STADION KERAPAN SAPI DI BANGKALAN.

TUGAS AKHIR
STADION KERAPAN SAPI
DI BANGKALAN
Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh
Gelar Sarjana Teknik (S-1)

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

Diajukan oleh :

LUKMAN HAKIM
0551010006

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”
JAWA TIMUR
2011

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


TUGAS AKHIR
STADION KERAPAN SAPI DI BANGKALAN
Dipersiapkan dan disusun oleh :
LUKMAN HAKIM
0551010006
Telah dipertahankan didepan Tim Penguji
pada tanggal : 09 Desember 2011
Pembimbing Utama

Penguji I

Ir. Muchlisiniyati Safeyah, MT.
NPT. 3 6706 94 0034 1

Ir. Eva Elviana, MT.
NPT. 3 6604 94 0032 1

Pembimbing Pendamping

Penguji II


Mohammad Pranoto S.,ST.,MT.
NPT. 3 7312 06 0215 1

Ir. Lily Syahrial, MT.
NIP. 19550908 199103 1 00 1
Penguji III

Dyan Agustin ST, MT.
NPT. 3 7708 04 0203 1
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
Untuk memperoleh gelar Sarjana ( S1 )
Dekan Falkutas Teknik Sipil Dan Perencanaan

Ir. Naniek Ratni Jar.M. Kes.
NIP. 19590729 198603 2 00 1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


KATA PENGANTAR

Segala puji syukur ditujukan kehadirat Allah SWT, yang mana atas
rahmat dan ridho-Nya, sehingga penyusunan Proposal Tugas Akhir yang berjudul
“Stadion Kerapan Sapi Di Bangkalan” ini dapat terselesaikan dengan baik,
untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh Gelar Sarjana Teknik
( S-1 ) Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“ Jawa Timur di Surabaya.
Bersama ini penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada:
1.

Terima Kasih Atas Rahmat dan Ridho Allah SWT yang mengijinkan saya
untuk lulus dan bisa menyelesaikan tugas akhir ini dengan tegar, tabah, dan
sabar sampai memberikan yang terbaik.

2.

Abi, Mama, Nina, Nadia, Sila dan Keluarga tercinta yang memberikan
dukungan do`a, support, kasih sayangnya sampai mendapatkan gelar Sarjanah
dalam Bidang Arsitektur.


3.

Ir. Nanik Ratni Jar, M. kes. Selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan (FTSP), Universitas Pembangunan Nasional (UPN), Jawa
Timur.

4.

Dr.Ir. Pancawati Dewi, MT. selaku Ketua Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik
Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Pembangunan Nasional (UPN),
Jawa Timur.

5.

Ir. Eva Elviana, MT. dan Dyan Agustin ST, MT. selaku Ketua Lab Studio
Tugas Akhir.

6.


Ir. Muchlisiniyati, MT. Selaku dosen pembimbing utama, terima kasih
banyak atas bimbingannya.

7.

M. Pranoto ST, MT. Selaku Dosen Pembimbing pendamping. Terima kasih
banyak atas bimbingannya.

8.

Ir. Eva Elviana., MT. Ir. Lily Syahrial, MT. dan Dyan Agustin ST, MT.
Selaku Dosen Penguji. Terima Kasih atas Semua kritik dan sarannya.

9.

Dan segenap Dosen Jurusan Teknik Arsitektur UPN Surabaya atas segala
bimbingan ilmu dan bantuannya selama proses Tugas Akhir hingga
selesainya laporan ini.

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10. Terima Kasih kepada teman-teman saya mahasiswa arsitektur angkatan 2005
dan 2006. Khususnya kepada Misbahul Anam, Jamilatul Mufarocha,
St, Hasbiyah, Spdi, Yudi hendradinata, Mistari, Spdi, Bayu Wira, Nahrul
Huda, Ferdiyansyah, M. Sa`dun, Alm. Septyawati Reynata, Erny Reynata,
Rifki Abubakar, Agus Prayitno Terima kasih banyak atas bantuan dan
do`anya, kalian adalah sahabat-sahabat terbaikKu.
11. Buat anak 2006 dan 2007 yang masih menghadapi Tugas Akhir tetap
Semangat, jangan mudah menyerah, saya yakin kalian mampu menghadapi
masa-masa sulit ini dengan usaha kerja keras dan do`a. Saya ucapkan juga
Terima Kasih banyak atas support dan kerjasamanya.
12. Dan tidak lupa terima kasih banyak kepada seluruh perangkat kampus.
13. Teman-teman angkatan 2005, 2006, 2007, 2008,2009.
14. Dan semua pihak yang telah membantu dalam pengerjaan Proposal Tugas
Akhir ini.
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih dan mohon maaf sebesarbesarnya jika terdapat banyak kesalahan baik yang disengaja maupun tidak dalam
penyusunan proposal tugas akhir ini. Semoga Proposal Tugas Akhir ini bisa
bermanfaat bagi semua pihak, dan bisa didapatkan hasil yang maksimal nantinya.

Surabaya, 14 Desember 2011
Penyusun

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

STADION KERAPAN SAPI DI B ANGKAL AN
Lukman Hakim
0551010006

ABSTRAKSI
Latar belakang terwujudnya Stadion Kerapan Sapi Di Bangkalan ini
adalah Tingginya pertumbuhan penduduk yang menjadikan Madura sebagai kota
yang pantas dengan hiburan seni atraksi seperti ini. Dan makin banyaknya
pengunjung yang datang ke tempat-tempat hiburan yang ada di Madura, baik
yang bersifat fasilitas utama maupun sebagai fasilitas penunjang di tempat
Stadion seperti Pusat Promosi, galery,dan lain-lain.
Stadion Kerapan Sapi Di Bangkalan ini mempunyai arti Sebuah tempat
pusat hiburan, yang menyediakan fasilitas dan pelayanan yang berhubungan

dengan olahraga yang cocok untuk berbagai lapisan masyarakat, khususnya yang
terletak di kota Bangkalan.
Lokasi Perancangan Stadion Kerapan Sapi Di Bangkalan berada di ujung
tol Suramadu tepatnya pada jantung kota Bangkalan yakni dijalan Tangkel,
dimana masih dalam lingkup kawasan terlindung dan masih terdapat lahan yang
belum dimanfaatkan dengan lokasi yang sangat strategis. Selain itu juga dekat
dengan tol Suramadu, sehingga perancangan pada nantinya diharapkan menjadi
landmark pada kawasan tersebut.
Tema dari perancangan Stadion Kerapan Sapi Di Bangkalan ini yaitu
Ekspresi dari Kekokohan dengan menggunakan konsep Intangible Metaphor.
Tema Ekspresi dari Kekokohan yang dipakai ini diharapkan menjadi inovasi
terbaru dalam sebuah perancangan karya arsitektur khususnya pada sebuah tempat
Stadion Kerapan Sapi sehingga dapat mencerminkan ekspresi spirit nampak pada
fasad dan interior dimana yang menjadi identitas dari tempat Stadion Kerapan
Sapi ini dimana penerapannya diciptakan melalui beberapa pendekatan tentang
tema dan konsep yang dipakai.

Kata Kunci : Stadion Kerapan Sapi Di Bangkalan, Lokasi J l.Tangk el. Tema
Ekspresi dari Kekokohan dengan Konsep “Intangible Metaphor”.


iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………....... i
KATA PENGANTAR…………………………………………………................. ii
ABSTRAKSI………..……………………………………………………........... iv
DAFTAR ISI………………………………………………..…………..…......... v
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………......... viii
DAFTAR TABEL………………………………………………………….......... x
DAFTAR DIAGRAM……..…………………………………………………....

xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang ………………………………………..... 1


1.2.

Tujuan dan Sasaran........................…………………......

1.3.

Batasan dan Asumsi…………………………………...... 4

1. 4.

Tahapan Perancangan………………………………….... 5

1. 5.

Sistematika Penulisan…………………………………...... 6

3

BAB II TINJAUAN OBYEK PERANCANGAN

2.1.

Tinjauan Umum Perancangan
2.1.1. Pengertian Judul Perancangan …………...............

8

2.1.2. Studi Literatur.…………………………………..... 9
2.1.3. Study Kasus…………………………………......... 16
2.1.4. Analisa Hasil Study................................................ 19
2.2.

Tinjauan Khusus
2.2.1. Lingkup Pelayanan....................................….…........ 20
2.2.2. Aktifitas dan Kebutuhan Ruang................................ 21
2.2.3. Perhitungan Luas Ruang....................................….....23
2.2.4. Program Ruang....................................….................. 27

BAB III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN
3.1 .

Latar Belakang Pemilihan Lokasi……………………...... 29

3.2 .

Penetapan Lokasi …..………………………………......... 30

3.3.

Kondisi Fisik Lokasi
3.3.1. Eksisting Site.................…………………………...... 33
3.3.2. Aksesibilitas....................…………………………... 36

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.3.3. Potensi Lingkungan……………………………....... 36
3.3.4. Infrastruktur Kota………………………………...... 37
3.3.5. Peraturan Bangunan Setempat…………………....... 39
BAB IV ANALISA PERANCANGAN
4. 1

Analisa Site
4.1.1. Analisa Aksesibilitas……………………………....... 40
4.1.2 .Analisa Iklim......................………………………...... 42
4.1.3. Analisa Lingkungan Sekitar…………………….…. 42
4.1.3. Analisa Zoning……......................……………….….. 44

4. 2.

Analisa Ruang

45

4.2.1. Organisasi Ruang………………………………….. 45
4.2.2 . Sirkulasi Antar Ruang ……………..….............….. 47
4.2.3. Diagram Hubungan Ruang..................……......…...... 49
4.2.4. Diagram Abstrak..................……....................…....... 51
4.3.

AnalisaBentuk dan Tampilan

52

4.3.1. Bentuk Geometri Dasar....………………………...

52

BAB V KONSEP PERANCANGAN
5. 1.

Tema Perancangan.……...…………………........................ 53

5. 2.

Metode Perancangan…………………................................. 54

5. 3.

Pendekatan Teori Perancangan

55

5.3.1. Teori Metafora……...……………………................. 55
5.3.2. Teori Metafora Menurut Anthony C. Antoniades….. 56
5. 4.

Konsep Tapak

58

5.4.1. Konsep Zoning……..……………………................... 58
5.4.2. Konsep Ruang Luar..…………………………........... 59
5. 5.

Konsep Orientasi Massa Bangunan.…………….................. 59

5. 6.

Konsep Bentuk dan Fasad

61

5.6.1. Konsep Bentuk.……..………………………............. 61
5.6.2. Konsep Fasad…….....…………………………….... 62
5. 7.
5. 8.

Konsep Ruang Dalam...….....…………...……………….... 62
Konsep Struktur………….....….………............................... 63

5. 8.

Konsep Mekanikal Elektrikal….....……...………………... 63

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB VI APLIKASI PERANCANGAN
6. 1.

Aplikasi Tapak

66

6.1.1. Aplkasi Zoning…………...……………………......... 66
6.1.2. Aplikasi Ruang Luar……......……………………..... 67
6. 2.

Aplikasi Orientasi Massa Bangunan.……………………… 67

6. 3.

Aplikasi Bentuk dan Fasad

69

6.3.1. Aplikasi Bentuk…...……………………………......... 69
6.3.2. Aplikasi Fasad……...…………………………........... 70
6. 4.

Aplikasi Ruang Dalam...………………………………….... 70

Penutup…….…………………………………………………………...................... 71
Daftar Pusaka……………………………………………………….........................
Lampiran

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR



Gambar 2.1. berbaris mengelilingi lapangan …………………..................



Gambar 2. 2. tempat penjualan souvenir di lokasi lapangan …..................



Gambar 2. 3. Tempat duduk tribun biasa ………………….......................



Gambar 2. 4. Tempat duduk tribun VIP…...................................................



Gambar 2. 5. Luasan kandang sapi ………............................…………...... 15



Gambar 2. 6. Ukuran Stadion Kerapan Sapi …………….............…….......15




Gambar 2. 7. Tampak Stadion Kerapan Sapi di Bangkalan ………........... 16
Gambar 2. 8. Lintasan pacu …………………..............................................17



Gambar 2. 9. Tampak tribun penonton Stadion ……………...........…........17



Gambar 2. 10. Fasilitas KM/WC …………………………........................ 18



Gambar 2. 11. Ruang juri ………………….........................................…....18



Gambar 2. 12. Ruang lintasan pulangnya sapi ……….....................……....19



Gambar 3. 1. Lokasi site ……………........................................……........ 31



Gambar 3. 2. foto dalam site ……...............................................………... 33



Gambar 3. 3. Lokasi Site ………….....................................................…... 34
22
Gambar 3. 4. Jaringan Listrik ……........................................................……37











11
12
14
14

22
Gambar 4. 1. Aksesibilitas terhadap site ….............................................… 40
23
Gambar 4. 2. Analisis kondisi aksesbilitas ….………………..........…….. 49
41
23
Gambar 4. 3. Analisisa entrance menurut aksesibilitas ...….……...…….. 52
41
23
52
Gambar 4. 4. Analisa Iklim ….……......………….....…........................…..42
24
53
Gambar 4. 5. Tol Suramadu ..........................................................................43
53
Gambar 4. 6. Rumah makan Pemda....................…………........…………..43
46
Gambar 4. 7. Gardu induk milik PT. PLN ……………….....…………….. 44



Gambar 4. 8. Analisa zonning ……….……………………........………… 44
Gambar 4. 9. Gambar proses ide bentuk ……….………………….....……52



Gambar 5. 1. Metafora Abstrak……….……………………………......…..56



Gambar 5. 2. Metafora Konkrit ………….………………………...............57



Gambar 5. 3. Metafora Kombinasi .……………………………….………57



Gambar 5. 4. foto dalam site ……….……………………………....……....58
viii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.



Gambar 5. 5. Konsep Zoning ……….……….................................………



59
Gambar 5. 6. Konsep Orientasi Massa Bangunan …………........................
60
Gambar 5. 7. Konsep Entrance ……………………………….................... 60



Gambar 5. 8. Konsep Bentuk ……………………………………............



Gambar 5. 9. Konsep Fasad …………………………………….................. 62



Gambar 5. 10. Konsep Struktur ……………………………………............ 63



Gambar 6. 1. Aplikasi Zonning ………………………………………....... 66



Gambar 6. 2. Aplikasi Entrance ……….……………………..................... 67



Gambar 6. 3. Aplikasi Orientasi Massa Bangunan .……………....……… 68



Gambar 6. 4. Penyelsaian Entrance ……….…………………......................68



Gambar 6. 5. Aplikasi Bentuk ……….……………………………..…........69



Gambar 6. 6. Aplikasi Detail Fasad ………..............................…............... 70



Gambar 6. 7. Aplikasi Desain Interior ……………………………….......... 70



ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

61

DAFTAR TABEL



Tabel 1.1. jadwal pertandingan kerapan Sapi................................................ 2



Tabel 1.2. pengunjung Stadion Kerapan Sapi di Pamekasan ………......….. 5



Tabel 2.1. aktifitas dan kebutuhan ruang bagi pengunjung ………............ 21



Table 2. 2. aktifitas dan kebutuhan ruang bagi peserta ………….......….... 22



Tabel 2.3. aktifitas dan kebutuhan ruang bagi pengelola ………....…....... 22



Tabel 2.4. Kebutuhan ruang dan luasan Pusat Promosi Pariwisata …......... 23



Tabel 2.5. Kebutuhan ruang dan luasan Kandang Sapi …………............... 23



Tabel 2.6. Kebutuhan ruang dan luasan Stadion Pacu Kerapan Sapi .......... 24



Tabel 2.7. Kebutuhan ruang dan luasan Fasilitas Penunjang. …………...... 25



Tabel 2.8. Kebutuhan ruang dan luasan Kantor Pengelola ………….......... 26



Tabel 3.1. Perbandingan Lokasi ………………………………...............… 32



Tabel 4.1. Organisasi Ruang …………………....…….……………........... 46

x
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR DIAGRAM



4
Diagram 1.1. Jumlah pengunjung dari tahun ke tahun …..…....................



Diagram 4.1. Organisasi Ruang …………….…….………..............….
46



Diagram 4.2. Alur sirkulasi pengunjung …………............……....



Diagram 4.3. Alur sirkulasi peserta …………….…….………...........….
48



Diagram 4.4. Alur sirkulasi pengelola ………….....….………….... 48



Diagram 4.5. Program ruang yang terjadi dalam ……………....…… 49



Diagram 4.6. Program ruang yang terjadi dalam …………….......…..49



Diagram 4.7. Program ruang yang terjadi dalam fasilitas pengelola 50



Diagram 4.8. Program ruang yang terjadi dalam …......................... 50



Diagram 4.9. Diagram abstrak obyek perancangan …....................... 51



Diagram 5.1. Konsep Zoning ………............................………………..
54

xi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

47

BAB I
PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang
Salah satu sektor yang dapat meningkatkan pendapatan dari devisa dari negara
adalah sektor pariwisata. Di Indonesia banyak sekali potensi alam dan budaya yang dapat
di manfaatkan sebgai obyek wisata salah satu potensi budaya tersebut adalah Kerapan Sapi
di Madura. Kerapan Sapi ini adalah suatu olahraga dan atraksi tradisional yang berasal dan
hanya ada di Madura. Kekhususan yang tidak ada di daerah lain inilah yang mengundang
wisatawan untuk datang dan menyaksikan atraksi yang sangat menyatu dengan kehidupan
masyarakat Madura.
Kerapan Sapi merupakan acara yang prestisius bagi masyarakat Madura, pemilik
sapi kerapan akan merasa status sosialnya terangkat apabila sapinya bisa menjadi juara.
Kejuaraan akan dimulai dari tingkat Kecamatan dilanjutkan ke tingkat Kabupaten dan di
teruskan ke tingkat Karesidenan. Beberapa kota di Madura menyelenggarakan Kerapan
Sapi pada bulan Agustus dan September setiap tahununya, dengan pertandingan final pada
akhir September atau Oktober di kota Pamekasan untuk memperebutkan piala bergilir
presiden.
Tingkat kejuaraan piala Karesidenan diadakan hanya sekali dalam setahun, namun
sebelum tingkat Karesidenan kejuaraan akan dimulai dari tingkat Kecamatan, Pemenang
yang berhasil menjadi juara di tingkat Kecamatan nantinya akan di teruskan di tingkat
Kabupaten. Orang madura biasa menyebut kawitatanan, untuk ajang piala Kabupaten yang
di lakukan ditiap masing-masing Kabupaten yang ada di pulau Madura. Misalnya;
Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Pamekasan, dan Kabupaten Sumenep. Acara
ini dilakukan setiap 2 (dua) Minggu sekali di lapangan terbuka di desa masing-masing tiap
Kecamatan, dan 3 (tiga) bulan sekali diadakan tingkat kejuaraan Kabupaten ditiap daerah
masing-masing Kabupaten. Hasil

yang keluar

menjadi juara

Kabupaten akan

diperlombakan ketingkat Karesidenan.

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

TINGKAT
KECAMATAN

TINGKAT
KABUPATEN

TINGKAT
KARESIDENAN

Dilaksanakan selama
3Bulan, pada tiap 2
Minggu sekali. Di
Minggu ke 1 (satu)
dan Minggu ke 3.

Dilaksanakan pada
bulan Januari sampai
bulan Juni, acara ini
hanya diadakan 2 (dua)
kali dalam 6 (enam)
bulan, dan
pemenangnya akan
mengikuti kejuaraan
karesidenan.

Dilaksanakan pada
bulan Agustus dan
september, pada
tiap 1 (satu) tahun
sekali untuk
memperebutkan
piala bergilir.

Tabel 1.1 jadwal pertandingan kerapan Sapi.
sumber : wawancara pribadi oleh pihak terkait 2010

Di Madura banyak sekali tempat atau ruang terbuka yang dapat dijadikan sebagai
arena perlombaan Kerapan Sapi, karena sampai saat ini arena tersebut hanya berupa suatu
ruangan terbuka atau lapangan sepanjang + 200 meter dengan lebar + 40 meter tepat pada
garis penonton. Beberapa kota dan desa di Madura yang sering menyelengarakan
perlombaan Kerapan Sapi memiliki fasilitas arena dengan kondisi yang sangat kurang,
Atau dengan memanfaatkan Stadion Olahraga yang sudah ada, tetapi sebenarnya kondisi
inipun kurang memenuhi persyaratan dari fisik maupun teknis bagi suatu perlombaan
Kerapan Sapi.
Adapun kekurang sempurnaan kondisi arena-arena yang ada ditinjau dari segi fisik
dan teknis adalah :
a. Segi Fisik.
Fasilitas arena : perlunya fasilitas pembangunan yang bersih dan lancar, tribun
bagi penonton, dan perlu adanya peningkatan fasilitas yang memadai sebagai
obyek wisata.
Keamanan : Kurangnya keamanan penonton dan peserta pada saat perlombaan
berlangsung serta perlunya pertolongan kesehatan.
Kapasitas: Kurang dapat menampung penonton dan peserta mulai awal hingga
berakhirnya perlombaan, serta dapat menampung wistwan domestik dan asing.
b. Segi Teknis
• Perlunya sirkulasi kegiatan yang cukup teratur sehigga perlombaan dapat
berjalan lancar.

2
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

• Kondisi lapangan yang tidak memenuhi standart peraturan, drainase
lapangan dan lingkunganya yang kurang baik.
• Struktur dan bahan yang baik, tepat dan sesuai dengan persyaratan teknis
sehingga keamanan pemakai terjamin. Kekurangsempurnaan kondisi arena
tersebut secara tradisional telah berlangsung bertahun-tahun sejak pertama
kali Kerapan Sapi diadakan secara iseng oleh para petani, bahkan pada saat
itu dilakukan ditanah sawah yang sudah kering. Dan sampai saat ini belum
ada peningkatan kondisi guna mengurangi akibat-akibat negatif yang timbul
dan lebih meningkatkan dampak positif pada sektor ekonomi yang lain
terutama sektor pariwisata.
Maka dari itu kesenian atraksi Kerapan Sapi yang hanya ada di Pulau Madura ini
harus Diangkat/dilindungi keseniannya dan difasilitasi sesuai dengan kebutuhan penguna
dan pengunjungnya sesuai dengan apa yang dibutuhkan dan dengan kreteria lingkup
Stadion pada umumnya, atau lebih khususnya Stadion Kerapan Sapi.

1.2. Tujuan dan Sasaran.
a. Menyediakan arena Kerapan Sapi yang mampu menampung meningkatkanya
frekuensi kegiatan Kerapan Sapi dengan fasilitas yang lebih memadai yang
memenuhi persyaratan fisik dan teknis dengan mempertahankan nilai-nilai
tradisional.
b. Meningkatkan fasilitas arena Kerapan Sapi yang cukup memadai sebagai obyek
wisata dalam rangka memanfaatkan atraksi tradisional sebagai obyek wisata
sehingga dapat meningkatkan kemampuan menyerap wisatawan domestik
maupun mancanegara.
c. Memberikan dan meningkatkan pelayanan pariwisata Madura pada umumnya,
serta kunjungan wisatawan di Bangkalan sebagai pintu gerbang pariwisata
Madura.
d.

Meningkatkan dampak positif Kerapan Sapi terhadap sektor ekonomi yang
lain, misalnya kerajinan tangan rakyat, atau dampak sisi positif yang lainnya,
yang dapat menguntungkan ekonomi rakyat Madura.

e. usaha mempertahankan budaya bangsa dengan menampilkan unsur-unsur
Arsitektur tradisional Madura.

3
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1.3. Batasan dan Asumsi


Batasan proyek adalah sebagai berikut :
1. Kepemilikan proyek Stadion Karapan Sapi di Madura ini bersifat resmi milik
swasta.
2. “Stadion Kerapan Sapi di Madura” diasumsikan dapat digunakan oleh acaraacara yang lain (pertunjukan/acara) dan juga tak ada batasan dan waktu.
3. Bangunan massa banyak. sumber :analisa pribadi

• Sedangkan asumsi untuk perancangan adalah :
1. Proyek Stadion Karapan Sapi di Madura direncanakan menampung kebutuhan
kegiatan atau aktivitas sampai dengan 10 tahun mendatang, sehingga dapat
diprediksikan adanya kenaikan jumlah pengunjung.
2. Berdasarkan data statistik dari Stadion Kerapan Sapi di Pamekasan pada saat
awal dibukanya yaitu pada tanggal 28 Desember 2002 sampai bulan Agustus
2003 jumlah pengunjung mengalami peningkatan tiap bulanya.
3. Jumlah pengunjung tahun 2006 untuk periode piala Karesidenan bulan Juni
total keseluruhan pengunjung mencapai 1275 orang namun berkurang menjadi
968 pada bulan juli 2006 hal ini dikarenakan pada musim liburan yaitu pada
bulan Juni banyak didominasi oleh rombongan pengunjung dari masyarakat
Madura sendiri yang merantau kemudian pulang ke tempat asalnya, dan hanya
pada musim liburan itu lonjakan penonton terjadi.
(data pengunjung dari Stadion Kerapan Sapi).
sumber : wawancara pribadi, 2010

1.013.13

1.147.690

2004 – 2005

689.081

2002 – 2003

2000 – 2001

1998 – 1999

1994 – 1995

419.000

1996 – 1997

785.240

767.260

Diagram Batang 1.1 Jumlah pengunjung dari tahun ke tahun
Sumber : buku panduan TIM

4
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

NO

TAHUN

JUMLAH
(jiwa)

PROSENTASE

1.
2.
3.
4.
5.
6.

1994-1995
1996-1997
1998-1999
2000-2001
2002-2003
2004-2005

419.000
785.240
1.013.318
1.147.690
689.081
767.260

----350 %
35 %
15 %
45%
10 %

Tabel 1.2 pengunjung Stadion Kerapan Sapi di Pamekasan
sumber :Buku panduan TIM, 2010

1.4. Tahapan Per ancangan.
Mengerjakan proyek ini dasar-dasar perencanaan akan ditentukan pada massa
dalam atau perencanaan tata ruang luar. Adapun metode yang dipergunakan dalam
penyusunan proposal ini adalah :
Tahapan perancangan dalam menyelesaikan proyek ini menggunakan metode
pengumpulan data yang diperoleh dari:
1. Studi literatur
Studi literatur dilakukan untuk memperoleh data-data yang berhubungan dengan judul
obyek perancangan ini, baik didapat melalui media cetak maupun non cetak serta
informasi lainya yang berguna dan mendukung perancangan.
2. Studi banding
Studi banding dilakukan untuk memperoleh informasi dengan cara mengecek secara
silang data-data serta teori-teori yang didapat sehingga pada nantinya akan dihasilkan
informasi yang lebih relevan yang pada nantinya dapat digunakan dalam mendukung
proses perancangan.
3. Studi wawancara
Studi wawancara dilakukan untuk melengkapi informasi-informasi yang sudah didapat
melalui studi literatur dan studi banding , dan dilakukan dengan pihak-pihak terkait
yang berhubungan secara langsung dengan obyek perancangan
4. Survey lapangan
Survey lapangan dilakukan pada lokasi/site yang telah dipilih dan ditentukan dengan
pengamatan serta analisa terhadap karekteristik lokasi yang menyangkut batasan,
kendala, dan potensi yang ada.

5
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Batasan dan

Pengumpulan Data

Interprestasi
Judul

-

Studi Banding Kasus
Wawancara
Studi Literatur
Survey Lapangan
( Site / Lokasi )

asumsi

Identifikasi
Masalah

Konsep
Rancangan

Ide Bentuk

Pengembang

Analisa Data

Rancangan
Grafik 1.1 Penyusunan Dan Pengolahan Data
sumber : analisa pribadi, 2010

1. 5. Sistematika Penulisan
Digunakan sistematika penulisan dengan poin – poin pada tiap bab
sebagai berikut :
BAB I :
Pendahuluan, berisi tahapan-tahapan mulai dari latar belakang pemilihan judul,
tujuan perancangan, batasan dan asumsi rancangan dan tahap perancangan beserta
dengan uraian penjelasan dari tiap tahapannya yang menjelaskan secara rinci isinya.
Dikarenakan kurangnya wadah untuk menampung minat dan bakat kesenian
tradisional adat Madura yaitu kesenian Kerapan Sapi, khususnya di Madura.
Sehingga banyak sekali masyarakat Kota Madura yang ingin berapresiasi untuk
kesenian tradisional yang hampir punah. Maka dari sinilah keinginan untuk
memberikan wadah bagi masyarakat kota Madura untuk dapat menyaluran
kreativitas dan pengembangan potensi diri khususnya untuk dapat mengembangkan
bakatnya tersebut. Lalu batasan dan asumsi yang digunakan dalam perancangan
nantinya, Juga tahapan perancangan dari mulai proses interpretasi judul sampai
pada proses aplikasi pada rancangan gambar.

6
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II :
Tinjauan Obyek Perancangan, mulai dari tahap pengertian judul yang berisi
pengertian tentang Stadion Kerapan Sapi yang kemudian disimpulkan menjadi
suatu pengertian baru dari rancangan. Tahap studi literatur yang berisi tentang
segala data dari bermacam jenis literatur yang digunakan sebagai data penunjang
yang berkaitan dengan rancangan. Tahap tinjauan obyek perancangan yang berisi
dua obyek studi kasus sejenis secara fungsi dan aktivitas yang digunakan sebagai
acuan yang menbantu rancangan nantinya, dari hasil analisa dan pembandingan
yang dilakukan pada studi kasus. Tahap kesimpulan studi, lingkup pelayanan yang
menjelaskan pembatasan pelayanan rancanangan, serta aktivitas kebutuhan ruang
dan perhitungan luasannya yang menguraikan secara rinci kebutuhan ruang yang
diperlukan untuk kemudian dihitung secara pasti luasan yang dibutuhkan.

BAB III :
Pada bab ini menjabarkan tentang latar belakang pemilihan lokasi, penetapan
lokasi dan kondisi fisik lokasi yang sebenarnya. Kondisi yang sebenarnya juga
harus memperhatikan dengan kondisi fisik yang telah ada dilokasi.
BAB IV :
Analisa Perancangan, isinya sudah mengarah ke arah lebih lanjut yaitu mulai dari
analisa sampai dengan gambaran secara abstrak tentang konsep perancangan yang
akan dibuat. Seperti dari mulai analisa ruang berserta hubungannya, analisa
aksesibilitas, view, kebisingan, iklim, potensi daerah sekitar. Sampai dengan
diagram abstrak yang kurang lebih menggambarkan secara abstrak konsep
bentukan atau lay out.

7
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN OBYEK PERANCANGAN

2. 1. Tinjauan Umum Per ancangan
2.1.1. Pengertian J udul Perancangan
Stadion Kerapan Sapi di Bangkalan, judul proyek tersebut memiliki arti
sebagai berikut :
1. Stadion yang berarti :
Tempat berkumpulnya orang untuk melihat dan menyaksikan pertunjukan.
(Poerwdarminta.1991).
2. Kerapan Sapi yang berarti :
Versi pertama mengatakan bahwa istilah kerapan berasal dari kata ”kerap” atau
“kirap” yang artinya “berangkat dan dilepas secara bersama-sama atau
berbondong-bondong”. Sedangkan, versi yang lain menyebutkan bahwa kata
“kerapan” berasal dari bahasa arab “kirabah” yang berarti “persahabatan”.
Sumber : www.yahoo/seni kerapan sapi.com.

3. Di Bangkalan yang berarti :
Kabupaten Bangkalan, adalah sebuah kabupaten di Pulau Madura, Provinsi
Jawa Timur, Indonesia. Ibukotanya adalah Bangkalan. Kabupaten ini terletak
di ujung paling barat Pulau Madura berbatasan dengan Laut Jawa di utara,
Kabupaten Sampang di timur, serta Selat Madura di selatan dan barat.
Pelabuhan Kamal merupakan pintu gerbang Madura dari Jawa, dimana terdapat
layanan kapal ferry yang menghubungkan Madura dengan Surabaya
(Pelabuhan Ujung). Saat ini telah ada Jembatan Suramadu (Surabaya-Madura),
yang saat ini adalah jembatan terpanjang dan terbesar di Indonesia. Bangkalan
merupakan salah satu kawasan perkembangan Surabaya, serta tercakup dalam
lingkup Gerbangkertosusila. Kabupaten Bangkalan terdiri atas 18 kecamatan,
yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan di
Kecamatan Bangkalan. sumber : www.wikipedia.com

8
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2. 1. 2. Studi Liter atur
1. Tinjauan Umum Tentang Kerapan Sapi
Lahirnya Kerapan Sapi di Madura bukan secara kebetulan. Mengingat keadaan
tanah Madura yang kurang subur, bahkan dalam sejarah disebutkan sekitar tahun 1450-an
sering mengalami kemarau panjang sampai 2 tahun, yaitu pada jaman Pemerintahan
Panembahan Ronggosukowati di Pamekasan. Tanah kurang subur ini menyebabkan
banyak tumbuh rerumputan. Dengan tumbuhnya rerumputan inilah banyak orang
memelihara ternak, kemudian dari kehidupan berternak timbullah Kerapan Sapi. Bagi
masyarakat Madura, Kerapan Sapi selain sebagai tradisi juga sebagai pesta rakyat yang
dilaksanakan setelah sukses menuai hasil panen padi atau tembakau. Kerapan sebagai pesta
rakyat di Madura mempunyai peran di berbagai bidang. Misal di bidang ekonomi
(kesempatan bagi masyarakat untuk berjualan), peran magis religius (misal adanya
perhitungan-perhitungan tertentu bagi pemilik sapi sebelum bertanding dan adanya mantramantra tertentu), bidang seni rupa (ada pada peralatan yang mempunyai hiasan tertentu),
bidang seni tari dan seni musik saronen (selalu berubah dan berkembang).

2. Asal Usul Kerapan Sapi
Di Madura tidak diketahui secara pasti. Apakah sapi itu berasal dari luar Madura
ataukah memang sejak dari awal ada di Madura. Mengingat nama-nama sebagian pulau,
dan tempat-tempat lain di Madura ada yang bernama binatang sejak ratusan tahun yang
lalu, seperti :
-

Massa lembu (Pulau lembu/sapi)

-

Parenduan (tempat istirahat merebahkan diri bagi binatang)

-

Pakandangan (tempat/kandang binatang)
Maka kemungkinan adanya sapi di Madura adalah pada jaman yang cukup tua.

Dan tempat-tempat tersebut kebanyakan berada di Madura bagian timur.
Ada dua binatang pembantu pertanian di Madura yaitu kerbau (kerbuy), dan sapi
(sape). Di daerah yang banyak mengandung air orang banyak memilihara kerbau, sedang
di daerah yang kurang air orang banyak memelihara sapi. Oleh karena itu Kerapan Sapi
kemudian merata di Madura.

9
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Setelah pertanian makin maju di kepulauan Madura pasangan sapi-sapi yang
mengarap tanah berair, disalaga bersama-sama. Sering didalam mengerjakanya itu
berlomba-lomba cepat sekali. Kesibukan kerja sambil melarikan sapi ini lama kelamaan
menjadi kebiasaan. Akhirnya setiap ada pengarapan sawah, terjadi pula ada pacu kerja
pasangan sapi. Dari kata garapan sawah ini kemudian timbul kata ”garaban”, dari kerja
pertanian di persawahan berevolusi menjadi pesta Kerapan Sapi
Pada jaman kemerdekaan Kerapan Sapi mulai berkumandang lagi setelah pada
jaman pemerintahan Jepang sempat terhenti. Setiap tahun di atur dengan rapi oleh
kepanitiaan yang diketuai oleh pihak Kehewanan atau Dinas Peternakan. Setelah Orde
Baru, untuk mengalakkan Kerapan Sapi tradisional di perebutkanlah ”piala peresiden”

3. Kegiatan Stadion Kerapan Sapi
Kegiatan yang ada pada atraksi tradidional Kerapan ini antara lain :


Kedatangan Peserta

Satu sampai dua hari sebelum hari perlombaan para peserta sudah mulai
berdatangan dari desa-desa. Mereka datang dengan membawa pasangan sapi
lengkap dengan personil dan perlengkapannya. Untuk bermalam para peserta hanya
mendirikan tenda bahkan ada yang hanya menggelar tikar dilapangan, sedang sapisapi mereka dikaitkan pada pohon. Adapula peserta yang melekukan acara
selamatan demi keberhasilan dalam perlombaan nanti.
• Devile Peserta
Pada hari perlombaan acara dimulai dengan devile peserta pasangan-pasangan sapi
peserta berbaris mengelilingi lapangan degan menggunakan hiasan yang sangat
menarik. Acara ini bertujuan untuk pengenalan lapangan bagi peserta dan
mempertunjukkan peserta kepada penonton.

10
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Gambar 2.1. peserta berbaris mengelilingi lapangan
Sumber : Google, 2010



Tarian Massal Tradisional Madura
Tarian Massal Tradisional berupa tari pecut selalu mengawali perlombaan
Kerapan Sapi. Tarian ini dibawakan berpasang-pasangan oleh kurang lebih
500 orang pemuda-pemudi dengan berpakaian khas Madura.



Perlombaan
Setelah acara tarian massal selesai maka dimulailah perlombaan sesuai
dengan urutan nomer peserta.

Aktifitas lain yang menunjang atraksi tradisional ini adalah promosi pariwisata yang
mempunyai kegiatan :
-

Kegiatan penerangan wisata

-

Promosi wisata dilakukan dengan menggunakan sarana-sarana seperti :
Pameran foto obyek wisata, media cetak, dan lain-lain.

-

Kegiatan peragaan kesenian dan budaya Madura.

-

Promosi dilakukan dengaan melalui pertunjukkan kesenian khas daerah dan penjualan
souvenir yang murah, mudah dibawa dan menarik.

11
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Gambar 2.2. tempat penjualan souvenir di lokasi lapangan
Sumber : Google, 2010

5. Pekembangan Bentuk Pertandingan
Pertandingan-pertandigan sapi di Madura sebenarnya merupakan suatu rentetan
budaya yang pada perkembangan terakhir hanya tinggal Kerapan Sapi ada empat bentuk
pertandingan yang pernah timbul di Madura yaitu :
a. “mamajir”, adu pacu kerbau, sekarang hanya ada di pulau Kangeaan.
b.

“sapi tok-tok”, yaitu aduan tumbuk antara sapi jantan, sekarang telah lenyap.

c. “Sape Pajangan” atau “sape sono”, yaitu pertandingan sapi betina masuk pintu
gerbang yang bercermin. Sekarang hampir punah kecuali di desa Gadding,
Manding Sumenep, dan di Pamekasan.
d. “Kerapan Sapi” untuk sapi jantan, bentuk pertandingan ini tetap berkembang
sampai sekarang.
Dari beberapa jenis pertandingan sapi yang ada di Madura, hanya Kerapan Sapi yang
masih berlangsung sampiai sekarang. Dari pertandingan Kerapan Sapi ini dibagi lagi
menjadi beberapa macam :
a.

“Kerapan keni” (Kerapan kecil)
Kerapan jenis ini diadakan pada tingkat kecamatan atau kewedanan. Kerapan
semacam ini tidak memperkenankan sapi-sapi kerap dari luar turut serta. Kerapan
kecil ini diikuti sapi-sapi yang baru belajar, yang pada umumnya fisiknya masih
12

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

kecil. Untuk Kerapan kecil ini lapangan lebih pendek, yaitu 80 meter. Pemenangpemenangnya merupakan peserta untuk mengikuti “Kerrap Raja”
b.

“Kerrap Raja” (kerapan besar)
Kerapan Besar
Ini disebut pula “kerrap negara”. Pada umumnya diadakan di ibukota Kabupaten
pada hari Minggu, sapi yang dikerap berasal dari juara-juara Kecamatan. Ukuran
lapangannya lebih panjang sekitar 100 meter.

c.

“Kerrap onjangan” (Kerapan undangan ) sapi peserta di datangkan dengan undangan
dari berbagai tempat termasuk dari luar kabupaten, tetapi masih di lingkungan daerah
Madura.

d.

“Kerrap jar-jaran” (Kerapan latihan) Kerapan sapi untuk berlatih sangat sering
diadakan pada hari apa saja. Pesertanya adalah sapi lokal. Yang mengadakan adalah
pemilik sapi sendiri, jadi bersifat sukarela.

e.

“Kerrap Karesidenan” (Kerapan tingkat Karesidenan)
Kerapan Karesidenan ialah Kerapan Sapi besar, pesertanya adalah sapi kerap-sapi
kerap juara dari ke empat Kabupaten di Madura. Kerapan Karesidenan diadakan di
kota Pamekasan pada hari Minggu. Kerpan Karesidenan merupakan puncak Kerapan
Sapi di Madura, mengakhiri musim Kerapan.

6. Dimensi Luasan Ruang Pada Stadion Kerapan Sapi
Setiap ruang-ruang yang ada mempunyai persyaratan ruang yang harus diterapkan
dalam suatu perencanaan. Hal ini dilakukan agar dapat memenuhi salah satu dari tujuan
perancangan yaitu memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para pengguna ruang.
Berikut ini persyaratan ruang yang harus diterapkan dari beberapa ruang yang ada
yaitu :
- Ruang Atraksi Seni
Merupakan suatu ruang yang digunakan sebagai tempat promosi wisata dengan jalan
penampilan atraksi seni budaya.
Persyaratan ruangnya yaitu :
a. Merupakan suatu ruang kosong yang luas.
b. Sistem pencahyaan dan penghawaan alami yang baik.

13
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Gambar 2.3. Tempat duduk tribun biasa
Sumber : Neufert Architect Data.

Gambar 2.4. Tempat duduk tribun VIP
Sumber : Neufert Architect Data.

- Kandang Sapi
Merupakan suatu tempat karantina pasangan-pasangan sapi yang akan dikerap
sebelum perlombaan dimulai.
Persyaratan ruangnya adalah :


Jauhkan dari penempatan ruang utama agar bau dari kotoran tidak
mengganggu ruang lain.



Mempunyai hubungan sirkulasi yang baik dengan tempa pacuan sapi.



Lantai kandang harus dilakukan pengerasan (Plesteran) agar memudahakan
membersihkan kotoran sapi.



Mempunyai sistem saluran pembuangna kotoran yang baik yang kemudian
ditampung dalam sumur penampuungan.

14
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

Gambar 2.5. Luasan kandang sapi
Sumber : wawancara pribadi

Gambar 2.6. Ukuran Stadion Kerapan Sapi
Sumber : wawancara pribadi

15
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2. 1. 3. Studi Kasus
1. Studi Kasus Stadion Kerapan Sapi
Studi kasus adalah melakukan pengamatan dan bila memungkinkan merasakan
suatu obyek rancangan yang telah terbangun dan memiliki fungsi mirip atau sama dengan
proyek yang akan kita rancang. Dalam hal kesamaan bangunan yang nantinya akan
dijadikan acuan sebagai dasar desain terhadap hasil olah rancang study. Secara umum
dalam bidang arsitektur memiliki kajian yang sama, seperti standart intensitas cahaya yang
baik yang dibutuhkan, dimensi ruang yang dibutuhkan untuk layaknya Stadion pada
umumnya. Objak kasus tersebut adalah Stadion Kerapan Sapi di Bangkalan.

Stadion Kerapan Sapi di bangkalan (J l.Raya Selor an)

Gambar 2.7. Tampak Stadion Kerapan Sapi di Bangkalan
Sumber : Survey lokasi, 2010

Untuk studi kasus yang diambil dari kasus obyek yang telah ada dilapangan maka
kita dapat membandingkan dan mengetahui kekurangan-kekurangan yang ada. Sehingga
pada saat melakukan rancangan nantinya hal-hal tersebut dapat diminimalisir, dan study
perbandingan ini akan mengacu pada Stadion Kerapan Sapi yang ada di Kabupaten
Bangkalan. Stadion Kerapan Sapi di Bangkalan ini berlokasi di jalan Seloran Km 4
merupakan Stadion Kerapan Sapi satu-satunya yang ada di Kabupaten Bangkalan. Stadion
tersebut sering digunakan untuk acara pacuan sapi kerap tingkat Kabupaten. Stadion ini
dibangun tahun 2004,karena Kabupaten Bangkalan tidak memiliki Stadion resmi untuk

16
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

acara kesenian pacuan sapi. Sejak di bangun sampai sekarang stadion ini tidak beroprasi
dengan baik, karena tingkat pengurusanya masih dilakukan instansi pribadi bukan atas
dasar kepemerintahan daerah. Stadion ini kurang memiliki fasilitas yang menunjang bagi
pengunjung maupun peserta Kerapan Sapi, adapun fasilitas yang kurang menunjang dari
Stadion tersebut adalah:
-

Lahan pacuan yang rusak diakibatkan oleh drainase yang kurang baik hal ini
menjadikan tanah pacuan menjadi rusak dan berlubang.

Gambar 2.8. Lintasan pacu
Sumber : Survey lokasi, 2010

-

Tribun penonton yang belum selesai dalam pengerjaan proyeknya, tribun tersebut
juga kurang mewadahi lonjakan penonton dikarenakan kondisi tribun yang kurang
besar dimensi ruangnya.

Gambar 2.9. Tampak tribun penonton Stadion
Sumber : Survey lokasi, 2010

17
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

-

Fasilitas yang penting dalam keberadaan Stadion ini juga diabaikan, seperti kamar
mandi/WC yang didirikan seadanya tanpa dinding yang menutupi interior fasilitas
KM/WC tersebut.

Gambar 2.10. Fasilitas KM/WC
Sumber : Survey lokasi, 2010

Namun dari kekurangan Stadion ini ada pendekatan olah rancang fasilitas dan
desain yang nantinya akan digunakan dalam obyek perancangan pendekatan yang nantinya
akan di gunkan antara lain sebagai berikut :
-

Pertandingan kerapan sapi akan dipimpin oleh (3) tiga orang juri, yang nantinya juri
tersebut berada di atas podium yang letaknya lebih tinggi dari posisi penonton yang
menyaksikan. Ruang dewan juri ini memiliki fungsi sebagai letaknya juri yang
mmenentukan hasil pertandingan.

Gambar 2.11. Ruang juri
Sumber : Survey lokasi, 2010

18
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

-

Ruang lintasan pulangnya sapi, ruang ini berada persis di sebelah kanan atau kiri dari
lintasan pacu, area ini berfungsi sebagai lintasan pasangan sapi yang telah
menyelesaikan pertandingan dan akan kembali kekandang, lintasan ini mempunyai
lebar lintasan ini berkisar antara 1,5 meter sampai dengan 2 meter.

Gambar 2.12. Ruang lintasan pulangnya sapi
Sumber : Survey lokasi, 2010

2.1.4. Analisa Hasil Studi
Setelah melakukan pengamatan dengan beberapa obyek studi kasus diatas dapat
ditarik beberapa kesimpulan diantaranya:
Bentukan massa dari Stadion Kerapan Sapi di Bangkalan ini mengunakan ornament –
ornament bangunan tradisional Madura, yang mana terlihat dari atap, warna detail dari
bangunan yang ditonjolkan atau ruang – ruang yang diangap penting untuk di tonjolkan,
seperti halnya area entrance dan loby hallnya. Namun desain dari Stadion ini masih kearah
naturalisme terlihat dari ruang – ruang yang sengaja didesain terbuka. Namun dilihat dari
segi fasilitasnya Stadion yang bertempat di jalan Seloran ini masih terlihat kurang
maksimal, terlihat dari lintasan pacuan, tribun penonton yang kurang mencakup penontn
dalam skala besar, dan fasilitas – fasilitas yang mendukung seperti area istirahat, ibadah,
dan area servicenya.

19
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Data penjelasan dari objek tersebut dapat diambil satu kesimpulan untuk design
perencanaan adalah sebagai berikut :
1. Tempatkan bangunan di lokasi yang memiliki jalur lalu lintas yang cukup
besar agar dalam pengoprasionalanya tidak susah, karena Stadion ini
memiliki aktivitas yang mencakup skala besar.
2. Akses menuju bangunan mudah.
3. Stadion Kerapan Sapi merupakan kategori bangunan umum (Public
Facility).

2. 2. Tinjauan Khusus
2. 2. 1. Lingkup Pelayanan
Proyek ini ditujukan bagi seluruh kalangan masyarakat secara umum dari semua
golongan dan usia tanpa batas agama, kelas sosial, kelas ekonomi, ataupun suku bangsa
tertentu. Namun, untuk sasaran pokok ditujukan kepada orang-orang yang berminat
menyaksikan atau menyukai acara kesenian tradisional Karapan Sapi.
Secara teknis proyek ini dikerjakan oleh para pekerja setempat dengan tetap
memenuhi peraturan-peraturan yang ada. Secara pendanaan, proyek ini adalah resmi milik
swasta. Kegiatan pemeliharaan dikelola oleh para pekerja yang bekerja di Stadion Kerapan
Sapi itu yang langsung ditunjuk oleh pimpinan Stadion tersebut.
Fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh proyek Stadion Karapan Sapi adalah :


Fasilitas pengunjung, fasilitas yang digunakan untuk menunjang Stadion Kerapan
Sapi ini seperti, took-toko, ruang pemandu, ruang penjaga, dan ruang yang
menunjang lainnya. Fasilitas ini dapat digunakan untuk menambah kenyamanan
bagi pengunjung.



Stadion Kerapan Sapi, merupakan fasilitas yang digunakan untuk menyaksikan
acara pacu sapi/Kerapan Sapi. Melalui sebuah ruang ruangan yang didesain khusus
sehingga pengunjung dapat menikmatinya dengan nyaman dan melihat acara
Kerapan Sapi berlangsung.



Fasilitas adminitrasi, fasilitas ini ditujukan untuk pekerja-pekerja yang bekerja di
Stadion Kerapan Sapi ini. Karena disini terdapat ruangan kerja dan ruangan rapat
yang secara khusus memang disediakan bagi karyawan Stadion Kerapan Sapi.



Fasilitas servis, fasilitas ini berisi ruangan-ruangan yang digunakan untuk

20
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

menunjang Stadion Kerapan Sapi nantinya.


Fasilitas parkir, fasilitas ini digunakan untuk memfasilitasi para pengunjung
maupun para pekerja untuk memarkirkan kendaraannya dengan aman.



Fasilitas galeri, fasilitas ini digunakan untuk melihat foto-foto pertandingan atau
tentang sejarah perkembangan kesenian adat Kerapan Sapi yang hanya ada di
Madura.

2.2.2. Aktivitas dan Kebutuhan Ruang
Sebagai pedoman analisa perhitungan dan kebutuhan ruang, perlu dilihat
aktivitas yang dilakukan oleh pengguna dan pengelola taman baca. Untuk pengguna
Stadion dibedakaan atas pengunjung, peserta dan pengelola. Berikut adalah uraian
aktivitas yang dilakukan oleh pengunjung, peserta dan pengelola Stadion Kerapan
Sapi beserta ruang yang dibutuhkan.

Personil

Aktivitas

Kebutuhan r uang

J enis Fasilitas

Pengunjung
Pengunjung

Parkir kendaraan

Tempat parkir

Fasilitas layanan

Datang ke lapangan

Stadion pacu

Fasilitas pengguna/
pertunjukan
(Fasilitas utama)

pacu
Menonton

Stadio