UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN TEMBAKAU DAN BIJI MAHONI SEBAGAI INSEKTISIDA ALAMI PADA TANAMAN JAMBU BIJI (PSIDIUM GUAJAVA L.).

UJI EFEKTIFITAS VARIASI MASSA EKSTRAK DAUN TEMBAKAU
DAN BIJI MAHONI SEBAGAI INS EK TISIDA ALAMI
PADA TANAMAN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.)

Oleh:
Lena Ria Bakkara
NIM 4103210023
Program Studi Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sain

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014

iv


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan kasih-Nya
penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Uji Efektifitas
Ekstrak Daun Tembakau Dan Biji Mahoni Sebagai Insektisida Alami Pada
Tanaman Jambu Biji (Psidium guajava L.) yang diselesaikan untuk memperoleh
gelar Sarjana Sains, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Drs. Rahmat Nauli, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai
dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada Bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si., Bapak Drs. P.M.Silitonga, MS., dan
Ibu Junifa Layla Sihombing, S.Si. M.Sc., sebagai dosen-dosen penguji yang telah
memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai
selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada
Bapak Drs.Jamalum Purba,M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan seluruh
Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang
sudah membantu penulis. Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada
kedua orang tua, Bapak Rosinton Bakkara dan Ibu Ruslan Br.Sihombing yang

selalu mendoakan, mendukung dan memberikan kasih sayang kepada penulis
setiap waktu. Terima kasih juga kepada kakak Laura Br.Bakkara, Abang Dedi
Bakkara, Tante Artha Br.Sihombing dan saudara-saudara penulis yang sudah
berdoa, membantu dan memberikan dukungan serta dana untuk menyelesaikan
studi di UNIMED. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada teman-teman
seperjuangan Kimia NK 2010 dan untuk Melinda, Vivi, Helmina, Efbertias,
Jandriadi, Sumitro, Christesra, Juni, Sri, Desi Indy, Rini, Boston, Josua atas
persahabatan yang telah terjalin dan Meisokhi untuk semangat dan dukungan
doanya sehingga penulis bisa kuliah di UNIMED. Terima kasih untuk Robin
Tulus Hendrico Situmeang,S.Si atas doa, dukungan, dan kasih sayang semoga
tetap dalam lindungan Tuhan.

v

Penulis berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya khasanah penelitian.


Medan, 18 Agustus 2014
Penulis,

Lena Ria Bakkara
NIM. 4103210023

iii

UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN TEMBAKAU DAN BIJI MAHONI
SEBAGAI INSEKTISIDA ALAMI PADA TANAMAN
JAMBU BIJI (Psidium guajava L.)
Lena Ria Bakkara
4103210023
ABSTRAK
Uji Efektifitas Variasi Massa Ekstrak Daun Tembakau Dan Biji Mahoni
Sebagai Insektisida Alami Pada Tanaman Jambu Biji (Psidium guajava L.).
Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektifitas dari ekstrak daun tembakau dan
biji mahoni dengan mengamati mortalitas lalat buah (Bactrocera dorsalis) pada
pengamatan 24 jam dan 48 jam. Pada ekstrak daun tembakau mengandung
alkaloid jenis nikotin yang berfungsi untuk membunuh serangga lalat buah dan

pada ekstrak biji mahoni mengandung flavonoid yang berfungsi melemahkan
saraf dan spirakel lalat buah. Untuk mengetahui adanya kandungan alkaloid dan
flavonoid pada daun tembakau dan biji mahoni maka dilakukan analisis skrining
fitokimia. Hasil yang ditunjukkan pada uji mayer, dragendorff dan wagner adalah
hasil yang positif adanya kandungan alkaloid pada daun tembakau dan hasil yang
ditunjukkan pada uji wilstater adalah hasil yang positif adanya kandungan
flavonoid pada biji mahoni. Untuk mengetahui mortalitas lalat buah pada
penelitian ini maka digunakan metode faktorial 3x3 dengan tiga perlakuan variasi
massa ekstrak daun tembakau dan biji mahoni yang diulang sebanyak tiga kali.
Diketahui faktor A sebagai faktor pertama adalah variasi massa ekstrak daun
tembakau dan ekstrak biji mahoni dengan variasi 1:1, 1:3 dan 3:1 serta pada faktor
B sebagai faktor kedua adalah waktu maserasi daun tembakau dan biji mahoni
selama 1x24 jam, 2x24 jam dan 3x24 jam. Pelarut yang digunakan untuk maserasi
adalah etanol yang bersifat polar. Dari data pengamatan selama 24 jam dan 48 jam
mortalitas lalat buah dengan perlakuan variasi massa ekstrak daun tembakau dan
biji mahoni 3:1 dengan waktu maserasi selama 3x24 jam merupakan tingkat
mortalitas yang paling optimal sebesar 53,3% dan 63.3%.

Kata Kunci : Efektifitas, Insektisida Alami, Mortalitas, Lalat Buah


vi

DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Pengesahan

i

Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii

Kata Pengantar

iv


Daftar Isi

vi

Daftar Gambar

ix

Daftar Tabel

x

Daftar Grafik

xi

Daftar Lampiran

xii


BAB I. PENDAHULUAN

1

1.1. Latar Belakang Masalah

1

1.2. Batasan Masalah

4

1.3. Rumusan Masalah

4

1.4. Tujuan Penelitian

5


1.5. Manfaat Penelitian

5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

6

2.1. Insektisida

6

2.1.1. Penggolongan Insektisida

6

2.1.2. Insektisida Alami

9


2.2. Pengenalan Tanaman

10

2.2.1. Deskripsi Tembakau (Nicotiana tobacum)

10

2.2.2. Kandungan Kimia Daun Tembakau

12

2.2.3. Deskripsi Mahoni (Swietenia mahagoni)

13

2.2.4. Kandungan Kimia Biji Mahoni

14


2.2.5. Deskripsi Jambu Biji (Psidium guajava L.)

15

vii

2.2.6. Kandungan Gizi Dan Manfaat Buah Jambu Biji

17

2.2.7. Hama Pada Tanaman Jambu Biji (Psidium guajava L.)

18

2.3. Pengenalan Lalat Buah (Bactrocera dorsalis)

19

2.3.1. Taksonomi Lalat Buah


19

2.3.2. Siklus Hidup Lalat Buah

19

2.3.3. Gejala Serangan Lalat Buah

20

2.4. Ekstraksi

21

2.5. Skrining Fitokimia

23

2.6. Uji Toksisitas

24

2.7. Rancangan Faktorial

25

2.8. Hipotesis Penelitian

26

BAB III. METODE PENELITIAN

27

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

27

3.2. Alat dan Bahan

27

3.2.1. Alat

27

3.2.2. Bahan

27

3.3. Prosedur Kerja

27

3.3.1. Tahap Persiapan Pembuatan Larutan

28

3.3.2. Ekstraksi

28

3.3.3. Uji Skrining Fitokimia

29

3.3.4. Pengujian Ekstrak Terhadap Serangga Lalat Buah

30

3.4. Rancangan Penelitian

30

3.5. Diagram Alir Penelitian

32

3.5.1. Proses Ekstraksi

32

3.5.2. Uji Alkaloid

33

3.5.3. Uji Flavonoid

34

3.5.4. Uji Variasi Massa Ekstrak Daun Tembakau Dan Biji Mahoni
Terhadap Mortalitas Lalat Buah Pada Tanaman Jambu Biji

35

viii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

36

4.1. Preparasi Sampel

36

4.2. Penyiapan Ekstrak Dengan Metode Maserasi

37

4.3. Uji Skrining Fitokimia

38

4.4. Toksisitas Ekstrak Daun Tembakau Dan Biji Mahoni

43

4.5. Dugaan Mekanisme Asam Lemak Sebagai Insektisida

50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

52

5.1 Kesimpulan

52

5.2 Saran

52

DAFTAR PUSTAKA

53

x

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Kandungan gizi pada jambu biji

17

Tabel 3.1. Hasil pengamatan 24 jam dan 48 jam mortalitas lalat buah
dengan variasi massa ekstrak daun tembakau
dan biji mahoni dan lama waktu maserasi daun tembakau
dan biji mahoni

31

Tabel 4.1. Hasil uji skrining fitokimia

39

Tabel 4.2. Hasil pengamatan mortalitas lalat buah selama 24 jam
dengan variasi massa ekstrak daun tembakau dan
biji mahoni dengan lama waktu maserasi yang berbeda

45

Tabel 4.3. Hasil pengamatan mortalitas lalat buah selama 48 jam
dengan variasi massa ekstrak daun tembakau dan
biji mahoni dengan lama waktu maserasi yang berbeda

47

ix

DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 2.1. Daun Tembakau

11

Gambar 2.2. Struktur Nikotin ( C10H14N2 )

12

Gambar 2.3. Biji Mahoni

14

Gambar 2.4. Struktur Senyawa Flavonoid

15

Gambar 2.5. Buah Jambu Biji (Psidium guajava L)

18

Gambar 2.6. Lalat Buah (Bactrocera dorsalis)

19

Gambar 3.1. Skema Maserasi Insektisida Dari Bahan Alam

32

Gambar 3.2. Skema Uji Alkaloid

33

Gambar 3.3. Skema Uji Flavonoid

34

Gambar 3.4. Skema Uji Lalat Buah Pada Tanaman Jambu Biji

35

Gambar 4.1. Reaksi Alkaloid Dengan Pereaksi Mayer

40

Gambar 4.2. Reaksi Hidrolisis Bismut

40

Gambar 4.3. Reaksi Alkaloid Dengan Pereaksi Dragendorff

41

Gambar 4.4. Reaksi Alkaloid Dengan Pereaksi Wagner

42

Gambar 4.5. Reaksi Flavonoid

42

xi

DAFTAR GRAFIK

Halaman
Grafik 4.1. Pengaruh variasi massa ekstrak daun tembakau
dan biji mahoni terhadap mortalitas lalat
buah pada pengamatan 24 jam

46

Grafik 4.2. Pengaruh waktu maserasi terhadap
mortalitas lalat buah pada pengamatan 24 jam

46

Grafik 4.3. Pengaruh variasi massa ekstrak daun tembakau
dan biji mahoni terhadap mortalitas lalat
buah pada pengamatan 48 jam

48

Grafik 4.4. Pengaruh waktu maserasi terhadap
mortalitas lalat buah pada pengamatan 48 jam

49

xii

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

Lampiran 1. Perhitungan Penentuan Kadar Air

57

Lampiran 2. Pembuatan Reagen

58

Lampiran 3. Data Perhitungan Analisis

59

Lampiran 4. Tabel Nilai Distribusi F

70

Lampiran 5. Tabel Nilai-Nilai Distribusi t

71

Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian

72

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Jambu biji (Psidium guajava L.) adalah salah satu komoditas buah yang
prospektif. Tanaman jambu biji telah menyebar luas, terutama di daerah tropik.
Saat ini di Sumatera Utara jambu biji dikembangkan karena memiliki nilai
ekonomis, dan permintaan pasar yang tinggi (BPTP SUMUT, 2008). Produksi
jambu biji (Psidium guajava L.) di Indonesia mengalami ketidakstabilan setiap
tahunnya. Tahun 2010 produksi jambu biji adalah 204.551 ton kemudian pada
tahun 2011 terjadi peningkatan menjadi 211.836 ton. Dan pada tahun 2012 terjadi
penurunan produksi jambu biji menjadi 208.151 ton (BPS, 2013).
Penurunan produksi jambu biji disebabkan beberapa faktor yang
diantaranya adalah serangan hama. Hama yang menyerang buah jambu biji adalah
lalat buah. Lalat buah termasuk hama yang menimbulkan kerugian besar bagi
petani di Indonesia, terutama petani buah dan sayuran. Menurut Siwi (2004), di
Indonesia bagian barat, terdapat 89 jenis lalat buah yang termasuk jenis lokal
(indigenous) tetapi hanya 8 termasuk hama penting yang salah satunya adalah
Bactrocera dorsalis. Lalat buah (Bactrocera dorsalis) dapat menyebabkan buah
busuk atau jatuh sebelum waktunya, sehingga kualitasnya menurun. Hama lalat
buah ini juga yang menjadi faktor menurunnya produksi jambu biji di Sumatera
Utara. Serangan lalat buah dapat dikendalikan dengan penyemprotan insektisida,
baik insektisida sintetik (kimia) ataupun insektisida alami.
Pada umumnya, petani melakukan pengendalian dengan menggunakan
insektisida sintetik (kimia) dengan asumsi bahwa insektisida sintetik lebih efektif
untuk pengendalian organisme pengganggu tanaman. Jika dikaji secara mendalam
insektisida sintetik (kimia) dapat menimbulkan dampak residu dan mengakibatkan
terjadinya pencemaran pada tanah, air dan udara. Dalam penerapan di bidang

2

pertanian, ternyata tidak semua insektisida mengenai sasaran. Kurang lebih hanya
20% insektisida mengenai sasaran sedangkan 80% lainnya jatuh ke tanah.
Akumulasi residu pestisida sintetik tersebut mengakibatkan pencemaran lahan
pertanian. Apabila masuk ke dalam rantai makanan, sifat beracun bahan pestisida
dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker.
Dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 6 tahun 1995 pasal 3 ditetapkan
bahwa perlindungan tanaman dilaksanakan melalui sistem pengendalian hama
terpadu (PHT); selanjutnya dalam pasal 19 dinyatakan bahwa penggunaan
pestisida dalam rangka pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
merupakan alternative terakhir dan dampak yang ditimbulkan harus ditekan
seminimal mungkin. Oleh karena itu, perlu dicari cara pengendalian yang efektif
terhadap hama sasaran namun aman terhadap organisme bukan sasaran dan
lingkungan. Mengacu pada hal tersebut maka salah satu cara pengendalian hama
yang ramah lingkungan adalah dengan menggunakan tanaman sebagai bahan
pembuatan pestisida nabati yang bersifat ramah lingkungan. Selain itu
penggunaan pestisida nabati dinilai sangat ekonomis karena bahan yang
digunakan dalam pembuatan pestisida nabati mudah diperoleh dan biaya yang
dibutuhkan relatif murah, sehingga petani dapat menekan biaya produksi. Salah
satu alternatif untuk menekan penggunaan pestisida yang tinggi adalah dengan
memanfaatkan pestisida nabati yang merupakan kearifan lokal masyarakat
Indonesia.
Salah satu kearifan lokal yang bersifat ramah lingkungan dan tepat
sasaran adalah pemanfaatan tanaman yang alami. Tanaman tembakau dan mahoni
merupakan tanaman yang efektif untuk dimanfaatkan sebagai insektisida alami.
Pada daun tembakau mengandung senyawa alkaloid, yaitu nikotin. Kandungan
alkaloid nikotin pada daun tembakau secara teori sebanyak 2-8%. Nikotin dapat
menyebabkan kematian pada serangga karena kandungan nikotin berperan sebagai
racun kontak pada serangga wordpress (2013). Mohamad shafiq (2009)
membuktikan hasil penelitian, bahwa ekstrak daun tembakau dapat digunakan
untuk membunuh kecoa dengan tingkat kematian 20% hingga 30%. Penelitian

3

Hadikusumo (2007) memanfaatkan ekstrak daun tembakau untuk membunuh
rayap kayu kering sebagai serangga uji dengan hasil kematian rayap kayu kering
sebesar 61%. Pada biji mahoni mengandung senyawa flavonoid. Flavonoid dapat
menyebabkan kelemahan pada saraf dan spirakel serangga yang mengakibatkan
serangga tidak bisa bernafas sehingga menyebabkan serangga mati. Menurut
Geby Oktavia (2013) membuktikan hasil penelitian, ekstrak biji mahoni dapat
mengendalikan bakteri Escherichia colise dengan daya hambat sebesar 2,33mm
dan 2,13mm. Selain itu, Isnawati (2013) membuktikan hasil penelitian, biji
mahoni juga berpengaruh terhadap mortalitas dan aktivitas makan ulat grayak
pada tanaman cabe rawit. Pemanfaatan kandungan kimia pada daun tembakau dan
biji mahoni dapat di aplikasikan untuk menjadi insektisida alami untuk di uji pada
lalat buah (Bactrocera dorsalis).
Dari literatur diatas dapat dimanfaatkan tanaman tembakau dan biji
mahoni sebagai insektisida alami karena adanya kandungan alkaloid dan
flavonoid. Untuk mengisolasi suatu senyawa alkaloid dan flavonoid pada suatu
tumbuhan digunakan pelarut organik yaitu etanol. Serbuk daun tembakau dan biji
mahoni dimaserasi dengan pelarut etanol selama beberapa hari lalu di saring dan
di pekatkan dengan rotary evaporator sehingga menghasilkan ekstrak daun
tembakau dan ekstrak biji mahoni. Ekstrak daun tembakau dan biji mahoni dimanf
aatkan sebagai insektisida alami dan di uji pada serangga lalat buah. Pada peneliti
an Aisyah (2013) modifikasi variasi komposisi ekstrak daun sirsak–brotowali
sebagai pestisida nabati dan uji efektifitas terhadap hama insekta pada cabai
menguji keefektifan bahan alam daun sirsak dan brotowali sebagai pestisida
nabati. Pemanfaatan pestisida nabati untuk mengamati mortalitas lalat buah
dengan menggunakan variasi komposisi ekstrak 1:1; 1:3 dan 3:1 yang optimal dan
dengan menggunakan pelarut polar hingga non polar yaitu air, etanol, etil asetat,
dan n-heksan dengan lama waktu maserasi 5 hari. Hasil uji yang optimal adalah
variasi ekstrak 3:1 dengan pelarut etil asetat yangmortalitas hewan uji sebesar
83.33%. Penggunaan pelarut etanol sebagai pengekstrak karena etanol memiliki
kemampuan untuk merusak membran sel tanaman dan menembus masuk kedalam

4

rongga sel yang mengandung zat aktif. Zat aktif yang larut dalam etanol dapat
terekstrak, kemudian dapat keluar dari sel disebabkan adanya perbedaan
konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dengan yang di luar sel. peristiwa
tersebut berulang hingga terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar
dan di dalam sel. Ketika keseimbangan konsentrasi tercapai maka proses ekstraksi
akan berhenti.

Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang pemanfaatan insektisida alami dengan mengangkat judul
penelitian yaitu “Uji Efektifitas Variasi Massa Ekstrak Daun Tembakau Dan Biji
Mahoni Sebagai Insektisida Alami Pada Tanaman Jambu Biji (Psidium guajava
L.)”.

1.2. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi untuk mengetahui efektifitas ekstrak daun
tembakau dan biji mahoni sebagai insektisida alami terhadap mortalitas lalat buah
(Bactrocera dorsalis) pada tanaman jambu biji (Psidium guajava L.) ditinjau dari
variasi massa ekstrak daun tembakau dan biji mahoni 1:1; 1:3 dan 3:1 dengan
waktu maserasi 1x24 jam, 2x24 jam dan 3x24 jam.

1.3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Berapakah variasi massa ekstrak daun tembakau dan biji mahoni yang
berfungsi optimum sebagai insektisida alami terhadap mortalitas lalat buah
(Bactrocera dorsalis) dengan waktu pengamatan 24 jam dan 48 jam ?
2. Bagaimana pengaruh massa ekstrak daun tembakau dan biji mahoni sebagai
insektisida alami pada pengamatan 24 jam dan 48 jam lalat buah
mengkonsumsi insektisida terhadap mortalitas lalat buah (Bactrocera
dorsalis) ?

5

1.4. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan:
1. Jumlah variasi massa ekstrak daun tembakau dan biji mahoni yang berfungsi
paling optimum terhadap mortalitas lalat buah (Bactrocera dorsalis) sebagai
insektisida

alami

pada

tanaman

jambu

biji

(Psidium

guajava

L).

2. Pengaruh pemberian insektisida alami variasi massa ekstrak daun tembakau
dan biji mahoni terhadap mortalitas lalat buah (Bactrocera dorsalis) pada
tanaman jambu biji (Psidium guajava L.).

1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan informasi tentang pengaruh insektisida alami variasi massa
ekstrak daun tembakau dan biji mahoni terhadap mortalitas lalat buah
(Bactrocera dorsalis).
2. Menambah khasanah informasi ilmiah/data ilmiah, khususnya bagi petani dan
umumnya untuk masyarakat umum yang berkaitan dengan insektisida alami.
3. Sebagai masukan kepada para peneliti lanjutan yang terkait dengan insektisida
alami.

51

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan :
1. Variasi massa ekstrak daun tembakau dan biji mahoni yang optimal adalah
3:1 sebagai insektisida alami dari semua variasi massa ekstrak terhadap
mortalitas lalat buah (Bactrocera dorsalis) dengan persentase mortalitas
adalah 53.3% dan 63.3% pada pengamatan 24 jam dan 48 jam.
2. Pengaruh variasi massa ekstrak daun tembakau dan biji mahoni 3:1 efektif
sebagai insektisida alami terhadap mortalitas lalat buah (Bactrocera
dorsalis) pada pengamatan 24 jam dan 48 jam dengan persentase
mortalitas sebesar 53.3% dan 63.3%.

5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan :
1. Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk memvariasikan massa ekstrak
daun tembakau dan biji mahoni dengan kenaikan rentang massa yang lebih
stabil sehingga dapat diketahui variasi massa yang paling optimal.
2. Perlu adanya analisa kuantitatif dari daun tembakau dan biji mahoni untuk
mengetahui kadar dan kualitas produk dengan menggunakan GC-MS, LCMS dan NMR.