ANALISIS PERBANDINGAN METODE PELAKSANAAN, MUTU DAN BIAYA KONSTRUKSI GEDUNG MENGGUNAKAN, Analisis Perbandingan Metode Pelaksanaan, Mutu Dan Biaya Konstruksi Gedung Menggunakan, Bata Press Dan Bata Konvensional Di Atmi Surakarta.
ANALISIS PERBANDINGAN METODE PELAKSANAAN,
MUTU DAN BIAYA KONSTRUKSI GEDUNG MENGGUNAKAN,
BATA PRESS DAN BATA KONVENSIONAL DI ATMI SURAKARTA
Naskah Publikasi
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil
Diajukan oleh :
HARYONO
NIM : D 100 080 013
Kepada
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
COMPARISON OF IMPLEMENTATION ANALYSIS METHOD,
QUALITY AND BUILDING DESIGN COST, USING
PRESS BRICK AND CONVENTIONAL BRICK IN ATMI SURAKARTA
ABSTRACT
Increasingly rapid growth of sciences and technology in the construction field that
encourages us to pay more attention for standards quality for improving the higher quality
of development. One of the public reason that still believe in brick is from aesthetics
point which looks like more artistic than batako (cement brick). This research is done to
know the comparison of implementation analysis method quality and building design
cost, using press brick and conventional brick. The conventional brick hard textured, not
neatly and its hardness level depend on the material quality and burning technique, while
press brick textured more soft, its size is same and more strength. Based on the count
analysis, it can be obtained press brick implementation method for cutting press brick
used cutter, its framing time more fast and the result more neatly, needed more working,
for press brick implementation method for cutting is used trowel, timing slowed, the
result not neatly caused of the texture is not same, needed little workers. Seen form press
strength conventional brick named Gendhit, successive is 1,645 N/mm², while press
strength press brick named Gendhit, successive is 6,934 N/mm². The cost of work
implementation of wall mate used brick press material per m² is Rp 78.952,13, while cost
of work implementation wall mate used conventional brick material is Rp 71.202,13, then
its deviation is Rp 7.750,00 per m², more expensive used press brick.
Keywords : Press brick, cost, conventional, implementation method, quality.
ANALISIS PERBANDINGAN METODE PELAKSANAAN,
MUTU DAN BIAYA KONSTRUKSI GEDUNG, MENGGUNAKAN
BATA PRESS DAN BATA KONVENSIONAL DI ATMI SURAKARTA
ABSTRAKSI
Semakin pesatnya pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
konstruksi yang mendorong kita lebih memperhatikan standar mutu untuk dapat
meningkatkan pembangunan yang lebih berkualitas. Salah satu alasan masyarakat masih
mempercayai batu bata adalah dari segi estetikanya terlihat lebih berseni dibanding
batako. Penelitian ini untuk mengetahui perbandingan metode pelaksanaan, perbandingan
mutu dan perbandingan biaya pelaksanaan pembangunan gedung bata press dan bata
konvensional. Batu bata konvensional tekstur kasar, tidak rapi dan kadar kekerasannya
tergantung pada kualitas bahan serta teknik pembakarannya, sedangkan bata press
teksturnya lebih halus, ukurannya sama dan kekuatannya lebih baik. Berdasarkan analisis
perhitungan di dapat metode pelaksanaan batu bata press untuk pemotongan batu bata
press menggunakan gerenda/cutter, waktu pemasangannya lebih cepat dan hasilnya lebih
rapi, membutuhkan lebih banyak pekerjaan, untuk metode pelaksanaan batu bata
konvensional pemotongan batu bata konvensional menggunakan cetok, waktu
pemasangan kurang cepat, hasilnya kurang rapi karena tekstur batanya yang tidak sama,
membutuhkan lebih sedikit pekerja. Dilihat dari kuat tekan bata konvensional merk
Gendhit sebesar 1,645 N/mm², sedangkan kuat tekan bata press merk Gendhit sebesar
6,934 N/mm². Biaya pelaksanaan pekerjaan pasangan dinding menggunakan material bata
press per m² adalah sebesar Rp 78.952,13 sedangkan biaya pelaksanaan pekerjaan
pasangan dinding menggunakan material bata konvensional adalah sebesar Rp 71.202,13,
adapun selisihnya adalah Rp 7.750,00 per m², lebih mahal menggunakan batu bata press.
Kata kunci : Bata press, biaya, konvensional, metode pelaksanaan, mutu
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Semakin pesatnya pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
konstruksi yang mendorong kita lebih memperhatikan standar mutu serta
produktivitas kerja untuk dapat meningkatkan pembangunan yang lebih
berkualitas. Diperlukan suatu bahan bangunan yang memenuhi persyaratan teknis,
mudah didapat, dan harganya murah sehingga dapat dijangkau masyarakat luas.
Bahan bangunan yaitu semua bahan olahan yang mempunyai bentuk beraturan
dan ukuran tertentu yang digunakan sebagai bahan untuk membuat elemen
bangunan.
Dilihat dari segi pembuatannya, batu bata merah ada dua jenis, yaitu batu
bata konvensional dan batu bata press. Batu bata konvensional tekturnya kasar,
tidak rapi dan kadar kekerasannya tergantung pada kualitas bahan serta teknik
pembakarannya, sedangkan batu bata press tekturnya lebih halus, ukurannya sama
dan kekuatannya lebih baik. Warna bata juga akan tergantung dari jenis tanah liat
yang digunakan serta lama proses pembakarannya. Dilihat dari segi aplikasi, bata
merah konvensional biasanya digunakan untuk konstruksi dinding dengan
plesteran biasa karena kekurangan dari jenis bata ini bisa dengan mudah ditutupi
lapisan semen. Sedangkan bata press sering diaplikasikan tanpa lapisan penutup
atau yang lebih sering kita kenal dengan bata ekspos. Salah satu kelebihan
menggunakan bata press sebagai bata ekspos adalah bata ini memang cenderung
tahan lama atau awet. Ukurannya pun presisi, tetapi sebagian orang menilai sisi
artistiknya kurang karena terkesan kaku dan kurang alami, karena bata ini
dihasilkan oleh mesin sehingga cenderung tipikal dan kurang berseni.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari dilakukan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui perbandingan metode pelaksanaan bata press dan bata
konvensional.
2. Mengetahui perbandingan mutu, batu bata press dan batu bata konvensional.
3. Mengetehui perbandingan biaya pelaksanaan pembangunan gedung dengan
metode batu bata press dan konvensional.
TINJAUAN PUSTAKA
Kajian Teori
Baru-baru ini telah banyak penelitian yang dilakukan mengenai
pemanfaatan beberapa limbah industri untuk penambahan dalam campuran
berbagai keperluaan bahan bangunan teknik sipil. Penelitian yang dilakukan
Permatasari (2012), Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas
Maret, tentang “Pengaruh Penggantian Tanah Liat oleh Fly Ash Batu Bara Dan
Lama Pembakaran Terhadap Karakteristik Fisis Dan Mekanis Batu Bata”. Melalui
penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa nilai berat jenis dalam lama
pembakaran 12 jam, 18 jam, 24 jam dan 30 jam berkisar antara 1,590 gr/cm³ 1,113 kg/cm². Porositas dalam lama pembakaran 12 jam, 18 jam, 24 jam, dan 30
jam prosentase dan porositas berturut-turut adalah sebagai berikut 32,67 %
sebesar 35,19 % ; 25,80 % sebesar 31,05 % ; 22,70 % sebesar 27,45 % dan 24,85
% sebesar 33,37 %, keseluruhan sempel uji mencapai porositas diatas 20 %. Kuat
tekan pada 12 jam, 18 jam, 24 jam dan 30 jam sebesar 3,60 N/mm², 3,81 N/mm²,
4,60 N/mm², 3,90 N/mm², keseluruhan lama pembakaran memenuhi standar kuat
tekan batu bata minimal 2,5 N/mm².
Batu Bata
a. Pengertian Batu Bata Konvensional
Batu bata ini dibuat dengan cara tradisional dan menggunakan alat-alat
yang sederhana. Salah satu ciri dari batu bata konvensional adalah bentuk
yang tidak selalu sama, tidak rapi dan bertekstur kasar. Ini dapat dipahami
karena pembuatan batu bata konvensional menggunakan alat-alat yang
sederhana dan lebih mengutamakan sumber daya manusia dalam
pembuatannya.
b. Pengertian Batu Bata Press
Pembuatan batu-bata ini menggunakan bantuan mesin-mesin. Hasilnya
adalah batu-bata yang memiliki tekstur halus, memiliki ukuran yang sama
dan terlihat lebih rapi.
Standar Batu Bata
1) Kuat Tekan
Kuat tekan suatu material didefenisikan sebagai kemampuan material dalam
menahan beban sampai terjadinya kegagalan (failure). Kuat tekan batu bata
ini membandingkan antara beban maksimum yang mampu ditahan batu bata
dengan luas bidang permukaan batu bata.
Tabel II.1. Klasifikasi Kekuatan Bata NI 10
Kuat Tekan Rata-Rata
Mutu Bata Merah
Kgf/cm2
N/mm2
Tingkat I (satu)
Lebih besar dari 100
>10
Tingkat II (dua)
100 – 80
10 – 8
Tingkat III (tiga)
80 – 60
8–6
Dari tiap – tiap benda percobaan, kuat tekannya tidak diperbolehkan 20%
lebih rendah dari harga rata – rata terendah untuk tingkat mutunya.
LANDASAN TEORI
Metode Pelaksanaan Batu Bata Press
Metode pelaksanaan batu bata press pada pasangan dinding hampir sama
dengan metode batu bata konvensional, yang membedakan hanya dalam proses
pemotongan batu batanya. Metode batu bata press memotong batu bata
menggunakan mesin gerinda, sehingga pemasangannya membutuhkan waktu dan
tenaga yang lebih banyak.
Metode Pelaksanaan Batu Bata Konvensional
Metode pelaksanaan batu bata konvensional pada pemasangan dinding
sangat sederhana yaitu sebelum batu bata dipasang, batu bata harus direndam
kedalam air supaya batu bata jenuh air, sehingga saat sudah dipasang batu bata
tidak menyerap air yang dimortar. Pemotongan batu bata juga sangat mudah,
hanya dengan cetok batu bata sudah bias terbelah.
Pengujian Mutu
a. Analisis kuat tekan dilakukan dengan mesin Universal Testing Machine :
Rumus :
�
σc = .......................................................................................................(1)
�
Dimana :
σc = kuat tekan benda uji (Pa)
P = beban maksimum (N)
A = luas penampang benda uji (mm²)
b. Pemeriksaan Porositas Batu Bata
Berdasarkan standar ASTM C 373 – 88, porositas sampel dapat dihitung
menggunakan persamaan berikut: (Van Flack, 1992)
�� −��
1
Porositas(%) =
� � 100%.......................................................(2)
��
ρ
dengan:
Mb = Massa kering benda uji (gr)
Mk = Massa basah benda uji, setelah direndam dalam air selama 2x24 jam (gr)
Vb = Volum benda uji (cm3)
ρ air = Massa jenis air (gr/cm3)
c. Pemeriksaan Berat Jenis Batu Bata
Pemeriksaan untuk mengetahui berat jenis batu bata dilakukan
perhitung sebagai berikut :
Berat Jenis
....................................................................(3)
dengan:
m = berat batu bata ( gr )
v = volume batu bata ( cm³ )
Biaya
Biaya adalah sesuatu yang akan dikorbankan atau akan diberikan pada
pihak lain, sebagai kontrak atas sesuatu yang diterima dari pihak lain tersebut.
METODE PENELITIAN
Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian merupakan urutan langkah-langkah yang disusun
secara sistematis dan logis berdasarkan dasar teori yang sudah ada untuk
mencapai tujuan suatu objek permasalahan, agar dalam proses penyusunannya
menjadi lebih mudah.
Diagram Alir Penelitian
Mulai
Pengumpulan Data :
Data Primer : Gambar Struktur
Data Sekunder : Harga satuan bahan, Upah pekerja
Tahap I
Metode pelaksanaan pemasangan
batu bata konvensional
Metode pelaksanaan pemasangan
batu bata Press
Tahap II
Uji kuat tekan, porositas, berat jenis
bata konvensional
bata konven
Uji kuat tekan, porositas, berat jenis
bata pres
bata press
Menghitung volume pekerjaan
dinding batu bata konvensional
Tahap III
Volume pekerjaan dinding
batu bata press
konvensional
Menghitung harga satuan pekerjaan
berdasarkan Rencana Analisa Biaya
Konstruksi dari SNI diperoleh RAB
Rencana Anggaran biaya
pekerjaan batu bata press
Tahap IV
Analisis perbandingan metode pelaksanaan kedua
metode tersebut.
Analisis perbandingan mutu kedua metode
tersebut.
Analisis perbandingan biaya kedua metode
tersebut.
Tahap V
Kesimpulan
Tahap VI
Selesai
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Perbandingan Metode Pelaksanaa Batu Bata Press Dan Batu Bata
Konvensional
Tabel V.1. Perbandingan Metode Pelaksanaan Batu Bata Press dan Batu Bata
Konvensional
No.
Uraian Kegiatan Pelaksanaan Batu
Uraian Kegiatan Pelaksanaan Batu
Keterangan
Bata Konvensional
Bata Press
1.
Batu bata merah direndam sebelum
Batu bata merah direndam sebelum
Sama
dipasang selama 5-7 menit kalau bata
dipasang selama 5-7 menit kalau bata
itu dalam keadaan kering
itu dalam keadaan kering
2.
Gunakan sendok semen (cetok) yang
sisinya sama panjang dengan sisi bata.
Gunakan sendok semen (cetok) yang
sisinya sama panjang dengan sisi bata.
Sama
3.
Campuran mortar 1 PC : 3 KP : 10 PP
Campuran mortar 1 PC : 3 KP : 10 PP
Sama
4.
Mortar diletakkan di tengah-tengah
pondasi, lalu cetok ditarik ke belakang
dan sambil diangkat ke atas.
Mortar diletakkan di tengah-tengah
pondasi, lalu cetok ditarik ke belakang
dan sambil diangkat ke atas.
Sama
5.
Bata diletakkan di atas mortar tadi dan
ditekan ke bawah sehingga mortar di
bawahnya tinggal setebal 1,5 cm dan
permukaan atas bata harus rata dengan
benang.
Bata diletakkan di atas mortar tadi dan
ditekan ke bawah sehingga mortar di
bawahnya tinggal setebal 1,5 cm dan
permukaan atas bata harus rata dengan
benang.
Sama
6.
Mengambil satu sendok mortar dan
sebuah bata lagi, lalu mortar diletakkan
di atas pondasi, bata diletakkan di atas
mortar itu dengan membenamkan
pojoknya pada pertengahan mortar
sedalam 2 cm.
Mengambil satu sendok mortar dan
Sama
sebuah bata lagi, lalu mortar diletakkan
di atas pondasi, bata diletakkan di atas
mortar itu dengan membenamkan
pojoknya pada pertengahan mortar
sedalam 2 cm.
Kemudian bata didorong ke belakang
dan jangan ditekan dulu ke bawah,
sampai batas antara kedua bata terisi
mortar setebal 1 cm.
Kemudian bata didorong ke belakang
dan jangan ditekan dulu ke bawah,
sampai batas antara kedua bata terisi
mortar setebal 1 cm.
Sama
Bata ditekan ke bawah sehingga
permukaan atas bata sama rata dengan
benang, menurunkan dengan jalan
menggesek-gesekkan ke arah muka
belakang sambil ditekan ke bawah.
Bata ditekan ke bawah sehingga
permukaan atas bata sama rata dengan
benang, menurunkan dengan jalan
menggesek-gesekkan ke arah muka
belakang sambil ditekan ke bawah.
Sama
Batu bata tidak boleh diketok, karena
akan melepaskan ikatan antara mortar .
Batu bata tidak boleh diketok, karena
akan melepaskan ikatan antara mortar.
Sama
7.
8.
9.
Lanjutan
10.
Pengambilan mortar harus pas untuk
Pengambilan mortar harus pas untuk
sebuah bata, jangan sampai kurang atau sebuah bata, jangan sampai kurang
berlebihan.
atau berlebihan.
Sama
11.
Sisi bata jangan sampai menyentuh
benang, tetapi harus sejajar dengan
jarak renggang 1 mm.
Sisi bata jangan sampai menyentuh
benang, tetapi harus sejajar dengan
jarak renggang 1 mm.
Sama
12.
Pemasangan bata dimulai dari pinggir,
tetapi sisi ujung bata lapis kedua harus
berada di tengah-tengah bata pertama,
sehingga membuat siar tegak pasangan
menjadi zig-zag.
Pemasangan bata dimulai dari pinggir,
tetapi sisi ujung bata lapis kedua harus
berada di tengah-tengah bata pertama,
sehingga membuat siar tegak pasangan
menjadi zig-zag.
Sama
13.
Pemotongan bata menggunakan cetok.
Pemotongan bata menggunakan
cutter/gergaji.
Beda
14.
Teknik pemasangan lapis kedua adalah
sama dengan lapis pertama, tetapi
sewaktu menekan ke bawah cetok
dirapatkan pada sisi bata di bawahnya
guna menampung kalau ada sisa mortar
yang jatuh.
Teknik pemasangan lapis kedua adalah
sama dengan lapis pertama, tetapi
sewaktu menekan ke bawah cetok
dirapatkan pada sisi bata di bawahnya
guna menampung kalau ada sisa
mortar yang jatuh.
Sama
15.
Biasanya lapis kedua ini dimulai
dengan bata setengah, guna
mendapatkan siar tegak yang zig-zag.
Biasanya lapis kedua ini dimulai
dengan bata setengah, guna
mendapatkan siar tegak yang zig-zag.
Sama
16.
Pemasangan lapisan ke 3 berikutnya
sama seperti pemasangan lapisan ke 1,
sampai tinggi pasangan yang
dikerjakan tinggi maksimum 1 m.
Pemasangan lapisan ke 3 berikutnya
sama seperti pemasangan lapisan ke 1,
sampai tinggi pasangan yang
dikerjakan tinggi maksimum 1 m.
Sama
17.
Setelah pekerjaan selesai, semua
permukaan dinding dan area sekitarnya
dibersihkan. Kemudian pasangan itu
ditutup dengan plastik atau terpal agar
pengeringan secara drastis dapat
dihindari.
Setelah pekerjaan selesai, semua
permukaan dinding dan area sekitarnya
dibersihkan. Kemudian pasangan itu
ditutup dengan plastik atau terpal agar
pengeringan secara drastis dapat
dihindari.
Sama
18.
Waktu pemasangan kurang cepat.
Waktu pemasangan lebih cepat.
Beda
19.
Bentuk tidak rata.
Bentuk rata dan halus.
Beda
Analisis Perbandingan Mutu Material Beberapa Merk Batu Bata Press dan
Batu Bata Konvensional
Untuk melakukan pengujian batu-bata akan dilakukan beberapa pengujian,
yaitu kuat tekan, berat jenis, porositas, dan pengujian hammer test untuk batu bata
press dan batu bata konvensional setelah dilakukan pemasangan pada pekerjaan
dinding terdapat pada tabel di bawah ini :
1) Pemeriksaan Uji Kuat Tekan Batu Bata Press
a. Uji kuat tekan batu bata press merk Gendhit
Tabel V.2. Uji kuat tekan batu bata press merk Gendhit
Panjang
Dimensi
Lebar
Tebal
(mm)
(mm)
1
240
2
Kuat
Kuat Tekan
Tekan
Rata-Rata
(N/mm²)
(N/mm²)
Luas
Max.
(mm)
(mm²)
Load (N)
112.4
54
26976
140000
5.190
236
109.3
53
25794.8
206000
7.986
3
237
111.3
53.5
26378.1
229000
8.681
4
237
110.4
54
26164.8
205000
7.835
5
236
109.6
52.7
25865.6
180000
6.959
6
236
109.3
53.9
25794.8
192000
7.443
7
241
111
54.4
26751
135000
5.047
8
240
110
5.43
26400
119500
4.527
9
240
112
53
26880
235000
8.743
Benda
uji
6.934
Hasil dari uji kuat tekan batu bata press merk Gendhit rata-rata 6,934 N/mm²
2) Pemeriksaan Uji Kuat Tekan Batu Bata Konvensional
a. Uji kuat tekan batu bata konvensional merk Gendhit
Tabel V.3. Uji kuat tekan batu bata konvensional merk Gendhit
Kuat
Kuat Tekan
Tekan
Rata-Rata
Load (N)
(N/mm²)
(N/mm²)
28175
55000
1.952
27459
30000
1.093
45
26544
35000
1.319
115
39.5
27600
48000
1.739
241
115
41.8
27715
53000
1.912
240
110
43.8
26400
45000
1.705
7
237
110
42.5
26070
38000
1.458
8
240
113
40.6
27120
40000
1.475
9
240
116
40.5
27840
60000
2.155
Panjang
Dimensi
Lebar
Tebal
(mm)
(mm)
1
245
2
243
3
Luas
Max.
(mm)
(mm²)
115
44
113
40
237
112
4
240
5
6
Benda
uji
1.645
Hasil dari uji kuat tekan batu bata konvensional merk Gendhit rata-rata 1,645
N/mm²
Benda uji
3) Pengujian Berat Jenis Batu Bata Press
a. Uji berat jenis batu bata press merk Gendhit
Tabel V.4. Uji berat jenis batu bata press merk Gendhit
Dimensi Batu Bata
Berat
Dimensi Lubang
Volume
Berat
(cm³)
Batu
Bata
(gr)
(gr/cm³)
2.2
1058.194
1696
1.603
5.15
2.1
1118.312
1576
1.409
5.1
2.1
1047.668
1604
1.531
17.2
5.2
2.1
1079.016
1639
1.519
17.36
5.25
2.2
1078.276
1543
1.431
Panjang
Lebar
Tebal
Panjang
Lebar
Tebal
(cm)
(cm)
(cm)
(cm)
(cm)
(cm)
1
23.5
10.7
5
17.4
5.2
2
23
10.7
5.3
17.2
3
23
10.3
5.2
17.2
4
23
10.8
5.1
5
23.2
10.6
5.2
Jenis
Berat
Jenis
RataRata
(gr/cm³)
1.499
Hasil dari uji berat jenis batu bata press merk Gendhit menunjukkan hasil 1,499
gr/cm³.
4) Pengujian Berat Jenis Batu Bata Konvensional
a. Uji berat jenis batu bata press konvensional merk Gendhit
Tabel V.13. Uji berat jenis batu bata konvensional merk Gendhit
Benda
uji
Dimensi
Panjang
Lebar
Tebal
Volume
Berat
Berat
Berat Jenis
Batu Bata
Jenis
Rata-Rata
(gr/cm³)
(cm)
(cm)
(cm)
(cm³)
(gr)
(gr/cm³)
1
24.1
11.4
4.1
1126.43
1452
1.289
2
24.0
11.3
4.2
1139.04
1497
1.314
3
24.0
11.5
4.2
1159.20
1646
1.420
4
24.0
11.5
4.0
1104.00
1490
1.350
5
24.4
11.5
4.0
1122.40
1441
1.284
1.331
Porositas
Porositas ratarata
(%)
Batu
Bata
(cm)
(cm)
(cm)
(cm)
(cm)
(cm)
(cm³)
Kering
(gr)
(gr)
1
23.5
10.7
5
17.4
5.2
2.2
1058.19
1675
2101
1
40.26
2
23
10.7
5.3
17.2
5.15
2.1
1118.31
1560
2011
1
40.33
3
23
10.3
5.2
17.2
5.1
2.1
1047.67
1585
1999
1
39.52
4
23
10.8
5.1
17.2
5.2
2.1
1079.02
1625
2037
1
38.18
5
23.2
10.6
5.2
17.36
5.25
2.2
1078.28
1525
1958
1
40.16
Benda uji
Volume
(%)
Tebal
Basah
Lebar
Batu
Bata
Panjang
Berat
Tebal
Berat
Lebar
Dimensi Lubang
Panjang
Dimensi Batu Bata
Berat jenis air
(gr/cm³)
Hasil dari uji berat jenis batu bata konvensional merk Gendhit menunjukkan hasil
1,331 gr/cm³
5) Pengujian Porositas Batu Bata Press
a. Pengujian porositas batu bata press merk Gendhit
Tabel V.5. Uji porositas batu bata press merk Gendhit
39.688
Porositas
Berat jenis air
(gr/cm³)
(cm)
(cm)
(cm)
(cm³)
1
24.1
11.4
4.1
1126.43
1390
1877
1
43.234
2
24.0
11.3
4.2
1139.04
1430
1922
1
43.194
3
24.0
11.5
4.2
1159.20
1565
2147
1
50.207
4
24.0
11.5
4.0
1104.00
1430
1928
1
45.109
5
24.4
11.5
4.0
1122.40
1385
1864
1
42.676
Benda uji
Volume
(%)
Tebal
(%)
Lebar
Porositas
rata-rata
Panjang
Berat Batu Bata
Kering (gr)
Dimensi Batu Bata
Berat Batu Bata
basah (gr)
Hasil dari uji porositas batu bata press merk Gendhit menunjukkan 39,688 %.
6) Pengujian Porositas Batu Bata Konvensional
a. Pengujian porositas batu bata konvensional merk Gendhit
Tabel V.6. Uji porositas batu bata konvensional merk Gendhit
44.884
Hasil dari uji porositas batu bata konvensional merk Gendhit menunjukkan 44,884
%.
Menghitung Biaya Konstruksi
Perhitungan Biaya Pekerjaan Dinding Batu Bata Press
Analisis pekerjaan pemasangan 1 m2 dinding bata merah press ukuran
(5x11x24) cm tebal ½ bata, campuran spesi 1 PC : 3 KP : 10 PP
Upah
0.300
Oh
Pekerja
@
Rp 30,000.00
=
Rp 9,000.00
0.100
Oh
Tukang Batu
@
Rp 40,000.00
=
Rp 4,000.00
0.010
Oh
Kepala Tukang
@
Rp 48,400.00
=
Rp
484.00
0.015
Oh
Mandor
@
Rp 50,000.00
=
Rp
750.00
Rp
14,234.00
Rp
64,718.13
Rp
78,952.13
Bahan
60.000
bh
Bata Press
@
Rp
800.00
=
Rp 48,000.00
4.500
Kg
Portland Cement
@
Rp
1,495.00
=
Rp 6,727.50
@
Rp 126,500.00
=
Rp 6,325.00
@
Rp 244,375.00
=
Rp 3,665.63
3
m Pasir Pasang
3
0.015 m Kapur Padam
0.050
Jadi, untuk pekerjaan pasangan 1 m2 dinding bata press adalah senilai Rp
78.952,13. Kemudian setelah diketahui harga satuan sari pekerjaan pasangan
dinding bata konvensional, maka selanjutnya dikalikan dengan luas pekerjaan.
Total biaya pekerjaan dinding bata press adalah:
1560,575 m2 x Rp 78.952,13. = Rp 123.210.720,3
Perhitungan Biaya Pekerjaan Dinding
Analisis pekerjaan pemasangan 1 m2 dinding bata merah konvensional
ukuran (5x11x22) cm tebal ½ bata, campuran spesi 1 PC : 3 KP : 10 PP
Upah
0.300
Oh
Pekerja
@
Rp 30,000.00
=
Rp 9,000.00
0.100
Oh
Tukang Batu
@
Rp 40,000.00
=
Rp 4,000.00
0.010
Oh
Kepala Tukang
@
Rp 48,400.00
=
Rp
484.00
0.015
Oh
Mandor
@
Rp 50,000.00
=
Rp
750.00
Rp
14,234.00
Rp
56,968.13
Rp
71,202.13
Bahan
70.000
bh
Bata Konvensional
@
Rp
575.00
=
Rp 40,250.00
4.500
Kg
Portland Cement
@
Rp
1,495.00
=
Rp 6,727.50
@
Rp 126,500.00
=
Rp 6,325.00
@
Rp 244,375.00
=
Rp 3,665.63
3
m Pasir Pasang
3
0.015 m Kapur Padam
0.050
Jadi, untuk pekerjaan pasangan 1 m2 dinding bata konvensional adalah
senilai Rp 71.202,13. Kemudian setelah diketahui harga satuan sari pekerjaan
pasangan dinding bata konvensional, maka selanjutnya dikalikan dengan volume
pekerjaan.
Total biaya pekerjaan dinding bata konvensional adalah:
1560,575 m2 x Rp 71.202,13. = Rp 111.116.264,00
Dapat disimpulkan bahwa biaya pekerjaan batu bata press lebih mahal dari
pekerjaan batu konvensional dengan selisih Rp 7.750,00 per 1 m².
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisa perhitungan pada Bab V, maka dapat diambil
kesimpulan mengenai analisis perbandingan metode pelaksanaan, Mutu dan biaya
konstruksi gedung menggunakan, bata press dan bata konvensional di ATMI
Surakarta.
1. Metode Pelaksanaan
Perbandingan metode pelaksanaan bata press dan metode pelaksanaan bata
konvensional tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa metode pelaksanaan batu
bata press waktu pemasangan lebih cepat.
2. Mutu
Perbandingan mutu kedua batu bata tersebut di atas dapat disimpulkan
bahwa :
a. Kuat tekan batu bata press merk Gendhit yang digunakan di proyek ATMI
Surakarta adalah 6,934 N/mm² sedangkan batu bata konvensional merk
Gendhit mempunyai kuat tekan sebesar 1,645 N/mm², bata press merk Gendhit
lebih bagus dengan selisih 5,289 N/mm².
b. Berat jenis bata press merk Gendhit 1,499 gr/cm³ sedangkan berat jenis bata
konvensional merk Gendhit 1,331 gr/cm³, berat jenis yang disyaratkan 1,8 -2,6
gr/cm³, sehingga keduanya tidak memenuhi standar berat jenis.
c. Porositas bata press merk Gendhit 37,912 %, sedangkan porositas bata
konvensional merk Gendhit 44,884 %, keseluruhan mencapai porositas di atas
20 %.
3. Biaya
Perbandingan biaya kedua batu bata tersebut di atas dapat disimpulkan
bahwa biaya pelaksanaan pekerjaan pasangan dinding menggunakan material bata
press per m² adalah sebesar Rp 78.952,13 sedangkan biaya pelaksanaan pekerjaan
menggunakan material bata kovensional adalah Rp 71.202,13 perbedaannya tidak
terlalu signifikan yaitu Rp 7.750,00 per 1 m², lebih mahal menggunakan batu bata
press.
B. Saran
Setelah penelitian ini diselesaikan penulis baru menyadari, bahwa masih
perlu banyak refrensi dan analisa tentang perbandingan pelaksanaan metode bata
press dengan metode bata konvensional.
1. Untuk uji kuat tekan batu bata harus dilakukan dengan teliti agar hasil
yang diperoleh valid.
2. Jumlah material yang digunakan untuk masing-masing metode menjadi
faktor pembeda dari pekerjaan dengan metode bata press dan
konvensional.
3. Untuk uji kuat desak dengan hammer test diusahakan pengambilan
sampel kekuatan lebih banyak, dan dalam pembacaan hasil pada alat
hammer test harus teliti agar menghasilkan hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyaning Kilang Permatasasi, 2012, Pengaruh Penggantian Tanah Liat Oleh
Fly Ash Batu Bara Dan Lama Pembakaran Terhadap Karakteristik Fisis
Dan Mekanis Batu Bata. Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Departemen Pekerjaan Umum, 1978. Bata Merah Sebagai Bahan Bangunan (NI10-1978), Bandung : Yayasan Lembaga Pendidikan Masalah Bangunan.
Departemen Pekerjaan Umum, 1978. Metode Pengujian Kuat Tekan Dinding
Pasangan Bata Merah di Laboratorium SNI 03-4164-1996, Jakarta.
Irwan Azhar, 2011, Studi Analisa Perbandingan Plesteran Dinding Bata
Menggunakan Konvensional Dan Metode Shotcrete Terhadap Waktu Dan
Biaya. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Rofikatul Karimah. 2008. Jurnal : “Potensi Lumpur Lapindo Sebagai Bahan Baku
Tambahan Pembuatan Batu Bata”. Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil
Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.
MUTU DAN BIAYA KONSTRUKSI GEDUNG MENGGUNAKAN,
BATA PRESS DAN BATA KONVENSIONAL DI ATMI SURAKARTA
Naskah Publikasi
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil
Diajukan oleh :
HARYONO
NIM : D 100 080 013
Kepada
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
COMPARISON OF IMPLEMENTATION ANALYSIS METHOD,
QUALITY AND BUILDING DESIGN COST, USING
PRESS BRICK AND CONVENTIONAL BRICK IN ATMI SURAKARTA
ABSTRACT
Increasingly rapid growth of sciences and technology in the construction field that
encourages us to pay more attention for standards quality for improving the higher quality
of development. One of the public reason that still believe in brick is from aesthetics
point which looks like more artistic than batako (cement brick). This research is done to
know the comparison of implementation analysis method quality and building design
cost, using press brick and conventional brick. The conventional brick hard textured, not
neatly and its hardness level depend on the material quality and burning technique, while
press brick textured more soft, its size is same and more strength. Based on the count
analysis, it can be obtained press brick implementation method for cutting press brick
used cutter, its framing time more fast and the result more neatly, needed more working,
for press brick implementation method for cutting is used trowel, timing slowed, the
result not neatly caused of the texture is not same, needed little workers. Seen form press
strength conventional brick named Gendhit, successive is 1,645 N/mm², while press
strength press brick named Gendhit, successive is 6,934 N/mm². The cost of work
implementation of wall mate used brick press material per m² is Rp 78.952,13, while cost
of work implementation wall mate used conventional brick material is Rp 71.202,13, then
its deviation is Rp 7.750,00 per m², more expensive used press brick.
Keywords : Press brick, cost, conventional, implementation method, quality.
ANALISIS PERBANDINGAN METODE PELAKSANAAN,
MUTU DAN BIAYA KONSTRUKSI GEDUNG, MENGGUNAKAN
BATA PRESS DAN BATA KONVENSIONAL DI ATMI SURAKARTA
ABSTRAKSI
Semakin pesatnya pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
konstruksi yang mendorong kita lebih memperhatikan standar mutu untuk dapat
meningkatkan pembangunan yang lebih berkualitas. Salah satu alasan masyarakat masih
mempercayai batu bata adalah dari segi estetikanya terlihat lebih berseni dibanding
batako. Penelitian ini untuk mengetahui perbandingan metode pelaksanaan, perbandingan
mutu dan perbandingan biaya pelaksanaan pembangunan gedung bata press dan bata
konvensional. Batu bata konvensional tekstur kasar, tidak rapi dan kadar kekerasannya
tergantung pada kualitas bahan serta teknik pembakarannya, sedangkan bata press
teksturnya lebih halus, ukurannya sama dan kekuatannya lebih baik. Berdasarkan analisis
perhitungan di dapat metode pelaksanaan batu bata press untuk pemotongan batu bata
press menggunakan gerenda/cutter, waktu pemasangannya lebih cepat dan hasilnya lebih
rapi, membutuhkan lebih banyak pekerjaan, untuk metode pelaksanaan batu bata
konvensional pemotongan batu bata konvensional menggunakan cetok, waktu
pemasangan kurang cepat, hasilnya kurang rapi karena tekstur batanya yang tidak sama,
membutuhkan lebih sedikit pekerja. Dilihat dari kuat tekan bata konvensional merk
Gendhit sebesar 1,645 N/mm², sedangkan kuat tekan bata press merk Gendhit sebesar
6,934 N/mm². Biaya pelaksanaan pekerjaan pasangan dinding menggunakan material bata
press per m² adalah sebesar Rp 78.952,13 sedangkan biaya pelaksanaan pekerjaan
pasangan dinding menggunakan material bata konvensional adalah sebesar Rp 71.202,13,
adapun selisihnya adalah Rp 7.750,00 per m², lebih mahal menggunakan batu bata press.
Kata kunci : Bata press, biaya, konvensional, metode pelaksanaan, mutu
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Semakin pesatnya pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
konstruksi yang mendorong kita lebih memperhatikan standar mutu serta
produktivitas kerja untuk dapat meningkatkan pembangunan yang lebih
berkualitas. Diperlukan suatu bahan bangunan yang memenuhi persyaratan teknis,
mudah didapat, dan harganya murah sehingga dapat dijangkau masyarakat luas.
Bahan bangunan yaitu semua bahan olahan yang mempunyai bentuk beraturan
dan ukuran tertentu yang digunakan sebagai bahan untuk membuat elemen
bangunan.
Dilihat dari segi pembuatannya, batu bata merah ada dua jenis, yaitu batu
bata konvensional dan batu bata press. Batu bata konvensional tekturnya kasar,
tidak rapi dan kadar kekerasannya tergantung pada kualitas bahan serta teknik
pembakarannya, sedangkan batu bata press tekturnya lebih halus, ukurannya sama
dan kekuatannya lebih baik. Warna bata juga akan tergantung dari jenis tanah liat
yang digunakan serta lama proses pembakarannya. Dilihat dari segi aplikasi, bata
merah konvensional biasanya digunakan untuk konstruksi dinding dengan
plesteran biasa karena kekurangan dari jenis bata ini bisa dengan mudah ditutupi
lapisan semen. Sedangkan bata press sering diaplikasikan tanpa lapisan penutup
atau yang lebih sering kita kenal dengan bata ekspos. Salah satu kelebihan
menggunakan bata press sebagai bata ekspos adalah bata ini memang cenderung
tahan lama atau awet. Ukurannya pun presisi, tetapi sebagian orang menilai sisi
artistiknya kurang karena terkesan kaku dan kurang alami, karena bata ini
dihasilkan oleh mesin sehingga cenderung tipikal dan kurang berseni.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari dilakukan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui perbandingan metode pelaksanaan bata press dan bata
konvensional.
2. Mengetahui perbandingan mutu, batu bata press dan batu bata konvensional.
3. Mengetehui perbandingan biaya pelaksanaan pembangunan gedung dengan
metode batu bata press dan konvensional.
TINJAUAN PUSTAKA
Kajian Teori
Baru-baru ini telah banyak penelitian yang dilakukan mengenai
pemanfaatan beberapa limbah industri untuk penambahan dalam campuran
berbagai keperluaan bahan bangunan teknik sipil. Penelitian yang dilakukan
Permatasari (2012), Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas
Maret, tentang “Pengaruh Penggantian Tanah Liat oleh Fly Ash Batu Bara Dan
Lama Pembakaran Terhadap Karakteristik Fisis Dan Mekanis Batu Bata”. Melalui
penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa nilai berat jenis dalam lama
pembakaran 12 jam, 18 jam, 24 jam dan 30 jam berkisar antara 1,590 gr/cm³ 1,113 kg/cm². Porositas dalam lama pembakaran 12 jam, 18 jam, 24 jam, dan 30
jam prosentase dan porositas berturut-turut adalah sebagai berikut 32,67 %
sebesar 35,19 % ; 25,80 % sebesar 31,05 % ; 22,70 % sebesar 27,45 % dan 24,85
% sebesar 33,37 %, keseluruhan sempel uji mencapai porositas diatas 20 %. Kuat
tekan pada 12 jam, 18 jam, 24 jam dan 30 jam sebesar 3,60 N/mm², 3,81 N/mm²,
4,60 N/mm², 3,90 N/mm², keseluruhan lama pembakaran memenuhi standar kuat
tekan batu bata minimal 2,5 N/mm².
Batu Bata
a. Pengertian Batu Bata Konvensional
Batu bata ini dibuat dengan cara tradisional dan menggunakan alat-alat
yang sederhana. Salah satu ciri dari batu bata konvensional adalah bentuk
yang tidak selalu sama, tidak rapi dan bertekstur kasar. Ini dapat dipahami
karena pembuatan batu bata konvensional menggunakan alat-alat yang
sederhana dan lebih mengutamakan sumber daya manusia dalam
pembuatannya.
b. Pengertian Batu Bata Press
Pembuatan batu-bata ini menggunakan bantuan mesin-mesin. Hasilnya
adalah batu-bata yang memiliki tekstur halus, memiliki ukuran yang sama
dan terlihat lebih rapi.
Standar Batu Bata
1) Kuat Tekan
Kuat tekan suatu material didefenisikan sebagai kemampuan material dalam
menahan beban sampai terjadinya kegagalan (failure). Kuat tekan batu bata
ini membandingkan antara beban maksimum yang mampu ditahan batu bata
dengan luas bidang permukaan batu bata.
Tabel II.1. Klasifikasi Kekuatan Bata NI 10
Kuat Tekan Rata-Rata
Mutu Bata Merah
Kgf/cm2
N/mm2
Tingkat I (satu)
Lebih besar dari 100
>10
Tingkat II (dua)
100 – 80
10 – 8
Tingkat III (tiga)
80 – 60
8–6
Dari tiap – tiap benda percobaan, kuat tekannya tidak diperbolehkan 20%
lebih rendah dari harga rata – rata terendah untuk tingkat mutunya.
LANDASAN TEORI
Metode Pelaksanaan Batu Bata Press
Metode pelaksanaan batu bata press pada pasangan dinding hampir sama
dengan metode batu bata konvensional, yang membedakan hanya dalam proses
pemotongan batu batanya. Metode batu bata press memotong batu bata
menggunakan mesin gerinda, sehingga pemasangannya membutuhkan waktu dan
tenaga yang lebih banyak.
Metode Pelaksanaan Batu Bata Konvensional
Metode pelaksanaan batu bata konvensional pada pemasangan dinding
sangat sederhana yaitu sebelum batu bata dipasang, batu bata harus direndam
kedalam air supaya batu bata jenuh air, sehingga saat sudah dipasang batu bata
tidak menyerap air yang dimortar. Pemotongan batu bata juga sangat mudah,
hanya dengan cetok batu bata sudah bias terbelah.
Pengujian Mutu
a. Analisis kuat tekan dilakukan dengan mesin Universal Testing Machine :
Rumus :
�
σc = .......................................................................................................(1)
�
Dimana :
σc = kuat tekan benda uji (Pa)
P = beban maksimum (N)
A = luas penampang benda uji (mm²)
b. Pemeriksaan Porositas Batu Bata
Berdasarkan standar ASTM C 373 – 88, porositas sampel dapat dihitung
menggunakan persamaan berikut: (Van Flack, 1992)
�� −��
1
Porositas(%) =
� � 100%.......................................................(2)
��
ρ
dengan:
Mb = Massa kering benda uji (gr)
Mk = Massa basah benda uji, setelah direndam dalam air selama 2x24 jam (gr)
Vb = Volum benda uji (cm3)
ρ air = Massa jenis air (gr/cm3)
c. Pemeriksaan Berat Jenis Batu Bata
Pemeriksaan untuk mengetahui berat jenis batu bata dilakukan
perhitung sebagai berikut :
Berat Jenis
....................................................................(3)
dengan:
m = berat batu bata ( gr )
v = volume batu bata ( cm³ )
Biaya
Biaya adalah sesuatu yang akan dikorbankan atau akan diberikan pada
pihak lain, sebagai kontrak atas sesuatu yang diterima dari pihak lain tersebut.
METODE PENELITIAN
Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian merupakan urutan langkah-langkah yang disusun
secara sistematis dan logis berdasarkan dasar teori yang sudah ada untuk
mencapai tujuan suatu objek permasalahan, agar dalam proses penyusunannya
menjadi lebih mudah.
Diagram Alir Penelitian
Mulai
Pengumpulan Data :
Data Primer : Gambar Struktur
Data Sekunder : Harga satuan bahan, Upah pekerja
Tahap I
Metode pelaksanaan pemasangan
batu bata konvensional
Metode pelaksanaan pemasangan
batu bata Press
Tahap II
Uji kuat tekan, porositas, berat jenis
bata konvensional
bata konven
Uji kuat tekan, porositas, berat jenis
bata pres
bata press
Menghitung volume pekerjaan
dinding batu bata konvensional
Tahap III
Volume pekerjaan dinding
batu bata press
konvensional
Menghitung harga satuan pekerjaan
berdasarkan Rencana Analisa Biaya
Konstruksi dari SNI diperoleh RAB
Rencana Anggaran biaya
pekerjaan batu bata press
Tahap IV
Analisis perbandingan metode pelaksanaan kedua
metode tersebut.
Analisis perbandingan mutu kedua metode
tersebut.
Analisis perbandingan biaya kedua metode
tersebut.
Tahap V
Kesimpulan
Tahap VI
Selesai
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Perbandingan Metode Pelaksanaa Batu Bata Press Dan Batu Bata
Konvensional
Tabel V.1. Perbandingan Metode Pelaksanaan Batu Bata Press dan Batu Bata
Konvensional
No.
Uraian Kegiatan Pelaksanaan Batu
Uraian Kegiatan Pelaksanaan Batu
Keterangan
Bata Konvensional
Bata Press
1.
Batu bata merah direndam sebelum
Batu bata merah direndam sebelum
Sama
dipasang selama 5-7 menit kalau bata
dipasang selama 5-7 menit kalau bata
itu dalam keadaan kering
itu dalam keadaan kering
2.
Gunakan sendok semen (cetok) yang
sisinya sama panjang dengan sisi bata.
Gunakan sendok semen (cetok) yang
sisinya sama panjang dengan sisi bata.
Sama
3.
Campuran mortar 1 PC : 3 KP : 10 PP
Campuran mortar 1 PC : 3 KP : 10 PP
Sama
4.
Mortar diletakkan di tengah-tengah
pondasi, lalu cetok ditarik ke belakang
dan sambil diangkat ke atas.
Mortar diletakkan di tengah-tengah
pondasi, lalu cetok ditarik ke belakang
dan sambil diangkat ke atas.
Sama
5.
Bata diletakkan di atas mortar tadi dan
ditekan ke bawah sehingga mortar di
bawahnya tinggal setebal 1,5 cm dan
permukaan atas bata harus rata dengan
benang.
Bata diletakkan di atas mortar tadi dan
ditekan ke bawah sehingga mortar di
bawahnya tinggal setebal 1,5 cm dan
permukaan atas bata harus rata dengan
benang.
Sama
6.
Mengambil satu sendok mortar dan
sebuah bata lagi, lalu mortar diletakkan
di atas pondasi, bata diletakkan di atas
mortar itu dengan membenamkan
pojoknya pada pertengahan mortar
sedalam 2 cm.
Mengambil satu sendok mortar dan
Sama
sebuah bata lagi, lalu mortar diletakkan
di atas pondasi, bata diletakkan di atas
mortar itu dengan membenamkan
pojoknya pada pertengahan mortar
sedalam 2 cm.
Kemudian bata didorong ke belakang
dan jangan ditekan dulu ke bawah,
sampai batas antara kedua bata terisi
mortar setebal 1 cm.
Kemudian bata didorong ke belakang
dan jangan ditekan dulu ke bawah,
sampai batas antara kedua bata terisi
mortar setebal 1 cm.
Sama
Bata ditekan ke bawah sehingga
permukaan atas bata sama rata dengan
benang, menurunkan dengan jalan
menggesek-gesekkan ke arah muka
belakang sambil ditekan ke bawah.
Bata ditekan ke bawah sehingga
permukaan atas bata sama rata dengan
benang, menurunkan dengan jalan
menggesek-gesekkan ke arah muka
belakang sambil ditekan ke bawah.
Sama
Batu bata tidak boleh diketok, karena
akan melepaskan ikatan antara mortar .
Batu bata tidak boleh diketok, karena
akan melepaskan ikatan antara mortar.
Sama
7.
8.
9.
Lanjutan
10.
Pengambilan mortar harus pas untuk
Pengambilan mortar harus pas untuk
sebuah bata, jangan sampai kurang atau sebuah bata, jangan sampai kurang
berlebihan.
atau berlebihan.
Sama
11.
Sisi bata jangan sampai menyentuh
benang, tetapi harus sejajar dengan
jarak renggang 1 mm.
Sisi bata jangan sampai menyentuh
benang, tetapi harus sejajar dengan
jarak renggang 1 mm.
Sama
12.
Pemasangan bata dimulai dari pinggir,
tetapi sisi ujung bata lapis kedua harus
berada di tengah-tengah bata pertama,
sehingga membuat siar tegak pasangan
menjadi zig-zag.
Pemasangan bata dimulai dari pinggir,
tetapi sisi ujung bata lapis kedua harus
berada di tengah-tengah bata pertama,
sehingga membuat siar tegak pasangan
menjadi zig-zag.
Sama
13.
Pemotongan bata menggunakan cetok.
Pemotongan bata menggunakan
cutter/gergaji.
Beda
14.
Teknik pemasangan lapis kedua adalah
sama dengan lapis pertama, tetapi
sewaktu menekan ke bawah cetok
dirapatkan pada sisi bata di bawahnya
guna menampung kalau ada sisa mortar
yang jatuh.
Teknik pemasangan lapis kedua adalah
sama dengan lapis pertama, tetapi
sewaktu menekan ke bawah cetok
dirapatkan pada sisi bata di bawahnya
guna menampung kalau ada sisa
mortar yang jatuh.
Sama
15.
Biasanya lapis kedua ini dimulai
dengan bata setengah, guna
mendapatkan siar tegak yang zig-zag.
Biasanya lapis kedua ini dimulai
dengan bata setengah, guna
mendapatkan siar tegak yang zig-zag.
Sama
16.
Pemasangan lapisan ke 3 berikutnya
sama seperti pemasangan lapisan ke 1,
sampai tinggi pasangan yang
dikerjakan tinggi maksimum 1 m.
Pemasangan lapisan ke 3 berikutnya
sama seperti pemasangan lapisan ke 1,
sampai tinggi pasangan yang
dikerjakan tinggi maksimum 1 m.
Sama
17.
Setelah pekerjaan selesai, semua
permukaan dinding dan area sekitarnya
dibersihkan. Kemudian pasangan itu
ditutup dengan plastik atau terpal agar
pengeringan secara drastis dapat
dihindari.
Setelah pekerjaan selesai, semua
permukaan dinding dan area sekitarnya
dibersihkan. Kemudian pasangan itu
ditutup dengan plastik atau terpal agar
pengeringan secara drastis dapat
dihindari.
Sama
18.
Waktu pemasangan kurang cepat.
Waktu pemasangan lebih cepat.
Beda
19.
Bentuk tidak rata.
Bentuk rata dan halus.
Beda
Analisis Perbandingan Mutu Material Beberapa Merk Batu Bata Press dan
Batu Bata Konvensional
Untuk melakukan pengujian batu-bata akan dilakukan beberapa pengujian,
yaitu kuat tekan, berat jenis, porositas, dan pengujian hammer test untuk batu bata
press dan batu bata konvensional setelah dilakukan pemasangan pada pekerjaan
dinding terdapat pada tabel di bawah ini :
1) Pemeriksaan Uji Kuat Tekan Batu Bata Press
a. Uji kuat tekan batu bata press merk Gendhit
Tabel V.2. Uji kuat tekan batu bata press merk Gendhit
Panjang
Dimensi
Lebar
Tebal
(mm)
(mm)
1
240
2
Kuat
Kuat Tekan
Tekan
Rata-Rata
(N/mm²)
(N/mm²)
Luas
Max.
(mm)
(mm²)
Load (N)
112.4
54
26976
140000
5.190
236
109.3
53
25794.8
206000
7.986
3
237
111.3
53.5
26378.1
229000
8.681
4
237
110.4
54
26164.8
205000
7.835
5
236
109.6
52.7
25865.6
180000
6.959
6
236
109.3
53.9
25794.8
192000
7.443
7
241
111
54.4
26751
135000
5.047
8
240
110
5.43
26400
119500
4.527
9
240
112
53
26880
235000
8.743
Benda
uji
6.934
Hasil dari uji kuat tekan batu bata press merk Gendhit rata-rata 6,934 N/mm²
2) Pemeriksaan Uji Kuat Tekan Batu Bata Konvensional
a. Uji kuat tekan batu bata konvensional merk Gendhit
Tabel V.3. Uji kuat tekan batu bata konvensional merk Gendhit
Kuat
Kuat Tekan
Tekan
Rata-Rata
Load (N)
(N/mm²)
(N/mm²)
28175
55000
1.952
27459
30000
1.093
45
26544
35000
1.319
115
39.5
27600
48000
1.739
241
115
41.8
27715
53000
1.912
240
110
43.8
26400
45000
1.705
7
237
110
42.5
26070
38000
1.458
8
240
113
40.6
27120
40000
1.475
9
240
116
40.5
27840
60000
2.155
Panjang
Dimensi
Lebar
Tebal
(mm)
(mm)
1
245
2
243
3
Luas
Max.
(mm)
(mm²)
115
44
113
40
237
112
4
240
5
6
Benda
uji
1.645
Hasil dari uji kuat tekan batu bata konvensional merk Gendhit rata-rata 1,645
N/mm²
Benda uji
3) Pengujian Berat Jenis Batu Bata Press
a. Uji berat jenis batu bata press merk Gendhit
Tabel V.4. Uji berat jenis batu bata press merk Gendhit
Dimensi Batu Bata
Berat
Dimensi Lubang
Volume
Berat
(cm³)
Batu
Bata
(gr)
(gr/cm³)
2.2
1058.194
1696
1.603
5.15
2.1
1118.312
1576
1.409
5.1
2.1
1047.668
1604
1.531
17.2
5.2
2.1
1079.016
1639
1.519
17.36
5.25
2.2
1078.276
1543
1.431
Panjang
Lebar
Tebal
Panjang
Lebar
Tebal
(cm)
(cm)
(cm)
(cm)
(cm)
(cm)
1
23.5
10.7
5
17.4
5.2
2
23
10.7
5.3
17.2
3
23
10.3
5.2
17.2
4
23
10.8
5.1
5
23.2
10.6
5.2
Jenis
Berat
Jenis
RataRata
(gr/cm³)
1.499
Hasil dari uji berat jenis batu bata press merk Gendhit menunjukkan hasil 1,499
gr/cm³.
4) Pengujian Berat Jenis Batu Bata Konvensional
a. Uji berat jenis batu bata press konvensional merk Gendhit
Tabel V.13. Uji berat jenis batu bata konvensional merk Gendhit
Benda
uji
Dimensi
Panjang
Lebar
Tebal
Volume
Berat
Berat
Berat Jenis
Batu Bata
Jenis
Rata-Rata
(gr/cm³)
(cm)
(cm)
(cm)
(cm³)
(gr)
(gr/cm³)
1
24.1
11.4
4.1
1126.43
1452
1.289
2
24.0
11.3
4.2
1139.04
1497
1.314
3
24.0
11.5
4.2
1159.20
1646
1.420
4
24.0
11.5
4.0
1104.00
1490
1.350
5
24.4
11.5
4.0
1122.40
1441
1.284
1.331
Porositas
Porositas ratarata
(%)
Batu
Bata
(cm)
(cm)
(cm)
(cm)
(cm)
(cm)
(cm³)
Kering
(gr)
(gr)
1
23.5
10.7
5
17.4
5.2
2.2
1058.19
1675
2101
1
40.26
2
23
10.7
5.3
17.2
5.15
2.1
1118.31
1560
2011
1
40.33
3
23
10.3
5.2
17.2
5.1
2.1
1047.67
1585
1999
1
39.52
4
23
10.8
5.1
17.2
5.2
2.1
1079.02
1625
2037
1
38.18
5
23.2
10.6
5.2
17.36
5.25
2.2
1078.28
1525
1958
1
40.16
Benda uji
Volume
(%)
Tebal
Basah
Lebar
Batu
Bata
Panjang
Berat
Tebal
Berat
Lebar
Dimensi Lubang
Panjang
Dimensi Batu Bata
Berat jenis air
(gr/cm³)
Hasil dari uji berat jenis batu bata konvensional merk Gendhit menunjukkan hasil
1,331 gr/cm³
5) Pengujian Porositas Batu Bata Press
a. Pengujian porositas batu bata press merk Gendhit
Tabel V.5. Uji porositas batu bata press merk Gendhit
39.688
Porositas
Berat jenis air
(gr/cm³)
(cm)
(cm)
(cm)
(cm³)
1
24.1
11.4
4.1
1126.43
1390
1877
1
43.234
2
24.0
11.3
4.2
1139.04
1430
1922
1
43.194
3
24.0
11.5
4.2
1159.20
1565
2147
1
50.207
4
24.0
11.5
4.0
1104.00
1430
1928
1
45.109
5
24.4
11.5
4.0
1122.40
1385
1864
1
42.676
Benda uji
Volume
(%)
Tebal
(%)
Lebar
Porositas
rata-rata
Panjang
Berat Batu Bata
Kering (gr)
Dimensi Batu Bata
Berat Batu Bata
basah (gr)
Hasil dari uji porositas batu bata press merk Gendhit menunjukkan 39,688 %.
6) Pengujian Porositas Batu Bata Konvensional
a. Pengujian porositas batu bata konvensional merk Gendhit
Tabel V.6. Uji porositas batu bata konvensional merk Gendhit
44.884
Hasil dari uji porositas batu bata konvensional merk Gendhit menunjukkan 44,884
%.
Menghitung Biaya Konstruksi
Perhitungan Biaya Pekerjaan Dinding Batu Bata Press
Analisis pekerjaan pemasangan 1 m2 dinding bata merah press ukuran
(5x11x24) cm tebal ½ bata, campuran spesi 1 PC : 3 KP : 10 PP
Upah
0.300
Oh
Pekerja
@
Rp 30,000.00
=
Rp 9,000.00
0.100
Oh
Tukang Batu
@
Rp 40,000.00
=
Rp 4,000.00
0.010
Oh
Kepala Tukang
@
Rp 48,400.00
=
Rp
484.00
0.015
Oh
Mandor
@
Rp 50,000.00
=
Rp
750.00
Rp
14,234.00
Rp
64,718.13
Rp
78,952.13
Bahan
60.000
bh
Bata Press
@
Rp
800.00
=
Rp 48,000.00
4.500
Kg
Portland Cement
@
Rp
1,495.00
=
Rp 6,727.50
@
Rp 126,500.00
=
Rp 6,325.00
@
Rp 244,375.00
=
Rp 3,665.63
3
m Pasir Pasang
3
0.015 m Kapur Padam
0.050
Jadi, untuk pekerjaan pasangan 1 m2 dinding bata press adalah senilai Rp
78.952,13. Kemudian setelah diketahui harga satuan sari pekerjaan pasangan
dinding bata konvensional, maka selanjutnya dikalikan dengan luas pekerjaan.
Total biaya pekerjaan dinding bata press adalah:
1560,575 m2 x Rp 78.952,13. = Rp 123.210.720,3
Perhitungan Biaya Pekerjaan Dinding
Analisis pekerjaan pemasangan 1 m2 dinding bata merah konvensional
ukuran (5x11x22) cm tebal ½ bata, campuran spesi 1 PC : 3 KP : 10 PP
Upah
0.300
Oh
Pekerja
@
Rp 30,000.00
=
Rp 9,000.00
0.100
Oh
Tukang Batu
@
Rp 40,000.00
=
Rp 4,000.00
0.010
Oh
Kepala Tukang
@
Rp 48,400.00
=
Rp
484.00
0.015
Oh
Mandor
@
Rp 50,000.00
=
Rp
750.00
Rp
14,234.00
Rp
56,968.13
Rp
71,202.13
Bahan
70.000
bh
Bata Konvensional
@
Rp
575.00
=
Rp 40,250.00
4.500
Kg
Portland Cement
@
Rp
1,495.00
=
Rp 6,727.50
@
Rp 126,500.00
=
Rp 6,325.00
@
Rp 244,375.00
=
Rp 3,665.63
3
m Pasir Pasang
3
0.015 m Kapur Padam
0.050
Jadi, untuk pekerjaan pasangan 1 m2 dinding bata konvensional adalah
senilai Rp 71.202,13. Kemudian setelah diketahui harga satuan sari pekerjaan
pasangan dinding bata konvensional, maka selanjutnya dikalikan dengan volume
pekerjaan.
Total biaya pekerjaan dinding bata konvensional adalah:
1560,575 m2 x Rp 71.202,13. = Rp 111.116.264,00
Dapat disimpulkan bahwa biaya pekerjaan batu bata press lebih mahal dari
pekerjaan batu konvensional dengan selisih Rp 7.750,00 per 1 m².
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisa perhitungan pada Bab V, maka dapat diambil
kesimpulan mengenai analisis perbandingan metode pelaksanaan, Mutu dan biaya
konstruksi gedung menggunakan, bata press dan bata konvensional di ATMI
Surakarta.
1. Metode Pelaksanaan
Perbandingan metode pelaksanaan bata press dan metode pelaksanaan bata
konvensional tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa metode pelaksanaan batu
bata press waktu pemasangan lebih cepat.
2. Mutu
Perbandingan mutu kedua batu bata tersebut di atas dapat disimpulkan
bahwa :
a. Kuat tekan batu bata press merk Gendhit yang digunakan di proyek ATMI
Surakarta adalah 6,934 N/mm² sedangkan batu bata konvensional merk
Gendhit mempunyai kuat tekan sebesar 1,645 N/mm², bata press merk Gendhit
lebih bagus dengan selisih 5,289 N/mm².
b. Berat jenis bata press merk Gendhit 1,499 gr/cm³ sedangkan berat jenis bata
konvensional merk Gendhit 1,331 gr/cm³, berat jenis yang disyaratkan 1,8 -2,6
gr/cm³, sehingga keduanya tidak memenuhi standar berat jenis.
c. Porositas bata press merk Gendhit 37,912 %, sedangkan porositas bata
konvensional merk Gendhit 44,884 %, keseluruhan mencapai porositas di atas
20 %.
3. Biaya
Perbandingan biaya kedua batu bata tersebut di atas dapat disimpulkan
bahwa biaya pelaksanaan pekerjaan pasangan dinding menggunakan material bata
press per m² adalah sebesar Rp 78.952,13 sedangkan biaya pelaksanaan pekerjaan
menggunakan material bata kovensional adalah Rp 71.202,13 perbedaannya tidak
terlalu signifikan yaitu Rp 7.750,00 per 1 m², lebih mahal menggunakan batu bata
press.
B. Saran
Setelah penelitian ini diselesaikan penulis baru menyadari, bahwa masih
perlu banyak refrensi dan analisa tentang perbandingan pelaksanaan metode bata
press dengan metode bata konvensional.
1. Untuk uji kuat tekan batu bata harus dilakukan dengan teliti agar hasil
yang diperoleh valid.
2. Jumlah material yang digunakan untuk masing-masing metode menjadi
faktor pembeda dari pekerjaan dengan metode bata press dan
konvensional.
3. Untuk uji kuat desak dengan hammer test diusahakan pengambilan
sampel kekuatan lebih banyak, dan dalam pembacaan hasil pada alat
hammer test harus teliti agar menghasilkan hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyaning Kilang Permatasasi, 2012, Pengaruh Penggantian Tanah Liat Oleh
Fly Ash Batu Bara Dan Lama Pembakaran Terhadap Karakteristik Fisis
Dan Mekanis Batu Bata. Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Departemen Pekerjaan Umum, 1978. Bata Merah Sebagai Bahan Bangunan (NI10-1978), Bandung : Yayasan Lembaga Pendidikan Masalah Bangunan.
Departemen Pekerjaan Umum, 1978. Metode Pengujian Kuat Tekan Dinding
Pasangan Bata Merah di Laboratorium SNI 03-4164-1996, Jakarta.
Irwan Azhar, 2011, Studi Analisa Perbandingan Plesteran Dinding Bata
Menggunakan Konvensional Dan Metode Shotcrete Terhadap Waktu Dan
Biaya. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Rofikatul Karimah. 2008. Jurnal : “Potensi Lumpur Lapindo Sebagai Bahan Baku
Tambahan Pembuatan Batu Bata”. Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil
Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.