TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAGIAN HARTA BERSAMA AKIBAT PERCERAIAN Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pembagian Harta Bersama Akibat Perceraian Di Pengadilan Agama Surakarta (Analisis Putusan No. 0488/Pdt.G/2012/PA.Ska).

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP
PEMBAGIAN HARTA BERSAMA AKIBAT PERCERAIAN
DI PENGADILAN AGAMA SURAKARTA
(Analisis Putusan No. 0488/Pdt.G/2012/PA.Ska.)

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Program Studi Muamalat (Syari’ah) Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna
Memperoleh Gelar Sarjana Syari’ah (S.Sy.)

Oleh:
M. KHAIRIN
NIM: I 000 090 033
NIRM: 09/X/02.1.2/0126

FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

ABSTRAK
Harta bersama adalah harta yang didapat atau diperoleh selama

perkawinan, jika tidak ada perjanjian mengenai status harta tersebut sebelum ada
pada saat dilangsungkan pernikahan, kecuali harta yang di dapatkan dari hadiah,
warisan dan bawaan masing-masing suami istri yang dimiliki sebelum
dilangsungkan pernikahan.
Pandangan hukum Islam dalam penyelesaian pembagian harta bersama
belum ada secara jelas di kitab suci Al-Qur’an dan As-Sunnah, namun para
ulama’ sepakat bahwa dalam penyelesaian harta bersama dapat disebut dengan
Syarikah Abdaan Mufawadhah. Dimana permasalahan ini hanya bisa ditemui di
Negara yang terdapat masyarakat yang masih menggunakan tradisi dalam
penyelesaian perkara pembagian harta bersama, sehingga bisa saja hukum adat
(‘urf) bisa dijadikan alat guna menyelesaiakan perkara harta bersama.
Penelitian ini, penulis membahas tentang penerapan hukum acara perdata
dalam peradilan tentang pembagian harta bersama dalam perkara No.
0488/Pdt.G/2012/PA.Ska., serta bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap
putusan dalam penyelesaian pembagian harta bersama tersebut. Penelitian ini
termasuk penelitian lapangan. Dengan menggunakan metode wawancara dan
dokumentasi, yang dikumpulkan dari data primer dan sekunder untuk menggali
informasi yang berkaitan dengan penyelesaian harta bersama. Selanjutnya
dianalisis secara deduktif deskriptif untuk memperoleh kesimpulan tentang
penyelesaian harta bersama.

Hasil dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa Penerapan Hukum
Acara Perdata dalam Peradilan tentang pembagian harta bersama dalam perkara
No. 0488/Pdt.G/2012/PA.Ska., dimulai dari tahap pemeriksaan, yaitu gugatan
penggugat, jawaban tergugat, replik, duplik dan pembuktian. Pertimbangan hakim
dalam putusannya berdasarkan pada pembuktian. Pembagian harta bersama
dilakukan menurut ketentuan adat yang berlaku, disesuaikan dengan ketentuan
undang-undang yang berlaku dan tidak bertentangan dengan ketentuan syara’.
Sedangkan Tinjauan Hukum Islam terhadap penyelesaian pembagian harta
bersama dalam perkara No. 0488/Pdt.G/2012/PA.Ska., bahwasanya hakim
memutuskan dengan secara adil berdasarkan kesepakatan antara penggugat dan
tergugat, dan mengembalikannya kepada hukum Islam yang tercantum di dalam
Kompilasi Hukum Islam pasal 88 dan 97 sebagai pedoman Pengadilan Agama
Surakarta.

Kata Kunci: Pembagian Harta Bersama, Hukum Islam, PA
yang cukup besar. Seringkali bila
A. PENDAHULUAN
Setiap pasangan suami istri

perselisihan yang dimaksud tidak


mendambakan

dapat di atasi (out of control),

terciptanya rumah tangga yang

peluang kondisi rumah tangga

sakinah,

yang

senantiasa

mawadah,

dan

tadinya


rukun

dapat

warahmah. Salah satu faktor

mencapai puncak perselisihan

penunjang terwujudnya rumah

yang mengarah pada kondisi

tangga

bubarnya perkawinan (broken

yang

sesuai


dengan

konsep islam ini adalah harta

marriage).
Meskipun

kekayaan yang merupakan zinatu
al-hayat,

baik

harta

yang

demikian,

dari


pihak pemerintah sudah dari dini

bergerak maupun tidak, bahkan

memberikan

termasuk di dalamnya surat-surat

timbulnya hal tesebut, maka

berharga dan hak intelektual.

disini

pemerintah

mengambil

peran


sebagai

pembentuk

Tatkala kondisi rumah tangga

arahan

akan

dalam keadaan rukun, umumnya

undang-undang,

harta

itu

Kompilasi Hukum Islam yang


pelengkap

mengatur tentang harta kekayaan

kekayaan

berperan

sebagai

kebahagiaan.

bersama

Namun,

apabila

rumah tangga mengalami kondisi

disharmonis, maka kemungkinan
terjadi
perselisihan

akan

timbulnya

dan

pertengkaran

merumuskan

dalam Islam yang terdiri dari 13
pasal yaitu pasal 85 sampai 97.
Masalah harta bersama suami
istri

memang


belum

pernah

dijumpai dalam kitab-kitab fikih,

karena uraiannya masih tekait

harus diselesaikan secara hukum

dengan

islam.2

konsep

kewajiban

mencari nafkah kepada suami,

sementara

istri

menjadi

Berdasarkan latar belakang

ibu

masalah yang telah dijelaskan

rumah tangga. Tampaknya para

diatas, maka penulis menyusun

ulama fikih masih mengabaikan

rumusan masalah yang akan

masalah ini, sehingga ada kesan

diteliti

bahwa peran istri dalam rumah

penerapan Hukum Acara Perdata

tangga hanya mengurus suami,

dalam Peradilan dan tinjauan

harta suami, serta anak-anak

Hukum

mereka tanpa ada peran dalam

penyelesaian pembagian harta

finansialnya.1

bersama

Kompilasi

hukum

Islam

yaitu,

bagaimana

Islam

dalam

terhadap

perkara

No.

0488/Pdt.G/2012/PA.Ska.

ketegasan

Tujuan penelitian yang akan

wewenang tentang penyelesaian

dicapai adalah untuk mengetahui

sengketa harta bersama melalui

penerapan Hukum Acara Perdata

Pengadilan Agama sebagaimana

dalam peradilan dalam putusan

terdapat pada pasal 88 Kompilasi

perkara

No.

Hukum

0488/Pdt.G/2012/PA.Ska.

dan

memberikan

Islam.

permasalahan

Ini

harta

artinya
bersama

mengetahui
Islam

1

Yaswirman, Hukum Keluarga
Karakteristik dan Prospek Doktrin Islam dan
Adat
dalam
Masyarakat
Matrilineal
Minagkabau (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2011), hlm. 212.

tinjauan

terhadap

hukum

penyelesaian

pembagian harta bersama akibat
2

A. Zuhdi Muhdlor, Mamahami Hukum
Perkawinan (Nikah, Talak, Cerai, Dan Rujuk)
(Bandung: Al-Bayan, 1995), hlm. 141.

perceraian

putusan

No.

0488/Pdt.G/2012/PA.Ska.
Berikut

penelitian

analisis dari undang-undang no.
1 tahun 1974), beliau mengutip

yang

dari Sajuti Thalib dan Hazairin,

berkaitan dengan penyelesaian

bahwa menurut hukum Islam

pembagian harta bersama yang

harta yang diperoleh suami dan

telah

penelitian

istri karena usahanya adalah

di

antaranya

harta

dalam

bukunya

dilakukan

sebelumnya,
Soemiyati,

bersama,

bekerja

baik

mereka

bersama-sama

atau

Hukum Perkawinan Islam dan

hanya sang suami saja yang

Undang-undang

Perkawinan

bekerja sedangkan istri hanya

(Undang-undang No. 1 Tahun

mengurus rumah tangga beserta

1974,

tentang

perkawinan),

anak-anak saja dirumah. Sekali

bahwa

jumlah

harta

mereka

yang

itu

terikat

dalam

menjadi bagian dari suami istri,

perjanjian perkawinan sebagai

tergantung

banyak

atau

suami

sedikitnya

peran/usaha

yang

menjadi

istri

maka

bersatu,

semuanya
baik

harta

dilakukan oleh suami istri dalam

maupun anak-anak tanpa perlu

memenuhi

rumah

diiringi dengan syirkah, sebab

tangga.3 Dan bukunya Mohd.

perkawinan dengan ijab qobul

Idris Ramulyo, dengan judul

serta memenuhi persyaratan lain-

Hukum Perkawinan Islam (Suatu

lainnya, seperti adanya wali,

kebutuhan

saksi,

mahar,

walimah

dan

3

Soemiyati. Hukum Perkawinan Islam
dan Undang-undang Perkawinan (Undangundang No. 1 Tahun 1974, tentang perkawinan
(Yogyakarta: Liberty, 1986), hlm. 100.

illanun

nikah

sudah

dapat

dianggap adanya syirqah antara

menggunakan

suami dan istri.4

wawancara

B. METODE PENELITIAN

yang

Dari penelitian ini, penulis
mencoba

meneliti

menggunakan
metode

dengan
pendekatan

deskriptif,

yaitu

primer

dan

menggali

dari

sekunder
informasi

data
untuk
yang

harta bersama, dan selanjutnya

data

deskriptif

didalamnya

dokumentasi,

berkaitan dengan penyelesaian

dianalisis

ada,

dan

dikumpulkan

penyelidikan yang menuturkan
yang

metode

secara
untuk

deduktif
memperoleh

terdapat upaya mendeskripsikan,

kesimpulan tentang penyelesaian

mencatat,

harta bersama.

analisis,

menginterprestasikan
kondisi

yang

dan
kondisi-

sekarang

ini.5

Pembagian harta bersama dari
hasil

putusan

0488/Pdt.G/2012/PA.Ska.

perkara
yang

dilakukan

Pengadilan

Agama

Surakarta,

termasuk

dalam

penelitian

lapangan

dengan

C. HASIL

PENELITIAN

DAN

PEMBAHASAN
1. Pengertian

Hukum

Acara

Perdata
yaitu

seluruh

kaidah

hukum yang menentukan dan
mengatur

cara

bagaimana

melaksanakan hak-hak dan
kewajiban-kewajiban perdata

4

Mohd. Idris Ramulyo. Hukum
Perkawinan Islam (suatu analisis dari undangundang No. 1 tahun 1974 dan kompilasi hukum
islam) (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), hlm. 231232.
5
Winarno Surakhmad, Pengantar
Penelitian Ilmiah Dasar, Metode dan Teknik
(Bandung: Tarsito, 1990), hlm.139.

sebagaimana
dalam
materiil.

yang

hukum
Hukum

diatur
perdata
Acara

Perdata dapat pula disebut

tingkat

hukum proses, sebab terdiri

Mahkamah Agung.7

dari

rangkaian

cara-cara

bertindak

di

pengadilan,

mulai

oleh

2. Harta Bersama

depan

a. Pengertian Harta bersama

dari

adalah

harta

yang

memasukkan

didapat

gugatan/permohonan sampai

selama perkawinan, jika

selesai

tidak

diputus

dan

atau

ada

dilaksanakan.6 Secara garis

mengenai

besar,

tersebut

tahap

peradilan

perkara

perdata

diawali

dari

mengajukan

Penggugat

diperoleh

perjanjian
status

harta

sebelum

ada

disini,

pada saat dilangsungkan

Penggugat

pernikahan, kecuali harta

gugatan

Pengadilan
dan

yang di dapatkan dari

ke

Agama,

hadiah,

warisan

tergugat

bawaan

masing-masing

dan

dipanggil untuk menghadiri

suami istri yang dimiliki

persidangan pada hari yang

sebelum

telah ditentukan, Peradilan

pernikahan.8

pertama

oleh

Pengadilan

Agama,

Peradilan

banding

oleh

Islam,

Pengadilan

Sulaikin Lubis, et al., Hukum Acara
Perdata Peradilan Agama di Indonesia (Jakarta:
Prenada Media, 2005), hlm.78-79.

dilangsungkan

Menurut

tingkat

Tinggi Agama, dan Peradilan
6

kasasi

disana

Hukum
tidak

mengatur tentang harta
7

Wantjik Saleh, Hukum Acara Perdata
(Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983), hlm. 10-12.
8
Wasman dan Wardah Nuroniyah,
Hukum Perkawinan Islam di Indonesia
(Yogyakarta: Teras, 2011), hlm. 219.

bersama

dan

harta

jadi

bukan

ditunjukan

bawaan ke dalam ikatan

kepada suami istri saja,

perkawinan,

melainkan

hanya

yang

ada

semua

pria

menerangkan

dan semua wanita. Jika

tentang adanya hak milik

mereka berusaha dalam

pria dan wanita serta

kehidupannya sehari-hari,

mahar ketika perkawinan

maka hasil usaha mereka

berlangsung.

itu

Sebagaimana disinggung

pribadi yang dimiliki dan

Hazairin dalam firman

dikuasai

Allah dalam Al-Qur’an

masing-masing.9

yang berbunyi:
$ϑΒ

merupakan

oleh

Kompilasi

=ŠÁΡ

Α%`=9...

=ŠÁΡ $¡Ψ=9ρ

#θ6¡K2#

harta

pribadi

Hukum

Islam dalam peraturannya
mengenai harta bersama
yang dimiliki suami istri,

∩⊂⊄∪ ... ¡G.# $ÿΕ
dari segi hukum diatur

Artinya:
“...Bagi orang laki-laki
ada bagian dari pada apa
yang mereka usahakan,
dan bagi para wanita
(pun) ada bagian dari apa
yang
mereka
usahakan...”. (Q.S. AnNisa’(4): 32).

Ayat tersebut bersifat
umum tidak ditunjukan
terhadap suami atau istri,

dalam pasal 87 ayat 1 dan
2.10

9

Hilman
Hadikusuma,
Hukum
Perkawinan Indonesia (Bandung: Mandar Maju,
1990), hlm. 126-127.
10
Abdurrahman, Kompilasi Hukum
Islam di Indonesia (Jakarta: Akademika
Pressindo, 1992), hlm. 136-137.

b.

warisan

Jenis-jenis harta bersama
Jika

melihat

asal-

maka

harta

usulnya,
suami

istri

menjadi

masing-masing.
3) Harta yang deperoleh
dari

dibedakan

tiga

untuk

usaha

berdua

atau usaha salah satu

sumber,

yaitu:

dari suami istri yang

1) Harta masing-masing

didapatkannya ketika

suami

istri

dimiliki

mereka sudah dalam

yang

hubungan

sebelum

mereka kawin, baik

perkawianan,

berasal dari warisan,

disebut dengan harta

hibah

pencaharian.11

atau

usaha

mereka sendiri yang

Adapun

atau

jenis-jenis

disebut dengan harta

harta bersama di dalam

bawaan.

Kompilasi Hukum Islam

2) Harta masing-masing
suami
dimiliki

istri

terdapat pada pasal 91
ayat 1 sampai 4.12

yang
sesudah

c. Pembagian harta bersama

mereka kawin, tetapi

Baik

diperoleh bukan dari
usaha

bersama

melainkan dari dari
hibah,

wasiat,

atau

Qur’an
11

dalam
maupun

alas-

Sayuti Thalib, Hukum Kekeluargaan
Indonesia (Jakarta: UI-Press, 1986), hlm. 83.
12
Achmad Roestandi dan Muchjidin
Effendie, Komentar atas Undang-Undang No. 7
tahun 1989 tentang Peradilan Agama di
Lengkapi Kompilasi Hukum Islam (Bandung:
Nusantara Press, 1991), hlm. 265.

sunnah tidak dibicarakan

mendapatkan

tentang pembagian harta

Syirkah

mufawadhah,

bersama, oleh karenanya

dimana

memang

jika

perkongsian

seorang

mujtahid

suami

itu

tidak menemukan hukum

tidak terbatas. Apa saja

yang ada dalam al-qur’an

yang

maupun as-sunnah, maka

selama masa perkawinan

yang dilakukannya ialah

termasuk harta bersama,

dengan berijtihad.13

kecuali mereka menerima

Dalam ijtihadnya,
Para

ulama’

sepakat

bahwa

mereka

hasilkan

sebagai

hibah

dan

warisan

untuk

salah

seorang suami istri.14

dalam

Para pakar Hukum

penyelesaian pembagian
disebut

Islam Indonesia setuju

dengan Syirkah Abdaan

bahwa dalam menetapkan

Mufawadhah.

kaedah-kaedah

harta

bersama

bersama

kenyataannya bahwa

suami

harta
istri

suami

mengambil landasan dari

istri dalam masyarakat

Syarikah Abdaan. Para

Indonesia,

pakar

pada

bekerja
tulang
13

nafkah.

umumnya

sama-sama

metode

membanting
berusaha

Asjmuni A. Rahman, Pengantar
kepada Ijtihad (Jakarta: Bulan Bintang, 1978),
hlm. 7.

menggunakan
ijitihad

merumuskan
14

dalam
kaedah

Wasman dan Wardah Nuroniyah,
Hukum Perkawinan Islam di Indonesia
(Yogyakarta: Teras, 2011), hlm. 236.

harta

bersama

melalui

3. Sita Jaminan (conservatoir

jalur pendekatan antara

beslag)

Abdaan

a. Pengertian Sita Jaminan

Mufawadhah

dengan

Hukum

Adat

(conservatoir

beslag)

(‘Urf). Cara pendekatan

ialah sita yang dilakukan

tersebut

oleh

tidak

bertentangan
kebolehan
‘Urf

dengan

permohonan

menjadikan

sebagai

pengadilan

hak penggugat terjamin

hukum dan sejiwa dengan

akan

kaidah

tergugat

artinya

“al-adatu

adat

ditetapkan

yang
itu

dipenuhi

oleh
setelah

penggugat menang dalam
perkaranya nanti.16

bisa

sebagai

b. Pengajuan

hukum.15
Sedangkan

penggugat

atas milik tergugat agar

sumber

muhakkamah”,

atas

permohonan

sita
Dalam

dalam

hal

sita

Kompilasi Hukum Islam,

diajukan

bersamaan

yang berkaitan tentang

dengan pokok perkara,

pembagian harta bersama

maka

terdapat dalam BAB XII

Majelis

pasal 96 dan 97.

untuk memeriksa perkara

Hakim
yang

Ketua
ditunjuk

tersebut harus menjawab
15

Asjmuni A. Rahman, Qa’idahqo’idah Fiqh (Qawa’idul Fiqhiyah), (Jakarta:
Bulan Bintang, 1976), hlm. 88.

16

Roihan A. Rasyid, Hukum Acara
Peradilan Agama (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 1991), hlm. 220.

permohonan sita dalam
penetapan
dengan

hari

memilih

c. Obyek sita jaminan

sidang

Objek yang dijadikan

salah

sita

jaminan

adalah

satu dari empat alternatif

sebagai berikut:

berikut, yaitu:

1) Benda bergerak.

1) Mengabulkan

2) Benda tidak bergerak.

permohonan sita dan

3) Benda berwujud.

menetapkan

4) Benda

hari

berwujud.18

sidang.
2) Mengabulkan

d. Tujuan sita jaminan

permohonan sita dan

Tujuan

menangguhkan
penetapan

tidak

utama

dari

sita jaminan adalah agar
hari

tergugat

sidang.
3) Menolak permohonan

tidak

memindahkan

atau

membebankan

hartanya

sita dan menetapkan

kepada pihak ketiga atau

hari sidang.

dengan

4) Menangguhkan

bahwa

perkataan
agar

permohonan sita dan

keutuhan

menetapkan

harta

hari

sidang.17

terjaga

keberadaan

terperkara

atau

harta kekayaan tergugat
selama

17

Chatib Rasyid dan Syaifuddin,
Hukum Acara Perdata dalam Teori dan Praktik
pada Peradilan Agama (Yogyakarta: UII Press
Yogyakarta, 2009), hlm. 98.

lain

18

Ibid. hlm. 89.

proses

pemeriksaan

perkara

Pertimbangan

berlangsung

sampai

dalam

perkara

hakim
putusannya

memperoleh

berdasarkan

pada

putusan yang berkekuatan

pembuktian.

Pembagian

hukum tetap.19

harta bersama dilakukan

D. KESIMPULAN DAN SARAN

yang berlaku, disesuaikan

1. KESIMPULAN
Berdasarkan
pembahasan
data,

menurut ketentuan adat

dari

dan

analisis

penulis

dapat

dengan

ketentuan

undang-undang

yang

berlaku

tidak

dan

menyimpulkan bahwa:

bertentangan

dengan

a. Penerapan Hukum Acara

ketentuan syara’.

Perdata dalam Peradilan

b. Tinjauan

Hukum

tentang pembagian harta

Islam

terhadap

bersama dalam perkara

penyelesaian

No.

pembagian

0488/Pdt.G/2012/PA.Ska.

bersama

,

tahap

perkara

yaitu

0488/Pdt.G/2012/PA.

dimulai

pemeriksaan,

dari

dalam
No.

Ska.,

bahwasanya

jawaban tergugat, replik,

hakim

memutuskan

duplik dan pembuktian.

dengan

secara

gugatan

penggugat,

berdasarkan
19

harta

Ibid. hlm. 89-90.

adil

kesepakatan

antara

suami

istri

penggugat

dan

terhindar

tergugat,

dan

menciptakan

kepada hukum Islam
tercantum

dalam

dan

akan

hubungan

yang harmonis.

mengembalikannya

yang

dapat

di

b. Bagi pihak Pengadilan
Agama

Surakarta,

Kompilasi

meskipun dalam produk

Hukum Islam pasal

ulama fiqh tidak pernah

88 dan 97 sebagai

dibahas

pedoman Pengadilan

pembagian

Agama Surakarta.

bersama, namun hal ini

2. SARAN

tentang
harta

berperan penting dalam

a. Dalam pembagian harta

kaitannya dengan hak-

bersama hendaknya dapat

hak seseorang atas harta

diselesaiakan

secara

benda yang dimilikinya.

kekeluargaan,

sehingga

kekhawatirkan

akan

timbulnya putusnya tali
silaturahmi antara mantan

Daftar Pustaka

Yaswirman. 2011. Hukum Keluarga Karakteristik dan Prospek Doktrin Islam dan
Adat dalam Masyarakat Matrilineal Minagkabau. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.

Muhdlor, A. Zuhdi. 1995. Mamahami Hukum Perkawinan (Nikah, Talak, Cerai,
Dan Rujuk). Bandung: Al-Bayan.

Soemiyati. 1986. Hukum Perkawinan Islam dan Undang-undang Perkawinan
(Undang-undang No. 1 Tahun 1974, tentang perkawinan. Yogyakarta:
Liberty.

Ramulyo, Mohd. Idris. 2002. Hukum Perkawinan Islam (suatu analisis dari
undang-undang No. 1 tahun 1974 dan kompilasi hukum islam). Jakarta:
Bumi Aksara.

Lubis, et al., Sulaikin. 2005. Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia.
Jakarta: Prenada Media.

Saleh, Wantjik. 1983. Hukum Acara Perdata. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Wasman dan Wardah Nuroniyah. 2011. Hukum Perkawinan Islam di Indonesia.
Yogyakarta: Teras.

Hadikusuma, Hilman. 1990. Hukum Perkawinan Indonesia. Bandung: Mandar
Maju.

Abdurrahman. 1992. Kompilasi Hukum Islam di Indonesia. Jakarta: Akademika
Pressindo.

Thalib, Sayuti. 1986. Hukum Kekeluargaan Indonesia. Jakarta: UI-Press.

Roestandi, Achmad dan Muchjidin Effendie. 1991. Komentar atas Undang-Undang
No. 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama di Lengkapi Kompilasi Hukum
Islam. Bandung: Nusantara Press.

A. Rahman, Asjmuni. 1978. Pengantar kepada Ijtihad. Jakarta: Bulan Bintang.

. 1976. Qa’idah-qo’idah Fiqh (Qawa’idul Fiqhiyah). Jakarta:
Bulan Bintang.

Suhendi, Hendi. 2002. Fiqh Muamalah. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Abdurrahman. 1992. Kompilasi Hukum Islam di Indonesia. Jakarta: Akademika
Pressindo.

Mardani. 2009. Hukum Acara Perdata Peradilan Agama dan Mahkamah Syari’ah.
Jakarta: Sinar Grafika.

Rasyid, Roihan. 1991. Hukum Acara Peradilan Agama. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.

Chatib Rasyid dan Syaifuddin. 2009. Hukum Acara Perdata dalam Teori dan
Praktik pada Peradilan Agama. Yogyakarta: UII Press Yogyakarta.

Dokumen yang terkait

Akibat Hukum Perceraian Terhadap Harta Bersama Di Pengadilan Agama Dan Prakteknya Pada Masyarakat Mandailing (Studi Kasus Di Kecamatan Medan Tembung)

0 28 119

Akibat Hukum Perceraian Terhadap Harta Bersama (Penelitian Di Pengadilan Agama Lubuk Pakam)

0 17 189

EKSEKUSI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA TERHADAP HARTA BERSAMA AKIBAT PERCERAIAN (Kajian Putusan Pengadilan Agama Pasuruan Nomor 1644/Pdt.G/2011/PA. Pas)

1 6 18

EKSEKUSI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA TERHADAP HARTA BERSAMA AKIBAT PERCERAIAN (Kajian Putusan Pengadilan Agama Pasuruan Nomor 1644/Pdt.G/2011/PA. Pas)

1 53 13

KEDUDUKAN HUKUM ISTERI TERHADAP HARTA BERSAMA SETELAH PERCERAIAN (Studi Terhadap Putusan Pengadilan Agama Magetan No.390/Pdt.G/2008/PA.Mgt.)

0 4 16

KEDUDUKAN HUKUM ISTERI TERHADAP HARTA BERSAMA SETELAH PERCERAIAN (Studi Terhadap Putusan Pengadilan Agama Magetan No.390/Pdt.G/2008/PA.Mgt.)

0 3 16

KEDUDUKAN HUKUM ISTERI TERHADAP HARTA BERSAMA SETELAH PERCERAIAN (Studi Terhadap Putusan Pengadilan Agama Magetan No.390/Pdt.G/2008/PA.Mgt.)

0 3 17

Penerapan Asas Contra Legem Dalam Pembagian Harta Bersama (Analisis Putusan Perkara Nomor : 1048/Pdt.G/2009/Pa.Bbs Di Pengadilan Agama Brebes

2 23 110

Penyelesaian Harta Bersama Dalam Perceraian (Analisis Terhadap Putusan Pengadilan Tinggi Agama Jakarta Perkara No: 126/Pdt.G/2013/PTA.JK)

2 18 0

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERCERAIAN DAN HARTA BERSAMA A. Pengertian Perceraian - Peran Mediator Dalam Penyelesaian Sengketa Pembagian Harta Bersama Setelah Perceraian (Studi di Pengadilan Agama Medan)

0 0 25