun dan dideskripsikan secara sistematis melalui proses pemilahan sehingga data yang disampaikan hanyalah data yang dianggap dapat menjawab pertanyaan penelitian.

Berdasarkan sumber informasi tersebut, maka teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Teknik pengamatan atau observasi

Adalah teknik yang menekankan pada kecermatan panca indra dalam mengamati gejala fisik yang berhubungan dengan budaya belajar produktif, keterampilan melukis dan keterampilan hidup kolektif.

Melalui teknik ini, peneliti melakukan pengamatan langsung atau observasi dalam kelas untuk melihat proses pembelajaran mata kuliah gambar teknik baik di ITB maupun di ITENAS, dan melakukan perekaman situasi melalui kamera handycam dan kamera foto sebagai bahan dokumentasi. Pengamatan ini dilakukan beberapa kali sesuai


(2)

Riana Safitri, 2012

Pembelajaran Gambar Teknik...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 79

jadwal perkuliahan yang dilakukan oleh masing-masing program studi di ITB dan ITENAS, hingga dianggap materi yang diamati telah dianggap mencukupi (lihat, lampiran 1 dan 2).

b. Teknik wawancara berstruktur.

Teknik wawancara penting dilakukan untuk melengkapi teknik observasi. Teknik wawancara berstruktur adalah wawancara yang dilakukan melalui sejumlah informan yang setara dengan cara struktur yang bertingkat-tingkat, yakni dengan menggunakan pedoman wawancara yang dirancang sebelum wawancara dilakukan mengenai suatu topik permasalahan.

Wawancara dilakukan dengan tiga pedoman yang berbeda (lihat, lampiran 3, 4 dan 5), yang ditujukan bagi tiga kelompok responden yang berbeda pula. Kelompok pertama adalah bagi staf pengajar mata kuliah Gambar Teknik, yang dianggap dapat memberikan informasi mengenai pembelajaran yang mengarah kepada strategi dan orientasi pembelajaran yang dilakukan. Kelompok kedua adalah para mahasiswa mata kuliah Gambar Teknik untuk mendapatkan informasi mengenai ke-efektifan strategi dan orientasi yang diberikan dalam pembelajaran tersebut, dan kelompok ketiga adalah lembaga keprofesian Desain Interior yaitu Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) dan para pimpinan biro konsultan Desain Interior.


(3)

Riana Safitri, 2012

Pembelajaran Gambar Teknik...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 80

c. Teknik studi dokumen

Yakni menggali informasi melalui dokumen-dokumen yang berhubungan dengan masalah penelitian yang dikaji. Hal ini didapat melalui pengumpulan data administrasi pembelajaran dan seluruh data yang berkaitan dengan pembelajaran dari kedua perguruan tinggi yang diteliti dan data kompetensi keprofesian dari HDII. Selain itu, juga dilakukan beberapa studi dokumen literatur untuk mendapatkan data konsep-konsep yang relevan berdasarkan fokus masalah penelitian dan menjadi landasan analisa data.

E. TEKNIK ANALISIS DATA

Analisis data dilakukan dengan mengacu pada pertanyaan penelitian dan menjawabnya berdasarkan data-data yang didapatkan. Langkah yang dilakukan dengan mengatur secara sistematis data hasil observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Kemudian menatanya menjadi satuan-satuan yang dapat dikelola, mencari pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari serta memutuskan apa yang peneliti laporkan dengan kerangka teori atau konsep sebagai landasan.


(4)

Riana Safitri, 2012

Pembelajaran Gambar Teknik...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 81

Desain alur penelitian:

Skema 3.1. Desain Alur Penelitian

Analisis akan disampaikan secara deskriptif dari masing-masing perguruan tinggi yang diteliti, dan membandingkan data dari keduanya hanya untuk mengetahui perbedaan dan persamaan serta kelebihan dan kekurangan yang mungkin ada. Dan jika dirasa data yang ada belum lengkap dan perlu validasi, maka peneliti kembali mengumpulkan data yang dianggap kurang dari sumber primer.

Strategi dan Orientasi Pembelajaran

Kompetensi permintaan stake holder

Studi literatur Hasil observasi Strategi dan

Orientasi Pembelajaran Gambar Teknik

Laporan Deskriptif Kompetensi


(5)

Riana Safitri, 2012

Pembelajaran Gambar Teknik...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 154

DAFTAR PUSTAKA

Amri, Sofan dan Ahmadi, Iif Khoiru (2010). Proses Pembelajaran, Kreatif dan

Inovatif dalam Kelas. Prestasi Pustaka, Jakarta. x, 186 h.

Buchori Zainuddin, Imam (2010). Wacana Desain. Penerbit ITB, Bandung. xxii, 354 h.

Budiningsih, C. Asri (2005). Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. xi, 128 h.

French, Thomas E and Svensen, Carl L. (1957). Mechanical Drawing. Mc Graw-Hill Book Co, Inc.

Garner, Steve (2008). Writing on Drawing, Essays on Drawing Practice and

Research. Intellect, Bristol, UK/ Chicago, USA. 188 p.

Giesecke, Frederick E. (2001). Gambar Teknik. Edisi ke sebelas, jilid 1 & 2. Jakarta, Erlangga.

Lawson, Bryan (2007). Bagaimana Cara Berpikir Desainer (How Designers

Think). Jalasutra, Yogyakarta/ Bandung. xlviii, 316 h.

Lubis, Hary (1999). Gambar Teknik (Diktat Kuliah). Jurusan Desain FSRD-ITB. Marbun, Moyn (1993). Menggambar Teknik Mesin, untuk Jurusan STM dan

Universitas. Penerbit M2S, Bandung.

McDermott, Catherine (2007). Design, The Key Concepts. Routledge, UK/ USA/ Canada. xiv, 250 p.


(6)

Riana Safitri, 2012

Pembelajaran Gambar Teknik...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 155

Putra, Ichsan S. Pratiwi, Ariyanti (2005). Sukses dengan Soft Skills. Bagaimana

Meningkatkan Kemampuan Interaksi Sosial Sejak Kuliah. Direktorat

Pendidikan ITB, Bandung. 258 h.

Soemanto, Wasty (2006). Psikologi Pendidikan, Landasan Kerja Kepemimpinan

Pendidikan. Edisi Revisi. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. xiv, 241 h.

Sudjana, Nana (2009). Penilaian Hasil Proses Balajar Mengajar. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. ix, 168 h.

Suhardiman (1988). Perspektif dan Proyeksi. PT Inta Pariwara, Edisi ke 2. Soemardjo, Jacob (2000). Filsafat Seni. Penerbit ITB, Bandung. 12a, 358 h. Suparyono, Yohanes (1991). Konstruksi Perspektif. Cetakan ke 7. Penerbit

Kanisius, Jakarta.

Rader, Melvin. A Modern Book of Aesthetics. Page 224-270.

Tabrani, Primadi (2000). Proses Kreasi, Apresiasi, Belajar. Penerbit ITB, Bandung. 8a, 61 h.

Tarjo, Enday dan Ganda Prawira, Nanang (2009). Konsep dan Strategi

Pembelajaran Seni Rupa. Penerbit CV Bintang Warli Artika, Bandung. iv,