PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI TEMPA DAN COR.

(1)

Riska Olivia Febriana, 2013

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI

No. Daftar FPEB: 364/UN 40.7.DI/LT/2013 PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR

PADA PT. PINDAD (PERSERO) DIVISI TEMPA DAN COR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh

RISKA OLIVIA FEBRIANA NIM. 0908825

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPST DAN BEBAS

PLAGIARISME

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Lengkap : Riska Olivia Febriana

NIM : 0908825

Program Studi : Pendidikan Akuntansi FPEB UPI Menyatakan dengan sebenarnya, bahwa skripsi yang berjudul :

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT. PINDAD (PERSERO) DIVISI TEMPA DAN COR

adalah hasil karya saya sendiri.

Saya menyatakan pula bahwa saya tidak melakukan pengutipan sebagian atau seluruh gagasan, pemikiran, atau tulisan orang lain dengan cara-aara yang melanggar hukum dan etika penulisan karya ilmiah. Sebagian atau seluruh gagasan, pemikiran atau tulisan orang lain yang saya kutip dalam skripsi ini telah saya cantumkan sumbernya dalam naskah skripsi dan daftar pustaka.

Atas pernyataan ini saya bersedia menerima sanksi apapun jika dikemudian hari ditemukan adanya bukti pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam skripsi ini atau jika ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian skripsi ini.

Bandung, September 201 3 Yang Membuat Pemyataan,

Riska Olivia Febriana NIM.0908825


(3)

Riska Olivia Febriana, 2013

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT. PINDAD (PERSERO) DIVISI TEMPA DAN COR

Disusun oleh: Riska Olivia Febriana

M.0908825

PEMBIMBING

Dr. Kurjono, M.Pd NIP. 19681020 199802 1 003

MENGETAHUI Ketua

Program Studi Akuntansi

Dr. Kurjono, M.Pd NIP. 19681020 199802 1 003


(4)

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI TEMPA DAN COR

Riska Olivia Febriana Pembimbing : Dr. Kurjono, M.Pd

ABSTRAK

Permasalahan yang dianalisis dalam penelitian ini adalah laba kotor yang diperoleh PT. PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor pada 5 tahun terakhir yang berfluktuatif dan kecenderungan laba kotor yang berada di bawah annggaran. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan perubahan laba kotor salah satunya adalah efisiensi biaya produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap laba kotor pada PT. PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor periode 2008-2012.

Penelitian yang dilakukan di PT. PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor menggunakan metode deskriptif verifikatif. Sumber data dalam penelitian ini merupakan sumber data sekunder, dan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan melakukan telaah dokumentasi. Data efisiensi biaya produksi diukur dengan menggunakan rasio yang dihitung dari presentasi antara angaran biaya produksi dan realisasi biaya produksi sedangkan data laba kotor diperoleh dari laporan laba rugi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana dengan bantuan software SPSS v.21 for windows dan Microsoft Excel 2010.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efisiensi biaya produksi memiliki pengaruh positif terhadap laba kotor. Persamaan regresi linear sederhana ̂ = -8.376.540.698 + 114.925.947,2X menunjukkan setiap variabel efisiensi biaya produksi mengalami kenaikan sebanyak satu satuan maka maka akan diikuti dengan kenaikan laba kotor sebesar 114.925.947,2. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi efisiensi biaya produksi maka semakin tinggi pula laba kotor yang diperoleh. Dengan demikian untuk memperoleh laba kotor yang tinggi maka sebaiknya manajemen terus mempertahankan dan meningkatkan efisiensi biaya produksi.


(5)

Riska Olivia Febriana, 2013

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI

THE INFLUENCE OF PRODUCTION COST EFFICIENCY TOWARDS GROSS PROFIT AT METAL HANDIWORK AND CAST DIVISION IN

PT. PINDAD (LIMITED)

Riska Olivia Febriana Supervisor : Dr. Kurjono, M.Pd

ABSTRACT

The Problem that was analyzed in this research is gross profit obtained by PT. PINDAD (Limited) at Metal Handiwork and Cast Division in last five years which was fluctuating and the trendency of gross profit was under budgeting. There are some factors which caused changing of gross profit, one of the factors is production cost efficiency. This research was aimed to examine the influence of production cost efficincy towards gross profit at Metal Handiwork and Cast Division in PT. PINDAD (Limited).

The research conducted in PT. PINDAD (Limited) at Metal Handiwork and Cast Division using verificative descriptive method. Data source in this research is secondary data, and data collection method used is documentation review. The data of production cost efficiency was measured by using ratio which is calculated from the precentage between production cost budgeting and production cost realization, mean while the data of gross profit was obtained from income statement. Data analysis method usedin this research is simple linear regresion analysis by using software SPSS v.21 for windows and Microsoft Excel 2010.

The Result of this research shows that the production cost efficiency has positive infuence towards gross profit. The equation of simple linear regresion ̂ = -8.376.540.698 + 114.925.947,2X shows that each variable of production cost efficiency is increasing as much one unit, so it will be followed by the increasing of gross profit as much 114.925.947,2. The conclusion of this research shows that the higher production cost efficiency will result in higher gross profit. Thus, to obtain high valve of gross profit it is better if the management always maintain and improve production cost efficiency.


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... 10

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Kegunaan Penelitian ... 11

BAB II LANDASAN TEORI ... 13

2.1 Efisiensi Biaya Produksi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Biaya ... 13

2.1.2 Penggolongan Biaya ... 15

2.1.3 Kegunaan Data Biaya Bagi Manajemen Error! Bookmark not defined. 2.1.4 Biaya Produksi ... 19

2.1.5 Metode Pengumpulan Biaya Produksi ... 21

2.1.6 Metode penentuan biaya produksi ... 22

2.1.7 Laporan Akuntansi Biaya Produksi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.8 Anggaran Biaya Produksi ... 26

2.1.9 Efisiensi ... 29

2.1.10 Cara menghitung efisiensi ... 30

2.1.11 Efisiensi Biaya Produksi ... 31

2.2 Laba ... 36

2.2.1 Komponen Unsur-unsur Laba ... 38

2.2.2 Laba Kotor ... 39

2.3 Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi Terhadap Laba Kotor ... 40

2.4 Kajian Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.41 2.5 Kerangka Pemikiran ... 42

2.6 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.46 BAB III METODE PENELITIAN... 47

3.1 Desain Penelitian ... 47

3.2 Operasionalisasi Variabel ... 48

3.3 Sumber data ... 49

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 50

3.5 Teknik Pengolahan Data dan Pengujian Hipotesis ... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 59

4.1 Gambaran Objek Penelitian ... 59

4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 59

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 60

4.1.3 Struktur Organisasi ... 61

4.1.4 Gambaran Umum Kegiatan Perusahaan ... 63


(7)

Riska Olivia Febriana, 2013

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI

4.2.1 Deskripsi Variabel Efisiensi Biaya Produksi (X) ... 67

4.2.2 Deskripsi Variabel Laba Kotor (Y) ... 73

4.3 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 79

4.3.1Uji Linieritas Regresi ... 79

4.3.2Analisis Regresi Linear Sederhana ... 80

4.3.3Uji Keberartian Koefisien Arah Regresi (Uji t) ... 82

4.4 Pembahasan dan Hasil Penelitian ... 82

4.4.1Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi Terhadap Laba Kotor padaPT. PINDAD (Persero) ... 83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 88

5.1 Kesimpulan ... 88

5.2 Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 90 LAMPIRAN - LAMPIRAN :

1. Permohonan Izin Penelitian 2. Surat Keterangan Penelitian 3. Pengantar Riset

4. Laporan Anggraran Laba Rugi 5. Laporan Laba Rugi

6. Laporan Biaya Operasional 7. Output SPSS

8. Table t

9. Frekuensi Bimbingaan

10. Surat Keterangan Perubahan Judul 11. SK Dosen Pembimbing Skripsi

12. Lembar Evaluasi Seminar Usulan Penelitian 13. Daftar Riwayat Hidup


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Perbandingan Anggaran dan Realisasi Laba Kotor PT. PINDAD ... 4

Tabel 3.1. Tabel Operasionalisasi Variabel ... 48

Tabel 3.2. Kriteria Efisiensi ... 51

Tabel 4.1. Gambaran Efisiensi Biaya Produksi PT. PINDAD ... 67

Tabel 4.2. Gambaran Trend Efisiensi Biaya Produksi PT. PINDAD (Persero) .... 69

Tabel 4.3. Descriptive Statistics ... 71

Tabel 4.4. Kriteria Efisiensi ... 71

Tabel 4.5. Gambaran Laba Kotor yang Diperoleh oleh PT. PINDAD (Persero) .. 73

Tabel 4.6. Gambaran Trend Laba Kotor PT. PINDAD (Persero) ... 75

Tabel 4.7. Descriptive Statistics ... 77

Tabel 4.8.ANOVA Table ... 78


(9)

Riska Olivia Febriana, 2013

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Grafik Perkembangan Anggaran dan Realisasi Laba Kotor ... 5

Gambar 2.1. Model Hubungan Antar Variabel Penelitian ... 44

Gambar 4.1. Struktur Organisasi PT. PINDAD Divisi Tempa dan Cor ... 61

Gambar 4.2. Grafik Perkembangan Efisiensi Biaya Produksi PT. PINDAD ... 68


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Di Indonesia perusahaan atau badan usaha tidak hanya dimiliki oleh swasta, tetapi ada juga badan usaha yang dimiliki oleh negara. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh kepemilikannya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia.

Tujuan dibentuknya BUMN adalah untuk mewujudkan amanah Undang-undang No. 19 tahun 2003 mengenai Badan Usaha Milik Negara pasal 2 ayat (1) butir (a) tentang salah satu maksud dan tujuan pendirian BUMN yaitu memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan Negara pada khususnya.

Menurut Griffin dan Ebert, (2007: 4) “Semua organisasi itu disebut bisnis

(perusahaan) organisasi yang menyediakan barang atau jasa untuk dijual dengan

maksud mendapatkan laba”. Begitu juga dengan BUMN, prospek mendapatkan

laba merupakan pendorong orang-orang untuk memulai mengembangkan bisnis. Walupun tujuan dibentuknya BUMN adalah untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, namun laba juga merupakan hal yang harus dicapai. Laba merupakan imbalan yang didapatkan pemilik bisnis dari resiko yang diambil sewaktu menginvestasikan uang dan waktu mereka.

Keberadaan BUMN dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan pemerintah, karena kinerja BUMN sangatlah mempengaruhi pendapatan Negara. Di tahun


(11)

2

Riska Olivia Febriana, 2013

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI

2013, target pendapatan negara dari kinerja BUMN sekitar Rp 166 triliun, naik dibanding realisasi tahun lalu 2012 yang mencapai sekitar Rp130 triliun. Oleh karena itu setiap BUMN harus dapat memperbaiki kinerjanya guna mencapai target yang telah direncanakan oleh pemerintah. Jika BUMN tidak dapat memperbaiki kinerjanya maka realisasi pendapatan negara tidak dapat mencapai target, bukan hanya itu keberlangsungan BUMN itu pun akan terancam.

Di Indonesia terdapat banyak BUMN dan sektor-sektor usaha yang dijalani misalnya agro industri, telekomunikasi, semen, konstruksi dan konsultan engineering, pertambangan, energi, logistik, pariwisata, kehutanan dan kertas, dan jasa keuangan.

PT. PINDAD adalah industri manufaktur milik pemerintah Indonesia yang mengkhususkan diri dalam produk militer dan komersial. Kegiatannya meliputi desain, pengembangan, rekayasa dan pabrikasi serta pemeliharaan. PT. PINDAD merupakan salah satu BUMN yang berada di bawah pimpinan kementerian. Sasaran perusahaan yaitu meningkatkan potensi perusahaan untuk mendapatkan peluang usaha yang menjamin masa depan perusahaan melalui sinergi internal dan eksternal. Untuk mencapai sasarannya itu PT. PINDAD memiliki prinsip dasar diantaranya loyalitas, keunggulan teknologi, kerjasama kelompok dan bisnis yang menguntungkan.

PT. PINDAD (Persero) merupakan jenis perusahaan persero. Perusahaan persero adalah BUMN yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang modal/sahamnya paling sedikit 51% dimiliki oleh pemerintah, yang tujuannya mengejar keuntungan. Maksud dan tujuan mendirikan persero ialah untuk


(12)

3

menyediakan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat dan mengejar keuntungan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Oleh karena itu PT. PINDAD (Persero) memiliki misi dalam bidang alat dan peralatan industri untuk memperoleh laba melalui keunggulan teknologi dan kualitas internasional.

Tujuan utama perusahaan adalah mencapai laba dengan menggunakan sumber-sumber ekonomi yang dimilikinya. Menurut Suwardjono (2011:455)

bahwa “laba akuntansi yang sekarang dianut dimaknai sebagai selisih antara pendapatan dan biaya”. Pendefinisian laba sebagai pendapatan dikurangi biaya merupakan pendefinisian secara struktural atau sintaktik karena laba tidak didefinisi secara terpisah dari pengertian dari pengertian pendapatan dan biaya. Karena laba merupakan tujuan umum keberadaan setiap perusahaan, maka laba usaha adalah elemen penting yang menggerakan seluruh aktivitas produktif di dalam suatu perusahaan. Kebutuhan untuk menghasilkan laba usaha tersebut menjadi faktor penggerak utama dalam seluruh aktivitas ekonomi yang dilakukan setiap perusahaan. Mulai dari menentukan produk yang akan dihasilkan perusahaan, mencari dan mengumpulkan sumber daya yang diperlukan sehingga menggerakkan dan mengarahkan setiap sumber daya yang dimiliki tersebut untuk mencapai tujuan umum perusahaan.

Menurut Munawir (2002 : 183) “Tujuan perusahaan pada umumnya

adalah memperoleh laba dan besar kecilnya laba yang dapat dicapai akan merupakan ukuran kesuksesan manajemen dalam mengelola perusahaan”. Keberhasilan manajemen di dalam jangka pendek dapat dilihat apakah laba yang diperoleh lebih besar atau lebih kecil dibandingkan dengan rencana laba yang


(13)

4

Riska Olivia Febriana, 2013

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI

semula ingin dicapai. Rencana laba dapat berupa laba yang dianggarkan (dibudgetkan), atau standar laba, atau paling tidak laba pada periode akuntansi sebelumnya.

Laba kotor adalah selisih dari hasil penjualan dengan harga pokok penjualan. Pencapaian laba kotor merupakan hal terpenting bagi perusahaan, karena dengan tercapainya laba kotor maka perusahaan dapat menutupi biaya beban operasional yang terdiri dari beban administrasi dan umum serta beban penjualan. Jika laba kotor tidak dapat menutupi beban operasi maka perusahaan akan mengalami kerugian.

Melihat fenomena yang terjadi berdasarkan Laporan Anggaran Laba Rugi dan Laporan Laba Rugi PT. PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor dapat dilihat perkembangan pencapaian laba kotor dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 yang disajikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 1.1

Perbandingan Anggaran dan Realisasi Laba Kotor PT. PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor

Periode 2008 s.d 2012 Tahun Triwulan Anggaran Laba

Kotor (Rp)

Realisasi Laba

Kotor (Rp) Keterangan

2008

1 936.650.701 722.995.151 Dibawah anggaran 2 1.583.025.199 1.470.445.366 Dibawah anggaran 3 1.634.234.196 1.684.411.635 Diatas anggaran 4 1.513.084.143 1.771.544.389 Diatas anggaran

2009

1 1.867.032.147 1.925.836.958 Diatas anggaran 2 2.386.193.052 2.103.591.477 Dibawah anggaran 3 2.387.552.772 2.181.242.580 Dibawah anggaran 4 2.317.323.790 2.440.236.280 Diatas anggaran

2010

1 2.993.703.300 3.164.621.138 Diatas anggaran 2 3.370.211.844 3.338.121.431 Dibawah anggaran 3 3.434.794.148 3.420.608.435 Dibawah anggaran 4 3.452.155.860 3.596.619.807 Diatas anggaran


(14)

5

Tahun Triwulan Anggaran Laba Kotor (Rp)

Realisasi Laba

Kotor (Rp) Keterangan

2011

1 3.376.755.408 3.151.344.088 Dibawah anggaran 2 3.392.648.899 2.977.354.733 Dibawah anggaran 3 3.391.084.171 3.102.715.393 Dibawah anggaran 4 3.431.245.526 2.979.986.121 Dibawah anggaran

2012

1 3.534.994.073 3.560.198.780 Diatas anggaran 2 3.610.019.178 3.755.386.610 Diatas anggaran 3 3.628.250.221 3.848.184.489 Diatas anggaran 4 3.981.134.052 4.046.197.283 Diatas anggaran JUMLAH 56.222.092.680 55.241.642.144 Dibawah anggaran Sumber : Dokumen Laporan Anggaran Laba Rugi dan Laporan Laba Rugi

PT. PINDAD (Persero) tahun 2008 s.d 2012 (diolah kembali)

Perkembangan laba kotor PT. PINDAD (Persero) tersebut dapat digambarkan dalam bentuk grafik sebagai berikut :

Gambar 1.1

Grafik Perkembangan Anggaran dan Realisasi Laba Kotor PT. PINDAD (Persero)

Tahun 2008 s.d tahun 2012

Sumber : Tabel 1 data diolah kembali

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah realisasi laba kotor dari periode 2008-2012 sebesar Rp. 55.241.642.144,00 lebih kecil daripada anggaran laba kotor yang ditetapkan manajemen, yaitu sebesar Rp. 56.222.092.680,00.

0 500.000.000 1.000.000.000 1.500.000.000 2.000.000.000 2.500.000.000 3.000.000.000 3.500.000.000 4.000.000.000 4.500.000.000

2008 2009 2010 2011 2012


(15)

6

Riska Olivia Febriana, 2013

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI

Artinya laba kotor yang didapat tidak sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Perolehan laba kotor perusahaan berfluktuasi, namun kecenderungan laba kotor yang didapat di bawah anggaran yang telah direncanakan. Penyebab realisasi laba kotor berada di bawah anggaran disebabkan oleh penurunan penjualan dan kenaikan harga pokok penjualan. Jika laba kotor yang diperoleh kecil, maka perusahaan tidak dapat menutupi biaya operasional dan akan mengalami kerugian.

Secara teoritis laba kotor yang didapat oleh perusahaan dipengaruhi oleh penjualan produk dan harga pokok penjualan. Berikut ini adalah elemen-elemen yang menentukan besarnya laba kotor :

Elemen-elemen laba kotor dapat dibagi menurut elemen-elemen yang menentukan besarnya laba kotor sebagai berikut :

1. Elemen penghasilan penjualan, elemen ini ditentukan oleh besarnya : a. Harga jual satuan

b. Kuantitas atau volume penjualan

2. Elemen harga pokok penjualan, elemen ini ditentukan oleh besarnya : a. Harga pokok penjualan setiap satuan produk

b. Kuantitas atau volume penjualan

(Supriyono, 2000:180) Harga pokok penjualan merupakan elemen laba kotor yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Penentuan harga pokok penjualan ini didapat dari biaya produksi yang terjadi dalam suatu periode, jika produk tersebut laku dijual biaya produksiya merupakan dasar penentuan harga pokok penjualan. Seperti yang dijelaskan oleh Supriyono (2000 : 290) :

Biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik baik tetap maupun variabel. Semua biaya produksi diperlakuakn sebagai harga pokok produk dan baru dipertemukan dengan penghasilan penjualan pada periode di mana produk tersebut laku dijual dengan cara menentukan besarnya harga pokok penjualan.


(16)

7

Pada dasarnya perubahan laba kotor itu disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor penjualan dan faktor harga pokok penjualan. Perubahan laba kotor yang disebabkan faktor harga jual tidak dapat digunakan sebagai pengukur bagian penjualan, karena perubahan harga jual ditentukan oleh keadaan pasar yang sulit dikendalikan oleh perusahaan. Lain halnya dengan perubahan laba kotor yang disebabkan oleh harga pokok penjualan, perusahaan masih dapat mengendalikannya dengan melakukan efisiensi pada bagian produksi.

Berdasarkan elemen-elemen laba kotor yang telah dijelaskan di atas beberapa studi yang telah dilakukan untuk mengkaji tentang laba kotor diantaranya :

 Irman Syahrel Rahman (2009) hasil penelitian menunjukkan bahwa realisasi anggaran penjualan berpengaruh terhadap pencapaian laba PT. Kereta Api Daop 2 Bandung.

 Evi Octavia dan Eva Mariyani (2013) efisiensi biaya produksi mempunyai pengaruh positif terhadap pencapaian laba perusahaan pada PT. PINDAD (Persero) pada periode 2006 hingga 2010.

 Dian Widianingsih (2007) hasil penelitian menunjukkan efisiensi biaya bahan baku berpengaruh positif terhadap pencapaian laba kotor.

 Tanti Budyarti Akbari (2009) hasil penelitian menunjukkan efisiensi biaya produksi berpengaruh positif terhadap pencapaian laba kotor. Semakin tinggi efisiensi biaya produksi semakin tinggi pula laba kotor yang dicapai oleh perusahaan.


(17)

8

Riska Olivia Febriana, 2013

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI  Fhadly Kusdiawan (2009) hasil penelitian menunjukkan efisiensi biaya tenaga

kerja langsung menunjukan arah yang positif terhadap laba kotor. Setiap kenaikan efisiensi diikuti dengan kenaikan laba kotor.

Salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh perusahaan dalam menurunnya laba kotor yang didapat karena biaya produksi yang melambung tinggi, akibatnya biaya produksi menjadi meningkat tetapi tidak diimbangi dengan hasil penjualan yang meningkat pesat. Para manajer harus dapat melakukan kebijakan-kebijakan guna mendapatkan laba kotor yang maksimal salah satunya dengan melakukan efisiensi biaya produksi dan melakukan pengendalian biaya. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Munawir (2002 : 217) sebagai berikut :

Penurunan laba kotor yang disebabkan oleh naiknya harga pokok penjualan ... kenaikan ini kemungkinan disebabkan oleh faktor eksteren, misalnya adanya kenaikan harga bahan, tingkat upah atau kenaikan harga-harga secara umum, yang tidak dapat dikendalikan perusahaan, atau mungkin disebabkan oleh faktor interen yaitu adanya inefisiensi atau pemborosan-pemborosan.

Demi tercapainya tujuan perusahaan maka pihak manajemen perlu melakukan perbaikan-perbaikan seperti efisiensi biaya produksi dengan membandingkan antara biaya yang sudah ditetapkan (direncanakan) dengan yang sesungguhnya (realisasi).

Efisiensi biaya produksi dilakukan dengan cara meminimalkan penyimpangan biaya produksi yang terjadi, baik selisih biaya bahan baku, selisih biaya tenaga kerja, maupun selisih biaya overhead pabrik. Efisiensi biaya juga menyangkut pada kesesuaian kuantitas produk yang dihasilkan dengan anggaran, ketepatan waktu produksi, dan kualitas produk yang dihasilkan sesuai dengan target kualitas.

(Supriyono, 2000 : 362) Untuk mengidentifikasi efisiensi biaya produksi ini biasanya dilakukan dengan cara meminimalkan penyimpangan biaya produksi yang terjadi, yaitu


(18)

9

meminimalkan penyimpangan antara anggaran dan realisasi. Penyelidikan terhadap penyimpangan ini paling sering diterapkan pada biaya.

Efisiensi dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan anggaran biaya, yang berarti biaya produksi yang sesungguhnya dikeluarkan harus mencapai anggaran biaya yang dibuat atau dengan kata lain membandingkan antara realisasi biaya produksi atau biaya aktual dengan anggaran biaya produksi.

Beberapa penelitain sebelumnya menyatakan bahwa efisiensi biaya produksi berpengaruh postif terhadap pencapaian laba kotor. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian kembali mengenai pengaruh efisiensi biaya produksi terhdap laba kotor pada periode terkini.

Biaya ini merupakan sasaran dan digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi. Kondisi tersebut dapat dicapai dengan berusaha mengendalikan biaya-biaya yang terjadi dalam perusahaan, terutama biaya-biaya yang berkenaan langsung dengan produksi karena dengan mengendalikan biaya produksi seefisien mungkin maka akan menghasilkan biaya produksi yang rendah. Jika biaya produksi ini efisien akan dihasilkan pula harga pokok produksi yang lebih rendah, dengan harga pokok produksi yang lebih rendah itu perusahaan akan mampu memperoleh laba yang optimal.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap laba kotor pada PT. PINDAD (Persero), maka Judul yang diambil adalah “Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi terhadap Laba Kotor pada PT.PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor”.


(19)

10

Riska Olivia Febriana, 2013

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran efisiensi biaya produksi pada PT.PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor.

2. Bagaimana gambaran laba kotor pada PT.PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor.

3. Bagaimana pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap laba kotor pada PT. PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan sebelumnya, maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap laba kotor pada PT. PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor yang kemudian akan diolah dan dianalisis.

2) Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengkaji dan menganalisis mengenai efisiensi biaya produksi pada PT.PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor.


(20)

11

2. Untuk mengkaji dan menganalisis mengenai laba kotor pada PT. PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor.

3. Untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap laba kotor pada PT. PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari penelitian ini, diharapkan berguna bagi semua pihak. Adapun kegunaan dari penelitian dapat ditinjau dari dua aspek, yaitu:

1) Kegunaan Akademis

a. Merupakan sarana belajar untuk mengidentifikasikan, menganalisis dan merencanakan masalah yang nyata sehingga lebih memperluas pengetahuam dan dapat mengaplikasin teori-teori laba kotor yang telah didapat saat mengikuti perkuliahan dikelas.

b. Mempunyai gambaran yang jelas bagi para pembaca mengenai bagaimana peranan efisiensi biaya produksi terhadap laba kotor.

2) Kegunaan Praktis

a. Memberikan masukan efisiensi biaya produksi yang mungkin dapat bermanfaat bagi pihak PT. PINDAD (Persero) dan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat perencanaan anggaran yang mampu memaksimalkan laba perusahaan dan membantu dalam membuat keputusan di masa mendatang.

b. Data empiris mengenai efisiensi biaya produksi dapat dijadikan sebagai input PT. PINDAD (Persero) dalam rangka meningkatkan laba kotor yang akan dicapai.


(21)

12

Riska Olivia Febriana, 2013

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI

c. Memberikan gambaran yang jelas mengenai tingkat laba kotor perusahaan sehingga pihak internal PT. PINDAD (Persero) dapat melihat prospek untuk meningkatkan bahkan mengembangkan perusahaannya di masa mendatang.


(22)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti harus mengetahui serta menentukan metode yang akan dipakai dalam penelitiannya, karena metode penelitian akan memberikan langkah-langkah dalam melakukan penelitian.

Metode penelitian bisnis dapat diartikan sebgai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang bisnis.

(Sugiyono, 2010:5) Dilihat dari kerangka pemikiran, penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran/deskripsi mengenai pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap laba kotor. Oleh karena itu metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitan ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Nazir (2003:54), yaitu :

Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun satu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akuran mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki.

Metode deskriptif analisis yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang/pada masalah-masalah yang aktual

2. Data dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis (karena itu sering pula disebut metode analitik).


(23)

48

Riska Olivia Febriana, 2013

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI

(Surakhmad, 1994:140) Dalam penelitian ini penulis ingin menguji dan menjelaskan hubungan kedua variabel, oleh karena itu digunakan pula metode verifikatif untuk menguji dan menjelaskan hubungan kedua variabel. Menurut Masyhuri (2008: 45)

“metode verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk

menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat

lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan”.

Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif dan verifikatif yaitu penelitian yang bertujuan menggambarkan dan menerangkan tentang suatu gejala atau keadaan yang diteliti kemudian menjelaskan hubungan kedua variabel melalui uji hipotesis.

Dalam penelitian ini metode deskriptif dan verifikatif digunakan untuk menggambarkan dan menerangkan pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap laba kotor pada PT. PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor kemudian dijelaskan hubungan kedua variabel tersebut melalui uji hipotesis.

3.2 Operasionalisasi Variabel

Menurut Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (2013:20)

“operasionalisasi variabel adalah menjelaskan indikator-indikator dari setiap

variabel penelitian”. Variabel-variabel harus dijelaskan secara rinci dengan

menggunakan indikator-indikator yang jelas dan terukur. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu :


(24)

49

1. Variabel Independen (X) dalam penelitian ini adalah efisiensi biaya produksi. Efisiensi biaya produksi merupakan variabel bebas yang akan mempengaruhi variabel terikat. Efisiensi biaya produksi adalah rasio yang dihitung dengan presentase anggaran biaya produksi dengan realisasi biaya produksi.

2. Variabel terikat (dependent variabel) dalam penelitian ini adalah laba kotor. Laba kotor adalah selisih antara penghasilan penjualan (operasi) dikurangi harga pokok penjualan dalam suatu periode tertentu.

Skala yang akan digunakan dalam operasionalisasi variabel adalah rasio karena nol merupakan nilai mutlak.

Tabel 3.1

Tabel Operasionalisasi Variabel

VARIABEL INDIKATOR SKALA

Efisiensi biaya produksi (Variabel X)

Data diperoleh dari formula berikut ini pada tahun 2008-2012 :

Rasio

Laba Kotor (Variabel Y)

Data diperoleh dari formula berikut ini pada tahun 2008-2012 :

Rasio

3.3 Sumber data

Sumber data merupakan subjek dari mana data yang digunakan dalam suatu penelitian diperoleh atau data yang digunakan sebagai sumber dalam suatu penelitian. Penelitian ini menggunakan sumber data karena penelitian dilakukan terhadap data keuangan pada suatu perusahaan yaitu data laporan rugi laba. Data


(25)

50

Riska Olivia Febriana, 2013

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI

tersebut merupakan sumber data sekunder menurut POPS (2013:23) “adalah sumber lain yang secara legal dapat mempublikasikan data otentik suatu

perusahaan, misalnya bursa efek, asosiasi, dan sebaagainya”. Sedangkan menurut

Sugiyono (2010:193) “sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalanya lewat orang lain atau lewat dokumen”. Dalam penelitian ini data yang diperoleh dari objek penelitian dan peneliti terjun langsung ke lapangan guna mendapatkan data dari variabel-variabel yang akan diuji dalam penelitian.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan dari tahun 2008-2012. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa jenis data dapat dikategorikan sebagai data bersekala (times series).

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses penting dalam penelitian, dalam teknik pengumpulan data menjelaskan prosedur yang akan ditempuh dalam pengumpulan penelitian. Hal ini bertujuan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian tersebut. Penulis mengumpulkan data dengan melakukan pengamatan langsung ke lokasi yang menjadi objek penelitian.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan telaah dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data-data dari dokumen perusahaan. Peneliti melakukan penelaahan terhadap dokumen laporan keuangan tahunan, terutama laporan laba rugi dan dokumen yang mempunyai relevansi


(26)

51

dengan anggaran dan realisasi biaya produksi serta dokumen-dokumen lain yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini.

3.5 Teknik Pengolahan Data dan Pengujian Hipotesis a. Teknik Pengolahan Data

Data yang telah diperoleh oleh peneliti melalui teknik-teknik pengumpulan data, perlu pengolahan dan penganalisisan lebih lanjut. Data yang telah terkumpul dengan telaah dokumen ini dianalisis kemudian dihitung dan diolah.

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yang menggunakan skala penelitian rasio. Adapun pengolahan data terhadap variabel-variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

1. Analisis deskriptif variabel penelitian.

Berikut ini adalah langkah-langkah untuk analisis deskriptif variabel penelitian: a. Menghitung besarnya variabel efisiensi biaya produksi.

Menurut Halim (2000:72) efisiensi adalah “rasio antara input terhadap output atau jumlah input per unit dibandingkan dengan output per unit. Ukuran efisiensi bisa dikembangkan antara biaya yang sesungguhnya dengan biaya standar yang telah ditetapkan sebelumnya misalnya melalui anggaran”. Maka untuk menghitung besarnya efisiensi biaya produksi adalah rasio yang dihitung dengan presentase antara anggaran biaya produksi dibandingkan dengan realisasi biaya produksi.


(27)

52

Riska Olivia Febriana, 2013

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI

Dengan kriteria sebagai berikut : Tabel 3.2 Kriteria Efisiensi

Koefisien efisiensi Kriteria 90% atau lebih Istimewa

79% - 89% Baik

69% - 78% Kurang

Kurang dari 69% Tidak baik

Sumber : Kep. Men. BUMN No. 100/2002 Tentang Penilaian Kesehatan BUMN

Dari pengukuran efisiensi di atas, perusahaan dikatakan melakukan efisiensi jika perhitungan rasionya melebihi 79%. Semakin besar perhitungan rasio efisiensi biaya produksi yang didapat, maka menunjukkan bahwa perusahaan telah melakukan efisiensi dengan baik.

Untuk menganalisis kecenderungan efisiensi biaya produksi yang terjadi maka digunakan analisis trend, penelitian ini menggunakan trendensi yang dinyatakan dalam prosentase (trend precentage analysis). Menurut Munawir

(2010:37) “trend precentage analysis adalah suatu metode atau teknik

analisa untuk mengetahui trendensi daripada keadaan keuangannya, apakah menunjukkan trendensi tetap, naik atau bahkan turun”. Untuk dapat menghitung trend efisiensi biaya produksi ini diperlukan tahun dasar pengukurannya atau tahun dasarnya. Dalam penelitian ini tahun dasar diambil dari data yang paling awal.


(28)

53

b. Menghitung besarnya variabel laba kotor.

Laba kotor sering digunakan sebagai alat evaluasi keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya dan sebagai alat untuk mengambil keputusan manajemen. Untuk menghitung besarnya laba kotor adalah rasio yang dihitung dengan mengurangkan penghasilan penjualan operasional dengan harga pokok penjulan.

(Supriyono, 2000 : 177) Untuk menganalisis kecenderungan laba kotor yang diperoleh maka digunakan analisis trend, penelitian ini menggunakan trendensi yang dinyatakan dalam prosentase (trend precentage analysis). Menurut Munawir

(2010:37) “trend precentage analysis adalah suatu metode atau teknik

analisa untuk mengetahui trendensi daripada keadaan keuangannya, apakah menunjukkan trendensi tetap, naik atau bahkan turun”. Untuk dapat menghitung trend laba kotor ini diperlukan tahun dasar pengukurannya atau tahun dasarnya. Dalam penelitian ini tahun dasar diambil dari data yang paling awal.

c. Menganalisis perhitungan variabel penelitian

Setelah melakukan perhitungan terhadap masing-masing variabel, langkah selanjutnya adalah menganalisis perhitungan variabel-variabel tersebut guna mendapatkan gambaran tentang fenomena yang terjadi.


(29)

54

Riska Olivia Febriana, 2013

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI

Kebenaran hipotesis harus dibuktikan melalui data yang terkumpul, setelah melakukan pengolahan data tahap selanjutnya yaitu pengujian hipotesis dengan menaksir parameter populasi berdasarkan data sampel.

Husein (2010: 107) mengemukakan bahwa, “setelah data yang dibutuhkan terkumpul, langkah berikutnya adalah melakukan pengolahan data, agar data yang masih terkesan bertebaran dapat disusun sedemikian rupa, sehingga lebih mudah untuk dianalisis dalam rangka menjawab tujuan risetnya”.

a. Uji Linieritas Regresi

Digunakan untuk menguji apakah model linier yang telah diambil nyata atau cocok dengan keadaannya atau tidak. Menurut Sudjana (2003: 15), “uji kelinearan regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol bahwa regresi linear melawan hipotesis tandingan bahwa regresi non linear.”

Uji linieritas dilakukan dengan terlebih dahulu menghitung jumlah kuadrat-kuadrat, berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung jumlah kuadrat-kuadrat :

JK(T)

=

JK(a)

=

JK(b

a) = b {

∑ ∑

}

b

=

∑ ∑ ∑

∑ ∑

JK(S)

= JK(T)

JK(a) - JK(b

a)

JK(G)

=


(30)

55

JK(TC) = JK(S)

JK(G)

(Sudjana 2003: 17) Setelah menghitung jumlah kuadrat-kuadrat (JK) di atas, maka selanjutnya uji kelinearan regresi dengan rumus sebagai berikut:

F =

Dimana :

(Sudjana 2003: 19) Langkah-langkah dalam melakukan uji kelinearan, antara lain:

1. Menentukan Hipotesis

H0 : regresi linear H1 : regresi non linear 2. Level of significant α = 5%

3. Kriteria Pengujian

H0 : diterima apabila F hitung ≤ F tabel H0 : ditolak apabila F hitung > F tabel Dengan

dk pembilang = k - 2 dk penyebut = n – k Keterangan :


(31)

56

Riska Olivia Febriana, 2013

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI

k = konstanta variabel bebas n = banyaknya sampel 4. F hitung

F =

(Sudjana 2003: 19) 5. Kesimpulan

b. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis regresi mempelajari hubungan yang ada di antara varaibel-variabel sehingga hubungan yang diperoleh dapat menaksir variabel yang satu apabila harga variabel yang lainnya diketahui.

Pada penelitian ini variabel yang dianalisis adalah variabel independen yaitu efisiensi biaya produksi (X), sedangkan variabel dependen adalah laba kotor (Y). Untuk mengetahui apakah efisiensi biaya produksi (X) berpengaruh terhadap laba kotor (Y), dilakukan analisis regresi sederhana. Persamaan regresi sederhana secara umum adalah sebagai berikut :

Ŷ

= a + bX

(Sudjana, 2003 : 6) Keterangan :

Ŷ = Laba Kotor a = konstanta regresi b = koefisien regresi


(32)

57

X = Efisiensi Biaya Produksi

Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis regresi sederhana adalah sebagai berikut :

1. Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung koefisien a dan b, yaitu : ∑ ∑ dan ∑ ∑

2. Mencari koefisien regresi α dan b dengan rumus

∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑

∑ ∑

c. Uji Keberartian Koefisien Arah Regresi (Uji t)

Menurut Sudjana (2003: 31), “uji keberartian koefisien arah regresi digunakan

untuk mengetahui apakah koefisien arah berarti atau tidak”. Langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Level of significant α = 5% 2. Kriteria Pengujian

H0 : diterima apabila thitung < ttabel H0 : ditolak apabila thitung > ttabel Distribusi student t, dengan dk = n - 2

Keterangan :


(33)

58

Riska Olivia Febriana, 2013

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI

3. Pengujian Nilai t

t =

dimana:

s

b

=

s

b2

=

∑ ∑

=

Keterangan :

Sb = Simpangan Baku Sb2 = Varians


(34)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari pembahasan dan penelitian yang dilakukan pada PT. PINDAD (Persero) mengenai pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap laba kotor, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pada PT. PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor biaya produksi yang dikeluarkan dinyatakan efisien dengan kriteria istimewa.

2. Laba kotor pada PT. PINDAD (Persero) selama periode 2008 sampai dengan 2012 berdasarkan hasil perhitungan trend mengalami fluktuasi, namun kecenderungan laba kotor yang diperoleh cenderung meningkat.

3. Berdasarkan pengujian hipotesis menggunakan perhitungan statistik regresi linear sederhana, dapat disimpulkan bahwa variabel efisiensi biaya produksi berpengaruh positif terhadap variabel laba kotor. Semakin tinggi efisiensi biaya produksi, maka laba kotor yang diperoleh akan semakin tinggi.

5.2 Saran

Setelah mempelajari hasli dari penelitian pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap laba kotor, maka ada beberapa saran yang dapat disampaikan sebagai bahan kajian bagi perusahaan dan bagi peneliti selanjutnya diantaranya adalah sebagai berikut :


(35)

89

Riska Olivia Febriana, 2013

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI

1. Untuk pihak PT. PINDAD (Persero) sebaiknya terus mempertahankan dan meningkatkan efisiensi biaya produksi karena dengan melakukan efisiensi biaya produksi maka biaya yang dikeluarkan akan ekonomis tanpa mengurangi kualitas produk yang dibuat. Efisiensi ini dapat dilakuakan dengan memperbaiki sistem dalam produksi maupun dalam manajemen, memaksimalkan kapasitas produksi, menghindari adanya kerusakan, dan meminimalisir selisih biaya produksi

2. Untuk meningkatkan laba kotor sebaiknya manajemen terus melakukan analisa mengenai sebab-sebab terjadinya perubahan laba kotor baik itu perubahan ke arah menguntungkan (kenaikan) maupun perubahan yang tidak menguntungkan (penurunan), sehingga akan dapat diambil kesimpulan dan atau tindakan untuk periode-periode selanjutnya. Selain itu manajemen juga dapat meningkatkan promosi, penyesuaian harga, dan peningkatan kualitas. 3. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi selain efisiensi biaya produksi seperti

perubahan harga jual persatuan produk, perubahan kuantitas atau volume produk yang dijual/dihasilkan, kenaikan harga bahan, tingkat upah atau kenaikan harga-harga secara umum. Oleh karena itu penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi laba kotor suatu perusahaan pada periode yang lebih panjang sehingga lebih berguna untuk perkembangan ilmu pengetahuan.


(36)

DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku

Carter, W. K., and Ursy, M. F., (2004). Cost Accounting. Alih Bahasa Krista. Buku Satu. Edisi Tiga Belas. Jakarta : Salemba Empat.

Griffin, R. W., dan Ebert, R. J., (2007). Bisnis. Jakarta : Erlangga

Halim, A. dkk. (2000). Akuntansi Manajemen Edisi 1. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

Horngren, Charles T. Foster, G. Datar, Srikant M., (1997). Cost Accounting A Managerial Emphasis. Eight Edition . Englwood Cliffs. New Jersey : Prentice Hall International. Inc.

Husein, U. (2010). Desain Penelitian Manajemen Strategik – Cara Mudah Meneliti Masalah-masalah Manajemen Strategik Untuk Skripsi, Tesis, dan Praktek Bisnis. Jakarta : Rajawali Pers.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2009). Standar Akuntansi Keuangan Per 1 Juli 2009. Jakarta : Salemba Empat.

Masyhuri, M. Zainudin. (2008). Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Bandung. PT Refika Aditama.

Mulyadi. (2009). Akuntansi Biaya. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN

Mulyadi. (2001). Akuntansi Manajemen – Konsep, Manfaat, & Rekayasa. Edisi Tiga. Jakarta : Salemba Empat.

Mulyadi, A. (2003). Akuntansi Manajemen – Analisis Biaya untuk Pengambilan Keputusan. Bandung : BP Prodi Pendidikan Akuntansi UPI


(37)

91

Riska Olivia Febriana, 2013

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI

Munawir, S. (2002). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty Yogyakarta

Mursyidi. (2010). Akuntansi Biaya – Conventional Costing, Just In Time, dan Activity-Based Costing. Bandung : PT. Refika Aditama

Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Bandung : Ghalia Indonesia

Program Studi Pendidikan Akuntansi. (2013). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS). Bandung : Program Studi Akuntansi.

Rudianto. (2009). Penganggaran. Jakarta : Erlangga

Sastradipoera, K. (2001). Manajemen Perbankan. Bandung : Kappa - Sigma Soemarso. (1999). Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Rineka Cipta Sudjana. (2004). Statistika – Untuk Ekonomi dan Niaga. Bandung : Tarsito Sudjana. (2003). Teknik Analisis dan Regresi. Bandung : Tarsito

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis – Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Supriyono. (2000). Akuntansi Biaya – Perencanaan dan Pengendalian Biaya Serta Pembuatan Keputusan. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta

Supriyono dan Mulyadi. (2000). Akuntansi Manajemen 2. Yogyakarta : STIE YKPN

Surakhmad, W. (1994). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito

Suwardjono. (2011). Teori Akuntansi – Perekayasaan Laporan Keuangan. Edisi Ketiga. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta


(38)

92

Sumber Skripsi

Widianingsih, D. (2007). Pengaruh Efisiensi Biaya Bahan Baku Terhadap Pencapaian Laba Kotor Pada PT PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor. Skripsi. Bandung : Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia

Budyarti, T. (2009). Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi Terhadap Tingkat Pencapaian Laba Kotor pada PT PINDAD (Persero) Divisi Tempa Cor. Skripsi. Bandung : Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia

Kusdiawan, F. (2009). Pengaruh Efisiensi Biaya Tenaga Kerja Langsung Terhadap Pencapaian Laba Kotor pada PT PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor. Skripsi. Bandung : Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia

Rahman, I. (2009). Pengaruh Realisasi Anggaran Penjualan (Pendapatan) Terhadap Pencapaian Laba Pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung (Pada Tahun 2003-2007). Skripsi. Bandung : Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia

Sumber Jurnal

Iryadi (2005).“Analisis Selisih Biaya Produksi Sebagai Alat Pengendalian

Manajemen Dalam Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi”. Jurnal Ilmiah Ranggagading. Vol 5 No. 1, April 2005: 7-13


(39)

93

Riska Olivia Febriana, 2013

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA PT PINDAD (PERSERO) DIVISI

Sukartini, Endarwati, Reno, F.M., “Pengaruh Penerapan Manajemen Mutu Terpadu terhadap Efisiensi Biaya Produksi”. Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang

Arifin, J. (2007). “Pengaruh Karakteristik Gaya Penyusunan Anggaran Terhadap Efisiensi Biaya”. Kajian Bisnis dan Manajemen. Vol. 9 No. 1 : 23-35

Octavia, E. dan Maryani, E. (2013) “The Cost Efficiency Effect Achievement Of The Gross Profit Production Company”. 4th International Conference On Business And Economic Research (4TH ICBER 2013) Proceeding.

Sumber Internet

Ramdhani, P.R. (2011). Pengertian BUMN. [Online]. Tersedia: http://matakuliahekonomi.wordpress.com/2011/04/23/pengertian-bumn/ [23 April 2011]

Win. (2013). Pemerintah RI bertekad rampingkan 60 BUMN. [Online]. Tersedia : http://whatindonews.com/id/post/view/detail/1848 [14 April 2013]

Flickr (2013). Peran BUMN dalam pemulihan ekonomi. [Online]. Tersedia : http://mhugm.wikidot.com/artikel:003 [April 2013]


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari pembahasan dan penelitian yang dilakukan pada PT. PINDAD (Persero) mengenai pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap laba kotor, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pada PT. PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor biaya produksi yang dikeluarkan dinyatakan efisien dengan kriteria istimewa.

2. Laba kotor pada PT. PINDAD (Persero) selama periode 2008 sampai dengan 2012 berdasarkan hasil perhitungan trend mengalami fluktuasi, namun kecenderungan laba kotor yang diperoleh cenderung meningkat.

3. Berdasarkan pengujian hipotesis menggunakan perhitungan statistik regresi linear sederhana, dapat disimpulkan bahwa variabel efisiensi biaya produksi berpengaruh positif terhadap variabel laba kotor. Semakin tinggi efisiensi biaya produksi, maka laba kotor yang diperoleh akan semakin tinggi.

5.2 Saran

Setelah mempelajari hasli dari penelitian pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap laba kotor, maka ada beberapa saran yang dapat disampaikan sebagai bahan kajian bagi perusahaan dan bagi peneliti selanjutnya diantaranya adalah sebagai berikut :


(2)

89

1. Untuk pihak PT. PINDAD (Persero) sebaiknya terus mempertahankan dan meningkatkan efisiensi biaya produksi karena dengan melakukan efisiensi biaya produksi maka biaya yang dikeluarkan akan ekonomis tanpa mengurangi kualitas produk yang dibuat. Efisiensi ini dapat dilakuakan dengan memperbaiki sistem dalam produksi maupun dalam manajemen, memaksimalkan kapasitas produksi, menghindari adanya kerusakan, dan meminimalisir selisih biaya produksi

2. Untuk meningkatkan laba kotor sebaiknya manajemen terus melakukan analisa mengenai sebab-sebab terjadinya perubahan laba kotor baik itu perubahan ke arah menguntungkan (kenaikan) maupun perubahan yang tidak menguntungkan (penurunan), sehingga akan dapat diambil kesimpulan dan atau tindakan untuk periode-periode selanjutnya. Selain itu manajemen juga dapat meningkatkan promosi, penyesuaian harga, dan peningkatan kualitas. 3. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi selain efisiensi biaya produksi seperti

perubahan harga jual persatuan produk, perubahan kuantitas atau volume produk yang dijual/dihasilkan, kenaikan harga bahan, tingkat upah atau kenaikan harga-harga secara umum. Oleh karena itu penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi laba kotor suatu perusahaan pada periode yang lebih panjang sehingga lebih berguna untuk perkembangan ilmu pengetahuan.


(3)

DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku

Carter, W. K., and Ursy, M. F., (2004). Cost Accounting. Alih Bahasa Krista. Buku Satu. Edisi Tiga Belas. Jakarta : Salemba Empat.

Griffin, R. W., dan Ebert, R. J., (2007). Bisnis. Jakarta : Erlangga

Halim, A. dkk. (2000). Akuntansi Manajemen Edisi 1. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

Horngren, Charles T. Foster, G. Datar, Srikant M., (1997). Cost Accounting A Managerial Emphasis. Eight Edition . Englwood Cliffs. New Jersey : Prentice Hall International. Inc.

Husein, U. (2010). Desain Penelitian Manajemen Strategik – Cara Mudah Meneliti Masalah-masalah Manajemen Strategik Untuk Skripsi, Tesis, dan Praktek Bisnis. Jakarta : Rajawali Pers.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2009). Standar Akuntansi Keuangan Per 1 Juli 2009. Jakarta : Salemba Empat.

Masyhuri, M. Zainudin. (2008). Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Bandung. PT Refika Aditama.

Mulyadi. (2009). Akuntansi Biaya. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN

Mulyadi. (2001). Akuntansi Manajemen – Konsep, Manfaat, & Rekayasa. Edisi Tiga. Jakarta : Salemba Empat.

Mulyadi, A. (2003). Akuntansi Manajemen – Analisis Biaya untuk Pengambilan Keputusan. Bandung : BP Prodi Pendidikan Akuntansi UPI


(4)

91

Munawir, S. (2002). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty Yogyakarta

Mursyidi. (2010). Akuntansi Biaya – Conventional Costing, Just In Time, dan Activity-Based Costing. Bandung : PT. Refika Aditama

Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Bandung : Ghalia Indonesia

Program Studi Pendidikan Akuntansi. (2013). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS). Bandung : Program Studi Akuntansi.

Rudianto. (2009). Penganggaran. Jakarta : Erlangga

Sastradipoera, K. (2001). Manajemen Perbankan. Bandung : Kappa - Sigma Soemarso. (1999). Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Rineka Cipta Sudjana. (2004). Statistika – Untuk Ekonomi dan Niaga. Bandung : Tarsito Sudjana. (2003). Teknik Analisis dan Regresi. Bandung : Tarsito

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis – Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Supriyono. (2000). Akuntansi Biaya – Perencanaan dan Pengendalian Biaya Serta Pembuatan Keputusan. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta

Supriyono dan Mulyadi. (2000). Akuntansi Manajemen 2. Yogyakarta : STIE YKPN

Surakhmad, W. (1994). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito

Suwardjono. (2011). Teori Akuntansi – Perekayasaan Laporan Keuangan. Edisi Ketiga. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta


(5)

Sumber Skripsi

Widianingsih, D. (2007). Pengaruh Efisiensi Biaya Bahan Baku Terhadap Pencapaian Laba Kotor Pada PT PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor. Skripsi. Bandung : Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia

Budyarti, T. (2009). Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi Terhadap Tingkat Pencapaian Laba Kotor pada PT PINDAD (Persero) Divisi Tempa Cor. Skripsi. Bandung : Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia

Kusdiawan, F. (2009). Pengaruh Efisiensi Biaya Tenaga Kerja Langsung Terhadap Pencapaian Laba Kotor pada PT PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor. Skripsi. Bandung : Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia

Rahman, I. (2009). Pengaruh Realisasi Anggaran Penjualan (Pendapatan) Terhadap Pencapaian Laba Pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung (Pada Tahun 2003-2007). Skripsi. Bandung : Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia

Sumber Jurnal

Iryadi (2005).“Analisis Selisih Biaya Produksi Sebagai Alat Pengendalian

Manajemen Dalam Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi”. Jurnal Ilmiah Ranggagading. Vol 5 No. 1, April 2005: 7-13


(6)

93

Sukartini, Endarwati, Reno, F.M., “Pengaruh Penerapan Manajemen Mutu Terpadu terhadap Efisiensi Biaya Produksi”. Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang

Arifin, J. (2007). “Pengaruh Karakteristik Gaya Penyusunan Anggaran Terhadap Efisiensi Biaya”. Kajian Bisnis dan Manajemen. Vol. 9 No. 1 : 23-35

Octavia, E. dan Maryani, E. (2013) “The Cost Efficiency Effect Achievement Of The Gross Profit Production Company”. 4th International Conference On Business

And Economic Research (4TH ICBER 2013) Proceeding.

Sumber Internet

Ramdhani, P.R. (2011). Pengertian BUMN. [Online]. Tersedia:

http://matakuliahekonomi.wordpress.com/2011/04/23/pengertian-bumn/ [23 April 2011]

Win. (2013). Pemerintah RI bertekad rampingkan 60 BUMN. [Online]. Tersedia :

http://whatindonews.com/id/post/view/detail/1848 [14 April 2013]

Flickr (2013). Peran BUMN dalam pemulihan ekonomi. [Online]. Tersedia :