PENGEMBANGAN PROGRAM WISATA EDUKASI DI WANA WISATA GUNUNG PUNTANG.

No. Daftar FPIPS : 1605/UN.40.2.5.1/PL/2013

PENGEMBANGAN PROGRAM WISATA EDUKASI
DI WANA WISATA GUNUNG PUNTANG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari
Syarat Memenuhi Gelar Sarjana Pariwisata
Program Studi Manajemen Resort & Leisure

Oleh :
Fitri Rahmawati Hendarin
0901538

PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2013

Fitri Rahmawati Hendarin, 2013
Pengembangan Program Wisata Edukasi Di Wana Wisata Gunung Puntang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No. Daftar FPIPS : 1605/UN.40.2.5.1/PL/2013

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini yang berjudul “Pengembangan
Program Wisata Edukasi Di Wana Wisata Gunung Puntang” beserta seluruh isinya
adalah sepenuhnya merupakan karya saya sendiri dan saya tidak melakukan
penjiplakan atau pengutipan tanpa cara – cara yang tidak sesuai dengan etika
keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmiahan. Atas pernyataan ini, saya siap
menanggung konsekuensi atau sanksi apabila kemudian hari ditemukan adanya
pelanggaran terhadap etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian
skripsi ini.

Bandung, Juni 2013

Fitri Rahmawati Hendarin

Fitri Rahmawati Hendarin, 2013

Pengembangan Program Wisata Edukasi Di Wana Wisata Gunung Puntang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No. Daftar FPIPS : 1605/UN.40.2.5.1/PL/2013

FITRI RAHMAWATI HENDARIN
0901538

PENGEMBANGAN PROGRAM WISATA EDUKASI
DI WANA WISATA GUNUNG PUNTANG

Disetujui dan Disahkan Oleh :
Pembimbing I

Fitri Rahmafitria, M.Si.
NIP.197410182008122001

Pembimbing II

Drs. H. Pramaputra, MM.


Mengetahui
Ketua Program Studi Manajemen Resort & Leisure

Fitri Rahmafitria, S.P., M.Si.,
NIP. 197410182008122001
Fitri Rahmawati Hendarin, 2013
Pengembangan Program Wisata Edukasi Di Wana Wisata Gunung Puntang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No. Daftar FPIPS : 1605/UN.40.2.5.1/PL/2013

PENGEMBANGAN PROGRAM WISATA EDUKASI
DI WANA WISATA GUNUNG PUNTANG

Oleh
Fitri Rahmawati Hendarin

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial


© Fitri Rahmawati Hendarin 2013
Universitas Pendidikan Indonesia

Fitri Rahmawati Hendarin, 2013
Pengembangan Program Wisata Edukasi Di Wana Wisata Gunung Puntang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No. Daftar FPIPS : 1605/UN.40.2.5.1/PL/2013

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

Fitri Rahmawati Hendarin, 2013
Pengembangan Program Wisata Edukasi Di Wana Wisata Gunung Puntang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


PENGEMBANGAN PROGRAM WISATA EDUKASI DI WANA WISATA
GUNUNG PUNTANG
ABSTRAK
Fitri Rahmawati Hendarin
0901538

Jumlah kunjungan merupakan salah satu indikator untuk melihat penilaian Wana
Wisata Gunung Puntang di mata wisatawan. Adapun hal tersebut sangat berkaitan
dengan ada atau tidaknya inovasi yang diterapkan. Kondisi destinasi wisata yang
tidak memiliki perkembangan dari segi atraksi ataupun fasilitas selama jangka waktu
panjang, dapat menimbulkan rasa kejenuhan bagi wisatawan. Tujuan penelitian ini
adalah untuk menginventarisasi sumber daya serta menganalisis potensi dan
merumuskan program wisata edukasi yang seusai untuk dikembangkan, sebagai
upaya untuk melakukan inovasi.
Metode yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian deskriptif (kuantitatif).
Sampel penelitian yaitu sebanyak 100 orang dengan teknik penentuan sampel secara
aksidental. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner,
studi dokumentasi, dan observasi lapangan. Analisis data menggunakan analisis
scoring yang digabungkan dengan hasil analisis persepsi wisatawan terhadap daya
tarik wisata. Hasil dari penelitian diperoleh bahwa Wana Wisata Gunung Puntang

memiliki sumber daya yang dapat digali dan dikemas menjadi suatu program wisata
edukasi yang menarik. Program wisata edukasi yang dapat dikembangkan yaitu
program wisata edukasi alam, program wisata edukasi kesejarahan, dan bumi
perkemahan. Adapun program wisata edukasi itu dapat dijadikan sebagai salah satu
jenis program wisata untuk kembali menjual dan memperkenalkan Wana Wisata
Gunung Puntang kepada khalayak ramai.
Wana Wisata Gunung Puntang merupakan destinasi wisata yang berpotensi besar
untuk maju. Perum Perhutani selaku pengelola perlu melakukan upaya nyata untuk
membuat kemajuan itu. Melakukan penelitian lebih lanjut mengenai potensi alam
adalah salah satu hal dalam usaha mengelola dan mengembangkan kawasan ini.

Kata Kunci : jumlah kunjungan, inovasi, program wisata edukasi.
i
Fitri Rahmawati Hendarin, 2013
Pengembangan Program Wisata Edukasi Di Wana Wisata Gunung Puntang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

THE EDUCATIONAL TOURISM DEVELOPMENT OF PUNTANG MOUNTAIN
ECOTOURISM
ABSTRACT

Fitri Rahmawati Hendarin
0901538

The number of visit is an indicator to find out tourist’s perception about Puntang
Mountain Ecotourism. That issue is correlated to wheater they have some innovation
applied or not. The condition of the destination that not change which not happened
for the attraction or facilities in a long time, is able to lead visitors to the boredom
or flatness. The purpose of this study is to inventory all of resources in Puntang
Mountain Ecotourism, and also analyze the potential and formulate the appropriate
educational tour programme to be developed, as an effort to apply the inovation.
The method used in this research conducted by the author is a descriptive
(quantitative). The research samples are 100 people by using an accidental sampling
techniques. Techniques of collecting data is done with the distribution of
questionnaires, documentation studies, and field observation. Analysis of data is
using scoring analysis combined with the result of visitor’s perception of attraction
analysis. Result from the study shows that Puntang Mountain Ecotourism has many
potential resources which can be explored and be packaged as one attractive
educational tour programme. Those are nature educational tour programme,
historical educational tour programme, and camping ground. . And that could be as
one of any tour programme to re-sell and re-introduce the new Puntang Mountain

Ecotourism to many people as well.
Puntang Mountain Ecotourism is a destination which has a big potential factor to
grow up. Perhutani as a corporate who hand the responsibility need to do the further
research to make them happened. Do the research about all of those potential is kind
of effort to manage and develop this resort.

Keyword : Visit degradation, innovation, educational tour programme.

ii
Fitri Rahmawati Hendarin, 2013
Pengembangan Program Wisata Edukasi Di Wana Wisata Gunung Puntang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

iii
Fitri Rahmawati Hendarin, 2013
Pengembangan Program Wisata Edukasi Di Wana Wisata Gunung Puntang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI


ABSTRAK .............................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................................... iv
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ......................................................................................................... 6
E. Definisi Operasional....................................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................... 10
A. Pariwisata ....................................................................................................................... 10
B. Pengunjung / Visitor ....................................................................................................... 10
C. Wisata Alam ................................................................................................................... 11
D. Atraksi Wisata ................................................................................................................ 12
E. Pengembangan Wisata .................................................................................................... 14
F. Program Wisata ............................................................................................................... 14

G. Wisata Edukasi ............................................................................................................... 16
H. Preferensi Wisatawan ..................................................................................................... 17
I. Wana Wisata ................................................................................................................... 19
J. Kerangka Pemikiran ....................................................................................................... 20

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................................... 21
A. Lokasi Penelitian ............................................................................................................ 21
B. Desain Penelitian ............................................................................................................ 21
vi
Fitri Rahmawati Hendarin, 2013
Pengembangan Program Wisata Edukasi Di Wana Wisata Gunung Puntang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

C. Jenis dan Metode yang Digunakan ................................................................................. 22
D. Populasi dan Sampel ...................................................................................................... 22
E. Variabel Penelitian.......................................................................................................... 24
F. Teknik Pengumpulan Data .............................................................................................. 25
G. Metode Analisis Data ..................................................................................................... 25
H. Instrumen Penelitian ....................................................................................................... 26


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................................... 27
A. Profil Tempat Wisata .................................................................................................... 27
1. Sejarah Singkat Wana Wisata Gunung Puntang ..................................................... 27
2. Gambaran Umum Gunung Puntang ........................................................................ 28
3. Fasilitas Gunung Puntang ....................................................................................... 29
B. Potensi Sumber Daya Di Wana Wisata Gunung Puntang............................................. 36
1. Potensi Alam ........................................................................................................... 38
2. Potensi Nilai Kesejarahan ....................................................................................... 41
C. Profil Wisatawan Wana Wisata Gunung Puntang ..................................................... 44
1. Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Usia ............................................................ 44
2. Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Pendidikan Terakhir .................................. 45
3. Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Pekerjaan ................................................... 46
4. Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Rata-Rata Pendapatan ................................ 47
5. Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Daerah Asal ............................................... 48
6. Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Pengalaman Berkunjung ............................ 49
7. Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Jumlah Pengalaman Berkunjung ............... 50
8. Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Tujuan Berkunjung .................................... 51
D. Persepsi Wisatawan Tentang Keadaan Existing ........................................................ 52
1. Persepsi Wisatawan Tentang Daya Tarik Wisata Di Wana Wisata
Gunung Puntang ...................................................................................................... 53
2. Persepsi Wisatawan Tentang Fasilitas Wisata Yang Ada Di Wana
Wisata
Gunung Puntang ..................................................................................................... 56
vii
Fitri Rahmawati Hendarin, 2013
Pengembangan Program Wisata Edukasi Di Wana Wisata Gunung Puntang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

E. Persepsi Wisatawan Tentang Wisata Edukasi............................................................ 58
F. Preferensi Wisatawan Terhadap Fasilitas Penunjang Program Wisata
Edukasi
yang Akan Dikembangkan ......................................................................................... 61
G. Analisis Gabungan Hasil Skoring Dengan Persepsi Wisatawan Mengenai
Daya Tarik Wisata..................................................................................................... 64
H. Konsep Pengembangan Wisata Edukasi Di Wana Wisata Gunung Puntang ............. 69
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI .............................................................. 81
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 81
B. Rekomendasi .............................................................................................................. 83
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 84
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................................. 86
BIOGRAPHY

viii
Fitri Rahmawati Hendarin, 2013
Pengembangan Program Wisata Edukasi Di Wana Wisata Gunung Puntang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pariwisata

memberikan

banyak

peluang

terhadap

pertumbuhan

dan

perkembangan kegiatan wisata yang menarik minat banyak wisatawan. Beragam
aktivitas penunjang kegiatan wisata banyak diciptakan baik untuk kegiatan jenis
indoor (dalam ruangan) maupun outdoor (luar ruangan). Keduanya memiliki daya
tarik sendiri bagi masing-masing kelompok wisatawan. Terlebih lagi, kegiatan wisata
kian hari kian dibutuhkan oleh masyarakat khususnya masyarakat wilayah perkotaan
yang penat dengan kegiatan dan hiruk pikuk yang padat.
Kepariwisataan alam kemudian berkembang dan bergeser menjadi pola wisata
minat khusus dan wisata ekologis. Kedua pola wisata ini pada umumnya sangat
mengandalkan kualitas alam sehingga akan menjamin tetap terpeliharanya
keberadaan dan kelestarian alam yang merupakan obyek dan daya tarik wisata.
(Fandeli, 2002:3)
Salah satu destinasi wisata potensial yang menyediakan keindahan alam yaitu
Wana Wisata Gunung Puntang yang terletak di Desa Cimaung, Kabupaten Banjaran,
Kabupaten Bandung, dan sekaligus merupakan destinasi alam yang paling dekat
jangkauannya dari ibukota Kabupaten Bandung.
Dengan tersedianya keindahan alam di Wana Wisata Gunung Puntang,
memberikan kemudahan bagi pengelola,dalam hal ini yaitu Perum Perhutani KPH
1
Fitri Rahmawati Hendarin, 2013
Pengembangan Program Wisata Edukasi Di Wana Wisata Gunung Puntang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2

Bandung Selatan untuk “menjual” destinasi kepada wisatawan bermodalkan segala
jenis sumber daya alam yang secara alamiah terdapat di destinasi. Di antara potensi
wisata tersebut adalah hutan alam dan hutan tanaman pinus lengkap dengan beragam
satwa, serta keberadaan 5 (lima) Curug yakni Curug Cikahuripan, Curug Gentog,
Curug Cigeureuh, Curug Saat, dan Curug Siliwangi (yang merupakan curug yang
paling dikenal oleh masyarakat karena paling mudah dijangkau). Dan yang perlu
diinformasikan bahwa disamping wisata alamnya, Wana Wisata Gunung Puntang
memiliki potensi lain yang merupakan modal untuk “dijual” dan diperkenalkan
kepada wisatawan, yaitu dengan terdapatnya Goa Belanda, sisa-sisa bangunan dari
stasiun radio Malabar peninggalan Belanda, serta sisa – sisa bangunan dari komplek
atau perumahan megah pada jamannya, yang merupakan potensi untuk kegiatan
wisata sejarah atau budaya.
Selama bertahun-tahun Wana Wisata Gunung Puntang berdiri dengan
mengandalkan penjualan kondisi alami destinasi, juga dengan inisiatif menambahkan
sarana perkemahan dengan memanfaatkan lahan yang luas. Dan bahkan pernah pada
masa tertentu menamai diri sebagai “Bumi Perkemahan Gunung Puntang”, sebelum
pada akhirnya berubah menjadi Wana Wisata Gunung Puntang dengan harapan luas
bahwa destinasi ini tidak hanya dikhususkan sebagai destinasi untuk melakukan
kegiatan berkemah semata.
Adapun tingkat kunjungan wisatawan dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi
yang signifikan. Dan pada masa keemasannya, yakni pada tahun 2003, tingkat
kunjungan wisatawan pernah mencapai 65.850 orang, dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Fitri Rahmawati Hendarin, 2013
Pengembangan Program Wisata Edukasi Di Wana Wisata Gunung Puntang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3

Tabel 1.1
Data Kunjungan Wisatawan Wana Wisata Gunung Puntang
Tahun 1999 – 2005
No. Tahun

Jumlah Pengunjung
(orang)
1
1999
47.371
2
2000
60.895
3
2001
56.811
4
2002
62.760
5
2003
65.850
6
2004
63.098
7
2005
41.039
8
2006
9
2007
10 2008
29.910
11 2009
12 2010
30.222
13 2011
30.892
14 2012
26.919
Sumber: Perum Perhutani KPH Bandung Selatan 2013
Hal ini menunjukkan bahwa Wana Wisata Gunung Puntang merupakan sebuah
destinasi wisata yang memiliki nilai jual baik menurut wisatawan dan tidak kalah
menarik dengan destinasi alam lain yang bertebaran di kawasan Bandung Selatan,
misalnya kawasan wisata pangalengan yang lokasinya berada tidak jauh .
Namun sayangnya, kondisi seperti ini tidak mampu bertahan hingga sekarang,
dimana banyak destinasi alam lain berlomba-lomba menyediakan sarana dan daya
tarik yang lebih menarik minat wisatawan, sedangkan tidak banyak hal yang dapat
dilakukan di Wana Wisata Gunung Puntang. Hal tersebut ditunjukkan dari data

Fitri Rahmawati Hendarin, 2013
Pengembangan Program Wisata Edukasi Di Wana Wisata Gunung Puntang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4

kunjungan yang merosot jauh hingga lebih dari setengahnya bila dibandingkan pada
masa keemasaannya dulu, seperti yang ditunjukkan oleh Tabel 1.1.
Dengan hanya mengandalkan kondisi alam yang keadaanya sama selama
bertahun-tahun, bukan hal yang mustahil bahwa telah muncul rasa kebosanan dari
wisatawan. Alih-alih melakukan perbaikan dan penambahan sarana prasana,
pengelola justru harus dihadapkan pada kenyataan bahwa minat wisatawan terhadap
destinasi ini terus menurun. Untuk itulah, perlunya dilakukan evaluasi terhadap
kemungkinan hal-hal yang dinilai kurang oleh wisatawan serta inovasi untuk menarik
kembali minat untuk berkunjung.
Menelisik lebih dalam terhadap “modal” yang dimiliki oleh destinasi ini,
menerapkan suatu program wisata merupakan suatu hal menarik yang baik untuk
diterapkan. Dengan banyaknya nilai-nilai sejarah yang terkandung di setiap sudut
Wana Wisata Gunung Puntang, lahan yang luas, modal julukan sebagai tempat
berkemah, sumber daya alam yang beragam (curug,flora,dan fauna), serta suasana
(ambience) yang alami, sesungguhnya dapat diolah menjadi suatu program wisata.
Dengan demikian, wisatawan dapat menikmati sesuatu yang baru dan tidak hanya
melihat suatu potensi yang “diam”, tidak diolah, dan terkesan tidak dikelola/digali
potensinya.
Adapun program wisata yang baik dan sesuai untuk kawasan wisata alam seperti
ini, bukanlah program wisata hiburan semata, namun juga perlu mengandung nilainilai edukasi yang baik dimana wisatawan dapat pula meningkatkan pengalaman
hidupnya (expansion of life). Hal ini didasari bahwa ilmu dan pengetahuan
Fitri Rahmawati Hendarin, 2013
Pengembangan Program Wisata Edukasi Di Wana Wisata Gunung Puntang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5

merupakan hal yang akan selalu ada dan dicari oleh orang-orang semasa hidupnya,
dan menjadi suatu kebutuhan dan daya tarik positif, tergantung bagaimana kita
mengolah dan menyajikannya.
Kegiatan wisata yang ideal dikembangkan pada kawasan wana wisata merupakan
kegiatan – kegiatan yang mengindikasikan upaya pelestarian alam dan mengedukasi
wisatawan untuk lebih menghargai alamnya, karena pada hakikatnya istilah wana
wisata diperuntukan bagi kawasan hutan alam yang mengadopsi nilai – nilai
keseimbangan antara kegiatan wisata dan konservasi.
Berdasarkan pemikiran tersebut, timbul keinginan penulis untuk mengkaji lebih
dalam mengenai program wisata sehingga skripsi ini diberi judul :
“ Pengembangan Program Wisata Edukasi Di Wana Wisata Gunung
Puntang.”

B. Rumusan Masalah
Pengembangan sebuah kawasan wisata alam menjadi kawasan wisata pendidikan
bertolak dari pengamatan terhadap kondisi existing yang ada pada Wana Wisata
Gunung Puntang, diperlukan upaya – upaya yang nyata untuk menjawab semua
permasalahan yang timbul. Adapun batasan permasalahan yang dirumuskan, adalah
sebagai berikut :
1. Sumber daya apa yang dimiliki Wana Wisata Gunung Puntang ?
2. Bagaimana nilai – nilai edukasi dari sumber daya yang dimiliki Wana Wisata
Gunung Puntang ?
Fitri Rahmawati Hendarin, 2013
Pengembangan Program Wisata Edukasi Di Wana Wisata Gunung Puntang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

6

3. Program wisata edukasi seperti apakah yang dapat dikembangkan di Wana
Wisata Gunung Puntang ?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis potensi dan memberikan
rekomendasi konsep pengembangan Wana Wisata Gunung Puntang yang
menonjolkan potensi alam dan pendidikan dengan memanfaatkan kekayaan alam
sebagai daya tarik wisata. Secara rinci, penellitian ini dilakukan dengan tujuan :
1. Menginventarisasi dan mengidentifikasi sumber – sumber daya / potensi yang
terdapat di Wana Wisata Gunung Puntang.
2. Menganalisis nilai – nilai edukasi yang terdapat pada setiap sumber daya di
Wana Wisata Gunung Puntang.
3. Mengidentifikasi program wisata edukasi yang sesuai untuk dikembangkan di
Wana Wisata Gunung Puntang.

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dapat dicapai dari penellitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagi pemerintah, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi saran dan
bahan pertimbangn dalam pengembangan Wana Wisata Gunung Puntang
dikemudian hari.

Fitri Rahmawati Hendarin, 2013
Pengembangan Program Wisata Edukasi Di Wana Wisata Gunung Puntang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

7

2. Bagi stakeholder, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
masukan dalam pengembangan kawasan wisata khususnya wisata alam.
3. Bagi masyarakat, sebagai sarana dalam menumbuhkan kesadaran dan
kepedulian akan lingkungan dan pariwisata serta sarana informasi dalam
upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia.
4. Bagi pengelola di lokasi penellitian ( Wana Wisata Gunung Puntang), hasil
penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan
dalam melakukan inovasi pengembangan agar Wana Wisata Gunung Puntang
dapat menjadi sebuah Objek dan Daya Tarik Wisata Pendidikan yang atraktif.
5. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
masukan dan memberikan gambaran tentang pengembangan kawasan wisata
alam.
6. Bagi program studi Management Resort And Leisure, hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk pengembangan mata kuliah,
khususnya mata kuliah Objek dan Daya Tarik Wisata ( ODTW ) Alam.

E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang digunakan oleh peneliti
untuk mengukur suatu variable yang merupakan hasil penjabaran dari sebuah konsep.
Adapun desinisi operasional yang relevan dengan penelitian ini, dijabarkan singkat
sebagai berikut:

Fitri Rahmawati Hendarin, 2013
Pengembangan Program Wisata Edukasi Di Wana Wisata Gunung Puntang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

8

1. Pengembangan
Menurut Munaef (1996:24, dalam Damayanti 2010) yang dimaksud dengan
pengembangan dalam kegiatan wisata adalah segala kegiatan usaha yang
terkoordinasi untuk menarik wisatawan, menyediakan semua sarana dan
prasarana, barang dan jasa, fasilitas yang diperlukan, guna melayani
kebutuhan wisatawan. Segala kegiatan dan pengembangan pariwisata
mencakup segi – segi yang sangat luas dan menyangkut segi kehidupan dalam
masyarakat mulai dari kegiatan pengangkutan, akomodasi, atraksi wisata,
makanan dan minuman, cinderamata, pelayanan, program wisata, serta
suasana dan kenyamanan.
2. Wana Wisata
Wana Wisata adalah obyek wisata alam yang berlokasi di dalam kawasan
hutan produksi yang daya tariknya didasarkan pada potensi geofisiknya.
Kawasan ini dibangun dan dikembangkan guna memenuhi kebutuhan wisata
alam di alam terbuka (Anonim, 1998) dalam (Fandeli,2002). Landasan filosofi
wana wisata adalah menyediakan tempat rekreasi dalam kawasan hutan
produksi dengan membiarkan hutan sebagaimana adanya dan nilai – nilai
perlindungan dari hutan tersebut tetap lestari.
3. Program
Menurut Walker (2004 : 513) dalam Fauzan (2010) dalam teorinya mengenai
bauran pemasaran, disebutkan bahwa yang dimaksud dengan programming
adalah sebuah teknik yang berkaitan erat dengan kemasan dalam
Fitri Rahmawati Hendarin, 2013
Pengembangan Program Wisata Edukasi Di Wana Wisata Gunung Puntang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

9

pengembangan khusus, acara, atau program untuk meningkatkan pengeluaran
konsumen, atau memberikan daya tarik tambahan ke paket atau lainnya.

4. Wisata Edukasi
Dalam pariwisata, wisata edukasi dimasukan dalam kategori wisata minat
khusus (special interest tourism). Ismayanti (2010:155) berpendapat bahwa
“Pariwisata minat khusus merupakan pariwisata yang menawarkan kegiatan
yang tidak biasa dilakukan oleh wisatawan pada umumnya atau wisata dengan
keahlian atau ketertarikan khusus”.
Ada beberapa criteria yang dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam
menetapkan suatu bentuk wisata minat khusus (Fandeli, 2002:110), yaitu
adanya unsur :
a. Learning, yaitu pariwisata yang mendasar pada unsur belajar.
b. Rewarding, yaitu pariwisata yang memasukan unsur pemberian penghargaan,
atau mengakui dan mengagumi keindahan atau keunikan atau kekayaan dari
suatu atraksi yang kemudian menimbulkan penghargaan.
c. Enriching, yaitu pariwisata yang memasukkan suatu peluang terjadinya
pengkayaan pengetahuan antara wisatawan dengan lingkungan atau
masyarakat.
d. Adventuring, yaitu pariwisata yang dirancang dan dikemas sehingga terbentuk
wisata petualangan.
Fitri Rahmawati Hendarin, 2013
Pengembangan Program Wisata Edukasi Di Wana Wisata Gunung Puntang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi yang menjadi tempat penelitian adalah Wana Wisata Gunung Puntang
yang memiliki luas 54,84 ha dan terletak di RPH Logawa, BKPH Banjaran, KPH
Bandung Selatan, yang menurut administrative pemerintahan termasuk Desa
Cimaung, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung. Gunung Puntang merupakan
wana wisata yang dapat digunakan sebagai wisata harian dan juga bermalam ini
terletak pada ketinggian 1300m dpl.

B. Desain Penelitian
Penelitian ini menganalisis mengenai potensi dikembangkannya Wana Wisata
Gunung Puntang menjadi sebuah kawasan wisata edukasi di Bandung Selatan.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang keterkaitan antara
sumber daya yang tersedia dengan preferensi wisatawan. Adapun dalam desain
penelitian ini menerapkan sebuah sistematika dalam tahapan perencanaan wisata,
seperti yang dikemukakan oleh Gold (1980), sebagai berikut :
Inventory

Analysis

Synthesis

Inventori dimaksudkan untuk mengumpulkan seluruh data yang dibutuhkan
guna menunjang proses dan hasil penelitian. Analisis dimaksudkan sebagai bagian
21
Fitri Rahmawati Hendarin, 2013
Pengembangan Program Wisata Edukasi Di Wana Wisata Gunung Puntang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

22

dari development potential, sedangkan synthesis merupakan bagian konsentrasi dari
peneliti untuk merumuskan hasil dari seluruh rangkaian penelitian.
C. Jenis dan Metode yang Digunakan
Penelitian ini bersifat deskriptif (kuantitatif), yang menurut Sugiyono (2010)
diartikan bahwa “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih tanpa membuat
perbandingan, atau menghubungkan dengan variable yang lain.”
Sementara metode yang dilakukan oleh peneliti dalam upaya memperoleh
data, dilakukan dengan metode observasi.

D. Populasi dan Sampel Populasi
Populasi menurut Nazir (1999) adalah kumpulan dari individu dengan kualitas
serta ciri – ciri yang telah ditetapkan. Populasi berkenaan dengan data, bukan dengan
orangnya maupun bendanya. Jadi yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan
subyek atau unit penelitian yang akan dianalisis. Pernyataan tersebut senada dengan
apa yang dikemukakan oleh Nazir (1999) bahwa sampel adalah bagian dari populasi.
Dengan demikian sampel merupakan bagian (subset) dari populasi yang dianggap
mampu mewakili populasi yang akan diteliti.
Adapun dalam penelitian ini, populasi digunakan untuk mengetahui preferensi
wisatawan yang dihitung dan dianalisis melalui kuesioner.

Fitri Rahmawati Hendarin, 2013
Pengembangan Program Wisata Edukasi Di Wana Wisata Gunung Puntang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

23

Sampel responden dalam penelitian ini adalah pengunjung Wana Wisata
Gunung Puntang yang diambil secara random / acak. Sedangkan teknik penentuan
sampel dilakukan dengan teknik aksidental. Menurut Sugiyono (2003:60), teknik
aksidental adalah suatu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa
saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel
bila dipandang orang yang ditemui itu dirasa cocok untuk dijadikan sebagai data.
Untuk mendapatkan jumlah / ukuran sampel yang dapat menggambarkan
populasi, maka dalam penentuan sampel penelitian ini digunakan rumus Slovin
sebagai berikut :

Dimana :
n

= ukuran sampel

N

= ukuran populasi

E

= persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel

yang masih bias ditolerir. Adapun :
a. Nilai e = 0,1 (10%) untuk populasi dalam jumlah besar
b. Nilai e = 0.2 (20%) untuk populasi dalam jumlah kecil
Ukuran populasi yang digunakan mengacu pada jumlah kunjungan wisatawan ke
Wana Wisata Gunung Puntang yang penulis peroleh pada saat prapenelitian, yakni

Fitri Rahmawati Hendarin, 2013
Pengembangan Program Wisata Edukasi Di Wana Wisata Gunung Puntang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

24

data kunjungan wisatawan pada tahun 2012 sebanyak 26.919 dan persen kelonggaran
yang ditentukan adalah 10%.
Berdasarkan data kunjungan tersebut, maka didapatkan jumlah sampel yang akan
diambil sebanyak:

Dari hasil perhitungan di atas, didapat 99,63 orang yang dibulatkan menjadi 100
orang untuk dijadikan sampel oleh penulis.

E. Variable Penelitian
Adapun variable – variable yang digunakan sehubungan dengan rumusan
masalah dan tujuan penelitian ini, adalah :
1. Sumber Daya.
Adapun sumber daya yang dimaksud adalah segala jenis potensi, baik
fisik maupun non fisik yang terdapat di lokasi penelitian.
2. Program Wisata.
Fitri Rahmawati Hendarin, 2013
Pengembangan Program Wisata Edukasi Di Wana Wisata Gunung Puntang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

25

Program wisata dalam penelitian ini merujuk pada kegiatan wisata yang
sesuai untuk dikembangkan dan menjadi daya tarik bagi para wisatawan.

F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data disusun agar data yang diperlukan diperoleh secara
sistematis, serta untuk membedakan sumber data yang diperlukan. Data yang
diperlukan dalam melengkapi penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber. Dan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara :
1. Melakukan pengumpulan data primer berupa :
a. Observasi lapangan di Wana Wisata Gunung Puntang. Di dalamnya
akan dilakukan kegiatan pengamatan secara langsung pada hal – hal
yang berkaitan dengan topic penelitian serta pendokumentasian pada
setiap wilayah penelitian.
b. Wawancara dengan pengelola Wana Wisata Gunung Puntang.
2. Survey kuesioner kepada sampel penelitian (wisatawan). Kegiatan ini
bertujuan untuk mengetahui preferensi wisatawan. Adapun jenis kuesioner
yang digunakan adalah kuesioner tertutup.
3. Melakukan pengumpulan data sekunder berupa studi pustaka.
G. Metode Analisis Data
Setelah seluruh data diperoleh, peneliti akan melakukan tahapan selanjutnya
dari seluruh rangkaian penelitian, yakni melakukan analisis data. Adapun metode
analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Fitri Rahmawati Hendarin, 2013
Pengembangan Program Wisata Edukasi Di Wana Wisata Gunung Puntang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

26

1. Analisis Kuesioner.
Analisis kuesioner dilakukan dengan menggunakan teknik skala Likert’s
Summerated Rating (LSR).
2. Skoring Potensi Sumber Daya Alam.
Skoring dilakukan dengan terlebih dahulu mentabulasikan seluruh potensi
yang tersedia, dan ditempatkan pada kolom rating yang sesuai. Kemudian
memberikan score (penilaian) terhadap masing – masing potensi tersebut.
Score untuk menentukan rating ini menggunakan 5 (lima) level, dimana
score 1 (satu) diinterpretasi sangat tidak menarik dan score 5 (lima)
diinterpretasi sangat menarik.

H. Instrumen Penelitian
Alat/instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman
wawancara, camera digital untuk mengambil data yang berupa gambar kondisi
lapangan, dan kuesioner yang disebarkan pada sampel penduduk dan pengunjung di
Wana Wisata Gunung Puntang.

Fitri Rahmawati Hendarin, 2013
Pengembangan Program Wisata Edukasi Di Wana Wisata Gunung Puntang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Anastasia, A. (2010). Pengaruh Preferensi Wisatawan Terhadap Keputusan
Berkunjung Ke Obyek Wisata Alam Di Kawasan Bandung Selatan. Skripsi
Sarjana pada FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Bagyono. (2005). Pariwisata dan Perhotelan. Bandung: Alfabeta.
Damayanti, Hepi. (2010). Pengembangan Fasilitas Di Pantai Ujung Genteng
Kabupaten Sukabumi. Skripsi Sarjana pada FPIPS UPI Bandung: tidak
diterbitkan.
Faisal, B. (2012). Rencana Pengembangan Wana Wisata Gunung Puntang. Bandung:
Tsana Mulia.
Fandeli, Chafid. (2002). Perencanaan Kepariwisataan Alam. Yogyakarta: Fakultas
Kehutanan Universitas Gadjah Mada.
Fauzan, M. (2010). Upaya Meningkatkan Keputusan Penggunaan Meeting Package
Di Hotel Bumi Asih Jaya Bandung Melalui Demand Based Pricing Methods.
Skripsi Sarjana pada FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Gold. S. M. (1980). Recreation Planning and Design. McGraw-Hill Book Co., New
York. 332 p.
Holden, Andrew. (2000). Environment and Tourism. London and New York :
Routledge.
Ismayanti. (2010). Pengantar Pariwisata. Jakarta: Grasindo.
Mappi Sammeng. (2000). Cakrawala Pariwisata. Yogyakarta: Andi.
Marpaung dan Bahar. (2002). Pengantar Pariwisata. Bandung: Alfabeta.
Mowforth and Munt. (1998). Tourism and Sustainability. London and New York:
Routledge.
Nasution. (2009). Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara.
Nazir. (1999). Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
84
Fitri Rahmawati Hendarin, 2013
Pengembangan Program Wisata Edukasi Di Wana Wisata Gunung Puntang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pitana dan Gayatri. (2005). Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi.
Rahmafitria. (1998). Perencanaan Lansekap Bumi Perkemahan Umbul Songo Dalam
Kawasan Wana Wisata Tuk Songo Jawa Tengah. Skripsi Sarjana pada Fakultas
Pertanian IPB Bogor: tidak diterbitkan.
Douglass, Robert. (2000). Forest Recreation. Ohio: Wavel and Press, Inc.
Sudibyo. (2002). Perilaku Konsumen dan Kesinambungan Kebutuhan. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Wardiyanta. (2006). Metode Penelitian Pariwisata. Yogyakarta: Andi.
Undang – Undang no.10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.22/ Menhut-II/2012
Keputusan Menteri Kehutanan RI No: 687/Kpts II/ 1989 Bab I Ketentuan Umum

85
Fitri Rahmawati Hendarin, 2013
Pengembangan Program Wisata Edukasi Di Wana Wisata Gunung Puntang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan penguraian teori, hasil observasi, serta pembagian kuesioner kepada
wisatawan yang menitikberatkan pada penilaian terhadap daya tarik wisata di Wana
Wisata Gunung Puntang, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Wana Wisata Gunung Puntang memiliki beragam sumber daya alam maupun
buatan. Sumber daya alam yang berupa hutan alam

dipenuhi oleh banyak

vegetasi terutama pinus, udara dan suasana yang nyaman jauh dari polusi dan
hingar bingar perkotaan, aliran sungai dan air terjun yang tidak terlalu deras,
serta aneka satwa yang merupakan pesona yang menarik bagi wisatawan untuk
dikunjungi. Sedangkan sumber daya wisata buatan berupa sisa-sisa bangunan dari
stasiun radio Malabar, sisa bangunan dari komplek peninggalan Belanda, kolam
cinta, turbin, dan Goa Belanda, serta bumi perkemahan. Adapun bumi
perkemahan merupakan ikon dari Wana Wisata Gunung Puntang bertahun-tahun
lamanya.
2. Dari seluruh sumber daya yang terdapat di Wana Wisata Gunung Puntang
tersebut, dapat diidentifikasi bahwa ternyata keseluruhannya memiliki nilai-nilai
edukasi yang dapat digali dan ditonjolkan sebagai daya tarik lebih bagi
wisatawan. Nilai-nilai edukasi itu terbagi ke dalam dua bagian yakni nilai edukasi
alam dan nilai edukasi sejarah. Nilai edukasi alam dapat digali dengan
81
Fitri Rahmawati Hendarin, 2013
Pengembangan Program Wisata Edukasi Di Wana Wisata Gunung Puntang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

82

mengoptimalkan seluruh potensi alam yang ada, termasuk di dalamnya adalah
sungai, air terjun, vegetasi, dan satwa. Nilai edukasi yang dimaksud dapat berupa
pengenalan terhadap pentingnya menjaga lingkungan, menghargai alam, dsb.
Sedangkan nilai edukasi sejarah diperoleh dengan mengoptimalkan potensi dari
beragam daya tarik peninggalan Belanda dengan memperkenalkan cerita masa
lalu sebagai bagian dari pengetahuan dan ilmu sejarah. Kedua nilai edukasi
tersebut memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan. Kepedulian terhadap
lingkungan yang terus menurun dapat ditumbuhkembangkan lagi melalui
disediakannya sarana untuk mengingat betapa pentingnya mengenali, menjaga,
dan melestarikan alam. Disamping itu, nilai sejarah yang terkandung dalam
sejarah berdirinya kawasan gunung puntang juga merupakan hal yang layak untuk
diketahui oleh banyak orang sebagai pengetahuan, menumbuhkan rasa
kebanggaan, serta rasa cinta terhadap Bangsa Indonesia.
3. Menilik lebih jauh dari hasil observasi dan analisis, program wisata edukasi yang
sesuai untuk dikembangkan di Wana Wisata Gunung Puntang merupakan wisata
edukasi berbasis alam dan sejarah. Kedua jenis wisata edukasi tersebut
ditempatkan pada area-area yang telah ditetapkan, dan didukung oleh sebuah jalur
interpretasi yang menghubungkan satu sama lain, dimulai dari kegiatan tracking
ke hutan menuju area wisata edukasi sejarah dan dilanjutkan ke area wisata
edukasi alam. Dalam pelaksanaan program wisata edukasi ini, diperlukan fasilitas
penunjang yakni alat interpretasi yang memadai dan atraktif dan memuat beragam
informasi singkat namun menarik bagi wisatawan, yang tentu saja memberi
Fitri Rahmawati Hendarin, 2013
Pengembangan Program Wisata Edukasi Di Wana Wisata Gunung Puntang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

83

tambahan pengetahuan. Alat-alat interpretasi tersebut diletakan pada lokasi
strategis dan berdekatan dengan lokasi masing-masing daya tarik wisata.

B. Rekomendasi
Adapun saran yang ingin disampaikan oleh peneliti dalam rangka memajukan
kawasan ini adalah :
1. Diperlukannya kerjasama antara pihak pengelola Wana Wisata Gunung
Puntang, dalam hal ini Perum Perhutani KPH Bandung Selatan, dengan pihak
lain dalam usaha mengelola dan mengembangkan kawasan ini.
2. Pihak pengelola juga perlu melakukan penelitian lebih lanjut mengenai
beragam potensi di kawasan ini, baik alam maupun sejarah. Terutama potensi
sejarah, pengelola perlu untuk menggali cerita yang terkandung dalam setiap
sudut dari Wana Wisata Gunung Puntang, serta menambah koleksi
dokumentasi baik foto maupun data terkait komplek peninggalan Belanda ini.
3. Menerapkan harga tiket masuk yang realistis dan terjangkau oleh berbagai
kalangan masyarakat khususnya kalangan menengah kebawah.
4. Memberikan pelatihan bagi Sumber Daya Manusia untuk mempelajari dan
memahami beragam jenis potensi alam dan sejarah di Wana Wisata Gunung
Puntang sebagai upaya memfasilitasi mereka untuk menjadi interpreter
maupun pemandu wisata bagi wisatawan.
5. Melakukan kegiatan pemasaran yang lebih besar baik melalui media cetak
maupun elektronik.
Fitri Rahmawati Hendarin, 2013
Pengembangan Program Wisata Edukasi Di Wana Wisata Gunung Puntang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu