GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA-TANDA PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN 2013.

(1)

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA-TANDA PROSES PERSALINAN DI

PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat dalam Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan

Oleh :

Fazria Dwi Putri Maharti NIM. 1008854

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Trimester Iii

Tentang Tanda-Tanda Proses Persalinan Puskesmas Singandaru

Kota Serang Tahun 2013

Oleh

Fazria Dwi Putri Maharti

Sebuah karya tulis ilmiah yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Fazria Dwi Putri Maharti Universitas Pendidikan Indonesia


(3)

(4)

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA-TANDA PROSES PERSALINAN DI

PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN 2013

Oleh :

Fazria Dwi Putri Maharti 1008854

ABSTRAK

Persiapan persalinan sebelum masa bersalin tiba merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh ibu dan keluarga. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap persiapan persalinan adalah gambaran tingkat pengetahuan terhadap persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang tanda-tanda proses persalinan. Penelitian menggunakan desain deskriptif kuantitatif pada sampel 80 orang. Teknik sampling menggunakan simple random sampling. Instrumen berupa kuesioner dengan 21 soal dan selanjutnya diolah secara analisis univariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat separuhnya responden yaitu 40 orang (50%) memiliki pengetahuan baik, hampir separuhnya responden yaitu 31 orang (39%) memiliki pengetahuan cukup, dan sebagian kecil responden yaitu 9 orang (11%) memiliki pengetahuan kurang. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam terus menjalankan program-program keperawatan maternitas.

Kata Kunci : tingkat pengetahuan, primigravida dan tanda-tanda proses persalinan


(5)

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR...i

UCAPAN TERIMAKASIH ...ii

ABSTRAK...iv

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR TABEL...vii

DAFTAR BAGAN...viii

DAFTAR GAMBAR ...ix

DAFTAR LAMPIRAN...x

BAB 1 PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang Masalah...1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah...6

1.3 Tujuan Penelitian...6

1.4 Manfaat Penelitian...7

1.5 Struktur/Sistematika Penulisan ...7

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN...9

2.1 Kajian Pustaka...9

2.1.1 Konsep Pengetahuan...9

2.1.2 Konsep Kehamilan...13

2.1.3 Konsep Kehamilan Primigravida Trimester III...16

2.1.4 Konsep Proses Persalinan ...18

2.1.5 Konsep Nyeri...24

2.2 Kerangka Pemikiran...27

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN...28

3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian...28

3.1.1 Lokasi Penelitian...28

3.1.2 Waktu Penelitian...28

3.1.3 Subjek Penelitian...28

3.2 Desain Penelitian...30

3.3 Metode Penelitian...30

3.4 Definisi Operasional...31

3.5 Instrumen Penelitian...32

3.6 Proses Pengembangan Instrumen...34

3.7 Teknik Pengumpulan Data...37

3.8 Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data...37

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...40

4.1 Hasil Penelitian...40

4.2 Pembahasan...42

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN...45

5.1 Kesimpulan...45


(6)

vi

DAFTAR PUSTAKA...47

RIWAYAT HIDUP...49


(7)

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 2.1 Batas Atas Statistik Tahap Pertama dan Tahap Kedua Persalinan...23

Tabel 3.1 Definisi Operasional...31

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen...33

Tabel 3.3 Intrepertasi Data...39

Tabel 4.1 Umur Responden...40

Tabel 4.2 Pekerjaan Responden...41

Tabel 4.3 Pendidikan Responden...41


(8)

viii

DAFTAR BAGAN

Hal Bagan 2.1 Kerangka Pemikiran...27


(9)

DAFTAR GAMBAR

Hal Gambar 3.1 Rumus Notoatmodjo...29


(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1 Perizinan...52

Lampiran 2 Instrumen Penelitian...56

Lampiran 3 Hasil Penelitian...66


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Berdasarkan hasil penulisan world bank atau bank dunia tahun 2008 menunjukkan angka kematian ibu saat melahirkan di Indonesia mengalami peningkatan. Direktur Women Research Institute, Sita Ari Purnami, Selasa (12/08) mengatakan angka kematian ibu saat melahirkan dari 302 per 100.000 ibu melahirkan menjadi 420 per 100.000 ibu melahirkan. Angka kematian ibu di Indonesia bahkan lebih tinggi dari Vietnam. Angka kematian ibu di negara tetangga tercatat 95 per 100.000 kelahiran hidup. Negara anggota ASEAN lainnya, Malaysia tercatat 30 per 100.000 dan Singapura 9 per 100.000. Hal ini sangat memprihatinkan karena Millinium Development Goals (MDGs) menargetkan 125 per 100.000 ibu melahirkan dan ditargetkan tercapai pada tahun 2015.

Menurut data Badan Pusat Statistik di Indonesia bahwa jumlah kehamilan dan bersalin di Indonesia setiap tahunnya meningkat. Pada tahun 2013, jumlah ibu hamil di Indonesia 5.212.568 jiwa, sedangkan jumlah ibu bersalin 4.975.636 jiwa. Perbedaan jumlah antara ibu hamil dan ibu bersalin tampak sangatlah jauh berbeda. Begitu pula di Jawa Barat pada tahun 2009, jumlah ibu hamil 1.031.334 jiwa dan jumlah ibu bersalin 984.454 jiwa. Dapat disimpulkan bahwa seharusnya antara jumlah ibu hamil dan ibu bersalin tidak adanya perbedaan jumlah. Akan tetapi dari data diatas, terjadi perbedaan. Kemungkinan yang menyebabkannya perbedaan tersebut adalah adanya faktor medis dan faktor non medis.

Sama halnya di Kabupaten Serang, berdasarkan survey Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang, sejak Desember 2010 sampai 2012, dari hasil laporan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), dan Bidan Desa yang tersebar di 28 kecamatan se Kabupaten Serang. Untuk angka kematian Ibu saat persalinan pada 2010, sebanyak 31 jiwa, dan pada 2011 sebanyak 33 jiwa. Kemudian angka kematian bayi di Kabupaten Serang


(12)

2

juga terus meningkat, pada 2010 kematian bayi tercatat sebanyak 264 jiwa. Sedangkan pada akhir 2011 kematian bayi sebanyak 288 jiwa. Sedangkan sepanjang tahun 2012, untuk kematian ibu bertambah menjadi 8 orang, dan bayi sebanyak 219 yang meninggal pada saat persalinan. Sehingga untuk total 2010, sampai 2012, untuk kematian ibu sebanyak 41 jiwa.

Kematian ibu 60% terjadi pada saat persalinan, penyebab langsung kematian ibu pada saat persalinan terjadi karena komplikasi persalinan. Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001, penyebab langsung kematian ibu diantaranya adalah perdarahan (28%), eklampsi (24%), infeksi (11%) partus lama (5%), dan abortus (5%), selain faktor kemampuan dan keterampilan penolong persalinan, hal mendasar yang mewarnai penyebab kematian ibu adalah rendahnya status wanita, ketidak berdayaan dan taraf pendidikan yang rendah. Selain itu kuatnya nilai-nilai tradisional dan sulitnya akses pelayanan kesehatan sehingga masih banyak pertolongan persalinan di Indonesia yang dilakukan oleh bukan tenaga

kesehatan (Dukun bayi) dengan cara tradisional yang dapat

membahayakan keselamatan ibu dan bayinya (Bari, 2000).

Kehamilan adalah kondisi yang menimbulkan perubahan fisik maupun psikososial seorang ibu karena pertumbuhan dan perkembangan alat reproduksi dan janinnya. Banyak faktor yang mempengaruhi kehamilan, dari dalam maupun luar yang dapat menimbulkan masalah, terutama bagi yang pertama kali hamil. Perubahan yang terjadi pada kehamilan akan berdampak pada aspek Psikologis kehamilan.

Perawatan ibu hamil berfokus pada perawatan ibu hamil dan keluarganya pada seluruh tahap kehamilan dan kelahiran, termasuk masa empat minggu pertama setelah bayi lahir. Selama periode prenatal, perawat, perawat praktik, dan bidan memberi perawatan kepada ibu di klinik dan dipraktik dokter mengajarkan materi untuk membantu keluarga mempersiapkan diri menghadapi kelahiran (Bobak, 2005).

Kehamilan primigravida adalah kehamilan untuk pertama kalinya seorang ibu mengalami kehamilan. Banyak ibu yang merasa senang akan


(13)

datangnya kehamilan, tetapi banyak juga ibu yang merasa gelisah ataupun cemas karena datangnya kehamilan tersebut. Calon ibu yang mengandung anak pertama biasanya mengalami perasaan cemas dan semakin meningkat saat usia kehamilan makin bertambah dan mendekati proses persalinan (Amalia, 2009).

Kehamilan primigravida trimester III adalah kehamilan pertama dengan usia 27-40 minggu, masa ini merupakan masa yang lebih berorientasi pada realitas untuk menjadi orang tua yang menanti kelahiran anak dimana ikatan antara orang tua dan janin yang berkembang pada trimester ini. Pada trimester III ini, banyak sekali terjadi perubahan anatomi dan fisiologi, dan juga pada kehamilan trimester ini sering kali terjadinya tanda bahaya yang terjadi pada ibu. Apabila seorang ibu, yang telah cukup gambaran tingkat pengetahuannya tidak akan cemas untuk menghadapi terjadinya perubahan-perubahan selama masa kehamilan dan melahirkan (Amalia, 2009).

Kekhawatiran ibu hamil berasal dari tidak adanya bayangan mengenai apa yang akan terjadi saat bersalin nanti. Sekitar 12-16 jam ibu harus menahan rasa sakit yang lama-kelamaan makin meningkat. Ketidaknyamanan sebelumnya, ditambah rasa sakit saat kontraksi, bisa membuat ibu sangat khawatir. Ibu menjadi panik ketika menghadapi rasa sakit sehingga tidak bisa menahan rasa sakitnya. Selain cemas dari rasa sakit, ibu juga cemas karena kurangnya pengatahuan tentang kehamilan yang dialaminya dan proses persalinan. Entah seperti apa proses persalinan tersebut dapat terjadi (Bobak, 2004).

Persiapan persalinan sebelum masa bersalin tiba merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh ibu dan keluarga. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap persiapan persalinan adalah gambaran tingkat pengetahuan terhadap persalinan ( Khafid, 2012). Pengetahuan tentang tanda-tanda proses persalinan sebelum dimulai proses sesungguhnya dapat mempermudah calon ibu menjalani persalinannya dan ibu akan mengerti kapan saat tepat untuk ke rumah sakit atau ke klinik bersalin. Dengan


(14)

4

mengetahui tanda-tanda proses persalinan dapat membantu ibu untuk memperkirakan kapan waktu persalinan akan tiba. Kurangnya gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang tanda-tanda proses persalinan dan proses persalinan dapat menyebabkan bahaya pada ibu apabila ketuban sudah pecah dan ibu tidak mengetahui bahwa pecahnya ketuban adalah sebagian dari tanda-tanda proses persalinan (Kasdu, 2005).

Pendapat lain dari Suririnah (dalam skripsi Fitria, 2012), bahwa gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap tanda-tanda proses persalinan sangatlah penting, karena dengan mengetahui tanda-tanda proses persalinan ibu bisa mengetahui bahwa persalinannya sudah dekat dan ibu siap dalam proses persalinan sehingga ibu dan keluarga pun dapat lebih cepat ke rumah sakit atau ke klinik bersalin. Adapun tanda-tanda proses persalinan diantaranya, keluarnya lendir yang berwarna kemerahan bercampur darah, pecahnya air ketuban yang tidak dapat ditahan tetapi tidak disertai rasa mules atau tanpa sakit, adanya perasaan dorongan pada rongga panggul dan anus (Suririnah, 2008). Selain itu juga, ibu primigravida juga harus mengetahui bahwa dalam proses persalinan akan mengalami yang namanya nyeri sebelum, saat, dan sesudah masa persalinan.

Proses persalinan adalah saat yang menegangkan dan mencemaskan bagi ibu dan keluarganya (Bobak, 2004). Menurut Wiknjosastro (dalam Asrinah dkk, 2010), persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi, yang mampu hidup, dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar. Lancar atau tidaknya proses kelahiran itu banyak tergantung pada kondisi biologis, khususnya kondisi ibu yang bersangkutan. Namun, hampir semua tingkah laku manusia (terutama yang disadari) dan proses biologisnya dipengaruhi oleh proses psikis. Maka, dapat dimengerti bahwa membesarnya janin dalam kandungan itu mengakibatkan calon ibu yang bersangkutan mudah capai, tidak nyaman badan, tidak bisa tidur enak dan sering mendapat kesulitan dalam bernafas. Semua pengalaman tersebut mengakibatkan


(15)

timbulnya rasa tegang, ketakutan, kecemasan, konflik-konflik batin dan psikis lainnya.

Masa persalinan merupakan tahapan yang mendebarkan bagi setiap ibu hamil. Apalagi jika pengalaman pertama. Setelah berbagai upaya dilakukan selama masa kehamilan untuk kesehatan ibu dan janin, kini ibu akan mengalami satu tahapan lagi yaitu masa persalinan (Kasdu, 2005).

Dari data-data yang telah didapat, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa salah satu faktor terjadinya AKI dan AKB di Indonesia, selain faktor medis ada pula faktor non medis. Salah satu faktor non medis diantaranya masih kurangnya tingkat pengetahuan ibu. Dan hal yang mendasar yang mewarnai penyebab kematian ibu adalah taraf pendidikan yang rendah.

Sementara menurut penelitian yang dilakukan oleh Jakir, dkk (2006) pada penulisannya di Sinjai menjelaskan bahwa pemilihan persalinan oleh tenaga non kesehatan ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, pengetahuan ibu, status keluarga, kebiasaan keluarga, dan keterjangkauan sarana pelayanan kesehatan.

Menurut penuturan Bapak Mawarji sebagai Ketua Bidang staf Tata Usaha Puskesmas Singandaru, beliau mengatakan bahwa Puskesmas Singandaru menaungi tiga kelurahan diantaranya Kelurahan Kota Baru, Kelurahan Kagunngan dan Kelurahan Lontar Baru. Pada tahun 2012, dengan jumlah penduduk secara keseluruhan adalah 28.941 jiwa, sedangkan jumlah penduduk ibu primigravida sebanyak 150 jiwa, ibu-ibu hamil 526 jiwa dan ibu-ibu-ibu-ibu bersalin adalah sebanyak 645 jiwa. Sedangkan tiga bulan terakhir (Januari, Februari, dan Maret 2013), jumlah populasi ibu primigravida trimester III adalah 100 jiwa. Beliau juga mengatakan bahwa untuk AKI dan AKB dilingkungan Puskesmas Singandaru masih relatif tinggi. Untuk tahun 2012 angka kematian ibu dan bayi sampai mencapai kurang lebih 75% dari populasi yang ada.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 13 Maret 2013 di Puskesmas Singandaru Serang, Banten didapatkan 10 ibu


(16)

6

hamil primigravida trimester III. Wawancara dilakukan kepada 10 ibu hamil primigravida trimester III secara acak, 8 diantaranya mengakui tidak mengetahui tentang tanda-tanda proses persalinan, dan 2 diantaranya mengakui mengetahui tanda-tanda proses persalinan.

Dari data-data yang telah didapat dari berbagai sumber dan media yang ada bahwa betapa pentingnya penelitian ini untuk dilakukan, karena apabila ibu primigravida trimester III masih belum mengetahui tentang tanda-tanda proses persalinan, maka akan berdampak pada kelahirannya

kelak. Penelitian ini saya ajukan dengan judul “GAMBARAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA-TANDA PROSES PERSALINAN”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Persiapan persalinan sebelum masa bersalin tiba merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh ibu dan keluarga. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap persiapan persalinan adalah gambaran tingkat pengetahuan terhadap persalinan ( Khafid, 2012)

Berdasarkan identifikasi masalah yang penulis uraikan tersebut maka rumusan masalah penelitian ini adalah “bagaimana gambaran tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang tanda-tanda proses persalinan?”.

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengidentifikasi karakteristik responden berdasarkan umur, pendidikan, dan pekerjaan.

2. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang tanda-tanda proses persalinan.


(17)

1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat secara teoritis

Hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai sumber informasi dan

tambahan gambaran tingkat pengetahuan dalam pengembangan

keperawatan maternitas. 2. Manfaat secara praktis

a. Bagi Puskesmas

Hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi sekaligus sebagai masukan dalam melayani dan membuat program ibu-ibu primigravida trimester III.

b. Bagi Pendidikan

Hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai referensi, bacaan, dan pengarahan untuk penulisan keperawatan maternitas selanjutnya.

c. Bagi Pasien

Hasil penelitian dapat dimanfaatkan supaya pasien mengerti dan memahami tentang tanda-tanda proses persalinan.

1.5 Struktur / sistematika Penulisan

Sistematika penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN, berisi tentang : Latar Belakang Masalah, Identifikasi dan Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Struktur Penulisan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN, berisi tentang : Konsep Gambaran Tingkat Pengetahuan, Konsep Kehamilan, Konsep Kehamilan Primigravida Trimester III, dan Konsep Proses Persalinan.

BAB III METODELOGI PENELITIAN, berisi tentang : Lokasi dan Subjek Penulisan, Desain Penelitian, Metode Penelitian, Definisi Operasional, Instrumen Penulisan, Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data.


(18)

8

BAB V SARAN DAN KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


(19)

BAB III

METODE PENELITIAN

Dari data-data yang telah diperoleh, maka dalam bab III ini membahas tentang metode penelitian, diantaranya :

3.1Lokasi dan Subjek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang akan dilakukan penelitian oleh penulis terletak di Puskesmas Singandaru Serang Banten.

3.1.2 Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2013.

3.1.3 Subjek Penelitian

a) Populasi

Arikunto (2006), menyatakan bahwa “Populasi adalah

keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan menurut Riduwan

(2006), mengemukakan bahwa “Populasi merupakan objek tertentu

berkaitan dengan masalah penelitian”.

Pendapat lain dari Sugiyono (2002) yang menyatakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah ibu primigravida trimester III yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Singandaru, populasi dalam 3 bulan terakhir (Januari, Februari, dan Maret 2013) adalah 100 jiwa.

b) Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti (Arikunto, 2002). Adapun menurut Notoatmojo (2005), sampel adalah sebagaian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili populasi.


(20)

29

Sampel dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Gambar 3.1

Rumus Notoatmodjo (2005) Keterangan :

n= Besar Sampel N= Besar populasi

d= Tingkat ketepatan/kepercayaan yang diinginkan (0,05)

Berdasarkan rumus diatas, maka dapat diperoleh besar sampel (n) adalah : N

n =

1 + N (d2) 100 n =

1+100(0,052) 100

n = = 80 responden 1,25

Dari penghitungan sampel diatas, bahwa besar sampel (n) yang didapat adalah sebanyak 80 responden. Adapun kriteria sampel yang akan dijadikan penelitian adalah

- Kriteria Inklusi :

1.Ibu yang bisa membaca dan menulis

2.Ibu hamil yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian 3.Ibu hamil dalam kondisi sehat

N n =


(21)

c) Tehnik Sampling

Tehnik sampling adalah suatu proses seleksi yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Alimul, 2007).

Tehnik yang digunakan dalam penelitian ini, adalah simple random sampling. Dengan cara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi (Hidayat, 2009).

3.2Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, yang bertujuan untuk menggambarkan dan mengungkapkan suatu masalah, keadaan, peristiwa sebagaimana adanya atau mengungkap fakta secara lebih mendalam mengenai gambaran ibu hamil primigravida trimester III tentang tanda-tanda persalinan. Menurut Sukardi (2009), penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha menggambarkan kegiatan penelitian. Penelitian deskriptif ini juga disebut penelitian pra eksperimen karena dalam penelitian ini dilakukan eksplorasi, menggambarkan, dengan tujuan untuk dapat menerangkan dan memprediksi terhadap suatu gejala yang berlaku atas dasar data yang diperoleh di lapangan.

Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuannya adalah untuk mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, dan teori-teori yang berkaitan dengan alam.

3.3Metode penelitian

Dalam melakukan penelitian penulis harus terlebih dahulu menentukan metode penelitian yang akan digunakan, karena hal ini sangat penting untuk pedoman peneliti yang akan membawa peneliti kepada kesimpulan penelitian sebagai pemecahan dari masalah yang diteliti.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.


(22)

31

“Menurut Mohammad Ali (1993), pengertian metode

penelitian deskriptif ialah digunakan untuk berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Dilakukan dengan langkah-langkah pengumpulan,

klasifikasi, dan analisis/pengolahan data serta membuat

kesimpulan dan laporan dengan tujuan utama untuk membuat penggambaran tentang suatu keadaan secara objektif dalam suatu deskriptif situasi.”

3.4Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena.

Definisi opersional ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian. Sedangkan cara pengukuran merupakan cara dimana variabel dapat diukur dan ditentukan karakteristiknya (Hidayat, 2009).

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Tingkat

Pengetahuan Ibu

Primigravida Trimester III tentang Tanda-Tanda

Persalinan

Segala sesuatu yang

diketahui oleh ibu

primigravida tentang tanda-tanda persalinan

1. Kehamilan trimester III, meliputi : a. Pengertian b. Cara mengatasi nyeri 2. Proses persalinan, meliputi : c. Pengertian d. Cara mengatasi nyeri

Kuesioner Dengan kriteria, a. Pengetahuan

baik = 76%-100%

b. Pengetahuan cukup = 56%-75% c. Pengetahuan kurang= <55% (Nursalam, 2008) Ordinal


(23)

3. Tanda-tanda proses persalinan, meliputi :

a.

Tanda-tanda kemungkin an

persalinan

b.

Tanda-tanda persalinan awal

c.

Tanda-tanda positif persalinan

3.5Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat–alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data, instrumen ini dapat berupa kuosioner, formulir observasi, formulir–formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan data dan sebagainya (Notoatmojo, 2010).

Instrumen penelitian adalah alat bantu bagi peneliti dalam pengumpulan data, dimana kualitas akan menentukan kualitas data yang berkumpul. Instrumen atau alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisoner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui (Arikunto, 2010).

Angket atau kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup atau berstruktur dimana angket tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga responden hanya tinggal memilih atau menjawab pada jawaban yang sudah ada. Dengan cara checklist atau daftar cek yang merupakan daftar yang berisi pertanyaan atau pernyataan yang akan di amati dan responden memberikan jawaban dengan memberikan cek (√)


(24)

33

sesuai dengan hasilnya yang diinginkan atau peneliti yang memberikan tanda (√) sesuai dengan hasil pengamatan (Hidayat, 2009).

Kuesioner dalam penelitian ini dibuat dan dikembangkan oleh peneliti sendiri berdasarkan berbagai latar belakang serta dengan perhitungan kuesioner menggunakan skala guttman, yaitu apabila skor benar nilainya 1 dan apabila salah nilainya 0 (Hidayat, 2011).

Dengan kisi-kisi kuesioner sebagai berikut : Tabel 3.2

Kisi-kisi instrumen tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang tanda-tanda proses persalinan

Variabel Sub variabel Indikator Nomor soal

Pengetahuan Kehamilan trimester III

a) Menyebutkan

pengertian kehamilan

b) Menyebutkan cara

mengatasi nyeri

pada kehamilan

trimester III 1,2,3,4,5,6,7,8, 13 Proses persalinan a) Menyebutkan

pengertian proses persalinan

b) Mengatasi nyeri

saat akan

melahirkan 12,14,15,16,17, 19,20 Tanda-tanda proses persalinan

Menyebutkan

tanda-tanda proses persalinan, meliputi: a) Tanda-tanda kemungkinan proses persalinan b) Tanda-tanda proses persalinan awal c) Tanda-tanda

positif proses persalinan


(25)

3.6 Proses Pengembangan Instrumen 1. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi sebaliknya instrumen kurang valid atau sahih berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2006).

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud (Arikunto, 2006).

Data dihitung dengan rumus sebagai berikut :

��

=

(

�� − �

)

��

Keterangan

r

bis

i

: koefisien biseral soal no i

Xi : rata-rata skor total yang dijawab benar soal nomor i Xt : rata-rata skor total semua responden

Pi : proporsi jawaban yang benar untuk butir soak nomor i

Qi : proporsi jawaban yang salah untuk butir soak nomor i

St : standar deviasi skor total semua responden, dengan rumus

St =

∑(�−�²

� Keputusan uji :


(26)

35

Bila, hitung (r pearson) ≤ ᵣ tabel: artinya pertanyaan tersebut tidak valid.

Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a.Menyebarkan angket kepada 20 responden ibu primigravida

trimester III di Puskesmas Taktakan sebanyak 25 pertanyaan. b.Setelah penyebaran angket dan mendapatkan hasil pengisian angket

tersebut, lalu angket tersebut diproses dengan sistem komputer untuk dilakukan uji validitas. Item pertanyaan untuk variabel gambaran tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang tanda-tanda persalinan di Puskesmas Taktakan Serang memiliki nilai koefisien validitas dengan titik kritis corrected item totak correlation ≥ 0,444 dapat dinyatakan valid dan untuk item pertanyaan yang memiliki nilai koefisien validitas dengan titik kritis corrected item total correlation < 0,444 dinyatakan tidak valid. (Arikunto, 2006).

c.Hasil yang dinyatakan valid dari 25 pertanyaan yaitu sebanyak 21 pertanyaan diantaranya nomor item 1,2,3,4,5,6,8,9,11,12,13,14,15, 16,17,18,19,20,21,22,23,25.

d.Hasil yang dinyatakan tidak valid sebanyak tiga pertanyaan yaitu pada nomor item 7, 10, 11, dan 24.

e. Hasil akhir, item pertanyaan yang digunakan pada kuisioner untuk penelitian sebanyak 21 pertanyaan. Terdiri atas 21 pertanyaan yang valid dan untuk pertanyaan tidak valid dibuang soal nomor 7, 10, 11 dan 24.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih


(27)

jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliabel menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Realibel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan (Arikunto, 2010).

Untuk mengetahui reliabilitas caranya adalah membandingkan nilai r tabel. Dalam uji reliabilitas sebagai nilai r hasil adalah „Alpha‟. Bila r Alpha > dari konstanya (0,6), maka pertanyaan tersebut reliabel ( Riyanto, 2009).

Teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan rumus koefisien reabilitas yaitu :

��= ��− 1

1

1 1

��

²

Keterangan :

�� : koefisien reabilitas tes � : cacah butir

1 1 : varietas skor butir

1 : proporsi jawaban yang benar untuk butir nomor i 1 : proporsi jawaban yang salah untuk butir nomor i St² : varian skor total

Keputusan uji :

Bila nilai Crombah’s alpha > e konstanta (0,6) maka pertanyaan reliabel

Bila nilai Crombah’s Alpha < e konstanta (0,6) maka pertanyaan tidak reliabel.

Menurut hasil uji reliabilitas yang dilakukan kepada 20 responden yang bertempat di Puskesmas Taktakan Serang, didapatkan r Alpha = 0,911 sehingga diperoleh kesimpulan bahwa item pertanyaan tentang tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang tanda-tanda persalinan reliabel.


(28)

37

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk

mengumpulkan data dalam penelitian. Sebelum melakukan pengumpulan data, perlu dilihat alat ukur pengumpulan data agar dapat memperkuat hasil penilitian (Hidayat, 2009). Alat ukur pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner.

Data ini bersifat data primer, data primer merupakan data yang diambil langsung dari responden. Angket atau penyebaran kuisioner didapatkan dari pengumpulan data pada ibu primigravida trimester III. Teknik pengambilan data diambil secara acak oleh peneliti bagi ibu-ibu yang sedang mengecekkan kehamilannya, kemudian dibagikan lembaran kuisioner atau angket, dalam bentuk pertanyaan pilihan ganda, menjelaskan teknik pengisian kuisioner, mengawasi secara langsung pengisian kuisioner dan mengambil kembali kuisioner yang telah diisi oleh responden pada hari itu juga.

3.8Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

Analisis deskriptif berfungsi untuk meringkas, mengklasifikasikan, dan menyajikan data. Analisis ini merupakan langkah awal untuk melakukan analisis dan uji statistik lebih lanjut. Dalam melakukan analisis, data terlebih dahulu harus di olah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi (Hidayat, 2009). Pengolahan data dilakukan dengan cara penghitungan melalui sistem komputer SPSS. Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh, di antaranya :

1. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul (Hidayat, 2009).

2. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri dari beberapa kategori. Pemberian kode ini


(29)

sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan program komputer. Data-data yang telah terkumpul kemudian diberi kode numerik, dimana kode 1 (satu) untuk jawaban benar dan kode 0 (nol) untuk jawaban salah (Hidayat, 2009).

3. Data Entry (Memasukkan Data)

Data entry adalah kegiatan untuk memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau program komputer, kemudian membuat interpretasi hasil atau data yang telah didapatkan berupa tabel.

4. Melakukan teknik analisis

Analisa deskriptif adalah suatu prosedur pengolahan data dengan mengambarkan dan meringkas data dengan cara ilmiah dalam bentuk tabel dan grafis (Nursalam, 2003), salah satu pengamatan yang dilakukan pada tahap analisa deskriptif adalah pengamatan terhadap tabel frekuensi terdiri dari kolom-kolom yang memuat frekuensi dan presentasi untuk setiap kategori

Anilisa univariat yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan presentasi dari tiap variabel (Notoatmojo, 2005). Setelah terkumpul, diolah, kemudian dianalisis dengan benar :

N = ��

��� 100%

Sumber : Arikunto, 1993 Keterangan :

N = Nilai yang didapat SP = Skor yang didapat SM = Skor maksimal

Kemudian dari perhitungan tersebut dapat diketahui


(30)

39

1. Pengetahuan baik, bila menjawab benar 76%-100%

2. Pengetahuan cukup, bila menjawab benar 56%-75%

3. Pengetahuan kurang, bila menjawab benar <55%

Setelah diperhitungkan melalui item diatas, maka peneliti melakukan interpretasi dari jawaban angket dengan cara membuat

kategori untuk setiap kriteria berdasarkan tabel aturan

Koentjaraningrat tahuin 1990 (Suhartini, 2007). Adapun interpretasi datanya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Intrepretasi Data dengan kategori aturan Koentjaraningrat

Presentase Kategori

0% Tidak ada

1 % - 25 % Sebagian kecil

26 % - 49 % Hampir separuhnya

50 % Separuhnya

51 % - 75 % Sebagian besar

76 % - 99 % Hampir seluruhnya


(31)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang tanda-tanda proses persalinan di Puskesmas Singandaru Kota Serang dapat disimpulkan bahwa:

1. Tingkat pengetahuan Ibu primigravida trimester III tentang tanda-tanda proses persalinan separuhnya (50%) dengan jumlah 40 responden yaitu berpengetahuan baik.

2. Tingkat pengetahuan Ibu primigravida trimester III tentang tanda-tanda proses persalinan hampir separuhnya (39%) dengan jumlah 31 responden yaitu berpengetahuan cukup.

3. Tingkat pengetahuan Ibu primigravida trimester III tentang tanda-tanda proses persalinan sebagian kecil (11%) dengan jumlah 9 responden yaitu berpengetahuan kurang.

Dari data diatas, bahwa dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang tanda-tanda proses persalinan dapat dikategorikan berpengetahuan baik.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang tanda-tanda proses persalinan, maka saran yang disampaikan oleh peneliti adalah :

1. Bagi Reponden

Diharapkan responden terus mempertahankan peran aktifnya dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di puskesmas sekitar dan juga tetap selalu aktif dalam mencari informasi-informasi tentang kelahiran.


(32)

46

2. Bagi Institusi

a. Puskesmas Singandaru

Diharapkan agar petugas kesehatan selalu aktif dalam memberikan informasi tentang tanda-tanda proses persalinan dan tetap mempertahankan program-program KIA yang telah ada.

b. Pendidikan

Diharapkan hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai referensi, dan bacaan tentang tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang tanda-tanda proses persalinan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan peneliti selanjunya dapat meneliti variabel lain yang belum di teliti seperti tingkat pengetahuan tentang persiapan persalinan


(33)

DAFTAR PUSTAKA

Aini, Halimah. (2010). Panduan Lengkap Menghadapi Persalinan.

Yogyakarta : Citra Pustaka.

Arikunto, S. (2006). Prosedure Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

. (2010). Prosedure Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

. (2002). Prosedure Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Bobak, Lowcdermilk, dan Jansen. (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC

Badan Pusat Statistik. (2013). Data Statistik Ibu Hamil, Bersalin, dan Nifas, Bandung: BPS

Dinar. (2013, 8 Februari). AKI dan AKB di Kabupaten Serang Meningkat. Mediabanten.com [Online], halaman 1. Tersedia :

http://www.MediaBanten.com. [30 April 2013].

Fitria. (2012). Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Trimester III tentang Persiapan Persalinan di BPS Ariyanti Gemolong Sragen tahun 2012. KTI: Surakarta.

Kasdu, Dini. (2005). Solusi Problem Persalinan. Jakarta : Puspa swara. Llewellyn-Jones. (2005). Setiap Wanita. Jakarta : Delapratasha.

Murkoff, Heidi. (2006). Kehamilan Apa Yang Anda Hadapi Bulan Per Bulan. Jakarta : Arcan.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Notoatmodjo. (2003). Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta . (2007). Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta


(34)

48

. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta Suririnah. (2004) . Kenali Tanda-tanda Persalinan. [Online]. Tersedia:

http://www.tabloid-nakita.com. [25 Maret 2013]. Susanti. (2000). Psikologi Kehamilan.Jakarta : EGC

Sugiyono. (2002). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta Sugiyono. (2010). Statitiska Untuk Penelitian. Bandung: Alfa Beta.


(1)

sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan program komputer. Data-data yang telah terkumpul kemudian diberi kode numerik, dimana kode 1 (satu) untuk jawaban benar dan kode 0 (nol) untuk jawaban salah (Hidayat, 2009).

3. Data Entry (Memasukkan Data)

Data entry adalah kegiatan untuk memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau program komputer, kemudian membuat interpretasi hasil atau data yang telah didapatkan berupa tabel.

4. Melakukan teknik analisis

Analisa deskriptif adalah suatu prosedur pengolahan data dengan mengambarkan dan meringkas data dengan cara ilmiah dalam bentuk tabel dan grafis (Nursalam, 2003), salah satu pengamatan yang dilakukan pada tahap analisa deskriptif adalah pengamatan terhadap tabel frekuensi terdiri dari kolom-kolom yang memuat frekuensi dan presentasi untuk setiap kategori

Anilisa univariat yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan presentasi dari tiap variabel (Notoatmojo, 2005). Setelah terkumpul, diolah, kemudian dianalisis dengan benar :

N = ��


(2)

39

1. Pengetahuan baik, bila menjawab benar 76%-100% 2. Pengetahuan cukup, bila menjawab benar 56%-75% 3. Pengetahuan kurang, bila menjawab benar <55%

Setelah diperhitungkan melalui item diatas, maka peneliti melakukan interpretasi dari jawaban angket dengan cara membuat kategori untuk setiap kriteria berdasarkan tabel aturan Koentjaraningrat tahuin 1990 (Suhartini, 2007). Adapun interpretasi datanya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Intrepretasi Data dengan kategori aturan Koentjaraningrat

Presentase Kategori

0% Tidak ada

1 % - 25 % Sebagian kecil 26 % - 49 % Hampir separuhnya

50 % Separuhnya

51 % - 75 % Sebagian besar 76 % - 99 % Hampir seluruhnya


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang tanda-tanda proses persalinan di Puskesmas Singandaru Kota Serang dapat disimpulkan bahwa:

1. Tingkat pengetahuan Ibu primigravida trimester III tentang tanda-tanda proses persalinan separuhnya (50%) dengan jumlah 40 responden yaitu berpengetahuan baik.

2. Tingkat pengetahuan Ibu primigravida trimester III tentang tanda-tanda proses persalinan hampir separuhnya (39%) dengan jumlah 31 responden yaitu berpengetahuan cukup.

3. Tingkat pengetahuan Ibu primigravida trimester III tentang tanda-tanda proses persalinan sebagian kecil (11%) dengan jumlah 9 responden yaitu berpengetahuan kurang.

Dari data diatas, bahwa dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang tanda-tanda proses persalinan dapat dikategorikan berpengetahuan baik.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang tanda-tanda proses persalinan, maka saran yang disampaikan oleh peneliti adalah :


(4)

46

2. Bagi Institusi

a. Puskesmas Singandaru

Diharapkan agar petugas kesehatan selalu aktif dalam memberikan informasi tentang tanda-tanda proses persalinan dan tetap mempertahankan program-program KIA yang telah ada.

b. Pendidikan

Diharapkan hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai referensi, dan bacaan tentang tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang tanda-tanda proses persalinan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan peneliti selanjunya dapat meneliti variabel lain yang belum di teliti seperti tingkat pengetahuan tentang persiapan persalinan


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Aini, Halimah. (2010). Panduan Lengkap Menghadapi Persalinan. Yogyakarta : Citra Pustaka.

Arikunto, S. (2006). Prosedure Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

. (2010). Prosedure Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

. (2002). Prosedure Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Bobak, Lowcdermilk, dan Jansen. (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC

Badan Pusat Statistik. (2013). Data Statistik Ibu Hamil, Bersalin, dan Nifas, Bandung: BPS

Dinar. (2013, 8 Februari). AKI dan AKB di Kabupaten Serang Meningkat. Mediabanten.com [Online], halaman 1. Tersedia :

http://www.MediaBanten.com. [30 April 2013].

Fitria. (2012). Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Trimester III tentang Persiapan Persalinan di BPS Ariyanti Gemolong Sragen tahun 2012. KTI: Surakarta.

Kasdu, Dini. (2005). Solusi Problem Persalinan. Jakarta : Puspa swara. Llewellyn-Jones. (2005). Setiap Wanita. Jakarta : Delapratasha.


(6)

48

. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta Suririnah. (2004) . Kenali Tanda-tanda Persalinan. [Online]. Tersedia:

http://www.tabloid-nakita.com. [25 Maret 2013]. Susanti. (2000). Psikologi Kehamilan.Jakarta : EGC

Sugiyono. (2002). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta Sugiyono. (2010). Statitiska Untuk Penelitian. Bandung: Alfa Beta.


Dokumen yang terkait

Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Tanda-Tanda Persalinan Di Rumah Bersalin Dan Balai Pengobatan Sri Wahyuni Kecamatan Medan Marelan tahun 2009

1 33 44

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN ANTARA PRIMIGRAVIDA DAN MULTIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIBELA SURAKARTA

0 7 69

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG INISIASI MENYUSUI DINI DI PUSKESMAS ASTAMBUL

0 0 5

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN I YOGYAKARTA TAHUN 2010

0 0 10

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI - Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya pada Kehamilan di Puskesmas Ngampilan Yogyakarta Tahun 2015 - DIGILIB UN

0 0 13

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2013

0 0 10

PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA

0 0 10

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER TIGA DENGAN KETERATURAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER TIGA DENGAN

0 0 12

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG TANDA - TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD HAJI MAKASSAR TAHUN 2013

0 1 95

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS PLUS BARA-BARAYA TAHUN 2012

0 0 93