UPAYA MENGEMBANGKAN KECERDASAN SOSIAL MELALUI METODE PROYEK DENGAN PEMBUATAN SOUP BUAH Upaya Mengembangkan Kecerdasan Sosial Melalui Metode Proyek Dengan Pembuatan Soup Buah Pada Anak Kelompok B Di TK Pertiwi Krakitan III Bayat Klaten Tahun Ajara

(1)

UPAYA MENGEMBANGKAN KECERDASAN SOSIAL MELALUI METODE PROYEK DENGAN PEMBUATAN SOUP BUAH

PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI KRAKITAN III BAYAT KLATEN

TAHUN AJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat

Sarjana S-1

Pendidikan Guru Kependidikan Anak Usia Dini (PG – PAUD)

OLEH

VIVI FINAZARWATI A53B111035

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jl. A. Yati Tromol Pos I – Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417, Fax : 715448 Surakarta 57102 Website: http://www.ums.ac.id Email: ums@ums.ac.id

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir: Nama : Drs. H. Sutan Syahrir Zabda, M.H.

NIP/NIK : 142

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa :

Nama : Vivi Finazarwati NIM : A53B111035 Program Studi : S1 PAUD

Judul Skripsi : UPAYA MENGEMBANGKAN KECERDASAN SOSIAL MELALUI METODE PROYEK DENGAN PEMBUATAN SOUP BUAH PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI KRAKITAN III BAYAT KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014

Naskah artikel tersebut, layak dan disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujui dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, ... Pembimbing

DRS. H. SUTAN SYAHRIR ZABDA, M.H. NIK. 142


(3)

PENGESAHAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UPAYA MENGEMBANGKAN KECERDASAN SOSIAL MELALUI METODE PROYEK DENGAN PEMBUATAN SOUP BUAH

PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI KRAKITAN III BAYAT KLATEN

TAHUN AJARAN 2013/2014 Yang dipersiapkan dan disusun oleh:

VIVI FINAZARWATI A53B111035

Telah disetujui oleh pembimbing skripsi untuk dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi

Pada Tanggal : ... dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

1. Drs. Sutan Syahrir Zabda, M. H ( )

2. Drs. M. Yahya, M. Si ( ) 3. Drs. Ilham Sunaryo, M. Pd ( )

Surakarta, ... Universitas Muhammadiyah Surakarta


(4)

UPAYA MENGEMBANGKAN KECERDASAN SOSIAL MELALUI METODE PROYEK DENGAN PEMBUATAN SOUP BUAH

PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI KRAKITAN III BAYAT KLATEN

TAHUN AJARAN 2013/2014

Vivi Finarzarwati, A53B111035, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Program Sarjana Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan Pendidikan AUD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan guna mengembangkan kecerdasan sosial anak melalui metode proyek dengan pembuatan soup buah pada anak kelompok B TK Pertiwi Krakitan III Bayat Klaten Tahun Ajaran 2013/2014. Kondisi awal kecerdasan sosial anak kurang berkembang dengan baik, hal ini disebabkan anak-anak masih tidak mau berkawan dengan anak yang tidak berasal dari satu lingkungan, anak masih membentuk pre geng. Penyebab lain adalah guru belum menerapkan metode yang bervariatif sehingga anak merasa bosan dengan metode yang monoton. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di TK Pertiwi Krakitan III Bayat dengan subjek penelitian anak kelompok B yang berjumlah 15 anak. Data mengenai kecerdasan anak diperoleh melalui lembar tabulasi skor perkembangan kecerdasan sosial, sedangkan data penerapan metode proyek diperoleh melalui lembar pedoman observasi penerapan metode proyek dan catatan lapangan. Sedangkan data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis data komparatif yaitu dengan membandingkan hasil pencapaian anak dengan indikator yang ditargetkan. Dari analisis data menunjukkan bahwa pada Prasiklus diperoleh data anak yang sudah mampu ada 5 anak atau 36.39%. Setelah dilakukan tindakan perbaikan melalui siklus I diperoleh hasil sebesar 78.23% dan siklus II kecerdasan sosial rata-rata anak dalam 1 kelas meningkat menjadi 92.5%. Dengan demikian penelitian ini dapat disimpulkan bahwa metode proyek dengan pembuatan soup buah dapat mengembangkan kecerdasan sosial anak kelompok B TK Pertiwi Krakitan III Bayat Klaten Tahun 2013/2014.


(5)

A. PENDAHULUAN

Dalam bukunya “Frames of mind” (1983), Howard Gardner

mengemukakan mengenai teori kecerdasan majemuk (Multiple intelegence). Dalam teori tersebut menegaskan ada banyak cara bagi anak-anak untuk belajar dan meraih kecerdasan. Pada awalnya Gardner menemukan tujuh kecerdasan, setelah itu Gardner menemukan kecerdasan ke 8. Dan terakhir Gardner memunculkan adanya kecerdasan yang ke 9 yaitu kecerdasan eksistensial. Berikut ini adalah macam-macam kecerdasan majemuk yang dikemukanan oleh Gardner (dalam Musfiroh, 2010: 1.13) terdiri atas: kecerdasan Verbal Linguistik, kecerdasan Logis Matematis, kecerdasan Visual Spasial, kecerdasan Kinestetik, kecerdasan Musikal, kecerdasan Naturalis, kecerdasan Interpersonal (sosial), kecerdasan Intra personal, kecerdasan Eksistensial.

Kecerdasan sosial merupakan salah satu kecerdasan yang dimiliki anak yang harus dikembangkan terutama untuk anak usia dini. Seseorang yang memiliki kecerdasan ini memiliki kemampuan mencerna dan merespon secara tepat suasana hati, temperamen, motivasi, dan keinginan orang lain. Cenderung menyukai dan efektif dalam hal mengasuh dan mendidik orang lain, berkomunikasi, berinteraksi, berempati, dan bersimpati, memimpin dan mengorganisasikan kelompok, berteman, menyelesaikan dan menjadi mediator konflik menghormati pendapat dan hak orang lain, melihat sesuatu hal dari berbagai sudut pandang, sensitif atau peka pada minat dan motif orang lain, dan handal dalam bekerjasama dalam tim.

Banyak metode yang digunakan dalam pembelajaran untuk anak usia dini. Metode yang digunakan di TK Pertiwi Krakitan III Bayat Klaten hanya monoton yaitu metode pemberian tugas dan dilakukan di dalam kelas yang masih menggunakan model pembelajaran klasikal. Karena model pembelajaran yang monoton tersebut anak merasa jemu dan bosan berada di dalam kelas, sehingga kecerdasan sosial anak tidak berkembang secara optimal. Dengan permasalahan di atas secara tidak langsung penyebabnya adalah guru TK Pertiwi Krakitan III Bayat Klaten karena belum bisa


(6)

menerapkan metode yang tepat serta memanfaatkan ruangan yang ada di sekolah untuk mengembangkan kecerdasan sosial anak.

Dengan metode pembelajaran yang monoton menyebabkan kecerdasan sosial anak menjadi rendah. Anak-anak kurang mampu menjalin kerjasama dengan temannya. Hal ini dapat terlihat ketika guru memberikan kegiatan bermain leggo secara kelompok, anak-anak masih bersifat egois dan tidak mau berbagi dengan teman yang lain dan tidak menjalin kerjasama dengan teman sebelahnya.

Dalam KBK 2004 (dalam Jumini, 2008) yang termasuk indikator kecerdasan sosial yaitu: bekerjasama dalam menyelesaikan tugas, mau berbagi dengan orang lain, bersedia bermain dengan teman sebaya dan orang dewasa.

Metode proyek memberikan suatu pengetahuan atau keahlian dengan menyelesaikan beberapa permasalahan sederhana dengan cara yang sama. Proyek berasal dari kata dalam bahasa latih proyectycum yang memiliki makna maksud dan tujuan atau rencana. Menurut Katz (dalam Gunarti, dkk. 2008) proyek merupakan penyelidikan dalam waktu yang lama, kegiatan yang bersifat konstruktif dan berpusat pada bermain. Anak-anak terlibat berulang kali dalam metode proyek ini dengan cara membangun pemahaman mereka sendiri terhadap topik-topik yang sudah dikenal oleh anak. Warner dan Sower (dalam Gunarti, dkk. 2008) menjelaskan bahwa proyek merupakan salah satu cara untuk menarik perhatian dan pemikiran anak untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran.

Kelebihan Metode Proyek menurut

http://stitattaqwa.blogspot.com/2012/03/pembahasan-metode-proyek.

..2013/10/20 menjelaskan mengenai kelebihan metode proyek sebagai berikut: dapat membangkitkan dan mengaktifkan siswa, di mana siswa masing-masing belajar dan bekerja sendiri, memberikan kesempatan kepada setiap siswa, untuk mempraktekkan apa yang dipelajari, melalui metode proyek memperhatikan segi minat, perbedaan serta kemampuan masing-masing, dan dapat menumbuhkan sikap sosial dan kerjasama yang baik.


(7)

B. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di TK Pertiwi Krakitan Bayat III di desa Krakitan kecamatan Bayat kabupaten Klaten provinsi Jawa Tengah dan telah diakreditasi dengan nilai B. Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2013/2014.

Prosedur penelitian merupakan rangkaian tahap penelitian dari awal hingga akhir penelitian. Mulai ditemukannya masalah terutama mengenai kecerdasan sosial anak kelompok B TK Pertiwi Krakitan III Bayat yang masih rendah, dan tindakan perbaikan yang dilakukan melalui tindakan siklus I meliputi: perencanaan tindakan I, pelaksanaan tindakan I, pengamatan/pengumpulan data I dan refleksi I, dan pelaksanaan kegiatan perbaikan di siklus II dengan tahapan yang sama pada siklus I untuk mengembangkan kecerdasan sosial. Dan jika hasilnya belum memenuhi target yang ditentukan maka tindakan perbaikan dilanjutkan ke siklus berikutnya. Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas adalah melalui siklus. Dan dalam setiap satu siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, danrefleksi.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data kualitatif yaitu informasi yang berbentuk narasi atau kata-kata yang diperoleh dari lembar observasi penerapan metode proyek untuk mengembangkan kecerdasan sosial anak dan format catatan lapangan . Selain menggunakan data kualitatif penelitian ini juga menggunakan data kuantitatif yaitu data yang berupa angka-angka atau lambang bilangan yang diperoleh dari Lembar observasi perkembangan kecerdasan sosial yang kemudian dicatat dalam lembar tabulasi skor butir amatan kecerdasan sosial anak.

Sumber data pada penelitian ini ada 2 yaitu : sumber data kecerdasan sosial yang diperoleh dari anak dengan cara melakukan pengamatan terhadap perkembangan kecerdasan sosial anak dengan cara pemberian skor pada lembar pedoman observasi perkembangan kecerdasan sosial anak yang kemudian ditabulasikan dan dicatat dalam lembar tabulasi skor butir amatan kecerdasan sosial anak dan sumber data penerapan metode yang diperoleh


(8)

melalui lembar observasi penerapan metode proyek pembuatan soup buah yang dilaksanakan guru dengan cara memberi tanda (V) pada kolom “Y” jika

kegiatan dilaksanakan guru dan “T” jika kegiatan tidak dilaksanakan guru.

Teknik pengumpulan data yang akan dipergunakan peneliti adalah lembar observasi, catatan lapangan, dan dokumentasi serta foto kegiatan anak. Sedangkan instrumen penelitian yang digunakan adalah: lembar observasi perkembangan kecerdasan sosial yang berupa hasil penilaian terhadap perkembangan kecerdasan sosial anak dan lembar observasi penerapan metode proyek dengan pembuatan soup buah untuk mengembangkan kecerdasan sosial anak yang berupa (V) pada kolom “Y”

atau “T”.

Teknik validitas data yang dipakai dalam penelitian ini dengan triangulasi data. Triangulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain, artinya peneliti melakukan pengecekan kebenaran data yang telah dianalisis oleh peneliti yang berperan sebagai guru kelas dengan membandingkan data guru pendamping sebagai rekan kolabarator yang berperan membantu peneliti dalam memperoleh data yang diperlukan.

Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis komparatif dengan cara membandingkan rata-rata kecerdasan sosial anak yang diperoleh pada siklus I dengan hasil rata-rata kecerdasan sosial anak pada siklus II dan teknik analisis kritis dengan cara mengungkap kelemahan dan kelebihan dalam penerapan metode proyek pada saat pelaksanaan tindakan baik siklus I maupun siklus II.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Siklus I

a. Perencanaan Tindakan Siklus I

Sebelum melaksanakan tindakan terlebih dahulu peneliti membuat perencanaan yang matang terlebih dahulu. Pada siklus I ini perencanaan tindakan disusun oleh peneliti berkoordinasi dengan kolaborator, perencanaan kegiatan siklus I ini dilakukan pada hari


(9)

Senin, 02 Desember 2013 dengan peneliti sebagai pelaksana dan kolaborator sebagai observernya. Adapun tindakan siklus I akan dilaksanakan 2 kali pertemuan dipilih pada saat tema “Tanaman”. Pertemuan pertama pada hari Selasa, 03 Desember 2013 dan pertemuan kedua Kamis, 05 Desember 2013. Pada perencanaan ini peneliti selain membuat rencana pengembangan bidang (RPB), peneliti juga mempersiapkan peralatan yang akan digunakan untuk pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan yaitu menyediakan media pembelajaran yang akan digunakan seperti peralatan untuk membuat soup buah.

b. Pelaksanaan Tindakan

Siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 03 Desember 2013 dengan jumlah peserta didik sebanyak 15 anak yang terdiri dari 8 anak perempuan dan 7 anak laki-laki. Pembelajaran dilakukan selama 1 jam atau + 60 menit mulai dari pukul 07.30-08.30 WIB. Pada pertemuan pertama ini dilakukan 3 tahap pembelajaran yaitu Pendahuluan: Baris, masuk ke dalam kelas mengucap doa dan mengucap salam, kemudian dilanjutkan kegiatan bercakap-cakap mengenai jenis tanaman. Inti: Guru memperlihatkan jenis buah-buahan dan anak menyebutkan namanya serta menjelaskan pelaratan yang akan digunakan. Setelah itu guru menjelaskan langkah-langkah pembuatan soup buah. Setelah selesai membagi anak dalam beberapa kelompok dan memberikan kesempatan pada anak untuk mempraktekkannya. Penutup: Setelah kegiatan selesai bersama-sama makan soup buah. Setelah selesai guru melakukan tanya jawab mengenai kegiatan yang telah dilakukan dan memberikan reward pada kelompok yang paling kompak.

Pertemuan kedua dilaksanakan hari Kamis, 5 Desember 2013 dengan tahapan sama seperti pertemuan pertama yaitu: pendahuluan, inti dan penutup.


(10)

c. Observasi

Observasi dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung, terutama terhadap keberhasilan aspek penilaian yang berupa kemampuan sosial anak saat guru menerapkan metode proyek dengan pembuatan soup buah, terutama kemampuan sosial anak dalam bekerja sama dalam menyelesaikan tugas, mau berbagi dengan orang lain dan bersedia bermain dengan teman sebaya dan orang dewasa yang telah dicatat pada lembar penilaian observasi. Perubahan kecerdasan sosial anak ini dicatat pada setiap siklusnya

Kemampuan sosial anak kelompok B TK Pertiwi Krakitan III Bayat pada prasiklus masih rendah. Hal ini terlihat pada hasil pencapaian anak terutama pada kemampuan sosial anak pada saat kegiatan kelompok hanya sebesar 30 % atau hanya 4 anak yang sudah mampu. Sedangkan rata-rata kecerdasan sosial anak dalam 1 kelas baru mencapai 36.39%. Setelah diadakan tindakan perbaikan melalui siklus I, maka anak yang masuk dalam penilaian sudah mampu bertambah menjadi 10 anak atau mencapai sekitar 68% dan kecerdasan sosial anak rata-rata dalam 1 kelas mencapai 78.23%. Dengan demikian hasilnya masih belum dapat memenuhi target yang telah ditentukan sebelumnya, sehingga peneliti perlu melanjutkan penelitiannya untuk dapat memenuhi target yang telah ditentukan yaitu sebesar 90%.

d. Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti bersama rekan kolaborator pada saat pelaksanaan tindakan siklus I, peneliti dan kolaborator kemudian melakukan analisis terhadap jalannya proses pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan sosial anak dan menganalisis kelemahan dan kelebihan yang terjadi pada siklus I. Kekurangannya: 1) ada dua anak yang tidak mau berbagi buah dengan temannya, 2) masih ada anak yang asyik main sendiri, 3) ada anak yang tidak mau meminjamkan peralatan pada temannya,


(11)

4) anak-anak masih berebut tugas dengan temannya. Sedangkan kelebihannya: 1) sudah ada anak yang mampu menjadi pemimpin dalam kelompoknya, 2) sudah ada komunikasi yang baik dengan teman 1 kelompoknya.

2. Deskripsi Siklus II

a. Perencanaan Tindakan

Pada perencanaan tindakan siklus II ini disusun oleh peneliti dengan melibatkan rekan kolaboratornya. Perencanaan tindakan siklus II dilakukan pada hari Senin, 09 Desember 2013. Pada waktu diskusi telah disepakati bahwa peneliti sebagai pelaksana pembelajaran dan kolaborator membantu dalam pelaksanaan pembelajaran sampai selesai selaku observernya. Dalam pelaksanaan kegiatan ini alokasi waktu setiap pertemuan + 60 menit. Adapun tindakan disiklus II akan dilaksanakan 2 kali pertemuan pada saat

tema “Tanaman”. Pada perencanaan tindakan ini telah ditentukan

bahwa pertemuan pertama pada hari Selasa, 10 Desember 2013 dan pertemuan kedua pada hari Kamis, 12 Desember 2013. Selain membuat RBP peneliti juga mempersiapkan peralatan yang akan digunakan untuk pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan seperti buah-buahan dan peralatan pembuatan soup buah.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus II pada hari Selasa, 09 Desember 2013 sebagai pertemuan pertama siklus II. Pembelajaran dilakukan di kelompok B dengan jumlah anak sebanyak 15 anak yang terdiri dari 8 anak perempuan dan 7 anak laki-laki. Pelaksanaan tindakan siklus II ini sama dengan pelaksanaan tindakan siklus I terdiri dari 3 tahap yaitu Pendahuluan : Baris masuk kelas berdoa, mengucap salam dilanjutkan dengan kegiatan bercakap-cakap mengenai hasil tanaman yang bisa dimakan. Inti : Pada kegiatan inti guru menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan dan menyuruh anak memilih kelompoknya yang terdiri dari 5 anak. Sebelum


(12)

memulai kegiatan anak diminta untuk berdiskusi membagi tugas agar tidak berebut dan terjalin kerjasama dengan baik, barulah pembelajaran melalui metode proyek dengan pembuatan soup buah dimulai. Pada saat kegiatan berlangsung guru melakukan pengamatan dan memberikan motivasi pada anak. Penutup : Guru memberikan pujian dan tepuk tangan sebagai penghargaan pada anak karena telah bekerjasama dengan baik. Kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab tentang kegiatan yang telah dilakukan. Barulah guru memberikan kesimpulan terhadap kegiatan yang baru saja dilakukan. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 12 Desember 2013 dengan tahapan seperti pertemuan pertama yaitu pendahuluan, inti dan penutup.

c. Observasi

Sewaktu pembelajaran berlangsung peneliti melakukan observasi dan mencatat setiap perkembangan kemampuan sosial anak melalui metode proyek dengan pembuatan soup buah. Dari hasil tabulasi skor butir amatan perkembangan kecerdasan sosial anak diperoleh rata-rata kecerdasan sosial anak dalam 1 kelas sebesar 92.5%. Hal ini disebabkan pada siklus II ini pembelajaran lebih menyenangkan, anak-anak semakin antusias dalam mengikuti pembelajaran. Bahkan anak-anak sudah mampu menjalin kerjasama dengan kelompoknya, sudah mau berbagi tugas dan mengajak komunikasi dengan orang lain

d. Analisis dan Refleksi

Refleksi yang dilakukan oleh peneliti dengan kolaborator pada siklus II yaitu: dalam pembagian kelompok sudah baik karena diserahkan pada anak sehingga anak dapat memilih teman yang dapat diajak kerjasama, meningkatnya jumlah anak yang mampu menjalin komunikasi dan kerjasama dengan teman-temannya, anak menjadi lebih akrab dan mau berbagi dengan temannya baik berbagi tugas maupun peralatan dengan temannya, jumlah anak yang


(13)

memiliki kemampuan sosial meningkat dengan rata-rata kecerdasan sosial anak dalam 1 kelas sebesar 92.5%.

3. Perbandingan dan peningkatan pembelajaran siklus I dan siklus II

Prosentase keberhasilan terhadap rata-rata kecerdasan sosial anak dalam 1 kelas pada prasiklus atau sebelum guru menerapkan metode proyek kecerdasan rata-rata anak hanya sebesar 36.39%, setelah dilakukan tindakan perbaikan pada siklus I hasilnya meningkat , rata-rata kecerdasan sosial anak dalam 1 kelas mencapai78.23%. Kemudian penelitian dilanjutkan ke siklus II dan hasilnya meningkat menjadi 92.5%. Dengan demikian penelitian ini dapat dikatakan berhasil karena hasilnya telah melampaui target yang ditentukan sebelumnya yaitu sebesar 90%.

D. SIMPULAN

Berdasarkan serangkaian kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah dilaksanakan oleh peneliti melalui tindakan siklus I dan II maka dapat disimpulkan bahwa: 1) Melalui metode proyek dengan pembuatan soup buah dapat mengembangkan kecerdasan sosial pada anak kelompok B TK Pertiwi Krakitan III Bayat Klaten Tahun Ajaran 2013/2014; 2) Melalui metode proyek dengan pembuatan soup buah dapat mengembangkan kecerdasan sosial rata-rata anak dalam 1 kelas sebelum diterapkan metode proyek dengan pembuatan soup buah kecerdasan sosial anak hanya sebesar 36.39% atau hanya 4 anak yang masuk kategori mampu. Setelah dilakukan tindakan siklus I meningkat menjadi 78.23% dan setelah dilakukan tindakan siklus II meningkat lagi menjadi 92.5% .


(14)

DAFTAR PUSTAKA

Astuti Willi. 2011. Bermain dan Teknik Permainan. Solo Baru : Qinant

Depdikbud. 1996 . Didaktik / Metodik Umum di Taman Kanak-kanak:Depdikbud Jakarta: Dirjen Pendidikan dasar dan menengah.

Depdiknas. 2005. Pedoman Penilaian di Taman Kanak-kanak:Depdiknas Jakarta : Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Rahman. 2005. Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Grafindo Litera Media. Jumini (2008). Materi Pelatihan Guru Non PNS Kabupaten Klaten. Pelaksanaan

Kurikulum 2004 Standar Kompetensi TK dan RA. Klaten: IGTKI Kabupaten Klaten

Musfiroh Tadkiroatun. 2010. Materi Pokok Pengembangan Kecerdasan Majemuk. –Cet.5. Ed.1. Jakarta: Universitas Terbuka

Hidayati Nur Sri , Setiano Mangoen Prasodjo, A 2005. Anak Masa depan Dengan Multi Intelegensi. Yogyakarta: Pradipta Publishing.

Waluyo Adi . 2002. Program Pendidikan Pra Sekolah. Yogyakarta: PGTKI Bina Insan Mulia.

http://stitattaqwa.blogspot.com/2012/03/pembahasan-metode-proyek...diakses 2013/10/20


(1)

Senin, 02 Desember 2013 dengan peneliti sebagai pelaksana dan kolaborator sebagai observernya. Adapun tindakan siklus I akan dilaksanakan 2 kali pertemuan dipilih pada saat tema “Tanaman”. Pertemuan pertama pada hari Selasa, 03 Desember 2013 dan pertemuan kedua Kamis, 05 Desember 2013. Pada perencanaan ini peneliti selain membuat rencana pengembangan bidang (RPB), peneliti juga mempersiapkan peralatan yang akan digunakan untuk pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan yaitu menyediakan media pembelajaran yang akan digunakan seperti peralatan untuk membuat soup buah.

b. Pelaksanaan Tindakan

Siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 03 Desember 2013 dengan jumlah peserta didik sebanyak 15 anak yang terdiri dari 8 anak perempuan dan 7 anak laki-laki. Pembelajaran dilakukan selama 1 jam atau + 60 menit mulai dari pukul 07.30-08.30 WIB. Pada pertemuan pertama ini dilakukan 3 tahap pembelajaran yaitu Pendahuluan: Baris, masuk ke dalam kelas mengucap doa dan mengucap salam, kemudian dilanjutkan kegiatan bercakap-cakap mengenai jenis tanaman. Inti: Guru memperlihatkan jenis buah-buahan dan anak menyebutkan namanya serta menjelaskan pelaratan yang akan digunakan. Setelah itu guru menjelaskan langkah-langkah pembuatan soup buah. Setelah selesai membagi anak dalam beberapa kelompok dan memberikan kesempatan pada anak untuk mempraktekkannya. Penutup: Setelah kegiatan selesai bersama-sama makan soup buah. Setelah selesai guru melakukan tanya jawab mengenai kegiatan yang telah dilakukan dan memberikan reward pada kelompok yang paling kompak.

Pertemuan kedua dilaksanakan hari Kamis, 5 Desember 2013 dengan tahapan sama seperti pertemuan pertama yaitu: pendahuluan, inti dan penutup.


(2)

c. Observasi

Observasi dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung, terutama terhadap keberhasilan aspek penilaian yang berupa kemampuan sosial anak saat guru menerapkan metode proyek dengan pembuatan soup buah, terutama kemampuan sosial anak dalam bekerja sama dalam menyelesaikan tugas, mau berbagi dengan orang lain dan bersedia bermain dengan teman sebaya dan orang dewasa yang telah dicatat pada lembar penilaian observasi. Perubahan kecerdasan sosial anak ini dicatat pada setiap siklusnya

Kemampuan sosial anak kelompok B TK Pertiwi Krakitan III Bayat pada prasiklus masih rendah. Hal ini terlihat pada hasil pencapaian anak terutama pada kemampuan sosial anak pada saat kegiatan kelompok hanya sebesar 30 % atau hanya 4 anak yang sudah mampu. Sedangkan rata-rata kecerdasan sosial anak dalam 1 kelas baru mencapai 36.39%. Setelah diadakan tindakan perbaikan melalui siklus I, maka anak yang masuk dalam penilaian sudah mampu bertambah menjadi 10 anak atau mencapai sekitar 68% dan kecerdasan sosial anak rata-rata dalam 1 kelas mencapai 78.23%. Dengan demikian hasilnya masih belum dapat memenuhi target yang telah ditentukan sebelumnya, sehingga peneliti perlu melanjutkan penelitiannya untuk dapat memenuhi target yang telah ditentukan yaitu sebesar 90%.

d. Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti bersama rekan kolaborator pada saat pelaksanaan tindakan siklus I, peneliti dan kolaborator kemudian melakukan analisis terhadap jalannya proses pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan sosial anak dan menganalisis kelemahan dan kelebihan yang terjadi pada siklus I. Kekurangannya: 1) ada dua anak yang tidak mau berbagi buah dengan temannya, 2) masih ada anak yang asyik main sendiri, 3) ada anak yang tidak mau meminjamkan peralatan pada temannya,


(3)

4) anak-anak masih berebut tugas dengan temannya. Sedangkan kelebihannya: 1) sudah ada anak yang mampu menjadi pemimpin dalam kelompoknya, 2) sudah ada komunikasi yang baik dengan teman 1 kelompoknya.

2. Deskripsi Siklus II

a. Perencanaan Tindakan

Pada perencanaan tindakan siklus II ini disusun oleh peneliti dengan melibatkan rekan kolaboratornya. Perencanaan tindakan siklus II dilakukan pada hari Senin, 09 Desember 2013. Pada waktu diskusi telah disepakati bahwa peneliti sebagai pelaksana pembelajaran dan kolaborator membantu dalam pelaksanaan pembelajaran sampai selesai selaku observernya. Dalam pelaksanaan kegiatan ini alokasi waktu setiap pertemuan + 60 menit. Adapun tindakan disiklus II akan dilaksanakan 2 kali pertemuan pada saat tema “Tanaman”. Pada perencanaan tindakan ini telah ditentukan bahwa pertemuan pertama pada hari Selasa, 10 Desember 2013 dan pertemuan kedua pada hari Kamis, 12 Desember 2013. Selain membuat RBP peneliti juga mempersiapkan peralatan yang akan digunakan untuk pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan seperti buah-buahan dan peralatan pembuatan soup buah.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus II pada hari Selasa, 09 Desember 2013 sebagai pertemuan pertama siklus II. Pembelajaran dilakukan di kelompok B dengan jumlah anak sebanyak 15 anak yang terdiri dari 8 anak perempuan dan 7 anak laki-laki. Pelaksanaan tindakan siklus II ini sama dengan pelaksanaan tindakan siklus I terdiri dari 3 tahap yaitu Pendahuluan : Baris masuk kelas berdoa, mengucap salam dilanjutkan dengan kegiatan bercakap-cakap mengenai hasil tanaman yang bisa dimakan. Inti : Pada kegiatan inti guru menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan dan menyuruh anak memilih kelompoknya yang terdiri dari 5 anak. Sebelum


(4)

memulai kegiatan anak diminta untuk berdiskusi membagi tugas agar tidak berebut dan terjalin kerjasama dengan baik, barulah pembelajaran melalui metode proyek dengan pembuatan soup buah dimulai. Pada saat kegiatan berlangsung guru melakukan pengamatan dan memberikan motivasi pada anak. Penutup : Guru memberikan pujian dan tepuk tangan sebagai penghargaan pada anak karena telah bekerjasama dengan baik. Kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab tentang kegiatan yang telah dilakukan. Barulah guru memberikan kesimpulan terhadap kegiatan yang baru saja dilakukan. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 12 Desember 2013 dengan tahapan seperti pertemuan pertama yaitu pendahuluan, inti dan penutup.

c. Observasi

Sewaktu pembelajaran berlangsung peneliti melakukan observasi dan mencatat setiap perkembangan kemampuan sosial anak melalui metode proyek dengan pembuatan soup buah. Dari hasil tabulasi skor butir amatan perkembangan kecerdasan sosial anak diperoleh rata-rata kecerdasan sosial anak dalam 1 kelas sebesar 92.5%. Hal ini disebabkan pada siklus II ini pembelajaran lebih menyenangkan, anak-anak semakin antusias dalam mengikuti pembelajaran. Bahkan anak-anak sudah mampu menjalin kerjasama dengan kelompoknya, sudah mau berbagi tugas dan mengajak komunikasi dengan orang lain

d. Analisis dan Refleksi

Refleksi yang dilakukan oleh peneliti dengan kolaborator pada siklus II yaitu: dalam pembagian kelompok sudah baik karena diserahkan pada anak sehingga anak dapat memilih teman yang dapat diajak kerjasama, meningkatnya jumlah anak yang mampu menjalin komunikasi dan kerjasama dengan teman-temannya, anak menjadi lebih akrab dan mau berbagi dengan temannya baik berbagi tugas maupun peralatan dengan temannya, jumlah anak yang


(5)

memiliki kemampuan sosial meningkat dengan rata-rata kecerdasan sosial anak dalam 1 kelas sebesar 92.5%.

3. Perbandingan dan peningkatan pembelajaran siklus I dan siklus II

Prosentase keberhasilan terhadap rata-rata kecerdasan sosial anak dalam 1 kelas pada prasiklus atau sebelum guru menerapkan metode proyek kecerdasan rata-rata anak hanya sebesar 36.39%, setelah dilakukan tindakan perbaikan pada siklus I hasilnya meningkat , rata-rata kecerdasan sosial anak dalam 1 kelas mencapai78.23%. Kemudian penelitian dilanjutkan ke siklus II dan hasilnya meningkat menjadi 92.5%. Dengan demikian penelitian ini dapat dikatakan berhasil karena hasilnya telah melampaui target yang ditentukan sebelumnya yaitu sebesar 90%.

D. SIMPULAN

Berdasarkan serangkaian kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah dilaksanakan oleh peneliti melalui tindakan siklus I dan II maka dapat disimpulkan bahwa: 1) Melalui metode proyek dengan pembuatan soup buah dapat mengembangkan kecerdasan sosial pada anak kelompok B TK Pertiwi Krakitan III Bayat Klaten Tahun Ajaran 2013/2014; 2) Melalui metode proyek dengan pembuatan soup buah dapat mengembangkan kecerdasan sosial rata-rata anak dalam 1 kelas sebelum diterapkan metode proyek dengan pembuatan soup buah kecerdasan sosial anak hanya sebesar 36.39% atau hanya 4 anak yang masuk kategori mampu. Setelah dilakukan tindakan siklus I meningkat menjadi 78.23% dan setelah dilakukan tindakan siklus II meningkat lagi menjadi 92.5% .


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Astuti Willi. 2011. Bermain dan Teknik Permainan. Solo Baru : Qinant

Depdikbud. 1996 . Didaktik / Metodik Umum di Taman Kanak-kanak: Depdikbud Jakarta: Dirjen Pendidikan dasar dan menengah.

Depdiknas. 2005. Pedoman Penilaian di Taman Kanak-kanak: Depdiknas Jakarta : Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Rahman. 2005. Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Grafindo Litera Media. Jumini (2008). Materi Pelatihan Guru Non PNS Kabupaten Klaten. Pelaksanaan

Kurikulum 2004 Standar Kompetensi TK dan RA. Klaten: IGTKI Kabupaten Klaten

Musfiroh Tadkiroatun. 2010. Materi Pokok Pengembangan Kecerdasan Majemuk. –Cet.5. Ed.1. Jakarta: Universitas Terbuka

Hidayati Nur Sri , Setiano Mangoen Prasodjo, A 2005. Anak Masa depan Dengan Multi Intelegensi. Yogyakarta: Pradipta Publishing.

Waluyo Adi . 2002. Program Pendidikan Pra Sekolah. Yogyakarta: PGTKI Bina Insan Mulia.

http://stitattaqwa.blogspot.com/2012/03/pembahasan-metode-proyek...diakses 2013/10/20


Dokumen yang terkait

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SIKAP SOSIAL ANAK MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK Upaya Mengembangkan Kemampuan Sikap Sosial Anak Melalui Metode Sosiodrama Pada Anak Kelompok B Di TK Pertiwi Gunung Simo Boyolali.

0 3 17

PENDAHULUAN Upaya Mengembangkan Kemampuan Sikap Sosial Anak Melalui Metode Sosiodrama Pada Anak Kelompok B Di TK Pertiwi Gunung Simo Boyolali.

0 2 7

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN NATURALIS MELALUI METODE PROYEK PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH 01 Upaya Meningkatkan Kecerdasan Naturalis Melalui Metode Proyek Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah 01 Sroyo, Jaten, Karanganyar.

0 2 16

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN NATURALIS MELALUI METODE PROYEK PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH 01 Upaya Meningkatkan Kecerdasan Naturalis Melalui Metode Proyek Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah 01 Sroyo, Jaten, Karanganyar.

0 1 12

PENGEMBANGAN KECERDASAN INTERPERSONAL MELALUI METODE PROYEK PADA ANAK KELOMPOK A Pengembangan Kecerdasan Interpersonal Melalui Metode Proyek Pada Anak Kelompok A TK Pertiwi Krajan II Jatinom Klaten Tahun Ajaran 2013/2014.

0 3 13

UPAYA MENGEMBANGKAN KECERDASAN SOSIAL MELALUI METODE PROYEK DENGAN PEMBUATAN SOUP BUAH Upaya Mengembangkan Kecerdasan Sosial Melalui Metode Proyek Dengan Pembuatan Soup Buah Pada Anak Kelompok B Di TK Pertiwi Krakitan III Bayat Klaten Tahun Ajara

0 2 17

PENDAHULUAN Upaya Mengembangkan Kecerdasan Sosial Melalui Metode Proyek Dengan Pembuatan Soup Buah Pada Anak Kelompok B Di TK Pertiwi Krakitan III Bayat Klaten Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 9

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL MELALUI METODE PROYEK PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kecerdasan interpersonal Melalui Metode Proyek Pada Anak Kelompok B TK Islam Mardi Siwi Pajang Laweyan Surakarta Tahun Pembelajaran 2013/2014.

0 3 10

UPAYA MENGEMBANGKAN KECERDASAN MUSIKAL MELALUI PERMAINAN PERSEPSI BENTUK MUSIKAL Upaya Mengembangkan Kecerdasan Musikal Melalui Permainan Persepsi Bentuk Musikal Pada Anak Kelompok B Di TK Pertiwi Tanjung Juwiring, Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 15

UPAYA MENGEMBANGKAN KECERDASAN MUSIKAL MELALUI PERMAINAN PERSEPSI BENTUK MUSIKAL Upaya Mengembangkan Kecerdasan Musikal Melalui Permainan Persepsi Bentuk Musikal Pada Anak Kelompok B Di TK Pertiwi Tanjung Juwiring, Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 12