PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA Penerapan Model Pembelajaran ARIAS Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri Pajang 1 No. 93 Kecamatan Laweyan Kota Surak

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI PAJANG 1 NO. 93
KECAMATAN LAWEYAN KOTA SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Diajukan Oleh :

YUNI SETIYOWATI
A 510 090 168

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012


1

2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI PAJANG 1 NO. 93
KECAMATAN LAWEYAN KOTA SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2012/2013
Dr. Samino, M.M.
Drs. Risminawati, M.Pd
Drs. Mulyadi SK, S.H, M.Pd
Oleh :
Yuni Setiyowati, A510 090 168, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2012, 102 halaman.
Abstrak
Dalam melakukan proses pembelajaran guru dapat memilih dan
menggunakan beberapa model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik

siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model
pembelajaran arias dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran IPA kelas V SD Negeri Pajang1 No. 93 Kecamatan Laweyan Kota
Surakarta.
Dalam penelitian tindakan kelas ini subjek penerima tindakan adalah
siswa kelas V SD Negeri Pajang 1 yang berjumlah 46 siswa, subjek pelaku
tindakan yaitu guru kelas V. Tehnik pengumpulan data dengan menggunakan
metode observasi, tes,wawancara, dan dokumentasi. Tehnik analisis data yang
digunakan dengan menggunakan tehnik diskriptif kualitatif yang meliputi tahap
reduksi data, penyajian data, verifikasi data.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar yang
berdampak pula pada peningkatan hasil belajar. Rata-rata motivasi belajar siswa
pra siklus sebesar 47,83%, siklus I sebesar 60,87%, dan siklus II sebesar 82,61%.
Sedangkan nilai hasil belajar siswa pra siklus, jumlah siswa yang mencapai KKM
sebesar 27 siswa (58,70%), siklus I jumlah siswa yang mencapai KKM sebesar
34 siswa (73,91%), dan siklus II jumlah siswa yang mencapai KKM sebesar 42
siswa (91,30%).. Dengan demikian dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
penerapan model pembelajaran ARIAS dapat meningkatkan motivasi belajar IPA
siswa kelas V SD Negeri Pajang 1 No. 93 Tahun Ajaran 2012/2013.
Kata kunci : motivasi belajar dan ARIAS.


3

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting dalam kehidupan
manusia, karena melalui pendidikan akan dapat menciptakan manusia yang
berpotensi, kreatif dan memiliki ide cemerlang sebagai bekal untuk memperoleh
masa depan yang lebih baik. Sebagaimana pendidikan diatur dalam Undangundang Sistem Pendidkan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 yang menetapkan
bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Model pembelajaran yang digunakan selama ini masih bersifat
konvensional. Dimana guru cukup mendominasi dalam proses kegiatan belajar
mengajar. Sedangkan siswa cukup pasif dalam mengikuti pembelajaran. Siswa
hanya mendengarkan penjelasan guru dan siswa kurang berperan aktif dalam
kegiatan pembelajaran.
Dalam belajar diperlukan adanya motivasi untuk belajar. Motivasi
memegang peranan yang sangat penting dalam belajar. Motivasi juga berpengaruh

terhadap hasil belajar siswa. Dengan adanya motivasi yang tinggi dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Sedangkan motivasi yang rendah menyebabkan
menurunnya hasil belajar siswa.
Model pembelajaran yang menarik dan melibatkan siswa secara aktif
dalam kegiatan pembelajaran secara tidak langsung dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa. Sehingga dengan adanya motivasi belajar yang tinggi, proses
kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan lancar dan berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa. Salah satu model pembelajaran aktif yang dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa adalah modelpembelajaran ARIAS
(assurance, relevance, interest, assessment and satisfaction). Model pembelajaran
ARIAS membantu siswa dalam memahami dan menekankan materi pembelajaran
yang membuat siswa tidak jenuh dalam proses belajar-mengajar dan fokus pada

4

pelajaran sehingga dapat tercapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran arias
terdiri dari lima komponen yaitu assurance, relevance, interest, assessment and
satisfaction. Makna dari modifikasi ini adalah usaha pertama dalam pembelajaran
untuk menanamkan rasa yakin/percaya pada siswa, kegiatan pembelajaran ada
relevansinya dengan kehidupan siswa, berusaha menarik dan memelihara minat/

perhatian siswa kemudian diadakan evaluasi dan menumbuhkan rasa bangga pada
siswa dengan memberikan penguatan (reinforcement).
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis bermaksud mengadakan
penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran ARIAS Untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa di Kelas V SD
Negeri Pajang 1 No. 93 Kecamatan Laweyan Kota Surakarta Tahun Ajaran
2012/2013.”
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan tujuan secara
umum dan khusus. Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan
motivasi dan hasil belajar IPA. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah
untuk penerapan model pembelajaran arias untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Pajang1 No. 93 Kecamatan
Laweyan Kota Surakarta.

METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian PTK
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian
tindakan kelas (PTK) diambil dari bahasa inggris classroom action research
(CAR). PTK semakin diminati oleh para professional sebagai upaya pemecahan
masalah dan peningkatan mutu pembelajaran. Kemmis dan Mc Taggart (dalam

Sarwiji Suwandi. 2008) menerangkan bahwa PTK adalah studi yang sistematis,
terencana, kritis untuk memperbaiki kinerja diri sendiri.
Setting Penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Pajang 1 No. 93
Kecamatan Laweyan Kota Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013. Sedangkan waktu

5

penelitian ini dilakukan selama empat bulan, yaitu pada bulan Oktober sampai
bulan Januari 2013.
Subjek dan Objek Penelitian
Subyek pemberi tindakan dalam penelitian ini adalah guru kelas V.
Sementara itu sebagai subyek penerima tindakan dalam penelitian ini adalah siswa
kelas V SD Negeri Pajang 1 No. 93 Kecamatan Laweyan Kota Surakarta Tahun
Ajaran 2012/2013.
Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan tindakan berbasis kelas. Suatu penelitian yang
bersifat praktis, situasional, dan kontekstual berdasarkan permasalahan yang
muncul dalam kegiatan sehari-hari. Langkah-langkah yang ditempuh dalam
penelitian tindakan kelas yaitu : (1) Dialog awal, (2) Perencanaan tindakan, (3)

Pelaksanaan tindakan, (4) Observasi dan monitoring, (5) refleksi, (6) Evaluasi.
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi.
Instrumen Penilitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: lembar
wawancara, lembar observasi, soal tes, catatan lapangan, dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Validasi Data
Untuk mengetahui keabsahan dari data yang diterima , informasi yang
akan dijadikan data penelitian harus diuji dan diperiksa dahulu validitasnya
sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Teknik pengujian ini
disebut proses triangulasi data ( Moelong, 2007;178 ).
Analisis Data
Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif
dilakukan dengan metode alur. Alur yang dilalui meliputi reduksi data, penyajian
data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi seperti yang diungkapkan oleh
Miles dan Huberman (Sugiyono, 2008: 91).

6


Indikator Pencapaian
Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah peningkatan
motivasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran IPA melalui model
pembelajaran ARIAS pada siswa kelas V SD Negeri Pajang I No. 93 Kecamatan
Laweyan Kota Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013. Indikator keberhasilan siswa,
yaitu: rata-rata motivasi belajar siswa meningkat sebesar 70% dan siswa
memperoleh nilai ketuntasan minimal 70, sebesar 75%.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran umum SD Negeri Pajang 1
SD Negeri Pajang 1 No. 93 ini terletak di jalan transito no. 18 kecamatan
Laweyan kota Surakarta. Sekolah ini berada di daerah perkotaan. SD Negeri
Pajang 1 No. 93 berada satu kompleks dengan SD Negeri Pajang 3.
Jumlah siswa di SD Negeri Pajang 1 adalah 259 siswa, dari kelas I
sampai dengan kelas VI. Siswa diantaranya: kelas I sejumlah 39 siswa, kelas II
sejumlah 43 siswa, kelas III sejumlah 40 siswa, kelas IV sejumlah 46 siswa, kelas
V sejumlah 46 siswa, dan kelas VI sejumlah 35 siswa.
Data kepegawaian SD Negeri Pajang 1 tahun ajaran 2012/2013 secara
keseluruhan baik PNS maupun Non PNS terdiri dari 21 orang yaitu 1 kepala

sekolah (PNS), 6 guru kelas, 1 guru olag raga (PNS), 3 guru agama (PNS), 1
penjaga sekolah (Non PNS), 1 guru bahasa inggris (Non PNS), 5 guru inklusi
(Non PNS).
Diskripsi Awal
Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan saat pembelajaran
berlangsung siswa cenderung melamun, ramai dengan teman sebangku, dan
kurang bersemangat dalam mengikuti proses kegiatan pembelajaran. Apabila
diberi kesempatan untuk bertanya itu beberapa siswa saja yang mau bertanya,
sedikit siswa yang mau menjawab pertanyaan dari guru atau siswa yang lain,
motivasi dan hasil belajar masih rendah, masih banyak siswa yang mendapatkan
nilai di bawah KKM (70). Hal ini disebabkan oleh proses pembelajaran yang
kurang memiliki daya tarik atau monoton yang diterapkan guru.

7

Hasil Penelitian
Berdasarkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakuakan dari siklus I
sampai siklus II menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran mengalami
peningkatan motivasi belajar yang berdampak pula pada hasil belajar siswa.
peningkatan motivasi belajar yang berdampak pula pada hasil belajar siswa.

Peneliti menganalilis nilai hasil belajar siswa sebelum tindakan
dilakukan. Dari analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa yang sudah
mencapai KKM (70) ada 27 siswa (58,70%) dan

yang belum mencapai

KKM ada 19 siswa (41,30%).
Siklus I pertemuan I dilaksanakan pada hari Selasa, 20 November 2012
dengan alokasi waktu 2 x 35 menit dimulai pukul 07.30-08.40 WIB, yang diikuti
oleh 46 siswa. Saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung dilakukan
pengamatan terhadap siswa tentang motivasi belajar. Dari hasil pengukuran dapat
disimpulkan bahwa siswa yang mempunyai motivasi tinggi dalam belajar
sebanyak 23 siswa atau sebesar 50%. Sedangkan siswa yang mempunyai
motivasi rendah dalam belajar sebanyak 23 siswa atau sebesar 50%.
Pada akhir pertemuan dilakukan post test dengan 10 butir soal essay.
Dari hasil post test tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa yang sudah mencapai
KKM (70) ada 25 siswa (54,35%) dan yang belum mencapai KKM ada 21
siswa (45,65%).
Siklus I pertemuan II dilaksanakan pada hari Rabu, 21 November 2012
dengan alokasi waktu 2 x 35 menit dimulai pukul 09.25-10.35 WIB yang diikuti

oleh 46 siswa. Saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung dilakukan
pengamatan terhadap siswa tentang motivasi belajar. Dari hasil pengukuran dapat
disimpulkan bahwa siswa yang mempunyai motivasi tinggi dalam belajar
sebanyak 32 siswa atau sebesar 69,57%. Sedangkan siswa yang mempunyai
motivasi rendah dalam belajar sebanyak 14 siswa atau sebesar 30,43%.
Pada akhir pertemuan dilakukan post test dengan 10 butir soal essay.
Dari hasil post test tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa yang sudah mencapai
KKM (70) ada 41 siswa (89,13%) dan yang belum mencapai KKM ada 5
siswa (10,87%).

8

Motivasi dan hasil belajar siswa pada siklus I mengalami peningkatan
jika dibandingkan dengan pra siklus. Dari hasil akumulasi siklus I antara
pertemuan I dan pertemuan II, diperoleh rata-rata motivasi belajar siswa ada 28
siswa (60,87%). Sedangkan rata-rata hasil belajar siswa mencapai KKM (70) ada
34 siswa (73,91%).
Siklus II pertemuan I dilaksanakan pada hari Selasa, 27 November 2012
dengan alokasi waktu 2 x 35 menit dimulai pukul 07.30-08.40 WIB, yang diikuti
oleh 46 siswa. Saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung dilakukan
pengamatan terhadap siswa tentang motivasi belajar. Dari hasil pengukuran dapat
disimpulkan bahwa siswa yang mempunyai motivasi tinggi dalam belajar
sebanyak 36 siswa atau sebesar 78,27%. Sedangkan siswa yang mempunyai
motivasi rendah dalam belajar sebanyak 12 siswa atau sebesar 21,73%.
Pada akhir pertemuan dilakukan post test dengan 10 butir soal essay.
Dari hasil post test tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa yang sudah mencapai
KKM (70) ada 41 siswa (89,13%) dan

yang belum mencapai KKM ada 5

siswa (10,87%).
Siklus II pertemuan II dilaksanakan pada hari Rabu, 21 November 2012
dengan alokasi waktu 2 x 35 menit dimulai pukul 09.25-10.35 WIB yang diikuti
oleh 46 siswa. Saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung dilakukan
pengamatan terhadap siswa tentang motivasi belajar. Dari hasil pengukuran dapat
disimpulkan bahwa siswa yang mempunyai motivasi tinggi dalam belajar
sebanyak 40 siswa atau sebesar 86,96%. Sedangkan siswa yang mempunyai
motivasi rendah dalam belajar sebanyak 8 siswa atau sebesar 13,04%.
Pada akhir pertemuan dilakukan post test dengan 10 butir soal essay.
Dari hasil post test tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa yang sudah mencapai
KKM (70) ada 44 siswa (95,65%) dan yang belum mencapai KKM ada 2
siswa (4,35%).
Motivasi dan hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan
jika dibandingkan dengan siklus I. Dari hasil akumulasi siklus II antara
pertemuan I dan pertemuan II, diperoleh rata-rata motivasi belajar siswa ada 38

9

siswa (82,61%). Sedangkan rata-rata hasil belajar siswa mencapai KKM (70) ada
42 siswa (91,30%).
Hasil pengukuran motivasi dan hasil belajar mengalami peningkatan.
Motivasi belajar pada pra siklus terdapat 22 siswa, siklus I terdapat 28 siswa, dan
siklus II terdapat 38 siswa. Sedangkan nilai hasil belajar siswa sebelum tindakan
(pra siklus) yaitu sebesar 70,22 atau 58,70% siswa, siklus I adalah 73,91 atau
73,91% siswa, dan siklus II menjadi 89,57 atau 91,30% siswa.
Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan sebanyak dua
siklus, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran ARIAS dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran IPA materi benda dan sifatnya serta perubahan benda pada kelas V SD
Negeri Pajang 1. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan motivasi belajar
pra siklus terdapat 22 siswa (47,83%), siklus I terdapat 28 siswa (60,87%), dan
siklus II terdapat 38 siswa (82,61). Sedangkan nilai hasil belajar siswa sebelum
tindakan (pra siklus) yaitu sebesar 70,22 atau 58,70% siswa, siklus I adalah 73,91
atau 73,91% siswa, dan siklus II menjadi 89,57 atau 91,30% siswa.
Dari hasil belajar dan motivasi belajar siswa setelah dilakukan
pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran ARIAS menunjukkan
adanya peningkatan. Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka teori dalam bab II
mendukung pelaksanaan tindakan kelas yang dilakukan yaitu penerapan model
pembelajaran ARIAS untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran IPA di kelas V SD Negeri Pajang 1 No. 93 Kecamatan Laweyan Kota
Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.
Berdasarkan pembahasan, maka hipotesis yang menyatakan bahwa:”Ada
peningkatan motivasi belajar pada mata pelajaran IPA melalui penerapan model
pembelajaran ARIAS pada siswa kelas V di SD Negeri Pajang 1 No. 93
Kecamatan Laweyan Kota Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013 dan Ada
peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran IPA melalui penerapan model
pembelajaran ARIAS pada siswa kelas V di SD Negeri Pajang 1 No. 93

10

Kecamatan Laweyan Kota Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013”, dapat diterima
kebenarannya.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan baik dalam aspek
motivasi dan nilai hasil belajar siswa dapat disimpulkan bahwa:
1.

Motivasi belajar siswa dari setiap siklus meningkat dari setiap siklus dengan
kriteria 70%.

2.

a.

Pada pra siklus 47,83%

b.

Pada siklus I mencapai 60,87%

c.

Pada siklus II mencapai 82,61%

Nilai hasil belajar siswa dari setiap siklus dengan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) 70 sebesar 75% meningkat.
a.

Pada pra siklus 58,70%

b.

Pada siklus I mencapai 73,91%

c.

Pada siklus II mencapai 91,30%.

11

DAFTAR PUSTAKA
Admin. 2012. “Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Anak’’ (online),
(http://www.
Cara
Meningkatkan
Motivasi
Belajar
Anak
belajarpsikologi.com.htm, diakses tanggal 12 juni 2012).

_

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Citratyas. 2012. “Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Dengan
Model Pembelajaran Arias” (online), (http://www. PENINGKATAN
MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN
MODEL PEMBELAJARAN ARIAS.htm, diakses tanggal 22 Mei 2012).
Depdiknas .2006. Permendiknas No 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi. Jakarta :
Depdiknas.
Departemen Pendidikan dan Nasional. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta: Balai Pustaka.
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Djamaroh, Sayful Bahri. 2002. Pisikologi Belajar. Jakarta: Rieneka Cipta.
Ischayati, Isni. 2011. “Pengaruh Persepsi Mahasiswa Mengenai Kompetensi
Dan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Akuntansi Keuangan
Menengah Pada Mahasiswa Fkip-Ums Progdi Pendidikan Akuntansi
Angkatan 2008/2009”. Skripsi. Surakarta: Program Pendidikan Akuntansi,
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
J. Moleong, Lexy. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Kamriantiramli. 2011 “Fungsi dan Tujuan Motivasi” (online), (http://www.
FUNGSI DAN TUJUAN MOTIVASI « Kamriantiramli.htm, diakses
tanggal 15 Juni 2012).
Khasanah, Sintani Fahmi. 2010. “Penerapan Model Pembelajaran Arias Melalui
Strategi Pembelajaran Aktif Learning Tournament Sebagai Upaya
Meningkatkan Kualitas Proses Dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Gambar

12

Beton Pada Siswa Kelas Xi Tgb Smk Negeri 2 Surakarta”. Skripsi.
Surakarta: Program Pendidikan Geografi, Universitas Sebelas Maret.
Prayitno, Harun Joko. 2004. Pembudayaan Penulisan Karya Ilmiyah. Surakarta :
Muhammadiyah University Press.

Riskiati. 2011. “Penerapan Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,
Interest, Assesment, and Satisfaction) Dengan Media Flash Movie Sebagai
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Biologi Materi Organisasi Kehidupan
Pada Siswa Kelas VIIC SMP N 2 Colomadu Karanganyar Tahun Ajaran
2011/2012”. Skripsi. Surakarta: Program Studi Pendidikan Biologi,
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rubiyanto, Rubino. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: PGSD FKIP
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sardiman. 2001. Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada.
Sugiyanto. 2010. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta : Yuma Pustaka.
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA.
Suryabrata, Sumadi. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo.
Suwandi, Sarwiji. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Surakarta: Panitia Sertifikasi
Guru Rayon 13 Surakarta.
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Uno, B Utomo. 2010. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara.
Winarsah, Eka. 2011. “Pengaruh Kualitas Media Internet Dan Kelengkapan
Fasilitas Perpustakaan
Universitas Terhadap Motivasi Belajar
Mahasiswa Fkip-Ums Progdi Pendidikan Akuntansi Angkatan
2008/2009”. Skripsi. Surakarta: Program Pendidikan Akuntansi,
Universitas Muhammadiyah Surakarta.

13

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 118179 WONOSARI.

3 17 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN PROBLEM BASED Penerapan Model Pembelajaran Arias Terintegrasi pada Pembelajaran Problem Based Instruction untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Matematika (PTK di Kelas XI IPA 1 Se

0 1 15

PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL SNOWBALL THROWING PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS Penerapan Pembelajaran Model Snowball Throwing Pada Mata Pelajaran IPA Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 03

1 1 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas V SD Negeri 03 Pulokul

0 1 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas V SD Negeri 03 Pulokul

0 1 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN GAME INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN JARINGAN DASAR SMK TKJ.

0 2 42

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD Penerapan Model Pembelajaran Arias Terintegrasi Pada Pembelajaran Kooperatif Stad Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika (Ptk Pada Siswa Kelas Viii C Smp Negeri 3

0 1 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA Penerapan Model Pembelajaran ARIAS Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri Pajang 1 No. 93 Kecamatan Laweyan Kota Surak

0 0 20

PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran ARIAS Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri Pajang 1 No. 93 Kecamatan Laweyan Kota Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 7

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN NEGOSIASI SMKN1 PONTIANAK

0 0 12