PENGARUH PAJAK EKSPOR DAN JUMLAH PRODUKSI TERHADAP VOLUME EKSPOR KAKAO DI SUMATERA UTARA.

PENGARUH PAJAK EKSPOR DAN JUMLAH PRODUKSI TERHADAP
VOLUME EKSPOR KAKAO DI SUMATERA UTARA

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi
Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi

Oleh :

SALOMO JULIUS
NIP. 708221073

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012

ABSTRAK
Salomo Julius, NIM. 708221073. “Pengaruh Pajak Ekspor dan Jumlah
Produksi Terhadap Volume Ekspor Kakao Di Sumatera Utara”. Skripsi.

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2012.
Masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh pajak ekspor
dan jumlah produksi terhadap volume ekspor kakao di Sumatera Utara.
Berdasarkan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan menganalisis mengenai pengaruh pajak ekspor dan jumlah
produksi terhadap volume ekspor kakao di Sumatera Utara.
Sumber data dari penelitian ini adalah data ekspor kakao di Sumatera
Utara untuk periode 2005-2011 yang diperoleh dari BPS. Jenis data yang dipakai
adalah data sekunder. Data ekspor yang digunakan adalah data pajak ekspor,
jumlah produksi dan volume ekspor kakao.
Tehnik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan
model : Y = a + b1X1 + b2X2 . Dari hasil analisis data maka diperoleh hasil
regresi linear berganda : Y = 5474,590 - 712,356 X1 + 0,684 X2.
Hasil menunjukkan bahwa secara simultan pajak ekspor dan jumlah
produksi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume ekspor kakao di
Sumatera Utara, yang terlihat dari nilai Fhitung = 10,463, lebih besar dari Ftabel =
5,79 dan nilai signifikansi 0,026 berada dibawah 0,05 (0,026 0,05). Sedangkan jumlah produksi (X2) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap volume ekspor (Y) yang terlihat dari nilai t hitung = 4,574 lebih
besar dari t tabel = 2,571 dan nilai signifikansi sebesar 0,010 berada dibawah 0,05
(0,010 < 0,05). Selanjutnya diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 84%

yang berarti variable pajak ekspor (X1) dan jumlah produksi (X2) mempunyai
kontribusi terhadap volume ekspor (Y) sebesar 84% dan selebihnya 16%
dipengaruhi faktor lain.
Berdasarkan hasil analisis tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
pajak ekspor dan jumlah produksi secara bersama-sama berpengaruh terhadap
volume ekspor kakao di Sumatera Utara. Secara parsial, pajak ekspor tidak
berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor kakao di Sumatera Utara
sedangkan jumlah produksi berpengaruh signifkan terhadap volume ekspor kakao
di Sumatera Utara.
Kata Kunci : pajak ekspor, jumlah produksi, volume ekspor

ABSTRACT
Salomo Julius, NIM. 708221073. “Export Tax and Total Production Effect of
Cocoa Export Volume in North Sumatera”. Thesis. Department of
Management, Faculty of Economics, State University of Medan, 2012.
The problem in this research is wheater there are effects of export tax and
total production for cocoa export volume in North Sumatera. Based on these
issues, then the purpose of this research is to investigate and analysis export tax
and total production effect of cocoa export volume in North Sumatera.
Data source of this research is cocoa export data in North Sumatera for the

period 2005-2011 which obtained from BPS. The type data used is secondary
data. The export data which used is tax export data, total production data, and
export volume data.
The technique to analysis data which used is multiple linear regression
with the model Y = a + b1X1 + b2X2. From the result data analysis can obtained
the result of multiple linear regression : Y = 5474,590 - 712,356 X1 + 0,684 X2.
The result showed that simultaneous export tax and total production have a
significant positive effect on cocoa export volume in North Sumatera, as seen
from the value Fcount = 10,463 greater than Ftable = 5,79 and significance value of
0,026 is below 0,05 (0,026 < 0,05). Partial result of the analysis indicate that
export tax (X1) have not significant influence on cocoa export volume (Y) in
North Sumatera, as seen from the value tcount = -1,824 is smaller than ttable = 2,571
and significance value of 0,142 is above 0,05 (0,142 > 0,05). While total
production (X2) have positively influence and significant on cocoa export volume
(Y) as seen from the value tcount = 4,574 greater than ttable = 2,571 and significance
value of 0,010 is below (0,010 < 0,05). Furthermore, values obtain coefficient
determination of 84% which means variables are export tax (X1) and total
production (X2) have contributed to the cocoa export volume (Y) in North
Sumatera and the rest of 16% other influenced by other factors.
Based on the result of the analysis, it can be concluded that export tax and

total production jointly influence on cocoa export volume in North Sumatera.
Partially, export tax have not significant affect on cocoa export volume in North
Sumatera, while total production have significant influence on cocoa export
volume in North Sumatera.
Key Word : export tax, total production, export volume

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat,
rahmat dan perlindunganNYA lah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini yang berjudul : “Pengaruh Pajak Ekspor dan Jumlah Produksi Terhadap
Volume Ekspor Kakao di Sumatera Utara”.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan. Selain itu, penulis juga berharap kiranya skripsi ini
dapat memperluas wawasan dan menambah pengetahuan pembaca, secara khusus
mahasiswa/i di Jurusan Manajemen.
Penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
yang teristimewa kedua orang tua penulis, Bapak P. Sitorus dan Ibu D. br
Sibarani, S.Pd atas cinta, kasih sayang dan pengorbanan yang tulus selama
perkuliahan sampai pada penyelesaian skripsi ini, serta saudara dan saudari

penulis: Mario M. Sitanggang A.Md, Alex Bernad Sitorus, Risvaulina br.
Sitorus, Ridwan M. Sitorus yang selalu mendukung dan mendoakan penulis
dengan tulus sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam
penyelesaian skripsi ini, yaitu:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.

iii

3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si. selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Ahmad Hidayat, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Medan.
5. Ibu T. Teviana SE, M.Si, selaku selaku Sekretaris Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan dan dosen pembimbing skripsi
yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing, memberikan saran,
arahan dan masukan kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
6. Kepada seluruh Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Medan yang selama ini memberikan ilmu pengetahuan.
7. Kepada Kak Lina yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan
berkas-berkas skripsi.
8. Kepada teman-teman konsentrasi Manajemen Agribisnis’08 terima kasih
selama ini selalu saling memberi dorongan, nasehat, dan masukan.
9. Kepada teman-teman stambuk 2008 (Ahmad, Lukman, Rivandy, Zulfirman,
Riadi, Dana, Yandri, Ipan, Erwin, Metrik dan semua teman-teman stambuk
2008).
10. Kepada bang Jan Marten, bang Freddy, dan bang Pirdon, yang telah
memberikan saran, serta semua teman-teman stambuk 2007 dan 2005.
11. Kepada Anggota Seven Luid ( Icel, Fauzi, Abong, Yudi, Patriot, dan anggota
lainnya) tetap teruskan perjuangan kalian dalam mencapai cita-cita.

iv

Semoga ketulusan dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis
selama ini menjadi berkat bagi kita semua. Penulis menyadari bahwa penulisan
dan penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis

memohon maaf apabila terdapat kesalahan dan penulis juga sangat mengharapkan
saran serta kritik membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.

Medan,

September 2012

Penulis

Salomo Julius

v

DAFTAR TABEL

Tabel

Hal.

1.1. Data Jumlah Produksi Kakao Sumatera Utara Tahun 2005-2011 .........


2

1.2. Data Volume Ekspor Kakao Sumatera Utara Tahun 2005-2011………

4

4.1. Data Volume Ekspor Kakao Sumatera Utara Tahun 2005-2011 ...........

37

4.2. Data Pajak Ekspor Kakao Sumatera Utara Tahun 2005-2011 ..............

38

4.3. Data Jumlah Produksi Kakao Sumatera Utara Tahun 2005-2011 .........

39

4.4. Uji Kolmogrov-Smirnov .....................................................................


40

4.5. Uji Multikolinearitas ...........................................................................

41

4.6. Korelasi Variabel Pajak Ekspor, Jumlah Produksi, Volume Ekspor .....

42

4.7. Kategori Korelasi ................................................................................

42

4.8. Tabel Koefisien Determinasi ...............................................................

43

4.9. Uji Heteroskesdastisitas ......................................................................


44

4.10. Koefisien Regresi ..............................................................................

45

4.11. Anova(b) ...........................................................................................

46

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Hal.

2.3. Kerangka Berpikir ...........................................................................


ix

27

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Salah satu kegiatan yang berperan penting dalam perekonomian suatu
negara adalah kegiatan perdagangan internasional. Sehingga perdagangan
internasional harus terus diupayakan untuk dapat meraih berbagai peluang dan
kesempatan yang ada.
Perdagangan internasional adalah kegiatan untuk memperdagangkan
berbagai output berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara untuk
dapat dijual ke luar negeri serta mendatangkan barang dan jasa dari luar negeri
untuk kemudian didatangkan ke negara tersebut dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan dalam negeri. Kegiatan untuk menjual barang ke luar negeri dinamakan
kegiatan ekspor, sedangkan kegiatan untuk mendatangkan barang dari luar negeri
dinamakan kegiatan impor.
Suatu negara melakukan perdagangan internasional karena adanya perbedaan
opportunity cost. Perbedaan opportunity cost suatu produk antara suatu negara
dengan negara lain dapat terjadi karena adanya perbedaan jumlah atau proporsi faktor
produksi yang dimiliki (endowment factors) masing-masing negara. Perbedaan
tersebut menimbulkan terjadinya perdagangan internasional. Negara-negara yang
memiliki faktor produksi relatif lebih banyak dan murah dalam memproduksinya
akan melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barangnya. Sebaliknya,
masing-masing negara akan mengimpor barang tertentu jika negara tersebut memiliki

1

2

faktor produksi yang relatif langka dan mahal dalam memproduksinya (Salvatore,
2004).

Sumatera Utara adalah salah satu provinsi yang mengandalkan kegiatan
ekspor sebagai penggerak dalam pertumbuhan ekonomi, salah satunya adalah
ekspor komoditi sektor perkebunan yaitu kakao. Kakao adalah suatu komoditas
perkebunan yang sangat cocok di tanam di daerah yang beriklim tropis seperti
Sumatra Utara. Kakao Sumatera Utara masih menghadapi berbagai masalah
kompleks antara lain produktivitas kebun masih rendah akibat serangan hama
penggerek buah kakao (PBK) serta mutu produk masih rendah.. Keadaan ini akan
berpengaruh terhadap penawaran kakao yang menurun, sehingga permintaan
dunia tidak tercukupi.
Tabel 1.1.
Data Jumlah Produksi Kakao Sumatera Utara Tahun 2005-2011
TAHUN

JUMLAH PRODUKSI (TON)

2005

59.457

2006

58.949

2007

64.782

2008

60.253

2009

78.255

2010

69.106

2011

73.258

Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara
Berdasarkan data dari tabel 1.1. produksi kakao Sumatera Utara terus
bersifat fluktuatif dari tahun 2005-2011 dimana di tahun 2009 terjadi jumlah
produksi kakao yang tinggi sebesar 78.255 ton dan jumlah produksi terendah

3

terjadi pada tahun 2006 dengan jumlah produksinya sebanyak 58.949 ton.
Diharapkan kakao Sumatera Utara terus mengalami peningkatan produksi
sehingga akan meningkat pula jumlah kakao yang diekspor yang akan menambah
devisa Sumatera Utara.
Menurut Komalasari (2009:65) “Peningkatan produksi berpengaruh
langsung secara positif terhadap penawaran ekspor biji kakao”. Saat produksi
mengalami peningkatan maka ketersediaan produk biji kakao meningkat sehingga
penawaran di dalam negeri maupun luar negeri meningkat. Produksi mampu
meningkatkan penawaran ekspor biji kakao jika produk yang dihasilkan oleh
setiap daerah mampu meningkatkan kualitas sesuai dengan mutu yang telah
ditetapkan oleh negara tujuan ekpor biji kakao. Dengan demikian produksi biji
kakao Sumatera Utara mampu meningkatkan penawaran ekspor biji kakao.
Begitupun sebaliknya, jika produksi terjadi penurunan maka penawaran ekspor
biji kakao akan mengalami penurunan karena tidak ada barang yang ditawarkan
kepada konsumen.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa produksi kakao
sejalan dengan ekspor kakao, jika produksi kakao Sumatera Utara meningkat tentu
akan meningkatkan penawaran atau volume ekspor kakao yang juga akan
meningkatkan pendapatan (devisa) bagi Sumatera Utara, akan tetapi pada
kenyataannya terlalu banyak melakukan kegiatan ekspor akan berdampak pada
ketersediaan produk di pasar domestik sehinga industri kakao dalam negeri
kekurangan pasokan bahan baku.

4

Selain itu hal yang mendorong para produsen menjual produknya keluar
negeri adalah harga di pasar internasional yang tinggi, hal ini didukung dengan
pernyataan Lipsey (1995)

“Dengan adanya peningkatan harga maka akan

merangsang produsen untuk meningkatkan produksinya dan menjualnya dengan
tujuan peningkatan keuntungan”. Oleh sebab itu pemerintah memberlakukan
Pajak Ekspor untuk membatasi ekspor kakao Sumatera Utara untuk menjaga
kegiatan industri-industri pengolahan kakao dalam negeri.
Tabel 1.2.
Data Volume Ekspor Kakao Sumatera Utara Tahun 2005-2011
TAHUN

VOLUME EKSPOR

2005

40295.335

2006

39523.299

2007

46594.479

2008

47820.752

2009

51515.968

2010

51401.336

2011

51982.823

(TON)

Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara
Pada Tabel 1.2. terlihat volume ekspor kakao Sumatera Utara mengalami
peningkatan dari tahun 2005-2011 dimana volume ekspor kakao tertinggi terjadi
pada tahun 2011 yaitu sebesar 51982.823 ton dan volume ekspor terendah terjadi
di tahun 2006 sebesar 39523.299 ton. Kenaikan volume ekspor ini tentu
berdampak baik pada sumber devisa, akan tetapi disisi lain berdampak buruk bagi
industri-industri pengolahan kakao dalam negeri karena kekurangan bahan baku
akibat dari para produsen kakao yang lebih memilih menjual kakaonya di luar

5

negeri karena harga yang tinggi jika di bandingkan di dalam negeri. Untuk itu
pemerintah memberlakukan pajak ekspor untuk membatasi volume ekspor agar
kebutuhan bahan baku bagi industri pengolahan kakao domestik terpenuhi.
Pungutan ekspor untuk kakao sebenarnya masih menjadi perdebatan berbagai
pihak, terutama pihak-pihak yang terkait dalam agribisnis kakao Indonesia (petani,
pedagang dan eksportir, serta industri). Petani, pedagang dan eksportir adalah pihak
yang kontra terhadap kebijakan ini. Sementara itu, pihak industri memandang bahwa
pungutan ekspor akan memberikan dukungan atas pasokan bahan baku industri
pengolahan cokelat (Supriyanto, 2005).

Menurut Piermartini (2004) “Pajak ekspor banyak diterapkan di negara
berkembang dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan pemerintah dan
menjamin ketersediaan produk di pasar domestik”.
Sedangkan menurut Mankiw (2003), “Kebijakan perdagangan yang
didefinisikan secara luas merupakan kebijakan yang dirancang untuk mempengaruhi
secara langsung jumlah barang dan jasa yang diekspor atau diimpor. Biasanya
kebijakan perdagangan berbentuk melindungi industri domestik dari pesaing asing,
baik dengan menerapkan pajak ekspor”.

Berdasarkan penjelasan menurut para ahli diatas bahwa penetapan pajak
ekspor kakao merupakan suatu kontrol terhadap tersedianya bahan baku utama
bagi industri-industri yang bergerak dalam bidang pengolahan kakao dimana
pajak ekspor berfungsi sebagai penghambat ekspor. Disamping itu dengan adanya
pajak ekspor pemerintah juga mendapat keuntungan dari pajak yang dikutip.

6

Akan tetapi berbeda dengan pendapat Susila (2012) yang mengatakan
bahwa kenaikan pajak ekspor ternyata tidak cukup efektif untuk membendung
eskpor karena ekspor relatif tidak elastis terhadap perubahan pajak ekspor.
Berdasarkan uraian dan pemafaran menurut para ahli diatas dan juga
dikarenakan ekspor kakao merupakan salah satu penyumbang devisa Sumatera
Utara, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Pajak Ekspor dan Jumlah Produksi Terhadap Volume Ekspor Kakao Di
Sumatera Utara”.

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai
berikut :
1. Bagaimanakah pengaruh pajak ekspor terhadap volume ekspor kakao
di Sumatera Utara?
2. Bagaimanakah pengaruh jumlah produksi terhadap volume ekspor
kakao di Sumatera Utara?
3. Bagaimana pajak ekspor dan jumlah produksi secara bersama-sama
berpengaruh terhadap volume ekspor kakao di Sumatera Utara?

1.3. Pembatasan Masalah
Karena begitu banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor kakao
di Sumatera Utara maka peneliti membatasi masalah yang akan di teliti. Adapun

7

yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah pengaruh pajak ekspor
dan jumlah produksi terhadap volume ekspor kakao di Sumatera Utara.

1.4. Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah faktor pajak ekspor berpengaruh pada volume ekspor kakao di
Sumatera Utara pada tahun 2005-2011.
2. Apakah faktor jumlah produksi berpengaruh pada volume ekspor
kakao di Sumatera Utara pada tahun 2005-2011.
3. Apakah faktor pajak ekspor dan jumlah produksi secara bersama-sama
berpengaruh pada volume ekspor kakao di Sumatera Utara pada tahun
2005-2011.

1.5. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pajak ekapor terhadap
volume ekspor kakao di Sumatera Utara pada tahun 2005-2011.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah produksi terhadap
volume ekspor kakao di Sumatera Utara pada tahun 2005-2011.
3. Untuk mengetahui seberapa besar jumlah produksi dan pajak ekspor
secara bersama-sama berpengaruh terhadap volume ekspor kakao di
Sumatera Utara pada tahun 2005-2011.

8

1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin diperoleh peneliti adalah :
1. Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang
pengaruh pajak ekspor dan jumlah produksi terhadap volume
ekspor kakao di Sumatera Utara.
2. Bagi Perusahaan
Sebagai sumber informasi bagi perusahaan yang bergerak dalam
kegiatan ekspor kakao terkait pengaruh pajak ekspor dan jumlah
produksi terhadap volume ekspor kakao di Sumatera Utara.
3. Bagi Universitas Negeri Medan
Sebagai tambahan literatur kepustakaan di bidang penelitian
mengenai pengaruh pajak ekspor dan jumlah produksi terhadap
volume ekspor kakao di Sumatera Utara.
4. Bagi Peneliti Lain
Sebagai bahan referensi yang dapat menjadi bahan pertimbangan
bagi peneliti lain yang ingin meneliti objek yang sejenis dan untuk
mengembangkan penelitian dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Agus.2002. Manajemen Produksi, Perencanaan Sistem Produksi. Edisi
Keempat.Yogyakarta: BPFE.
Amin,

M.2010.
“Pengertian
Pajak
Ekspor”.
(http://nudins.blogspot.com/2010/07/bea-masuk-dan-pajak-ekspor.html)
diakses 28 Juni 2012

Arleen.2006. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Kakao
Indonesia.Skripsi.Program
Studi
Manajemen
Agribisnis.Fakultas
Pertanian.IPB.
Assauri, Sofjan.2002.Manajemen Pemasaran, Konsep dan Strategi.Edisi Ketujuh.
Jakarta: Rajawali.
Boediono.2002. Perpajakan Indonesia. Jakarta: Diadit Media.
Daniel, Mohar.2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: PT Bumi aksara.
Edilius, dkk. 2004.Pengantar Ekonomi Perusahaan.Jakarta: Rineka Cipta.
Hakim, Abdul.2001. Statistik Deskriptif Untuk Ekonomi dan Bisnis.Yogyakarta:
Ekonosa.
Hamdani.2007. Seluk Beluk Ekspor-Impor.Penerbit: Yayasan Bina Usaha Niaga
Indonesia.
Handoko, T.Hani.2000. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi
Pertama.Yogyakarta: BPFE.
H.Bohari.2002.Pengantar Hukum Pajak.Edisi Revisi.Jakarta.Penerbit: PT. Raja
Grafindo Persada.
HD, Ernawati.2008. “Elastisitas dan Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran
CPO (Crude Palm Oil) di Provinsi Jambi”.Volume 92, Edisi September
2008, Fakultas Pertanian Universitas Jambi.
Junaidi. 1999. “Analisis Penawaran dan Permintaan Kakao di Pasar
Internasional : Suatu Analisis Simulasi”. Tesis. Program Pasca Sarjana.
Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Komalasari, Irma.2009. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran
Ekspor Biji Kakao Indonesia”.Skripsi.Program Studi Manajemen
Agribisnis.Fakultas Pertanian.IPB.
Kuncoro, Mudrajad.2005. Manajemen
Kedua.Yogyakarta: BPFE.

Keuangan

Internasional.

Edisi

Hadipurnomo, 2000. “Dampak Kebijakan Produksi dan Perdagangan Terhadap
Permintaan dan Penawaran Kedelai di Indonesia”. Tesis. Institut
Pertanian Bogor.
Lipsey, G. R. 1995. Pengantar Mikro Ekonomi. Jilid I. Binarupa Aksara, Jakarta.

Lolowang, T.F. 1999. “Analisis Penawaran dan Permintaan Kakao Indonesia di
Pasar Domestik dan Pasar Internasional. Tesis. Program Pasca Sarjana.
Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Mankiw. 2003. Teori Makroekonomi. Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta.

Mariati, Rita.2009. “Pengaruh Produksi Nasional, Konsumsi Dunia Dan Harga
Dunia Terhadap Ekspor Crude Palm Oil (CPO) Di Indonesia”. Jurnal
EPP.Vol.6 No.1. 2009 :30-35. Program Studi Ekonomi Pertanian, Fakultas
Pertanian, Universitas Mulawarman, Samarinda.
MS, Amir.2002. Ekspor-Impor. Edisi Keenam. Penerbit: PT. Pustaka Binaman
Pressindo.
Munadi, Ernawati. 2007. “Penurunan Pajak Ekspor dan Dampaknya Terhadap
Ekspor Minyak Kelapa Sawit Indonesia Ke India”. Jurnal Informatika
Penelitian Vol. 16. No. 2, Surabaya.

Nazaruddin.2002. Komoditi Ekspor Pertanian.Edisi Keempat.Penerbit : Swadaya.
Nurmantu,Safri.2005. Pengantar Perpajakan.Edisi Ketiga.Penerbit : Jakarta
Granit.
Piermartini, R. 2004. The Role of Export Taxes in The Field of Primary Commodities.
World Trade Organization.(Terjemahan)

Salvatore.2004. Ekonomi Internasional.Edisi Kelima.Penerbit Erlangga.

Sialagan, Wahyu M.A.2010. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempenngaruhi
Ekspor Karet di Sumatera Utara”.Skripsi.Jurusan Manajemen.Fakultas
Ekonomi.Unimed
Sinaga, Heryanto.2009.“Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor
CPO Di Sumatera Utara”.Skripsi.Jurusan Manajemen.Fakultas
Ekonomi.Unimed
Sinaga,

Rudi Anto.2009.“Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Penawaran Ekspor Kopi Sidikalang Kabupaten Dairi”.Skripsi.
Departemen Ekonomi Pembangunan.Fakultas Ekonomi.USU.

Subarluh, Omben. 2010. “ Dampak Kebijakan Pajak Ekspor Terhadap Volume
Ekspor Kawasan Berikat PT. SMART Tbk. Belawan”. Tesis. Program
Pasca Sarjana, UNIMED.
Supriyanto, B. 2005. Ketika PPN 0% & PE Kakao jadi Sengketa. www.bisnis.com.
Diakses tanggal 22 Juli 2012.

Susila,

Wayan R.2012. http://www.fp2sb.org/index.php/komoditas-stateginasional/sawit/menu-item
1/390-mempertanyakan-efektivitas-pajakekspor-dalam-mempercepat-pengembangan-industri-hilir-perkebunan.
Diakses 22 Juli 2012

Swasta, Basu dan W.Ibnu, Sukotjo.2002. Pengantar Bisnis Modern,Pengantar
Ekonomi Perusahaan Modern. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Liberty.
Tadaro, Michael. P. 2004. Ekonomi Internasional. Penerbit: Erlangga. Jakarta