Profil Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif 2016
Profil Usaha/Perusahaan
Ekonomi Kreatif
2016
DISUSUN OLEH
SUB DIREKTORAT STATISTIK KOMUNIKASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI,
DIREKTORAT STATISTIK KEUANGAN, TEKNOLOGI INFORMASI, DAN PARIWISATA
BADAN PUSAT STATISTIK
Sebagai Bagian dari Pertanggungjawaban
Hasil Kerja Sama
antara Badan Pusat Statistik (BPS)
dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf)
Profil Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif
Naskah
: Sub Direktorat Statistik Komunikasi dan Teknologi Informasi
Penanggung Jawab Umum
: DR. Titi Kanti Lestari, SE, M.Com
Penanggung Jawab Teknis
: Eni Lestariningsih, MA
Editor
: Mitra Wardhini, S.Si
Eka Sari, SE
Tedjo Sujono, S.Si, MM
Penulis Naskah
: Sarip Utoyo, SST, M.Si
Nia Anggraini Rozama, SST
Vera Citra Wulandari, S.Si
Pengolah Data
: Tri Sutarsih, SE, MM
Zumrotul Ilmiyah, SST
Atika Nashirah Hasyyati, SST
Khairul Amri
Susi Susyanti, SST
Gusnisa siswayu, SST
Karmila Maharani, SST
Husnul Chotimah, SST
Andi Setiawan, SST, M.Si
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan Taufik dan Hidayah-Nya, sehingga “Buku 2 Laporan Analisis
Hasil Kegiatan – Profil Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif 2016” dapat
diselesaikan sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Buku 2 (Laporan) ini
merupakan salah satu output dari Kerjasama Swakelola antara Badan Pusat
statistik (BPS) dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), yang mencakup analisis
hasil kegiatan yang terdiri dari 6 jenis buku, yaitu:
(a) Profil Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif 2016,
(b) Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 untuk 16 (enam belas)
Subsektor Ekonomi Kreatif,
(c) Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekonomi Kreatif dalam KBLI 2015,
(d) Laporan Analisis Ekspor Ekonomi Kreatif 2010-2015,
(e) Laporan Analisis Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif 2010-2015, dan
(f) Laporan Analisis Produk Domestik Bruto (PDB) Ekonomi Kreatif 20102015.
Buku 2 Laporan Analisis Hasil Kegiatan – Profil Usaha/Perusahaan
Ekonomi Kreatif 2016 menyajikan tentang gambaran umum usaha ekonomi
kreatif yang meliputi profil pengusaha; kegiatan usaha/perusahaan; akses
permodalan; pemasaran; infrastruktur; Hak Kekayaan Intelektual (HKI); riset,
edukasi, dan pengembangan; serta hubungan kelembagaan.
Dengan diterbitkannya Buku 2 ini, khususnya tentang
Profil
Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif 2016, diharapkan dapat memberikan
gambaran tentang profil usaha/perusahaan ekonomi kreatif yang mencakup
Analisis Hasil Kegiatan iii
potensi dan kendala-kendala yang dihadapi para pelaku usaha ekonomi kreatif.
Dengan demikian Buku 2 ini dapat dijadikan sebagai “benchmarking”
bagi pemerintah dalam merumuskan berbagai kebijakan di bidang ekonomi
kreatif kedepannya.
Akhirnya, ucapan syukur dan terimakasih kami sampaikan kepada semua
pihak, terutama Tim BPS dan Tim Bekraf yang telah bekerja keras dan
bekerjasama untuk menyelesaikan kegiatan SKEK 2016 ini. Apresiasi juga kami
berikan kepada semua pihak yang telah bersinergi secara solid dalam
menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan Kerjasama BPS-Bekraf Tahun 2016
ini.
Semoga output dari kerjasama ini bermanfaat bagi semua pihak, dan
semoga Allah SWT meridhoi. Aamiin.
Jakarta, Desember 2016
Sekretaris Utama
Badan Pusat Statistik Republik Indonesia,
Dr. Dedi Walujadi, SE, MA
iv
Analisis Hasil Kegiatan
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................
iii
DAFTAR ISI .........................................................................................
v
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................
vii
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................
xv
RINGKASAN EKSEKUTIF .....................................................................
xxv
PROFIL PENGUSAHA ..........................................................................
3
KEGIATAN USAHA/PERUSAHAAN .....................................................
9
AKSES PERMODALAN .........................................................................
27
PEMASARAN ......................................................................................
37
INFRASTRUKTUR ...............................................................................
51
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL .........................................................
67
RISET, EDUKASI, DAN PENGEMBANGAN ..........................................
75
HUBUNGAN KELEMBAGAAN ............................................................
89
LAMPIRAN .........................................................................................
107
Analisis Hasil Kegiatan v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Menurut
Subsektor dan Jenis Kelamin Pengusaha, 2016 ...............
Gambar 1.2
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Menurut
Kelompok Umur Pengusaha, 2016 ................................
Gambar 1.3
5
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Menurut
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Pengusaha, 2016
Gambar 2.1
4
6
Target dan Realisasi Sampel Usaha/Perusahaan Ekonomi
Kreatif Menurut Subsektor, 2016 ...................................
10
Gambar 2.2.1 Persentase Sebaran Sampel Usaha/Perusahaan Ekonomi
Kreatif Menurut Subsektor 2016 ....................................
11
Gambar 2.2.2 Persentase Sebaran Sampel Usaha/Perusahaan Ekonomi
Kreatif Menurut Pulau 2016 ..........................................
12
Gambar 2.2.3 Persentase Sebaran Sampel Usaha/Perusahaan Ekonomi
Kreatif Menurut Subsektor dan Provinsi 2016 ................
Gambar 2.3
13
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Menurut
Subsektor dan Tahun Mulai Beroperasi .........................
14
Gambar 2.4.1 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Menurut
Jumlah Tenaga Kerja ....................................................
15
Gambar 2.4.2 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Menurut
Subsektor dan Jumlah Tenaga Kerja ..............................
Analisis Hasil Kegiatan vii
16
Gambar 2.5.1 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Menurut
Adanya Proses Perubahan Kegiatan Usaha dan Jenis
Kegiatan .......................................................................
17
Gambar 2.5.2 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Menurut
Adanya Perubahan Kegiatan Usaha ...............................
18
Gambar 2.5.3 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Yang
Pernah Mengalami Perubahan Kegiatan Usaha Menurut
Kategori Kegiatan Sebelumnya dan Saat Ini ...................
19
Gambar 2.5.4 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Yang
Pernah Mengalami Perubahan Kegiatan Usaha Menurut
Kategori Kegiatan Usaha Sebelumnya dan Kategori
Kegiatan .......................................................................
20
Gambar 2.6.1 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Menurut
Badan Usaha .................................................................
21
Gambar 2.6.2 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Menurut
Subsektor dan Badan Usaha ..........................................
22
Gambar 2.6.3 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Menurut
Badan Usaha dan Kepemilikan HKI ...............................
24
Gambar 3.1.1 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Status
Penanaman
Modal
Usaha/Perusahaan
di
Indonesia, 2016 ............................................................
28
Gambar 3.1.2 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor
dan
Status
Penanaman
Modal
Usaha/Perusahaan, 2016 ...............................................
29
Gambar 3.2.1 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Sumber Dana di Indonesia, 2016 ...................................
viii
Analisis Hasil Kegiatan
30
Gambar 3.2.2 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang
memiliki Sumber Dana Pinjaman Bank pada 16 Subsektor
Ekonomi Kreatif, 2016 ..................................................
31
Gambar 3.2.3 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang
Memiliki Sumber Dana Venture Capital menurut 16
Subsektor Ekonomi Kreatif, 2016 ..................................
32
Gambar 3.2.4 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Menurut
Jumlah Tenaga Kerja dan Sumber Dana ........................
Gambar 4.1
Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut Daerah
Pemasaran, 2016 ...........................................................
Gambar 4.2
33
38
Jenis Konsumen Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif,
2016 .............................................................................
40
Gambar 4.3.1 Media Promosi Ekonomi Kreatif Indonesia, 2016 ..........
41
Gambar 4.3.2 Media Promosi Subsektor Arsitektur, 2016 ....................
42
Gambar 4.3.3 Media Promosi Subsektor Desain Interior, 2016 ............
43
Gambar 4.3.4 Media Promosi Subsektor Desain Komunikasi Visual,
2016 .............................................................................
43
Gambar 4.3.5 Media Promosi Subsektor Desain Produk, 2016 .............
44
Gambar 4.3.6 Media Promosi Subsektor Film, Animasi, dan Video,
2016 .............................................................................
Gambar 4.5
44
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang
memiliki Unit Pemasaran, 2016 .....................................
47
Gambar 5.1.1 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Indonesia
menurut Daerah Asal Input Produksi, 2016 ...................
Analisis Hasil Kegiatan ix
52
Gambar 5.1.2 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Indonesia
menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan Daerah Asal
Input Produksi, 2016 .....................................................
54
Gambar 5.2.1 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Indonesia
menurut Penggunaan Komputer, 2016 ..........................
56
Gambar 5.2.2 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang
Menggunakan Komputer menurut Subsektor Ekonomi
Kreatif, 2016 .................................................................
57
Gambar 5.2.3 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Indonesia
menurut Kepemilikan Website, 2016 .............................
59
Gambar 5.2.4 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang
Memiliki Website menurut Subsektor Ekonomi Kreatif,
2016 .............................................................................
Gambar 5.2.5 Persentase
Usaha/Perusahaan
Ekonomi
Kreatif
60
di
Indonesia menurut Penggunaan Internet, 2016 ..............
61
Gambar 5.2.6 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang
Menggunakan Internet menurut Subsektor Ekonomi
Kreatif, 2016 .................................................................
62
Gambar 5.2.7 Perilaku Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif dalam
Penggunaan Internet .....................................................
63
Gambar 6.1.1 Persentase Kepemilikan HKI ..........................................
67
Gambar 6.1.2 Persentase
Usaha/Perusahaan
yang
Memiliki
HKI
menurut Subsektor ........................................................
68
Gambar 6.2.1 Persentase HKI yang Disetujui Direktorat Jenderal HKI .
69
Gambar 6.2.2 Persentase HKI yang Disetujui Direktorat Jenderal HKI
menurut Jenisnya ..........................................................
70
Gambar 6.2.3 Persentase HKI yang Disetujui Direktorat Jenderal HKI
menurut Sub Sektor .......................................................
x
Analisis Hasil Kegiatan
70
Gambar 6.2.4 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Menurut
Jumlah Tenaga Kerja dan Kepemilikian HKI ..................
Gambar 7.1.1 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif
71
yang
Melakukan Penelitian dan Pengembangan ....................
76
Gambar 7.1.2 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang
Melakukan Penelitian dan Pengembangan menurut
Subsektor ......................................................................
Gambar 7.2.1 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif
yang
Melakukan Inovasi ........................................................
Gambar 7.2.2 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif
77
78
yang
Melakukan Inovasi menurut Sub Sektor .........................
79
Gambar 7.3.1 Persentase Kendala yang Dihadapi Usaha/Perusahaan
Ekonomi Kreatif 2016 ...................................................
80
Gambar 7.3.2 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang
Menggunakan
Komputer
menurut
Kendala
yang
Dihadapi Usaha/Perusahaan (Tiga Kendala Utama), 2016
......................................................................................
81
Gambar 7.3.3 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang tidak
Menggunakan
Komputer
menurut
Kendala
yang
Dihadapi Usaha/Perusahaan (Tiga Kendala Utama), 2016
......................................................................................
82
Gambar 7.3.4 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Menurut
Tujuan Penggunaan Internet dan Jumlah Tenaga Kerja .
Gambar 7.4
Persentase Prioritas Pengembangan yang dibutuhkan
Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif, 2016 .....................
Gambar 8.1
84
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Lembaga/Instansi Pembinanya, 2016 .............................
Gambar 8.2
83
91
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Jenis Kemitraan, 2016 ...................................................
Analisis Hasil Kegiatan xi
92
Gambar 8.3
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Badan/Lembaga yang Pernah Menjalin Kemitraan, 2016
93
Gambar 8.4.1 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Keanggotaan di Asosiasi, 2016 ................
94
Gambar 8.4.2 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Keanggotaan di Asosiasi, 2016 ................
Gambar 8.5
94
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Rencana Pengembangan di Masa yang Akan Datang,
2016 .............................................................................
Gambar 8.6
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Alasan Tidak Mengembangkan Perusahaan, 2016 ..........
Gambar 8.7
Bantuan
yang
Pernah
Diterima
untuk
Mengembangkan Usaha, 2016 ......................................
98
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Badan/Lembaga yang Memberi Bantuan, 2016 .............
Gambar 8.9
96
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Jenis
Gambar 8.8
95
98
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Fasilitator Pemerintah, 2016 ......................
99
Gambar 8.10 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Jenis Bantuan Luar Negeri, 2016 ...................................
100
Gambar 8.11.1 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Alasan Tidak Pernah Memperoleh Bantuan untuk
Pengembangan Usaha di Indonesia, 2016 ......................
101
Gambar 8.11.2 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor Ekonomi Kreatif dan Alasan Tidak Pernah
Memperoleh Bantuan untuk Pengembangan Usaha di
Indonesia, 2016 ............................................................
xii
Analisis Hasil Kegiatan
101
Gambar 8.12 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Jenis
Bantuan
yang
Pernah
Diterima
untuk
Mengembangkan Usaha di Indonesia, 2016 ..................
103
Gambar 8.13 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Badan/Lembaga yang Memberi Bantuan di Indonesia,
2016 .............................................................................
104
Gambar 8.14 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Fasilitator Pemerintah di Indonesia, 2016 ..
105
Analisis Hasil Kegiatan xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Tabel 1
Persentase Sebaran Sampel Usaha/Perusahaan Ekonomi
Kreatif
menurut
Provinsi
dan
Kegiatan
Utama
Usaha/Perusahaan, 2016 .................................................... 109
Tabel 1.1.a
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Jenis Kelamin Pengusaha, 2016 ..................... 112
Tabel 1.1.b
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Jenis Kelamin Pengusaha, 2016 .................
Tabel 1.2.a
113
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Pengusaha, 2016 .............................................................
114
Tabel 1.2.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Pengusaha, 2016 ............................................................
Tabel 1.3.a
115
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Kelompok Umur Pengusaha, 2016 ..............
116
Tabel 1.3.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Kelompok Umur Pengusaha, 2016 ............
Tabel 1.4.a
117
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi, Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, dan Jenis
Kelamin Pengusaha, 2016 ...............................................
118
Tabel 1.4.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor, Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, dan Jenis
Kelamin Pengusaha, 2016 ...............................................
122
Analisis Hasil Kegiatan xv
Tabel 2.1.a
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi K reatif menurut
Provinsi dan Tahun Mulai Beroperasi, 2016 ....................
126
Tabel 2.1.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Tahun Mulai Beroperasi, 2016 ....................
Tabel 2.2.a Persentase
127
Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Adanya Proses Perubahan Kegiatan Usaha,
2016 ...............................................................................
128
Tabel 2.2.b Persentase Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif
menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan Adanya Proses
Perubahan Kegiatan Usaha, 2016 ....................................
129
Tabel 2.3.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Status Badan Usaha, 2016.............................
130
Tabel 2.3.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Status Badan Usaha, 2016 .........................
131
Tabel 2.4.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Jumlah Tenaga Kerja, 2016 ..........................
132
Tabel 2.4.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Jumlah Tenaga Kerja, 2016 .........................
Tabel 3.1.a
133
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Status Penanaman Modal Usaha/Perusahaan,
2016 ..............................................................................
134
Tabel 3.1.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Status Penanaman Modal, 2016 ................
135
Tabel 3.2.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Sumber Dana, 2016 .....................................
136
Tabel 3.2.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Sumber Dana, 2016 .................................
138
Tabel 3.2.c Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Sumber Dana Usaha dan Jumlah Tenaga Kerja, 2016 .......
Tabel 4.1.a
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Daerah Pemasaran, 2016 .............................
xvi
140
Analisis Hasil Kegiatan
141
Tabel 4.1.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Daerah Pemasaran, 2016 .........................
142
Tabel 4.2.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Jenis Konsumen, 2016 .................................
143
Tabel 4.2.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Jenis Konsumen, 2016 .............................
144
Tabel 4.3.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Media Promosi yang Digunakan, 2016 ........
145
Tabel 4.3.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Media Promosi yang Digunakan, 2016.......
148
Tabel 4.4.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi, Penggunaan Jasa Konsultan, dan Kepemilikan Unit
Pemasaran, 2016 .............................................................
151
Tabel 4.4.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor, Penggunaan Jasa Konsultan, dan Kepemilikan
Unit Pemasaran, 2016 ................................................... ..
Tabel 5.1.a
152
Persentase Usaha/perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Daerah Asal Input Produksi, 2016 ................
153
Tabel 5.1.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor Ekonomi Kreatif dan Daerah Asal Input Produksi,
2016 ............................................................................. ..
154
Tabel 5.2.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi
dan
Penggunaan
Teknologi
Informasi
dan
Komunikasi (TIK), 2016 ...................................................
155
Tabel 5.2.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor Ekonomi Kreatif dan Penggunaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK), 2016 .......................... ..
156
Tabel 5.3.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Tujuan Penggunaan Internet, 2016 ..............
157
Tabel 5.3.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Tujuan Penggunaan Internet, 2016 ......... ..
160
Analisis Hasil Kegiatan xvii
Tabel 5.4.a Persentase
Usaha/Perusahaan
Ekonomi
Kreatif
yang
Menggunakan Komputer menurut Provinsi dan Kendala
yang Dihadapi Usaha/Perusahaan, 2016 ..........................
Tabel 5.4.b Persentase
Usaha/Perusahaan
Ekonomi
Kreatif
163
yang
Menggunakan Komputer menurut Subsektor dan Kendala
yang Dihadapi Usaha/Perusahaan, 2016 ........................ ..
167
Tabel 5.5.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang Tidak
Menggunakan Komputer menurut Provinsi dan Kendala
yang Dihadapi Usaha/Perusahaan, 2016 ..........................
171
Tabel 5.5.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang Tidak
Menggunakan Komputer menurut Subsektor dan Kendala
yang Dihadapi Usaha/Perusahaan, 2016 ........................ ..
Tabel 5.6.a Persentase
Usaha/Perusahaan
Ekonomi
Kreatif
175
yang
Menggunakan Internet menurut Provinsi dan Kendala yang
Dihadapi Usaha/Perusahaan, 2016 ...................................
Tabel 5.6.b Persentase
Usaha/Perusahaan
Ekonomi
Kreatif
179
yang
Menggunakan Internet menurut Subsektor Ekonomi Kreatif
dan Kendala yang Dihadapi Usaha/Perusahaan, 2016 .. ....
183
Tabel 5.7.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang Tidak
Menggunakan Internet menurut Provinsi dan Kendala yang
Dihadapi Usaha/Perusahaan, 2016 ...................................
187
Tabel 5.7.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang Tidak
Menggunakan Internet menurut Subsektor Ekonomi Kreatif
dan Kendala yang Dihadapi Usaha/Perusahaan, 2016 .... ..
Tabel 5.8.a Persentase
Usaha/Perusahaan
Ekonomi
Kreatif
191
yang
Memiliki Website menurut Provinsi, dan Jenis Kendala yang
Dihadapi, 2016 ..............................................................
Tabel 5.8.b Persentase
Usaha/Perusahaan
Ekonomi
Kreatif
195
yang
Memiliki Website menurut Subsektor dan Kendala yang
Dihadapi, 2016 .............................................................. ..
xviii
Analisis Hasil Kegiatan
197
Tabel 5.9.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang Tidak
Memiliki Website menurut Provinsi, dan Jenis Kendala yang
Dihadapi, 2016 ..............................................................
199
Tabel 5.9.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang Tidak
Memiliki Website menurut Subsektordan Kendala yang
Dihadapi pada Edukasi, 2016 ........................................ ..
201
Tabel 5.10.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi, Kepemilikan Website, dan Kendala yang Dihadapi
pada Akses Perbankan, 2016 ........................................... 203
Tabel 5.10.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor, Kepemilikan Website, dan Kendala yang
Dihadapi pada Akses Perbankan, 2016 ............................ 204
Tabel 5.11.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi, Kepemilikan Website, dan Kendala yang Dihadapi
pada Akses Non-Perbankan, 2016 .................................. 205
Tabel 5.11.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor, Kepemilikan Website, dan Kendala yang
Dihadapi pada Akses Non-Perbankan, 2016 .................. .. 206
Tabel 5.12.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi, Kepemilikan Website, dan Kendala yang Dihadapi
pada Infrastruktur Fisik, 2016 ......................................... 207
Tabel 5.12.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor, Kepemilikan Website, dan Kendala yang
Dihadapi pada Infrastruktur Fisik, 2016 ......................... .. 208
Tabel 5.13.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi, Kepemilikan Website, dan Kendala yang Dihadapi
pada Infrastruktur TIK, 2016 .......................................... 209
Tabel 5.13.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor, Kepemilikan Website, dan Kendala yang
Dihadapi pada Infrastruktur TIK, 2016 ............................
210
Analisis Hasil Kegiatan xix
Tabel 5.14.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi, Kepemilikan Website, dan Kendala yang Dihadapi
pada Pemasaran Dalam Negeri, 2016 .............................
211
Tabel 5.14.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor, Kepemilikan Website, dan Kendala yang
Dihadapi pada Pemasaran Dalam Negeri, 2016 ...............
212
Tabel 5.15.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi, Kepemilikan Website, dan Kendala yang Dihadapi
pada Pemasaran Luar Negeri, 2016 ................................
213
Tabel 5.15.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor, Kepemilikan Website, dan Kendala yang
Dihadapi pada Regulasi, 2016 .........................................
214
Tabel 5.16.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi, Kepemilikan Website, dan Kendala yang Dihadapi
pada Regulasi, 2016 .......................................................
215
Tabel 5.16.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor, Kepemilikan Website, dan Kendala yang
Dihadapi pada Pemasaran Luar Negeri, 2016 ...................
216
Tabel 5.17.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi, Kepemilikan Website, dan Kendala yang Dihadapi
pada HKI, 2016 ..............................................................
217
Tabel 5.17.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor, Kepemilikan Website, dan Kendala yang
Dihadapi pada HKI, 2016 ................................................
218
Tabel 5.18.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi, Kepemilikan Website, dan Kendala yang Dihadapi
pada Hubungan Kelembagaan Dalam Negeri, 2016 ........
xx
Analisis Hasil Kegiatan
219
Tabel 5.18.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor, Kepemilikan Website, dan Kendala yang
Dihadapi pada Hubungan Kelembagaan Dalam Negeri,
2016 ............................................................................... 220
Tabel 5.19.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi, Kepemilikan Website, dan Kendala yang Dihadapi
pada Hubungan Kelembagaan Luar Negeri, 2016 ....... 221
Tabel 5.19.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor, Kepemilikan Website, dan Kendala yang
Dihadapi pada Hubungan Kelembagaan Luar Negeri, 2016 222
Tabel 5.20
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Tujuan Penggunaan Internet dan Jumlah Tenaga Kerja,
2016 .............................................................................. 223
Tabel 6.1.a
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Kepemilikan Hak Kekayaan Intelektual (HKI),
2016 ............................................................................... 225
Tabel 6.1.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Kepemilikan Hak Kekayaan Intelektual (HKI),
2016 ............................................................................... 226
Tabel 6.1.c
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Kepemilikan HKI dan Jumlah Tenaga Kerja, 2016 ........... 227
Tabel 6.2.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan HKI Usaha/Perusahaan, 2016 ...................... 228
Tabel 6.2.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan HKI Usaha/Perusahaan, 2016 .................... 235
Tabel 6.3.a Persentase HKI Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang
Disetujui Direktorat Jenderal HKI menurut Provinsi, 2016
242
Tabel 6.3.b Persentase HKI Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang
Disetujui Direktorat Jenderal HKI menurut Subsektor, 2016 244
Analisis Hasil Kegiatan xxi
Tabel 7.1.a
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi
dan
Melakukan
Kegiatan
Penelitian,
Pengembangan dan Inovasi, 2016 .................................... 246
Tabel 7.1.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi
dan
Melakukan
Kegiatan
Penelitian,
Pengembangan dan Inovasi, 2016 ................................... 247
Tabel 7.2.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Prioritas Pengembangan Usaha/Perusahaan,
2016 ................................................................................ 248
Tabel 7.2.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Prioritas Pengembangan Usaha/Perusahaan,
2016 ............................................................................... 250
Tabel 7.3.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Kendala yang dihadapi Usaha/Perusahaan,
2016 ............................................................................... 252
Tabel 7.3.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Kendala yang dihadapi Usaha/Perusahaan,
2016 ............................................................................... 256
Tabel 8.1.a
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Lembaga/Instansi Pembinanya, 2016 ........... 260
Tabel 8.1.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Lembaga/Instansi Pembinanya, 2016 .........
261
Tabel 8.2.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Jenis Kemitraan yang Pernah Dijalin dengan
Usaha/Perusahaan Lain, 2016 .......................................... 262
Tabel 8.2.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Jenis Kemitraan yang Pernah Dijalin dengan
Usaha/Perusahaan Lain, 2016 .......................................... 264
Tabel 8.3.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Badan/Lembaga yang Pernah Menjalin
Kemitraan, 2016............................................................... 266
xxii
Analisis Hasil Kegiatan
Tabel 8.3.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Badan/Lembaga yang Pernah Menjalin
Kemitraan, 2016............................................................... 268
Tabel 8.4.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Keanggotaan di Asosiasi, 2016...................... 270
Tabel 8.4.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Keanggotaan di Asosiasi, 2016 ...................
271
Tabel 8.5.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Rencana Pengembangan di Masa yang Akan
Datang, 2016 .................................................................. 272
Tabel 8.5.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Rencana Pengembangan di Masa yang Akan
Datang, 2016 .................................................................. 274
Tabel 8.6.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Alasan Tidak Mengembangkan Perusahaan,
2016 ............................................................................... 276
Tabel 8.6.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Alasan Tidak Mengembangkan Perusahaan,
2016 ............................................................................... 277
Tabel 8.7.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Jenis Bantuan yang Pernah Diterima untuk
Mengembangkan Usaha, 2016 ........................................ 278
Tabel 8.7.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Jenis Bantuan yang Pernah Diterima untuk
Mengembangkan Usaha, 2016 ........................................ 280
Tabel 8.8.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Badan/Lembaga yang Memberi Bantuan, 2016
........................................................................................ 282
Tabel 8.8.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Badan/Lembaga yang Memberi Bantuan,
2016 ............................................................................... 284
Analisis Hasil Kegiatan xxiii
Tabel 8.9.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Fasilitator Pemerintah, 2016 ........................ 286
Tabel 8.9.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Fasilitator Pemerintah, 2016 ..................... 287
Tabel 8.10.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang pernah
mendapat Bantuan Luar Negeri menurut Provinsi dan Jenis
Bantuan, 2016 ................................................................. 288
Tabel 8.10.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang pernah
mendapat Bantuan Luar Negeri menurut Provinsi dan Jenis
Bantuan, 2016 ................................................................. 290
Tabel 8.11.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Alasan Tidak Pernah Memperoleh Bantuan
untuk Pengembangan Usaha, 2016 ................................... 292
Tabel 8.11.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor Ekonomi Kreatif dan Alasan Tidak Pernah
Memperoleh Bantuan untuk Pengembangan Usaha, 2016
xxiv
Analisis Hasil Kegiatan
293
RINGKASAN
EKSEKUTIF
E
konomi kreatif menjadi harapan Indonesia di tengah gejolak
perekonomian global saat ini. Hal ini didorong oleh perwujudan nilai
tambah yang diciptakan oleh usaha/perusahaan ekonomi kreatif yang
dapat meningkatkan daya saing produk dan daya saing usaha/perusahaan
Indonesia. Munculnya start-up di dunia usaha ekonomi kreatif menunjukkan
bahwa daya saing produk dan daya saing usaha/perusahaan Indonesia juga
memiliki prospek yang cukup cerah.
Era perdagangan bebas menjadi sinyal untuk terus mengembangkan potensi
besar dari ekonomi kreatif, sinyal ini semakin kuat setelah mulai
diberlakukannya era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 1 Januari 2016
lalu. Selain era perdagangan bebas, Indonesia juga menghadapi tantangan yang
muncul akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi yang dialami beberapa
tahun terakhir. Ekonomi kreatif dapat menjadi katalisator pertumbuhan
ekonomi Indonesia di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi saat ini.
Salah satu upaya pemerintah untuk memaksimalkan potensi ekonomi kreatif di
Indonesia ditunjukkan dengan keluarnya Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun
2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif yang diperbarui dengan Peraturan
Presiden Nomor 72 Tahun 2015. Terdapat enam belas subsektor ekonomi
kreatif yang disebutkan dalam peraturan tersebut yaitu arsitektur; desain
interior; desain komunikasi visual; desain produk; film, animasi, dan video;
fotografi; kriya; kuliner; musik; fashion, aplikasi dan game developer;
penerbitan; periklanan; televisi dan radio; seni pertunjukan; dan seni rupa.
Potensi ekonomi kreatif perlu terus dikembangkan dengan fokus pada
karakteristik dari masing-masing enam belas subsektor tersebut dan memetakan
potensi ekonomi kreatif yang dimiliki oleh setiap provinsi di Indonesia. Hal ini
memerlukan proses yang dapat diawali dengan melaksanakan suatu survei.
Oleh karena itu, Badan Pusat Statistik (BPS) bekerjasama dengan Badan
Ekonomi Kreatif (Bekraf) menyelenggarakan Survei Khusus Ekonomi Kreatif
(SKEK) 2016 yang bertujuan untuk memperoleh profil usaha/perusahaan
ekonomi kreatif. Profil ekonomi kreatif di antaranya meliputi profil pengusaha;
kegiatan usaha/perusahaan; akses permodalan; pemasaran; infrastruktur; Hak
Kekayaan Intelektual (HKI); riset, edukasi, dan pengembangan; serta hubungan
kelembagaan. Kedelapan topik ini yang menjadi bahasan utama pada Buku 2
Laporan Analisis Hasil Kegiatan: Profil Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif
2016.
Analisis Hasil Kegiatan xxv
Hasil SKEK 2016 menunjukkan bahwa, mayoritas pengusaha ekonomi kreatif
berjenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 77,40 persen. Hal ini terjadi di seluruh
subsektor ekonomi kreatif, laki-laki paling mendominasi di subsektor aplikasi
dan game developer (93,38 persen), arsitektur (92,73 persen), dan desain
komunikasi visual (89,86 persen). Adapun pengusaha ekonomi kreatif yang
berjenis kelamin perempuan mayoritas di subsektor fashion (42,83 persen),
kuliner (41,38 persen), dan desain produk (31,66 persen).
Selain itu, dari sisi usia profil pengusaha ekonomi kreatif didominasi oleh
pengusaha muda berumur 20 hingga 49 tahun. Sedangkan dari tingkat
pendidikan, profil pengusaha ekonomi kreatif menunjukkan bahwa mayoritas
berlatar belakang pendidikan DIV/S1 (36,11 persen). Hal ini menunjukkan
bahwa berdasarkan sampel, pengusaha ekonomi kreatif didominasi oleh lakilaki berusia produktif yang berpendidikan SMA ke atas.
Subsektor Arsitektur
Usaha/perusahaan ekonomi kreatif subsektor arsitektur didominasi oleh
usaha dengan tenaga kerja 1-4 orang (50,91 persen).
Dari sisi keberlangsungan usaha, mayoritas merupakan usaha yang berdiri
tahun 2014 atau sebelumnya, hanya 3,64 persen yang berdiri setelah 2014.
Orientasi pemasaran cenderung ke pasar domestik (lebih dari 90,00 persen),
sementara usaha/perusahaan yang melakukan ekspor masih cukup rendah
(4,45 persen).
Dukungan pemerintah untuk subsektor ini cukup besar, terlihat dari 60,00
persen usaha/perusahaan pernah mendapatkan bantuan dari instansi
pemerintah.
Subsektor Desain Interior
Usaha/perusahaan ekonomi kreatif subsektor desain interior didominasi
oleh usaha dengan tenaga kerja 5-19 orang (49,54 persen).
Dari sisi keberlangsungan usaha, mayoritas merupakan usaha yang berdiri
tahun 2014 atau sebelumnya, hanya 4,55 persen yang berdiri setelah 2014.
Orientasi pemasaran cenderung ke pasar domestik (lebih dari 90,00 persen),
sementara usaha/perusahaan yang melakukan ekspor masih cukup rendah
(3,64 persen).
Dukungan pemerintah untuk subsektor ini perlu ditingkatkan, karena baru
15,00 persen usaha/perusahaan pernah mendapatkan bantuan dari instansi
pemerintah.
xxvi
Analisis Hasil Kegiatan
Subsektor Desain Komunikasi Visual
Usaha/perusahaan ekonomi kreatif subsektor desain komunikasi visual
didominasi oleh usaha dengan tenaga kerja 1-4 orang (55,88 persen).
Dari sisi keberlangsungan usaha, mayoritas merupakan usaha yang berdiri
tahun 1990-2014, hanya 5,80 persen yang berdiri setelah 2014.
Orientasi pemasaran cenderung ke pasar domestik (lebih dari 90,00 persen),
namun demikian usaha/perusahaan yang melakukan ekspor sudah relatif
tinggi (20,29 persen).
Dukungan pemerintah untuk subsektor ini cukup besar, terlihat dari 58,33
persen usaha/perusahaan pernah mendapatkan bantuan dari instansi
pemerintah.
Subsektor Desain Produk
Usaha/perusahaan ekonomi kreatif subsektor desain produk didominasi oleh
usaha dengan tenaga kerja 1-4 orang (67,01 persen).
Dari sisi keberlangsungan usaha, mayoritas merupakan usaha yang berdiri
tahun 2014 atau sebelumnya, hanya 5,53 persen yang berdiri setelah 2014.
Orientasi pemasaran cenderung ke pasar domestik (lebih dari 90,00 persen),
namun demikian usaha/perusahaan yang melakukan ekspor sudah relatif
tinggi (11,06 persen).
Dukungan pemerintah untuk subsektor ini cukup besar, terlihat dari 47,22
persen usaha/perusahaan pernah mendapatkan bantuan dari instansi
pemerintah.
Subsektor Film, Animasi, dan Video
Usaha/perusahaan ekonomi kreatif subsektor film, animasi, dan video
hampir merata pada usaha dengan tenaga kerja 20-99 orang, 5-19 orang,
dan kerja 1-4 orang (27,00 persen, 38,50 persen, dan 33, 50), hanya
sebagian kecil yang merupakan usaha dengan tenaga kerja 100 orang atau
lebih (1,00 persen).
Dari sisi keberlangsungan usaha, mayoritas merupakan usaha yang berdiri
tahun 2014 atau sebelumnya, hanya 8,82 persen yang berdiri setelah 2014.
Orientasi pemasaran cenderung ke pasar domestik (lebih dari 90,00 persen),
sementara usaha/perusahaan yang melakukan ekspor masih cukup rendah
(9,80 persen).
Dukungan pemerintah untuk subsektor ini cukup besar, terlihat dari 61,29
persen usaha/perusahaan pernah mendapatkan bantuan dari instansi
pemerintah.
Analisis Hasil Kegiatan xxvii
Subsektor Fotografi
Usaha/perusahaan ekonomi kreatif subsektor fotografi didominasi oleh
usaha dengan tenaga kerja 1-4 orang (68,37 persen).
Dari sisi keberlangsungan usaha, mayoritas merupakan usaha yang berdiri
tahun 2014 atau sebelumnya, hanya 2,55 persen yang berdiri setelah 2014.
Orientasi pemasaran cenderung ke pasar domestik (lebih dari 90,00 persen),
sementara usaha/perusahaan yang melakukan ekspor masih cukup rendah
(5,46 persen).
Dukungan pemerintah untuk subsektor ini cukup besar, terlihat dari 40,26
persen usaha/perusahaan pernah mendapatkan bantuan dari instansi
pemerintah.
Subsektor Kriya
Usaha/perusahaan ekonomi kreatif subsektor kriya didominasi oleh usaha
dengan tenaga kerja 1-4 orang (59,50 persen).
Dari sisi keberlangsungan usaha, mayoritas merupakan usaha yang berdiri
tahun 2014 atau sebelumnya, hanya 4,15 persen yang berdiri setelah 2014.
Orientasi pemasaran cenderung ke pasar domestik (lebih dari 80,00 persen),
sementara usaha/perusahaan yang melakukan ekspor masih cukup rendah
(13,09 persen).
Dukungan pemerintah untuk subsektor ini cukup besar, terlihat dari 56,45
persen usaha/perusahaan pernah mendapatkan bantuan dari instansi
pemerintah.
Subsektor Kuliner
Usaha/perusahaan ekonomi kreatif subsektor kuliner hampir merata pada
usaha dengan tenaga kerja 20-99 orang, 5-19 orang, dan 1-4 orang (24,73
persen, 39,21 persen, dan 33,23 persen), hanya sebagian kecil yang
merupakan usaha dengan tenaga kerja 100 orang atau lebih (2,83 persen).
Dari sisi keberlangsungan usaha, mayoritas merupakan usaha yang berdiri
tahun 2014 atau sebelumnya, hanya 4,86 persen yang berdiri setelah 2014.
Orientasi pemasaran cenderung ke pasar domestik (lebih dari 80,00 persen),
sementara usaha/perusahaan yang melakukan ekspor masih cukup rendah
(13,09 persen).
Dukungan pemerintah untuk subsektor ini cukup besar, terlihat dari 56,45
persen usaha/perusahaan pernah mendapatkan bantuan dari instansi
pemerintah.
xxviii
Analisis Hasil Kegiatan
Subsektor Musik
Usaha/perusahaan ekonomi kreatif subsektor musik didominasi oleh usaha
dengan tenaga kerja 1-4 orang (64,35 persen).
Dari sisi keberlangsungan usaha, mayoritas merupakan usaha yang berdiri
tahun 2014 atau sebelumnya, hanya 5,93 persen yang berdiri setelah 2014.
Orientasi pemasaran cenderung ke pasar domestik (lebih dari 90,00 persen),
sementara usaha/perusahaan yang melakukan ekspor masih cukup rendah
(3,25 persen).
Dukungan pemerintah untuk subsektor ini cukup besar, yang tertinggi dalam
hal pengembangan usahanya untuk pendanaan (uang/barang modal)
sebesar 62,75 persen.
Subsektor Fashion
Usaha/perusahaan ekonomi kreatif subsektor fashion didominasi oleh usaha
dengan tenaga kerja 1-4 orang (45,91 persen).
Dari sisi keberlangsungan usaha, mayoritas merupakan usaha yang berdiri
tahun 2014 atau sebelumnya, hanya 3,16 yang berdiri setelah 2014.
Orientasi pemasaran cenderung ke pasar domestik (lebih dari 90,00 persen),
sementara usaha/perusahaan yang melakukan ekspor masih cukup rendah
(5,49 persen).
Dukungan pemerintah untuk subsektor ini cukup besar, yang tertinggi untuk
pendanaan (uang/barang modal) sebesar 64,38 persen.
Subsektor Aplikasi dan Game Developer
Usaha/perusahaan ekonomi kreatif subsektor aplikasi dan game developer
didominasi oleh usaha dengan tenaga kerja 1-4 orang (63,73 persen).
Dari sisi keberlangsungan usaha, mayoritas merupakan usaha yang berdiri
tahun 1990-2014, hanya 10,79 persen yang berdiri setelah 2014.
Orientasi pemasaran cenderung ke pasar domestik (lebih dari 80,00 persen),
sementara usaha/perusahaan yang melakukan ekspor masih cukup rendah
(16,51 persen).
Dukungan pemerintah untuk subsektor ini cukup besar, yang tertinggi untuk
pemasaran sebesar 71,88 persen.
Analisis Hasil Kegiatan xxix
Subsektor Penerbitan
Usaha/perusahaan ekonomi kreatif subsektor penerbitan hampir merata
pada usaha dengan tenaga kerja 20-99 orang, 5-19 orang, dan 1-4 orang
(23,19 persen, 32,61 persen, dan 40,22 persen), hanya sebagian kecil yang
merupakan usaha dengan tenaga kerja 100 orang atau lebih (3,98 persen).
Dari sisi keberlangsungan usaha, mayoritas merupakan usaha yang berdiri
tahun 2014 atau sebelumnya, hanya 2,70 persen yang berdiri setelah 2014.
Orientasi pemasaran cenderung ke pasar domestik (lebih dari 90,00 persen),
sementara usaha/perusahaan yang melakukan ekspor masih cukup rendah
(3,24 persen).
Dukungan pemerintah untuk subsektor ini cukup besar, yang tertinggi untuk
pendanaan (uang/ barang modal) sebesar 68,03 persen.
Subsektor Periklanan
Usaha/perusahaan ekonomi kreatif subsektor periklanan didominasi oleh
usaha dengan tenaga kerja 5-19 orang (52,65 persen).
Dari sisi keberlangsungan usaha, mayoritas merupakan usaha yang berdiri
tahun 2014 atau sebelumnya, hanya 4,21 persen yang berdiri setelah 2014.
Orientasi pemasaran cenderung ke pasar domestik (lebih dari 90,00 persen),
sementara usaha/perusahaan yang melakukan ekspor masih cukup rendah
(1,75 persen).
Dukungan pemerintah untuk subsektor ini cukup besar, yang tertinggi untuk
pendanaan (uang/ barang modal) sebesar 68,52 persen.
Subsektor Televisi dan Radio
Usaha/perusahaan ekonomi kreatif subsektor televisi dan radio didominasi
oleh usaha dengan tenaga kerja 5-19 orang (56,77 persen).
Dari sisi keberlangsungan usaha, mayoritas merupakan usaha yang berdiri
tahun 2014 atau sebelumnya, hanya 3,55 persen yang berdiri setelah 2014.
Orientasi pemasaran cenderung ke pasar domestik (lebih dari 90,00 persen),
sementara usaha/perusahaan yang melakukan ekspor masih cukup rendah
(6,64 persen).
Dukungan pemerintah untuk subsektor ini cukup besar, yang tertinggi untuk
pendanaan (uang/ barang modal) sebesar 68,15 persen.
Subsektor Seni Petunjukan
Usaha/perusahaan ekonomi kreatif subsektor seni pertunjukan didominasi
oleh usaha dengan tenaga kerja 5-19 orang (40,87 persen).
Dari sisi keberlangsungan usaha, mayoritas merupakan usaha yang berdiri
tahun 2014 atau sebelumnya, hanya 3,02 persen yang berdiri setelah 2014.
Orientasi pemasaran cenderung ke pasar domestik (lebih dari 80,00 persen),
sementara usaha/perusahaan yang melakukan ekspor masih cukup rendah
(10,34 persen).
Dukungan pemerintah untuk subsektor ini cukup besar, yang tertinggi untuk
pendanaan (uang/ barang modal) sebesar 66,67 persen.
xxx
Analisis Hasil Kegiatan
Subsektor Seni Rupa
Usaha/perusahaan ekonomi kreatif subsektor seni rupa didominasi oleh
usaha dengan tenaga kerja 1-4 orang (76,97 persen).
Dari sisi keberlangsungan usaha, mayoritas merupakan usaha yang berdiri
tahun 2014 atau sebelumnya, hanya 2,16 persen yang berdiri setelah 2014.
Orientasi pemasaran cenderung ke pasar domestik (lebih dari 70,00 persen),
sementara usaha/perusahaan yang melakukan ekspor cukup tinggi (25,97
persen).
Dukungan pemerintah untuk subsektor ini cukup besar, yang tertinggi untuk
pendanaan (uang/ barang modal) sebesar 42,73 persen.
Analisis Hasil Kegiatan xxxi
Analisis Hasil Kegiatan xiii
PROFIL PENGUSAHA
BAB
1
Hasil Survei Khusus Ekonomi Kreatif (SKEK) 2016 menunjukkan bahwa
pengusaha ekonomi kreatif didominasi oleh pengusaha laki-laki (77,40%)
dibandingkan dengan pengusaha perempuan.
Selain itu, profil yang diulas dalam laporan ini terkait dengan usia
pengusaha ekonomi kreatif yang didominasi oleh kelompok pengusaha muda
berumur 40-49 tahun (30,92%). Sedangkan dari tingkat pendidikan tertinggi
yang ditamatkan para pengusaha ekonomi kreatif memiliki pendidikan tertinggi
DIV/S1 (36,11%). Secara rinci data profil pengusaha ekonomi kreatif yang akan
disajikan dalam publikasi ini meliputi (1) jenis kelamin pengusaha ekonomi
kreatif, (2) umur pengusaha ekonomi kreatif, dan (3) pendidikan tertinggi yang
ditamatkan pengusaha ekonomi kreatif, secara detail pada ulasan berikut.
1.1
Jenis Kelamin Pengusaha Ekonomi Kreatif
Gambaran pengusaha ekonomi kreatif dilihat berdasarkan 16 subsektor
dan jenis kelamin pengusaha. Pengusaha ekonomi kreatif didominasi oleh
pengusaha laki-laki yaitu sebesar 77,40 persen sedangkan untuk pengusaha
perempuan sebesar 22,60 persen.
Analisis Hasil Kegiatan 3
77,40
22,60
Laki-laki
Perempuan
Seni Rupa
Seni Pertunjukan
12,99
87,01
29,74
70,26
Televisi dan Radio
84,12
15,88
Periklanan
86,36
13,64
Penerbitan
86,98
13,02
Aplikasi dan Game Developer
Fashion
Kriya
42,83
57,17
Musik
Kuliner
6,62
93,38
18,16
81,84
41,38
58,62
31,48
68,52
Fotografi
87,98
12,02
Film, Animasi, dan Video
89,22
10,78
Desain Produk
Desain Komunikasi Visual
Desain Interior
Arsitektur
Gambar 1.1
68,34
31,66
89,86
83,64
92,73
10,14
16,36
7,27
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif
Menurut Subsektor dan Jenis Kelamin Pengusaha,
2016
Berdasarkan sajian Gambar 1.1, tiga kelompok terbesar usaha/perusahaan
yang pengusahanya didominasi laki-laki terdapat pada subsektor Aplikasi dan
Game Developer (93,38 persen), Arsitektur (92,73 persen) dan Desain
Komunikasi Visua
Ekonomi Kreatif
2016
DISUSUN OLEH
SUB DIREKTORAT STATISTIK KOMUNIKASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI,
DIREKTORAT STATISTIK KEUANGAN, TEKNOLOGI INFORMASI, DAN PARIWISATA
BADAN PUSAT STATISTIK
Sebagai Bagian dari Pertanggungjawaban
Hasil Kerja Sama
antara Badan Pusat Statistik (BPS)
dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf)
Profil Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif
Naskah
: Sub Direktorat Statistik Komunikasi dan Teknologi Informasi
Penanggung Jawab Umum
: DR. Titi Kanti Lestari, SE, M.Com
Penanggung Jawab Teknis
: Eni Lestariningsih, MA
Editor
: Mitra Wardhini, S.Si
Eka Sari, SE
Tedjo Sujono, S.Si, MM
Penulis Naskah
: Sarip Utoyo, SST, M.Si
Nia Anggraini Rozama, SST
Vera Citra Wulandari, S.Si
Pengolah Data
: Tri Sutarsih, SE, MM
Zumrotul Ilmiyah, SST
Atika Nashirah Hasyyati, SST
Khairul Amri
Susi Susyanti, SST
Gusnisa siswayu, SST
Karmila Maharani, SST
Husnul Chotimah, SST
Andi Setiawan, SST, M.Si
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan Taufik dan Hidayah-Nya, sehingga “Buku 2 Laporan Analisis
Hasil Kegiatan – Profil Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif 2016” dapat
diselesaikan sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Buku 2 (Laporan) ini
merupakan salah satu output dari Kerjasama Swakelola antara Badan Pusat
statistik (BPS) dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), yang mencakup analisis
hasil kegiatan yang terdiri dari 6 jenis buku, yaitu:
(a) Profil Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif 2016,
(b) Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 untuk 16 (enam belas)
Subsektor Ekonomi Kreatif,
(c) Laporan Analisis Klasifikasi Aktivitas Ekonomi Kreatif dalam KBLI 2015,
(d) Laporan Analisis Ekspor Ekonomi Kreatif 2010-2015,
(e) Laporan Analisis Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif 2010-2015, dan
(f) Laporan Analisis Produk Domestik Bruto (PDB) Ekonomi Kreatif 20102015.
Buku 2 Laporan Analisis Hasil Kegiatan – Profil Usaha/Perusahaan
Ekonomi Kreatif 2016 menyajikan tentang gambaran umum usaha ekonomi
kreatif yang meliputi profil pengusaha; kegiatan usaha/perusahaan; akses
permodalan; pemasaran; infrastruktur; Hak Kekayaan Intelektual (HKI); riset,
edukasi, dan pengembangan; serta hubungan kelembagaan.
Dengan diterbitkannya Buku 2 ini, khususnya tentang
Profil
Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif 2016, diharapkan dapat memberikan
gambaran tentang profil usaha/perusahaan ekonomi kreatif yang mencakup
Analisis Hasil Kegiatan iii
potensi dan kendala-kendala yang dihadapi para pelaku usaha ekonomi kreatif.
Dengan demikian Buku 2 ini dapat dijadikan sebagai “benchmarking”
bagi pemerintah dalam merumuskan berbagai kebijakan di bidang ekonomi
kreatif kedepannya.
Akhirnya, ucapan syukur dan terimakasih kami sampaikan kepada semua
pihak, terutama Tim BPS dan Tim Bekraf yang telah bekerja keras dan
bekerjasama untuk menyelesaikan kegiatan SKEK 2016 ini. Apresiasi juga kami
berikan kepada semua pihak yang telah bersinergi secara solid dalam
menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan Kerjasama BPS-Bekraf Tahun 2016
ini.
Semoga output dari kerjasama ini bermanfaat bagi semua pihak, dan
semoga Allah SWT meridhoi. Aamiin.
Jakarta, Desember 2016
Sekretaris Utama
Badan Pusat Statistik Republik Indonesia,
Dr. Dedi Walujadi, SE, MA
iv
Analisis Hasil Kegiatan
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................
iii
DAFTAR ISI .........................................................................................
v
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................
vii
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................
xv
RINGKASAN EKSEKUTIF .....................................................................
xxv
PROFIL PENGUSAHA ..........................................................................
3
KEGIATAN USAHA/PERUSAHAAN .....................................................
9
AKSES PERMODALAN .........................................................................
27
PEMASARAN ......................................................................................
37
INFRASTRUKTUR ...............................................................................
51
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL .........................................................
67
RISET, EDUKASI, DAN PENGEMBANGAN ..........................................
75
HUBUNGAN KELEMBAGAAN ............................................................
89
LAMPIRAN .........................................................................................
107
Analisis Hasil Kegiatan v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Menurut
Subsektor dan Jenis Kelamin Pengusaha, 2016 ...............
Gambar 1.2
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Menurut
Kelompok Umur Pengusaha, 2016 ................................
Gambar 1.3
5
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Menurut
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Pengusaha, 2016
Gambar 2.1
4
6
Target dan Realisasi Sampel Usaha/Perusahaan Ekonomi
Kreatif Menurut Subsektor, 2016 ...................................
10
Gambar 2.2.1 Persentase Sebaran Sampel Usaha/Perusahaan Ekonomi
Kreatif Menurut Subsektor 2016 ....................................
11
Gambar 2.2.2 Persentase Sebaran Sampel Usaha/Perusahaan Ekonomi
Kreatif Menurut Pulau 2016 ..........................................
12
Gambar 2.2.3 Persentase Sebaran Sampel Usaha/Perusahaan Ekonomi
Kreatif Menurut Subsektor dan Provinsi 2016 ................
Gambar 2.3
13
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Menurut
Subsektor dan Tahun Mulai Beroperasi .........................
14
Gambar 2.4.1 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Menurut
Jumlah Tenaga Kerja ....................................................
15
Gambar 2.4.2 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Menurut
Subsektor dan Jumlah Tenaga Kerja ..............................
Analisis Hasil Kegiatan vii
16
Gambar 2.5.1 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Menurut
Adanya Proses Perubahan Kegiatan Usaha dan Jenis
Kegiatan .......................................................................
17
Gambar 2.5.2 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Menurut
Adanya Perubahan Kegiatan Usaha ...............................
18
Gambar 2.5.3 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Yang
Pernah Mengalami Perubahan Kegiatan Usaha Menurut
Kategori Kegiatan Sebelumnya dan Saat Ini ...................
19
Gambar 2.5.4 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Yang
Pernah Mengalami Perubahan Kegiatan Usaha Menurut
Kategori Kegiatan Usaha Sebelumnya dan Kategori
Kegiatan .......................................................................
20
Gambar 2.6.1 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Menurut
Badan Usaha .................................................................
21
Gambar 2.6.2 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Menurut
Subsektor dan Badan Usaha ..........................................
22
Gambar 2.6.3 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Menurut
Badan Usaha dan Kepemilikan HKI ...............................
24
Gambar 3.1.1 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Status
Penanaman
Modal
Usaha/Perusahaan
di
Indonesia, 2016 ............................................................
28
Gambar 3.1.2 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor
dan
Status
Penanaman
Modal
Usaha/Perusahaan, 2016 ...............................................
29
Gambar 3.2.1 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Sumber Dana di Indonesia, 2016 ...................................
viii
Analisis Hasil Kegiatan
30
Gambar 3.2.2 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang
memiliki Sumber Dana Pinjaman Bank pada 16 Subsektor
Ekonomi Kreatif, 2016 ..................................................
31
Gambar 3.2.3 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang
Memiliki Sumber Dana Venture Capital menurut 16
Subsektor Ekonomi Kreatif, 2016 ..................................
32
Gambar 3.2.4 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Menurut
Jumlah Tenaga Kerja dan Sumber Dana ........................
Gambar 4.1
Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut Daerah
Pemasaran, 2016 ...........................................................
Gambar 4.2
33
38
Jenis Konsumen Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif,
2016 .............................................................................
40
Gambar 4.3.1 Media Promosi Ekonomi Kreatif Indonesia, 2016 ..........
41
Gambar 4.3.2 Media Promosi Subsektor Arsitektur, 2016 ....................
42
Gambar 4.3.3 Media Promosi Subsektor Desain Interior, 2016 ............
43
Gambar 4.3.4 Media Promosi Subsektor Desain Komunikasi Visual,
2016 .............................................................................
43
Gambar 4.3.5 Media Promosi Subsektor Desain Produk, 2016 .............
44
Gambar 4.3.6 Media Promosi Subsektor Film, Animasi, dan Video,
2016 .............................................................................
Gambar 4.5
44
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang
memiliki Unit Pemasaran, 2016 .....................................
47
Gambar 5.1.1 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Indonesia
menurut Daerah Asal Input Produksi, 2016 ...................
Analisis Hasil Kegiatan ix
52
Gambar 5.1.2 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Indonesia
menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan Daerah Asal
Input Produksi, 2016 .....................................................
54
Gambar 5.2.1 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Indonesia
menurut Penggunaan Komputer, 2016 ..........................
56
Gambar 5.2.2 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang
Menggunakan Komputer menurut Subsektor Ekonomi
Kreatif, 2016 .................................................................
57
Gambar 5.2.3 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Indonesia
menurut Kepemilikan Website, 2016 .............................
59
Gambar 5.2.4 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang
Memiliki Website menurut Subsektor Ekonomi Kreatif,
2016 .............................................................................
Gambar 5.2.5 Persentase
Usaha/Perusahaan
Ekonomi
Kreatif
60
di
Indonesia menurut Penggunaan Internet, 2016 ..............
61
Gambar 5.2.6 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang
Menggunakan Internet menurut Subsektor Ekonomi
Kreatif, 2016 .................................................................
62
Gambar 5.2.7 Perilaku Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif dalam
Penggunaan Internet .....................................................
63
Gambar 6.1.1 Persentase Kepemilikan HKI ..........................................
67
Gambar 6.1.2 Persentase
Usaha/Perusahaan
yang
Memiliki
HKI
menurut Subsektor ........................................................
68
Gambar 6.2.1 Persentase HKI yang Disetujui Direktorat Jenderal HKI .
69
Gambar 6.2.2 Persentase HKI yang Disetujui Direktorat Jenderal HKI
menurut Jenisnya ..........................................................
70
Gambar 6.2.3 Persentase HKI yang Disetujui Direktorat Jenderal HKI
menurut Sub Sektor .......................................................
x
Analisis Hasil Kegiatan
70
Gambar 6.2.4 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Menurut
Jumlah Tenaga Kerja dan Kepemilikian HKI ..................
Gambar 7.1.1 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif
71
yang
Melakukan Penelitian dan Pengembangan ....................
76
Gambar 7.1.2 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang
Melakukan Penelitian dan Pengembangan menurut
Subsektor ......................................................................
Gambar 7.2.1 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif
yang
Melakukan Inovasi ........................................................
Gambar 7.2.2 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif
77
78
yang
Melakukan Inovasi menurut Sub Sektor .........................
79
Gambar 7.3.1 Persentase Kendala yang Dihadapi Usaha/Perusahaan
Ekonomi Kreatif 2016 ...................................................
80
Gambar 7.3.2 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang
Menggunakan
Komputer
menurut
Kendala
yang
Dihadapi Usaha/Perusahaan (Tiga Kendala Utama), 2016
......................................................................................
81
Gambar 7.3.3 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang tidak
Menggunakan
Komputer
menurut
Kendala
yang
Dihadapi Usaha/Perusahaan (Tiga Kendala Utama), 2016
......................................................................................
82
Gambar 7.3.4 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif Menurut
Tujuan Penggunaan Internet dan Jumlah Tenaga Kerja .
Gambar 7.4
Persentase Prioritas Pengembangan yang dibutuhkan
Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif, 2016 .....................
Gambar 8.1
84
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Lembaga/Instansi Pembinanya, 2016 .............................
Gambar 8.2
83
91
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Jenis Kemitraan, 2016 ...................................................
Analisis Hasil Kegiatan xi
92
Gambar 8.3
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Badan/Lembaga yang Pernah Menjalin Kemitraan, 2016
93
Gambar 8.4.1 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Keanggotaan di Asosiasi, 2016 ................
94
Gambar 8.4.2 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Keanggotaan di Asosiasi, 2016 ................
Gambar 8.5
94
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Rencana Pengembangan di Masa yang Akan Datang,
2016 .............................................................................
Gambar 8.6
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Alasan Tidak Mengembangkan Perusahaan, 2016 ..........
Gambar 8.7
Bantuan
yang
Pernah
Diterima
untuk
Mengembangkan Usaha, 2016 ......................................
98
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Badan/Lembaga yang Memberi Bantuan, 2016 .............
Gambar 8.9
96
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Jenis
Gambar 8.8
95
98
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Fasilitator Pemerintah, 2016 ......................
99
Gambar 8.10 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Jenis Bantuan Luar Negeri, 2016 ...................................
100
Gambar 8.11.1 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Alasan Tidak Pernah Memperoleh Bantuan untuk
Pengembangan Usaha di Indonesia, 2016 ......................
101
Gambar 8.11.2 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor Ekonomi Kreatif dan Alasan Tidak Pernah
Memperoleh Bantuan untuk Pengembangan Usaha di
Indonesia, 2016 ............................................................
xii
Analisis Hasil Kegiatan
101
Gambar 8.12 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Jenis
Bantuan
yang
Pernah
Diterima
untuk
Mengembangkan Usaha di Indonesia, 2016 ..................
103
Gambar 8.13 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Badan/Lembaga yang Memberi Bantuan di Indonesia,
2016 .............................................................................
104
Gambar 8.14 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Fasilitator Pemerintah di Indonesia, 2016 ..
105
Analisis Hasil Kegiatan xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Tabel 1
Persentase Sebaran Sampel Usaha/Perusahaan Ekonomi
Kreatif
menurut
Provinsi
dan
Kegiatan
Utama
Usaha/Perusahaan, 2016 .................................................... 109
Tabel 1.1.a
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Jenis Kelamin Pengusaha, 2016 ..................... 112
Tabel 1.1.b
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Jenis Kelamin Pengusaha, 2016 .................
Tabel 1.2.a
113
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Pengusaha, 2016 .............................................................
114
Tabel 1.2.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Pengusaha, 2016 ............................................................
Tabel 1.3.a
115
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Kelompok Umur Pengusaha, 2016 ..............
116
Tabel 1.3.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Kelompok Umur Pengusaha, 2016 ............
Tabel 1.4.a
117
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi, Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, dan Jenis
Kelamin Pengusaha, 2016 ...............................................
118
Tabel 1.4.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor, Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, dan Jenis
Kelamin Pengusaha, 2016 ...............................................
122
Analisis Hasil Kegiatan xv
Tabel 2.1.a
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi K reatif menurut
Provinsi dan Tahun Mulai Beroperasi, 2016 ....................
126
Tabel 2.1.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Tahun Mulai Beroperasi, 2016 ....................
Tabel 2.2.a Persentase
127
Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Adanya Proses Perubahan Kegiatan Usaha,
2016 ...............................................................................
128
Tabel 2.2.b Persentase Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif
menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan Adanya Proses
Perubahan Kegiatan Usaha, 2016 ....................................
129
Tabel 2.3.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Status Badan Usaha, 2016.............................
130
Tabel 2.3.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Status Badan Usaha, 2016 .........................
131
Tabel 2.4.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Jumlah Tenaga Kerja, 2016 ..........................
132
Tabel 2.4.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Jumlah Tenaga Kerja, 2016 .........................
Tabel 3.1.a
133
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Status Penanaman Modal Usaha/Perusahaan,
2016 ..............................................................................
134
Tabel 3.1.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Status Penanaman Modal, 2016 ................
135
Tabel 3.2.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Sumber Dana, 2016 .....................................
136
Tabel 3.2.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Sumber Dana, 2016 .................................
138
Tabel 3.2.c Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Sumber Dana Usaha dan Jumlah Tenaga Kerja, 2016 .......
Tabel 4.1.a
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Daerah Pemasaran, 2016 .............................
xvi
140
Analisis Hasil Kegiatan
141
Tabel 4.1.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Daerah Pemasaran, 2016 .........................
142
Tabel 4.2.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Jenis Konsumen, 2016 .................................
143
Tabel 4.2.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Jenis Konsumen, 2016 .............................
144
Tabel 4.3.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Media Promosi yang Digunakan, 2016 ........
145
Tabel 4.3.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Media Promosi yang Digunakan, 2016.......
148
Tabel 4.4.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi, Penggunaan Jasa Konsultan, dan Kepemilikan Unit
Pemasaran, 2016 .............................................................
151
Tabel 4.4.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor, Penggunaan Jasa Konsultan, dan Kepemilikan
Unit Pemasaran, 2016 ................................................... ..
Tabel 5.1.a
152
Persentase Usaha/perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Daerah Asal Input Produksi, 2016 ................
153
Tabel 5.1.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor Ekonomi Kreatif dan Daerah Asal Input Produksi,
2016 ............................................................................. ..
154
Tabel 5.2.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi
dan
Penggunaan
Teknologi
Informasi
dan
Komunikasi (TIK), 2016 ...................................................
155
Tabel 5.2.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor Ekonomi Kreatif dan Penggunaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK), 2016 .......................... ..
156
Tabel 5.3.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Tujuan Penggunaan Internet, 2016 ..............
157
Tabel 5.3.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Tujuan Penggunaan Internet, 2016 ......... ..
160
Analisis Hasil Kegiatan xvii
Tabel 5.4.a Persentase
Usaha/Perusahaan
Ekonomi
Kreatif
yang
Menggunakan Komputer menurut Provinsi dan Kendala
yang Dihadapi Usaha/Perusahaan, 2016 ..........................
Tabel 5.4.b Persentase
Usaha/Perusahaan
Ekonomi
Kreatif
163
yang
Menggunakan Komputer menurut Subsektor dan Kendala
yang Dihadapi Usaha/Perusahaan, 2016 ........................ ..
167
Tabel 5.5.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang Tidak
Menggunakan Komputer menurut Provinsi dan Kendala
yang Dihadapi Usaha/Perusahaan, 2016 ..........................
171
Tabel 5.5.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang Tidak
Menggunakan Komputer menurut Subsektor dan Kendala
yang Dihadapi Usaha/Perusahaan, 2016 ........................ ..
Tabel 5.6.a Persentase
Usaha/Perusahaan
Ekonomi
Kreatif
175
yang
Menggunakan Internet menurut Provinsi dan Kendala yang
Dihadapi Usaha/Perusahaan, 2016 ...................................
Tabel 5.6.b Persentase
Usaha/Perusahaan
Ekonomi
Kreatif
179
yang
Menggunakan Internet menurut Subsektor Ekonomi Kreatif
dan Kendala yang Dihadapi Usaha/Perusahaan, 2016 .. ....
183
Tabel 5.7.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang Tidak
Menggunakan Internet menurut Provinsi dan Kendala yang
Dihadapi Usaha/Perusahaan, 2016 ...................................
187
Tabel 5.7.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang Tidak
Menggunakan Internet menurut Subsektor Ekonomi Kreatif
dan Kendala yang Dihadapi Usaha/Perusahaan, 2016 .... ..
Tabel 5.8.a Persentase
Usaha/Perusahaan
Ekonomi
Kreatif
191
yang
Memiliki Website menurut Provinsi, dan Jenis Kendala yang
Dihadapi, 2016 ..............................................................
Tabel 5.8.b Persentase
Usaha/Perusahaan
Ekonomi
Kreatif
195
yang
Memiliki Website menurut Subsektor dan Kendala yang
Dihadapi, 2016 .............................................................. ..
xviii
Analisis Hasil Kegiatan
197
Tabel 5.9.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang Tidak
Memiliki Website menurut Provinsi, dan Jenis Kendala yang
Dihadapi, 2016 ..............................................................
199
Tabel 5.9.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang Tidak
Memiliki Website menurut Subsektordan Kendala yang
Dihadapi pada Edukasi, 2016 ........................................ ..
201
Tabel 5.10.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi, Kepemilikan Website, dan Kendala yang Dihadapi
pada Akses Perbankan, 2016 ........................................... 203
Tabel 5.10.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor, Kepemilikan Website, dan Kendala yang
Dihadapi pada Akses Perbankan, 2016 ............................ 204
Tabel 5.11.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi, Kepemilikan Website, dan Kendala yang Dihadapi
pada Akses Non-Perbankan, 2016 .................................. 205
Tabel 5.11.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor, Kepemilikan Website, dan Kendala yang
Dihadapi pada Akses Non-Perbankan, 2016 .................. .. 206
Tabel 5.12.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi, Kepemilikan Website, dan Kendala yang Dihadapi
pada Infrastruktur Fisik, 2016 ......................................... 207
Tabel 5.12.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor, Kepemilikan Website, dan Kendala yang
Dihadapi pada Infrastruktur Fisik, 2016 ......................... .. 208
Tabel 5.13.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi, Kepemilikan Website, dan Kendala yang Dihadapi
pada Infrastruktur TIK, 2016 .......................................... 209
Tabel 5.13.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor, Kepemilikan Website, dan Kendala yang
Dihadapi pada Infrastruktur TIK, 2016 ............................
210
Analisis Hasil Kegiatan xix
Tabel 5.14.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi, Kepemilikan Website, dan Kendala yang Dihadapi
pada Pemasaran Dalam Negeri, 2016 .............................
211
Tabel 5.14.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor, Kepemilikan Website, dan Kendala yang
Dihadapi pada Pemasaran Dalam Negeri, 2016 ...............
212
Tabel 5.15.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi, Kepemilikan Website, dan Kendala yang Dihadapi
pada Pemasaran Luar Negeri, 2016 ................................
213
Tabel 5.15.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor, Kepemilikan Website, dan Kendala yang
Dihadapi pada Regulasi, 2016 .........................................
214
Tabel 5.16.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi, Kepemilikan Website, dan Kendala yang Dihadapi
pada Regulasi, 2016 .......................................................
215
Tabel 5.16.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor, Kepemilikan Website, dan Kendala yang
Dihadapi pada Pemasaran Luar Negeri, 2016 ...................
216
Tabel 5.17.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi, Kepemilikan Website, dan Kendala yang Dihadapi
pada HKI, 2016 ..............................................................
217
Tabel 5.17.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor, Kepemilikan Website, dan Kendala yang
Dihadapi pada HKI, 2016 ................................................
218
Tabel 5.18.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi, Kepemilikan Website, dan Kendala yang Dihadapi
pada Hubungan Kelembagaan Dalam Negeri, 2016 ........
xx
Analisis Hasil Kegiatan
219
Tabel 5.18.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor, Kepemilikan Website, dan Kendala yang
Dihadapi pada Hubungan Kelembagaan Dalam Negeri,
2016 ............................................................................... 220
Tabel 5.19.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi, Kepemilikan Website, dan Kendala yang Dihadapi
pada Hubungan Kelembagaan Luar Negeri, 2016 ....... 221
Tabel 5.19.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor, Kepemilikan Website, dan Kendala yang
Dihadapi pada Hubungan Kelembagaan Luar Negeri, 2016 222
Tabel 5.20
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Tujuan Penggunaan Internet dan Jumlah Tenaga Kerja,
2016 .............................................................................. 223
Tabel 6.1.a
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Kepemilikan Hak Kekayaan Intelektual (HKI),
2016 ............................................................................... 225
Tabel 6.1.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Kepemilikan Hak Kekayaan Intelektual (HKI),
2016 ............................................................................... 226
Tabel 6.1.c
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Kepemilikan HKI dan Jumlah Tenaga Kerja, 2016 ........... 227
Tabel 6.2.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan HKI Usaha/Perusahaan, 2016 ...................... 228
Tabel 6.2.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan HKI Usaha/Perusahaan, 2016 .................... 235
Tabel 6.3.a Persentase HKI Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang
Disetujui Direktorat Jenderal HKI menurut Provinsi, 2016
242
Tabel 6.3.b Persentase HKI Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang
Disetujui Direktorat Jenderal HKI menurut Subsektor, 2016 244
Analisis Hasil Kegiatan xxi
Tabel 7.1.a
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi
dan
Melakukan
Kegiatan
Penelitian,
Pengembangan dan Inovasi, 2016 .................................... 246
Tabel 7.1.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi
dan
Melakukan
Kegiatan
Penelitian,
Pengembangan dan Inovasi, 2016 ................................... 247
Tabel 7.2.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Prioritas Pengembangan Usaha/Perusahaan,
2016 ................................................................................ 248
Tabel 7.2.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Prioritas Pengembangan Usaha/Perusahaan,
2016 ............................................................................... 250
Tabel 7.3.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Kendala yang dihadapi Usaha/Perusahaan,
2016 ............................................................................... 252
Tabel 7.3.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Kendala yang dihadapi Usaha/Perusahaan,
2016 ............................................................................... 256
Tabel 8.1.a
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Lembaga/Instansi Pembinanya, 2016 ........... 260
Tabel 8.1.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Lembaga/Instansi Pembinanya, 2016 .........
261
Tabel 8.2.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Jenis Kemitraan yang Pernah Dijalin dengan
Usaha/Perusahaan Lain, 2016 .......................................... 262
Tabel 8.2.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Jenis Kemitraan yang Pernah Dijalin dengan
Usaha/Perusahaan Lain, 2016 .......................................... 264
Tabel 8.3.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Badan/Lembaga yang Pernah Menjalin
Kemitraan, 2016............................................................... 266
xxii
Analisis Hasil Kegiatan
Tabel 8.3.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Badan/Lembaga yang Pernah Menjalin
Kemitraan, 2016............................................................... 268
Tabel 8.4.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Keanggotaan di Asosiasi, 2016...................... 270
Tabel 8.4.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Keanggotaan di Asosiasi, 2016 ...................
271
Tabel 8.5.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Rencana Pengembangan di Masa yang Akan
Datang, 2016 .................................................................. 272
Tabel 8.5.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Rencana Pengembangan di Masa yang Akan
Datang, 2016 .................................................................. 274
Tabel 8.6.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Alasan Tidak Mengembangkan Perusahaan,
2016 ............................................................................... 276
Tabel 8.6.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Alasan Tidak Mengembangkan Perusahaan,
2016 ............................................................................... 277
Tabel 8.7.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Jenis Bantuan yang Pernah Diterima untuk
Mengembangkan Usaha, 2016 ........................................ 278
Tabel 8.7.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Jenis Bantuan yang Pernah Diterima untuk
Mengembangkan Usaha, 2016 ........................................ 280
Tabel 8.8.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Badan/Lembaga yang Memberi Bantuan, 2016
........................................................................................ 282
Tabel 8.8.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Badan/Lembaga yang Memberi Bantuan,
2016 ............................................................................... 284
Analisis Hasil Kegiatan xxiii
Tabel 8.9.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Fasilitator Pemerintah, 2016 ........................ 286
Tabel 8.9.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor dan Fasilitator Pemerintah, 2016 ..................... 287
Tabel 8.10.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang pernah
mendapat Bantuan Luar Negeri menurut Provinsi dan Jenis
Bantuan, 2016 ................................................................. 288
Tabel 8.10.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang pernah
mendapat Bantuan Luar Negeri menurut Provinsi dan Jenis
Bantuan, 2016 ................................................................. 290
Tabel 8.11.a Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Provinsi dan Alasan Tidak Pernah Memperoleh Bantuan
untuk Pengembangan Usaha, 2016 ................................... 292
Tabel 8.11.b Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif menurut
Subsektor Ekonomi Kreatif dan Alasan Tidak Pernah
Memperoleh Bantuan untuk Pengembangan Usaha, 2016
xxiv
Analisis Hasil Kegiatan
293
RINGKASAN
EKSEKUTIF
E
konomi kreatif menjadi harapan Indonesia di tengah gejolak
perekonomian global saat ini. Hal ini didorong oleh perwujudan nilai
tambah yang diciptakan oleh usaha/perusahaan ekonomi kreatif yang
dapat meningkatkan daya saing produk dan daya saing usaha/perusahaan
Indonesia. Munculnya start-up di dunia usaha ekonomi kreatif menunjukkan
bahwa daya saing produk dan daya saing usaha/perusahaan Indonesia juga
memiliki prospek yang cukup cerah.
Era perdagangan bebas menjadi sinyal untuk terus mengembangkan potensi
besar dari ekonomi kreatif, sinyal ini semakin kuat setelah mulai
diberlakukannya era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 1 Januari 2016
lalu. Selain era perdagangan bebas, Indonesia juga menghadapi tantangan yang
muncul akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi yang dialami beberapa
tahun terakhir. Ekonomi kreatif dapat menjadi katalisator pertumbuhan
ekonomi Indonesia di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi saat ini.
Salah satu upaya pemerintah untuk memaksimalkan potensi ekonomi kreatif di
Indonesia ditunjukkan dengan keluarnya Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun
2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif yang diperbarui dengan Peraturan
Presiden Nomor 72 Tahun 2015. Terdapat enam belas subsektor ekonomi
kreatif yang disebutkan dalam peraturan tersebut yaitu arsitektur; desain
interior; desain komunikasi visual; desain produk; film, animasi, dan video;
fotografi; kriya; kuliner; musik; fashion, aplikasi dan game developer;
penerbitan; periklanan; televisi dan radio; seni pertunjukan; dan seni rupa.
Potensi ekonomi kreatif perlu terus dikembangkan dengan fokus pada
karakteristik dari masing-masing enam belas subsektor tersebut dan memetakan
potensi ekonomi kreatif yang dimiliki oleh setiap provinsi di Indonesia. Hal ini
memerlukan proses yang dapat diawali dengan melaksanakan suatu survei.
Oleh karena itu, Badan Pusat Statistik (BPS) bekerjasama dengan Badan
Ekonomi Kreatif (Bekraf) menyelenggarakan Survei Khusus Ekonomi Kreatif
(SKEK) 2016 yang bertujuan untuk memperoleh profil usaha/perusahaan
ekonomi kreatif. Profil ekonomi kreatif di antaranya meliputi profil pengusaha;
kegiatan usaha/perusahaan; akses permodalan; pemasaran; infrastruktur; Hak
Kekayaan Intelektual (HKI); riset, edukasi, dan pengembangan; serta hubungan
kelembagaan. Kedelapan topik ini yang menjadi bahasan utama pada Buku 2
Laporan Analisis Hasil Kegiatan: Profil Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif
2016.
Analisis Hasil Kegiatan xxv
Hasil SKEK 2016 menunjukkan bahwa, mayoritas pengusaha ekonomi kreatif
berjenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 77,40 persen. Hal ini terjadi di seluruh
subsektor ekonomi kreatif, laki-laki paling mendominasi di subsektor aplikasi
dan game developer (93,38 persen), arsitektur (92,73 persen), dan desain
komunikasi visual (89,86 persen). Adapun pengusaha ekonomi kreatif yang
berjenis kelamin perempuan mayoritas di subsektor fashion (42,83 persen),
kuliner (41,38 persen), dan desain produk (31,66 persen).
Selain itu, dari sisi usia profil pengusaha ekonomi kreatif didominasi oleh
pengusaha muda berumur 20 hingga 49 tahun. Sedangkan dari tingkat
pendidikan, profil pengusaha ekonomi kreatif menunjukkan bahwa mayoritas
berlatar belakang pendidikan DIV/S1 (36,11 persen). Hal ini menunjukkan
bahwa berdasarkan sampel, pengusaha ekonomi kreatif didominasi oleh lakilaki berusia produktif yang berpendidikan SMA ke atas.
Subsektor Arsitektur
Usaha/perusahaan ekonomi kreatif subsektor arsitektur didominasi oleh
usaha dengan tenaga kerja 1-4 orang (50,91 persen).
Dari sisi keberlangsungan usaha, mayoritas merupakan usaha yang berdiri
tahun 2014 atau sebelumnya, hanya 3,64 persen yang berdiri setelah 2014.
Orientasi pemasaran cenderung ke pasar domestik (lebih dari 90,00 persen),
sementara usaha/perusahaan yang melakukan ekspor masih cukup rendah
(4,45 persen).
Dukungan pemerintah untuk subsektor ini cukup besar, terlihat dari 60,00
persen usaha/perusahaan pernah mendapatkan bantuan dari instansi
pemerintah.
Subsektor Desain Interior
Usaha/perusahaan ekonomi kreatif subsektor desain interior didominasi
oleh usaha dengan tenaga kerja 5-19 orang (49,54 persen).
Dari sisi keberlangsungan usaha, mayoritas merupakan usaha yang berdiri
tahun 2014 atau sebelumnya, hanya 4,55 persen yang berdiri setelah 2014.
Orientasi pemasaran cenderung ke pasar domestik (lebih dari 90,00 persen),
sementara usaha/perusahaan yang melakukan ekspor masih cukup rendah
(3,64 persen).
Dukungan pemerintah untuk subsektor ini perlu ditingkatkan, karena baru
15,00 persen usaha/perusahaan pernah mendapatkan bantuan dari instansi
pemerintah.
xxvi
Analisis Hasil Kegiatan
Subsektor Desain Komunikasi Visual
Usaha/perusahaan ekonomi kreatif subsektor desain komunikasi visual
didominasi oleh usaha dengan tenaga kerja 1-4 orang (55,88 persen).
Dari sisi keberlangsungan usaha, mayoritas merupakan usaha yang berdiri
tahun 1990-2014, hanya 5,80 persen yang berdiri setelah 2014.
Orientasi pemasaran cenderung ke pasar domestik (lebih dari 90,00 persen),
namun demikian usaha/perusahaan yang melakukan ekspor sudah relatif
tinggi (20,29 persen).
Dukungan pemerintah untuk subsektor ini cukup besar, terlihat dari 58,33
persen usaha/perusahaan pernah mendapatkan bantuan dari instansi
pemerintah.
Subsektor Desain Produk
Usaha/perusahaan ekonomi kreatif subsektor desain produk didominasi oleh
usaha dengan tenaga kerja 1-4 orang (67,01 persen).
Dari sisi keberlangsungan usaha, mayoritas merupakan usaha yang berdiri
tahun 2014 atau sebelumnya, hanya 5,53 persen yang berdiri setelah 2014.
Orientasi pemasaran cenderung ke pasar domestik (lebih dari 90,00 persen),
namun demikian usaha/perusahaan yang melakukan ekspor sudah relatif
tinggi (11,06 persen).
Dukungan pemerintah untuk subsektor ini cukup besar, terlihat dari 47,22
persen usaha/perusahaan pernah mendapatkan bantuan dari instansi
pemerintah.
Subsektor Film, Animasi, dan Video
Usaha/perusahaan ekonomi kreatif subsektor film, animasi, dan video
hampir merata pada usaha dengan tenaga kerja 20-99 orang, 5-19 orang,
dan kerja 1-4 orang (27,00 persen, 38,50 persen, dan 33, 50), hanya
sebagian kecil yang merupakan usaha dengan tenaga kerja 100 orang atau
lebih (1,00 persen).
Dari sisi keberlangsungan usaha, mayoritas merupakan usaha yang berdiri
tahun 2014 atau sebelumnya, hanya 8,82 persen yang berdiri setelah 2014.
Orientasi pemasaran cenderung ke pasar domestik (lebih dari 90,00 persen),
sementara usaha/perusahaan yang melakukan ekspor masih cukup rendah
(9,80 persen).
Dukungan pemerintah untuk subsektor ini cukup besar, terlihat dari 61,29
persen usaha/perusahaan pernah mendapatkan bantuan dari instansi
pemerintah.
Analisis Hasil Kegiatan xxvii
Subsektor Fotografi
Usaha/perusahaan ekonomi kreatif subsektor fotografi didominasi oleh
usaha dengan tenaga kerja 1-4 orang (68,37 persen).
Dari sisi keberlangsungan usaha, mayoritas merupakan usaha yang berdiri
tahun 2014 atau sebelumnya, hanya 2,55 persen yang berdiri setelah 2014.
Orientasi pemasaran cenderung ke pasar domestik (lebih dari 90,00 persen),
sementara usaha/perusahaan yang melakukan ekspor masih cukup rendah
(5,46 persen).
Dukungan pemerintah untuk subsektor ini cukup besar, terlihat dari 40,26
persen usaha/perusahaan pernah mendapatkan bantuan dari instansi
pemerintah.
Subsektor Kriya
Usaha/perusahaan ekonomi kreatif subsektor kriya didominasi oleh usaha
dengan tenaga kerja 1-4 orang (59,50 persen).
Dari sisi keberlangsungan usaha, mayoritas merupakan usaha yang berdiri
tahun 2014 atau sebelumnya, hanya 4,15 persen yang berdiri setelah 2014.
Orientasi pemasaran cenderung ke pasar domestik (lebih dari 80,00 persen),
sementara usaha/perusahaan yang melakukan ekspor masih cukup rendah
(13,09 persen).
Dukungan pemerintah untuk subsektor ini cukup besar, terlihat dari 56,45
persen usaha/perusahaan pernah mendapatkan bantuan dari instansi
pemerintah.
Subsektor Kuliner
Usaha/perusahaan ekonomi kreatif subsektor kuliner hampir merata pada
usaha dengan tenaga kerja 20-99 orang, 5-19 orang, dan 1-4 orang (24,73
persen, 39,21 persen, dan 33,23 persen), hanya sebagian kecil yang
merupakan usaha dengan tenaga kerja 100 orang atau lebih (2,83 persen).
Dari sisi keberlangsungan usaha, mayoritas merupakan usaha yang berdiri
tahun 2014 atau sebelumnya, hanya 4,86 persen yang berdiri setelah 2014.
Orientasi pemasaran cenderung ke pasar domestik (lebih dari 80,00 persen),
sementara usaha/perusahaan yang melakukan ekspor masih cukup rendah
(13,09 persen).
Dukungan pemerintah untuk subsektor ini cukup besar, terlihat dari 56,45
persen usaha/perusahaan pernah mendapatkan bantuan dari instansi
pemerintah.
xxviii
Analisis Hasil Kegiatan
Subsektor Musik
Usaha/perusahaan ekonomi kreatif subsektor musik didominasi oleh usaha
dengan tenaga kerja 1-4 orang (64,35 persen).
Dari sisi keberlangsungan usaha, mayoritas merupakan usaha yang berdiri
tahun 2014 atau sebelumnya, hanya 5,93 persen yang berdiri setelah 2014.
Orientasi pemasaran cenderung ke pasar domestik (lebih dari 90,00 persen),
sementara usaha/perusahaan yang melakukan ekspor masih cukup rendah
(3,25 persen).
Dukungan pemerintah untuk subsektor ini cukup besar, yang tertinggi dalam
hal pengembangan usahanya untuk pendanaan (uang/barang modal)
sebesar 62,75 persen.
Subsektor Fashion
Usaha/perusahaan ekonomi kreatif subsektor fashion didominasi oleh usaha
dengan tenaga kerja 1-4 orang (45,91 persen).
Dari sisi keberlangsungan usaha, mayoritas merupakan usaha yang berdiri
tahun 2014 atau sebelumnya, hanya 3,16 yang berdiri setelah 2014.
Orientasi pemasaran cenderung ke pasar domestik (lebih dari 90,00 persen),
sementara usaha/perusahaan yang melakukan ekspor masih cukup rendah
(5,49 persen).
Dukungan pemerintah untuk subsektor ini cukup besar, yang tertinggi untuk
pendanaan (uang/barang modal) sebesar 64,38 persen.
Subsektor Aplikasi dan Game Developer
Usaha/perusahaan ekonomi kreatif subsektor aplikasi dan game developer
didominasi oleh usaha dengan tenaga kerja 1-4 orang (63,73 persen).
Dari sisi keberlangsungan usaha, mayoritas merupakan usaha yang berdiri
tahun 1990-2014, hanya 10,79 persen yang berdiri setelah 2014.
Orientasi pemasaran cenderung ke pasar domestik (lebih dari 80,00 persen),
sementara usaha/perusahaan yang melakukan ekspor masih cukup rendah
(16,51 persen).
Dukungan pemerintah untuk subsektor ini cukup besar, yang tertinggi untuk
pemasaran sebesar 71,88 persen.
Analisis Hasil Kegiatan xxix
Subsektor Penerbitan
Usaha/perusahaan ekonomi kreatif subsektor penerbitan hampir merata
pada usaha dengan tenaga kerja 20-99 orang, 5-19 orang, dan 1-4 orang
(23,19 persen, 32,61 persen, dan 40,22 persen), hanya sebagian kecil yang
merupakan usaha dengan tenaga kerja 100 orang atau lebih (3,98 persen).
Dari sisi keberlangsungan usaha, mayoritas merupakan usaha yang berdiri
tahun 2014 atau sebelumnya, hanya 2,70 persen yang berdiri setelah 2014.
Orientasi pemasaran cenderung ke pasar domestik (lebih dari 90,00 persen),
sementara usaha/perusahaan yang melakukan ekspor masih cukup rendah
(3,24 persen).
Dukungan pemerintah untuk subsektor ini cukup besar, yang tertinggi untuk
pendanaan (uang/ barang modal) sebesar 68,03 persen.
Subsektor Periklanan
Usaha/perusahaan ekonomi kreatif subsektor periklanan didominasi oleh
usaha dengan tenaga kerja 5-19 orang (52,65 persen).
Dari sisi keberlangsungan usaha, mayoritas merupakan usaha yang berdiri
tahun 2014 atau sebelumnya, hanya 4,21 persen yang berdiri setelah 2014.
Orientasi pemasaran cenderung ke pasar domestik (lebih dari 90,00 persen),
sementara usaha/perusahaan yang melakukan ekspor masih cukup rendah
(1,75 persen).
Dukungan pemerintah untuk subsektor ini cukup besar, yang tertinggi untuk
pendanaan (uang/ barang modal) sebesar 68,52 persen.
Subsektor Televisi dan Radio
Usaha/perusahaan ekonomi kreatif subsektor televisi dan radio didominasi
oleh usaha dengan tenaga kerja 5-19 orang (56,77 persen).
Dari sisi keberlangsungan usaha, mayoritas merupakan usaha yang berdiri
tahun 2014 atau sebelumnya, hanya 3,55 persen yang berdiri setelah 2014.
Orientasi pemasaran cenderung ke pasar domestik (lebih dari 90,00 persen),
sementara usaha/perusahaan yang melakukan ekspor masih cukup rendah
(6,64 persen).
Dukungan pemerintah untuk subsektor ini cukup besar, yang tertinggi untuk
pendanaan (uang/ barang modal) sebesar 68,15 persen.
Subsektor Seni Petunjukan
Usaha/perusahaan ekonomi kreatif subsektor seni pertunjukan didominasi
oleh usaha dengan tenaga kerja 5-19 orang (40,87 persen).
Dari sisi keberlangsungan usaha, mayoritas merupakan usaha yang berdiri
tahun 2014 atau sebelumnya, hanya 3,02 persen yang berdiri setelah 2014.
Orientasi pemasaran cenderung ke pasar domestik (lebih dari 80,00 persen),
sementara usaha/perusahaan yang melakukan ekspor masih cukup rendah
(10,34 persen).
Dukungan pemerintah untuk subsektor ini cukup besar, yang tertinggi untuk
pendanaan (uang/ barang modal) sebesar 66,67 persen.
xxx
Analisis Hasil Kegiatan
Subsektor Seni Rupa
Usaha/perusahaan ekonomi kreatif subsektor seni rupa didominasi oleh
usaha dengan tenaga kerja 1-4 orang (76,97 persen).
Dari sisi keberlangsungan usaha, mayoritas merupakan usaha yang berdiri
tahun 2014 atau sebelumnya, hanya 2,16 persen yang berdiri setelah 2014.
Orientasi pemasaran cenderung ke pasar domestik (lebih dari 70,00 persen),
sementara usaha/perusahaan yang melakukan ekspor cukup tinggi (25,97
persen).
Dukungan pemerintah untuk subsektor ini cukup besar, yang tertinggi untuk
pendanaan (uang/ barang modal) sebesar 42,73 persen.
Analisis Hasil Kegiatan xxxi
Analisis Hasil Kegiatan xiii
PROFIL PENGUSAHA
BAB
1
Hasil Survei Khusus Ekonomi Kreatif (SKEK) 2016 menunjukkan bahwa
pengusaha ekonomi kreatif didominasi oleh pengusaha laki-laki (77,40%)
dibandingkan dengan pengusaha perempuan.
Selain itu, profil yang diulas dalam laporan ini terkait dengan usia
pengusaha ekonomi kreatif yang didominasi oleh kelompok pengusaha muda
berumur 40-49 tahun (30,92%). Sedangkan dari tingkat pendidikan tertinggi
yang ditamatkan para pengusaha ekonomi kreatif memiliki pendidikan tertinggi
DIV/S1 (36,11%). Secara rinci data profil pengusaha ekonomi kreatif yang akan
disajikan dalam publikasi ini meliputi (1) jenis kelamin pengusaha ekonomi
kreatif, (2) umur pengusaha ekonomi kreatif, dan (3) pendidikan tertinggi yang
ditamatkan pengusaha ekonomi kreatif, secara detail pada ulasan berikut.
1.1
Jenis Kelamin Pengusaha Ekonomi Kreatif
Gambaran pengusaha ekonomi kreatif dilihat berdasarkan 16 subsektor
dan jenis kelamin pengusaha. Pengusaha ekonomi kreatif didominasi oleh
pengusaha laki-laki yaitu sebesar 77,40 persen sedangkan untuk pengusaha
perempuan sebesar 22,60 persen.
Analisis Hasil Kegiatan 3
77,40
22,60
Laki-laki
Perempuan
Seni Rupa
Seni Pertunjukan
12,99
87,01
29,74
70,26
Televisi dan Radio
84,12
15,88
Periklanan
86,36
13,64
Penerbitan
86,98
13,02
Aplikasi dan Game Developer
Fashion
Kriya
42,83
57,17
Musik
Kuliner
6,62
93,38
18,16
81,84
41,38
58,62
31,48
68,52
Fotografi
87,98
12,02
Film, Animasi, dan Video
89,22
10,78
Desain Produk
Desain Komunikasi Visual
Desain Interior
Arsitektur
Gambar 1.1
68,34
31,66
89,86
83,64
92,73
10,14
16,36
7,27
Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif
Menurut Subsektor dan Jenis Kelamin Pengusaha,
2016
Berdasarkan sajian Gambar 1.1, tiga kelompok terbesar usaha/perusahaan
yang pengusahanya didominasi laki-laki terdapat pada subsektor Aplikasi dan
Game Developer (93,38 persen), Arsitektur (92,73 persen) dan Desain
Komunikasi Visua