Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Pendidikan Kesehatan terhadap Perilaku Penderita Hipertensi di Puskesmas Sidorejo Lor T1 462010084 BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah
suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang diatas
batas normal. Pada umumnya tekanan darah normal
sekitar 120 mmHg untuk tekanan sistolik dan 60 mmHg
sampai 80mmHg untuk tekanan diastolik, sementara
tekanan darah yang dianggap hipertensi adalah lebih
dari 140 mmHg untuk sistolik dan atau lebih dari 90
mmHg untuk diastolik (Corwin,2009).
Hipertensi sering disebut silent killer, karena tidak
menunjukkan terjadinya tanda awal. Hipertensi menjadi
masalah kesehatan masyarakat yang serius, karena jika
tidak terkendali akan berkembang dan menimbulkan
komplikasi
berakibat
yang
fatal
berbahaya.
karena
sering
Kejadian
timbul
ini
dapat
komplikasi,
misalnya stroke (pendarahan otak), penyakit jantung
koroner, dan gagal ginjal (Sawicka K., et al, 2011).
Tekanan darah dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor diantarannya aktivitas kerja, waktu istirahat atau
tidur, stres, posisi tubuh, kondisi pernapasan, olahraga
1
dan makanan. Keadaan tekanan darah paling rendah
ketika tidur dan tertinggi adalah ketika beraktivitas berat
atau mengalami stress (Suryaningsih,2009).
Selama
ini,
pasien
cenderung
hanya
mengandalkan obat-obatan untuk menurunkan tekanan
darah, padahal modifikasi gaya hidup juga sangat
membantu
dalam
manajemen
dan
terapi
hipertensi.Prinsip modifikasi gaya hidup untuk penderita
hipertensi adalah diet rendah garam, mengurangi berat
badan jika obesitas, tidak merokok, mengendalikan
konsumsi
alkohol,
melakukan
aktifitas
fisik
dan
menghindari stres. Dalam modifikasi gaya hidup,
penderita
hipertensi
juga
memerlukan
pendidikan
kesehatan untuk mengubah kebiasaan gaya hidup dan
menjaga agar tekanan darah dalam batas normal
(Cappucino FP, Gomez GB, 2005).
Di Indonesia hasil Survei Kesehatan Rumah
Tangga
(SKRT)
pada
tahun
2008
menunjukan
prevalensi hipertensi sebanyak 16persen danhasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 sebagaimana
dipublikasikan
oleh
Kementerian
Kesehatan
menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi berdasarkan
2
pengukuran tekanan darah sangat tinggi, yaitu 31,7%
dari total penduduk dewasa(Riskesda, 2007).
Data Rekapan Puskesmas Kelurahan Sidorejo
Lor kota salatiga Provinsi Jawa Tengah, menunjukkan
jumlah peningkatan penderita hipertensi. Pada tahun
2011 hipertensi berada diurutan yang kedua dari
sepuluh penyakit dengan jumlah 4509
penderita
hipertensi, pada tahun 2012 meningkat menjadi 6183
penderita
hipertensi
keempat.Adanya
dengan
masalah
ini
urutan
perlu
yang
pendidikan
kesehatan untuk menanggulangi masalah tersebut
untuk
menggugah
meningkatkan
kesadaran,
pengetahuan
memberikan
sasaran
dan
pendidikan
kesehatan yang menyangkut tentang pemeliharaan
kesehatan, peningkatan kesehatan untuk individu,
kelompok, keluarga, dan masyarakat.
Dari studi awal dilakukan pada saat praktek
komunitas dan
mewawancarai salah satu partisipan
yang masih kurang paham tentang kesehatan yang
berkaitan dengan hipertensi, didapatkansikap acuh
masyarakat mengenai hipertensi disebabkan karena
kurangnya pendidikan atau penyuluhan dari lembagalembaga kesehatan.
3
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian mengenai Peran Pendidikan
Kesehatan TerhadapPerilaku Penderita Hipertensi di
Puskesmas Sidorejo Lor.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Peran
Pendidikan
KesehatanTerhadap
Perilaku
PenderitaHipertensi di PuskesmasSidorejo Lor.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Membuktikan
Terhadap
Peran
Perilaku
Pendidikan
Penderita
Kesehatan
Hipertensi
di
PuskesmasSidorejo Lor.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Para Respoden
Meningkatkan
wawasan
pentingnya
pendidkan
responden
kesehatan
mengubah perilaku penderita hipertensi.
4
tentang
untuk
1.4.2 Peneliti
Memberikan peneliti wawasan ilmu pengetahuan
tentang mengubah perilaku pada penderita
hipertensi, peneliti juga dapat membandingkan
teori dengan kenyataan lapangan dan melatih diri
sebagai peneliti.
1.4.3 Bagi Petugas Puskesmas
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan
tentang pentingnya pendidikan kesehatan dalam
mengubah kebiasaan gaya hidup khususnya
perilaku
membantu
penderita
dalam
hipertensi
memberikan
keperawatan pada pasien hipertensi.
5
serta
dapat
asuhan
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah
suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang diatas
batas normal. Pada umumnya tekanan darah normal
sekitar 120 mmHg untuk tekanan sistolik dan 60 mmHg
sampai 80mmHg untuk tekanan diastolik, sementara
tekanan darah yang dianggap hipertensi adalah lebih
dari 140 mmHg untuk sistolik dan atau lebih dari 90
mmHg untuk diastolik (Corwin,2009).
Hipertensi sering disebut silent killer, karena tidak
menunjukkan terjadinya tanda awal. Hipertensi menjadi
masalah kesehatan masyarakat yang serius, karena jika
tidak terkendali akan berkembang dan menimbulkan
komplikasi
berakibat
yang
fatal
berbahaya.
karena
sering
Kejadian
timbul
ini
dapat
komplikasi,
misalnya stroke (pendarahan otak), penyakit jantung
koroner, dan gagal ginjal (Sawicka K., et al, 2011).
Tekanan darah dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor diantarannya aktivitas kerja, waktu istirahat atau
tidur, stres, posisi tubuh, kondisi pernapasan, olahraga
1
dan makanan. Keadaan tekanan darah paling rendah
ketika tidur dan tertinggi adalah ketika beraktivitas berat
atau mengalami stress (Suryaningsih,2009).
Selama
ini,
pasien
cenderung
hanya
mengandalkan obat-obatan untuk menurunkan tekanan
darah, padahal modifikasi gaya hidup juga sangat
membantu
dalam
manajemen
dan
terapi
hipertensi.Prinsip modifikasi gaya hidup untuk penderita
hipertensi adalah diet rendah garam, mengurangi berat
badan jika obesitas, tidak merokok, mengendalikan
konsumsi
alkohol,
melakukan
aktifitas
fisik
dan
menghindari stres. Dalam modifikasi gaya hidup,
penderita
hipertensi
juga
memerlukan
pendidikan
kesehatan untuk mengubah kebiasaan gaya hidup dan
menjaga agar tekanan darah dalam batas normal
(Cappucino FP, Gomez GB, 2005).
Di Indonesia hasil Survei Kesehatan Rumah
Tangga
(SKRT)
pada
tahun
2008
menunjukan
prevalensi hipertensi sebanyak 16persen danhasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 sebagaimana
dipublikasikan
oleh
Kementerian
Kesehatan
menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi berdasarkan
2
pengukuran tekanan darah sangat tinggi, yaitu 31,7%
dari total penduduk dewasa(Riskesda, 2007).
Data Rekapan Puskesmas Kelurahan Sidorejo
Lor kota salatiga Provinsi Jawa Tengah, menunjukkan
jumlah peningkatan penderita hipertensi. Pada tahun
2011 hipertensi berada diurutan yang kedua dari
sepuluh penyakit dengan jumlah 4509
penderita
hipertensi, pada tahun 2012 meningkat menjadi 6183
penderita
hipertensi
keempat.Adanya
dengan
masalah
ini
urutan
perlu
yang
pendidikan
kesehatan untuk menanggulangi masalah tersebut
untuk
menggugah
meningkatkan
kesadaran,
pengetahuan
memberikan
sasaran
dan
pendidikan
kesehatan yang menyangkut tentang pemeliharaan
kesehatan, peningkatan kesehatan untuk individu,
kelompok, keluarga, dan masyarakat.
Dari studi awal dilakukan pada saat praktek
komunitas dan
mewawancarai salah satu partisipan
yang masih kurang paham tentang kesehatan yang
berkaitan dengan hipertensi, didapatkansikap acuh
masyarakat mengenai hipertensi disebabkan karena
kurangnya pendidikan atau penyuluhan dari lembagalembaga kesehatan.
3
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian mengenai Peran Pendidikan
Kesehatan TerhadapPerilaku Penderita Hipertensi di
Puskesmas Sidorejo Lor.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Peran
Pendidikan
KesehatanTerhadap
Perilaku
PenderitaHipertensi di PuskesmasSidorejo Lor.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Membuktikan
Terhadap
Peran
Perilaku
Pendidikan
Penderita
Kesehatan
Hipertensi
di
PuskesmasSidorejo Lor.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Para Respoden
Meningkatkan
wawasan
pentingnya
pendidkan
responden
kesehatan
mengubah perilaku penderita hipertensi.
4
tentang
untuk
1.4.2 Peneliti
Memberikan peneliti wawasan ilmu pengetahuan
tentang mengubah perilaku pada penderita
hipertensi, peneliti juga dapat membandingkan
teori dengan kenyataan lapangan dan melatih diri
sebagai peneliti.
1.4.3 Bagi Petugas Puskesmas
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan
tentang pentingnya pendidikan kesehatan dalam
mengubah kebiasaan gaya hidup khususnya
perilaku
membantu
penderita
dalam
hipertensi
memberikan
keperawatan pada pasien hipertensi.
5
serta
dapat
asuhan