Renato Yudhantara D1409039

(1)

commit to user

Laporan Kuliah Kerja Media

PERAN DAN TUGAS VTR MAN DALAM PRODUKSI LENSA 44

DI ADI TV YOGYAKARTA

DisusunOleh :

Renato Yudhantara

D1409039

TUGAS AKHIR

Ditujukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya

D3 KomunikasiTerapan

PROGRAM D3 KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

commit to user

PERSETUJUAN

Tugas Akhir berjudul :

PERAN DANTUGAS VTR MAN DALAM PROGRAM ACARA LENSA 44 ADI TV YOGYAKARTA

Disusun Oleh : Nama : Renato Yudhantara NIM : D 1409038

Konsentrasi : Penyiaran

Disetujui untuk dipertahankan dihadapan panitia penguji Tugas Akhir Program DIII Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Surakarta,25 Juni 2012 Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Drs. A. Eko Setyanto, M.Si NIP : 195806171987021001


(3)

(4)

commit to user

MOTTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai ( dari sesuatu urusan ), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh ( urusan ) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”

(Qs. AL Insyirah : 6-8 )

“Sesungguhnya Allah Mencintai di antara kamu yang apabila melakukan sesuatu pekerjaan ia menekuninya”

(HR AL-Baihaqi )

“Saya selalu ingin menjadi orang yang berarti. Seandainya berhasil, maka itu

sebagian adalah karena saya cukup berani menerima cobaan selama perjalanan hidup ini, dan sebagian lagi karena banyak orang yang bermurah hati menolong saya”

(Althea Ginson )


(5)

commit to user

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan dengan rasa syukur ku pada Allah SWT dan ucapan terima kasihku yang tak terhingga kepada :

• Bapak dan Ibu tercinta, untuk doa, pengorbanan, kesabaran dan segala-galanya yang lebih dari sekedar berarti

• Kakaku dan saudara-saudaraku tercinta

• Teman-teman komunitas Nova Sonic yang banyak membantu suportnya

• Teman yang magang di ADI TV Yogyakarta

• Teman-teman BROADCAST 09 yang paling keren


(6)

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, serta doa restu dan dukungan dari berbagai pihak yang senantiasa menyertai penulis dalam melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) dengan baik, sampai dengan pembuatan Tugas Akhir. Hal ini telah menjadi program perkuliahan pada DIII Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Laporan ini mencakup segala bentuk kegiatan penulis di dalam melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) yang berisi Peran Dan Tugas VTRman dalam produksi Lensa 44 ADI TV YOGYAKARTA

Perencanaan dan penyusunan Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu atas segala bantuannya penulis mengucapkan terima kasih kepada :

a. Prof. Pawito, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

b. Drs. Aryanto Budhy, M.Si selaku Ketua jurusan Program DIII Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

c. Drs. Kandyawan selaku penguji Tugas Akhir

d. Drs. Surisno Satrio Utomo, M.Si selaku pembimbing Akademis e. Drs. A. Eko Styanto, M.Si selaku Pembimbing Tugas Akhir

f. Dr. Rangga Almahendra ST. M selaku Direktur Utama ADI TV Yogyakarta g. Mas anung Satria selaku Kordinator penyiaran yang selalu membantuku h. Bapak Ibu tercinta atas dukungan materiil dan spirituil

i. Kakaku dan saudara saudaraku yang selalu mendukungku, Mariana sahabatku tercinta

j. Mas syaiful, mas jembrek, mas lilik, mas suryono, mas anung yang selalu membikin suasana ceria saat mengikuti KKM di ADI TV


(7)

commit to user

k. Buat teman-teman di kontrakan neraka yang sangat membantu, wawuk si cacad yang selalu mensuportku, bogel, tegar. Ayok, kodok dan lainya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu

l. Teman-teman yang telah menjadi saudara di Broadcast 2009Kampus tercinta FISIP UNS

Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa laporan Kuliah Kerja Media (KKM) ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharap kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun untuk menyempurnakan laporan ini.

Surakarta, 25 Juni 2012

Penulis


(8)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Stasiun ADI TV merupakan setasiun televisi yang belum terlalu lama keberadaanya di Yogyakarta dan sudah mendapat tempat di hati masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya. Dengan adanya televise swasta ini merupakan jalan keluar yang tepat dan acara yang di tayangkan dianggap lebih menarik.

Hal ini di karenakan dalam penayanganya berorientasi kepada religius dan juga adat istiadat serta kebudayaan sekitar Yogyakarta dan tentunya dengan unsur yang modern dalam penyajianya.

Ini menjadi tantangan bagi ADI TV untuk menciptakan program baru yang lebih kreatif, inisiatif, dinamis dan variatif tanpa mengurangi unsure religius di dalamnya dengan dukungan–dukungan sarana - sarana yang memadai. Kini ADI TV telah mampu menciptakan berbagai acara yang menarik dan diminati oleh seluruh masyarakat yogyakarta dan sekitarnya, dengan tetap mempergunakan adat dan tradisi serta religious sebagai ciri khas dalam acara yang di produksi.

Inilah yang mendasari penulis memilih ADI TV Yogyakarta sebagai tempat melaksanakan Kuliah Kerja Media kurang lebih dua bulandalam Redaksi penyiarandan focus interesnya peran VTRman dalam proses produksi program acara LENSA 44.


(9)

Bagian penyiaran atau broadcasting merupakan ujung dari produksi materi siaran seperti program acara, iklan, dan sebagainya. MCR menjadi pusat kegiatan penyiaran, meliputi pengoperasian peralatan siaran televise dan hal-hal non-teknis sepert ipengaturan waktu tayang. Beberapa stasiun televise imenempatkan bagian penyiaran menjadi satu departemen tersendiri yang umum dikenal dengan Departement On Air Broadcast. Dalam departemen ini, terdapat bagian teknis (meliputi Master Control dan video tape recording (VTR) On Air), bagian non-teknis (meliputi traffic log dan presentasi). Seluruh materi siaran akan melalui MCR dan kemudian menuju perangkat uplink untuk ditransmisikan melalui satelit dan kestasiun relay.

Salah satu acara program acara di ADI TV Yogyakarta adalah LENSA 44. Acara ini menginformasikan berita yang terjadi di berbagai daerah wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Di siarkan setiap hari pada jam 01.00 WIB secara langsung 18.30 WIB dan 22,00 WIB secara tidak langsung dengan tujuan supaya masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya. Mengetahui berita dan informasi yang teraktual terjadi di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Program ini di tujukan untuk semua masyarakat Yogyakarta dan sekitanya, dari semua umur dan semua kalangan

B. Tujuan Kuliah Kerja Media


(10)

commit to user

1. Untuk melengkapi sebagai persyaratan dalam menyelesaikan kuliah dan mendapat sebutan sebagai AhliMadya (A,Md) jurusan Penyiaran di fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

2. Untuk menerapkan pengetahuan dan ketrampilan khususnya dibidang tugas VTR dalam produksi program acara yang telah diperoleh di bangku kuliah kedalam dunia kerja di ADI TV yogyakarta

3. Untuk mendapat tambahan pengetahuan dan ketrampilan di bidang VTR dalam proses produksi program acara dan penyiaran yang belum pernah di dapatkan semasa kuliah.

4. Untuk belajar lebih jauh tentang peran Penyiaran dalam produksi acara yang telah di buat oleh ADI TV yogyakarta, baik yang di siarkan secara langsung maupun tidak langsung.

5. Untuk menumbuhkan rasa disiplin, tanggung jawab dan kerjasama dengan rekan kerja pada saat proses produksi.


(11)

commit to user

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penyiaran Televisi

a. Pengertian Penyiaran Televisi

Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik perhatian bagi masyarakat karena di dalamnya terdapat unsur yang sangat luas dan hampir semua yang di butuhkan masyarakat atau pemirsanya ada di dalamnya, meliputi informasi berita, hiburan, life style dan lain lain. MTartin Essen (dalam Saktiyanti Jahja, 2006) menyebut bahwa era sekarang ini sebagai The Age of Television – Televisi telah menjadi kotak ajaib yang membius para penghuni gubuk-gubuk reyot masyarakat di dunia ketiga.Televisi memiliki keunggulan yang menyebabkan masyarakat harus terpaku 4 sampai 6 jam sehari didepan layer kaca, dan bahkan bagi anak-anak yang sering menonton televisi, memberikan dampak malas belajar. Sementara itu, sebanyak 53,4% mereka mengakui bahwa waktu belajarnya lebih sedikit dibandingkan dengan lama waktu menonton televisi.

Karena keunggulannya, masyarakat tak pernah mampu melepaskan diri dari hubungannya dengan media penyiaran.Hampir paruh waktu mereka habiskan untuk menonton program-program siaran televisi.Hal ini


(12)

commit to user

wajar karena program-program tersebut banyak menawarkan dan menyajikan acara-acara yang menarik dan variatif. Program yang menarik dan variatif ini memang merupakan salah satu kiat dari pengelola media untuk menarik perhatian konsumernya, di samping media sebagai alat bisnis hiburan yang sengaja mencari keuntungan

Bagian penyiaran atau broadcasting merupakan ujung dari produksi materi siaran seperti program acara, iklan, dan sebagainya.MCR menjadi pusat kegiatan penyiaran, meliputi pengoperasian peralatan siaran televisi dan hal-hal non-teknis seperti pengaturan waktu tayang. Beberapa stasiun televisi menempatkan bagian penyiaran menjadi satu departemen tersendiri yang umum dikenal dengan Departement On Air Broadcast. Dalam departemen ini, terdapat bagian teknis (meliputi Master Control dan video tape recording (VTR) On Air), bagian non-teknis (meliputi traffic log dan presentasi). Seluruh materi siaran akan melalui MCR dan kemudian menuju perangkat uplink untuk ditransmisikan melalui satelit dan ke stasiun relay di seluruh Indonesia1

b. Proses Penyiaran

Bagaimana proses penyiaran berlangsung, Pada prinsipnya sama dengan proses komunikasi. Proses komunikasi terjadi sejak ide itu diciptakan sampai dengan ide itu disebarluaskan. Terselenggaranya penyiaran ditentukan oleh tiga unsure yaitu studio, transmitter, dan pesawat penerima.Ketiga unsur ini kemudian disebut sebagai trilogy penyiaran.

1


(13)

1. Sistem studio pada umumnya terintegrasidari berbagai unit system seperti bagian audio (mixer system), video system (camera system) dan pencahayaan (lighting system) serta dilengkapi prasarana seni atau art sebagai unsure pendukung produksi khususnya untuk produksi audio visual.

Studio merupakan tempat produksi informasi sekaligus menyiarkan, yakni mengubah ide dan atau gagasan menjadi bentuk pesan baik gambar maupun suara yang bermakna melalui sebuah proses yang mekanistik yang memungkinkan gambar atau suara itu dikirimkan melalui transmitter untuk selanjutnya diterima oleh system antenna pada pesawat penerima (media receiver) guna dinikmati oleh khalayak dalam bentuk sajian acara.

Dalam produksi informasi, studio sebagai penyuplai program acara dibagi dalam dua kategori besar, yaitu2:

m. Live event, misalnya program musik, variety show, berita (news) dan lain sebagainya.

n. Recording Event, program acara yang direkam lebih dahulu baik program acara non-drama seperti musik, olah raga, dan news maupun program acara drama.

2 Tommy Suprapto, 2006, Ibid. Hlm 5


(14)

commit to user

2. Transmitter merupakan salah satu unsur dalam proses penyiaran yang berfungsi menghantarkan gambar dan suara dari studio berupa gelombang elektromagnetik yang membawa muatan informasi untuk dipancarkan atau disalurkan melalui kabel atau serat optic. Sistem pemancaran (transmisi) dapat dilakukan melalui system terrestrial (pancaran di atas tanah) dan system satelit (menggunakan jasa satelit komunikasi).

3. Pesawat penerima merupakan alat yang berfungsi mengubah gelombang elektromagnetik yang membawa muatan informasi berupa signal suara dan signal gambar proyeksi menjadi bentuk pesan yang dapat dinikmati. Pancaran gelombang elektromagnetik yang membawa muatan signal suara, yang dihasilkan oleh microphone dan signal gambar proyeksi, yang dihasilkan oleh system lensa dan kemudian diubah menjadi signal gambar di dalam tabung pengambil gambar (pick up tube) maka proses ini menghasilkan siaran televisi yang dapat dinikmati komunikan melalui pesawat televisi.

c. Stasiun Pemancar TV

Sebuah stasiun pemancar harus mempunyai kelengkapan alat dan tempat/ruang sebagai pendukung program acara yang sudah


(15)

dibuat.Kelengkapan studio sebuah stasiun siaran TV meliputi.

1. Ruang Studio Siaran.

Tempat penyiar / reporter menyiarkan informasi/berita.Ruangan ini memiliki meja dan kursi siar serta dekorasi ruang yang mendukung estetika, Sistem penerangan studio, mic jepit dan beberapa kamera TV studio. Ruangan ini juga bisa digunakan untuk shoting paket siaran studio yang lain seperti dialog dan sebagainya. Ruangan ini didesain kedap suara dan berdampingan dengan ruang pengendali dan dibatasi dengan kaca yang hanya bisa dilihat/tembus pandang dari ruang pengendali sehingga sutradara / producer bisa mengamati secara langsung jalannya rekaman /siaran.Untuk keperluan cromakey biasanya tersedia latar biru secara portable atau dibuat permanen.

2. Ruang Pengendali (control Room) Studio TV

Tempat produksi suatu acara bisa untuk Mixing paket siaran. Ruangan ini berfungsi sebagai ruang pengendali rekaman yang di dalamnya dilengkapi 3dengan peralatan studio seperti mixer video, TV monitor

setiap sumber audio visual satu monitor dan sebuah master monitor TV; Switcher Video, Switcher lampu, VTR, VCD/DVD player, Telecine (pada stasiun yang besar memiliki ruang tersendiri), komputer dan


(16)

commit to user

sound system untuk keperluan talk back dengan ruang siaran maupun sebagai sumber audio/musik. Ruang ini dekat dan bersebelahan dengan ruang studio rekaman dan dibatasi dengan kaca oneway yang hanya tembus pandang dari ruang pengendali ke ruang rekaman.

Pada stasiun penyiaran TV yang lengkap dan besar, terdapat fasilitas ruang studio siaran/rekaman lebih dari satu seperti studio 1, studio 2, studio 3 dan sebagainya.Di samping ruang siaran/rekaman indoor di dalam studio, stasiun siaran TV juga menyediakan studio alam untuk keperluan setting rekaman outdoor diluar studio. Biasanya terdiri dari sebuah taman yang indah banyak tanaman bunga, hutan buatan, bangunan bangunan tradisional dan sebagainya. Dalam pelaksanaan shoting di luar studio, diperlukan seting peralatan studio rekaman. Peralatan yang diperlukan antara lain beberapa kamera video, lampu, kabel-kabel, mixer/switcher, VTR/VCR, TV monitor, peralatan sound system, headphone, genset dan sebagainya.

3. Ruang Telecine.

Pada studio yang lengkap telecine diletakkan pada ruang tersendiri. Telecine adalah peralatan transfer audio visual dari film, slide menjadi video audio. Peralatan yang ada pada ruangan ini adalah proyektor film dari ukuran 8 mm, 16 mm, 35 mm, 70 mm. ukuran ini


(17)

disesuaikan dengan jenis ukuran film yang sudah standar ; Kamera Video untuk shoting proyeksi film sehingga menjadi gambar video; sound system dan sebagainya.

4. Ruang Produksi/editing program

Tempat memproduksi suatu paket acara setelah proses shoting selesai. Ruangan ini terdapat peralatan produksi analog atau peralatan produksi digital.Pada stasiun siaran TV yang besar ruang studio produksi analog dan digital dibuat terpisah/tersendiri. Proses produksi digital merupakan pengembangan proses analog dikarenakan perkembangan teknologi peralatan karena perkembangan di bidang elektronika. Sehingga studio produksi analog sudah tidak efektif lagi disamping bahan produksinya semakin langka dan mahal.Tetapi juga masih banyak yang memanfaatkan supaya peralatan yang sudah ada tidak terbuang begitu saja. Peralatan studio produksi program analog terdiri dari mixer/switcher video, sumber video seperti VTR, VCR, VCD/DVD player; VTR/VCR untuk perekaman master; TV monitor; mixer audio, sumber audio seperti mic, tape deck, equalizer, amplifier, PH, tape recorder, speaker, headpon dan sebagainya. Peralatan produksi program digital terdiri dari beberapa unit komputer yang sudah dihubungkan dalam satu jaringan (LAN). Satu unit komputer digunakan untuk editing, yang lain untuk disain animasi grafis dan yang lain lagi untuk


(18)

commit to user

keperluan capturing serta untuk menyimpan file-file program pendukung seperti musik, sound efek dan program yang sudah jadi. Di samping itu juga terdapat peralatan sumber video seperti VTR/VCR dari beberapa jenis, mixer video,sound system, mic, headpon, speaker, printer dan sebagainya.

5. Ruang Ganti /make up.

Ruang ini juga sangat diperlukan untuk membuat obyek tetap tampil menarik sesuai disain. Agar kualitas gambar yang dihasilkan tetap optimal dan menarik, maka obyek atau artis harus di make up dan selalu dijaga agar tidak memantulkan cahaya sewaktu dishoting akibat banyak berkeringat.

6. Ruang pemancar.

Adalah ruangan untuk menempatkan perangkat pemancar TV.Ruangan ini berisi cabin-cabin peralatan elektronik pemancar dan penerima sinyal frekuensi gelombang TV dengan maupun gelombang mikro dari dan ke satelit.Selanjutnya dipancarkan ke masyarakat melalui peralatan pemancar dan antena yang dipasang di tower yang berada di luar studio.


(19)

7. Ruang Properti

Tempat pembuatan sarana pendukung untuk seting tempat/ruang sehingga sesuai dengan situasi dan kondisi yang diharapkan oleh naskah produksi TV.Tempat ini digunakan untuk merancang dekorasi, pembuatan lukisan untuk background, pembuatan miniatur, maket dan sebagainya.4

8. Auditorium.

Ruangan ini digunakan untuk berbagai acara seperti panggung musik, kesenian atau budaya, lawak, talkshow interaktif dan acara-acara life lain yang akan melibatkan banyak artis maupun penonton/peserta. Peralatan yang dipasang di ruangan ini diantaranya sound sistem, genset, lampu spot dan tata lampu panggung, lcd monitor layar lebar, dan set peralatan rekaman video. Ruangan ini biasanya lantainya didesain bagian belakang lebih tinggi, agar penonton yang berada dibelakang bisa menyaksikan panggung dengan jelas tidak terhalang penonton di depannya.

9. Ruang Sidang/Rapat.

Ruangan ini digunakan untuk pertemuan, rapat koordinasi, diskusi dan sebagainya.Biasanya terdapat beberapa ruang jenis ini dengan ukuran

4


(20)

commit to user

yang bervariasi. Peralatan yang ada ditempat ini diantaranya meja, kursi, laptop, lcd proyektor, layer dan sound system. Seting tempat duduk dapat diatur berubahubah sesuai dengan selera/ menurut kebutuhan.

10.Ruang Discotique/Perpustakaan.

Ruangan ini sebagai tempat penyimpanan perangkat lunak seperti kaset video hasil shoting sebagai bank gambar, kaset / tape / CD hasil produksi program dan musik lagu,instrumental, sound efek dan sebagainya yang disusun rapi dengan penomeran khusus, sehingga memudahkan pencarian. Disamping software (perangkat lunak) juga untuk menyimpan arsip naskah5 program, buku-buku referensi dan

sebagainya. Ruangan ini dilengkapi dengan computer untuk keperluan administrasi dan juga disediakan hardware(perangkat keras) untuk memutar ulang program serta ruang baca.

11.Ruang Gudang / Peralatan.

Ruangan ini digunakan untuk menyimpan berbagai peralatan stasiun siaran TV dengan tujuan agar dapat diadministrasikan dengan baik. Peralatanperalatan tersebut diantaranya kamera, lampu, tripot, kabel-kabel TV monitor, mixer video, sound sistem dan peralatan lain yang tidak dipasang tetap. Peralatan ini biasa digunakan untuk shoting

5


(21)

outdoor.Apabila peralatan tersebut mau digunakan dapat dipinjam di gudang dengan mekanisme yang telah ditetapkan yaitu mengisi formulir peminjaman alat.Setelah selesai digunakan peralatan tersebut dikembalikan kepada petugas gudang.Oleh petugas gudang dicatat dan dicek apakah ada yang rusak atau dalam keadaan baik.Peralatan yang rusak dikirim kebagian perbaikan/bengkel.

12.Ruang Bengkel.

Ruangan ini digunakan oleh petugas perawatan dan perbaikan peralatan untuk menangani peralatan-peralatan yang rusak untuk diperbaiki.

13.Ruang Humas dan Marketing.

Ruangan ditempati oleh manager dan staf bagian humas dan pemasaran untuk merencanakan dan menjual program siaran kepada masyarakat pengusaha melalui pemasangan iklan.

14.Ruang Sekretariat.

Ruangan ini merupakan ruangan kantor yang ditempati oleh pimpinan dan staf sekretariat untuk melaksanakan kegiatan administrasi perusahaan penyiaran TV.


(22)

commit to user 15.Ruang Manager.

Merupakan ruangan kantor yang ditempati oleh para manager untuk melaksanakan tugasnya memanage perusahaan penyiaran TV6

d. Peralatan Studio TV dan Fungsinya

Dalam tahap memproduksi sebuah acara atau program, stasiun tv mempergunakan berbagai alat dan biasanya alat tersebut ada di dalam studio. Pada ruang studio siaran terdapat beberapa peralatan untuk memproduksi acara dan juga mempunyai peran dan fungsi

1. Kamera studio yang dilengkapi tripot dan dolly / craine.

Kamera berfungsi untuk menangkap gambar/visual dari obyek.Biasanya telah dilengkapi micropon untuk menangkap suara didepan kamera.Kamera juga dilengkapi dengan VCR untuk merekam gambar dan suara dari obyek.Tripot berfungsi sebagai penyangga kamera agar tidak goyang.Craine digunakan sebagai pengangkat kamera apabila diperlukan posisi dengan sudut 7pengambilan (engle) yang tinggi.Craine bisa digerakkan secara

elektric sehingga meringankan beban kamerawan. Di samping kamera yang dipasang tetap di studio biasanya juga terdapat beberapa kamera portable yang juga berfungsi untuk pengambilan gambar dan suara

6

Morissan,M.A. 2008, Ibid. Hlm 52 7


(23)

2. Lampu studio

Lampu studio yang dipasang tetap dan lampu portable yang dilengkapi dengan stand lampu.Lampu berfungsi untuk penerangan agar cahaya yang mengenai obyek mencukupi untuk memenuhi kebutuhan kamera, sehingga dapat

diperoleh gambar yang berkualitas/jelas.Lampu studio yang di pasang tetap pada plafon diatas arena shoting jumlahnya lebih dari 10 lampu dan arahnya diatur sehingga mengarah pada obyek.Pengaturan lampu dilakukan oleh seorang operator penata cahaya.Sedangkan lampu portabel yang dilengkapi tripot/stand digunakan bila dirasa intensitas cahayanya masih kurang.Setiap lampu biasanya memiliki daya 1000 -1500 watt.Semua lampu dihubungkan ke sumber listrik melalui switcher box dan switcher utama dengan menggunakan kabel listrik dan pengaman.

3. Switcher box lampu.

Terdiri dari kumpulan switch (skakelar) lampu yang masing-masing berfungsi untuk menyalakan dan mematikan lampu studio. Switcher box dihubungkan ke sumber listrik melalui panel sekering pengaman otomatis/MCB ke switcher utama jenis handle.


(24)

commit to user 4. TV monitor

Berfungsi sebagai display kamera untuk memonitor hasil pengambilan gambar setiap kamera sehingga bisa diketahui kualitasnya agar dipilih sutradara untuk direkam di master VTR. Oleh karena itu Setiap kamera dipasang satu monitor. Master VTR juga membutuhkan dipasang satu monitor untuk mengetahui gambar dari kamera mana yang sedang direkam di VTR.Pemilihan gambar dilaksanakan oleh switcherman dengan memilih menggunakan mixer Video yang telah dilengkapi dengan vasilitas switcer. Perpindahan gambar dari kamera satu ke kamera yang lain menggunakan mode wiper sehingga perpindahan atau transisi dari gambar tidak jumping dan halus. Transisi ada beberapa mode seperti super inpose, wip horisontal, vertikal, diagonal dan sebagainya

5. Mixer/Switcher video.

Digunakan untuk menerima masukan dari setiap kamera yang digunakan untuk shoting dan meneruskan ke VTR untuk direkam. Alat ini jjuga berfungsi untuk memilih gambar dari kamera mana yang akan direkam ke VTR. Dan efek-efek apa yang akan dipilih dan digunakan sebagai transisi perpindahan gambar dari kamera yang satu ke kamera yang lain oleh sitcherman atas perintah sutradara.8

8


(25)

6. VTR (video tape recorder) / VCR (video cassette recorder).

Digunakan untuk merekam gambar dan suara obyek yang dishoting.VTR  menerima masukan gambar dari mixer video dan masukan suara dari  mixer audio atau langsung dari micropone yang dipasang pada obyek  shoting. Keluaran dari VTR dihubungkan ke pesawat pemancar yang ada  diruang  pemancar  untuk  dipancarkan  sebagai  siaran  langsung  atau  direkam dulu pada pita magnetis, diedit dandijadikan dalam bentuk  kaset atau keping VCD/DVD program untuk siaran tunda/tidak langsung.

7. Sound system

Sound system yang terdiri dari mic, mixer audio, equalizer, amplifier, speaker, headpone, tape recorder/cassette recorder, piringan hitam, CD/DVD player dan sebagainya. Sound sistem digunakan untuk keperluan talk back komunikasi antara kamerawan dengan sutradara/pengarah dalam rangka koordinasi, pemberian instruksi oleh pengarah kepada kamerawan.Talkback juga disalurkan ke ruang-ruang lain seperti ruang telecine untuk koordinasi pemutaran film, slide dan sebagainya. Sound sistem juga berfungsi sebagai sumber suara utama dan pendukung program. Suara utama adalah suara obyek shoting dan suara pendukung adalah sebagai sumber suara untuk backsound musik, sound efex dan sebagainya.Microphone untuk menangkap suara dan diubah menjadi elektris dan disalurkan ke mixer audio.dari mixer disalurkan ke


(26)

commit to user

qualizer.Pada mixer dan equalizer suara bisa diolah nadanya sehingga kualitas suaranya baik.Selanjutnya keluarannya disalurkan ke amplifier untuk diperkuat dan keluaranya disalurkan ke tape recorder untuk direkam atau langsung ke Video Tape Recorder (VTR).

8. Telecine

Terdiri proyektor film 8 mm, 16 mm, 35 mm, 70 mm, screen, dan pengarah proyeksi, kamera video, tv monitor. Telecine berfungsi untuk mengubah dari bentuk film ke video sehingga dapat disiarkan ke masyarakat melalui pemancar TV

9. Komputer editing

Yaitu komputer yang berisi program aplikasi untuk keperluan editing program dan animasi seperti program pinacle studio, matrox, adob premiier dan sebagainya.Sebagai komputer editing video perlu memiliki memori yang besar demikian pula kapasitas hard disk yang besar pula untuk menyimpan data-data gambar yang cukup banyak. Biasanya terdapat beberapa komputer untuk keperluan editing video yaitu untuk animasi disain tampilan screen, caption dan karya grafis lainnya. Beberapa komputer tersebut dikoneksi pada satu jaringan untuk keperluan komunikasi data


(27)

B. Penyiaran Dalam Program Lensa 44 a. Peran VTRman Saat Produksi

Dalam siaran pada televisi, VTRman berperan besar saat berlangsungnya siaran karena itu merupakan ujung dari materi siaran dan siaran tersebet berlangsung diMaster Control Room (MCR) Televisi atau disebut juga ruang kendali siaran televisi merupakan ruangan yang berisikan perangkat teknis utama penyiaran dalam mengontrol segala proses siaran stasiun televisi. MCR menjadi pusat dari segala kegiatan produksi siaran yang ada di stasiun penyiaran televisi. MCR

sangat penting karena semua materi siaran baik acara secara langsung (live) maupun rekaman di studio, atau kejadian yang langsung dari suatu lokasi di luar studio melalui OB Van atau mobil siaran, harus melalui MCR terlebih dahulu, sebelum akhirnya dipancarkan ke satelit. Materi siaran berupa iklan, logo stasiun televisi, program-program acara, running text dan sebagainya, semuanya telah disiapkan di MCR untuk ditayangkan.9

Beberapa stasiun televisi menempatkan bagian penyiaran menjadi satu departemen tersendiri yang umum dikenal dengan Departement On Air Broadcast. Dalam departemen ini, terdapat bagian teknis (meliputi Master Control dan video tape recording (VTR) On Air), bagian non-teknis (meliputi traffic log dan presentasi). Seluruh materi siaran akan melalui MCR dan

9


(28)

commit to user

kemudian menuju perangkat uplink untuk ditransmisikan melalui satelit dan ke stasiun relay di daerah jangkauan.

b. Sistem MCR Televisi Broadcast

Setelah melalui tahap editing video yang berupa siaran taping dan juga langsung, MCR menjadi pusat pengaturan semua tayangan program dan iklan.MCR juga dapat dikatakan tempat pengontrolan keluar dan masuknya sumber.Terdapat tujuh bagian dalam sistem MCR Televisi Broadcast.

1. Video Tape Recording (VTR) Material Room

Bagian ini merupakan tempat penyedian materi-materi program siaran yang berbentuk tape atau kaset siap tayang seperti sinetron, program non-drama. VTR berfungsi merekam dan melihat rekaman pada proses produksi, dapat juga digunakan untuk meng-capture (mengubah rekaman dari kaset pita ke digital). Format yang digunakan, antara lain VHS, S-VHS, dan MiniDV.Kaset-kaset tersebut di barcode atau dikomputerisasikan sehingga terdapat pembagian segmen untuk sebuah program acara. Kemudian setelah dibagi, di input ke Flexicart atau mesin pemutar materi program. Misalnya suatu program sinetron akan tayang pada tanggal 7 November pukul 7 malam, dengan durasi 64 menit dan akan dibagi menjadi lima segmen untuk Running File program tersebut. Selain membagi segmen program, bagian VTR juga menyuplai keperluan


(29)

materi iklan. Apabila ada materi iklan yang tidak sesuai dengan format yang ada pada ruangan VTR, maka meteri kaset tersebut akan diubah menjadi materi yang siap tayang. Kebayakan stasiun televisi saat ini, sudah meminta perusahaan iklan yang ingin memasuki iklan, agar memasukkan format iklan yang sesuai.

2. Studio

Studio merupakan tempat untuk memproduksi dan menyuplai program-program stasiun televisi. Proses produksi di studio harus terkoneksi dengan 10MCR. Ketika program acara diproduksi di studio, MCR menjadi

penting untuk mengatur jalannya produksi. Video dan audio akan dikirim ke MCR. Produksi program di studio dapat secara live (langsung disiarkan ke pemirsa) misalnya program musik, olahraga, dan berita ataupun secara recording (program acara direkam terlebih dahulu atau dikenal dengan taping). Di dalam studio terdapat beberapa sistem yang terintegrasi yaitu audio (system mixer), video (system camera), pencahayaan (system lighting) dan seni (art design)

3. Siaran Langsung (Live Event)

Siaran langsung merupakan suatu proses produksi yang sesuai dengan kenyataan saat itu sehingga apa yang dilihat di televisi pemirsa


(30)

commit to user

merupakan gambaran nyata baik waktu maupun lokasi. Siaran langsung memiliki risiko kegagalan baik masalah teknis maupun operasional. Siaran langsung mempunyai slot waktu program yang sulit diprediksi ketepatan selesainya, sehingga seandainya acara langsung gagal, otomatis mengganggu runtutan acara berikutnya.

4. Presentasi

Presentasi merupakan pengendali utama sebuah siaran berlangsung. Bagian ini merupakan pengatur waktu baik kapan program acara on air (berupa live atau taping) maupun waktu iklan atau komersial akan ditayangkan[6]. Selain itu, bagian presentasi juga bertugas mengatur naik atau turunnya logo televisi, running text.Sistem presentasi memiliki main switcher atau switcher utama yang saling terhubung dengan computer control switcher dan computer control superimpossed.Switcher merupakan alat untuk memilih satu gambar dari berbagai sumber untuk disiarkan atau direkam. Untuk sumber lainnya seperti logo, running text, bumper, dan sebagainya juga akan masuk ke main switcher.

5. Master Control Console

Bagian ini sebagai pemantau alur sinyal audio dan video. Master control console sebagai penyangga utama penyelenggaraan siaran, membagi


(31)

sinyal input kebagian lain (studio, presentasi, transfer room), koordinasi utama saat siaran langsung.

6. Ruang Transfer (Transfer room)

Ruang transfer atau transfer room disebut juga sebagai bagian rekam atau recording. Bagian transfer memberikan input untuk materi siaran yang siap tayang. Bagian transfer dapat merekam materi live atau siaran tunda, merekam acara off air (hasil on air yang sudah ke masyarakat) guna keperluan saksi ke pemasang iklan (Broadcast On Air Whitness). Bagian transfer sebagai perekam materi acara yang belum berformat digital.11

7. Transmisi Up-link

Ruang transmisi merupakan bagian yang menyiarkan sinyal-sinyal audio dan video ke masyarakat. Bagian ini berhubungan dengan frekuensi, daya pancar transmitter, gelombang pemancar, converage area pancaran stasiun televisi, perizinan alokasi frekuensi dengan departemen perhubungan dan lain-lain. Dalam penyiaran televisi, transmisi sebagai pemancar gelombang elektromagnetik dengan dua tipe, yaitu pola penyiaran tatap muka langsung (line off sight) dan pola satelit uplink dan downlink. Line off sight menggunakan gelombang pendek

11


(32)

commit to user

(microwave) yang biasanya untuk keperluan stasiun relay dalam kota (TX Site). Satelit uplink dan downlink menggunakan media satelite repeater untuk keperluan televisi daerah (TX Relay)

o. Hubungan Master Control Room ke Pemancar

Program siaran yang siap ditayangkan ke pemirsa dari MCR disalurkan ke stasiun-stasiun pemancar pusat maupun relay.Penyaluran program siaran televisi dilakukan melalui transmission line, microwave, satellite.

1. Transmission line, menggunakan kabel koaksial atau serabut optik. Program dari MCR disalurkan ke pemancar dalam satu komplek dengan jarak yang dekat.

2. Microwave, menggunakan frekuensi radio gelombang mikro. Program dari MCR disalurkan ke pemancar dari lokasi yang berbeda dengan jarak yang cukup jauh. Transmisi microwave biasanya digunakan untuk live event dari lapangan ke studio, atau untuk backup dari studio ke stasiun relay terdekat.

3. Satellite, menggunakan frekuensi radio gelombang mikro. Program dari MCR disalurkan lokasi yang berbeda dengan jarak yang sangat jauh.


(33)

Satellite merupakan transmisi dari studio ke stasiun relay di seluruh Indonesia.12

p. SDM Pada Master Control Room

Dalam MCR (master Control Room) terdapat berbagai petugas yang biasa disebut crew. Crew tersebut saling berkaitan serta saling bekerja sama karena dalam suatu proses produksi crew tersebut mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-masing

1. Produser

Produser bertanggung jawab terhadap semua aktivitas pembuatan program. Untuk kebutuhan tertentu, terdapat sebuah komputer dengan system on line seperti New Q Pro yang terhubung langsung dengan teleprompter sehingga produser atau scripwritter dapat melakukan perubahan atau penambahan script yang muncul dan akan dibacakan oleh anchor. Sistem tersebut juga secara online dapat menghitung durasi per materi sehingga produser mendapat informasi yang akurat saat membatalkan (drop) atau menambah materi di dalam segmen agar sesuai dengan durasi dan kebutuhan.


(34)

commit to user 2. Program Director (PD)

Program director bertanggung jawab terhadap teknis pelaksanaan dan melakukan pemilihan gambar dan suara sesuai rundown

3. Pengoperasi Switcher (Switcherman)

Switcherman bertanggungjawab mengoperasikan mesin switcher.

4. Penata Aksara atau Character Generic (CG)

Penata aksara bertugas menampilkan teks berupa informasi seperti nama presenter, narasumber dan informasi lainnya.

5. Penata Suara (Audioman)

Penata Suara bertugas untuk memilih sumber suara yang akan dimunculkan. Suara atau audio tersebut berasal dari berbagai macam sumber, seperti : microphone di studio yang digunakan talent, peralatan musik, VTR, music player hingga audio yang disimpan di dalam komputer. 6. Pengoperasi VTR (VTRman)

Pengoperasi VTR bertugas memutar kaset video sesuai rundown dan melakukan perekaman.13

13


(35)

C. Siaran dalam Lensa 44

a. Prinsip Siaran Lensa 44

Prinsip berita Lensa 44 sebagaimana tercantum dalam Standar Program Siaran Sesuai Aturan KPI Nomor 3 Tahun 2007 dan Undang-Undang Penyiaran Tahun 2002 Sebagai Berikut :

1. Isi Siaran Wajib

Dalam program acara berita, terdapat isi siaran wajib sesuai dengan Standar Program Siaran di Indonesia. Isi program Acara berita harus berkaitan dengan:

a. penghormatan terhadap nilai-nilai Agama; b. norma kesopanan dan kesusilaan;

c. perlindungan anak-anak, remaja, dan perempuan;

d. pelarangan dan pembatasan adegan seks, kekerasan, dan sadisme; e. penggolongan program menurut usia khalayak

f. rasa hormat terhadap hak pribadi; g. penyiaran program dalam bahasa asing; h. ketepatan dan kenetralan program berita; i. siaran langsung


(36)

commit to user 2. Isi Siaran Yang Dilarang

Di samping itu juga, dalam program acara berita terdapat isi siaran yang dilarang sesuai dengan Standar Program Siaran :

a. Lembaga penyiaran dilarang menyajikan program dan isi siaran yang merendahkan suku, agama, ras dan antargolongan.

b. lembaga penyiaran dilarang menyiarkan program yang mengandung serangan, penghinaan atau pelecehan terhadap pandangan dan keyakinan keagamaan tertentu;

c. siaran agama harus menghargai etika hubungan antar agama;

d. kontroversi mengenai pandangan/paham dalam agama tertentu harus disajikan secara berimbang oleh lembaga penyiaran;

e. lembaga penyiaran tidak menyajikan program berisi penyebaran ajaran dari suatu sekte, kelompok atau praktek agama tertentu yang dinyatakan secara resmi oleh pihak

f. berwenang sebagai kelompok yang dilarang;

g. lembaga penyiaran tidak menyajikan program berisikan perbandingan antar agama;

h. Lembaga penyiaran tidak boleh menyajikan informasi tentang perpindahan agama seseorang atau sekelompok orang secara rinci dan berlebihan, terutama menyangkut alasan perpindahan agama.


(37)

b. Istilah Dalam Penulisan Naskah Berita Televisi

Istilah yang serimg digunakan dalam penulisan naskah berita televisi : ƒ VTR/VCR : video tape recorder/ video cassette recorder ƒ VTR/ VCR Start : pita video dijalankan atau diputar

ƒ Sound Up : suara dimunculkan

ƒ VTW : video type writer, alat untuk membuat teks di Layer

ƒ Chargen (CG) : character generator (sama dengan VTW) ƒ Sound Bite : cuplikan suara pembicara (narasumber) ƒ VO/ voice over : pengisian suara (narasi) pada video ƒ Cue : tanda,petunjuk,saat

ƒ SOT : Sound on tape. Suara yang terekam di pita

video

ƒ NATSOT : Natural SOT, sama dengan original sound/atom sound

ƒ ENG : Electronic News Gathering, liputan berita elektronik

ƒ Duration : masa siar14

14


(38)

commit to user

c. Sumber Berita

Sumber berita adalah asal mula terjadinya berita, yaitu peristiwa dan pendapat yang pantas diangkat menjadi berita (memiliki nilai berita) yang bersumber dari manusia, peristiwa dan realita.

Secara umum, sumber kejadian berita dapat dibagi menjadi dua :

1. Sumber kejadian berita yang direncanakan manusia. Yang dibedakan lagi menjadi 2, yaitu Sumber berita yang bersifat ceremonial (upacara) dan non-ceremonial (misalnya pertandingan olah raga, aksi demontrasi, perang dan sebagainya).

2. Sumber kejadian berita yang tidak direncanakan manusia. Yang meliputi kejadian-kejadian yang timbul diluar kekuasaan manusia, seperti bencana alam dan kecelakaan.

Wartawan atau reporter harus mencari berita kemanapun tujuannya, tidak bisa seorang reporter hanya duduk dan menunggu berita. Apabila seorang yang bekerja di stasiun televisi harus mengutamakan faktor kesegeraan dan aktual ditunjang visual yang up to date. Apabila jika seorang jurnalis televisi kehilangan satu moment penting, maka hal tersebut dapat meruntuhkan kredibilitas mereka secara cepat. Untuk menghindari kejadian tersebut maka jurnalis harus mengembangkan jaringan dengan semua unit-unit pelayanan darurat, seperti membangun jaringan dengan polisi, pemadam kebakaran, rumah sakit, penjaga pantai, pusat informasi cuaca, kontak pribadi dengan orang-orang yang bekerja pada lembaga pemerintahan, dan masih banyak lagi. Sebuah stasiun


(39)

televisi bisa mendapatkan berita yang akan disiarkan dari sumber-sumber berikut:

1. Nara sumber (pejabat, pakar, saksi mata, dan lain-lain) yang relevan. 2. Catatan harian redaksi.

3. Files/kliping dan kepustakaan.

4. Radio darurat (ORARI, kepolisian, dan lain-lain). 5. Politikus (anggota DPR, pimpinan partai).

6. Lembaga swadaya masyarakat (LSM). 7. Pihak oposisi.

8. Siaran langsung (reportase) radio dan televisi. 9. Pengumuman pemerintah.

10.Press release (humas). 11.Koresponden .

12.Kantor berita (cetak dan audiovisual).

13.Jaringan radio atau televise (BBC,CNN,NHK, ABC,NBC, dan lain-lain). 14.Media massa periodik lain dengan menyebutkan sumbernya.

15.Pertukaran materi berita dengan sumber lain. Misalnya, TVRI setiap hari melakukan pertukaran berita televisi melalui satelit dengan Broadcasters Asia-Pasifik (ABU) dan bahkan dengan Eurovision (Broadcaster Eropa). Tokoh masyarakat atau public figur15

15


(40)

commit to user

d. Deskripsi Lensa 44

Program Berita Lensa 44 di ADI TV Yogyakarta memiliki format acara berita 30 menit setiap penayanganya. Acara Lensa 44 ini menginformasikan berita yang terjadi di berbagai daerah Yogyakarta. Disiarkan setiap hari, langsung dari Studio 2 ADI TV Yogyakarta jam 13.00 WIB, dan secara taping pada jam 19.00 WIB. Acara ini di tujukan kepada seluruh kalangan atau golongan (ekonomi, bawah, menengah, atas) masyarakat Ygyakarta dan sekitarnya yang ingin mengetahui informasi berita yang terjadi di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya secara akurat serta aktual.


(41)

commit to user

BAB III

DESKRIPSI LEMBAGA

A. Sejarah ADI TV Yogyakarta

a. Berdirinya ADI TV Yogyakarta

Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi sosial Islam terbesar yang merupakan gerakan Islam, gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkardalam berbagai bidang kehidupan masyarakat, berkewajiban untuk membendung akses negatif tersebut, serta memberikan arahan yang jelas tentang bagaimana menghadapi persoalan hidup yang muncul di era informasi ini agar tetapberpegang teguh pada nilai-nilai Islam. Untuk itu, diperlukan suatu media yang secara efektif mampu mengimbangi dan menkonter media-media lain yang masih belum berpihak pada tujuan-tujuan luhur bangsa.Media tersebut adalah televisi.

Berdasar pemikiran di atas, Perserikatan Muhammadiyah melalui PWM DIY menggagas sebuah stasiun TV yang diberi nama PT Arah Dunia Televisi (ADiTV). ADiTV saat ini telah mendapat dukungan yang sangat besar dari berbagai lapisan masyarakat. Berdasarkan hasil evaluasi dengar pendapat (EDP) yangdilakukan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 16 april 2008, ADiTV terpilih sebagai pemohon yang dinyatakan layak untuk menyelenggarakan penyiaran di kanal 44 (Surat KPID DIY No: 11/Ijin/


(42)

commit to user

KPID/DIY/V/8) dari 5 pemohon, yang notabene 4 pemohon lainnya memiliki kekuatan modal/ financial yang besar.

Bagi Muhammadiyah, mengelola sebuah stasiun televisi bukanlah hal yang sama sekali baru. Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sebagai salah satu amal usaha Muhammadiyah telah mengelola tv kampus (TV UAD) sejak tahun 1996. TV UAD di akui sebagai tv kampus tertua di Indonesia. Meski belum melakukan kegiatan penyiaran secara luas karena kendala perijinan, TV UAD telah mempu memproduksi berbagai paket edukasi dan dokumentasi serta melakukan siaran-siaran dengan system CCTV untuk kepentingan universitas.

Komisaris utama ADiTV, Amin Rais mengatakan, modal awal stasiun tv sekitar Rp 20 juta, dan berharap bisa bersaing dengan lima stasiun tv lokal di Yogyakarta. Formatnya sendiri merupakan televisi berbasis pendidikan dan budaya lokal, dengan brand “Pencerahan bagi semua”.Pendirian TV ini merupakan hasil amanat Muktamar Muhammadiyah pada 1995 silam.Namun baru pada tahun 2008 rencana tersebut dapat terlaksana.Yogyakarta dipilih sebagai basis ADiTV, karena kota ini memiliki image dan tempat yang khusus bagi Indonesia sebagai daerah istimewa. Dengan atmosfir pendidikan dan budaya yang masih kental, televisi ini dipastikan akan berkembang dengan baik kedepannya.

ADiTV berada pada channel 44 UHF, berdasar keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika nomor 96/KEP/M. KOMINFO/3/2009 tertanggal 9 maret 2010 dan keputusan Komisi Penyiaran Indonesia nomor 151/IPP-UCS/LPS. DIY/KPI/04/2009 tertanggal 6 april 2009.


(43)

b. Dasar Pertimbangan Pendirian ADI TV Yogyakarta

1. Amanat Muktamar Muhammadiyah Banda Aceh tahun 1995 dan musyawarah pimpinan Muhammadiyah wilayah DIY tahun 2007 tentang rekomendasi pendirian TV swasta Muhammadiyah.

2. ADiTV berlokasi di Yogyakarta sebagai tanah kelahiran dan basis kegiatan serta pergerakan Muhammadiyah.

3. Yogyakarta adalah pusat kegiatan intelektualitas dan kebudayaan paling penting di Indonesia. Yogyakarta adalah jantung kegiatan politik dan sosial Indonesia.

4. Yogyakarta adalah ibu kota Republik Indonesia di zaman revolusi kemerdekaan.

5. Televisi merupakan perangkat komunikasi masa yang paling efektif di dunia sekarang ini.

6. Data dari BPS menunjukan berdasarkan survey tahun 1997 tentang aksebilitas penduduk Indonesia (berumur 10 tahun ke atas) terhadap media massa (radio, televisi dan surat kabar) secara persentase terdiri atas : akses ke televisi sebanyak 78, 22%. Akses ke radio 59, 17%. Akses ke surat kabar 22, 83%. Hal ini berarti bahwa akses televisi pada tahun 1997 menjangkau 160 juta penduduk.

7. Sebagai sebuah organisasi sosial yang berbasis pada pendidikan umat, khususnya umat Islam. Muhammadiyah merupakan organisasi sosial Islam terbesar dengan anggota lebih dari 30 juta. Organisasi ini memerlukan


(44)

commit to user

perangkat komunikasi massa seperti televisi yang bisa menyediakan fasilitas komunikasi diantara para anggota secara efektif.

8. Televisi bisa menggantikan komunikasi tatap muka secara tradisional yang selama berpuluh-puluh tahun dikembangkan oleh organisasi Muhammadiyah. Lewat televisi, komunikasi bisa dilakukan setiap saat dari hari ke hari selama 24 jam.

9. Sebagai organisasi yang berbasis pendidikan dan pelayanan sosial, Muhammadiyah mempunyai visi pengelolaan usaha yang jelas dan terbukti mampu mengembangkan berbagai macam amal usahanya secara baik, seperti sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit dan lainnya. Kenyataan ini akan mempermudah Muhammadiyah jika ingin mengembangkan usaha televisi. Dengan audience lebih dari 30 juta dengan anggota aktif yang loyal. Stasiun TV Muhammadiyah bisa dengan mudah dikembangkan di seluruh Indonesia karena memiliki 3 kunci sukses usaha bisnis televisi.

10.Sudah umum diketahui bahwa beberapa saluran televisi agama lain telah mulai dan dengan cepat berkembang.

11.Jika direncanakan dengan baik dan didukung oleh dedikasi dan profesionalisme yang tinggi, TV lokal Muhammadiyah siap menjadi sebuah stasiun televisi lokal yang tidak hanya mampu membuat program yang berkualitas baik, melainkan juga menjadi pusat pendidikan dan latihan manajemen serta training tenaga operasional yang pada waktunya dengan mudah bisa dikloning untuk membangun puluhan televisi lokal


(45)

Muhammadiyah di Indonesia. Dengan demikian penonton di Indonesia bisa disuguhi acara-acara yang tidak hanya berbeda dibandingkan dengan tv lokal yang sudah ada, namun juga memberi berkah kepada penontonnya.

c. Tujuan ADI TV Yogyakarta

1. Terwujudnya media televisi sebagai wadah ekspresi masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya dengan menekankan pada muatan hiburan, informasi,

pendidikan dan budaya.

2. Tersedianya ruang promosi dan komunikasi bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di kawasan Yogyakarta dan sekitarnya.

3. Tersajikannya tayangan televisi yang bisa menjadi tuntunan yang berbeda dengan televisi swasta nasional dalam rangka meningkatkan kecerdasan dan membangun budaya bangsa yang berbasis budaya lokal.

d. Visi Dan Misi ADI TV Yogyakarta

VISI ADITV menjadi stasiun televisi berbasis kreatif budaya lokal. MISI

1. Menayangkan program-program yang dikemas dalam bentuk acara hiburan, informasi, pendidikan dan budaya yang mampu meningkatkan potensi sumberdaya insani DIY dan sekitarnya sehingga dapat bersaing di tingkat global dengan menjunjung tinggi kepribadian bangsa.


(46)

commit to user

2. Menayangkan program acara yang mendorong berkembangnya sektor pendidikan, budaya, perekonomian dan wisata Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya.

3. Menjadi media komunikasi yang efektif antara pemerintah daerah dengan masyarakat dan diantara sesama warga masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya.

4. Berperan aktif menjaga dan mengembangkan citra Yogyakarta sebagai kota pendidikan.

5. Berperan aktif mewujudkan misi DIY “Hamemayu Hayuning Bawono”.

e. deskripsi Logo

(sumber: Company profile, 2008)

• Warna orange adalah warna yang mewakili warna emas, yang melambangkan kejayaan atau glory.

• Warna biru adalah warna langit, yang mewakili simbol kebesaran Allah SWT. Semua itu melambangkan bahwa setiap langkah ADiTV akan senantiasa bersama, dilindungi dan dinaungi oleh Allah Yang Maha Besar.


(47)

• Sedangkan symbol matahari di atas huruf “i”mewakili visi ADiTV, yaitu Pencerahan Bagi Semua.

f. Peta Jangkauan


(48)

commit to user

h. Jangkauan Siaran

1. DIY (Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo, Bantul, Gunung Kidul)

2. Klaten

3. Wonosobo

4. Solo

4. Sragen

5. Boyolali 6. Magelang

7. Temanggung 8. Purworejo 9. Wonogiri 10. Kutoarjo

11. Banjarnegara 12.Purbalingga


(49)

C. Program Acara ADI TV

1. Tanda mata ustadz cinta

Siaran : 1 bulan sekali Pukul : 16.30 -17.00 WIB Format : Dialog interaktif Pengisi : Ulama serta Tokoh

NO NAMA JABATAN

1 Dr. Rangga Almahendra ST. MM

Direktur Utama

2 Drs. Pudjatmo Driketur Operasional 3 Bambang Supriyadi S. Pd Direktur Teknik 4 R. Muhammad Ali S. S Direktur Program

5 Drg. Hanum Salsabiela Rais Direktur SDM / Keuangan 6 Drs. M. Safar Nasir, M. Si Direktur Marketing

7 M. Rosian Andreansyah, S. Pd Koordinator Teknik dan Tower 8 Citra Sari S. Pt Koordinator News

9 Atlantis Koordinator Produksi

10 Inco Hernandes Rendra Prasetya

Koordinator Editor

11 Dra. Rahayu Putraningsih Koordinator Marketing 12 Anung Satria Darmawan Koordinator Program


(50)

commit to user Karakteristik : Live

Sasaran : Umum

Deskripsi;

dialog interaktif membahas beragam permasalahan cinta remaja menurut aturan islami serta memberikan pencerahan kepada setiap pokok permasalahan yang menjadi tema, sehingga acara ini sangat bermanfaat bagi pemirsanya untuk kehidupan shari-hari terutama bagi kaum remaja.

2. Dokter menyapa;

Siaran : Setiap hari minggu Pukul : 19.30 -20.30 WIB Format : Dialog interaktif Pengisi : Nimo, syifa Karakteristik : Live Sasaran : Umum

Deskripsi :

dialog khusus yang membahas seputar masalah kesehatan serta informasi tentang teknologi terbaru di dunia kedokteran dalam menangani pasien, serta pemirsa dapat bertanya langsung dengan narasumber melalui pesawat telepon.


(51)

3. Galery;

Siaran : Setiap hari jumat Pukul : 21.00 -21.30 WIB Jumlah tayang: Setiap hari

Format : Hiburan Pengisi : Nur Hidayah Karakteristik : Taping Sasaran : Umum

Deskripsi;

program hiburan seputar informasi, hobi mode serta kisah beragam aspek wirausaha, yang memberi wawasan serta memberi motivasi bagi pemirsanya agar lebih kreatif

4. Tembang–tembung;

Siaran : Setiap Sabtu

Pukul : 20.30 -22.00 WIB Jumlah tayang: Setiap hari

Format : Pagelaran musik Pengisi : Suryono

Karakteristik : Live Sasaran : Umum


(52)

commit to user Deskripsi :

program hiburan yang menyajikan beragam music khas jawa melalui pemilihan pemirsa, pemirsa dapat memilih secara langsung lagu yang ingin di didengar serta di lihat dan di nyanyikan secara langsung oleh bintang tamu.

5. Mocopat syafa’at bersama caknun;

Siaran : Setiap hari Kamis Pukul : 19.30 -22.00 WIB Format : outdor

Pengisi : Cak nun

Karakteristik : Taping Sasaran : Umum

Deskripsi;

program tausiyah yang membahsa beragam tema yang meliputi khasanah kehidupan beragama serta aspek politik di sajikan secara menarik.

6. Dialog khusus;

Siaran : Setiap hari Selasa

Pukul : 20.00 -21.00 WIB Format : Dialog interaktif


(53)

Pengisi : Syifa Karakteristik : Live Sasaran : Umum

Deskripsi:

Dialog interaktif membhas beragam permasalahan agama, sosial, politik dan budaya serta pemirsa dapat bertanya serta berpartisipasi langsung baik pemirsa yang sedang di rumah maupun pemirsa yang berada di studio.

7. Seni dan budaya;

Siaran : Minggu

Pukul : 16.30 -17.00 WIB Format : Hiburan Dan Edukatif Pengisi : Nur Hidayah

Karakteristik : Taping Sasaran : Umum

Deskripsi;

program dengan beragam kesenian dan budaya tradisional yang teramu dalam tarian, musik, drama panggung, profile dan lain sebagainya.


(54)

commit to user

8. Nurani;

Siaran : Tidak Pasti Pukul : 16.00 – 16.30 Format :

Pengisi : Riska Indriyana Karakteristik : Taping

Sasaran : Umum

Deskripsi;

program acara menampilkan sebuah kesabaran serta ketabahan manusia dalam menjalani berbagai cobaan hingga akhirnya memperolrh kesuksesan hidup.

9. Dari hati kehati;

Siaran : minggu

Pukul : 16.30 -17.00 WIB Format : dialog interaktif Pengisi : Lely


(55)

Deskripsi;

dialog interaktif membahas berbagai permasalahan kehidupan sehari-hari dengan tema yang berbeda-beda

10.Sinema nusantara;

Siaran : Rabu

Pukul : 19.0 -20.00 WIB Jumlah tayang: Setiap hari Format : Hiburan

Sasaran : Umum

Deskripsi;

film yang mengangkat kisah-kisah nyata yang terjadi dikehidupan, memberi pesan moral yang mendalam sebagai teladan kehidupan

11.Lensa 44;

Siaran : Setiap hari (daily) Pukul : 13.00-13.30 Jumlah tayang: Setiap hari Format : News

Pengisi : Berita-berita aktual di DIY dsk. Karakteristik : Live


(56)

commit to user Sasaran : Umum

Deskripsi;

program berita yang menyediakan informasi seputar daerah DIY dan sekitarnya secara update dan terpercaya.

12.Pelangi anak;

Siaran : Minggu

Pukul : 15.00 -15.30 WIB Format : Hiburan dan Edukatif Pengisi : Rara

Karakteristik : Taping Sasaran : Anak-anak

Deskripsi

animasi kartun yang berisi hiburan dan informasi ilmu pengetahuan untuk anak bangsa

13.Sinema anak;

Siaran : Setiap Hari

Pukul : 13.30 -14.00 WIB Format : Hiburan


(57)

Karakteristik : Taping Sasaran : Anak-anak

Deskripsi:

animasikartun yang berisi hiburan dan pesan-pesan moral untuk anak bangsa dalam membela kebenaran

14.Lentera kehidupan;

Siaran : kamis dan rabu

Pukul : 16.30 -17.00 WIB Karakteristik :Taping

Sasaran : Umum

Deskripsi;

program acara menampilkan sebuah renungan dalam mengarungi kerasnya kehidupan dilengkapi kajian-kajian yang dapat menambah wawasan serta iman

15.Cahaya rabbani

Siaran : Jumat

Pukul : 19.30 -20.00 WIB Jumlah tayang: Setiap hari


(58)

commit to user Pengisi : Para Ulama

Karakteristik : Taping

Sasaran : Umum

Deskripsi

kajian tausyah membahas berbagai hukum islam maupun permasalahan kehidupan yang disampaikan secara terperinci oleh berbagai pakar dibidangnya

16.Muratal al-quran;

Siaran : Setiap hari sebelum Adzan Sholat

Format : Pencerahan Pengisi : Ulama Karakteristik : Taping Sasaran : Umum

Deskripsi;

program yang menyajikan alunan ayat suci al-Qur’an seusai adzan sebagai pengantar ibadah sholat

17.Tasbih;


(59)

Pukul : 17.00-17.30 WIB Pengisi : Imron Nasri Karakteristik : Taping Sasaran : Umum

Deskripsi;

perjalanan menuju pada tempat-tempat bersejarah berlandaskan sejarah perjuangan umat islam masa lalu dalam menyebarkan agama islam

18.Kultum

Siaran : Setiap hari Pukul : 17.30 -18.00 WIB Format : News

Pengisi : Para ulama Karakteristik : Taping Sasaran : Umum

Deskripsi;

sebuah kajian tausyah singkat berbagai tema yang ditampilkan para alim ulama maupun cendekiawan muslim


(60)

commit to user

19.Napaktilas

Siaran : Setiap hari minggu Pukul : 15.30 -14.00 WIB Format : Petualngan

Pengisi : AdeC Karakteristik : Taping Sasaran : Umum

Deskripsi;

perjalanan menjelajahi wilayah nusantara dimulai dari tempat-tempat bersejarah, pariwisata dan aspek seni dan budaya serta beragam makanan khasnya.

20.Bedah Buku

Siaran : Setiap hari Selasa Pukul : 19.30 -20.00 WIB Jumlah tayang: Setiap hari

Format : Dialog Interaktif Pengisi : imron nasri Karakteristik : Taping Sasaran : Umum


(61)

Deskripsi

sebuah program yang menayangkan pembedahan isi suatu buku yang masih baru, dengan tujuan mengetahui isi buku tersebut.


(62)

commit to user

BAB IV

PELAKSANAAN MAGANG

A. LAPORAN PERIODIK

Penulis melakukan Kuliah Kerja Media (KKM) dari tanggal 05 maret sampai dengan tanggal 05 mei 2012 di ADI TV Yogyakarta di bagian Penyiaran.

Kegiatan pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM) dapat di uraikan dan di jelaskan sebagai berikut:

1. Minggu I (tanggal 05 Maret 2012 - 10 Maret 2012)

Kegiatan atau tugas penulis pada minggu pertama melaksanakan magang adalah melakukan orientasi dan pengenalan kondisi dan Divisi di ADI TV Yogyakarta. Disini penulis dikenalkan Divisi – divisi yang terdapat di ADI TV meliputi Divisi Penyiaran, Divisi Produksi dan Divisi News. Dan disini penulis dimasukan ke Divisi Penyiaran, dan di hari berikutnya penulis dikenalkan dan diajarkan pada alat – alat yang ada pada MCR (master room controle) meliputi mixer , dejays video dan lain-lain

2. Minggu II (tanggal 12 Maret 2012 - 16 Maret 2012)

Kegiatan atau tugas penulis pada minggu kedua dalam pelaksanaan magang adalah melakukan praktek VTR (video tape recoeding). Disini penulis diajarkan


(63)

pengoprasian alat VTR yaitu djays video, pengoprasian mixer audio serta menyusun rundown acara siaran. Dan mulai melaksanakan dan menjadi VTR man pada program acara Lensa 44 serta Program Dokter Menyapa.

3. Minggu III (tanggal 18 Maret 2012 – 24 Maret 2012)

Kegiatan atau penulis pada minggu ketiga dalam pelaksanaan magang yaitu melakukan pekerjaan menjadi VTR man, yaitu crew yang bertugas mengoprasikan mesin VTR dan menyusun rundown acara mulai dari awal siaran sampai siaran pada ADI TV berakhir. Disini penulis diajarkan cara menyusun rundown pada program-program acara, menyusun iklan yang sesuai dengan media plan, memasukan file atau video taping pada VTR sesuai jadwal siaran dan baik siaran langsung maupun tidak langsung., biasanya penulis didampingi seorangVTR man sebagai pembimbing.

4. Minggu IV (tanggal 27 Maret 2012 – 31 Maret 2012)

Kegiatan atau penulis pada minggu keempat dalam pelaksanaan magang yaitu melakukan pekerjaan menjadi VTR man, yaitu crew yang bertugas mengoprasikan mesin VTR dan menyusun rundown acara mulai dari awal siaran sampai siaran pada ADI TV berakhir. Disini penulis diajarkan cara menyusun rundown pada program-program acara, menyusun iklan yang sesuai dengan media plan, memasukan file atau video taping pada VTR sesuai jadwal siaran dan baik siaran langsung maupun tidak langsung., dan masih di damping oleh pembimbing atau VTR man.


(64)

commit to user

5. Minggu V (tanggal 03 April 2012 – 07 April 2012)

Kegiatan atau penulis pada minggu kelima dalam pelaksanaan magang yaitu melakukan pekerjaan menjadi VTR man, yaitu crew yang bertugas mengoprasikan mesin VTR dan menyusun rundown acara mulai dari awal siaran sampai siaran pada ADI TV berakhir. Disini penulis diajarkan cara menyusun rundown pada program-program acara, menyusun iklan yang sesuai dengan media plan, memasukan file atau video taping pada VTR sesuai jadwal siaran dan baik siaran langsung maupun tidak langsungdan menjadi VTR man pada berbagai program Live seperti Dokter Menyapa, Lensa 44, Tamu Istimewa dan lain-lain.

6 . Minggu VI - (tanggal 09 April 2012 – 05 Mei 2012)

Kegiatan atau penulis pada minggu keenam dalam pelaksanaan magang yaitu melakukan pekerjaan menjadi VTR man, yaitu crew yang bertugas mengoprasikan mesin VTR dan menyusun rundown acara mulai dari awal siaran sampai siaran pada ADI TV berakhir. Disini penulis diajarkan cara menyusun rundown pada program-program acara, menyusun iklan yang sesuai dengan media plan, memasukan file atau video taping pada VTR sesuai jadwal siaran dan baik siaran langsung maupun tidak langsungdan menjadi VTR man pada berbagai program Live seperti Dokter Menyapa, Lensa 44, Tamu Istimewa dan lain-lain.


(65)

7. Minggu VII - (tanggal 15 April 2012 – 19 April 2012)

Kegiatan atau penulis pada minggu ketujuh dalam pelaksanaan magang yaitu melakukan pekerjaan menjadi VTR man, yaitu crew yang bertugas mengoprasikan mesin VTR dan menyusun rundown acara mulai dari awal siaran sampai siaran pada ADI TV berakhir. Disini penulis diajarkan cara menyusun rundown pada program-program acara, menyusun iklan yang sesuai dengan media plan, memasukan file atau video taping pada VTR sesuai jadwal siaran dan baik siaran langsung maupun tidak langsungdan menjadi VTR man pada berbagai program Live seperti Dokter Menyapa, Lensa 44, Tamu Istimewa dan lain-lain.

8. Minggu VIII - (tanggal 21 April 2012 – 25 April 2012)

Kegiatan atau penulis pada minggu kedelapan dalam pelaksanaan magang yaitu melakukan pekerjaan menjadi VTR man, yaitu crew yang bertugas mengoprasikan mesin VTR dan menyusun rundown acara mulai dari awal siaran sampai siaran pada ADI TV berakhir. Disini penulis diajarkan cara menyusun rundown pada program-program acara, menyusun iklan yang sesuai dengan media plan, memasukan file atau video taping pada VTR sesuai jadwal siaran dan baik siaran langsung maupun tidak langsungdan menjadi VTR man pada berbagai program Live seperti Dokter Menyapa, Lensa 44, Tamu Istimewa dan lain-lain.


(66)

commit to user

9. Minggu IX - (tanggal 28 April 2012 – 05 Mei 2012)

Kegiatan atau penulis pada minggu kesembilan dalam pelaksanaan magang yaitu melakukan pekerjaan menjadi VTR man, yaitu crew yang bertugas mengoprasikan mesin VTR dan menyusun rundown acara mulai dari awal siaran sampai siaran pada ADI TV berakhir. Disini penulis diajarkan cara menyusun rundown pada program-program acara, menyusun iklan yang sesuai dengan media plan, memasukan file atau video taping pada VTR sesuai jadwal siaran dan baik siaran langsung maupun tidak langsungdan menjadi VTR man pada berbagai program Live seperti Dokter Menyapa, Lensa 44, Tamu Istimewa dan lain-lain.

B. DESKIPSI PROGRAM ACARA LENSA 44 a. Spesifikasi Acara

Dalam Kuliah Kerja Media (KKM) ini, kosentrasi program acara yang penulis ambil adalah Peran penyiaran dan VTRman Dalam Program Berita Lensa 44 di ADI TV Yogyakarta yang memiliki format acara berita 30 menit setiap penayanganya. Acara Lensa 44 ini menginformasikan berita yang terjadi di berbagai daerahYogyakarta. Disiarkan setiap hari, langsung dari Studio 2 ADI TV Yogyakarta. Acara ini di tujukan kepada seluruh kalangan atau golongan (ekonomi, bawah, menengah, atas) masyarakat Ygyakarta dan sekitarnya yang ingin mengetahui informasi berita yang terjadi di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.


(67)

C. PERAN VTRman DALAM PROSES PRODUKSI LENSA 44

Dari hasil pengalaman penulis selama kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM), tahapan produksi berita di ADI TV Yogyakarta sebagai berikut:

1. Perencanaan

Perencanaan yang matang sangat penting dilakukan sebagai acuan atau panduan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu perencanaan dimaksudkan sebagai alat koordinasi dan pengawasan. Dengan demikian diharapkan dapat seoptimal mungkin.

Semua rencana kerja produksi yang telah disusun penting untuk diinformasikan secara lengkap kepada crew. Hal ini untuk menghindari adanya overlapping antar crew maupun miss communication. Tahap perencanaan dimulai dengan penentuan materi berita. Kemudian dilakukan perencanaan liputan yang menyangkut masalah kerabat kerjanya, peralatan, transportasi, biaya perjalanan, dsb.

Orang yang bertanggung jawab dalam menentukan materi liputan dan pembagian tugas reporter yang akan meliput materi berita adalah Kasi Produksi Berita. Sedangkan yang bertugas membagi jadwal tugas kamera, penentuan peralatan liputan, serta transportasi adalah coordinator peralatan.

Berita yang direncanakan dapat bersumber dari:

1. Berita Hunting: sumber berita yang diperoleh dari pengamatan di lapangan, biasanya dari isu berkembang di masyarakat maupun kalender event.


(68)

commit to user

2. Press Release dari suatu lembaga/perusahaan 3. Konferensi pers

4. Hasil monitoring media lain, sumber berita yang diperoleh dari surat kabar, radio, bulletin, kantor berita dalam maupun luar negeri

5. Informasi pihak lain, sumber berita diperoleh dari masyarakat umum maupun orang-orang penting

6. Dokumentasi

7. Berita Inisiatif, sumber berita diperoleh dari apa saja yang didengar, diamati dan dialami (tanpa adanya perencanaan terlebih dahulu/mendadak.

Kasi Produksi Berita selanjutnya menentukan reporter yang akan ditugaskan untuk meliput berita tersebut. Demikian halnya dengan koordinator peralatan yang juga kamerawan, sopir, serta peralatan yang akan digunakan untuk liputan. Dalam sehari jumlah liputan rata-rata sebanyak sepuluh liputan. Penentuan reporter dan kamerawan berdasarkan matrik (urutan), pembagian ini berputar secara terus-menerus. Selain reporter dan kamerawan yang telah ditugaskan untuk meliput berita di lapangan, juga terdapat Kontributor berita. Tugas Kontributor berita Bertugas mencari berita berkategori kejadian luar biasa (KLB), misalnya peristiwa tak direncanakan, bencana, musibah, atau luar biasa karena keunikannya (unusual) serta berita human interest. Kontributor berfungsi sebagai bagian dari upaya ADI TV untuk pemerataan informasi diYogyakarta, berita non kejadian luar biasa (KLB) yang diliput harus seijin dewan redaksi ADI TV dan tanpa ada gambar pejabat atau acara


(69)

ceremonial. Disamping itu , Kontributor berita jaga dapat memberikan masukan kepada dewan redaksi tentang kejadian penting di daerah.

Daftar liputan dan kerabat kerja yang bertugas selanjutnya diajukan kepada Kepala Bidang Berita untuk mendapatkan persetujuan. Setelah mendapat pengesahan dari Kepala Bidang Berita, maka daftar liputan ini ditempelkan di ruang redaksi.

2. Peliputan

Liputan berita merupakan tindak lanjut atas pelaksanaan dari perencanaan. Dalam hal ini yang berperan penting adalah reporter dan kamerawan. Reporter dituntut unutuk mengumpulkan kebenaran informasi di lapangan untuk disampaikan ke audience. Kamerawan mendampingi reporter dalam mencari visual yang nantinya akan digunakan sebagai pendukung naskah berita. Tahap peliputan membutuhkan kerjasama yang solid dan saling mendukung atas kerabat kerja peliputan itu sendiri.

Reporter dan Kamerawan sebelum melakukan liputan harus melakukan persiapan terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan agar menghasilkan materi berita yang berkualitas. Persiapan yang dilakukan antara lain:

1. Mempelajari materi yang akan diliput

2. Mengumpulkan data/fakta/referansi yang terkait dengan permasalahan yang akan diliput

3. Mempermudah untuk mencari dan menghubungi narasumber yang berkompeten dengan materi liputan


(70)

commit to user

Kemudian team liputan akan mencari berita berupa liputan wawancara dengan narasumber dan liputan gambar. Reporter melakukan wawancara terlebih dahulu dengan narasumber tanpa direkam oleh kamerawan. Biasanya reporter hanya akan menulis point-point penting dari wawancara dengan narasumber. Sedangkan kamerawan melakukan tugasnya merekam gambar di tempat peliputan tersebut yang kiranya menunjang materi berita. Setelah semua selesai, tahap berikutnya adalah perekaman keterangan atau pernyataan narasumber yang dinilai penting dan akan dijadikan insert nantinya.

Setelah mendapatkan data-data dari fakta dan opini yang tepat dari sebuah berita, team liputan kembali menuju kantor stasiun televisi dan mulai mengolah berita.

3. Penulisan naskah berita

Dalam proses penulisan naskah berita, diperlukan adanya koordinasi yang baik antara reporter dan redaktur. Setelah reporter memperoleh data-data, kemudian reporter membuat berita mentah yaitu masih dalam proses dan ditulis sendiri oleh reporter sebelum diserahkan ke redaktur dan Editor In Chief (EIC) untuk diedit.

Setelah EIC selesai mengedit naskah berita, selanjutnya menyusun dan mengurutkan berita berdasarkan bobot dari suatu berita.


(71)

4. Editing

Proses selanjutnya adalah editing, dalam proses ini editor menyusun gambar berdasarkan naskah yang sudah jadi dan telah disetujui EIC. Biasanya reporter dapat menemani editor untuk memudahkan pemilihan gambar agar sesuai dengan naskah yang telah dibuat. Sebenarnya, penyunting gambar dapat bekerja sendiri tanpa didampingi reporter. Alasanya, penyuntig gambar sudah mendapatkan catatan dari reporter sebagai prosedur tentang berapa durasi yang harus dibuat dan gambar-gambar apa saja yang harus dipilih. Namun demikian reporter tidak puas dengan gambar yang telah dipilih penyunting gambar, selain itu perlunya reporter mendapingi penyuntung gambar adalah terutema penentuan Soundbite. Soundbite mana saja yang akan digunakan sebagai cuplikan hasil wawancara yang direkam dalam liputan. Setelah penyuntingan gambar selesai baru proses Dubbing.

5. Dubbing

Dubbing adalah proses pengisian suara. Setelah panyuntingan gambar selesai, selanjutnya melakukan pengisian suara untuk berita, di dalam produksi berita untuk acara Jawa Timur Dalam Berita dilakukan seorang Dubber. Proses pengisiaan suara dilakukan dengan membaca naskah yang telah dibuat reporter. Biasanya durasi suara berkisar antara 1 sampai 3 menit untuk 1 buah berita.


(72)

commit to user

6. Sinkronisasi

Setelah pengisian suara selesai kemudian baru menyatukan antara gambar yang telah disunting dengan suara. Cara ini dilakukan agar gambar dengan suara bisa sinkron.

Setelah gambar dan Suara disatukan, kemudian penyunting gambar merekam Berita tersebut ke dalam kaset, biasanya kaset yang digunakan VHS. Cara ini dilakukan agar mempermudah dalam penayangan berita tersebut.

7. Penyiaran atau On Air

Menjadi penentu berhasil atau tidaknya seluruh rangkaian pekerjaan yang dilakukan oleh kerabat kerja. Terkadang tidak semua berita yang telah direncanakan sebelumnya ditayangkan. Hal ini biasa disebut dengan istilah Drop, yaitu batalnya penayangan item berita. Penyebab drop-nya sebuah berita bermacam-macam, misalnya terlalu banyak item berita sehingga durasi acara kurang mencukupi atau bisa juga dikarenakan kegagalan editing. Rata-rata jumlah item berita yang ditayangkan adalah sebanyak 8-12, dalam durasi 30 menit. Jika dalam sehari jumlah berita melebihi durasi acara, maka stok berita tersebut disimpan dan ditayangkan di kemudian harinya. Biasanya berupa berita ringan, mengingat kurangnya mementingkan keaktualitasan berita.

Penyiaran berita memerlukan ketepatan waktu, penampilan pembaca berita, sinkronisasi antara audio dan visual. Sesuai dengan berita yang disiarkan, dilakukan analisa kembali terhadap semua aspek berita yang telah ditayangkan


(73)

Skema Tahap Produksi Lensa 44

( sumber : Company ADI TV YOGYAKARTA )

D. Proses Berita Ke MCR (Master Control Room)

Master Control Room saling berhubungan dan berkaitan satu sama lain meliputi master console, mixer vtr dan lain sebagainya. MCR merupakan pusat siaran, karena tahap akhir siaran berada pada MCR dan peran VTR man sangat penting saat berlangsungya proses siaran baik langsung maupun tidak langsung.

RENCANA

ON AIR LIPUTAN

REPORTER Membuat Naskah

KAMERAMAN

REDAKTUR Edit Naskah

EDITOR GAMBAR

DUBBING


(74)

commit to user

Proses berita masuk untuk di tayangkan kepada pemirsa, seetelah berita selesai di edit Tahap berikutnya, file berita yang sudah jadi ditransfer ke komputer server untuk dimasukan ke VTR (Video Tape Recording) Material Room. Bagian ini merupakan tempat penyedian materi-materi program siaran yang berbentuk tape atau kaset siap tayang seperti sinetron, program non-drama. VTR berfungsi merekam dan melihat rekaman pada proses produksi, dapat juga digunakan untuk meng-capture (mengubah rekaman dari kaset pita ke digital). Format yang digunakan, antara lain VHS, S-VHS, dan MiniDV. Kaset-kaset tersebut di barcode atau dikomputerisasikan sehingga terdapat pembagian segmen untuk sebuah program acara. Kemudian setelah dibagi, di input ke Flexicart atau mesin pemutar materi program Misalnya suatu program sinetron akan tayang pada tanggal 7 November pukul 7 malam, dengan durasi 64 menit dan akan dibagi menjadi lima segmen untuk Running File program tersebut. Selain membagi segmen program, bagian VTR juga menyuplai keperluan materi iklan. Apabila ada materi iklan yang tidak sesuai dengan format yang ada pada ruangan VTR, maka meteri kaset tersebut akan diubah menjadi materi yang siap tayang. Kebayakan stasiun televisi saat ini, sudah meminta perusahaan iklan yang ingin memasuki iklan, agar memasukkan format iklan yang sesuai.

Setelah itu VTR man menyusun file berupa berita, iklan dan klip musik serta tayangan lain sesuai rundown dan arahan dari Produser. Dalam Program acara Lensa 44 di bagi dalam 3 segmen dan mempunyai dua kali penayangan iklan dalam program tersebut, yaitu segmen 1 dan segmen 2.


(75)

a. On Air Lensa 44

Proses On air Lensa 44, penyiar berada dalam studio untuk membawakan materi berita-berita dengan arahan Program Director yang berada dalam MCR. Program director sendiri mempunyai crew yang bertugas didalam studio untuk memberi aba-aba kepada pembawa acara kapan mulai masuk siaran dan iklan, crew tersebut biasa disebut floor director.

Program Director sendiri berperan penting dan sangat bertanggung jawab penuh saat berlangsungnya Live Lensa 44 karena semua crew mengikuti semua arahan darinya.

b. Proses On Air Lensa 44

Sebelum masuk pada Stasiun Id, VTR man memberikan aba-aba hitungan mundur dari angka 10 ke 1, aba- aba tersebut diikuti oleh Program director untuk disampaikan atau didengar oleh floor director didalam Studio untuk memberi aba-aba kepada pembawa acara.

Setelah Stasiun Id masuk ke Obb dan teaser, Vtr man memberi aba-aba hitungan mundur sebelum masuk ke studio dari hitungan 10 ke 1, pada hitungan ke 1 Vtr man menekan tombol 2 pada switcher untuk masuk dan menayangkan penyiar di dalam studio di sertai dengan menurunkan panel 1 pada mixer audio dan menaikan panel 2. Panel 1 adalah audio pada file atau berupa video yang tersimpan di VTR, sedangkan panel 2 adalah audio


(76)

commit to user

penyiar di dalam studio dan mixer dioperasikan seperti itu pada saat masuk keStudio dan masuk keberita maupun iklan, setelah opening selesai masuk ke bumper dengan menekan kembali switcher dan menekan tombol play pada mesin VTR disertai dengan mengubah lagi panel mixer audio dengan menurunkan panel 2 dan menaikan panel1, sebelum bumper selesai Vtr man memberikan hitungan mundur lagi kepada Program Director dan di dengar oleh Floor director disampaikan oleh Penyiar.

Segmen 1masuk studio pembawa acara membacakan berita, setelah selsai membacakan berita VTR man langsung menekan tombol play pada mesin VTR yang sudah berisi file berita sesuai rundown dan menekan tombol switcher agar siaran masuk ke tayangan berita.

Proses On Air Lensa 44 secara garis besar seperti itu, dan di lakukan menurut rundown yang di buat oleh Program Director


(77)

commit to user

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) di ADI TV Yogyakarta dalam waktu 2 (dua) bulan. Dalam kurun waktu yang tergolong singkat ini, penulis merasa bahwa selama mengikuti KuliahKerja Media (KKM) sangat banyak mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang baru khususnya dalam dunia penyiaran khususnya dalam bagian VTR.

Selama mengikuti Kuliah Kerja Media (KKM) di ADI TV Yogyakarta, Penulis ditempatkan dibagian Penyiaran, menjadi VTRman khususnya dalam program news Lensa 44. Lensa 44 format acara berita 30 menit setiap penayanganya. Selama mengikuti Kuliah Kerja Media (KKM), penulis lebih mengetahui tygas serta peran VTRman dalam proses produksi yang belum di dapat selama di bangku perkuliahan

B. Saran

1. Bagi D3 KomunikasiTerapan FISIP UNS

Program Kuliah Kerja Media (KKM) yang telah ditetepkan oleh D3 Komunikasi Terapan FISIP UNS sangatlah memberikan pengalaman kepada


(78)

commit to user

mahasiswa dan dapat menjembatani antara dunia akademis dengan dunia kerja.

Di samping itu, dalam perkuliahan selain pemberian teori, yang lebih pentingya itu pemberian pengetahuan yang praktis di lapangan, agar setelah lulus nanti, mahasiswa dapat menghadapi langsung tantangan dalam dunia pekerjaan.

Selainitu di dalam suatu mata kuliah praktek yang diberikan, kadang terbentur dengan terbatasnya atau kurang lengkapnya peralatan dan penjadwalan laboraturium yang kurang teratur dari Dosen pengajar mata kuliah praktek dan pengelola laboraturium.

2. Bagi ADI TV

Mengingat persaingan di dunia broadcast yang semakin ketat saat ini, antara televise swasta dengan televise lokal, maka hendaknya ADI TV melakukan perbaikan-perbaikan seperti peralatan-peralatan yang sudah tidak layak pakai harus diperbaharui dengan segara mungkin, Karena kalau tidak dapat menghambat pekerjaan. Kecuali itu dengan perbaharuan alat-alat tersebut dapat menjadikan hasil kerja menjadi optimal dan maksimal.

ADI TV juga melakukan perbaikan-perbaikan mutu acara yang disiarkan sehingga masyarakat menjadi terkesan dengan acara yang di hasilkan ADI TV dan tertarik untuk menyaksikan acara-acara tersebut.


(79)

ADI TV seharusnya juga menambah jumlah mobil untuk melakukan liputan berita, agar liputan dapat berjalan dengan lancer sesuai jadwal


(80)

commit to user

BAB V PENUTUP

C. Kesimpulan

Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) di ADI TV Yogyakarta dalam waktu 2 (dua) bulan. Dalam kurun waktu yang tergolong singkat ini, penulis merasa bahwa selama mengikuti KuliahKerja Media (KKM) sangat banyak mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang baru khususnya dalam dunia penyiaran khususnya dalam bagian VTR.

Selama mengikuti Kuliah Kerja Media (KKM) di ADI TV Yogyakarta, Penulis ditempatkan dibagian Penyiaran, menjadi VTRman khususnya dalam program news Lensa 44. Lensa 44 format acara berita 30 menit setiap penayanganya. Selama mengikuti Kuliah Kerja Media (KKM), penulis lebih mengetahui tygas serta peran VTRman dalam proses produksi yang belum di dapat selama di bangku perkuliahan

D. Saran

3. Bagi D3 KomunikasiTerapan FISIP UNS

Program Kuliah Kerja Media (KKM) yang telah ditetepkan oleh D3 Komunikasi Terapan FISIP UNS sangatlah memberikan pengalaman kepada mahasiswa dan dapat menjembatani antara dunia akademis dengan dunia kerja.

Di samping itu, dalam perkuliahan selain pemberian teori, yang lebih pentingya itu pemberian pengetahuan yang praktis di lapangan, agar setelah lulus nanti, mahasiswa dapat menghadapi langsung tantangan dalam dunia pekerjaan.

Selainitu di dalam suatu mata kuliah praktek yang diberikan, kadang terbentur dengan terbatasnya atau kurang lengkapnya peralatan dan penjadwalan laboraturium yang kurang teratur dari Dosen pengajar mata kuliah praktek dan pengelola laboraturium.


(81)

4. BagiADI TV

Mengingat persaingan di dunia broadcast yang semakin ketat saat ini, antara televise swasta dengan televise lokal, maka hendaknya ADI TV melakukan perbaikan-perbaikan seperti peralatan-peralatan yang sudah tidak layak pakai harus diperbaharui dengan segara mungkin, Karena kalau tidak dapat menghambat pekerjaan. Kecuali itu dengan perbaharuan alat-alat tersebut dapat menjadikan hasil kerja menjadi optimal dan maksimal.

ADI TV juga melakukan perbaikan-perbaikan mutu acara yang disiarkan sehingga masyarakat menjadi terkesan dengan acara yang di hasilkan ADI TV dan tertarik untuk menyaksikan acara-acara tersebut.

ADI TV seharusnya juga menambah jumlah mobil untuk melakukan liputan berita, agar liputan dapat berjalan dengan lancer sesuai jadwal


(1)

commit to user

penyiar di dalam studio dan mixer dioperasikan seperti itu pada saat masuk keStudio dan masuk keberita maupun iklan, setelah opening selesai masuk ke bumper dengan menekan kembali switcher dan menekan tombol play pada mesin VTR disertai dengan mengubah lagi panel mixer audio dengan menurunkan panel 2 dan menaikan panel1, sebelum bumper selesai Vtr man memberikan hitungan mundur lagi kepada Program Director dan di dengar oleh Floor director disampaikan oleh Penyiar.

Segmen 1masuk studio pembawa acara membacakan berita, setelah selsai membacakan berita VTR man langsung menekan tombol play pada mesin VTR yang sudah berisi file berita sesuai rundown dan menekan tombol switcher agar siaran masuk ke tayangan berita.

Proses On Air Lensa 44 secara garis besar seperti itu, dan di lakukan menurut rundown yang di buat oleh Program Director


(2)

commit to user

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) di ADI TV Yogyakarta dalam waktu 2 (dua) bulan. Dalam kurun waktu yang tergolong singkat ini, penulis merasa bahwa selama mengikuti KuliahKerja Media (KKM) sangat banyak mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang baru khususnya dalam dunia penyiaran khususnya dalam bagian VTR.

Selama mengikuti Kuliah Kerja Media (KKM) di ADI TV Yogyakarta, Penulis ditempatkan dibagian Penyiaran, menjadi VTRman khususnya dalam program news Lensa 44. Lensa 44 format acara berita 30 menit setiap penayanganya. Selama mengikuti Kuliah Kerja Media (KKM), penulis lebih mengetahui tygas serta peran VTRman dalam proses produksi yang belum di dapat selama di bangku perkuliahan

B. Saran

1. Bagi D3 KomunikasiTerapan FISIP UNS

Program Kuliah Kerja Media (KKM) yang telah ditetepkan oleh D3 Komunikasi Terapan FISIP UNS sangatlah memberikan pengalaman kepada


(3)

commit to user

mahasiswa dan dapat menjembatani antara dunia akademis dengan dunia kerja.

Di samping itu, dalam perkuliahan selain pemberian teori, yang lebih pentingya itu pemberian pengetahuan yang praktis di lapangan, agar setelah lulus nanti, mahasiswa dapat menghadapi langsung tantangan dalam dunia pekerjaan.

Selainitu di dalam suatu mata kuliah praktek yang diberikan, kadang terbentur dengan terbatasnya atau kurang lengkapnya peralatan dan penjadwalan laboraturium yang kurang teratur dari Dosen pengajar mata kuliah praktek dan pengelola laboraturium.

2. Bagi ADI TV

Mengingat persaingan di dunia broadcast yang semakin ketat saat ini, antara televise swasta dengan televise lokal, maka hendaknya ADI TV melakukan perbaikan-perbaikan seperti peralatan-peralatan yang sudah tidak layak pakai harus diperbaharui dengan segara mungkin, Karena kalau tidak dapat menghambat pekerjaan. Kecuali itu dengan perbaharuan alat-alat tersebut dapat menjadikan hasil kerja menjadi optimal dan maksimal.

ADI TV juga melakukan perbaikan-perbaikan mutu acara yang disiarkan sehingga masyarakat menjadi terkesan dengan acara yang di hasilkan ADI TV dan tertarik untuk menyaksikan acara-acara tersebut.


(4)

commit to user

ADI TV seharusnya juga menambah jumlah mobil untuk melakukan liputan berita, agar liputan dapat berjalan dengan lancer sesuai jadwal


(5)

commit to user

BAB V PENUTUP

C. Kesimpulan

Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) di ADI TV Yogyakarta dalam waktu 2 (dua) bulan. Dalam kurun waktu yang tergolong singkat ini, penulis merasa bahwa selama mengikuti KuliahKerja Media (KKM) sangat banyak mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang baru khususnya dalam dunia penyiaran khususnya dalam bagian VTR.

Selama mengikuti Kuliah Kerja Media (KKM) di ADI TV Yogyakarta, Penulis ditempatkan dibagian Penyiaran, menjadi VTRman khususnya dalam program news Lensa 44. Lensa 44 format acara berita 30 menit setiap penayanganya. Selama mengikuti Kuliah Kerja Media (KKM), penulis lebih mengetahui tygas serta peran VTRman dalam proses produksi yang belum di dapat selama di bangku perkuliahan

D. Saran

3. Bagi D3 KomunikasiTerapan FISIP UNS

Program Kuliah Kerja Media (KKM) yang telah ditetepkan oleh D3 Komunikasi Terapan FISIP UNS sangatlah memberikan pengalaman kepada mahasiswa dan dapat menjembatani antara dunia akademis dengan dunia kerja.

Di samping itu, dalam perkuliahan selain pemberian teori, yang lebih pentingya itu pemberian pengetahuan yang praktis di lapangan, agar setelah lulus nanti, mahasiswa dapat menghadapi langsung tantangan dalam dunia pekerjaan.

Selainitu di dalam suatu mata kuliah praktek yang diberikan, kadang terbentur dengan terbatasnya atau kurang lengkapnya peralatan dan penjadwalan laboraturium yang kurang teratur dari Dosen pengajar mata kuliah praktek dan pengelola laboraturium.


(6)

commit to user

4. BagiADI TV

Mengingat persaingan di dunia broadcast yang semakin ketat saat ini, antara televise swasta dengan televise lokal, maka hendaknya ADI TV melakukan perbaikan-perbaikan seperti peralatan-peralatan yang sudah tidak layak pakai harus diperbaharui dengan segara mungkin, Karena kalau tidak dapat menghambat pekerjaan. Kecuali itu dengan perbaharuan alat-alat tersebut dapat menjadikan hasil kerja menjadi optimal dan maksimal.

ADI TV juga melakukan perbaikan-perbaikan mutu acara yang disiarkan sehingga masyarakat menjadi terkesan dengan acara yang di hasilkan ADI TV dan tertarik untuk menyaksikan acara-acara tersebut.

ADI TV seharusnya juga menambah jumlah mobil untuk melakukan liputan berita, agar liputan dapat berjalan dengan lancer sesuai jadwal