EVALUASI KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL SIMPANG TIGA JALAN PEMUDA - JALAN KI AGENG GRIBIG KABUPATEN KLATEN.

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Transportasi adalah pergerakan arus manusia, kendaraan dan barang antara satu
tempat ketempat yang lainnya dengan menggunakan jaringan transportasi. Klaten
merupakan kota perdagangan dan pendidikan yang selalu mengalami peningkatan
jumlah penduduk dan jumlah kendaraan setiap tahunnya. Akibatnya terjadilah
peningkatan pengguna jaringan lalu lintas, sehingga perlu ditunjang dengan
pelayanan fasilitas-fasilitas lalu lintas yang memadai, terutama pada persimpangan
jalan yang potensial menimbulkan hambatan bila tidak ditangani secara teknis.

JL.Pemuda - JL. Ki Ageng Gribig Klaten merupakan akses utama para karyawan
yang bekerja di pabrik-pabrik yang berlokasi di jalur tersebut. Jalan yang melewati
tiga kabupaten sekaligus yaitu Kartasura (Sukoharjo), Boyolali dan Klaten
merupakan jalur cepat karena termasuk jalur arteri. Tidak hanya mobil dan motor saja
yang menggunakan jalur itu, truk-truk pun juga munggunakannya sebagi jalur utama.

Banyak persimpangan yang terdapat pada jalan ini. Namun masih ada yang belum
bersinyal, salah satunya yaitu simpang tiga JL.Pemuda - JL. Ki Ageng Gribig yang

terletak di kabupaten Klaten. Dengan jalur yang berkategori cepat itu, simpang ini
kurang aman karena ketika kendaraan dari jalur minor berbelok menuju jalur utama
atau sebaliknya akan bekonflik dengan kendaraan-kendaraan di jalur utama yang
melaju lurus dengan kecepatan yang tinggi.
Lengan-lengan pertemuan simpang adalah sebagai berikut:
1. Sebelah Utara

: Jalan Ki Ageng Gribig (akses menuju Jatinom dari arah Jalan

Pemuda)
2. Sebelah Barat

: Jalan Pemuda (akses menuju dan klaten)

3. Sebelah Timur

: Jalan Pemuda (akses menuju yogyakarta)
1

2


Jalan ini dilewati berbagai macam kendaraan diantaranya sesuai dengan yang tertera
pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia(MKJI):
1. Sepeda Motor (MC)

: kendaraan bermotor roda dua atau tiga

2. Kendaraan Ringan (LV)

: Kendaraan bermotor dengan roda 4 (mobil,
truk kecil minibus)

3. Kendaraan Berat (HV)

: kendaraan bermotor dengan roda lebih dari 4
(bus besar, truk 2 as atau lebih)

4. Kendaraan tak bermotor (UM)

: kendaraan dengan roda yang digerakan

manusia atau hewan (sepeda, becak, kereta
kuda)

Letak simpang ini dapat dilihat pada peta sebagai berikut:

U
LOKASI SIMPANG TIGA JL.
PEMUDA-JL. KI AGENG
GRIBIG KLATEN

Gambar 1.1 Lokasi Simpang Tiga JL.Pemuda - JL. Ki Ageng Gribig

3

1.2. Rumusan Masalah
1. Seberapa Besar nilai tingkat kinerja Simpang Tiga Besole menurut MKJI 1997
yaitu dengan tundaan, derajat kejenuhan (ds).
2. Bagaimana Kinerja simpang tak bersinyal Jalan Pemuda jika diubah menjadi
simpang bersinyal menurut MKJI 1997.
3. Seberapa Besar Rencana Anggaran Biaya (RAB).

4. Berapa lama jadwal pelaksanaan.

1.3. Ruang Lingkup Tugas Akhir

1. Lokasi survei adalah Simpang Tiga tak bersinyal Jalan Pemuda Pelaksanaan
waktu survei pada jam puncak ( pagi, siang dan sore ).
2. Kendaraan yang diamati adalah kendaraan berat, kendaraan ringan, sepeda motor
dan kendaraan tak bermotor.
3. Pada perhitungan simpang tak bersinyal, yang dihitung yaitu kapasitas, tundaan,
derajat kejenuhan (ds), dan peluang antrian.
4. Pada perhitungan simpang bersinyal, yang dihitung adalah kapasitas, panjang
antrian (Que Length/QL), jumlah kendaraan terhenti (Number of Stoped Vehicle/
Nsv), dan tundaan (Delay/D).

1.4. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui kinerja simpang Tiga tak bersinyal Jalan Pemuda meliputi tundaan,
derajat kejenuhan (ds), dan Peluang antrian dengan menggunakan MKJI 1997..
2. Menghitung Kinerja Simpang Tiga Jalan Pemuda ketika di buat simpang
bersinyal sesuai MKJI 1997.
3. Menghitung RAB

4. Menghitung time schedule.

4

1.5. Manfaat Penelitian
1. Mengetahui tingkat kinerja simpang tak bersinyal Jalan Pemuda dan di Ubah
menjadi simpang bersinyal.
2. Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai rekayasa lalu lintas
khususnya yang berkaitan dengan kinerja simpang bersinyal dan tak bersinyal.
3. Memberikan informasi tentang cara menghitung tingkat kinerja suatu simpang tak
bersinyal Jalan Pemuda dengan menggunakan metode MKJI 1997 dan lebih baik
sehingga memberikan saran perbaikan yang sesuai.
4. Dapat Memperkirakan RAB pembuatan dari simpang tak bersinyal menjadi
simpang bersinyal
5. Dapat Memperkirakan Lama Pekerjaan pembuatan dari simpang tak bersinyal
menjadi simpang bersinyal

Dokumen yang terkait

EVALUASI KINERJA SIMPANG EMPAT TAK BERSINYAL (Studi Kasus Simpang Empat Jalan Sopolan, Jalan Pasar Stan dan EVALUASI KINERJA SIMPANG EMPAT TAK BERSINYAL (Studi Kasus Simpang Empat Jalan Sopolan, Jalan Pasar Stan dan Jalan Raya Tajem Depok, Sleman - Yogya

0 4 13

EVALUASI KINERJA SIMPANG TIGA BERSINYALJALAN SUDIRMAN – JALAN TUANKU TAMBUSAI EVALUASI KINERJA SIMPANG TIGA BERSINYAL JALAN SUDIRMAN – JALAN TUANKU TAMBUSAI PEKANBARU.

0 3 18

EVALUASI KINERJA SIMPANG TIGA TAK BERSINYAL DENGAN METODE MKJI 1997 EVALUASI KINERJA SIMPANG TIGA TAK BERSINYAL DENGAN METODE MKJI 1997.

0 1 10

EVALUASI KINERJA SIMPANG TIGA TAK BERSINYAL DENGAN METODE MKJI 1997 EVALUASI KINERJA SIMPANG TIGA TAK BERSINYAL DENGAN METODE MKJI 1997 (Studi Kasus Simpang Tiga Jalan Mayor Ahmadi – Jalan Kapten Abdul Latif Bekonang).

0 0 14

PENDAHULUAN EVALUASI KINERJA SIMPANG TIGA TAK BERSINYAL DENGAN METODE MKJI 1997 (Studi Kasus Simpang Tiga Jalan Mayor Ahmadi – Jalan Kapten Abdul Latif Bekonang).

0 0 4

EVALUASI KINERJA SIMPANG EMPAT TAK BERSINYAL JALAN RAYA SLAMET RIYADI KABUPATEN SUKOHARJO MENJADI SIMPANG BERSINYAL.

0 5 5

Kinerja Simpang Bersinyal dan Tak Bersinyal (Studi Kasus Simpang Bersinyal Gendengan dan Simpang Tak Bersinyal Jalan Dokter Moewardi – Jalan Kalitan, Surakarta).

0 0 5

Evaluasi Kinerja Simpang Tak Bersinyal Simpang Tiga Jalan Diponegoro - Jalan Bima Kabupaten Klaten.

0 1 4

Evaluasi kinerja simpang tak bersinyal simpang tiga Jl. Pemuda – Jl. Ki Ageng Gribig Kabupaten Klaten BAB 0

0 0 23

Kinerja Simpang Bersinyal dan Tak Bersinyal (Studi Kasus Simpang Bersinyal Gendengan dan Simpang Tak Bersinyal Jalan Dokter Moewardi – Jalan Kalitan, Surakarta)

1 10 8