Perbedan Sikap Perbedaan Sikap Fair Play antara Siswa Putra dan Putri yang Mengikuti Pembelajaran Ekstrakurikuler Permainan Sepakbola.

(1)

ABSTRAK

Een Sumarni Nim. 1106310 Skripsi: Perbedan Sikap Perbedaan Sikap Fair

Play antara Siswa Putra dan Putri yang Mengikuti Pembelajaran

Ekstrakurikuler Permainan Sepakbola. Skripsi ini dibimbing oleh Pembibing I Drs. Sucipto, M.Kes. AIFO dan Pembimbing II Dr. Nuryadi, M.Pd Program Studi Pendidikan Jasmani, kesehatan dan Rekreasi. Universitas Pendidikan Indonesia.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empirik perbedaan sikap fair play antara siswa putra dan putri yang mengikuti pembelajaran ekstrakurikuler permainan sepakbola. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis, populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti pembelajaran ekstrakurikuler permainan sepakbola sebanyak 32 orang. Pengambilan sampel diperoleh melalui teknik total sampling (semua anggota populasi menjadi sampel). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini melalui observasi dalam bentuk lembar observasi dari Nuryadi (dalam Rukmana, 2014, hlm. 19). Teknik pengolahan dan analisis data menggunakan uji beda dua rata-rata (uji t) satu pihak dengan taraf nyata 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = 30. Hasil perhitungan didapat t hitung (0,453) lebih kecil daripada (<) t tabel (1,697), maka H0 diterima dan H1 ditolak dengan kata lain tidak terdapat perbedaan yang signifikan sikap

fair play antara siswa putra dan putri yang mengikuti pembelajaran

ekstrakurikuler permainan sepakbola, akan tetapi rata-rata siswa putri lebih besar daripada siswa putra yaitu 64,33:62,88 dapat dikatakan bahwa sikap fair play siswa putri lebih besar daripada siswa putra. Rekomendasi yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah bagi peneliti khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya agar dapat lebih meningkatkan sikap fair

play siswa putra dalam mengikuti pembelajaran ekstrakurikuler permainan

sepakbola.


(2)

Een Sumarni, 2015

Perbedan Sikap Perbedaan Sikap Fair Play antara Siswa Putra dan Putri yang Mengikuti Pembelajaran Ekstrakurikuler Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu i

ABSTRACT

The differences in Fair Play Attitudes between Male and Female Students who join an Extracurricular Football program. This thesis is supervised by Drs. Sucipto, Kes. AIFO as the Lead supervisor (Supervisor I) and Dr. Nuryadi, M.Pd as Supervisor II-Physical, Health and Recreation Education, the Indonesian University of Education.

This study aimed to empirically examine the differences in fair play attitude between male and female students who join a football/soccer extracurricular training program. Using a descriptive method of analysis, the present research studied a population of 32 students who participated in the extracurricular football training. Samples were obtained through the total sampling technique (all members of the population were used as sample). The data collection technique used in this study was observation and the instrument as in the form of observation sheets adopted from Nuryadi (in Rukmana, 2014: 19). The data analysis and processing techniques were two different test of average (t-test) on each group of the sample with the real level of 0.05 and the degree of freedom (df) = 30. the calculation result showed the t-count (0.453) was smaller than (<) the t table (1.697), therefore the H0 was accepted and H1 was rejected. In other words, there was no significant difference in the attitude of fair play between male and female students who joined the extracurricular training program. However, the average of the female student group (64.33) was higher than the male’s (62. 88). This means that the attitude of fair play exercised by the female students was greater than the males’. Based on the results of this research, it is recommended that the attitude of fair play of male students is to be improved through participating in in extracurricular football training.


(3)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN KATA-KATA MUTIARA LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Metode Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

F. Struktur Organisasi ... 8

BAB II KAJIAN KAJIAN TEORITIS ... 9

A. Kajian Pustaka ... 9

1. Pengertian Pendidikan Jasmani ... 9

2. Pengertian Belajar dan Pembelajaran... 13

3. Ekstrakurikuler ... 15

4. Permainan Sepakbola ... 17

5. Konsep Fair Play ... 26

6. Karakteristik Sikap Fair Play Siswa Putra dan Putri ... 34

B. Kerangka Pemikiran ... 36

C. Hipotesin Penelitian ... 38

BAB III METODE PENELITIAN ... 40

A. Desain Penelitian ... 40


(4)

Een Sumarni, 2015

Perbedan Sikap Perbedaan Sikap Fair Play antara Siswa Putra dan Putri yang Mengikuti Pembelajaran Ekstrakurikuler Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vi

C. Populasi dan Sampel ... 41

D. Instrumen Penelitian ... 42

E. Prosedur Penelitian ... 45

F. Analisis Data... 47

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 51

A. Pemaparan Data Penelitian ... 51

B. Diskusi Penemuan ... 54

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI…………..…….57

A. Simpulan ... 57

B. Impliakasi dan Rekomendasi ... 57

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(5)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian, karena desain adalah rancangan tentang tata cara, proses, pengumpulan data dan menganalisis data dalam sebuah penelitian untuk mencapai tujuan yang telah dietatapkan sebelumnya. Berikut adalah desain yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini:

Bagan 3.1 Desain Penelitian

Keterangan :

X : Pembelajaran ekstrakurikuler permainan sepakbola Y1 : Sikap Fair Play Siswa Putra

Y2 : Sikap Fair Play Siswa Putri

Variabel yang terdapat dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (X) adalah pembelajaran ekstrakurikuler permainan sepakbola dan variabel terikat (Y1) adalah sikap fair play siswa putra dan (Y2) sikap fair play siswa putri.

(Y1)

(Y2) (X)


(6)

41

Een Sumarni, 2015

Perbedan Sikap Perbedaan Sikap Fair Play antara Siswa Putra dan Putri yang Mengikuti Pembelajaran Ekstrakurikuler Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B.Partisipan

Partisipan adalah orang-orang yang terlibat dalam penelitian, adapun penjelasan partisipan yang dimaksud adalah berkaitan dengan partisipan yang terlibat, karakteristik yang spesifik dari partisipan, dan dasar pertimbangan pemilihan partisipan. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Peneliti, merupakan partisipan sebagai penulis dan observer.

2. Siswa dan siswi SMA Karya Pembangunan 1 Ciparay sebagai populasi dan sampel.

3. Pelatih ekstrakurikuler permainan sepakbola sebagai observer dan 3 orang atlet sepakbola putri yang sudah berpengalaman sebagai tambahan yang diberi pengarahan terlebih dahulu untuk membantu mengobservasi sebagai observer.

C.Populasi dan Sampel 1. Populasi

Hal yang menjadi perhatian pada setiap pelaksanaan kegiatan penelitian adalah data. Data hanya berada dan di dapat pada sumbernya, dalam hal ini di istilahkan sebagai populasi dan sampel. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 117) mengemukakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Berdasarkan uraian tersebut, maka populasi adalah keseluruhan individu atau obyek yang ingin diteliti. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa-siswi yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola di SMA Karya Pembangunan 1 Ciparay.

2. Sampel

Sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam suatu penelitian. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 118) bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Teknik pengambilan sampel penelitian yang akan digunakan yaitu Total Sampling. Sugiyono (2013, hlm. 124) menjelaskan bahwa Total Sampling adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi


(7)

adalah siswa dan siswi SMA Karya Pembangunan 1 Ciparay yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sepakbola.

D.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian diperlukan sebagai alat untuk mengumpulkan data. Instrumen merupakan sebuah alat ukur yang digunakan untuk memperoleh informasi. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 148) mengungkapkan bahwa “Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian”.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi tentang sikap

fair play. Menurut Hadi (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 203) mengemukakan bahwa

“observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan”. Observasi yang digunkaan dalam penelitian ini adalah observasi terstruktur. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 205) mengemukakan bahwa “observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan, dan di mana tempatnya”. Jadi observasi terstruktur dilakukan apabila peneliti telah tahu dengan pasti tentang variable apa yang akan diamati. Dalam melakukan pengamatan peneliti menggunakan instrument penelitian yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Tujuannya yaitu untuk memperoleh data hasil penelitian yang berupa perbedaan sikap fair play antara siswa putra dan putri yang mengikuti pembelajaran ekstrakurikuler permainan sepakbola.

Dalam penelitian ini penulis bertindak sebagai observer, ditambah dengan empat observer yaitu satu orang sebagai pelatih dan tiga orang yang sudah dibekali tentang tata cara menjadi observer dalam penelitian ini. Selain itu, dokumentasi merupakan pengumpulan data atau informasi mengenai siswa berupa data diri dan kehadiran siswa. Hal ini memudahkan bagi peneliti untuk mengenal diri siswa pada saat di lapangan dan melakukan dokumentasi sebagai bukti visual dalam penelitian ini. Berikut adalah langkah-langkah penyusunan lembar obervasi dalam penelitian ini:


(8)

43

Een Sumarni, 2015

Perbedan Sikap Perbedaan Sikap Fair Play antara Siswa Putra dan Putri yang Mengikuti Pembelajaran Ekstrakurikuler Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Mebuat kisi-kisi lembar observasi

Pengelompokan data dalam penelitian ini adalah membuat indikator-indikator mengenai fair play dalam ekstrakurikuler sepakbola. Lembar observasi membutuhkan suatu bahan perikiraan untuk diteliti, dengan kisi-kisi sebuah instrumen observasi akan menguatkan acuan penelitian. Dalam melakukan pengamatan kisi-kisi maka ditentukan oleh indikator-indikator dari variabel, dengan meneliti objek dalam situasi sosial tertentu, kemudian melakukan pengamatan dari yang didengar, dilihat dan dirasakan. Lembar observasi dalam penelitian ini adalah sikap fair play siswa putra dan putri yang mengikuti pembelajaran ekstrakurikuler permainan sepakbola, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.1 Kisi-kisi Fair Play

Komponen Sub Komponen Indikator

Fair Play Kepatuhan pada

peraturan

1. Mendukung peraturan 2. Menghormati peraturan Kejujuran dan

keadilan

1. Tidak berpihak pada orang yang bersalah 2. Tidak mencoba berbuat

curang

Semangat bermain 1. Pantang menyerah sebelum permainan selesai

2. Bermain percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki

Hormat (respect) pada lawan

1. Menganggap lawan sebagi sahabat, bukan musuh

2. Percaya pada keputusan yang diambil bersama 3. Menghormati keputusan


(9)

4. Menghargai keputusan guru atau ketua

kelompok Berjiwa besar

walaupun Kalah

1. Mengakui bahwa lawan lebih hebat

2. Mengakui bahwa diri kita masih banyak kelemahan yang harus diperbaiki

3. Tidak putus asa dengan kekalahan

Rendah hati dalam keadaan menang

1. Tidak menjadi sombong dengan sebuah

kemenangan 2. Tidak menganggap

lawan lebih rendah 3. Tetap memberikan ucapan selamat pada lawan

Sumber: Nuryadi, 2008 (dalam Rukmana, 2014, hlm. 35)

2. Penyusunan Lembar Observasi

Setelah kisi-kisi tersusun langkah selanjutnya adalah membuat kisi-kisi menjadi pernyataan tentang sikap fair play. Hal ini dimaksudkan agar observer mudah dalam melakukan penilaian agar memperbesar kemungkinan bahwa aspek-aspek yang diamati lebih terpercaya dan sistematis.

3. Penilaian Lembar Observasi

Pengisian lembar observasi dilakukan dengan mengisi perilaku yang diamati dengan tanda (√) checklist sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan. Pengisian


(10)

45

Een Sumarni, 2015

Perbedan Sikap Perbedaan Sikap Fair Play antara Siswa Putra dan Putri yang Mengikuti Pembelajaran Ekstrakurikuler Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa lakukan pada saat bermain berdasarkan dari indikator-indikator yang diamati.

Kategori penilaian yang diberikan adalah skor berdasarkan skala Likert. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013, hlm. 134) bahwa “Skala likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Berdasarkan paparan di atas, penulis menggambarkan bobot skor untuk tingkatan kategori fair play dalam pembelajaran ekstrakurikuler permainan sepakbola. Seperti gambar tabel dibawah ini:

Tabel 3.2

Bobot skor untuk tiap kategori peniliaian

Kategori Skor

Sangat baik 4

Baik 3

Tidak baik 2

Sangat tidak baik 1

Sumber: Nuryadi, 2008 (dalam Rukmana, 2014, hlm. )

E.Prosedur Penelitian

Untuk memberikan kemudahan maka diperlukan adanya langkah-langkah kerja penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan sesuai dengan apa yang telah dirancang sebelumnya. Dengan adanya langkah-langkah penelitian ini, membuat pembaca lebih memahami arah dan tujuan penelitian. Berikut merupakan langkah-langkah penelitian yang disusun oleh peneliti yaitu:


(11)

Bagan 3.2

Langkah-langkah penelitian

Dari bagan di atas dapat dijelaskan bahwa:

a. Langkah pertama adalah menentukan populasi yaitu siswa SMA Karya Pembanguna 1 Ciparay yang mengikuti ektrakurikuler sepakbola.

b. Menentukan sampel yaitu siswa SMA Karya Pembanguna 1 Ciparay yang mengikuti ektrakurikuler sepakbola teridiri dari siswa putra dan siswa putri. c. Melakukan observasi terhadap dua kelompok tersebut.

d. Setelah di dapat hasil observasi dari dua kelompok tersebut, maka langkah Populasi

Sampel

Kelompok A Siswa Putra

Kelompok B Siswa Putri

Observasi dengan menggunakan skala

Hasil observasi Kelompok A

Hasil observasi Kelompok A

Kesimpulan Analisis data Pengolahan data


(12)

47

Een Sumarni, 2015

Perbedan Sikap Perbedaan Sikap Fair Play antara Siswa Putra dan Putri yang Mengikuti Pembelajaran Ekstrakurikuler Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Kemudian yang terakhir membuat kesimpulan yang didasarkan dari pengolahan data tersebut.

F. Analisis Data

Setelah data dari tes terkumpul, maka tahap selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data yang telah ada dengan menggunakan rumus-rumus statistika. Seperti yang dikatakan oleh Sugiyono (2013, hlm. 207) bahwa:

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Langkah-langkah pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut : 1. Menghitung nilai rata-rata dari setiap kelompok sampel : ̅ = ∑

Keterangan :

̅ = Nilai rata-rata yang dicapai ∑ = Jumlah

= Nilai data n = Jumlah sampel

2. Menghitung simpangan baku :

S =

∑ ̅

Keterangan :

S = Simpangan baku yang dicari n = Jumlah sampel

X1 = Skor yang dicapai seseorang ̅ = Nilai rata-rata


(13)

3. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan Liliefors. Prosedur yang digunakan menurut Abduljabar & Darajat (2013, hal. 148) adalah sebagai berikut :

a. Membuat tabel penolong untuk mengurutkan data terkecil sampai terbesar, kemudian mencari rata-rata dan simpangan baku.

b. Mencari Z skor dan tepatkan pada kolom Zi. Dengan menggunakan rumus : ̅

Keterangan : Zi = Z skor Xi = Skor sampel ̅ = Rata-rata

S = Simpangan baku dari sampel

c. Mencari luas Zi pada tabel Z.

d. Pada kolom F(Zi), untuk luas daerah yang bertanda negatif maka 0,5 – luas daerah, sedangkan untuk luas daerah bertanda positif maka 0,5 + luas daerah. e. S(Zi) adalah urutan n dibagi jumlah n.

f. Hasil pengurangan F(Zi) - S(Zi) ditempatkan pada kolom F(Zi) - S(Zi). g. Mencari data atau nilai tertinggi, tanpa melihat (-) atau (+) sebagai nilai L0. h. Membuat kriteria penerimaan dan penolakkan hipoesis :

a) Jika L0 ≥ Ltabel tolak H0 dan H1 diterima artinya data tidak berdistribusi normal.

b) Jika L0≤ Ltabel terima H0 artinya data berdistribusi normal.

4. Menguji homogenitas. Rumus yang digunakan menurut Bambang Abduljabar dan Darajat (2013, hal. 178) adalah sebagai berikut :


(14)

49

Een Sumarni, 2015

Perbedan Sikap Perbedaan Sikap Fair Play antara Siswa Putra dan Putri yang Mengikuti Pembelajaran Ekstrakurikuler Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kriteria pengujian adalah terima H0 jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel. Ftabel = Fα dengan dk (n1– 1; n2– 1) dan taraf nyata (α) = 0,05.

5. Untuk menguji hipotesis menggunakan uji beda dua rata-rata (Uji t) satu pihak. Untuk menghitung uji uji beda dua rata-rata (Uji t) satu pihak atau perbedaan dari kedua kelompok menggunakan teknik analisis statistik sebagai berikut:

H0 = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan sikap fair play antara siswa putra dan putri yang mengikuti pembelajaran ekstrakurikuler permainan sepakbola H1 = Terdapat perbedaan yang signifikan sikap fair play antara siswa putra dan putri yang mengikuti pembelajaran ekstrakurikuler permainan sepakbola

Hipotesis statistik H0: μ1 = μ2 H1: μ1 ≠ μ2

Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

̅̅̅

̅̅̅

̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅

Namun sebelum dilakukan uji t terlebih dahulu dicari variansi gabungan (S2) dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan dalam rumus : thitung = Nilai t yang dicari ̅̅̅ = Rata-rata kelompok 1

̅̅̅ = Rata-rata kelompok 2

S = Simpangan baku gabungan = Jumlah sampel kelompok 1 = Jumlah sampel kelompok 2 = Variansi kelompok 1 = Variansi kelompok 2


(15)

Dengan kriteria pengujian yang berlaku adalah, terima H0 jika t < t1-α dan tolak H0 jika thitung mempunyai harga-harga lain. Derajat kebebasan untuk daftar distribusi t ialah (n1 + n2 - 2) dengan peluang (1 - α).


(16)

Een Sumarni, 2015

Perbedan Sikap Perbedaan Sikap Fair Play antara Siswa Putra dan Putri yang Mengikuti Pembelajaran Ekstrakurikuler Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar & Darajat. (2013). Aplikasi Statistika dalam Penjas. Bandung: FPOK. Chandra & Sanoesi. (2010). Penddikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.

Jakarta: PT Arya Duta

Husdarta. (2009). Manajemen Pendidikan Jasmani. Bandung: Alfabeta.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Mahendra, Agus. (2012). Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK.

Mustofa, Romli. (2011). Sepakbola Kehidupan. Bandung: Simbiosa. Nuryadi. (2014). Sepakbola. Jakarta: Sinar Fajar.

Pratama, Angga. (2012). Dampak Ektrakurikuler Bultang Dan Karate Terhadap

Disiplin Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran Penjdidikan Jasmani Di Sman 5 Cimahi. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Rukmana, Fauzan Aswin. (2014). Implementasi Reward Dan Punishmnet

Terhadap Sportivitas Siswa Dalam Permainan Sepakbola. (Skripsi).

Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Sucipto, dkk (2002). Sepakbola. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Suherman, Adang. (2009) Revitalisasi Pengajaran dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sukadiyanto, (2014). Perbedaan Reaksi Emosional Antara Olahragawan Body

Contact Dan Non Body Contact, 33, No 1, 50-62, 1-13. Fakultas Psikologi

Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Suyono & Hariyanto (2011). Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tim Dosen MKSFO. (2008). Sejarah dan Filsafat Olahraga. Bandung: FPOK. Tim Dosen Sejarah Olahraga. (2009) Sejarah Olahraga. Bandung: FPOK.

Widodo, Agung. (2012) Pengembangan Karakter, Fair Play dan Sportivitas


(17)

Sumber dari Internet:

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Diakses dari http://www.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/10/UU20-2003-Sisdiknas.pdf.

EnsikloPenjas. (2012). Pengertian Fair Play dalam Sepakbola. Diakses dari http://pendidikanjasmani13.blogspot.com/2012/12/pengertian-fair-play-dalam-sepak-bola_7.html

Mead (2012) Diakses dari: http://antonkonseng.blogspot.com/2012//apa-iya-saya-begitu.html

Nuryadi. (2008). Diakses dari:http//repository.upi.edu.

Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia. (2009). Kode etik dan Fair Play

Sepakbola Indonesia. Diakses dari:

https://www.google.com/search?q=6.%09Kode+Etik+Dan+Fair+Play+Sep

akbola+Indonesia+&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-GB:unofficial&client=firefox-aurora&channel=sb

Pribadi (2010). Pengembangan Karakter Fair Play dan Sportivitas Melalui

Sepakbola Diakses dari:

https://pustakaolahraga.wordpress.com/2012/12/22/pengembangan-karakter-fair-play-dan-sportivitas-melalui-sepakbola/

Ratna, Nyoman Kutha. (2004). BAB III Metode Penelitian. Diakses dari: http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/454/jbptunikompp-gdl-yogigindar-22655-6-babiii.pdf

Saeful (2011). Pengertian Kurikulum. Diakses dari: http://sawfaduse.blogspot.com/2012/-7/pengertian-kurikulum-dan-jemis-kegiatan.html?m=1

Sulaksono (2014). Perbedaan Pria dan Wanita Secara Psikologis. Diakses dari:

http://www.tipscaraterbaik.com/perbedaan-pria-dan-wanita-secara-psikologis.html

Wiguna, Bagus Ida. (2013). Penyetaraan Gender Dalam Pendidikan Jasmani. Diakses dari: http://idabaguswiguna.blogspot.com/


(1)

e. Kemudian yang terakhir membuat kesimpulan yang didasarkan dari pengolahan data tersebut.

F. Analisis Data

Setelah data dari tes terkumpul, maka tahap selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data yang telah ada dengan menggunakan rumus-rumus statistika. Seperti yang dikatakan oleh Sugiyono (2013, hlm. 207) bahwa:

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Langkah-langkah pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut : 1. Menghitung nilai rata-rata dari setiap kelompok sampel :

̅ = ∑ Keterangan :

̅ = Nilai rata-rata yang dicapai ∑ = Jumlah

= Nilai data n = Jumlah sampel

2. Menghitung simpangan baku :

S =

∑ ̅ Keterangan :

S = Simpangan baku yang dicari n = Jumlah sampel

X1 = Skor yang dicapai seseorang


(2)

48

3. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan Liliefors. Prosedur yang digunakan menurut Abduljabar & Darajat (2013, hal. 148) adalah sebagai berikut :

a. Membuat tabel penolong untuk mengurutkan data terkecil sampai terbesar, kemudian mencari rata-rata dan simpangan baku.

b. Mencari Z skor dan tepatkan pada kolom Zi. Dengan menggunakan rumus : ̅

Keterangan : Zi = Z skor Xi = Skor sampel

̅ = Rata-rata

S = Simpangan baku dari sampel

c. Mencari luas Zi pada tabel Z.

d. Pada kolom F(Zi), untuk luas daerah yang bertanda negatif maka 0,5 – luas daerah, sedangkan untuk luas daerah bertanda positif maka 0,5 + luas daerah. e. S(Zi) adalah urutan n dibagi jumlah n.

f. Hasil pengurangan F(Zi) - S(Zi) ditempatkan pada kolom F(Zi) - S(Zi). g. Mencari data atau nilai tertinggi, tanpa melihat (-) atau (+) sebagai nilai L0.

h. Membuat kriteria penerimaan dan penolakkan hipoesis :

a) Jika L0 ≥ Ltabel tolak H0 dan H1 diterima artinya data tidak berdistribusi

normal.

b) Jika L0≤ Ltabel terima H0 artinya data berdistribusi normal.

4. Menguji homogenitas. Rumus yang digunakan menurut Bambang Abduljabar dan Darajat (2013, hal. 178) adalah sebagai berikut :


(3)

Kriteria pengujian adalah terima H0 jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel.

Ftabel = Fα dengan dk (n1– 1; n2– 1) dan taraf nyata (α) = 0,05.

5. Untuk menguji hipotesis menggunakan uji beda dua rata-rata (Uji t) satu pihak. Untuk menghitung uji uji beda dua rata-rata (Uji t) satu pihak atau perbedaan dari kedua kelompok menggunakan teknik analisis statistik sebagai berikut:

H0 = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan sikap fair play antara siswa putra

dan putri yang mengikuti pembelajaran ekstrakurikuler permainan sepakbola H1 = Terdapat perbedaan yang signifikan sikap fair play antara siswa putra dan

putri yang mengikuti pembelajaran ekstrakurikuler permainan sepakbola

Hipotesis statistik H0: μ1 = μ2

H1: μ1 ≠ μ2

Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

̅̅̅

̅̅̅

̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅

Namun sebelum dilakukan uji t terlebih dahulu dicari variansi gabungan (S2) dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan dalam rumus : thitung = Nilai t yang dicari

̅̅̅ = Rata-rata kelompok 1 ̅̅̅ = Rata-rata kelompok 2 S = Simpangan baku gabungan


(4)

50

Dengan kriteria pengujian yang berlaku adalah, terima H0 jika t < t1-α dan tolak

H0 jika thitung mempunyai harga-harga lain. Derajat kebebasan untuk daftar


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar & Darajat. (2013). Aplikasi Statistika dalam Penjas. Bandung: FPOK. Chandra & Sanoesi. (2010). Penddikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.

Jakarta: PT Arya Duta

Husdarta. (2009). Manajemen Pendidikan Jasmani. Bandung: Alfabeta.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Mahendra, Agus. (2012). Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK.

Mustofa, Romli. (2011). Sepakbola Kehidupan. Bandung: Simbiosa. Nuryadi. (2014). Sepakbola. Jakarta: Sinar Fajar.

Pratama, Angga. (2012). Dampak Ektrakurikuler Bultang Dan Karate Terhadap

Disiplin Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran Penjdidikan Jasmani Di Sman 5 Cimahi. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Rukmana, Fauzan Aswin. (2014). Implementasi Reward Dan Punishmnet

Terhadap Sportivitas Siswa Dalam Permainan Sepakbola. (Skripsi).

Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Sucipto, dkk (2002). Sepakbola. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Suherman, Adang. (2009) Revitalisasi Pengajaran dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sukadiyanto, (2014). Perbedaan Reaksi Emosional Antara Olahragawan Body

Contact Dan Non Body Contact, 33, No 1, 50-62, 1-13. Fakultas Psikologi

Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Suyono & Hariyanto (2011). Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


(6)

Sumber dari Internet:

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Diakses dari http://www.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/10/UU20-2003-Sisdiknas.pdf.

EnsikloPenjas. (2012). Pengertian Fair Play dalam Sepakbola. Diakses dari http://pendidikanjasmani13.blogspot.com/2012/12/pengertian-fair-play-dalam-sepak-bola_7.html

Mead (2012) Diakses dari: http://antonkonseng.blogspot.com/2012//apa-iya-saya-begitu.html

Nuryadi. (2008). Diakses dari:http//repository.upi.edu.

Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia. (2009). Kode etik dan Fair Play

Sepakbola Indonesia. Diakses dari:

https://www.google.com/search?q=6.%09Kode+Etik+Dan+Fair+Play+Sep

akbola+Indonesia+&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-GB:unofficial&client=firefox-aurora&channel=sb

Pribadi (2010). Pengembangan Karakter Fair Play dan Sportivitas Melalui

Sepakbola Diakses dari:

https://pustakaolahraga.wordpress.com/2012/12/22/pengembangan-karakter-fair-play-dan-sportivitas-melalui-sepakbola/

Ratna, Nyoman Kutha. (2004). BAB III Metode Penelitian. Diakses dari: http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/454/jbptunikompp-gdl-yogigindar-22655-6-babiii.pdf

Saeful (2011). Pengertian Kurikulum. Diakses dari: http://sawfaduse.blogspot.com/2012/-7/pengertian-kurikulum-dan-jemis-kegiatan.html?m=1

Sulaksono (2014). Perbedaan Pria dan Wanita Secara Psikologis. Diakses dari:

http://www.tipscaraterbaik.com/perbedaan-pria-dan-wanita-secara-psikologis.html

Wiguna, Bagus Ida. (2013). Penyetaraan Gender Dalam Pendidikan Jasmani. Diakses dari: http://idabaguswiguna.blogspot.com/


Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PEMAHAMAN MORAL ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI EKSKUL ROHIS DAN YANG TIDAK MENGIKUTI Perbedaan Pemahaman Moral Antara Siswa Yang Mengikuti Ekskul Rohis dan Yang Tidak Mengikuti Ekskul Rohis.

0 3 17

PERBEDAAN PEMAHAMAN MORAL ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI EKSKUL ROHIS DAN YANG TIDAK MENGIKUTI Perbedaan Pemahaman Moral Antara Siswa Yang Mengikuti Ekskul Rohis dan Yang Tidak Mengikuti Ekskul Rohis.

0 3 17

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DENGAN SISWA YANG TIDAK MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 MEDAN TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 1 13

PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BULUTANGKIS DAN SEPAKBOLA.

0 1 42

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Tingkat Kepercayaan Diri antara Siswa yang Mengikuti Ekstrakurikuler Basket dengan yang Tidak Mengikuti

0 0 9

PERBEDAAN SIKAP SOSIAL SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DENGAN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER NON OLAHRAGA DI SMP N 1 TEMPEL KABUPATEN SLEMAN.

1 2 101

PERBEDAAN STATUS KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DAN BOLABASKET DI SMS NEGERI 1 PARAKAN KABUPATEN TEMANGGUNG.

0 9 98

Pengertian Sikap dan Komponen Sikap

2 2 2

PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BULUTANGKIS DAN SEPAKBOLA - repository UPI S JKR 0703906 Title

0 0 3

PENGUKURAN SIKAP SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER TENIS MEJA

0 1 13