sofia

“Prinsip Penghargaan
Terhadap Satuan Pemerintahan
Daerah yang Bersifat Istimewa
ataupun Khusus”

Pemerintahan Daerah di Indonesia
Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan
prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 .Pemerintahan Daerah di Indonesia
terdiri dari Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota yang terdiri atas kepala daerah dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dibantu oleh
Perangkat Daerah.

Pengertian Otonomi Khusus
Selain otonomi daerah yang secara umum berlaku
bagi Pemerintah Daerah di Indonesia sebagaimana

ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun
2004, juga terdapat beberapa paket Undang-undang
Otonomi Daerah Khusus (Otsus) bagi daerah dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Otonomi khusus merupakan kewenangan khusus
yang diakui dan diberikan kepada provinsi untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan
aspirasi masyarakat

Pembagian Daerah Otonomi Khusus
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas
daerah-daerah provinsi. Negara mengakui dan
menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah
yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang
diatur dengan undang-undang. Yang dimaksud
satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat
khusus adalah daerah yang diberikan otonomi khusus.
Daerah-daerah yang diberikan otonomi khusus ini
adalah

•Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;
•Provinsi Aceh;
•Provinsi Papua; dan
•Provinsi Papua Barat.

Lanjutan. . .
Daerah-daerah yang memiliki status istimewa dan diberikan
otonomi khusus selain diatur dengan Undang-Undang
Pemerintahan Daerah diberlakukan pula ketentuan khusus yang
diatur dalam undang-undang lain.
•Bagi Provinsi DKI Jakarta diberlakukan UU Nomor 29 Tahun
2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibu kota
Jakarta sebagai Ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia;
•Bagi Provinsi NAD diberlakukan UU Nomor 44 Tahun 1999
tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa
Aceh dan UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh;
dan
•Bagi Provinsi Papua dan Papua Barat diberlakukan UU Nomor
21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua.


1.Pemerintahan DKI Jakarta
Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta (Provinsi DKI Jakarta) sebagai
satuan pemerintahan yang bersifat
khusus dalam kedudukannya
sebagai Ibu kota Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan sebagai
daerah otonom memiliki fungsi dan
peran yang penting dalam
mendukung penyelenggaraan
pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia berdasarkan
Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.

2.Pemerintahan Aceh
Keistimewaan dan kekhususan daerah Aceh
diperbaharui dengan pemberikan Undang-undang
Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (LN
2006 No 62, TLN 4633). UU Pemerintahan Aceh

(UUPA) ini tidak terlepas dari Nota Kesepahaman
(Memorandum of Understanding) antara Pemerintah
dan Gerakan Aceh Merdeka yang ditandatangani pada
tanggal 15 Agustus 2005 di Helsinki Finlandia. Subtansi
dari MoU tersebut adalah suatu bentuk rekonsiliasi
secara bermartabat menuju pembangunan sosial,
ekonomi, serta politik di Aceh secara berkelanjutan
dalam kerangka NKRI

3.Pemerintahan Papua
Bagi Provinsi Papua, Otonomi Khusus sebagaimana
diatur dalam UU Nomor 21 Tahun 2001 (Lembaran
Negara Tahun 2001 No. 135 dan Tambahan
Lembaran Negara No. 4151) terdiri dari 79 pasal
yang secara khusus mengatur kewenangankewenangan Provinsi Papua dalam menjalankan
Otonomi Khusus. Seiring dengan pemekaran
provinsi Papua menjadi Provinsi Papua dan Papua
Barat, paket UU ini kemudian yang telah diubah
dengan Perpu No. 1 Tahun 2008 (LN Tahun 2008
No. 57 dan TLN No. 4843).


4.Pemerintahan
Papua Barat

Pemberian Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua
dimaksudkan untuk mewujudkan keadilan, penegakan
supremasi hukum, penghormatan terhadap HAM,
percepatan pembangunan ekonomi, peningkatan
kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Papua, dalam
rangka kesetaraan dan keseimbangan dengan kemajuan
provinsi lain. Orang asli Papua (ras Melanesia) dan
penduduk Papua menjadi subjek utama yang akan
membangun Papua.
Semangat penyelesaian masalah dan rekonsiliasi
diberikan menyelesaikan berbagai permasalahan yang
terjadi di masa lalu dengan tujuan memantapkan
persatuan dan kesatuan nasional Indonesia di Provinsi
Papua.

Perbedaan Daerah Khusus dan Daerah Istimewa

Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas
daerah-daerah provinsi. Negara mengakui dan
menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah
yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang
diatur dengan undang-undang. Yang dimaksud
satuan-satuan pemerintahan daerah istimewa adalah
Daerah Istimewa Aceh dan Daerah Istimewa
Yogyakarta. Dulu juga ada Daerah Istimewa
Surakarta.

Lanjutan. . .
Daerah istimewa Yogyakarta belum memiliki Undangundang yang mengatur ketentuan khusus sebagaimana
dimaksud.Pengakuan Keistimewaan Daerah Istimewa Aceh
didasarkan pada perjalanan ketatanegaraan Republik
Indonesia yang menempatkan Aceh sebagai satuan
pemerintahan daerah yang bersifat istimewa dan khusus,
terkait dengan kharakter khas sejarah perjuangan
masyarakat Aceh yang memiliki ketahanan dan daya juang
tinggi.Ketahanan dan daya juang yang tinggi tersebut
bersumber dari pandangan hidup yang berlandaskan

syari’at islamyang melahirkan budaya islam yang kuat
sehingga Aceh menjadi salah satu daerah modal bagi
perjuangan dalam merebut dan mempertahankan
kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pengakuan keistimewaan Daerah Istimewa
Yogyakarta dan Daerah Istimewa Surakarta
didasarkan pada hak asal usul kedua wilayah
sebagai penerus kerajaan Mataram, peranannya
dalam sejarah perjuangan nasional, serta balas jasa
Presiden Soekarno atas pengakuan raja-raja tersebut
yang menyatakan bahwa wilayah mereka adalah
bagian dari Republik Indonesia