DAMPAK PENDIDIKAN MITIGASI BENCANA BANJIR TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA SMP NEGERI 1 GROGOL Dampak Pendidikan Mitigasi Bencana Banjir Terhadap Minat Belajar Siswa SMP Negeri 1 Grogol Kabupaten Sukoharjo.

DAMPAK PENDIDIKAN MITIGASI BENCANA BANJIR TERHADAP
MINAT BELAJAR SISWA SMP NEGERI 1 GROGOL
KBUPATEN SUKOHARJO

ARTIKEL PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna Mencapai derajat
Sarjana S- 1
Pendidikan Geografi

RIANDITA KUSUMA PRADANI
A 610 090 095

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

TINTYERSITAS MI]IIAMMADTYAH SI]RAKARTA
FAKT]LTAS KTG_T'RUAN DAI\[ ILMU PENDIDIKAIT
A


Jl.

Yani Tromol Pos I - Pabelan, Kartasura Telp. (0271)717417, Fa,r : 7151,148 Surakarta 57102

SURAT PERSETUJUA}I ARTIKEL PT]BLIKASI

ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawatr ini pembimbing skripsi/ tugas akhir:

R M. Amin Sunarhadi,

Narna

:

NIP/NIK

:800


S.Si. MP

Telah membaca dan mencermati naskah publikasi ilmialL yang merupakan
ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa:

Nama

Riandita Kusuma Pradani

NIM

A 610 090 095

Program Studi

Pendidikan Geografi

Judul Skripsi

DAMPAK PENDIDIKAN MITIGASI BENCANA

BANJIR TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA SMP
NEGERI

1

GROGOL KABUPATEN ST]KOHARIO

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.

Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakart4lSJuli 2013

; s. si., MP

SURAT PERNYATAAN
ARTIKE,L PUBLIKASI ILMIAH

B


i

smillahirohmanirohim

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya
Nama

zuANDITA KUSUMA PRADANI

NIM

A 610 090 095

Fakultas/ Jurusan

KIP/ Pendidikan geografi

Jenis

Skripsi


Judul

DAMPAK PENDIDIKAN MITIGASI BENCANA
BANJIR TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA SMP
NEGERI

1

GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:

1.

Memberikan hak bebas royalty kepada perpustakaan UMS atas penulisan
karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.

2.


Memberikan hak menyiffipffi, mengalih mediakan

/ mengalih

fotmatkan,

mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan,

serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan
akademis kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta

ijin dari

saya

selama tetap menyantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta.

3.

Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa

melibatkan perpustakaan UMS, dari bentuk semua tuntutan hukum yang

timbul atas pelanggaranhak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat di
gunakan sebagaimana semestinya.

Surakarta, 35 Juli 2013

Yang menyatakan

Arq
Riandita Kusuma Pradani

DAMPAK PENDIDIKAN MITIGASI BENCANA BANJIR
TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 1 GROGOL
KABUPATEN SUKOHARJO

Riandita Kusuma Pradani A610090095, Program Studi Pendidikan Geografi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2013


ABSTRAK
Pendidikan kebencanaan dapat dilakukan melalui pendidikan formal dan
informal. Melalui pendidikan informal masyarakat dapat melakukan diskusi
membentuk Forum Mitigasi Bencana. Sekolah sebagai institusi pendidikan formal
memfasilitasi masyarakat dalam mengurangi risiko bencana melalui kegiatan
pembelajaran. Penelitian ini bertujuan mengetahui dampak pendidikan mitigasi
bencana banjir dalam meningkatkan pemahaman siswa setelah mengikuti
pendidikan mitigasi bencana dan mengetahui dampak pendidikan mitigasi
bencana banjir dalam meningkatkan minat belajar siswa SMP N 1 Grogol.
Analisis data penelitian ini dilakukan melalu uji secara kuantitatif dengan
menggunakan metode statistik. Alat analisis yang digunakan adalah uji statistik
non-parametrik Mann-Whitney. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
ada peningkatkan pemahaman siswa setelah mengikuti pendidikan mitigasi
bencana banjir (p < 0,05) sehingga H1 diterima. Tidak terdapat peningkatan
minat belajar setelah mengikuti pendidikan mitigasi bencana banjir (p > 0,05)
maka H2 ditolak. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan bagi sekolah untuk
melakukan pendidikan mitigasi bencana banjir secara berkala bagi setiap siswa,
sehingga pemahaman yang baik tentang mitigasi bencana banjir dapat
berpengaruh terhadap perilaku dalam kehidupan untuk mencegah terjadinya

bencana banjir.
Kata kunci: pendidikan mitigasi, bencana, minat.

Dampak Pendidikan Mitigasi Bencana Banjir Terhadap Minat Belajar

PENDAHULUAN
Indonesia merupakan sebuah

diwujudkan

dengan

pendidikan

kebencanaan.

Melalui

pendidikan


potensi

kebencanaan, mayarakat yang tinggal

bencana alam yang tinggi. Jika dilihat

di daerah rawan ancaman bencana

secara geografis Indonesia adalah

mempunyai pengetahuan, sikap, dan

negara kepulauan yang berada pada

ketrampilan

pertemuan empat lempeng tektonik

bencana dan tanggap darurat bencana


yaitu

(Dwi, Suryanti Emi,dkk.2009).

negara

yang

memiliki

lempeng

Benua

Australia,

Benua Asia, Samudera Pasifik dan

tentang

kesiapsiagaan

Pendidikan kebencanaan dapat
dilakukan melalui pendidikan formal

Lempeng Samudera Hindia.
Badan

dan informal. Melalui pendidikan

(Bakornas)

informal masyarakat dapat melakukan

menunjukkan bahwa pada tahun 2007

diskusi membentuk Forum Mitigasi

terdapat 378 bencana yang terjadi di

Bencana. Sekolah sebagai institusi

Indonesia meliputi, banjir, letusan

pendidikan

gunung

masyarakat dalam mengurangi risiko

Berdasarkan
Koordinasi

data

Nasional

berapi,

gempa

bumi,

formal

gelombang pasang/abrasi, dan tanah

bencana

longsor. Menurut Pribadi, Krishna S,

pembelajaran.

dkk., (2008)

kebencanaan

bencana

menyatakan bahwa

adalah

pertistiwa

atau

memfasilitasi

melalui

kegiatan
Pendidikan

di

dilaksanakan

sekolah

dapat

dengan

cara

rangkaian peristiwa yang mengancam

memadukan

antara

dan

pembelajaran

kebencanaan

mengganggu

penghidupan

kehidupan

masyarakat

dan
yang

disebabkan baik faktor alam dan/atau
faktor

non-alam

maupun

faktor

kegiatan

intra

kulikuler

kegiatan
dan

maupun

ekstra kulikuler.
Pengalaman

kejadian

banjir

mengakibatkan

yang melanda Kabupaten Sukoharjo,

jiwa

manusia,

Jawa Tengah terjadi secara berkala

kerusakan lingkungan, kerugian harta

kurang lebih berjangka waktu 20

benda, maupun dampak psikologis.

tahunan. Banjir pertama kali terjadi

Partisipasi masyarakat dalam upaya

pada tahun 1966, banjir kedua pada

pengurangan risiko bencana dapat

tahun 1986, banjir ketiga pada tahun

manusia
timbulnya

sehingga
korban

Riandita Kusuma Pradani, Pendidikan Geografi 2009, FKIP UMS

1

Dampak Pendidikan Mitigasi Bencana Banjir Terhadap Minat Belajar

2007 dan terakhir terjadi pada tahun

pada

2012. Salah satu

Sebagaimana

Kecamatan di

minat

belajar
yang

siswa.

dikutip

dari

Kabupaten Sukoharjo yang terkena

Kurnia Ensi oleh Winkel (1996)

banjir yaitu Kecamatan Grogol.

bahwa

minat

belajar

adalah

Sekolah sebagai sebuah institusi

kecenderungan subyek yang menetap

pendidikan memiliki tanggung jawab

untuk merasa tertarik pada bidang

yang besar terhadap pendidikan untuk

studi atau pokok bahasan tertentu dan

masa depan peserta didiknya, dan

merasa senang mempelajari materi

juga menyediakan ruang yang aman

itu.

dan nyaman sebagai tempat untuk

dilakukan penelitian dengan tujuan

mengembangkan diri sesuai dengan

mengetahui

potensi, minat, dan bakat masing-

mitigasi

masing. Sekolah juga merupakan

meningkatkan

wahana efektif dalam memberikan

setelah mengikuti pendidikan mitigasi

tular-informasi

dan

bencana dan mengetahui dampak

masyarakat

pendidikan mitigasi bencana banjir

pengetahuan,

keterampilan
terdekat.

kepada

Salah

satu

cara

untuk

mengurangi dampak bencana dengan
memberikan

pendidikan

mitigasi

bencana

di

lingkungan

sekolah,

melalui

metode

simulasi

dan

mengimplementasikan ke dalam mata

Berdasarkan

hal

dampak

bencana

itu,

maka

pendidikan

banjir

dalam

pemahaman

siswa

dalam meningkatkan minat belajar
siswa SMP N 1 Grogol.

METODE PENELITIAN
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Sekolah

yang

digunakan

pelajaran yang bersangkutan seperti

dalam penelitian ini adalah SMP

IPS (Geografi), IPA, dan PKn sesuai

Negeri 1 Grogol Sukoharjo dengan

dengan

alamat

standar

kompetensi

dan

Timur

Perum

Telukan

Grogol Jl. Ciu Telukan, Dusun

kompetensi dasar di SMP.
peneliti

Pangkalan,

Kelurahan

mengaitkan dengan minat belajar

Kecamatan

Grogol,

karena ketika terjadi bencana banjir

Jawa Tengah. Terhitung mulai

akan mempengaruhi kegiatan belajar

bulan Februari sampai dengan

mengajar di sekolah yang berdamapk

bulan Juli 2013.

Dari

hal

tersebut,

Riandita Kusuma Pradani, Pendidikan Geografi 2009, FKIP UMS

Telukan,
Sukoharjo,

2

Dampak Pendidikan Mitigasi Bencana Banjir Terhadap Minat Belajar

2. Populasi, Sampel, dan Sampling

Sugiono

populasi

adalah

(2012)
wilayah

generalisasi yang terdiri dari
atas

(2011),

di

tuliskan

sebagai berikut:

a. Populasi penelitian
Menurut

Bungin

objek/sobjek

yang


� (�)2 + 1

�=

Keterangan :
n

:

Jumlah

sampel

yang

dicari

mempunyai

kualitas

dan

karakteristik

tertentu

yang

N

: Jumlah Populasi

ditetapkan oleh peneliti untuk

d

: Nilai Presisi (90% atau α

dipelajari dan kemudian ditarik

= 0,1)
Berdasarkan

kesimpulan.

rumus

di

Populasi dalam penelitian

atas, maka jumlah dari jumlah

ini adalah mencakup seluruh

populasi 843 diperoleh ukuran

murid

sampel

SMP

N

1

Grogol

sebasar

89,6,

yang

kemudian dibulatkan menjadi

sejumlah 843 orang.

90 sampel penelitian.

b. Sampel
Menurut Sugiono (2012),
Sampel

adalah

bagian

dari

c. Sampling
Penelitian

jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populsi tersebut.

pengambilan

Bila populasi besar, dan peneliti

menggunakan

tidak

sampling

mungkin

mempelajari

ini

dalam
sampel

nonprobability

yaitu

purposive

semua yang ada pada populasi,

sample atau populasi didasarkan

misalnya karena keterbatasan

atas

dana, tenaga, dan waktu, maka

keterbatasan, waktu, tenaga dan

penelitian dapat menggunakan

dana.

sampel
populasi.
sampel

yang

diambil

Penentuan
pada

dari

ukuran

penelitian

ini

menggunakan rumus yang telah
di kemukakan oleh Burhan

tujuan

tertentukarena

3. Variabel Penelitian.
a. Variabel

bebas (independen)

dalam penelitian ini adalah
pendidikan mitigasi bencana
banjir.

Riandita Kusuma Pradani, Pendidikan Geografi 2009, FKIP UMS

3

Dampak Pendidikan Mitigasi Bencana Banjir Terhadap Minat Belajar

terpengaruh

kelamahan

(dependent) dalam penelitian

diperbaiki.

b. Variabel

ini adalah minat belajar siswa.
teknik

Studi
yang

dapat

b. Teknik Dokumenter

4. Teknik Pengumpulan Data.
Adapun

agar

dokumenter

merupakan

suatu

teknik

data

dengan

digunakan dalam penelitian ini

pengumpulan

antara lain:

menghimpun dan menganalisis

a. Teknik

Kuisioner

(Questionnare)
Kuisioner
teknik

merupakan

pengumpulan

dengan

cara

data

dokumen-dokumen,
dokumen

tertulis,

gambar

maupun

elektronik

(Nana

Syaodih Sukmadinata, 2009).
Metode

memberi

seperangkat

instrumen

baik

dokumentasi

dalam penelitian ini digunakan

pertanyaan yang harus dijawab

untuk

responden. Teknik kuesioner

wawancara dan observasi yang

dianggap teknik yang cocok

dilakukan

digunakan

sejarah bencana yang pernah

respondennya

apabila
cukup

jumlah
besar.

mendukung

terjadi

hasil

peneliti
di

tentang

sekolah

dan

Dalam penelitian ini, kuisener

pengetahuan

diberikan kepada siswa SMP N

kebencanaan serta minat belajar

1 Grogol untuk mengetahui

siswa

pengaruh pendidikan mitigasi

pendidikan

bencana banjir terhadap minat

banjir.

belajar siswa.

peneliti menganalisis dokumen

Untuk menguji kuisener

yang

tentang

setelah

mendapat

mitigasi

Dalam
terkumpul

bencana
penelitian,

pada

saat

untuk

penelitian. Data dukumen dalam

soal

penelitian ini adalah profil SMP

pada instrumen apakah tepat

N 1 Grogol, peta ancaman

untuk

bencana,

di

maksudkan

mengetahui

butir-butir

mengetahui

kesiapsiagaan
menghadapi
mengetahui

siswa
bencana

tingkat
dalam
dan

rekaman

hasil

wawancara, dan referensi yang
mendukung penelitian.

kelemahan-

Riandita Kusuma Pradani, Pendidikan Geografi 2009, FKIP UMS

4

Dampak Pendidikan Mitigasi Bencana Banjir Terhadap Minat Belajar

dengan langkah-langkah dan

5. Teknik Analisis Data
Analisis

data

dilakukan

untuk menguji hipotesis dalam

kriteria sebagai berikut:
1) Merumuskan

hipotesis

rangka menentukan kesimpulan

pengujian kesamaan nilai

untuk mencapai tujuan penelitian.

rata-rata pretest atau nilai

Penelitian
mengetahui

bertujuan

untuk

rata-rata

peningkatan

minat

eksperimen

ini

posttest

kelas

dan

kelas

belajar siswa setelah mengikuti

kontrol, sebagai berikut:

Pendidikan

H0 : Pemahaman dan Minat

Mitigasi

Bencana

Banjir melalui kegiatan simulasi

siswa

pada siswa SMP N 1

Bencana sama.

Gogol,

Analisis data penelitian ini
melalu

uji

secara

kuantitatif dengan menggunakan

siswa

terhadap

2) Menghitung uji kesamaan
dua rata-rata data

untuk menyajikan data ke dalam

atau

bentuk yang lebih mudah dibaca

posttest

dan

menggunakan

diinterprestasikan.
digunakan

Metode
untuk

mengumpulkan data, menyajikan
dan menganalisa serta memberi

dua

Untuk menguji peningkatan

pretest

rata-rata

data

dengan
uji

independent sample t-test
pada SPSS 18.0.
3) Melihat nilai signifikansi
pada

kesimpulan.

Mitigas

Bencana tidak sama

metode statistik. Hal ini dilakukan

statistik

Mitigas

H1 : Pemahaman dan Minat

Sukoharjo.
dilakukan

terhadap

sample

uji

independent
t-test,

dengan

pemahaman tentang pendidikan

menggunakan

taraf

mitigas bencana dan minat belajar

signifikansi 5 % (α= 0,05),

siswa SMP Negeri 1 Grogol

kriteria

dilakukan dengan metode sebagai

keputusannya

berikut:

sebagai berikut:

a. Jika data dari kedua kelas

Jika nilai signifikansi >

pengambilan
adalah

tersebut normal dan homogen,

0,05, maka H0 diterima.

maka

Jika nilai signifikansi <

digunakan

independent

sample

uji
t-test,

0,05, maka H0 ditolak.

Riandita Kusuma Pradani, Pendidikan Geografi 2009, FKIP UMS

5

Dampak Pendidikan Mitigasi Bencana Banjir Terhadap Minat Belajar

4) Jika data dari kedua kelas
normal

tetapi

tidak

berjalan dan mampu dilaksanakan

masih

oleh masing-masing kelompok.

digunakan uji independent

Alur komunikasi sudah dilakukan

sample t-test, akan tetapi

berdasarkan skenario yang dibuat

untuk membaca hasil dari

dengan mengacu pada PASTI.

pengujiannya yaitu pada

Peserta

kolom Equal Variance Not

simulasi adalah siswa- siswi kelas

Asumed

VII A, VII B, dan VII C. Kegiatan

homogen,

maka

(diasumsikan

varians tidak sama).

kelas

kerjasama

yang

kontrol

tidak

dalam

merupakan

sarana komunikasi antara kelas
dapat

membentuk
baik

dalam

berdistribusi normal, maka

kehidupan sehari-hari. Peralatan

tidak diuji homogenitasnya,

yang

tetapi

mendukung.

digunakan

uji

non-parametrik

digunakan

sistem

Alat

sudah
komunikasi

peringatan

dini

juga

dengan uji Mann-Whitney

digunakan dalam simulasi ini,

pada SPSS 18.0.

yaitu: HP, megaphone sebagai

PENELITIAN

Pengujian
ini

membuktikan

DAN

pengganti speker, ban dan tandu
sebagai pengganti drakbar.

hipotesis

dalam

dilakukan

untuk

hipotesis

adanya

penelitian
peningkatan

pemahaman siswa tentang pendidikan
mitigasi bencana banjir dan adanya
pengaruh

juga

sehingga

PEMBAHASAN

tentang

ini

terlibat

data kelas eksperimen dan

statistik

penelitian

yang

simulasi

5) Jika salah satu atau kedua

HASIL

dimana jalur komunikasi dapat

pendidikan

mitigasi

bencana banjir terhadap minat belajar
siswa.
1. Simulasi Bencana Banjir
Secara keseluruhan kegiatan

Adapun

kendala-kendala

yang dihadapi dalam pelaksaan
antara lain:
a. Waktu

yang

terbatas

menyebabkan tidak dilakukan
gladi bersih terlebih dahulu.
b. Ada beberapa diantara mereka
pada
tugasnya

saat

menjalankan

kurang

matang

sehingga terkesan guyonan.

simulasi berjalan dengan baik

Riandita Kusuma Pradani, Pendidikan Geografi 2009, FKIP UMS

6

Dampak Pendidikan Mitigasi Bencana Banjir Terhadap Minat Belajar

c. Kegiatan simulasi ini adalah
pengalaman
peserta

pertama

menyebabkan

bagi
ada

beberapa peserta yang belum

persiapan dan pelaksanna evaluasi
tersebut, ada beberapa hal yang
menjadi catatan, antara lain:
a.

Persiapan

yang

cukup paham tugas apa saja

kurang

yang harus dilakukan.

terbatasnya

matang,

waktu

Sabtu, 1 Juni 2013 yaitu evaluasi

menyebabkan

dari pelaksanaan kegiatan, peneliti

terlaksananya

selaku

terlebih dahulu.

fasilitator

menampilkan

video rekaman simulasi. Siswasiswa

antusias

b.

Kegiatan

ini
tidak

gladi

bersih

simulasi

merupakan

menyaksikan

karena
waktu.

Keterbatasan

Pada pertemuan terakhir,

dilakukan

ini

pengalaman

tayangan video. Respon siswa-

pertama

siswa terhadap kegiatan simulasi

menyebabkan

sangat positif. Siswa- siswa juga

mereka terbilang minim.

bersedia

mengikuti

kegiatan

simulasi lagi jika diadakan lagi.
Setelah

selesai

bagi

peserta
pemahaman

2. Pemahaman tentang Pendidikan
Mitigasi Bencana Banjir
Mitigasi

menyaksikan

bencana

tersebut,

merupakan kegiatan yang amat

fasilitastor mengajak siswa- siwa

penting dalam penanggulangan

diskusi bersama untuk mengaitkan

bencana

kegiatan simulasi dengan mata

merupakan

pelajaran. Hal ini dilakukan untuk

terjadinya

mengetahui pengaruh pendidikan

dimaksudkan

mitigasi bencana terhadap minat

mengantisipasi agar korban jiwa

belajar siswa SMP N 1 Grogol.

dan

tayangan

video

karena

kegiatan

kegiatan

ini

sebelum

bencana

yang
untuk

kerugian

materi

yang

dapat

ditimbulkan

dapat

dikurangi.

diketahui mata pelajaran yang

Berdasarkan

hasil

pengujian

terkait dengan kegiatan simulasi,

hipotesis

yaitu

pemahaman

Hasil

PKn,

(geografi).

diskusi,

IPA
Dari

dan

IPS

penjelasan

pendidikan

tentang

tingkat

siswa

tentang

mitigasi

bencana

Riandita Kusuma Pradani, Pendidikan Geografi 2009, FKIP UMS

7

Dampak Pendidikan Mitigasi Bencana Banjir Terhadap Minat Belajar

banjir diketahui bahwa nilai rata-

mengancam

rata

kehidupan

pemahaman

siswa

kelas

dan

mengganggu

dan

penghidupan

pendidikan

masyarakat yang disebabkan baik

mitigasi bencana adalah 10,31;

faktor alam dan/atau faktor non-

sementara untuk kelas eksperimen

alam maupun faktor manusia

rata-rata

sehingga

kontrol

tentang

pemahaman

tentang

pendidikan

bencana

sebesar

siswa
mitigasi

mengakibatkan

timbulnya korban jiwa manusia,

Hasil

kerusakan lingkungan, kerugian

dengan

harta benda, maupun dampak

non

psikologis. Partisipasi masyarakat

Whitney

dalam upaya pengurangan risiko

diperoleh nilai Zhitung sebesar -

bencana dapat diwujudkan dengan

2,047 dengan p = 0,041. Hasil

pendidikan kebencanaan. Melalui

perhitungan menunjukkan nilai p

pendidikan

< 0,05 maka H1 diterima, artinya

mayarakat yang tinggal di daerah

ada

rawan

pengujian

statistik

menggunakan
parametrik

11,42.

analisis
Mann

peningkatkan

siswa

pemahaman

setelah

pendidikan

mengikuti

mitigasi

bencana

kebencanaan,

ancaman

mempunyai pengetahuan, sikap,
dan

ketrampilan

kesiapsiagaan

banjir.
Berdasarkan

data

Badan

bencana

tentang

bencana

dan

tanggap darurat bencana (Dwi,

Koordinasi Nasional (Bakornas)

Suryanti Emi, dkk.2009).

menunjukkan bahwa pada tahun

Pendidikan

kebencanaan

2007 terdapat 378 bencana yang

dapat

terjadi

pendidikan formal dan informal.

di

Indonesia

meliputi,

dilakukan

melalui

banjir, letusan gunung berapi,

Melalui

gempa

gelombang

masyarakat dapat berupa diskusi

pasang/abrasi, dan tanah longsor.

dengan Forum Mitigasi Bencana.

Menurut Pribadi, Krishna S, dkk.

Sekolah

(2008)

pendidikan formal memfasilitasi

bumi,

menyatakan

bahwa

pendidikan

sebagai

informal

institusi

bencana adalah pertistiwa atau

masyarakat

rangkaian

risiko bencana melalui kegiatan

peristiwa

yang

dalam

Riandita Kusuma Pradani, Pendidikan Geografi 2009, FKIP UMS

mengurangi

8

Dampak Pendidikan Mitigasi Bencana Banjir Terhadap Minat Belajar

pembelajaran.

Pendidikan

kebencanaan di sekolah dapat
dilaksanakan

dengan

memadukan

antara

mengikuti

mitigasi

bencana banjir.
Menurut Pribadi, Krishna

cara
kegiatan

pendidikan

S, dkk. (2008)

menyatakan

pembelajaran kebencanaan dan

bahwa mitigasi adalah tindakan

kegiatan intra kulikuler maupun

yang dilakukan untuk mengurangi

ekstra kulikuler.

dampak yang disebabkan oleh
terjadinya

3. Minat Belajar Siswa
Minat belajar adalah suatu
proses

usaha

seseorang

yang

untuk

dilakukan

memperoleh

bencana,

sedangkan

bencana adalah pertistiwa atau
rangkaian

peristiwa

mengancam

dan

mengganggu

suatu perubahan tingkah laku

kehidupan

yang baru secara keseluruhan,

masyarakat yang disebabkan baik

sebagai

pengalamannya

faktor alam dan/atau faktor non-

sendiri dalam interaksi dalam

alam maupun faktor manusia

lingkungannya. Berdasarkan hasil

sehingga

pengujian hipotesis tentang minat

timbulnya korban jiwa manusia,

belajar siswa diketahui bahwa

kerusakan lingkungan, kerugian

nilai rata-rata minat belajar siswa

harta benda, maupun dampak

kelas

psikologis.

hasil

kontrol

adalah

11,20;

dan

yang

penghidupan

mengakibatkan

Menurut

sementara untuk kelas eksperimen

Noor

rata-rata

siswa

merupakan kegiatan yang amat

sebesar 11,24. Hasil pengujian

penting dalam penanggulangan

statistik

bencana

minat

dengan

belajar

menggunakan

2012

Djauhari

Mitigasi

karena

bencana

kegiatan

ini

analisis non parametrik Mann

merupakan

Whitney diperoleh nilai Zhitung

terjadinya

sebesar -0,375 dengan p = 0,707.

dimaksudkan

Oleh karena hasil perhitungan

mengantisipasi agar korban jiwa

menunjukkan nilai p > 0,05 maka

dan

H2 ditolak, artinya tidak terdapat

ditimbulkan dapat dikurangi.

kegiatan

sebelum

bencana

kerugian

yang
untuk

materi

yang

peningkatan minat belajar setelah

Riandita Kusuma Pradani, Pendidikan Geografi 2009, FKIP UMS

9

Dampak Pendidikan Mitigasi Bencana Banjir Terhadap Minat Belajar

Sekolah
institusi

sebagai

pendidikan

tanggung

jawab

sebuah
memiliki

yang

bahasan

tertentu

dan

merasa

senang mempelajari materi itu.

besar

terhadap pendidikan untuk masa

SIMPULAN

depan peserta didiknya, dan juga

Berdasarkan hasil penelitian

menyediakan ruang yang aman

tentang pengaruh pendidikan Mitigasi

dan nyaman sebagai tempat untuk

Bencana

mengembangkan

Siswa di SMP N 1 Grogol dapat

diri

sesuai

terhadap

Minat

Belajar

dengan potensi, minat, dan bakat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

masing-masing.

1. Pendidikan

Sekolah

juga

mitigasi

merupakan wahana efektif dalam

banjir

memberikan

peningkatan pemahaman siswa

tular-informasi

berdampak

bencana

pengetahuan, dan keterampilan

SMP

kepada masyarakat terdekat. Salah

Perhitungan menunjukkan nilai p

satu

< 0,05 maka H1 diterima.

cara

dampak

untuk

mengurangi

bencana

dengan

Negeri

2. Pendidikan

1

terhadap

mitigasi

Grogol.

bencana

memberikan pendidikan mitigasi

banjir berdampak terhadap minat

bencana di lingkungan sekolah,

belajar siswa SMP Negeri 1

melalui

Grogol.Perhitungan menunjukkan

metode

simulasi

dan

mengimplementasikan ke dalam

nilai p > 0,05 maka H2 diterima.

mata pelajaran yang bersangkutan
seperti IPS, IPA, dan PKn sesuai
dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar di SMP. Hal ini
sesuai dengan pendapat Kurnia
Ensi oleh Winkel (1996) bahwa
minat

belajar

kecenderungan

subyek

adalah
yang

menetap untuk merasa tertarik
pada bidang studi atau pokok

Riandita Kusuma Pradani, Pendidikan Geografi 2009, FKIP UMS

10

DAFTAR PUSTAKA
Dwi, Suryanti Emi, dkk. 2010. Laporan Akhir Kegiatan Penelitian Litian
Kerjasama Antar Lembaga dan Perguruan Tinggi Penyusunan Standar
Prosedur Operasional untuk Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
Bencana Banjir di Indonesia Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Ensi, Kurnia. 2010. Hubungan Antara Suasana Keluarga Dengan Minat Belajar
Pada Remaja Awal (Skripsi S-1 Progdi Psikologi). Surakarta: Fakultas
Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Pribadi, Krishna S, dkk. 2008. Buku Pegangan Guru Pendidikan Siaga Bencana.
Bandung: Pusat Mitigasi Bencana-Institut Teknologi Bandung.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA HASIL PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN MITIGASI TERHADAP BENCANA BANJIR SMP NEGERI 3 GROGOL, Hubungan Antara Hasil Pembelajaran Geografi Dengan Mitigasi Terhadap Bencana Banjir SMP Negeri 3 Grogol,Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.

0 4 10

HUBUNGAN ANTARA HASIL PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN MITIGASI TERHADAP BENCANA BANJIR SMP NEGERI 3 GROGOL, Hubungan Antara Hasil Pembelajaran Geografi Dengan Mitigasi Terhadap Bencana Banjir SMP Negeri 3 Grogol,Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.

0 2 14

PENDAHULUAN Hubungan Antara Hasil Pembelajaran Geografi Dengan Mitigasi Terhadap Bencana Banjir SMP Negeri 3 Grogol,Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.

0 2 9

PENDAHULUAN Peran Simulasi Bencana Terhadap Kesiapsiagaan Siswa Kelas VII Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di SMP Negeri 1 Grogol Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo.

0 1 7

PERAN SIMULASI BENCANA TERHADAP KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VII DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR Peran Simulasi Bencana Terhadap Kesiapsiagaan Siswa Kelas VII Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di SMP Negeri 1 Grogol Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo.

0 1 14

PENGARUH PENDIDIKAN MITIGASI BENCANA BANJIR TERHADAP MINAT BELAJAR PRAMUKA SMP NEGERI 3 MOJOLABAN KECAMATAN Pengaruh Pendidikan Mitigasi Bencana Banjir Terhadap Minat Belajar Pramuka SMP Negeri 3 Mojolaban Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 1 15

PENDAHULUAN Pengaruh Pendidikan Mitigasi Bencana Banjir Terhadap Minat Belajar Pramuka SMP Negeri 3 Mojolaban Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 1 7

PENGARUH PENDIDIKAN MITIGASI BENCANA BANJIR TERHADAP MINAT BELAJAR PRAMUKA Pengaruh Pendidikan Mitigasi Bencana Banjir Terhadap Minat Belajar Pramuka SMP Negeri 3 Mojolaban Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 1 11

DAMPAK PENDIDIKAN MITIGASI BENCANA BANJIR TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA SMP NEGERI 1 GROGOL Dampak Pendidikan Mitigasi Bencana Banjir Terhadap Minat Belajar Siswa SMP Negeri 1 Grogol Kabupaten Sukoharjo.

0 0 17

PENDAHULUAN Dampak Pendidikan Mitigasi Bencana Banjir Terhadap Minat Belajar Siswa SMP Negeri 1 Grogol Kabupaten Sukoharjo.

0 0 7