PENAMPILAN TENAGA EDUKATIF DALAM MELAKSANAKAN FUNGSI AKADEMIK DI UNIVERSITAS SRIWIJAYA.
•'
TENAGA EDUKATIF DALAM MELAKSANAKAH
FUNG^T AKADEM1K Dl UNiVERSITAS SRIWIJAYA
TESIS
Ciajukan kepada Panitia Ujian Tesis
In3titut iteguruan dan ll.nu Pendidikan Bandung
Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Program Pasca SarJana
Bidang Studi Ad.ninistrasi Pendidikan
Oieh
A. DJUNAIDI WARHAN
No. Pokok : 395 /A /XVI • 8
FAKULTAS
PASCA
SARJANA
1NSTITUT KEGURUAN DAN ILMU FEND1DIXAM
BANDUNG
198 8
DISETUJUI
DAN
DISAHKAN
OLEH
PEMBIMBIN£
Prof. DR. Oteng Sutssna. M. Se. Ed.
Pembimbing
I
^DR-TWoJ
FAKUITAS
PASCA
SARJANA
INSTITIIT KEGURUAN DAN IIMU PENDIDIKAM
BANDUNG
19 8 8
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN TIM PEMBIMBING
ii
KATA PENGANTAR
til
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
BAB I
BAB II
ix
PENDAHULUAN
!
A. Masalah
^
B. Tujuan Penelitian
H
C. Pentingnya Penelitian
12
KONSEP-KONSEP DASAR YANG RELEVAN
DENGAN
PERMASALAHAN
1if
A. Konsep-konsep Dasar Tentang
Adminis-
trasi Pendidikan
B. Penilaian
lif
^
C. Pengerabangan
?e
D. Efisiensi dan Efektivitas
E. Sistem Kredit Semester
40
45
F. Proses Belajar-Mengajar
5^
G. Kesimpulan Hasil Studi Kepustakaan. . 64
BAB III PROSEDUR PENELITIAN
6o
A. Populasi dan Sampel
69
B. Anggapan Dasar dan Hipotesis
72
vi
Halaman
C. Metode Penelitian dan Teknik
Pengum-
pulan Data
7^
D. Uji Validitas, Rellabilitae, dan Nor
mal! tas
BAB IV
BAB V
79
HASIL PENELITIAN
88
A. Pengolahan Data
88
B. Ringkasan Hasil Penelitian
150
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1%
A. Kesimpulan. .
!55
B. Rekomendasi
j^g
DAFTAR KEPUSTAKAAN
l65
LAMPIRAN-LAMPIRAN
-, 68
Lampiran A. Instrumen Penelitian
168
Laiflpiran B. Perhitungan Statlstik
19/+
Lampiran C. Perizinan Penelitian
227
vii
DAFTAR TABEL
Panel
Halaman
1. Wilayah Kerja Admtnlstrasi Pendidikan. ...
2. Penyebaran Anggota Populasi Berdasarkan
16
Fa
kultas dan Golongan
71
3. Penyebaran Anggota Sampel Berdasarkan Fakul
tas dan Golongan
71
h. Efektivitas Pelaksanaan Pendidikan dan Pengajaran ..,»...
91
5. Perbedaan Penampilan Tenaga Edukatif Golong
an IV dan III Aspek Pendidikan dan Pengajaran
96
6. Produktivitas UNSRI 1981 - 1985
108
7. Efektivitas Pelaksanaan Penelitian
112
8. Perbedaan Penampilan Tenaga Edukatif Golong
an IV dan III Aspek Penelitian .......
116
9. Banyaknya Penelitian yang Dilaksanakan oleh
Masing-masing Fakultas atas Biaya DIP UNSRI
dan DIP DP3M
125
10. Efektivitas Pelaksanaan Pengabdian pada Masyarakat
,^2
11. Perbedaan Penampilan Tenaga Edukatif Golong
an IV dan III Aspek Pengabdian pada Masyara-
kat
135
12. Hambatan Pelaksanaan Pengabdian pada Masyara
kat
136
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Poligon Frekwensi Instrumen I Golongan IV . .
83
2. Poligon Frekwensi Instrumen I Golongan III. .
8/+
3. Poligon Frekwensi Instrumen II Golongan IV. .
85
if. Poligon Frekwensi. Instrumen II Golongan III .
86
5. Poligon Frekwensi Instrumen III Golongan IV .
86
6. Poligon Frekwensi Instrumen III Golongan III.
87
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Masaiah
1. Latar Belakang Masalah
Dalam era pembangunan dewasa ini, pendidikan
di
Indonesia berperan sebagai sarana pembangunan.
Pendi
dikan merupakan investasi, yang mempersiapkan
tenaga-
tenaga trampil untuk melaksanakan pembangunan.
Jumlah
penduduk yang besar dan terdidik baik merupakan
modal
dasar dalam meningkatkan kemajuan di berbagai
bidang,
seperti teknologi, Industri, ekonomi, dan sosial.
Akan
tetapi jumlah penduduk yang besar tanpa terdidik
baik
merupakan beban bagi pembangunan. Tuntutan untuk
me
ningkatkan kemajuan di atas akan mempengaruhi
proses
pendidikan, pengelolaan kelembagaan, dan khususnya pe
ngelolaan tugas-tugas pokok tenaga edukatif.
Guna merealisasikan maksud-maksud di atas berba
gai upaya telah dilakukan, antara lain penambahan sara
na fisik, pengadaan tenaga edukatif dari tingkat
seko-
lah dasar sampai ke perguruan tinggi, penambahan
fasi-
litas dan sumber belajar, peningkatan ktmampuan personil terutama yang berhubungan langaung dengan kegiatan
belajar-mengajar.
Pandayagunaam suaber daya manusia secara efektif
dan «fi8ien merupakan kondisi awal yang tak dapat
1
2
ditawar-tawar lagi dewasa ini. Kemajuan pesat di bidamg
ilmu pengetahuan dan teknologi seaakln memberikan
al-
ternatif untuk meningkatkan pelayanan ilmiah profesional dalam struktur dan fungsi kelembagaan. Keberhasilan
suatu usaha manusia dalam organisasi sangat ditentukan
oleh kualitas personil yang melaksanakan sejumlah tugas
untuk mencapai tujuan tertentu. Seperti yang
dikemuka-
kan Castetter "It is generally conceded that the
suc
cess of any human endeavor is closely related to
the
quality of the personnel who perform the tasks necessa
ry to the achievement of purpose,..." (Castetter, 1981:
k), Ini berarti bahwa operasi sistem kelembagaan sebenarnya tak lain dari usaha manusia yang terorganisir.
Kemampuan lembaga memberikan pelayanan yang bermutu sa
ngat ditentukan oleh kualitas personil yang terlibat
dalam proses dan tanggung jawab, baik secara individu
maupun kelompok yang ada dalam organisasi itu.
Program pendidikan adalah penting, namun
pada
akhirnya sangat tergantung pada manusia yang melaksana
kan program itu.
"K^alitaS Pr°Sram pendidikan bergantung tidak saja
pada konsep-konsep program yang cerdas tapi
juga
pada personil pengajar yang mempunyai kesanggupan
dan keinginan untuk berprestasi. Tanpa
personil
yang cakap dan efektif, program pendidikan yang diDangun di atas konsep-konsep yang cerdas serta dirancang dengan teliti pun dapat tidak berhasil"
(Oteng Sutisna, 1983:109).
Kualitas manusia dalam organisasi diukur dengan tingkat
3
kemampuan untuk melaksanakan tugas pokok yang
dibeban-
kan kepadanya dalam mencapai tujuan organisasi.
Untuk mencapai tujuan suatu lembaga tidak
dapat
dilakukan secara sendiri-sendiri oleh individu yang ada
dalam organisasi itu. Dengan kata lain untuk
mencapai
tujuan suatu lembaga perlu adanya kerja sama antara in
dividu dalam kelompok organisasi itu. Manusia organisa
si selalu terlibat dalam proses administrasi.
Lancar-
nya pelaksanaan tugas akan sangat tergantung pada
kua
litas manusia yang melaksanakannya melalui proses
yang
benar secara administratif. Demikian pula halnya dengan
lembaga pendidikan. Untuk mencapai tujuan
pendidikan
perlu adanya kerja sama berbagai pihak yang
terlibat
dalam mencapai tujuan itu.
Universitas atau Institut
baik negri
maupun
swasta adalah lembaga pendidikan tinggi, yang
diharap-
kan dapat menghasilkan tenaga-tenaga ahli
masing-masing. Guna mencapai tujuan lembaga
dibidangnya
pendidikan
tinggi, perlu rincian tugas pokok Universitas atau
In
stitut. Adapun tugas pokok Universitas atau Institut
adalah sebagai berikut:
"Tugas pokok Universitas/Institut adalah menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di atas perguruan
tingkat menengah dan memberikan pendidikan dan peng
ajaran berdasarkan kebudayaan dan kebangsanaan In
donesia dengan cara ilmiah yang meliputi pendidikan
dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku" (PP No. 5 Tahun 1980:ps 3).
Dengan demikian maka Universitas sebagai lembaga pendi
dikan tinggi secara formal melaksanakan tugas pokok se
bagai berikut:
a) Pendidikan dan pengajaran,
b) Penelitian, dan
c) Pengabdian pada masyarakat.
Tugas pokok tersebut merupakan missi perguruan tinggi
yang harus dllaksanakan oleh lembaga, terutama oleh te
naga edukatif (dosen) dan tenaga-tenaga lainnya. Dengan
kata lain bahwa tugas pokok tenaga edukatif di perguru
an tinggi meliputi ketiga tugas pokok universitas
se
perti tersebut di atas.
Untuk melaksanakan tugas pokok itu perlu penata-
an yang efektif dan efisien. Adalah tak mungkin
bagi
lembaga pendidikan untuk mencapai produktivitas
yang
tinggi tanpa disertai kemampuan administrasi yang memadai, khususnya pada tingkat pengelolaan pengajaran. Penataan institusi akan sangat mempengaruhi keluaran (out
put). Penentuan program akademik yang spesifik merupa
kan tanggung jawab universitas. Hal ini berarti
tenaga edukatif dalam unit organisasi universitas
bahwa
mem-
punyai tanggung jawab yang besar dalam menentukan prog
ram akademik.
Meningkatnya enrolment serta tuntutan peningkat-
an kualitas berarti semakin diperlukan peningkatan
layanan lembaga terhadap sasaran peserta didik,
pe
baik
5
dalam arti umum maupun khusus. Pelayanan yang
bersifat
umum adalah pelayanan yang diberikan selama peserta didik berpartisipasi di lembaga, sedangkan pelayanan khu
sus adalah pelayanan dalam proses pengajaran.
Proses belajar-mengajar tidak cukup hanya
ber-
tumpu pada aktivitas guru belaka atau dengan kata
lain
berpusat pada guru (teacher centered). Akan tetapi
ti
dak pula cukup hanya menitik beratkan pada
keaktifan
siswa saja (student centered). Melainkan haruslah mema-
dukan keaktifan antara guru mengajar dan siswa belajar.
Guna menjawab tuntutan seperti di atas, yakni
pening-
katan kualitas keluaran, perlu adanya peningkatan
kua
litas tenaga edukatif. Untuk meningkatkan kualitas
te
naga edukatif ini dapat dilakukan berbagai macam cara.
Peningkatan kualitas tenaga edukatif di perguruan ting
gi (dosen) tidak saja di bidang pendidikan dan
penga
jaran, melainkan juga di bidang penelitian dan
pengab
dian pada masyarakat.
Tujuan pendidikan tinggi di Indonesia
dalam hubungannya dengan proses pembangunan
dilihat
nasional
menurut Soeito adalah sebagai berikut:
"a. to make institution of higher learning
centres of advancement of science,
the
b. to educate students to have a deep sense of de
dication and high responsibility to future
of
the nation-, and
c. to encourage students to become useful for
national and regional development process"
(Soeito dalam Rihed, 1981 :13^f).
the
6
Tugas pokok tenaga edukatif atau kelompok penga-
jar di perguruan tinggi menurut PP No. 5 tahun 1980 se
bagai berikut:
"Kelompok pengajar mempunyai tugas
melaksanakan
pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdi
an pada masyarakat sesuai dengan bidang keahlian/
ilmunya, serta memberikan bimbingan kepada para mahasiswa dalam rangka memenuhi kebutuhan dan
minat
mahasiswa di dalam proses pendidikan" (PP No. 5 ta
hun 1980:ps 26).
Apabila dirinci maka tugas tenaga edukatif dalam kese-
luruhan proses pendidikan adalah sangat banyak dan beragam sifatnya. Bidang pendidikan dan pengajaran seper
ti memberikan kuliah, praktik laboratorium, studi
la-
pangan, mempersiapkan bahan-bahan perkuliahan, memerik-
sa pekerjaan mahasiswa. mengikuti seminar, diskusi
dan
sebagainya. Bidang penelitian seperti membimbing maha
siswa melakukan penelitian, melaksanakan penelitian se
cara mandiri, meningkatkan kemampuan meneliti,
menulis
buku-buku ilmiah dan sebagainya. Bidang pengabdian pada
masyarakat meliputi pelayanan masyarakat, pendidikan mamasyarakat, membimbing aktivitas mahasiswa. Soeito
me-
rinci tugas tenaga edukatif atau kelompok pengajar se
bagai berikut:
"In this study the term 'academic rjnk.' will refer
to professor, associate professor, assistant
fessor and lecturer (including instructor and
pro
assistant).
1- Their academic instructional activity include;
teaching, preparing leaching materiairWrectil
on of paper and theses at graduate level, super
vising graduate students in writing their theses,
doing laboratory work, conducting workshop and
8
proses administrasi, yaitu "...pekerjaan yang harus dijalankan, situasi dalam mana pekerjaan itu harus dilak-
sanakan, dan orang-orang yang terlibat" (Oteng Sutisna,
1983:149). Unsur-unsur itu membentuk suatu proses admi
nistrasi yang masing-masing unsur tak dapat
dipisah-
pisahkan.
Banyak pendapat para ahli tentang proses
admi
nistrasi (administrative process). Antara lain Castet -
ter (1981) mengemukakan proses administrasi sebagai
berikut; (a) planning (perencanaan), (b) organizing
(pengorganisasian), (c) directing (pengarahan), (d) con
trolling (pengendalian). Hendri Fayol seperti yang
di-
kutip oleh Hoy dan Miskel (1978) mengemukakan proses
administrasi sebagai berikut; (a) planning (perencana -
an), (b) organising (pengorganisasian), (c) commanding
(memerintah), (d) coordinating (pengkoordinasian), dan
(e) controlling (pengendalian). Sedangkan Oteng Sutisna
(1983) mengemukakan proses administrasi sebagai berikut;
(a) membuat putusan, (b) merencanakan, (c) mengorgani sasikan, (d) mengkomunikasikan, (e) mengkoordinasikan,
(f) mengawasi, dan (g) menilai.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, tampak
bahwa proses administrasi itu begitu kompleks.
Secara
sedehana proses administrasi dapat dikelompokkan seba
gai berikut; (a) perencanaan, (b) pelaksanaan, dan (c)
penilaian. Fungsi akademik yang dilaksanakan oleh
9
tenaga edukatif terjelma dalam proses tersebut.
Oleh
karena itu penelitian ini difokuskan pada pelaksanaan
fungsi akademik tenaga edukatif Universitas Sriwijaya.
2. Perurausan Masalah
Fungsi akademik tenaga edukatif (dosen) di
per
guruan tinggi adalah fungsi yang berkaitan dengan
pe
laksanaan proses belajar-mengajar dan kegiatan-kegiatan
ilmiah lainnya. Fungsi akademik ini diwujudkan
dalam
bentuk kegiatan-kegiatan pendidikan dan pengajaran, pe
nelitian, dan pengabdian pada masyarakat.
Peranan perguruan itnggi seperti yang
tertuang
dalam GBHN (1983) adalah sebagai berikut;
a) Perguruan itnggi sebagai pusat
pengembangan
ilmu dan teknologi serta pusat penelitian sesuai dengan kebutuhan masa sekarang dan
masa
mendatang.
b) Mendidik mahasiswa agar mampu menguasai
ilmu
dan teknologi.
Tampaknya GBHN (1983) ini memusatkan peranan
tinggi pada pengembangan ilmu dan penelitian.
perguruan
Peranan
perguruan tinggi menurut Koeshadi Hardjasoemantri
ada
lah:
"As a scientific institution, higher education con
ducts research and develops scientific activities
in the interest of progress in the field of science
and culture, on the understanding that every activ
ity is aimed at the enrichment of experience of in
dividuals as well as community" (Koesnadi Hardja soemantri, 1982:99).
10
Sedangkan tentang pengabdian pada masyarakat
Koesnadi
mengemukakan "What is meant by community service
are
programmes to give services and assistance to society,
directly or indirectly, by utilising various
skills
available in the university" (Koesnadi Hardjsoemantri,
1982:99).
Berdasarkan peranan perguruan tinggi serta fung
si tenaga edukatif di perguruan tinggi sebagaimana te
lah diuraikan di muka, masalah pokok penelitian ini ada
lah; Sejauh mana penampilan tenaga edukatif (dosen) da
lam melaksanakan fungsi akademik di Universitas Sriwi -
jaya. Fungsi akademik tenaga edukatif meliputi pendidik
an dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada ma
syarakat. Penelitian ini hanya terbatas pada kasus pe
nelitian di Universitas Sriwijaya saja dan selang waktu
penelitian. Tidak bermaksud untuk mengambil kesimpulan
secara umum.
Berdasarkan masalah pokok penelitian ini
maka
berbagai aspek yang diteliti tentang penampilan tenaga
edukatif dalam melaksanakan fungsi akademik, dengan me
ngemukakan beberapa pertanyaan penelitian sebagai be
rikut:
a. Sejauh mana penampilan tenaga edukatif di Universi -
tas Sriwijaya melaksanakan fungsi akademik aspek pen
didikan dan pengajaran ?
b. Sejauh mana penampilan tenaga edukatif di Universitas
11
Sriwijaya melaksanakan fungsi akademik aspek peneli
tian ?
c. Sejauh mana penampilan tenaga edukatif di Universi -
tas Sriwijaya melaksanakan fungsi akademik aspek
pengabdian pada masyarakat ?
d. Sejauh mana pengaruh latar belakang golongan
dalam
penampilan tenaga edukatif melaksanakan fungsi aka
demik ?
Guna melihat kaitan antara peranan tenaga eduka
tif dalam melaksanakan fungsi akademik untuk mencapai
tujuan pendidikan secara efektif dan efisien digambarkan
dalam paradigma sebagai berikut:
PARADIGMA PENELITIAN
Tenaga
Missi Perguruan
Edukatif
Tinggi
Penampilan
tenaga edu
katif
Pendidikan &
Pengajaran
Manajemen
fungsi
Efektivitas
&
akademik
Efisiensi
Pengabdian
pada
Masyarakat
Penelitian
Feed back
<
12
B.
Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Faktor manusia sangat menentukan dalam
mencapai
tujuan organisasi. Demikian pula dalam mencapai
tujuan
suatu Universitas, tenaga edukatif sebagai salah
satu
faktor manusia akan sangat berperan. Oleh karena itulah
penelitian ini secara umum ingin
mengetahui penampilan
tenaga edukatif dalam melaksanakan fungsi akademik
di
Universitas Sriwijaya.
2.
Tujuan Khusus
Untuk mencapai tujuan umum di atas, dalam pelak
sanaan penelitian perlu dijabarkan dalam tujuan yang lebih khusus sebagai berikut:
a. Berupaya untuk mengadakan evaluasi tentang
pelaksa
naan fungsi akademik oleh tenaga edukatif, yang
me-
liputi aspek-aspek;
1) Pendidikan dan pengajaran,
2) Penelitian, dan
3) Pengabdian pada masyarakat.
b. Untuk memperoleh gambaran tentang penampilan
edukatif dalam melaksanakan fungsi akademik
tenaga
dilihat
dari latar belakang golongan.
C. Pentingnya Penelitian
Sebagaimana telah diuraikan di rauka
penelitian
ini merupakan studi evaluatif tentang penampilan tenaga
13
edukatif dalam melaksanakan fungsi akademik di Univer
sitas Sriwijaya. Dari studi evaluatif ini diharapkan
diperoleh
umpan balik guna salah satu bahan
pertim-
bangan dalam manajemen personil akademik.
1. Dipandang dari segi praktis, penelitian ini diharap
kan dapat:
a) Merupakan umpan balik bagi personil akademik (te
naga edukatif) guna meningkatkan kemampuan profesionalnya.
b) Merupakan masukan bagi institusi sebagai salah sa
tu bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan
pengembangan personil, khususnya personil akademik.
2. Dari segi teoritis, penelitian ini berguna untuk pe
ngembangan ilmu administrasi pendidikan, khususnya
administrasi personil.
Penelitian tentang masalah ini dilaksanakan ber
dasarkan beberapa pertimbangan yaitu:
a. Masalah ini menarik untuk diteliti, karena
berguna
untuk meningkatkan kemampuan personil, khususnya per
sonil akademik.
b. Masalah ini erat kaitannya dengan bidang studi yang
dipelajari, dan latar belakang pengetahuan dan
ke
mampuan yang dimiliki, terutama yang berkaitan
de
ngan manajemen personil.
c. Masalah ini dapat diteliti.
d. Penelitian ini ditunjang oleh sumber-sumber yang ada.
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah semua karakteris-
tik penampilan tenaga edukatif di Universitas Sriwijaya
dalam melaksanakan fungsi akademik. Fungsi akademik te
naga edukatif di perguruan tinggi meliputi tig
fungsi
pokok, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan
pengabdian pada masyarakat.
Adapun anggota populasi dalam penelitian ini te
naga edukatif tetap di Universitas Sriwijaya.
Adapun
Universitas Sriwijaya ini bertempat di kota Palembang,
terdiri dari enam fakultas dengan tenaga edukatif tetap
berjumlah 779 orang, rinciannya sebagai berikut:
1) Fakultas Ekonomi (FE) sebanyak 115 orang.
2) Fakultas Hukum (FH) sebanyak 71 orang.
3) Fakultas Teknik (FT) sebanyak 104 orang.
4) Fakultas Kedokteran (FK) sebanyak 161 orang.
5) Fakultas Pertanian (FP) sebanyak 124 orang.
6) Faklutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
sebanyak 204 orang.
2. Sampel
Sampel penelitian ini adalah karakteristik
nampilan tenaga edukatif (dosen) pada Universitas
69
/ -
pe
70
Sriwijaya yang terpilih menjadi anggota sampel.
tapkan anggota sampel dilakukan dengan cara
Mene-
sampling
petala acakan proporsional.
Menentukan ukuran sampel menggunakan "pendekatan
distribusi normal kepada binomial" (Sudjana, 1984:208).
Dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
hx
Berdasarkan rumus tersebut di atas, dengan koefisien
kepercayaan 0,05 dan beda 0,06 maka didapatkan n seba
gai berikut:
v.
.
/
n> 0,50 (1 - 0,50) f
S645 V
V
0,06 /
-
2
)
n > 0,25 x 751,67 =
n y 187,92
Berarti bahwa sampel harus lebih besar dari 187 92.
Dalam penelitian ini sampel berjumlah 195, dengan distirbusi sebagai berikut}
1) FE sebanyak 35 orang,
2) FH sebanyak 16 orang,
3) FT sebanyak 22. orang,
4) FK sebanyak 40 orang,
5) FP sebanyak 32 orang, dan
6) FKIP sebanyak 50 orang.
Penyebaran anggota populasi lebih jelas pada tabel.
71
TABEL 2
PENYEBARAN ANGGOTA POPULASI BERDASARKAN
FAKULTAS DAN GOLONGAN
Golongan
No.
Fakultas
Jumlah
IV
Ill
1.
F.
Ekonomi
35
80
115
2.
F.
Hukum
18
53
71
3.
F.
Teknik
9
95
104
4.
F.
Kedoteran
28
133
161
5.
F. Pertanian
24
100
124
6.
FKIP
55
149
204
169
610
779
1
Jumlah
Sumbe r:
UNSRI, 26 September 1986.
TABEL 3
PENYEBARAN ANGGOTA SAMPEL BERDASARKAN
FAKULTAS DAN GOLONGAN
Golongan
No.
Fakultas
r
oumian
IV
III
15
20
35
1.
F.
Ekonomi
2.
F.
Hukum
4
12 .
16
3.
F.
Teknik
6
16
22
4.
F. Kedokteran
10
30
40
5.
F. Pertanian
10
22
32
6.
FKIP
20
30
50
65
130
195
Jumlah
.72
Populasi dan sampel penelitian ini dibatasi hanya tena
ga edukatif tetap saja. Hal ini didasarkan pada asumsi
bahwa tenaga edukatif tetap yang secara fungsional mem
berikan gambaran secara menyeluruh penampilan tenaga
edukatif dalam melaksanakan fungsi akademik. Tenaga
edukatif tidak tetap disamping bersifat temporer yang
sewaktu-waktu dapat diganti, secara fungsional lebih
banyak berfungsi dalam aspek pendidikan dan pengajaran
saja.
B. Anggapan Dasar dan Hipotesis
1. Anggapan Dasar
Dalam suatu penelitian perlu adanya suatu
ang
gapan dasar yang menunjang hipotesis. Anggapan dasar
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Sumber daya manusia adalah faktor yang sangat
menentukan untuk mencapai tujuan suatu orga
nisasi.
2) Keberhasilan usaha manusia sangat ditentukan
oleh kualitas personil yang melaksanakan
se-
juaah tugas untuk mencapai tujuan tertentu.
3) Untuk mencapai tujuan pendidikan, tenaga peng
ajar merupakan komponen yang sangat menentu kan.
4) Tenaga edukatif mempunyai tanggung jawab un
tuk melaksanakan fungsi pokok organisasi per
guruan tinggi.
73
5) Penampilan tenaga edukatif merupakan cerminan
kemampuan dalam melaksanakan sejumlah tugas
yang dibebankan, yang mempunyai peranan
pen
ting untuk meningkatkan efisiensi dan efekti
vitas pendidikan.
2. Hipotesis
Adapun hipotesis dalam penelitian ini terdiri
atas hipotesis utama dan hipotesis kerja sebagai beri kut:
Hipotesis utama bahwa tidak terdapat perbedaan
penampilan antara tenaga edukatif golongan IV dengan
tenaga edukatif golongan III dalam melaksanakan fungsi
akademik di Universitas Sriwijaya. Dari hipotesis utama
ini dikembangkan hipotesis kerja:
1) Tidak terdapat perbedaan antara tenaga edukatif go
longan IV dengan golongan III dalam melaksanakan
fungsi akademik aspek pendidikan dan pengajaran.
2) Tidak terdapat perbedaan antara tenaga edukatif go
longan- IV dengan golongan III dalam melaksanakan
fungsi akademik aspek penelitian.
3) Tidak terdapat perbedaan antara tenaga edukatif go
longan IV dengan golongan III dalam
melaksanakan
fungsi akademik aspek pengabdian pada masyarakat.
74
C. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam peneliti
an ini adalah metode deskriptif analitik. Guna menda -
patkan gambaran secara empirik keadaan yang
sedang
berlangsung.
2. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan, diguna kan berbagai macam cara, yaitu:
a* Anf^t» diSunakan untuk mendapatkan data dari
para
tenaga edukatif yang dijadikan sampel.
b* Wa^--ra' dilakukan untuk mendapatkan data dari pa
ra pejabat yang terlibat langsung dalam pengelolaan
fungsi akademik tenaga edukatif, yaitu:
1) Dekan-dekan dilingkungan Universitas Sriwijaya.
2) Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasis waan (BAAK).
3) Pimpinan Pusat Penelitian.
4) Pimpinan Pusat Pengabdian pada Masyarakat.
C* Do^un^tasi, untuk mendapatkan data dalam bentuk dokumen yang diperlukan.
3. Pelaksanaan Pengumpulan Data
Pelaksanaan pengumpulan data dimuali pada bulan
Nopember 1986, setelah mendapatkan persetujuan dari pihak-pihak yang berwenang, yaitu:
75
a. Rektor IKIP Bandung, dengan surat Rektor IKIP
Ban
dung Nomor: 5851/PT.25.R.I/1986 tertanggal 17 Oktober 1986.
b. Kepala Direktorat Sosial Politik Propensi Daerah
Tingakt I Jawa Barat, dengan surat nomor: 070.2/4953
tertanggal 27 Oktober 1986.
c. Rektor Universitas Sriwijaya Palembang, dengan surat
nomor: XI-3094/PT 11.12/9/1986 tertanggal 3 Nopember
1986.
Pelaksanaan pengumpulan data selesai pada bulan
Januari 1987 berdasarkan surat keterangan dari rektor
Universitas Sriwijaya nomor: 2-604 RT/PT 11.H 14/N/1987
tertanggal 13 Februari 1987.
4. Pedoman Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari lapangan diolah dan di-
analisis guna mendapatkan hasil dari penelitian ini.
Pengolahan data kuantitat.if menggunakan formula-formula
statistika, yaitu t-test. Guna membandingkan efisiensi
performans tenaga edukatif senior (golongan IV) dengan
tenaga edukatif yunior (golongan III). Pengolahan data
kualitatif menggunakan analisis deskriptif.
Rasional dalam menganalisis angket
Dalam menganalisis angket pertama yaitu aspek
pendidikan dan pengajaran menggunakan skala interval
1 - 4.
Untuk pertanyaan/pernyataan yang positif maka
76
alternatif jawaban tidak pernah (TP) bernilai 1, kadangkadang (KD) bernilai 2, sering (SR) bernilai 3, dan se
lalu (SL) bernilai 4. Sedangkan untuk pertanyaan/pernyataan negatif adalah sbaliknya, TP bernilai.4, KD berni
lai 3, SR bernilai 2, dan SL bernilai 1. Sehingga diper
oleh skor dari tiap-tiap responden minimum 40 dan raaksi-
mum 160. Dari skor tiap-tiap.responden ini akan dipero
leh skor rata-rata.
Dalam menganalisis angket kedua yaitu aspek pene
litian juga menggunakan skala interval 1 -.' 4. Untuk mem
berikan nilai item-item yang berkenaan dengan kegiatan
penelitian yang dilakukan tenaga edukatif selang lima
tahun terakhir ditetapkan kriteria penilaian tidak per
nah melakukan bernilai 1, yang melakukan kegiatan satu
kali bernilai 2, yang melakukan dua kali bernilai 3, dan
yang melakukan tiga kali atau lebih bernilai 4. Dengan
demikian maka akan diperoleh skor dari tiap-tiap respon
den minimum 18 dan maksiraum 72. Item-item yang tidak di-
analisis dengan menggunakan skala 1 - 4, dianalisis meng
gunakan chi kuadrat { 0£. ),
Dalam menganalisis angket ketiga yaitu aspek
pengabdian pada masyarakat digunakan pula skala interval
1-4. Untuk memberikan nilai pada setiap item didasar
kan pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh tenaga
edukatif dibidang pengabdian pada masyarakat selang li
ma tahun terakhir ini.
77
Adapun pemberian nilai ditetapkan kriteria penilaian
untuk yang tidak melakukan kegiatan-kegiatan bernilai
1, yang melakukan kegiatan satu kali bernilai 2, yang
melakukan kegiatan dua kali bernilai 3, dan yang mela
kukan kegiatan tiga kali atau lebih bernilai 4. Dengan
demikian maka akan diperoleh skor dari tiap-tiap respon
den minimum 7 dan maksimum 28. Item-item yang tidak dianalisis dengan menggunakan skala 1 - i+, dianalisis
menggunakan chi kuadrat (*V ).
Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa aspek
penelitian dan pengabdian pada masyarakat sebagai komponen dari tri dharma perguruan tinggi wajib dilaksana
kan oleh tenaga edukatif. Selain itu kegiatan peneliti
an maupun pengabdian pada masyarakat merupakan syarat
guna promosi kepangkatan.
Rasional dalam menganalisis hasil wawancara dan dokumentasi.
Untuk menganalisis data lapangan. yang berupa da
ta hasil wawancara dan dokumentasi menggunakan analisis
kwalitatif. Yaitu dengan mendeskripsikan data yang te
lah dikelorapok-kelompokkan berdasarkan jenis dan macamnya. Guna menentukan taraf efektivitas performans tena
ga edukatif dalam melaksanakan ketiga aspek yang dite
liti ditetapkan kriteria evaluatif bagi keperluan studi
ini.
78
a. Kriteria untuk aspek pendidikan dan Pengajaran
Untuk aspek pendidikan dan pengajaran kriteria
evaluatifnya sebagai berikut:
1) Tenaga edukatif "baik melaksnanakan pengajaran, jika
ia mempersiapkan kegiatan perkuliahan.
2) Tenaga edukatif "baik" melaksnakan pengajaran, jika
ia menggunakan metode yang bervariasi dalam kegiatan
belajar-mengajar.
3) Tenaga edukatif "baik" melaksnakan pengajaran, jika
ia menggunakan media pengajaran yang bervariasi da
lam kegiatan belajar-mengajar.
4) Tenaga edukatif "baik" melaksanakan pengajaran,jika
ia aktif mengajar.
b. Kriteria untuk aspek penelitian
Untuk aspek penelitian kriteria evaluatifnya se
bagai berikut:
1) Pelaksnaan penelitian oleh tenaga edukatif dikatakan
efektif, jika tenaga edukatif aktif melaksnakan pe
nelitian, dengan indikator hasil penelitian.
2) Tenaga edukatif efektif melaksanakan penelitian, jik
ka ia mempunyai kemampuan yang tinggi untuk melaksa
nakan penelitian.
3) Pelaksanaan penelitian oleh tenaga edukatif efektif,
jika tenaga peneliti mempunyai motivasi yang tinggi
untuk melaksanakan penelitian.
79
c. Kriteria untuk aspek pengabdian pada masyarakat
Untuk pengabdian pada masyarakat kriteria evalua
tifnya sebagai berikut:
1) Tenaga edukatif efektif melaksanakan pengabdian pada
masyarakat, jika kegiatan-kegiatan yang dilaksanakannya sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
2) Tenaga edukatif efektif melaksnakan pengabdian pada
masyarakat, jika ia aktif raelakukan kegiatan pengab
dian pada masyarakat, dengan indikator kegiatan yang
telah dilaksnakan.
3) Tenaga edukatif efektif melaksnakan pengabdian pada
masyarakat, jika ia memiliki motivasi yang tinggi
untuk melaksnakan kegiatan itu.
D. Uji Validitas. Reliabilitas. dan Normalitas
1. Uji Validitas
"Suatu alat pengukur dikatakan valid, jika alat
itu mengukur apa yang harus diukur oleh alat itu"
(S. Nasution, 1982:86). Validitas suatu instrumen untuk
suatu penelitian perlu diukur, agar supaya mendapatkan
data yang valid (shahih).
Pengujian validitas instrumen I dengan uji daya
pembeda dengan menggunakan uji-t terhadap skor-skor jawaban dari kelompok tinggi dan skor-skor dari kelompok
rendah.
Analisis ini menggunakan rumus:
>!0
o
1 ~
*-
V^-
2
+
1
—
—
(Sudjana, 1983:232)
1
n2
Untuk mendapatkan nilai S menggunakan rumus:
s = \ /(nj-nvMn^- 1)S22
n1 + n2 " 2
Dari 15 responden yang diteliti diperoleh
nilai
sebagai berikut:
159
156
149
140
139
135
130
107
105
99
126
123
121
116
111
Dari data di atas nilai 126 merupakan titik tengah. Ni
lai-nilai yang berada di atas nilai 126 tergolong kata
gori nilai-nilai tinggi, sedangkan nilai-nilai yang
berada di bawah nilai 126 tergolong katagori nilai-nilai
rendah.
Untuk uji daya pembeda ini digunakan rurausan hi
potesis sebagai berikut:
H0 ''H.\ ~^2 ' Tidak terdapat perbedaan rata-rata yang
signifikan antara nilai-nilai kelompok
tinggi dengan nilai-niali kelompok ren dah.
Dari hasil perhitungan (lihat lampiran)
dipero
leh nilai thit^ = 6,16. Pada taraf signifikansi 0,99
ttab. =3»06' Dengan demikian maka thit>6,l6^ tt b 3,06.
7—r
81
Berarti bahwa thit berada di luar daerah
penerimaan
hipotesis. Kesimpulan HQ ditolak, artinya terdapat per
bedaan rata-rata yang signifikan antara nilai-nilai ke
lompok tinggi dengan nilai-nilai kelompok rendah, maka
instrumen adalah valid.
Untuk menentukan tingkat ketepatan
pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan menggunakan indeks validitas,
yaitu:
ft - fr
nt
Berdasarkan analisis menggunakan indeks validitas
nyata ada beberapa item yang tidak valid, yaitu
ter
item-
item 5, 26, 27t 28, dan 45. Item-item yang tidak valid
ini selanjutnya tidak dianalisis.
2. Uji Reliabilitas
"Pengertian reliabilitas menunjuk pada ketetapan
(konsistensi) dari nilai yang diperoleh sekelompok individu dalam kesempatan yang berbeda dengan test yang
sama ataupun yang itemnya ekuivalen" (Conny Semiawan,
1982:59). Jadi suatu alat ukur yang reliabel senantiasa
akan menunjukkan hasil yang sama pada pengukuran yang
berbeda.
Untuk menguji reliabilitas instrumen I digunakan
metode "split-half" dari Spearman Brown. Caranya adalah
menghitung korelasi (r) dari pertanyaan-pertanyaan yang
bernomor genap dengan pertanyaan-pertanyaan yang
82
bernomor ganjil. Nilai-nilai yang didapat dari belahan
X (ganjil) dikorelasikan dengan nilai-nilai dari belah
an Y (genap). Analisis ini menggunakan rumus Pearson
sebagai berikut:
(XY) - K(M )(M )
r =
__£
i
V (X2 -NMx2)(v2 -m^2)
Untuk mendapatkan koefisien korelasi keseluruhan
test
menggunakan rumus Spearman Brown sebagai berikut:
r,
=
1 "
2r
1 + r
Untuk menguji signifikansi indeks korelasi
digunakan
rumus sebagai berikut:
Pengujian reliabilitas ini menggunakan hipotesis
sebagai berikut:
H0 if = 0 ;Tidak terdapat korelasi yang signifikan
antara kelompok X dengan kelompok Y.
Dari hasil perhitungan (lihat lampiran) dipero
leh hasil r = 0,97. Koefisien korelasi keseluruhan rl .
0,83. Untuk menguji taraf signifikansi dihitung t=
14,28. Pada taraf kepercayaan 0,99 dan dk n -2=13,
*tab. =3,01. Jadi thlt# =14,28 > ttab# =3,01.
Kesimpulan HQ ditolak, berarti terdapat korelasi
yang
83
signifikan antara kelompok X dengan kelompok Y. Dengan
demikian maka instrumen I reliabel.
3. Uji Normalitas
Guna mengetahui apakah data yang diperoleh ada
lah data parametrik atau non parametrik, maka perlu di
lakukan uji normalitas. Uji normalitas ini menggunakan
rumus chi kuadrat ijC2), dengan rumus sebagai berikut:
fe
a. Distribusi Data Instrumen I Golongan IV
Uji normalitas distribusi frekuensi data instru
men I tenaga edukatif golongan IV menggunakan uji
chi
kuadrta dengan rumus seperti di atas. Dari hasil perhi
tungan (lihat lampiran) diperoleh nilaijX.2 = 6,61.
Pada taraf kepercayaan 0,99 dengan dk = 4, nilai 9C2
table = \3tj,% Dengan demikian^£2hit. /yj-tab.
Kesimpulan data yang diperoleh dari instrumen I berasal
dari populasi yang berdistribusi normal. Lebih jelas
dapat dilihat pada grafik poligon berikut.
O S2S ?2s? ioZ.5
WHS 122,9
i^Z,
TENAGA EDUKATIF DALAM MELAKSANAKAH
FUNG^T AKADEM1K Dl UNiVERSITAS SRIWIJAYA
TESIS
Ciajukan kepada Panitia Ujian Tesis
In3titut iteguruan dan ll.nu Pendidikan Bandung
Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Program Pasca SarJana
Bidang Studi Ad.ninistrasi Pendidikan
Oieh
A. DJUNAIDI WARHAN
No. Pokok : 395 /A /XVI • 8
FAKULTAS
PASCA
SARJANA
1NSTITUT KEGURUAN DAN ILMU FEND1DIXAM
BANDUNG
198 8
DISETUJUI
DAN
DISAHKAN
OLEH
PEMBIMBIN£
Prof. DR. Oteng Sutssna. M. Se. Ed.
Pembimbing
I
^DR-TWoJ
FAKUITAS
PASCA
SARJANA
INSTITIIT KEGURUAN DAN IIMU PENDIDIKAM
BANDUNG
19 8 8
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN TIM PEMBIMBING
ii
KATA PENGANTAR
til
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
BAB I
BAB II
ix
PENDAHULUAN
!
A. Masalah
^
B. Tujuan Penelitian
H
C. Pentingnya Penelitian
12
KONSEP-KONSEP DASAR YANG RELEVAN
DENGAN
PERMASALAHAN
1if
A. Konsep-konsep Dasar Tentang
Adminis-
trasi Pendidikan
B. Penilaian
lif
^
C. Pengerabangan
?e
D. Efisiensi dan Efektivitas
E. Sistem Kredit Semester
40
45
F. Proses Belajar-Mengajar
5^
G. Kesimpulan Hasil Studi Kepustakaan. . 64
BAB III PROSEDUR PENELITIAN
6o
A. Populasi dan Sampel
69
B. Anggapan Dasar dan Hipotesis
72
vi
Halaman
C. Metode Penelitian dan Teknik
Pengum-
pulan Data
7^
D. Uji Validitas, Rellabilitae, dan Nor
mal! tas
BAB IV
BAB V
79
HASIL PENELITIAN
88
A. Pengolahan Data
88
B. Ringkasan Hasil Penelitian
150
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1%
A. Kesimpulan. .
!55
B. Rekomendasi
j^g
DAFTAR KEPUSTAKAAN
l65
LAMPIRAN-LAMPIRAN
-, 68
Lampiran A. Instrumen Penelitian
168
Laiflpiran B. Perhitungan Statlstik
19/+
Lampiran C. Perizinan Penelitian
227
vii
DAFTAR TABEL
Panel
Halaman
1. Wilayah Kerja Admtnlstrasi Pendidikan. ...
2. Penyebaran Anggota Populasi Berdasarkan
16
Fa
kultas dan Golongan
71
3. Penyebaran Anggota Sampel Berdasarkan Fakul
tas dan Golongan
71
h. Efektivitas Pelaksanaan Pendidikan dan Pengajaran ..,»...
91
5. Perbedaan Penampilan Tenaga Edukatif Golong
an IV dan III Aspek Pendidikan dan Pengajaran
96
6. Produktivitas UNSRI 1981 - 1985
108
7. Efektivitas Pelaksanaan Penelitian
112
8. Perbedaan Penampilan Tenaga Edukatif Golong
an IV dan III Aspek Penelitian .......
116
9. Banyaknya Penelitian yang Dilaksanakan oleh
Masing-masing Fakultas atas Biaya DIP UNSRI
dan DIP DP3M
125
10. Efektivitas Pelaksanaan Pengabdian pada Masyarakat
,^2
11. Perbedaan Penampilan Tenaga Edukatif Golong
an IV dan III Aspek Pengabdian pada Masyara-
kat
135
12. Hambatan Pelaksanaan Pengabdian pada Masyara
kat
136
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Poligon Frekwensi Instrumen I Golongan IV . .
83
2. Poligon Frekwensi Instrumen I Golongan III. .
8/+
3. Poligon Frekwensi Instrumen II Golongan IV. .
85
if. Poligon Frekwensi. Instrumen II Golongan III .
86
5. Poligon Frekwensi Instrumen III Golongan IV .
86
6. Poligon Frekwensi Instrumen III Golongan III.
87
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Masaiah
1. Latar Belakang Masalah
Dalam era pembangunan dewasa ini, pendidikan
di
Indonesia berperan sebagai sarana pembangunan.
Pendi
dikan merupakan investasi, yang mempersiapkan
tenaga-
tenaga trampil untuk melaksanakan pembangunan.
Jumlah
penduduk yang besar dan terdidik baik merupakan
modal
dasar dalam meningkatkan kemajuan di berbagai
bidang,
seperti teknologi, Industri, ekonomi, dan sosial.
Akan
tetapi jumlah penduduk yang besar tanpa terdidik
baik
merupakan beban bagi pembangunan. Tuntutan untuk
me
ningkatkan kemajuan di atas akan mempengaruhi
proses
pendidikan, pengelolaan kelembagaan, dan khususnya pe
ngelolaan tugas-tugas pokok tenaga edukatif.
Guna merealisasikan maksud-maksud di atas berba
gai upaya telah dilakukan, antara lain penambahan sara
na fisik, pengadaan tenaga edukatif dari tingkat
seko-
lah dasar sampai ke perguruan tinggi, penambahan
fasi-
litas dan sumber belajar, peningkatan ktmampuan personil terutama yang berhubungan langaung dengan kegiatan
belajar-mengajar.
Pandayagunaam suaber daya manusia secara efektif
dan «fi8ien merupakan kondisi awal yang tak dapat
1
2
ditawar-tawar lagi dewasa ini. Kemajuan pesat di bidamg
ilmu pengetahuan dan teknologi seaakln memberikan
al-
ternatif untuk meningkatkan pelayanan ilmiah profesional dalam struktur dan fungsi kelembagaan. Keberhasilan
suatu usaha manusia dalam organisasi sangat ditentukan
oleh kualitas personil yang melaksanakan sejumlah tugas
untuk mencapai tujuan tertentu. Seperti yang
dikemuka-
kan Castetter "It is generally conceded that the
suc
cess of any human endeavor is closely related to
the
quality of the personnel who perform the tasks necessa
ry to the achievement of purpose,..." (Castetter, 1981:
k), Ini berarti bahwa operasi sistem kelembagaan sebenarnya tak lain dari usaha manusia yang terorganisir.
Kemampuan lembaga memberikan pelayanan yang bermutu sa
ngat ditentukan oleh kualitas personil yang terlibat
dalam proses dan tanggung jawab, baik secara individu
maupun kelompok yang ada dalam organisasi itu.
Program pendidikan adalah penting, namun
pada
akhirnya sangat tergantung pada manusia yang melaksana
kan program itu.
"K^alitaS Pr°Sram pendidikan bergantung tidak saja
pada konsep-konsep program yang cerdas tapi
juga
pada personil pengajar yang mempunyai kesanggupan
dan keinginan untuk berprestasi. Tanpa
personil
yang cakap dan efektif, program pendidikan yang diDangun di atas konsep-konsep yang cerdas serta dirancang dengan teliti pun dapat tidak berhasil"
(Oteng Sutisna, 1983:109).
Kualitas manusia dalam organisasi diukur dengan tingkat
3
kemampuan untuk melaksanakan tugas pokok yang
dibeban-
kan kepadanya dalam mencapai tujuan organisasi.
Untuk mencapai tujuan suatu lembaga tidak
dapat
dilakukan secara sendiri-sendiri oleh individu yang ada
dalam organisasi itu. Dengan kata lain untuk
mencapai
tujuan suatu lembaga perlu adanya kerja sama antara in
dividu dalam kelompok organisasi itu. Manusia organisa
si selalu terlibat dalam proses administrasi.
Lancar-
nya pelaksanaan tugas akan sangat tergantung pada
kua
litas manusia yang melaksanakannya melalui proses
yang
benar secara administratif. Demikian pula halnya dengan
lembaga pendidikan. Untuk mencapai tujuan
pendidikan
perlu adanya kerja sama berbagai pihak yang
terlibat
dalam mencapai tujuan itu.
Universitas atau Institut
baik negri
maupun
swasta adalah lembaga pendidikan tinggi, yang
diharap-
kan dapat menghasilkan tenaga-tenaga ahli
masing-masing. Guna mencapai tujuan lembaga
dibidangnya
pendidikan
tinggi, perlu rincian tugas pokok Universitas atau
In
stitut. Adapun tugas pokok Universitas atau Institut
adalah sebagai berikut:
"Tugas pokok Universitas/Institut adalah menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di atas perguruan
tingkat menengah dan memberikan pendidikan dan peng
ajaran berdasarkan kebudayaan dan kebangsanaan In
donesia dengan cara ilmiah yang meliputi pendidikan
dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku" (PP No. 5 Tahun 1980:ps 3).
Dengan demikian maka Universitas sebagai lembaga pendi
dikan tinggi secara formal melaksanakan tugas pokok se
bagai berikut:
a) Pendidikan dan pengajaran,
b) Penelitian, dan
c) Pengabdian pada masyarakat.
Tugas pokok tersebut merupakan missi perguruan tinggi
yang harus dllaksanakan oleh lembaga, terutama oleh te
naga edukatif (dosen) dan tenaga-tenaga lainnya. Dengan
kata lain bahwa tugas pokok tenaga edukatif di perguru
an tinggi meliputi ketiga tugas pokok universitas
se
perti tersebut di atas.
Untuk melaksanakan tugas pokok itu perlu penata-
an yang efektif dan efisien. Adalah tak mungkin
bagi
lembaga pendidikan untuk mencapai produktivitas
yang
tinggi tanpa disertai kemampuan administrasi yang memadai, khususnya pada tingkat pengelolaan pengajaran. Penataan institusi akan sangat mempengaruhi keluaran (out
put). Penentuan program akademik yang spesifik merupa
kan tanggung jawab universitas. Hal ini berarti
tenaga edukatif dalam unit organisasi universitas
bahwa
mem-
punyai tanggung jawab yang besar dalam menentukan prog
ram akademik.
Meningkatnya enrolment serta tuntutan peningkat-
an kualitas berarti semakin diperlukan peningkatan
layanan lembaga terhadap sasaran peserta didik,
pe
baik
5
dalam arti umum maupun khusus. Pelayanan yang
bersifat
umum adalah pelayanan yang diberikan selama peserta didik berpartisipasi di lembaga, sedangkan pelayanan khu
sus adalah pelayanan dalam proses pengajaran.
Proses belajar-mengajar tidak cukup hanya
ber-
tumpu pada aktivitas guru belaka atau dengan kata
lain
berpusat pada guru (teacher centered). Akan tetapi
ti
dak pula cukup hanya menitik beratkan pada
keaktifan
siswa saja (student centered). Melainkan haruslah mema-
dukan keaktifan antara guru mengajar dan siswa belajar.
Guna menjawab tuntutan seperti di atas, yakni
pening-
katan kualitas keluaran, perlu adanya peningkatan
kua
litas tenaga edukatif. Untuk meningkatkan kualitas
te
naga edukatif ini dapat dilakukan berbagai macam cara.
Peningkatan kualitas tenaga edukatif di perguruan ting
gi (dosen) tidak saja di bidang pendidikan dan
penga
jaran, melainkan juga di bidang penelitian dan
pengab
dian pada masyarakat.
Tujuan pendidikan tinggi di Indonesia
dalam hubungannya dengan proses pembangunan
dilihat
nasional
menurut Soeito adalah sebagai berikut:
"a. to make institution of higher learning
centres of advancement of science,
the
b. to educate students to have a deep sense of de
dication and high responsibility to future
of
the nation-, and
c. to encourage students to become useful for
national and regional development process"
(Soeito dalam Rihed, 1981 :13^f).
the
6
Tugas pokok tenaga edukatif atau kelompok penga-
jar di perguruan tinggi menurut PP No. 5 tahun 1980 se
bagai berikut:
"Kelompok pengajar mempunyai tugas
melaksanakan
pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdi
an pada masyarakat sesuai dengan bidang keahlian/
ilmunya, serta memberikan bimbingan kepada para mahasiswa dalam rangka memenuhi kebutuhan dan
minat
mahasiswa di dalam proses pendidikan" (PP No. 5 ta
hun 1980:ps 26).
Apabila dirinci maka tugas tenaga edukatif dalam kese-
luruhan proses pendidikan adalah sangat banyak dan beragam sifatnya. Bidang pendidikan dan pengajaran seper
ti memberikan kuliah, praktik laboratorium, studi
la-
pangan, mempersiapkan bahan-bahan perkuliahan, memerik-
sa pekerjaan mahasiswa. mengikuti seminar, diskusi
dan
sebagainya. Bidang penelitian seperti membimbing maha
siswa melakukan penelitian, melaksanakan penelitian se
cara mandiri, meningkatkan kemampuan meneliti,
menulis
buku-buku ilmiah dan sebagainya. Bidang pengabdian pada
masyarakat meliputi pelayanan masyarakat, pendidikan mamasyarakat, membimbing aktivitas mahasiswa. Soeito
me-
rinci tugas tenaga edukatif atau kelompok pengajar se
bagai berikut:
"In this study the term 'academic rjnk.' will refer
to professor, associate professor, assistant
fessor and lecturer (including instructor and
pro
assistant).
1- Their academic instructional activity include;
teaching, preparing leaching materiairWrectil
on of paper and theses at graduate level, super
vising graduate students in writing their theses,
doing laboratory work, conducting workshop and
8
proses administrasi, yaitu "...pekerjaan yang harus dijalankan, situasi dalam mana pekerjaan itu harus dilak-
sanakan, dan orang-orang yang terlibat" (Oteng Sutisna,
1983:149). Unsur-unsur itu membentuk suatu proses admi
nistrasi yang masing-masing unsur tak dapat
dipisah-
pisahkan.
Banyak pendapat para ahli tentang proses
admi
nistrasi (administrative process). Antara lain Castet -
ter (1981) mengemukakan proses administrasi sebagai
berikut; (a) planning (perencanaan), (b) organizing
(pengorganisasian), (c) directing (pengarahan), (d) con
trolling (pengendalian). Hendri Fayol seperti yang
di-
kutip oleh Hoy dan Miskel (1978) mengemukakan proses
administrasi sebagai berikut; (a) planning (perencana -
an), (b) organising (pengorganisasian), (c) commanding
(memerintah), (d) coordinating (pengkoordinasian), dan
(e) controlling (pengendalian). Sedangkan Oteng Sutisna
(1983) mengemukakan proses administrasi sebagai berikut;
(a) membuat putusan, (b) merencanakan, (c) mengorgani sasikan, (d) mengkomunikasikan, (e) mengkoordinasikan,
(f) mengawasi, dan (g) menilai.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, tampak
bahwa proses administrasi itu begitu kompleks.
Secara
sedehana proses administrasi dapat dikelompokkan seba
gai berikut; (a) perencanaan, (b) pelaksanaan, dan (c)
penilaian. Fungsi akademik yang dilaksanakan oleh
9
tenaga edukatif terjelma dalam proses tersebut.
Oleh
karena itu penelitian ini difokuskan pada pelaksanaan
fungsi akademik tenaga edukatif Universitas Sriwijaya.
2. Perurausan Masalah
Fungsi akademik tenaga edukatif (dosen) di
per
guruan tinggi adalah fungsi yang berkaitan dengan
pe
laksanaan proses belajar-mengajar dan kegiatan-kegiatan
ilmiah lainnya. Fungsi akademik ini diwujudkan
dalam
bentuk kegiatan-kegiatan pendidikan dan pengajaran, pe
nelitian, dan pengabdian pada masyarakat.
Peranan perguruan itnggi seperti yang
tertuang
dalam GBHN (1983) adalah sebagai berikut;
a) Perguruan itnggi sebagai pusat
pengembangan
ilmu dan teknologi serta pusat penelitian sesuai dengan kebutuhan masa sekarang dan
masa
mendatang.
b) Mendidik mahasiswa agar mampu menguasai
ilmu
dan teknologi.
Tampaknya GBHN (1983) ini memusatkan peranan
tinggi pada pengembangan ilmu dan penelitian.
perguruan
Peranan
perguruan tinggi menurut Koeshadi Hardjasoemantri
ada
lah:
"As a scientific institution, higher education con
ducts research and develops scientific activities
in the interest of progress in the field of science
and culture, on the understanding that every activ
ity is aimed at the enrichment of experience of in
dividuals as well as community" (Koesnadi Hardja soemantri, 1982:99).
10
Sedangkan tentang pengabdian pada masyarakat
Koesnadi
mengemukakan "What is meant by community service
are
programmes to give services and assistance to society,
directly or indirectly, by utilising various
skills
available in the university" (Koesnadi Hardjsoemantri,
1982:99).
Berdasarkan peranan perguruan tinggi serta fung
si tenaga edukatif di perguruan tinggi sebagaimana te
lah diuraikan di muka, masalah pokok penelitian ini ada
lah; Sejauh mana penampilan tenaga edukatif (dosen) da
lam melaksanakan fungsi akademik di Universitas Sriwi -
jaya. Fungsi akademik tenaga edukatif meliputi pendidik
an dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada ma
syarakat. Penelitian ini hanya terbatas pada kasus pe
nelitian di Universitas Sriwijaya saja dan selang waktu
penelitian. Tidak bermaksud untuk mengambil kesimpulan
secara umum.
Berdasarkan masalah pokok penelitian ini
maka
berbagai aspek yang diteliti tentang penampilan tenaga
edukatif dalam melaksanakan fungsi akademik, dengan me
ngemukakan beberapa pertanyaan penelitian sebagai be
rikut:
a. Sejauh mana penampilan tenaga edukatif di Universi -
tas Sriwijaya melaksanakan fungsi akademik aspek pen
didikan dan pengajaran ?
b. Sejauh mana penampilan tenaga edukatif di Universitas
11
Sriwijaya melaksanakan fungsi akademik aspek peneli
tian ?
c. Sejauh mana penampilan tenaga edukatif di Universi -
tas Sriwijaya melaksanakan fungsi akademik aspek
pengabdian pada masyarakat ?
d. Sejauh mana pengaruh latar belakang golongan
dalam
penampilan tenaga edukatif melaksanakan fungsi aka
demik ?
Guna melihat kaitan antara peranan tenaga eduka
tif dalam melaksanakan fungsi akademik untuk mencapai
tujuan pendidikan secara efektif dan efisien digambarkan
dalam paradigma sebagai berikut:
PARADIGMA PENELITIAN
Tenaga
Missi Perguruan
Edukatif
Tinggi
Penampilan
tenaga edu
katif
Pendidikan &
Pengajaran
Manajemen
fungsi
Efektivitas
&
akademik
Efisiensi
Pengabdian
pada
Masyarakat
Penelitian
Feed back
<
12
B.
Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Faktor manusia sangat menentukan dalam
mencapai
tujuan organisasi. Demikian pula dalam mencapai
tujuan
suatu Universitas, tenaga edukatif sebagai salah
satu
faktor manusia akan sangat berperan. Oleh karena itulah
penelitian ini secara umum ingin
mengetahui penampilan
tenaga edukatif dalam melaksanakan fungsi akademik
di
Universitas Sriwijaya.
2.
Tujuan Khusus
Untuk mencapai tujuan umum di atas, dalam pelak
sanaan penelitian perlu dijabarkan dalam tujuan yang lebih khusus sebagai berikut:
a. Berupaya untuk mengadakan evaluasi tentang
pelaksa
naan fungsi akademik oleh tenaga edukatif, yang
me-
liputi aspek-aspek;
1) Pendidikan dan pengajaran,
2) Penelitian, dan
3) Pengabdian pada masyarakat.
b. Untuk memperoleh gambaran tentang penampilan
edukatif dalam melaksanakan fungsi akademik
tenaga
dilihat
dari latar belakang golongan.
C. Pentingnya Penelitian
Sebagaimana telah diuraikan di rauka
penelitian
ini merupakan studi evaluatif tentang penampilan tenaga
13
edukatif dalam melaksanakan fungsi akademik di Univer
sitas Sriwijaya. Dari studi evaluatif ini diharapkan
diperoleh
umpan balik guna salah satu bahan
pertim-
bangan dalam manajemen personil akademik.
1. Dipandang dari segi praktis, penelitian ini diharap
kan dapat:
a) Merupakan umpan balik bagi personil akademik (te
naga edukatif) guna meningkatkan kemampuan profesionalnya.
b) Merupakan masukan bagi institusi sebagai salah sa
tu bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan
pengembangan personil, khususnya personil akademik.
2. Dari segi teoritis, penelitian ini berguna untuk pe
ngembangan ilmu administrasi pendidikan, khususnya
administrasi personil.
Penelitian tentang masalah ini dilaksanakan ber
dasarkan beberapa pertimbangan yaitu:
a. Masalah ini menarik untuk diteliti, karena
berguna
untuk meningkatkan kemampuan personil, khususnya per
sonil akademik.
b. Masalah ini erat kaitannya dengan bidang studi yang
dipelajari, dan latar belakang pengetahuan dan
ke
mampuan yang dimiliki, terutama yang berkaitan
de
ngan manajemen personil.
c. Masalah ini dapat diteliti.
d. Penelitian ini ditunjang oleh sumber-sumber yang ada.
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah semua karakteris-
tik penampilan tenaga edukatif di Universitas Sriwijaya
dalam melaksanakan fungsi akademik. Fungsi akademik te
naga edukatif di perguruan tinggi meliputi tig
fungsi
pokok, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan
pengabdian pada masyarakat.
Adapun anggota populasi dalam penelitian ini te
naga edukatif tetap di Universitas Sriwijaya.
Adapun
Universitas Sriwijaya ini bertempat di kota Palembang,
terdiri dari enam fakultas dengan tenaga edukatif tetap
berjumlah 779 orang, rinciannya sebagai berikut:
1) Fakultas Ekonomi (FE) sebanyak 115 orang.
2) Fakultas Hukum (FH) sebanyak 71 orang.
3) Fakultas Teknik (FT) sebanyak 104 orang.
4) Fakultas Kedokteran (FK) sebanyak 161 orang.
5) Fakultas Pertanian (FP) sebanyak 124 orang.
6) Faklutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
sebanyak 204 orang.
2. Sampel
Sampel penelitian ini adalah karakteristik
nampilan tenaga edukatif (dosen) pada Universitas
69
/ -
pe
70
Sriwijaya yang terpilih menjadi anggota sampel.
tapkan anggota sampel dilakukan dengan cara
Mene-
sampling
petala acakan proporsional.
Menentukan ukuran sampel menggunakan "pendekatan
distribusi normal kepada binomial" (Sudjana, 1984:208).
Dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
hx
Berdasarkan rumus tersebut di atas, dengan koefisien
kepercayaan 0,05 dan beda 0,06 maka didapatkan n seba
gai berikut:
v.
.
/
n> 0,50 (1 - 0,50) f
S645 V
V
0,06 /
-
2
)
n > 0,25 x 751,67 =
n y 187,92
Berarti bahwa sampel harus lebih besar dari 187 92.
Dalam penelitian ini sampel berjumlah 195, dengan distirbusi sebagai berikut}
1) FE sebanyak 35 orang,
2) FH sebanyak 16 orang,
3) FT sebanyak 22. orang,
4) FK sebanyak 40 orang,
5) FP sebanyak 32 orang, dan
6) FKIP sebanyak 50 orang.
Penyebaran anggota populasi lebih jelas pada tabel.
71
TABEL 2
PENYEBARAN ANGGOTA POPULASI BERDASARKAN
FAKULTAS DAN GOLONGAN
Golongan
No.
Fakultas
Jumlah
IV
Ill
1.
F.
Ekonomi
35
80
115
2.
F.
Hukum
18
53
71
3.
F.
Teknik
9
95
104
4.
F.
Kedoteran
28
133
161
5.
F. Pertanian
24
100
124
6.
FKIP
55
149
204
169
610
779
1
Jumlah
Sumbe r:
UNSRI, 26 September 1986.
TABEL 3
PENYEBARAN ANGGOTA SAMPEL BERDASARKAN
FAKULTAS DAN GOLONGAN
Golongan
No.
Fakultas
r
oumian
IV
III
15
20
35
1.
F.
Ekonomi
2.
F.
Hukum
4
12 .
16
3.
F.
Teknik
6
16
22
4.
F. Kedokteran
10
30
40
5.
F. Pertanian
10
22
32
6.
FKIP
20
30
50
65
130
195
Jumlah
.72
Populasi dan sampel penelitian ini dibatasi hanya tena
ga edukatif tetap saja. Hal ini didasarkan pada asumsi
bahwa tenaga edukatif tetap yang secara fungsional mem
berikan gambaran secara menyeluruh penampilan tenaga
edukatif dalam melaksanakan fungsi akademik. Tenaga
edukatif tidak tetap disamping bersifat temporer yang
sewaktu-waktu dapat diganti, secara fungsional lebih
banyak berfungsi dalam aspek pendidikan dan pengajaran
saja.
B. Anggapan Dasar dan Hipotesis
1. Anggapan Dasar
Dalam suatu penelitian perlu adanya suatu
ang
gapan dasar yang menunjang hipotesis. Anggapan dasar
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Sumber daya manusia adalah faktor yang sangat
menentukan untuk mencapai tujuan suatu orga
nisasi.
2) Keberhasilan usaha manusia sangat ditentukan
oleh kualitas personil yang melaksanakan
se-
juaah tugas untuk mencapai tujuan tertentu.
3) Untuk mencapai tujuan pendidikan, tenaga peng
ajar merupakan komponen yang sangat menentu kan.
4) Tenaga edukatif mempunyai tanggung jawab un
tuk melaksanakan fungsi pokok organisasi per
guruan tinggi.
73
5) Penampilan tenaga edukatif merupakan cerminan
kemampuan dalam melaksanakan sejumlah tugas
yang dibebankan, yang mempunyai peranan
pen
ting untuk meningkatkan efisiensi dan efekti
vitas pendidikan.
2. Hipotesis
Adapun hipotesis dalam penelitian ini terdiri
atas hipotesis utama dan hipotesis kerja sebagai beri kut:
Hipotesis utama bahwa tidak terdapat perbedaan
penampilan antara tenaga edukatif golongan IV dengan
tenaga edukatif golongan III dalam melaksanakan fungsi
akademik di Universitas Sriwijaya. Dari hipotesis utama
ini dikembangkan hipotesis kerja:
1) Tidak terdapat perbedaan antara tenaga edukatif go
longan IV dengan golongan III dalam melaksanakan
fungsi akademik aspek pendidikan dan pengajaran.
2) Tidak terdapat perbedaan antara tenaga edukatif go
longan- IV dengan golongan III dalam melaksanakan
fungsi akademik aspek penelitian.
3) Tidak terdapat perbedaan antara tenaga edukatif go
longan IV dengan golongan III dalam
melaksanakan
fungsi akademik aspek pengabdian pada masyarakat.
74
C. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam peneliti
an ini adalah metode deskriptif analitik. Guna menda -
patkan gambaran secara empirik keadaan yang
sedang
berlangsung.
2. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan, diguna kan berbagai macam cara, yaitu:
a* Anf^t» diSunakan untuk mendapatkan data dari
para
tenaga edukatif yang dijadikan sampel.
b* Wa^--ra' dilakukan untuk mendapatkan data dari pa
ra pejabat yang terlibat langsung dalam pengelolaan
fungsi akademik tenaga edukatif, yaitu:
1) Dekan-dekan dilingkungan Universitas Sriwijaya.
2) Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasis waan (BAAK).
3) Pimpinan Pusat Penelitian.
4) Pimpinan Pusat Pengabdian pada Masyarakat.
C* Do^un^tasi, untuk mendapatkan data dalam bentuk dokumen yang diperlukan.
3. Pelaksanaan Pengumpulan Data
Pelaksanaan pengumpulan data dimuali pada bulan
Nopember 1986, setelah mendapatkan persetujuan dari pihak-pihak yang berwenang, yaitu:
75
a. Rektor IKIP Bandung, dengan surat Rektor IKIP
Ban
dung Nomor: 5851/PT.25.R.I/1986 tertanggal 17 Oktober 1986.
b. Kepala Direktorat Sosial Politik Propensi Daerah
Tingakt I Jawa Barat, dengan surat nomor: 070.2/4953
tertanggal 27 Oktober 1986.
c. Rektor Universitas Sriwijaya Palembang, dengan surat
nomor: XI-3094/PT 11.12/9/1986 tertanggal 3 Nopember
1986.
Pelaksanaan pengumpulan data selesai pada bulan
Januari 1987 berdasarkan surat keterangan dari rektor
Universitas Sriwijaya nomor: 2-604 RT/PT 11.H 14/N/1987
tertanggal 13 Februari 1987.
4. Pedoman Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari lapangan diolah dan di-
analisis guna mendapatkan hasil dari penelitian ini.
Pengolahan data kuantitat.if menggunakan formula-formula
statistika, yaitu t-test. Guna membandingkan efisiensi
performans tenaga edukatif senior (golongan IV) dengan
tenaga edukatif yunior (golongan III). Pengolahan data
kualitatif menggunakan analisis deskriptif.
Rasional dalam menganalisis angket
Dalam menganalisis angket pertama yaitu aspek
pendidikan dan pengajaran menggunakan skala interval
1 - 4.
Untuk pertanyaan/pernyataan yang positif maka
76
alternatif jawaban tidak pernah (TP) bernilai 1, kadangkadang (KD) bernilai 2, sering (SR) bernilai 3, dan se
lalu (SL) bernilai 4. Sedangkan untuk pertanyaan/pernyataan negatif adalah sbaliknya, TP bernilai.4, KD berni
lai 3, SR bernilai 2, dan SL bernilai 1. Sehingga diper
oleh skor dari tiap-tiap responden minimum 40 dan raaksi-
mum 160. Dari skor tiap-tiap.responden ini akan dipero
leh skor rata-rata.
Dalam menganalisis angket kedua yaitu aspek pene
litian juga menggunakan skala interval 1 -.' 4. Untuk mem
berikan nilai item-item yang berkenaan dengan kegiatan
penelitian yang dilakukan tenaga edukatif selang lima
tahun terakhir ditetapkan kriteria penilaian tidak per
nah melakukan bernilai 1, yang melakukan kegiatan satu
kali bernilai 2, yang melakukan dua kali bernilai 3, dan
yang melakukan tiga kali atau lebih bernilai 4. Dengan
demikian maka akan diperoleh skor dari tiap-tiap respon
den minimum 18 dan maksiraum 72. Item-item yang tidak di-
analisis dengan menggunakan skala 1 - 4, dianalisis meng
gunakan chi kuadrat { 0£. ),
Dalam menganalisis angket ketiga yaitu aspek
pengabdian pada masyarakat digunakan pula skala interval
1-4. Untuk memberikan nilai pada setiap item didasar
kan pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh tenaga
edukatif dibidang pengabdian pada masyarakat selang li
ma tahun terakhir ini.
77
Adapun pemberian nilai ditetapkan kriteria penilaian
untuk yang tidak melakukan kegiatan-kegiatan bernilai
1, yang melakukan kegiatan satu kali bernilai 2, yang
melakukan kegiatan dua kali bernilai 3, dan yang mela
kukan kegiatan tiga kali atau lebih bernilai 4. Dengan
demikian maka akan diperoleh skor dari tiap-tiap respon
den minimum 7 dan maksimum 28. Item-item yang tidak dianalisis dengan menggunakan skala 1 - i+, dianalisis
menggunakan chi kuadrat (*V ).
Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa aspek
penelitian dan pengabdian pada masyarakat sebagai komponen dari tri dharma perguruan tinggi wajib dilaksana
kan oleh tenaga edukatif. Selain itu kegiatan peneliti
an maupun pengabdian pada masyarakat merupakan syarat
guna promosi kepangkatan.
Rasional dalam menganalisis hasil wawancara dan dokumentasi.
Untuk menganalisis data lapangan. yang berupa da
ta hasil wawancara dan dokumentasi menggunakan analisis
kwalitatif. Yaitu dengan mendeskripsikan data yang te
lah dikelorapok-kelompokkan berdasarkan jenis dan macamnya. Guna menentukan taraf efektivitas performans tena
ga edukatif dalam melaksanakan ketiga aspek yang dite
liti ditetapkan kriteria evaluatif bagi keperluan studi
ini.
78
a. Kriteria untuk aspek pendidikan dan Pengajaran
Untuk aspek pendidikan dan pengajaran kriteria
evaluatifnya sebagai berikut:
1) Tenaga edukatif "baik melaksnanakan pengajaran, jika
ia mempersiapkan kegiatan perkuliahan.
2) Tenaga edukatif "baik" melaksnakan pengajaran, jika
ia menggunakan metode yang bervariasi dalam kegiatan
belajar-mengajar.
3) Tenaga edukatif "baik" melaksnakan pengajaran, jika
ia menggunakan media pengajaran yang bervariasi da
lam kegiatan belajar-mengajar.
4) Tenaga edukatif "baik" melaksanakan pengajaran,jika
ia aktif mengajar.
b. Kriteria untuk aspek penelitian
Untuk aspek penelitian kriteria evaluatifnya se
bagai berikut:
1) Pelaksnaan penelitian oleh tenaga edukatif dikatakan
efektif, jika tenaga edukatif aktif melaksnakan pe
nelitian, dengan indikator hasil penelitian.
2) Tenaga edukatif efektif melaksanakan penelitian, jik
ka ia mempunyai kemampuan yang tinggi untuk melaksa
nakan penelitian.
3) Pelaksanaan penelitian oleh tenaga edukatif efektif,
jika tenaga peneliti mempunyai motivasi yang tinggi
untuk melaksanakan penelitian.
79
c. Kriteria untuk aspek pengabdian pada masyarakat
Untuk pengabdian pada masyarakat kriteria evalua
tifnya sebagai berikut:
1) Tenaga edukatif efektif melaksanakan pengabdian pada
masyarakat, jika kegiatan-kegiatan yang dilaksanakannya sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
2) Tenaga edukatif efektif melaksnakan pengabdian pada
masyarakat, jika ia aktif raelakukan kegiatan pengab
dian pada masyarakat, dengan indikator kegiatan yang
telah dilaksnakan.
3) Tenaga edukatif efektif melaksnakan pengabdian pada
masyarakat, jika ia memiliki motivasi yang tinggi
untuk melaksnakan kegiatan itu.
D. Uji Validitas. Reliabilitas. dan Normalitas
1. Uji Validitas
"Suatu alat pengukur dikatakan valid, jika alat
itu mengukur apa yang harus diukur oleh alat itu"
(S. Nasution, 1982:86). Validitas suatu instrumen untuk
suatu penelitian perlu diukur, agar supaya mendapatkan
data yang valid (shahih).
Pengujian validitas instrumen I dengan uji daya
pembeda dengan menggunakan uji-t terhadap skor-skor jawaban dari kelompok tinggi dan skor-skor dari kelompok
rendah.
Analisis ini menggunakan rumus:
>!0
o
1 ~
*-
V^-
2
+
1
—
—
(Sudjana, 1983:232)
1
n2
Untuk mendapatkan nilai S menggunakan rumus:
s = \ /(nj-nvMn^- 1)S22
n1 + n2 " 2
Dari 15 responden yang diteliti diperoleh
nilai
sebagai berikut:
159
156
149
140
139
135
130
107
105
99
126
123
121
116
111
Dari data di atas nilai 126 merupakan titik tengah. Ni
lai-nilai yang berada di atas nilai 126 tergolong kata
gori nilai-nilai tinggi, sedangkan nilai-nilai yang
berada di bawah nilai 126 tergolong katagori nilai-nilai
rendah.
Untuk uji daya pembeda ini digunakan rurausan hi
potesis sebagai berikut:
H0 ''H.\ ~^2 ' Tidak terdapat perbedaan rata-rata yang
signifikan antara nilai-nilai kelompok
tinggi dengan nilai-niali kelompok ren dah.
Dari hasil perhitungan (lihat lampiran)
dipero
leh nilai thit^ = 6,16. Pada taraf signifikansi 0,99
ttab. =3»06' Dengan demikian maka thit>6,l6^ tt b 3,06.
7—r
81
Berarti bahwa thit berada di luar daerah
penerimaan
hipotesis. Kesimpulan HQ ditolak, artinya terdapat per
bedaan rata-rata yang signifikan antara nilai-nilai ke
lompok tinggi dengan nilai-nilai kelompok rendah, maka
instrumen adalah valid.
Untuk menentukan tingkat ketepatan
pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan menggunakan indeks validitas,
yaitu:
ft - fr
nt
Berdasarkan analisis menggunakan indeks validitas
nyata ada beberapa item yang tidak valid, yaitu
ter
item-
item 5, 26, 27t 28, dan 45. Item-item yang tidak valid
ini selanjutnya tidak dianalisis.
2. Uji Reliabilitas
"Pengertian reliabilitas menunjuk pada ketetapan
(konsistensi) dari nilai yang diperoleh sekelompok individu dalam kesempatan yang berbeda dengan test yang
sama ataupun yang itemnya ekuivalen" (Conny Semiawan,
1982:59). Jadi suatu alat ukur yang reliabel senantiasa
akan menunjukkan hasil yang sama pada pengukuran yang
berbeda.
Untuk menguji reliabilitas instrumen I digunakan
metode "split-half" dari Spearman Brown. Caranya adalah
menghitung korelasi (r) dari pertanyaan-pertanyaan yang
bernomor genap dengan pertanyaan-pertanyaan yang
82
bernomor ganjil. Nilai-nilai yang didapat dari belahan
X (ganjil) dikorelasikan dengan nilai-nilai dari belah
an Y (genap). Analisis ini menggunakan rumus Pearson
sebagai berikut:
(XY) - K(M )(M )
r =
__£
i
V (X2 -NMx2)(v2 -m^2)
Untuk mendapatkan koefisien korelasi keseluruhan
test
menggunakan rumus Spearman Brown sebagai berikut:
r,
=
1 "
2r
1 + r
Untuk menguji signifikansi indeks korelasi
digunakan
rumus sebagai berikut:
Pengujian reliabilitas ini menggunakan hipotesis
sebagai berikut:
H0 if = 0 ;Tidak terdapat korelasi yang signifikan
antara kelompok X dengan kelompok Y.
Dari hasil perhitungan (lihat lampiran) dipero
leh hasil r = 0,97. Koefisien korelasi keseluruhan rl .
0,83. Untuk menguji taraf signifikansi dihitung t=
14,28. Pada taraf kepercayaan 0,99 dan dk n -2=13,
*tab. =3,01. Jadi thlt# =14,28 > ttab# =3,01.
Kesimpulan HQ ditolak, berarti terdapat korelasi
yang
83
signifikan antara kelompok X dengan kelompok Y. Dengan
demikian maka instrumen I reliabel.
3. Uji Normalitas
Guna mengetahui apakah data yang diperoleh ada
lah data parametrik atau non parametrik, maka perlu di
lakukan uji normalitas. Uji normalitas ini menggunakan
rumus chi kuadrat ijC2), dengan rumus sebagai berikut:
fe
a. Distribusi Data Instrumen I Golongan IV
Uji normalitas distribusi frekuensi data instru
men I tenaga edukatif golongan IV menggunakan uji
chi
kuadrta dengan rumus seperti di atas. Dari hasil perhi
tungan (lihat lampiran) diperoleh nilaijX.2 = 6,61.
Pada taraf kepercayaan 0,99 dengan dk = 4, nilai 9C2
table = \3tj,% Dengan demikian^£2hit. /yj-tab.
Kesimpulan data yang diperoleh dari instrumen I berasal
dari populasi yang berdistribusi normal. Lebih jelas
dapat dilihat pada grafik poligon berikut.
O S2S ?2s? ioZ.5
WHS 122,9
i^Z,